Anda di halaman 1dari 20

TETANUS (LOCKJAW)

ROSIANA CANNDRA ULIE PARDOSI


0761050126
KO-ASS PEDIATRI FK UKI
ETIOLOGI
Clostridium Tetani
Faktor resiko
Luka tertusuk paku,pecahan
kaca,kaleng,luka tembak, luka patah
terbuka,terbakar, (luka laserasi yang
kotor)
Luka gores,lesi pada mata, infeksi
telinga,tonsil,gigitan serangga -> port
de entree bila kita menemukan tidak
ada luka maka kita bs mencurigai hal-
hal ini
Pat genesis
Faktor resiko -> C.tetani -> tetanospasmin :
1. Toksin di absorbsi padda ujung saraf
motorik dan melalui aksis silindrik dibawa
ke kornu anterior susunan saraf pusat
2. Toksin di absorbsi ke susunan
limfatik,masuk kedalam siirkulasi darah
arteri kemudian masuk ke susunan saraf
pusat
Gejala Klinis
Masa tunas : 5-14hari
Dalam waktu 48jam akan timbul
gejala:
a) Kesukaran menelan ,gelisah,nyeri
kepala,nyeri anggota badan
merupakan gejalan dini
b) Trismus ->spasme otot
mastikatoris
c) Kaku kuduk ->ketegangan otot
erektor trunki
d) Opitotonus
d) Ketegangan otot-otot dinding
perut
e) Kejang tonik -> karena toksin di kornu anterior
f) Risus Sardonikus(spasme otot muka) : alis tertarik
keatas, sudut mulut tertarik keluar dan
kebawah,bibir tertekan kuat pada gigi.
9) Panas biasa tidak terlalu tinggi
10) Leukositosis dan peningkatan tekanan intrakranial

Menurut beratnya
gejala dapat dibedakan
dalam 3 stadium :
1. Trismus (3cm) tanpa
kejang tonik umum
meskipun dirangsang
2. Trismus(3cm atau
lebih kucil) dengan
kejang tonik umum
bila diragsang
3. Trismus (1cm) dengan
kejang tonik umum
spontan


Diagnosis

Luka dan ketegangan otot yang khas
terutama pada rahang

Diagnosis Banding
Meningitis
Mastoiditis
Miositis leher
Spondilitis leher
Abses retrofaringeal





















































































































































































































































































KOMPLIKASI :
1. Spasme otot faring yang menyebabkan
terkumpulnya air liur(saliva)didalam rongga mulut
dan hal memungkinkan terjadinya aspirasi
2. Asfiksia
3. Atelektaksis karena obstruksi oleh sekret
4. Fraktur kompresi
Prognosis
Ditentukan oleh beberapa faktor :
1. Masa tunas yang pendek <7hari
2. Neonatus
3. Usia lanjut
4. Pengobatan terlambat
5. Spasme otot pernapasan
6. Obstruksi saluran napas
Pencegahan
1. Mencegah terjadinya luka
2. Perawatan luka yang adekuat
3. ATS dalam beberapa jam setelah luka
1.500 U IM
4. Toksoid tetanus setelah suntik ATS jarak
1bulan sebanyak 2x
5. Penisillin prokain 2-3hari setelah mendapat
luka berat dosis: 50000 U/kgBB/hari
6. Imunisasi dasar pada usia
3bulan,1tahun,5tahun
7. Pada yang sudah imunisasi atau suntik TT
4tahun yang lalu pada luka berat suntikkan
antitoksin dan toksoid pada kedua
ekstremitas(berlainan tempat suntikan)

Pengobatan
1. ATS 20.000 U/hari IM selama
2hari berturut-turut
2. Fenobarbital <1thn 50mg /kgBB,
1tahun 75mg/kgBB,selanjutnya
5mg/kgBB/hr dibagi 6dosis.
Diazepam 4mg/kgBB/hr dibagi
6dosis,bila perlu dengan IV
3. Penisillin prokain 50.000
U/kgBB/hr IM,berikan sampai
3hari panas turun
4. Diet TKTP (pasang NGT)
5. Isolasi
6. Bila perlu trakeostomi

TETANUS NEONATORUM
Akibat luka
melalui tali
pusat
G e j a l a
Tiba-tiba panas tinggi
Tidak bisa menetek
Karpermond
Kejang
Sianosis
Kaku kuduk
Opitotonus
Penatalaksanaan
O2
IVFD, larutan glukosa 5% : NaCl fisiologis = 4:1
selama 48-72 jam, selanjutnya IVFD hanya untuk
memasukkan obat
Bila penderita >24jam sering kejang, apnue -
>larutan glukosa 10% : Na bikarbonat 1,5% = 4:1
Diazepam dosis awal 2,5mg IV selam 2-3menit.
Rumatan : 8-10mg/kgBB/hr melalui IVFD tiap 6jam
Bilamasih kejang juga beri Diazepa tambahan 2,5 -5
mg IV dalam 24jam dosis max 15mg/kgBB/hr
ATS 10.000 U/hr selama 2hari berturut-turut
Ampisilin 100mg/kgbb/hr dibagi 4dosis IV selama
10hr
Tali pusat dibersihkan dengan alkohol 70% atau
betadine
Observasi jalan napas,ttv
Pencegahan
TT diberikan 3x berturut-turut pada trimester ke-3
Sterilisasi waktu pemotongan dan perawatan tali
pusat
komplikasi
Asfiksia
Obstruksi saluran napas
Sepsis neonatorum




TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai