DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. i
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................iv
BAB I .......................................................................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2
1.3
1.4
BAB II ......................................................................................................................................... 3
2.1
2.2
2.3
2.4
i
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
ii
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
DAFTAR TABEL
Tabel A.1 Data Fisik Bahan dan Alat..................................................................................... 31
Tabel A.2 Data Rancangan Reaktor ....................................................................................... 31
Tabel C.1 Data Kalibrasi Laju Alir Terhadap Ketinggian Cairan Manometer ...................... 33
iii
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Profil temperatur setiap segmen terhadap waktu dengan variasi switching time
30 menit ............................................................................................................ 17
Gambar 4.2 Profil temperatur setiap segmen terhadap waktu dengan variasi switching time
60 menit ............................................................................................................ 18
Gambar 4.3 Perbandingan distribusi temperatur hasil percobaan dan hasil simulasi
termokopel 1 (Variasi 1) ................................................................................... 20
Gambar 4.4 Perbandingan distribusi temperatur hasil percobaan dan hasil simulasi
termokopel 2 (Variasi 1) ................................................................................... 21
Gambar 4.5 Perbandingan distribusi temperatur hasil percobaan dan hasil simulasi
termokopel 3 (variasi 1) .................................................................................... 21
Gambar 4.6 Perbandingan distribusi temperatur hasil percobaan dan hasil simulasi
termokopel 4 (variasi 1) .................................................................................... 22
Gambar 4. 7 Perbandingan distribusi temperatur hasil percobaan dan hasil simulasi
termokopel A (variasi 1) .................................................................................. 22
Gambar 4.8 Perbandingan distribusi temperatur hasil percobaan dan hasil simulasi
termokopel B (variasi 1) ................................................................................... 23
Gambar 4.9 Perbandingan distribusi temperatur hasil percobaan dan hasil simulasi
termokopel C (variasi 1) ................................................................................... 23
Gambar 4.10 Perbandingan distribusi temperatur hasil percobaan dan hasil simulasi
termokopel 1 (variasi 2) ................................................................................... 24
iv
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
v
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Proses pengoperasian reaktor secara tunak telah menjadi dasar untuk
banyak proses dalam industri, tetapi dalam pengoperasiannya reaktor ini
memiliki beberapa kekurangan, seperti kebutuhan energi yang cukup besar dan
juga mudahnya terjadi deaktivasi katalis karena adanya hotspot. Oleh karena
itu, telah dilakukan pengembangan proses reaktor tak tunak (unsteady state)
untuk mengatasi kekurangan yang ada. Metode pengoperasian reaktor aliran
bolak balik (RABB) yang digunakan adalah dengan mengubah aliran keluar
dan masuk secara periodik. Salah satu keuntungan yang paling signifikan dari
konsep aliran bolak balik adalah adanya pemulihan panas regeneratif dari zona
reaksi panas yang dikelilingi oleh dua zona dingin terjebak di tengah fixed-bed.
Hal tersebut akan mengurangi konsumsi energi karena tidak perlu adanya
proses pre-heat. Contoh untuk aplikasi industri penerapan RABB adalah
pengoperasian katalitik limbah gas di udara dan oksidasi SO2.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan Dinamika Proses Perambatan Panas ini
adalah :
1
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
1.3
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk mempelajari kelakuan dinamik
proses perambatan panas di sepanjang unggun inert (reaktor) aliran bolak-balik.
1.4
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
3
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
Ada tiga buah rejim yang dikenal saat mengoperasikan reaktor secara transien
(Matros, 1989) yaitu :
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
2.2
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
2.3
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
Persamaan kontinuitas untuk fasa gas dan fasa padat ditulis dalam Persamaan
2.1.
2
+
= 2
+
(2.1)
Pada percobaan yang akan dilakukan, persamaan ini tidak digunakan
karena tidak ditinjau aspek neraca massa, sehingga persamaan yang akan
dimodelkan adalah neraca energi yang dituliskan dalam persamaan 2.2.
(. . + . . )
= . 2 . . .
+
(2.2)
dimana
Cps
Cpg
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
Kef
Ug
Qh
1+ ..
1 ..
Pada x = 0, =
Pada x =L, =
( 0 )
(2.3)
( 0 )
(2.4)
2.4
Untuk
menunjukkan
bahwa
prinsip
aliran
bolak-balik
dapat
Untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik dalam skala teknis yang
diperlukan selama operasi percobaan laboratorium.
FlexPDE adalah pembangun model elemen yang hanya terbatas pada
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
10
dibuat oleh pengguna, FlexPDE akan melakukan operasi yang diperlukan untuk
mengubah sistem persamaan diferensial parsial menjadi model elemen
terhingga dan menyelesaikan sistem persamaan tersebut.
Pada percobaan ini, perangkat lunak FlexPDE digunakan untuk
memecahkan persamaan diferensial parsial untuk neraca energi seperti yang
dituliskan pada persamaan 2.2 dengan syarat batas dan syarat awal. Pemodelan
ini digunakan untuk dapat membandingkan profil temperatur hasil percobaan
dan hasil neraca energi.
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1
3.1.1
Alat :
Heater
Reaktor pipa
Kerangan (valve) aliran udara
Termokopel
Orificemeter
Manometer
Wet test meter
Indikator temperatur
3.1.2 Bahan :
Udara
Dolomit (material unggun inert)
11
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
12
3.2.2 Skema Posisi Tiap Segmen pada Reaktor Aliran Bolak-balik di Lab
Instruksional
2
B3
B2
105 mm
L
ZONA INERT B
B1
Heater
m
m 0
6
A3
A2
150 mm
ZONA PEMANAS
ZONA INERT A
790 mm
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
A1
m
m
7
2
13
3.1
Blower dihubungkan
melalui selang ke saluran
inlet reaktor
Blower dinyalakan
Waktu
Laju alir
udara
Tidak
Ya
Selesai
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
14
3.1.2
Blower dinyalakan
Temperatur
setiap
segmen
Temperatur
setiap
segmen
Temperatur
setiap
segmen
Temperatur
setiap
segmen
Temperatur
setiap
segmen
Temperatur
setiap
segmen
Temperatur
setiap
segmen
Temperatur
setiap
segmen
Gambar 3.4 Diagram alir percobaan hari pertama dengan switching time 30 menit
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
15
Blower dihubungkan
melalui selang ke saluran
inlet reaktor
Blower dinyalakan
Temperatur
setiap
segmen
Temperatur
setiap
segmen
Temperatur
setiap
segmen
Temperatur
setiap
segmen
Selesai
Gambar 3.5 Diagram alir percobaan hari kedua dengan switching time 60 menit
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
16
Tidak
Hasil
perbandingan
mirip?
Ya
Hasil
percobaan
valid
Selesai
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
500
480
Termokopel 1
460
Termokopel 2
Temperatur (K)
440
Termokopel 3
420
400
Termokopel 4
380
Heater
360
Termokopel a
340
Termokopel b
320
Termokopel c
300
280
0
8
10
12
Waktu x103 (s)
14
16
18
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
Temperatur (K)
18
490
470
450
430
410
390
370
350
330
310
290
Termokopel 1
Termokopel 2
Termokopel 3
Termokopel 4
Termokopel a
Termokopel b
Termokopel c
8 10 12 14
Waktu x103 (s)
16
18
20
Heater
Gambar 4.2 Profil temperatur setiap segmen terhadap waktu dengan variasi
switching time 60 menit
Berdasarkan gambar 4.1 dan gambar 4.2, profil temperatur terhadap waktu
untuk segmen 1, 2, dan segmen c tidak mengalami perubahan yang signifikan. Hal
tersebut terjadi karena adanya perambatan panas yang kurang efektif dari masingmasing terkmopel sebagai akibat dari letaknya yang cukup jauh dari heater. Sementara,
termokopel lainnya memiliki perubahan temperatur yang cukup signifikan. Fenomene
ini sudah sesuai dengan teori bahwa temperatur pada posisi yang berdekatan dengan
heater akan selalu lebih tinggi dari pada posisi termokopel yang jauh dari heater.
