Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I
PENDAHULUAN
Sistem muskuloskeletal manusia merupakan jalinan berbagai jaringan,
baik itu jaringan pengikat, tulang maupun otot yang saling berhubungan,
sangat khusus, dan kompleks. Fungsi utama sistem ini adalah sebagai
penyusun bentuk tubuh dan alat untuk bergerak. Oleh karena itu, jika
terdapat kelainan pada sistem ini maka kedua fungsi tersebut juga akan
terganggu. Infeksi muskuloskeletal merupakan penyakit yang umum terjadi;
dapat melibatkan seluruh struktur dari sistem muskuloskeletal dan dapat
berkembang menjadi penyakit yang berbahaya bahkan membahayakan jiwa.
Osteomielitis adalah infeksi tulang dan sumsum tulang. Osteomielitis
akut terutama ditemukan pada anak-anak. ulang yang sering terkena ialah
femur bagian distal, tibia bagian proksimal, humerus, radius dan ulna bagian
proksimal dan distal, serta !ertebra. Osteomielitis masih merupakan
permasalahan dinegara kita karena "
- ingkat higienis yang masih rendah dan pengertian mengenai
pengobatan yang belum baik
- #iagnosis yang sering terlambat sehingga biasanya berakhir dengan
osteomielitis kronis
- Fasilitas diagnostik yang belum memadai di puskesmas $ puskesmas
- %ngka kejadian tuberkulosis di Indonesia pada saat ini masih tinggi
sehingga kasus $ kasus tuberkulosis tulang dan sendi juga masih tinggi
- &engobatan osteomielitis memerlukan waktu yang 'ukup lama dan
biaya tinggi
- (anyaknya penderita dengan fraktur terbuka yang datang terlambat
dan biasanya datang dengan komplikasi osteomielitis
#engan diagnosis dini dan obat $ obat antibiotik)tuberkulostatik yang
ada pada saat ini, angka kejadian osteomielitis diharapkan berkurang
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
-
BAB II
ISI
2.1. Defnisi Osteomielitis
Osteomielitis / 0 osteo 1 mielitis 2 adalah radang tulang yang
disebabkan oleh organisme piogenik, walaupun berbagai organ infeksi
lain juga dapat menyebabkannya. Ini dapat tetap terlokalisasi atau
dapat tersebar melalui tulang, melibatkan sumsum, korteks, jaringan
kanselosa, dan periosteum.
2.2. Klasifkasi Osteomielitis
Osteomielitis se'ara umum dapat diklasi3kasikan berdasarkan
perjalanan klinis, yaitu osteomielitis akut, sub akut, dan kronis. 4al
tersebut tergantung dari intensitas proses infeksi dan gejala yang
terkait.
2.2.1. Osteomielitis Hematogen Akut
Osteomielitis hematogen akut merupakan infeksi tulang dan
sumsum tulang akut yang disebabkan oleh bakteri piogen dimana
mikro $ organisme berasal dari fokus ditempat lain dan beredar melalui
sirkulasi darah. *elainan ini sering ditemukan pada anak $ anak dan
sangat jarang pada orang dewasa. #iagnosis yang dini sangat penting
oleh karena prognosis tergantung dari pengobatan yang tepat dan
segera.
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
5
Etiologi
Sebanyak 6. 7 disebabkan oleh sta3lokokus aureus hemolitikus
0 koagulasi positif 2 dan jarang oleh streptokokus hemolitikus. &ada
anak umur dibawah 8 tahun sebanyak 9. 7 disebabkan oleh 4emo3lus
in:uen;a. %dapun organisme lain seperti (. <olli, (. %erogenus
kapsulata, &neumokokus, Salmonella tifosa, &seudomonas aerogenus,
&roteus mirabilis, (ru'ella, dan bakteri anaerobik yaitu (akteroides
fragilis juga dapat menyebabkan osteomielitis hematogen akut.
