Anda di halaman 1dari 5

Pengertian dan Sifat Teori Akuntansi

Teori merupakan hasil dari kristalisasi fenomena empiris, yang diambil dari berbagai
riset, dan pada suatu kesimpulan yang bersifat universal, logis, konsisten, prediktif, dan objektif.
Teori akan berguna apabila rumusan teori tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk
memprediksi sesuatu yang mungkin terjadi dimasa mendatang. Teori akuntansi dapat dirumuskan
sebagai suatu susunan konsep, defenisi, dan dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran
fenomena akuntansi, serta menjelaskan hubungan antar variabel dalam struktur akuntansi,
dengan maksud untuk dapat memprediksi fenomena yang muncul (fenomena sosial dan
ekonomi).
Fungsi teori akuntansi adalah:
1. ebagai pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi
!. "emberikan kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada
standar resminya
#. "eningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan
$. %gar laporan keuangan dapat diperbandingkan
&. "emberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktik akuntansi.
"enurut 'ernon (am (1)*+), teori adalah suatu sistem yang menyeluruh, dimana
meliputi asumsi dasar, defenisi, tujuan, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode. ,leh
sebab itu, teori adalah penjelasan, tetapi tidak semua penjelasan dapat dikategorikan sebagai
teori. Teori akuntansi memiliki tiga dimensi, yaitu:
1. Reductionism
Teori di mulai dari asumsi-asumsi, di mana tidak langsung merujuk ke objek yang
diobservasi, dan bukan merupakan pernyataan yang dapat diuji kebenarannya. Tetapi
teori merupakan bahan rujukan untuk mengamati fenomena.
2. Instrumentalism
Teori merupakan alat yang dapat digunakan untuk menilai pernyataan tentang hasil dari
suatu observasi. .i sini, teori berperan untuk menjelaskan untuk memprediksi.
3. Realism
Teori adalah sekumpulan proposisi atau dalil yang merupakan pernyataan kebenaran atau
ketidakbenaran tentang dunia nyata, fenomena, atau suatu objek.
Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan seperangkat prinsip yang logis,
saling terkait, yang membentuk kerangka umum,dan dapat dipakai sebagai acuan untuk menilai
dan mengembangkan praktik akuntansi.
Periodisasi Teori Akuntansi
/eriodisasi teori akuntansi dapat digolongkan menjadi:
1. Pre-Theory Period (1$)!-1*00)
.alam periode ini belum ada teori akuntansi yang dirumuskan, melainkan hanya sebatas
pada saran-saran atau pernyataan-pernyataan yang tidak dapat dianggap sebagai teori.
!. General Scientific Period (1*00-1)&&)
.alam periode ini sudah ada pengembangan teori, namun hanya berupa penjelasan
terhadap praktik akuntansi. .i sini, juga sudah ada kerangka kerja untuk menjelaskan dan
mengembangkan prakti akuntansi. %kuntansi dikembangkan berdasarkan metode empiris
yang menekankan pada hasil observasi atas peristi1a yang terjadi sehari-hari (realitas),
bukan berdasarkan pada logika.
#. Normative Period (1)&+-1)20)
.alam periode ini, perumusan teori mulai mendefenisikan norma-norma atau praktik
akuntansi yang baik, dan pengembangan teori akuntansi lebih menekankan pada 3apa
yang seharusnya4. %kuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti. .i
sini, mulai muncul berbagai kritikan terhadap konsep biaya historis (historical cost).
5nformasi yang disajikan berdasarkan nilai pasar 1ajar ternyata lebih relevan bagi
pengguna laporan keuangan dibandingkan dengan biaya historis. /engukuran dengan
menggunakan nilai 1ajar, menyediakan gambaran yang lebih baik tentang nilai aktiva
dan ke1ajiban perusahaan serta menyediakan dasar lainnya untuk menilai prospek arus
kas di masa mendatang.
$. Spesific Scientific Period (1)20-sekarang)
/eriode ini disebut juga sebagai era positif, di mana teori akuntansi tidak cukup hanya
dengan berdasarkan pada normatif saja (3apa yang seharusnya4), tetapi juga harus dapat
diuji kebenarannya. /erumusan atau pendefenisian norma yang terjadi dalam periode
sebelumnya dianggap terlalu subjektif, sehingga harus dapat di uji terlebih dahulu
keabsahannya secara positif. /endekatan normatif telah banyak mendatangkan kritikan
karena teori normatif ini tidak melibatkan pengujian hipotesa, melainkan hanya
berdasarkan peda pertimbanga subjektif semata. .itahun 1)20-an, data empiris sudah
mulai tersedia, demikian juga hal nya dengan teknik-teknik statistik yang memungkinkan
untuk dilakukannya pengujian.
Teori Akuntansi Normatif