Di dalam reaktor aliran bolak balik terjadi dua jenis perpindahan panas, yaitu
perindahan panas secara konveksi dan perpindahan panas secara konduksi.
Perpindahan panas secara konveksi terjadi antara aliran udara (fluida) dengan unggun
sedangkan perpindahan panas secara konduksi terjadi antar unggun inert dan dinding
pipa. Perpindahan panas konveksi dipengaruhi oleh koefisien perpindahan panas udara
sedangkan untuk konduksi dipengaruhi oleh konduktivitas panas unggun inert dan
konduktivitas panas dari dinding pipa.
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
19
Perpindahan panas yang dominan terjadi dalam sistem ini adalah perpindahan
secara konveksi. Hal ini dapat dilihat dengan tingginya temperatur yang tercatat oleh
termokopel dan berubahnya tren temperatur pada setiap titik ketika terjadi pembalikan
arah pada aliran udara. Hal ini menandakan efek dari aliran udara cukup signifikan
dalam pergerakan panas di dalam pipa. Sedangkan perpindahan panas secara konduksi
juga telah diminimalisir oleh perancangan alat yang membungkus pipa dengan isolator
berupa aluminium foil sehingga panas yang hilang ke lingkungan dapat diminimalisir.
Jika perpindahan panas secara konduksi lebih dominan terjadi, maka tidak akan terjadi
perubahan tren temperatur ketika dilakukan pembalikan arah aliran udara dan
temperatur yang terbaca pada termokopel akan rendah karena panas dominan
berpindah secara konduksi pada zona inert dan dinding pipa, sedangkan panas yang
berpindah ke udara (yang dibaca oleh termokopel)tidak akan signifikan.
4.2 Perbandingan Profil Temperatur Variasi 1 dan Variasi 2
Jika dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2 terdapat kemiripan profil, yaitu keduanya
bisa dikatakan berada pada rejim dynamic. Keduanya juga menunjukkan kurangnya
respon yang baik dari sistem pada termokopel 1,2, dan c karena posisi termokopel yang
jauh dari heater sehingga perpindahan panas membutuhkan waktu yang lebih lama.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan variasi switching time 30 menit dan 60
menit, tetap menghasilkan rejim dynamic.
Namun, dari kedua variasi juga ditemukan perbedaan. Terlihat pada Gambar
4.2 bahwa sistem dapat mencapai temperatur yang lebih tinggi tanpa menjadi tunak.
Sedangkan pada Gambar 4.1 terlihat bahwa sistem mencapai temperatur yang lebih
rendah, hal ini disebabkan switching time yang dipakai. Switching time 30 menit
menghasilkan rejim dynamic tetapi masih belum mencapai temperatur maksimal yang
seharusnya dapat dicapai sebelum sistem menjadi tunak. Sedangkan dengan switching
time 60 menit, sistem dapat mencapai temperatur yang lebih tinggi meskipun tidak
diketahui apakah sistem tersebut sudah mencapai temperatur maksimalnya sebelum
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
20
tunak atau belum. Sehingga dapat juga disimpulkan bahwa sistem dengan switching
time 60 menit akan menghasilkan perpindahan panas yang lebih efektif dan baik karena
temperatur pada unggun yang dicapai lebih tinggi daripada pada switching time 30
menit.