Fakto !e"is!osisi osteomielitis akut a"ala# "
- +mur, terutama mengenai bayi dan anak $ anak
- =enis kelamin, lebih sering pada laki $ laki daripada wanita dengan
perbandingan 8"1
- rauma, hematogen akibat trauma pada daerah meta3sis, merupakan
salah satu faktor predisposisi terjadinya osteomielitis hematogen akut
- >okasi, osteomielitis hematogen akut sering terjadi pada daerah
meta3sis karena daerah ini merupakan daerah aktif tempat terjadinya
pertumbuhan tulang
- ?utrisi, lingkungan dan imunitas yang buruk serta adanya fokus infeksi
sebelumnya 0 seperti bisul, tonsilitis 2 merupakan faktor predisposisi
osteomielitis hematogen akut
Patologi "an Patogenesis
&enyebaran osteomielitis terjadi melalui dua 'ara, yaitu "
1.&enyebaran umum
@ Aelalui sirkulasi darah berupa bakterimia dan septikemia
@ Aelalui embolus infeksi yang menyebabkan infeksi multifokal pada
daerah - daerah lain
-.&enyebaran lokal
@ Subperiosteal abses akibat penerobosan abses melalui periost
@ Selulitis akibat abses subperiosteal menembus sampai dibawah kulit
@ &enyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi artritis septik
@&enyebaran ke medula tulang sekitarnya sehingga sistem sirkulasi
dalam tulang terganggu. 4al ini menyebabkan kematian tulang lokal
dengan terbentuknya tulang mati yang disebut sekuestrum.
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
8
$am%a skematis perjalanan penyakit osteomielitis
%. Fokus infeksi pada lubang akan berkembang dan pada tahap ini
menimbulkan edema periosteal dan pembengkakan jaringan lunak.
(. Fokus kemudian semakin berkembang membentuk jaringan eksudat
in:amasi yang selanjutnya terjadi abses subperiosteal serta selulitis
dibawah jaringan lunak
<. Selanjutnya terjadi ele!asi periosteum diatas daerah lesi, infeksi
menembus periosteum dan terbentuk abses pada jaringan lunak
dimana abses dapat mengalir keluar melalui sinus pada permukaan
kulit. ?ekrosis tulang akan menyebabkan terbentuknya sekuestrum
dan infeksi akan berlanjut kedalam ka!um medula.
&atologi yang terjadi pada osteomielitis hematogen akut
tergantung pada umur, daya tahan penderita, lokasi infeksi serta
!irulensi kuman. Infeksi terjadi melalui aliran darah dari fokus tempat
lain dalam tubuh pada fase bakterimia dan dapat menimbulkan
septikemia. Bmbolus infeksi kemudian masuk kedalam juksta epi3sis
pada daerah meta3sis tulang panjang. &roses selanjutnya terjadi
hiperemi dan edema didaerah meta3sis disertai pembentukan pus.
erbentuknya pus menyebabkan tekanan dalam tulang bertambah.
&eninggian tekanan dalam tulang mengakibatkan terganggunya
sirkulasi dan timbul trombosis pada pembuluh darah tulang yang
akhirnya menyebabkan nekrosis tulang. #isamping itu pembentukan
tulang baru yang ekstensif terjadi pada bagian dalam periosteum
sepanjang dia3sis 0 terutama anak $ anak 2 sehingga terbentuk suatu
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
9
lingkungan tulang seperti peti mayat yang disebut in!olu'rum dengan
jaringan sekuestrum didalamnya. &roses ini terlihat jelas pada akhir
minggu kedua. %pabila pus menembus tulang, maka terjadi pengaliran
pus 0 dis'harge 2 dari in!olu'rum keluar melalui lubang yang disebut
kloaka atau melalui sinus pada jaringan lunak dan kulit.
&ada tahap selanjutnya akan berkembang menjadi osteomielitis
kronis. &ada daerah tulang kanselosa, infeksi dapat terlokalisir serta
diliputi oleh jaringan 3brosa yang membentuk abses tulang kronik
yang disebut abses (rodie.
$am%aan Klinis
Osteomielitis hematogen akut berkembang se'ara progresif atau
'epat. &ada keadaan ini mungkin dapat ditemukan adanya infeksi
bakterial pada kulit dan saluran napas atas. Cejala lain dapat berupa
nyeri yang konstan pada daerah infeksi, nyeri tekan dan terdapat
gangguan fungsi anggota gerak yang bersangkutan.