Teori normatif berusaha untuk membenarkan tentang apa saja yang harus dipraktekkan,
misalnya pernyataan yang menyebutkan bah1a laporan keuangan seharusnya di dasarkan pada
metode pengukuran aktiva tertentu. "enurut nelson (1)2#) teori normatif hanya menyebutkan
hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hasil hipotesis
tersebut.
/erumusan akuntansi normatif mencapai keemasan pada tahun 1)&0 dan 1)+0an. /ada
periode tersebut teori normatif lebih berkosentrasi pada: /enciptaan laba sesungguhnya dan
pengambilan keputusan
Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati
didalam masyarakat. dengan kata lain positif accountin theory (/%T) dimaksudkan memprediksi
konsekuensi yang terjadi jika manajer menentukan pilihan tertentu. /enjelasan dan prediksi
dalam /%T didasarkan pada proses kontrak atau hubungan keagenan antara manajer dengan
kelompok lain seperti investor, kreditor, auditor, pihak pengelola pasar modal dan institusi
pemerintah.
/%T lebih deskriptif bukan prespektif, tidak seperti teori normatif yang didasarkan pada
premis bah1a manajer akan memaksimumkan laba atau kemakmuran untuk kepentingan
perusahaan, tetapi teori positif didasarkan pada premis bah1a individu selalu bertindak atas
dasar motivasi pribadi (Self see!in motives) dan berusaha memaksimumkan keuntungan pribadi.
/ada saat sekarang teori positif menekankan pada penjelasan alasan-alasan terhadap praktek
yang berjalan dan prediksi terhadap peranan akuntansi dan informasi terkait dalam kepuasan-
kepuasan ekonomi individu, perusahaan, dan pihak lain yang berperan dalam pasar modal dan
ekonomi.
Hubungan Teori Akuntansi Positif dan Normatif
Teori akuntansi berdasarkan tujuan perumusannya ada dua yaitu teori akuntansi normatif
dan positif. .alam penjelasan mengenai akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari adanya
teori ekonomi normatif. Teori akuntansi positif merupakan varian dari teori ekonomi normatif.
Teori berkembang seiring dengan kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas
praktik-praktik akuntansi yang ada dimasyarakat "hat it is ( 6atts dan 7immerman).
/endekatan positif atau empirik berkaitan dengan usaha menguji8 menghubungkan kembali
hipotesis 8 teori dengan pengalaman 8 fakta-fakta dunia nyata. /enelitian akuntansi positif
difokuskan pada pengujian empirik terhadap asumsi-asumsi yang di buat oleh teori akunansi
normative. "isalnya menggunakan kuisoner dan teknik survey lainnya, peneliti akan menguji
sikap manajer terhadap manfaat metode atau teknik akuntansi tertentu. /endekatan khusus dapat
dilakukan dengan cara mensurvey pendapat-pendapat analisis keuangan, manajer bank, aatau
akuntan terhadap tugas8kasus tertentu yang dibuat peneliti (misalnya prediksi
kebrangkutan,keputusan membeli8 menjual saham dll). .ari uraian di atas dapat disimpulkan
bah1a hubungan teori akuntansi normative dan teori akuntansi positif yaitu teori akuntansi
positif pada dasarnya merupakan alat untuyk menguji secara empirik asumsi-asumsi yang dibuat
oleh teori akuntansi normative. (arena pada dasarnya teori normatiof merupakan pendapat
pribadi yang subyektif yang tidak dapat diterima begitu saja dalam menentukan keputusan, oleh
sebab itu dibutuhkan pengembangan teori akuntansi yang sekarang dikenal dengan teori
akuntansi positif yang bertujuan untuk menguji teori akuntansi normatif secara empiris agar
memiliki dasar teori yang kuat.
/erbedaan akuntansi positif dan akuntansi normatif
1. /erbedaan pendekatan dan dasar antara teori akuntansi menyebabkan dua taksonomi
akuntansi. /endekatan Teori %kuntansi /ositif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai
ains. edangkan pendekatan Teori %kuntansi 9ormatif menghasilkan taksonomi
akuntansi sebagai art. :ang keduanya sama sama diakui sebagai sarana pendekatan teori
akuntansi
!. Teori %kuntansi 9ormatif yang berbentuk /raktik %kuntansi ;erterima <mum (/%;<)
merupakan acuan teori dalam memberikan jalan terbaik untuk meramalkan berbagai
fenomena akuntansi dan menggambarkan bagaimana interaksi antar-variabel akuntansi
dalam dunia nyata yang meruipakan Fungsi pendekatan Teori %kuntasi /ositif. Tidak
menutup kemungkinan, fakta yang ada di dunia nyata (praktek akuntansi) akan
mempengaruhi Teori %kuntansi 9ormatif. =ubungan ini esuai dengan paham .ialektika
=egel. .imana antitasi dan tesis akan menghasilkan sistesis. .an sistesis akan
menghasilkan antithesis.

Anda mungkin juga menyukai