4.3 Validasi Data Hasil Percobaan
Validasi data percobaan dilakukan dengan menyesuaikan hasil pemodelan
dengan aluran data percobaan. Perbandingan antara data percobaan dan hasil
pemodelan untuk kedua variasi switching time (variasi 1 : 30 menit dan variasi 2 60
menit) ditunjukkan pada gambar 4.3- 4.16
305
Temperatur (K)
304
303
302
Termokopel 1
301
Model
300
299
298
0
Waktu (s)
Gambar 4.3 Perbandingan distribusi temperatur hasil percobaan dan hasil simulasi
termokopel 1 (Variasi 1)
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
21
360
Temperatur (K)
350
340
330
Termokopel 2
320
Model
310
300
290
0
Waktu (s)
Gambar 4.4 Perbandingan distribusi temperatur hasil percobaan dan hasil simulasi
termokopel 2 (Variasi 1)
455
Temperatur (K)
430
405
380
Termokopel 3
355
Model
330
305
280
0
Waktu (s)
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
22
420
Temperatur (K)
400
380
360
Termokopel 4
340
Model
320
300
280
0
2000
4000
6000
8000
Waktu (s)
440
420
Temperatur (K)
400
380
360
Termokopel A
340
Model
320
300
280
0
Waktu (s)
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
23
420
Temperatur (K)
400
380
360
Termokopel B
340
Model
320
300
280
0
Waktu (s)
310
Temperatur (K)
308
306
304
Termokopel C
302
Model
300
298
0
5000
10000
15000
20000
Waktu (s)
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
24
390
Temperatur (K)
370
350
330
Termokopel 1
310
Model
290
270
250
0
2000
4000
6000
Waktu (s)
390
Temperatur (K)
370
350
330
Termokopel 2
310
Model
290
270
250
0
Waktu (s)
Gambar 4.11 Perbandingan distribusi temperatur hasil percobaan dan hasil simulsi
termokopel 2 (variasi 2)
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
25
430
Temperatur (K)
410
390
370
350
Termokopel 3
330
310
Model
290
270
250
0
Waktu (s)
450
400
Temperatur (K)
350
300
250
Termokopel 4
200
Model
150
100
50
0
0
Waktu (s)
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
26
500
450
Temperatur (K)
400
350
300
250
Termokopel A
200
Model
150
100
50
0
0
2000
4000
6000
Waktu (s)
450
400
Temperatur (K)
350
300
250
Termokopel B
200
Model
150
100
50
0
0
Waktu (s)
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
27
310
Temperatur (K)
308
306
304
Termokopel C
302
Model
300
298
0
Waktu (s)
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
28
melakukan penebakan nilai k agar nilai Qloss dapat diperoleh. Pada percobaan dengan
dua variasi switching time yang berbeda, keduanya menggunakan beban heater yang
sama, yaitu sebesar 480 W.
Dari hasil simulasi, besarnya nilai Qloss yang hilang dari variasi switching time
30 menit dan variasi switching time 60 menit adalah 8,75 W dan 13,625.. Panas yang
hilang ke lingkungan dapat disebabkan oleh reaktor yang terinsulasi dengan baik.
Selain itu, nilai Qloss ini juga tidak sepenuhnya akurat karena posisi termokopel pada
unggun tidak diketahui secara pasti. Sehingga profil temperatur hasil percobaan dan
pemodelan tidak sepenuhnya akurat dan membuat perkiraan panas yang hilang dari
dinding reaktor juga kurang aku
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah
1. Daerah operasi reaktor aliran bolak-balik pada variasi 1 dan 2 berada pada
rejim dynamic
2. Reaktor yang beroperasi dengan variasi 2 menghasilkan perpindahan panas
yang lebih efektif karena mencapai temperatur yang lebih tinggi
dibandingkan dengan variasi 1
3. Perubahan temperatur pada unggun yang posisinya jauh dari heater cukup
kecil terlihat pada profil yang ditunjukkan oleh termokopel 1,2, dan c
4. Hasil pemodelan neraca energi menggunakan piranti lunak FlexPDE dapat
dikatakan valid
5. Hilang energi dari reaktor untuk variasi 1 dan variasi 2 adalah 8,75 Watt
dan 13,625 Watt
5.2
Saran
Saran yang dianjurkan untuk modul percobaan ini adalah :
1. Kabel penghubung termokopel dengan transducer hendaknya diperbaiki
sebelum praktikum agar pengukuran temperatur sistem dapat berjalan
dengan baik.
2. Aliran listrik di labotorium hendaknya dipastikan stabil agar tidak
mengganggu proses switching Time
3. Posisi termokopel pada unggun sebaiknya ditulis secara rinci dalam reaktor
agar pemodelan neraca energi dapat berjalan dengan baik.