Cejala $ gejala umum timbul akibat bakterimia dan septikemia
berupa panas tinggi, malaise serta nafsu makan yang berkurang. &ada
pemeriksaan 3sik ditemukan adanya"
- ?yeri tekan
- Cangguan pergerakan sendi oleh karena pembengkakan sendi dan
gangguan akan bertambah berat bila terjadi spasme lokal.
Pemeiksaan &a"iologis
@ &emeriksaan foto polos dalam sepuluh hari pertama, tidak ditemukan
kelainan radiologik yang berarti dan mungkin hanya ditemukan
pembengkakan jaringan lunak.

$am%a 1. &royeksi lateral pada tibia terlihat gambaran sklerotik di
diameta3sis tibia
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
D
$am%a 2. &royeksi %& pada tibia terlihat gambaran sklerotik di lateral
diameta3sis tibia.
Cambaran destruksi tulang dapat terlihat setelah sepuluh hari 0 -
minggu 2 berupa refraksi tulang yang bersifat difus pada daerah
meta3sis dan pembentukan tulang baru dibawah periosteum yang
terangkat.
$am%a '. ampak destruksi tulang pada tibia dengan pembentukan
tulang subperiosteal
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
E
@ &emeriksaan +ltrasonogra3 dapat memperlihatkan adanya efusi
pada sendi.
$am%a (.+ltrasound image of the left hip shows a large joint
eFusion
Pengo%atan
o &emberian antibiotik se'epatnya sesuai dengan penyebab utama
yaitu Sta3lokokus aureus sambil menunggu hasil biakan kuman.
%ntibiotik diberikan selama 5-D minggu dengan melihat keadaan
umum dan laju endap darah penderita. %ntibiotik tetap diberikan
hingga - minggu setelah laju endap darah normal.
o Istirahat dan pemberian analgesik juga diperlukan untuk
menghilangkan nyeri.
o %pabila setelah -8 jam pengobatan lokal dan sistemik antibiotik
gagal 0 tidak ada perbaikan keadaan umum 2, maka dapat
dipertimbangkan drainase bedah. &ada drainase bedah, pus
subperiosteal die!akuasi untuk mengurangi tekanan intra-oseus
kemudian dilakukan pemerikasaan biakan kuman. #rainase
dilakukan selama beberapa hari dengan menggunakan 'airan
?a'l .,67 dan dengan antibiotik.
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
G
$am%a ). skematis drainase bedah. Sebuah kateter dimasukkan
kedalam tabung pengisap 0 su'tion 2 yang lebih besar. %ntibiotik
dimasukkan melalui kateter dan diisap melalui su'tion.
2.2.2. Osteomielitis Hematogen Su%akut
Cejala osteomielitis hematogen subakut lebih ringan oleh karena
organisme penyebabnya kurang purulen dan penderita lebih resisten.
Etiologi
Osteomielitis hematogen subakut biasanya disebabkan oleh
Sta3lokokus aureus dan umumnya berlokasi dibagian distal femur dan
proksimal tibia.
Patologi
(iasanya terdapat ka!itas dengan batas tegas pada tulang
kanselosa dan mengandung 'airan seropurulen. *a!itas dilingkari oleh
jaringan granulasi yang terdiri atas sel $ sel in:amasi akut dan kronik
dan biasanya terdapat penebalan trabekula.
$am%aan Klinis
Osteomielitis hematogen subakut biasanya ditemukan pada anak
$ anak dan remaja. Cambaran klinis yang dapat ditemukan adalah
atro3 otot, nyeri lokal, sedikit pembengkakan dan dapat pula penderita
menjadi pin'ang. erdapat rasa nyeri pada daerah sekitar sendi selama
beberapa minggu atau mungkin berbulan $ bulan. Suhu tubuh
biasanya normal.
Pemeiksaan &a"iologis

F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
6
#engan foto rontgen biasanya ditemukan ka!itas berdiameter 1-
- 'm terutama pada daerah meta3sis dari tibia dan femur atau kadang
$ kadang pada daerah dia3sis tulang panjang.
$am%a *. radiologik dari abses (rodie yang dapat ditemukan pada
osteomielitis sub akut)kronik. &ada gambar terlihat ka!itas yang
dikelilingi oleh daerah s'lerosis.
