Anda di halaman 1dari 7

Pada hakikatnya bentuk inetraksi sosial dibedakan menjadi dua macam, yaitu

proses asosiatif (association process) dan proses asosiatif (opposition processes).


1. Proses Asosiatif
Proses asosiatif merupakan bentuk-bentuk interaksi yang bersifat menyatukan
anggota-anggota masayarakat. Proses asosiatif dibedakan menjadi empat (4)
bentuk:
a. Kerja sama (Cooperation)
kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok
untuk mencapai tujuan.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk kerja sama.
1) Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong antar sesama
warga dalam masyarakat. Contoh : gotong royong yang dilakukan di suatu desa
untuk membangun rumah salah satu warga.
2) Bargaining, yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan
jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih. Contoh : Bargaining antara pemerintah
Indonesia dengan Thailand, yaitu Indonesia menukarkan minyak bumi dengan
beras dari Thailand.
3) Kooptasi, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan
atau pelaksana politik dalam suatu organisasi dan sebagai suatu cara untuk
menghindari terjadinya keguncangan dalam organisasi yang bersangkutan.
Contoh : Pemerintah sekarang membuat UU anti korupsi dan KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi) untuk menghindari keguncangan akibat korupsi.
4) Koalisi, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-
tujuan sama. Contoh : koalisi bebrapa partai di lembaga legislatif untuk
mencalonkan bupati atau prersiden.
5) Joint-Venture, yaitu kerja sama antara beberapa organisasi dalam mengusahakan
proyek-proyek tertentu. Contoh joint-venture antara Indonesia dan Amerika dalam
pengeboran minyak di Cepu.

b. Akomodasi
Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan
tanpa cara mengahancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiaanya. Dalam pelaksanaannya, akomodasi memiliki beberapa bentuk
yaitu koersi, kompromi, arbitasi, mediasi, konsilisasi, toleransi, stalemate, dan
ajudikasi.
1. Koersi
koersi adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena
adanya paksaan. Pemaksaan biasanya terjadi pada pihak yang kuat terjadap
pihak lawan yang klebih lemah.

2. Kompromi
kompromi adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang saling berselisih
mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian. Contoh : perjanjian genjatan senjata
antara dua negara yangs edang perang.
3. Arbitasi
Arbitasi adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang berselisih tidak
sanggup mencapai kompromi sendiri, sehingga untuk penyelesaiannya mendatangkan
pihakl ke 3 sebagai penengah (netral). Pihak ke 3 yang dipilih oleh kedua pihak
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertentangan. Contoh:
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) membantu penyelesaiannya dua negara yang sedang
berselisih.
4. Mediasi
Mediasi adalah bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitasi. Bedanya pada
mediasi pihak ke 3 hanya bertugas menyelesaikan prselisihan secara damai dan tidak
mempunyai wewenang untuk memberi keptusan-keputusan penyelesaian perselisihan
tersebut. Jadi pihak ke 3 berfungsi sebagai juru damai dan penasihat saja. Contoh:
pemerintah Indonesia yang diwakili menteri Luar Negeri Ali Atlas menjadi mediator
dalam penyelesaian pertikaian di Kamboja.
5. Konsiliasi
Konsiliasi adalah suatu bentuk akomodasi untuk mempertemukan pimpinan-pimpinan dari
pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. Konsiliasi bersifat lebih
lunak sehingga memungkinkan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai suatu
kesepakatan bersama. Contoh: adanya panitia tetapdi Indonesia yang anggotanya terdiri
atas wakil-wakil perusahaan, wakil-wakil buruh, dan wakil departemen tenaga kerja yang
bertugas menyelesaikan mesalah-masalah perburuhan.
6. Toleransi
Toleransi adalah suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal.
Kadang-kadang toleransi terjadi secara tak sadar dan tanpa di rencanakan. Hal ini
terjadi karena adanya keinginan dari perorangan atau kelompok manusia untuk
untuk menghindari adanya perselisihan. Contoh: sikap toleransi yang dimiliki
bangsa Indonesia yang senantiasa berusaha untuk menghindari adanya
perselisihan.
7. Stalemate
Stalemate adalah bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan
mempunyai kekuatan berimbang dan akhirnya kadua belah pihak berhenti untuk
tidak melanjutkan pertentangan. Contoh: berakhirnya perang dingin antara Blok
Barat yang di pimpin oleh Amerika Serikat dengan Blok Timur yang di pimpin oleh
Uni Soviet pada era 90-an.
8. Ajudikasi
Ajudikasi adalah penyelesaian masalah melalui jalur hukum di pengadilan. Contoh:
perselisihan antar warga desa yang penyelesaiannya melalui jalur hukum di
pengadilan.
c. Asimilasi
Proses asimilasi di tandai dengan usaha dari orang atau kelompok manusia untuk
mengurangi perbedaa-perbedaan yang ada. perberdaan-perbedaan tersebut
dapat berupa sikap, tindakan, perasaan, dan budaya. Hasil asimilasi menyebabkan
semakin ipisnya batas perbedaan antara dua individu dalam satu kelompok
maupun batas-batas perbedan antar kelompok.
d. Akulturasi
Akulturasi adalah dua kebudayan yang hidup berdampingan secara damai. Hal ini
terjadi karena dalam asimilasi terdapat proses penerimaan dan pengalihan unsur-
unsur kebudayaan suatu kelompok lain dengan tidak mengilangkan ciri budaya
dari masing-masing kelompok. Contoh: pertemuan antara kebudayaan Hindu
dengan kebudayaan Islam di Indonesia menghasilkan kebudayaan Islam yang
bercorak Hindu.

2. Proses Disasosiatif
Proses Disasosiatif artinya cara yang bertentangan dengan sesorang atau
kelompok untk mencapai satu tujuan. Berikut ini adalah bentuk-bentuk proses
disasosiatif.

a. Persaingan
Persaingan adalah suatu proses sosial di mana ada dua pihak atau lebih saling
berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai suatu kemenangan. Persaingan
dapat juga terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya
sangat terbatas. Pada dasarnya, terjadi persaingan karena ada perasaan atau
anggapan seseorang bahwa akan lebih beruntung jika tidak bekerja sama dengan
orang lain.

b. Kontravensi
Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan
dan pertikaian. Hal ini ditandai dengan sikap ketidak pastian, keraguan,
penolakan yang tidak diungkapkan secara terbuka sehingga terjadi pertikaian.

c. Konflik
konflik adalah suatu proses sosial di mana individu atay kelompok berusaha
memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan
ancaman dan kekerasan.
Konflik terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan di masyarakat yang tidak bisa
didamaikan atau diselesaikan. Beberapa contoh perbedaan yang terdapat di
masyarakat antara lain: kedaan fisik, pola perilaku, emosi, unsur-unsur
kebudayaan, adat istiadat,dan lain-lain. Konflik dapat terjadi dalam ukuran kecil
di keluarga maupun dalam skala luas, misalnya konflik antarsuku, antar golongan
bahkan antar negara.

Individu
Kontak sosial
Individu
Proses Disosiatif
Proses Asosiatif
Interaksi sosial
komunikasi
akulturasi Kerja sama akomodasi asimilasi
Perasingan Kontrovensi Konflik

Anda mungkin juga menyukai