29
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
DAFTAR PUSTAKA
Budhi, Y.W. 2004(a). Simulation of Reverse Flow Operation for Manipulation of
Catalyst Surface Coverage in the Selective Oxidation of Ammonia. Elsevier
Budhi, Y.W. 2005. Reverse Flow Reaktor Operation for Control of Catalyst Surface
Coverage. Disertasi Doktor: Technische Universiteit Eindhoven
Modul Praktikum Laboratorium Operasi Teknik Kimia: Dinamika Proses Perambatan
Panas. 2011. Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung.
Salinger, A.G. dan Eigenberger, G. 1996. The Direct Calculation of Periodic States of
The Reverse Flow Reactor-1: Methodology and Propane Combustions Results.
Chemical Engineering Science 51.
Levenspiel, Octave. 1999. Chemical Reaction Engineering (3rd ed.). USA: John
Wiley & Sons, Inc.
Matros, Yurii Sh., dan Bunimovich, Grigori A. 1996. Reverse Flow Operation in
Fixed Bed Catalytic Reaktors. Catalysis Reviews: Science and Engineering.
30
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
LAMPIRAN A
DATA LITERATUR
Dolomit
0,92
4,78
2,85
Udara
1,0035
0,025
1,2
27 mm
790 mm
150 mm
Material reaktor
105 mm
dolomit
10 nm
Tujuh buah (empat di sebelah
31
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
LAMPIRAN B
CONTOH PERHITUNGAN
(B.1)
= 4 2
Keterangan:
v = laju alir udara (m/s)
A = luas penampang reaktor(m2)
d = diameter reaktor (m)
Q = laju alir volumetrik (m3/s)
Dengan diameter reaktor(d) = 27 mm dan perbedaan ketinggian cairan
manometer = 5 cm, maka nilai kecepatan dapat diperoleh.
0.0095. 103 3 / =
1
. (27. 103 )2 . = 0,035 /
4
= 0,035 /
32
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
LAMPIRAN C
HASIL ANTARA
h (cm)
Volume (L)
Waktus (s)
h0.5 (cm0.5)
Q (L/s)
7.2
84.680
2.683
0.024
6.2
85.830
2.490
0.023
5.2
94.860
2.280
0.021
98.030
2.236
0.020
4.6
101.100
2.145
0.020
4.2
109.050
2.049
0.018
3.2
132.560
1.789
0.015
2.2
182.230
1.483
0.011
0.026
0.024
0.022
Q (L/s)
0.020
0.018
y = 0.009x
R = 0.9347
0.016
0.014
0.012
0.010
1.4
1.6
1.8
2.0
h0.5
2.2
2.4
2.6
2.8
(cm1/2)
Gambar C.1 Kurva Kalibrasi Laju Alir terhadap Ketinggian Cairan Manometer
33
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
LAMPIRAN D
DATA MENTAH
D.1
Kondisi Ruangan
Tabel D.1 Kondisi Ruangan Hari Pertama Praktikum
Pukul
Tekanan (mHg)
Temperatur (oC)
09.00
696,2 0,05
26 0,5
11.00
694,7 0,05
26 0,5
13.00
693,1 0,05
26 0,5
15.00
693,7 0,05
26 0,5
17.00
693,8 0,05
25 0,5
Tekanan (mHg)
Temperatur (oC)
09.00
694,9 0,05
25 0,5
11.00
695,2 0,05
25 0,5
13.00
693,8 0,05
26 0,5
15.00
693,7 0,05
27 0,5
17.00
694,1 0,05
27 0,5
34
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
35
h (cm)
Volume (L)
Waktus (s)
7.2
84.680
6.2
85.830
5.2
94.860
98.030
4.6
101.100
4.2
109.050
3.2
132.560
2.2
182.230
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
36
D.3 Data Temperatur di Setiap Titik pada Reaktor Aliran Bolak Balik Untuk Switching Time 30 Menit
Tabel D.4 Data Temperatur di Setiap Titik pada Reaktor Aliran Bolak Balik Untuk Switching Time 30 Menit
Temperatur (K)
No. Detik ke-(s)
1
Heater
300
300.3993
304.6843
318.0801
319.7927
473
315.9162
309.4856
299.6740
600
300.6402
305.2148
320.6801
324.9255
473
319.0182
310.4467
299.7250
900
300.6608
305.2866
321.3199
326.4855
473
320.1778
310.8465
299.7254
1200
300.8322
305.7210
326.6346
339.9299
473
330.2353
314.7760
299.7967
1500
300.9626
306.2192
334.0679
357.5521
473
342.9470
320.3955
299.8334
1800
301.1407
306.9244
342.0154
371.8262
473
354.4429
326.4307
299.9014
2100
301.2119
307.6355
346.0126
386.8930
473
371.7933
337.9788
299.8732
2400
301.1818
307.9518
345.5961
390.8590
473
386.5920
349.8971
299.9347
2700
301.1502
308.0430
345.0113
388.9780
473
395.0480
357.2251
300.0159
10
3000
301.1877
308.0844
344.2241
381.0810
473
402.3020
364.4454
300.1905
11
3300
301.2179
308.0010
342.2638
376.4770
473
410.4550
374.8500
300.7462
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
37
12
3600
301.2525
307.9245
341.0710
371.9249
473
412.2860
378.3250
301.1283
13
3900
301.2747
307.9486
341.3527
364.7101
473
408.7000
376.2800
301.0278
14
4200
301.4269
308.5396
344.8850
360.6125
473
403.1600
371.6642
300.9539
15
4500
301.6407
309.3763
349.4351
364.0409
473
400.9890
369.8297
300.9436
16
4800
301.8908
310.4010
354.4483
369.8494
473
395.7730
369.3045
300.9719
17
5100
302.1691
311.5604
359.2496
374.6080
473
400.8940
369.1524
300.9911
18
5400
302.4187
312.6614
362.9488
377.2820
473
400.5230
368.9436
301.0078
19
5700
302.7603
314.0134
365.949
380.609
473
401.462
369.694
301.1011
20
6000
302.6442
314.3925
362.2728
385.994
473
408.405
378.645
301.6688
21
6300
302.4666
314.104
358.176
382.535
473
412.274
383.418
302.3821
22
6600
302.3177
313.5199
349.644
374.402
473
414.758
387.874
303.7064
23
6900
302.2837
313.2137
349.7394
370.0762
473
415.685
389.793
304.6146
24
7200
302.2572
312.902
347.2267
367.9985
473
417.817
392.117
305.4701
25
7500
302.3004
312.9002
348.5182
362.5607
473
414.196
387.839
303.8389
26
7800
302.5647
313.564
352.2119
362.8724
473
410.741
384.267
303.1399
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
38
27
8100
302.8677
314.4131
355.9135
364.8675
473
407.873
381.876
302.779
28
8400
303.2162
315.3992
359.1154
366.4686
473
405.167
379.84
302.5545
29
8700
303.5871
316.4384
361.7794
367.3648
473
402.354
377.875
302.3988
30
9000
303.9240
317.4835
363.8454
367.3077
473
399.404
375.851
302.2327
31
9300
303.9491
318.1623
361.7703
372.9607
473
402.991
380.527
303.1085
32
9600
303.5820
317.7278
357.7743
373.454
473
406.775
384.628
304.0953
33
9900
303.2300
317.0773
354.1622
370.8455
473
409.592
387.491
305.1438
34
10200
302.9757
316.408
351.065
368.0633
473
411.998
389.818
306.2003
35
10500
302.7904
315.8322
348.5118
366.7834
473
415.103
392.41
307.23
36
10800
302.6065
315.2305
346.4873
366.9606
473
419.098
395.608
308.317
37
11100
302.5162
314.7856
346.5019
362.4745
473
418.2240
393.9240
306.3402
38
11400
302.7518
315.0784
349.7358
360.1331
473
414.3870
389.6320
304.9079
39
11700
303.0679
315.7307
353.5894
362.6652
473
411.9110
387.1560
304.0932
40
12000
303.3995
316.5321
357.4523
366.2139
473
410.3690
385.4760
303.6139
41
12300
303.7197
317.4010
361.0284
369.1785
473
408.9240
383.9990
303.2168
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
39
42
12600
304.1157
318.4155
364.2899
370.9938
473
407.0840
382.5120
302.9509
43
12900
304.3792
319.4030
365.0955
374.6740
473
408.2490
384.0150
303.4735
44
13200
303.9086
319.3175
361.3533
377.3430
473
411.6380
388.8210
304.4418
45
13500
303.4086
318.6431
357.4477
373.9120
473
413.3100
391.2150
305.3148
46
13800
303.0857
317.9365
353.9570
369.8723
473
414.3610
392.8300
306.1865
47
14100
302.8146
317.3217
351.0255
368.1022
473
416.6990
394.7340
307.0176
48
14400
302.5744
316.6493
348.8014
367.9027
473
419.9280
397.1670
307.7966
49
14700
302.4368
316.1211
348.3612
365.1266
473
420.0290
396.8420
306.3223
50
15000
302.7219
316.3261
351.5159
361.6632
473
416.2160
392.1060
304.9144
51
15300
303.1184
316.8319
355.0220
362.4677
473
412.8670
389.2740
304.1365
52
15600
303.5166
317.5848
358.4339
364.7008
473
410.3670
387.0350
303.6878
53
15900
303.8921
318.4171
361.4459
366.3201
473
408.0560
385.0990
303.3645
54
16200
304.2920
319.3766
364.0506
367.4644
473
405.6610
383.2120
303.1387
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
40
D.4 Data Temperatur di Setiap Titik pada Reaktor Aliran Bolak Balik Untuk Switching Time 60 Menit
Tabel D.5 Data Temperatur di Setiap Titik pada Reaktor Aliran Bolak Balik Untuk Switching Time 60 Menit
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
300
600
900
1200
1500
1800
2100
2400
2700
3000
3300
3600
3900
4200
4500
4800
5100
5400
5700
6000
1
301.0033
301.0110
300.9768
300.9652
300.9596
300.9612
300.9595
300.9155
300.9250
300.9140
300.9018
300.9131
300.9441
301.0561
301.1975
301.4209
301.6729
301.9691
302.2262
302.6140
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
2
304.7259
304.7976
304.7846
304.8167
304.8272
304.8501
304.9179
305.0639
305.1644
305.3025
305.4788
305.6547
305.7805
306.2271
307.1702
308.3383
309.6960
311.0971
312.5707
314.0693
3
318.1531
317.8071
318.1367
320.1952
322.9737
325.5095
327.5017
328.9371
329.7628
330.2423
330.7012
330.5240
330.4665
333.9728
339.5382
344.9143
349.6997
353.5930
356.8449
359.7202
Temperatur (K)
4
Heater
335.9145
473
336.0430
473
343.9903
473
363.4468
473
381.8988
473
391.9853
473
395.4126
473
395.2500
473
390.5136
473
386.9737
473
381.9338
473
378.2294
473
376.8865
473
377.9805
473
384.0379
473
389.7534
473
393.8024
473
396.1673
473
397.1287
473
397.5068
473
a
385.5976
385.2049
389.1493
402.0514
420.5691
436.0502
447.1093
453.9853
465.4198
466.2013
465.5720
465.1785
466.1130
459.0556
452.9620
447.7926
442.9368
438.1301
433.2952
428.4809
b
356.9996
356.1759
356.5869
359.9397
366.2951
372.5553
377.9276
382.3818
386.0669
388.5207
390.3199
391.5778
392.9517
393.7683
391.7970
390.0199
388.3225
386.4828
384.4764
382.4267
c
303.5826
303.6551
303.9119
304.1721
304.4732
304.7714
305.3760
305.6058
306.1289
306.6056
307.0286
307.5078
307.9983
308.4818
307.6642
306.7447
306.0423
305.4214
305.0302
304.7777
41
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
6300
6600
6900
7200