Pengo%atan
(egitu diagnostik ditegakan, antibiotik berspektrum luas dengan
dosis yang adekuat harus segera diberikan selama D minggu.
2.2.'. Osteomielitis Konis
Osteomielitis kronis umumnya merupakan lanjutan dari
osteomielitis akut yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati dengan
baik. Osteomielitis kronis juga dapat terjadi setelah fraktur terbuka
atau setelah tindakan operasi pada tulang.
Etiologi
(akteri penyebab osteomielitis kronis terutama oleh sta3lokokus
aureus 0 E9 72, atau B.'olli, &roteus atau &seudomonas.
Patologi "an !atogenesis
Infeksi tulang dapat menyebabkan terjadinya sekuestrum yang
menghambat terjadinya resolusi dan penyembuhan spontan yang
normal pada tulang. Sekuestrum ini merupakan benda asing bagi
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
1.
tulang dan men'egah terjadinya penutupan kloaka 0 pada tulang 2 dan
sinus 0 pada kulit 2. Sekuestrum diselimuti oleh in!olu'rum yang tidak
dapat keluar)dibersihkan dari medula tulang ke'uali dengan tindakan
operasi. &roses selanjutnya terjadi destruksi dan sklerosis tulang yang
dapat terlihat pada foto rontgen.
$am%aan Klinis
&enderita sering mengeluhkan adanya 'airan yang keluar dari
luka)sinus setelah operasi yang bersifat menahun. *elainan kadang $
kadang disertai demam dan nyeri lokal yang hilang timbul didaerah
anggota gerak tertentu. &ada pemeriksan 3sik ditemukan adanya
sinus, 3stel atau sikatriks bekas operasi dengan nyeri tekan. Aungkn
dapat ditemukan sekuestrum yang menonjol keluar melalui kulit.
(iasanya terdapat riwayat fraktur terbuka atau osteomielitis pada
penderita.
Pemeiksaan &a"iologis
1. Foto polos
&ada foto rontgen dapat ditemukan adanya tanda $ tanda porosis
dan sklerosis tulang, penebalan periost, ele!asi periosteum dan
mungkin adanya sekuestrum.

$am%a +. &royeksi %& wrist terlihat gambaran lesi osteolitik dan
s'lerosis eHtensi!e dibagian distal meta3sis pada radius
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
11
$am%a ,. Osteomielitis lanjut pada seluruh tibia dan 3bula kanan.
#itandai dengan adanya gambaran sekuestrum 0panah2.
-. < dan A,I
&emeriksaan ini bermanfaat untuk membuat ren'ana pengobatan
serta untuk melihat sejauh mana kerusakan tulang terjadi
$am%a -. < image pada osteomielitis kronik.
%. In this tibia, 'hroni' osteomyelitis is asso'iated with a radiodense
sharply marginatedfo'us within a lu'ent 'a!ity 0arrow2.
(. <oronal reformatted image.
< I #. 2 ransaHialimages. < s'anning 'an be used to identify
seJuestered bone as in these tibiae
Pengo%atan
&engobatan osteomielitis kronis terdiri atas "
1. &emberian antibiotik
Osteomielitis kronis tidak dapat diobati dengan antibiotik semata $
mata.
&emberian antibiotik ditujukan untuk"
@ Aen'egah terjadinya penyebaran infeksi pada tulang sehat
lainnya.
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
1-
@ Aengontrol eksaserbasi akut
-. indakan operatif
indakan operatif dilakukan bila fase eksaserbasi akut telah reda
setelah pemberian dan pemayungan antibiotik yang adekuat.
Operasi yang dilakukan bertujuan untuk "
@ Aengeluarkan seluruh jaringan nekrotik, baik jaringan lunak
maupun jaringan tulang 0 sekuestrum 2 sampai ke jaringan sehat
sekitarnya. Selanjutnya dilakukan drainase dan dilanjutkan se'ara
kontinu selama beberapa hari. %dakalnya diperlukan penanaman
rantai antibiotik didalam bagian tulang yang infeksi
@ Sebagai dekompresi pada tulang dan memudahkan antibiotik
men'apai sasaran dan men'egah penyebaran osteomielitis lebih
lanjut.
