Anda di halaman 1dari 10

Anggita Damanik

Endy Padang
Istiqomah
Nur Zannah
A. PERIODE SEBELUM KEMERDEKAAN (1908-1945)
1. BUDI UTOMO (1908)
Suatu organisasi yang didirikan oleh Dr.Sutomo dan para mahasiswa STOVIA di
Batavia. Tujuan Budi Utomo adalah memajukan pengajaran dan kebudayaan.
Tujuan tersebut ingin dicapai dengan usaha-usaha sebagai berikut:
1) memajukan pengajaran;
2) memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan;
3) memajukan teknik dan industri
4) menghidupkan kembali kebudayaan.
2. Sarekat Dagang Islam ( SDI ) tahun 1911
Organisasi Sarekat Dagang Islam berdasar pada dua hal berikut ini.
a. Agama Islam.
b. Ekonomi, yakni untuk memperkuat diri dari pedagang Cina yang berperan sebagai
leveransir (seperti kain putih, malam, dan sebagainya)

Berdasarkan Akte Notaris pada tanggal 10 September 1912, ditetapkan tujuan Sarekat
Islam sebagai berikut:
1) memajukan perdagangan;
2) membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha (permodalan);
3) memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli;
4) memajukan kehidupan agama Islam.
3. Indische Partij (1912)
Indische Partij (IP) didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Tiga
Serangkai, yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr. Cipto Mangunkusumo, dan
Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
Organisasi ini mempunyai cita-cita untuk menyatukan semua golongan yang ada di
Indonesia, baik golongan Indonesia asli maupun golongan Indo, Cina, Arab, dan sebagainya.
Mereka akan dipadukan dalam kesatuan bangsa dengan membutuhkan semangat nasionalisme
Indonesia. Cita-cita Indische Partij banyak disebar-luaskan melalui surat kabar De Expres.

4. Gerakan Wanita
Munculnya gerakan wanita di Indonesia, khusunya di Jawa dirintis oleh R.A.
Kartini yang kemudian dikenal sebagai pelopor pergerakan wanita Indonesia. R.A. Kartini
bercita-cita untuk mengangkat derajat kaum wanita Indonesia melalui pendidikan. Cita-
citanya tersebut tertulis dalam surat-suratnya yang kemudian berhasil dihimpun dalam
sebuah buku yang diterjemahkan dalam judul Habis Gelap Terbitlah Terang. Cita-cita R.A.
Kartini ini mempunyai persamaan dengan Raden Dewi Sartika yang berjuang di Bandung.


B. PERIODE SESEUDAH KEMERDEKAAN (1945-Sekarang)
1. Periode 1945-1950
Menekankan pada:
o hak untuk merdeka
oHak kebebasan berserikat dan berkumpul melalui organisasi politik
oHak kebebasan dan menyampaikan pendapat terutama di parlement

2. Periode 1950-1959
Kemunculan partai politik dengan dengan beragam ideologi
Adanya kebebasan pers
Pemilu dengan sistem multi partai
Kendali parlemen atas pemerintah
Wacana pemikir HAM yang kondusif karena pemerintah memberi kebebasan

3. Periode 1959-1966
Periode ini merupakan awal masa Demokrasi Terpimpin dimana kekuasaan
terpusat pada presiden. Parlemen tidak lag memiliki kewenangan mengontrol
presiden. Akibat dari model pemerintahan ini adalah tidak adanya pemikiran
HAM. Pemerintah membatasi Hak Sipil dan hak politik warga negara, seperti hak
untuk berserikat, berkumpul, dan mengel uarkan pikiran dengan tulisan.

4. Periode 1966-19998 (Orba)


a. Tahun 1967 pemerintah berusaha melindungi kebebasan dasar manusia yang ditandai dengan adanya
hak uji material yang diberikan kepada MA.
b. Tahun 1970-1980 pemerintah melakukan pemasungan HAM dengan sikap membatasi HAM.
c. Tahun 1990-an : pembentukan lembaga peneakan HAM, seperti Komisi Nasional (Komnas) HAM pada
tahun 1993
5. Periode 1998-sekarang
RANHAM menjadi acuan dasar bagi seluruh
masyarakat dan pemerintah dalam memajukan dan
melindungi hak-hak asasi manusia berdasarkan
pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. RANHAM Indonesia Tahun 2004-
2009 mengacu pada 6 program utama:
Pembentukan institusi pelaksanaan RANHAM
Persiapan ratifikasi instrumen HAM internasional
Persiapan peraturan undang-undang
Pendidikan hak asasi manusia
Penerapan norma dan standar hak asasi manusia
Pemantauan, evaluasi serta pelaporan

Anda mungkin juga menyukai