7500
7800
8100
8400
8700
9000
9300
9600
9900
10200
10500
10800
11100
11400
11700
12000
12300
12600
12900
13200
13500
302.9522
303.2909
303.6418
304.0846
304.4975
304.6305
303.9951
303.5192
303.1836
302.9928
302.8045
302.6455
302.5571
302.4656
302.3632
302.2398
302.1683
302.3674
302.7472
303.1647
303.5598
303.9584
304.3893
304.6344
305.0543
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
315.5138
316.9013
318.3251
319.7054
321.0224
321.9762
321.1302
320.0152
318.9585
318.0463
317.1448
316.4000
315.7469
315.1608
314.6109
314.1126
313.6939
313.9506
314.7591
315.7842
316.9397
318.1841
319.4933
320.5074
321.7401
361.8735
363.9460
366.1562
368.1444
369.9412
369.1586
363.0815
357.7852
353.7490
350.6775
348.0689
345.8883
344.0132
342.5473
341.3198
340.1489
339.2207
342.8004
347.8941
352.8278
357.0994
360.6887
363.9598
365.2304
367.2462
397.4431
398.4448
400.1669
401.5049
401.9181
402.3163
398.4811
392.1728
388.9610
387.9996
386.4425
384.0043
381.7293
381.8547
381.6984
380.2521
379.0112
380.2812
387.0148
393.0966
397.1291
399.3913
400.5325
400.0168
399.3794
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
423.8786
420.0540
416.8648
413.8878
410.9354
411.5144
414.1346
416.8120
420.7977
425.0805
428.5540
431.3167
434.8762
438.6188
441.7135
443.8680
446.6075
441.0248
437.2485
434.0542
430.8534
427.4121
423.7400
420.7966
416.7593
380.2754
378.1849
376.2413
374.3249
372.4427
370.1694
370.8121
371.3782
372.3378
373.6651
374.9850
376.3831
377.9259
379.5525
381.2204
382.8136
384.2312
384.7477
383.4497
382.3404
381.2019
379.7500
378.2071
377.0063
375.2445
304.5721
304.4004
304.1479
303.9829
303.7985
303.6374
303.5432
303.8326
304.2431
304.6431
305.2486
305.7879
306.3181
306.8389
307.3501
307.7813
308.2843
308.6631
307.9606
307.0892
306.3370
305.9969
305.6888
305.4377
305.2338
42
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
13800
14100
14400
14700
15000
15300
15600
15900
16200
16500
16800
17100
17400
17700
18000
305.5277
305.9721
306.4393
306.8923
306.1714
305.2943
304.6614
304.2449
303.9405
303.6781
303.4712
303.3104
303.1707
303.0225
302.8869
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014
322.9906
324.2260
325.4160
326.4952
326.2316
324.8102
323.3999
322.1871
321.1199
320.1205
319.2231
318.4105
317.6238
316.9105
316.3093
364.6338
366.3165
367.9059
369.3029
366.5712
361.8154
357.5562
354.4746
351.9454
349.6477
347.4265
345.7216
344.2007
342.9823
341.6965
399.8892
401.7098
403.4784
404.2534
404.3655
398.2903
392.0720
389.7798
389.1984
387.7731
385.2235
382.8879
382.5598
382.5094
381.0940
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
473
413.1957
410.4993
408.3865
406.1473
411.3111
413.6048
416.6939
421.0265
425.5114
429.0248
431.6067
435.0000
438.6690
441.6067
443.6160
373.3979
371.6827
370.2165
368.6989
368.4617
369.3402
370.1237
371.3859
373.0210
374.6503
376.0091
377.3760
379.0821
380.9223
382.4060
305.0931
304.8549
304.6758
304.5136
304.3290
304.4623
304.7773
305.1788
305.6542
306.1369
306.6317
307.0894
307.5843
307.9126
308.3354
B.1314.K.26/Sem-II/2013-2014