2.'.Osteomielitis !a"a .ulang Lain
2.'.1. .engkoak
(iasanya osteomielitis pada tulang tengkorak terjadi sebagai
akibat perluasan infeksi di kulit kepala atau sinusitis frontalis.

&roses
destruksi bisa setempat atau difus. ,eaksi periosteal biasanya tidak
ada atau sedikit sekali. #ibawah ini adalah gambaran <-S<%?
kepala pada pasien dengan Osteomielitis uberkulosis.
2.'.2. /an"i%ula
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
15
(iasanya terjadi akibat komplikasi fraktur, abses gigi, atau
ekstraksi gigi. ?amun, infeksi osteomielitis juga dapat
menyebabkan fraktur pada mulut.

Infeksi terjadi melalui kanal pulpa
merupakan yang paling sering dan diikuti hygiene oral yang buruk
dan kerusakan gigi.

2.'.'. Pel0is
Osteomielitis pada tulang pel!is paling sering terjadi pada bagian
sayap tulang ilium dan dapat meluas ke sendi sakroiliaka. Sendi
sakroiliaka jarang terjadi. &ada foto terlihat gambaran destruksi
tulang yang luas, bentuk tak teratur, biasanya dengan sekuester
yang multipel. Sering terlihat sklerosis pada tepi lesi. Se'ara klinis
sering disertai abses dan 3stula.
(edanya dengan tuberkulosis, ialah destruksi berlangsung lebih
'epat, dan pada tuberkulosis abses sering mengalami kalsi3kasi.
#alam diagnosis diferensial perlu dipikirkan kemungkinan
keganasan.
Osteitis pubis merupakan infeksi bagian bawah yang sekitar
sim3sis pubis yang merupakan komplikasi dari operasi dari prostat
dan kandung kemih atau , jarang akibat operasi pel!is lainnya.
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
18

2.'.(. Osteomielitis Pa"a .ulang Belakang
Kertebra adalah tempat yang paling umum pada orang dewasa
terjadi osteomielitis se'ara hematogen. Organisme men'apai badan
!ertebra yang memiliki perfusi yang baik melalui arteri tulang
belakang dan menyebar dengan 'epat dari ujung pelat ke ruang
diskus dan kemudian ke badan !ertebra. Sumber bakteremia
termasuk dari saluran kemih 0terutama di kalangan pria di atas usia
9.2, abses gigi, infeksi jaringan lunak, dan suntikan IK yang
terkontaminasi, tapi sumber bakteremia tersebut tidak tampak pada
lebih dari setengah pasien. (anyak pasien memiliki riwayat
penyakit sendi degeneratif yang melibatkan tulang belakang, dan
beberapa melaporkan terjadinya trauma yang mendahului onset
dari infeksi. >uka tembus dan prosedur bedah yang melibatkan
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
19
tulang belakang dapat menyebabkan osteomielitis !ertebral
nonhematogeno atau infeksi lokal pada diskus !ertebra.
Osteomielitis pada !ertebrae jarang terjadi, hanya 1.7 dari
seluruh infeksi tulang 0Bpstein, 16ED2, dan dapat mun'ul pada
seluruh usia. *uman penyebab terbanyak ialah Staphylococcus
aureus dan Eschericia coli. &asien yang menderita penyakit ini
sering memiliki riwayat infeksi kulit atau pel!is. &enyebaran infeksi
biasanya menuju badan !ertebra daripada bagian yang lainnya, dan
pada bagian yang mengandung banyak darah. (adan !ertebrae
memiliki banyak pembuluh darah, khususnya di bawah end plate
dimana terdapat sinusoid yang besar dengan aliran pelan sehingga
berpotensi untuk terjadi infeksi.
2.'.Diagnosa Ban"ing
(iasanya, gambaran radiogra3 osteomyelitis sangat karakteristik
dan diagnosis mudah dibuat sesuai dengan riwayat klinis, dan
pemeriksaan radiologis tambahan. ?amun demikian, osteomyelitis
dapat juga meniru kondisi lainnya seperti tumor tulang.
1. Osteo Sakoma
Aerupakan tumor ganas primer tulang yang paling sering
dengan prognosis yang buruk. *ebanyakan penderita berumur antara
1.--9 tahun. &aling sering ditemukan sekitar lutut, yaitu lebih dari 9.
7. ulang $ tulang yang sering terkena adalah femur distal, tibia
proksimal, humerus proksimal, dan pel!is. &ada tulang panjang, tumor
biasanya mengenai bagian meta3sis. Caris epi3sier merupakan barrier
dan tumor jarang menembusnya.
Cambaran radiologik " tampak destruksi tulang yang berawal
pada medula dan terlihat sebagai daerah yang radiolusen dengan
batas yang tidak tegas. &ada stadium dini terlihat reaksi periosteal
seperti garis $ garis tegak 0 Sunray appearan'e 2. #engan
membesarnya tumor, selain korteks juga tulang subperiosteal akan
dirusak oleh tumor yang meluas ke luar tulang, berbentuk segitiga
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
1D
0 segitiga 'odman 2. &ada stadium dini Cambaran tumor ini sukar
dibedakan dengan osteomielitis.


-. Sakoma E1ing
umor ganas primer ini paling sering mengenai tulang panjang.
*ebanyakan dia3sis. ulang yang juga sering terkena adalah pel!is dan
tulang iga. E97 dari penderita dibawah umur -. tahun, paling sering
antara 9-19 tahun.
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
1E
Cambaran radiologik " tampak lesi destruksi yang bersifat
in3ltrat yang berawal dimedula, pada foto terlihat sebagai daerah $
daerah radiolusen. umor 'epat merusak korteks dan tampak reaksi
periosteal, sebagai garis $ garis yang berlapis $ lapis menyerupai kulit
bawang 0 onion peel appearan'e 2. umor membesar dengan 'epat,
biasanya dalam beberapa minggu tampak destruksi tulang yang luas
dan pembengkakan jaringan lunak yang besar karena in3ltrasi tumor
ke jaringan sekitar tulang.


F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
1G
BAB III
KESI/PULAN
Osteomielitis adalah infeksi tulang atau sumsum tulang. Osteomielitis
dapat menyerang orang pada semua usia. &emeriksaan penunjang atau
pen'itraan yang dapat dilakukan adalah foto polos, < s'an, A,I, dan
Radioisotop bone scan, yang memiliki keunggulan masing-masing. &ada
pemeriksaan foto polos radiologi akan kita dapatkan hilangnya gambaran
fasia, gambaran litik pada tulang 0radiolusen2, seJuester dan in!olu'rum.
&ada < s'an pun akan didapatkan gambaran serupa, namun gambaran
tampak lebih jelas, gambaran didapat dari segala arah . =aringan yang keras
se'ara umum lebih baik ditunjukan oleh < s'an. Cambaran A,I lebih jelas
menunjukkan perluasan patologis tulang dan jaringan lunak sekitarnya.
Sedangkan pemeriksaan s'an radioisotop sensitif untuk osteomielitis
disebabkan sifat radioisotop pada bone s'an akan memperlihatkan daerah
kerusakan sel tulang atau gambaran kehitaman yang memusat pada daerah
sel-sel yang rusak, namun tidak spesi3k, karena kerusakan sel tidak hanya
ditunjukan oleh osteomielitis saja.
Cambaran radiogra3 foto polos osteomyelitis sangat khas dan
diagnosis dapat mudah dibuat disesuaikan dengan riwayat klinis, sehingga
pemeriksaan radiologis tambahan lainnya seperti <, dan A,I jarang
diperlukan.
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11
16
Da2ta Pustaka
1. ,adiologi #iagnostik, sjahriar rasad, dkk, Fakultas *edokteran
+ni!ersitas Indonesia, =akarta, -..1.
-. &engantar Ilmu (edah Ortopedi, &rof.<hairuddin ,asjad,
A#.,&h.#.
5. Sutton, #a!id.eHt book of ,adiology and imaging. Kolume -.
Se!enth edition.
8. *amus kedokteran #orland
9. Imaging.'onsult.'om
D. Bmedi'ine.meds'ape.'om
E. www.meds'ape.'om
F* +*I *epaniteraan *linik ,adiologi -.11

Anda mungkin juga menyukai