Anda di halaman 1dari 13

LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari hari kita tidak akan pernah lepas dengan aktivitas tubuh.
Namun semua aktivitas tubuh yang kita lakukan belum tentu baik untuk tubuh kita. Oleh
karena itu kita harus memahami apa makna dari aktivitas tubuh itu sendiri, atau yang lebih
populer dengan kata olahraga. Olahraga merupakan suatu bentuk kerja atau aktivitas badan
kita yang mengikut sertakan sistem-sistem sel, jaringan dan alat-alat badan secara terpadu
untuk melayani kebutuhan-kebutuhan demi tercapainya tujuan kerja tersebut.
Masa anak-anak adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan
seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari
segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Selain itu ditambah pula dengan
kesenangannya dalam bereksplorasi dan seperti tak mengenal rasa takut, maka segala gerakan
yang diajarkan pada anak akan dianggap sebagai satu permainan yang menyenangkan.
Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau menyeluruh. Karena itu
pemberian stimulasinya pun perlu berlangsung dalam kegiatan yang holistik.
Mengamati perkembangan fisik-motorik seorang anak adalah hal yang sangat menarik. Mulai
dari saat bayi yang tampak tidak berbahaya, begitu kecil dan hanya bisa terlentang dan
menangis, kemudian ia mulai tumbuh dan berkembang. Tubuhnya semakin besar, ia mulai
dapat miring, tengkurap, duduk dan merangkak. Bayi itu kemudian berubah menjadi anak
kecil yang lucu yang dapat berdiri, berjalan, bahkan akhirnya ia dapat melompat dan berlari.
Tampak bahwa perkembangan tubuh dan keterampilan geraknya meningkat dengan cepat
sesuai dengan perkembangan usia.
Pada anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan usia lanjut mempunyai takaran olahraga
yang berbeda-beda, semua ini disebabkan oleh kemampuan dan kebutuhan dari tubuh kita
sendiri. Jadi ketika kita akan melakukan atau akan memberikan olahraga kita harus melihat
umur dari orang yang akan melaksanakannya. Karena apabila tidak sesuai bisa berakibat
tidak baik untuk tubuh, contohnya apabila anak-anak disuruh mengangkat beban yang terlalu
berat, maka bisa jadi akan menghambat pertumbuhan dari si anak tersebut. Jadi sangat
penting kita harus mengetahui pedoman-pedoman dalam melakukan olahraga.
Dilihat dari uraian diatas, maka kami mencoba membahasnya dengan dituangkan
dalam bentuk makalah yang sederhana ini. Kami akan membahas pedoman-pedoman latihan
olahraga pada anak-anak, sehingga diharapkan setelah ini kita semua bisa mengetahui
bagaimana dan olahraga apa yang baik diberikan kepada anak-anak.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa olahraga itu ?
2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan motorik ?
3. Jenis olahraga apa sajakah yang cocok untuk anak sesuai dengan umurnya ?
4. Apa manfaat olahraga bagi anak ?
5. Faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi perkembangan fisik- motorik pada
anak?
6. Apa sajakah masalah - masalah dalam perkembangan fisik motorik yang sering
dialami anak dan bagaimana pula solusinya?


TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan olahraga
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan motorik
3. Untuk mengetahui jenis olahraga apa sajakah yang cocok untuk anak sesuai dengan
umurnya
4. Untuk mengetahui manfaat olahraga bagi anak
7. Untuk mengethaui faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi perkembangan
fisik- motorik pada anak
5. Untuk mengetahui apa sajakah masalah - masalah dalam perkembangan fisik
motorik yang sering dialami anak dan bagaimana pula solusinya



































PEMBAHASAN

A. Olahraga

Olahraga dapat diartikan yang seluas-luasnya yang meliputi segala kegiatan atau usaha
untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan
jasmani maupun rohani pada tiap-tiap menusia ( Departemen olahraga, 1964 hal. 61).
Olahraga dalam arti yang lebih sempit ialah latihan gerak badan untuk menguatkan dan
menyehatkan badan ( Poerwodarminto, 1975 hal.684). Dalam uraian ini olahraga yang
dimaksud adalah aktivitas jasmani yang dapat dilakukan setiap hari dengan mudah dan tanpa
memerlukan alat dan perlengkapan yang mahal, misalnya: jalan cepat, lari, lari ditempat,
bersepeda, senam, dan sebagainya.
Setiap orang melakukan suatu kegiatan pasti orang tersebut mempunyai arti dan tujuan.
Sama halnya dengan olahraga, dalam melakukan olahraga juga memiliki tujuan yang ingin
dicapai. Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli tentang tujuan olahraga :
1. Menurut Cooper (1976 hal. 12-13) bahwa pengaruh olahraga dapat meningkatkan
efisiensi kerja paru-paru, kerja jantung memperbesar volume darah, meningkatkan konsumsi
oksigen maksimal dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Jelaslah disini bahwa
olahraga bertujuan untuk membina dan meningkatkan kesehatan dan kondisi fisik seseorang.
2. Menurut Edelfrid Buggel (Olympic Solidarity, 1975 hal. 145-147) bahwa dijerman
timur gerakan olahraga secara masal dengan nama Olahraga untuk Siapapun bertujuan
untuk membina dan meningkatkan kesehatan dan kondisi. Timbulah organisasi-organisasi
antara lain :
a) Program Olahraga Bersama, tiap tahun mengadakan festival pekerja dari 215
distrik, adalah usaha orientasi/penerangan tentang olahraga, permainan dan berkelana
di alam bebas dengan memanfaatkan kondisi alam atau dengan istilah kembali
bermain di alam. Anggota dari organisasi ini tahun 1973 berjumlah 5 juta dari
jumlah penduduk 17 juta. Mereka melakukan olahraga secara teratur.
b) Bukan libur jika tanpa olahraga yaitu organisasi yang mengorganisir kegiatan
liburan dan olahraga, misalnya: Kursus khusus untuk pemeliharaan kesegaran
jasmani, olahraga untuk kesehatan, khusus liburan yang diisi kegiatan olahraga.
Organisasi ini diikuti oleh 5,5 juta.
c) Jagalah kesehatan anda, olahraga untuk orang cacat dan rehabilitasi.
3. Rosentswieg (The Research Quartely, 40 : 783-787, December, 1968) mengadakan
penelitian untuk menentukan ranking 10 macam tujuan pendidikan jasmani (Olahraga).
Sampel 100 orang dari sekolah tinggi pendidikan jasmani di Texas. Ternyata ranking
tertinggi dari hasil kuisioner itu adalah Organic Vigor, diartikan bahwa melalui bermain,
berolahraga dan menari mahasiswa mengembangkan sistem kardiovaskular dan organ (alat-
alat) lain untuk meningkatkan sistem otot. Berdasarkan penelitian ini ternyata olahraga
terutama untuk mengembangkan kondisi fisik dan kekuatan otot.
4. Soudan Salem dan Everett Peter (Journal, May 1981 hal. 15-71) mengadakan penelitian
tentang tujuan terpenting pendidikan jasmani (Olahraga) dengan responder mahasiswa
Universitas Negeri Florida sebanyak 909 orang, terdiri dari 430 orang putra dan 479 orang
putri. Dari 24 daftar tujuan olahraga, responder disuruh memberi tanda : sangat penting,
penting, sedang, kurang penting, dan sangat kurang penting untuk tiap-tiap pertanyaan. Dari
hasil penelitian ini bahwa : Tujuan pendidikan jasmani untuk memelihara kesehatan dan
kondisi fisik dinyatakan terbanyak yang menyatakan sangat penting.
5. Di Indonesia saat ini banyak gerakan terutama untuk memelihara kesehatan dan kondisi
fisik. Misanya ada perkumpulan-perkumpulan: Jantung sehat, Gerak jalan sehat yang
masing-masing mengadakan kegiatan olahraga secara teratur guna membina dan
meningkatkan kesehatan dan kondisi fisik mereka.
Berdasarkan pendapat-pendapat dan hasil penelitian tersebut diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan berolahraga adalah untuk membina dan meningkatkan kondisi
fisik.

B. Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik
terhadap konstelasi perkembangan individu menurut Hurlock (1996) adalah sebagai berikut:
- Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh
perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan
memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.
- Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada
bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat
bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya.
Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
- Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah
dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.
- Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau
bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat
anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan
atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan)
Salah satu yang menjadi Karakteristik Perkembangan Anak adalah perkembangan
motorik yang dapat diartikan sebagai berikut :
Adapun Perkembangan motorik dapat berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah
melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik
terbagi menjadi 2 (dua) yaitu motorik halus dan motorik kasar. Motorik kasar merupakan
gerakan yang terjadi karena adanya koordinasi otot-otot besar, seperti : berjalan, melompat,
berlari, melempar dan menaiki. Motorik halus berkaitan dengan gerakan yang menggunakan
otot halus, seperti : menggambar, menggunting, melipat kertas, dan lain sebagainya.
Ciri khas perkembangan motorik anak adalah sebagai beriku :
Memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks, yaitu mampu
mengkombinasikan gerakan motorik dengan seimbang. Keterampilan koordinasi motorik
kasar terbagi atas 3 kelompok, yaitu :
1. Keterampilan lokomotorik (berlari, melompat, menderap, meluncur, berguling,
berhenti, berjalan serta berhenti sejenak, menjatuhkan diri dan mengelak)
2. Keterampilan nonlokomotorik (menggerakkan anggota tubuh dengan posisi tubuh
diam di tempat, berayun, berbelok, mengangkat, bergoyang, merentang, memeluk,
melengkung, memutar dan mendorong).
3. Keterampilan memproyeksi, mennagkap dan menerima (dapat dilihat pada waktu
anak menangkap bola, menendang bola, melambungkan bola, memukul danmenarik).
4. Anak memiliki motivasi intrinsik sehingga tidak mau berhenti melakukan aktivitas
fisik baik yang melibatkan gerakan motorik halus maupun motorik kasar.

C. Jenis Olahraga Bagi Anak

Pembahasan olahraga pada anak yang mengalami tumbuh kembang ini mencakup dua
aspek. Aspek pertama merupakan latihan jasmani dan permainan yang mempunyai pengaruh
terhadap stamina atau kesegaran jasmani. Beberapa latihan dapat berlanjut sebagai kegiatan
rekreasi atau hobi. Aspek kedua merupakan latihan yang khusus, menyangkut prestasi pada
pertandingan suatu cabang olahraga.
Sampai saat ini, kepustakaan tentang olahraga pada anak di Indonesia sangat jarang,
meskipun disadari bahwa pembinaan olahragaharus dimulai sejak kanak-kanak. Ada
beberapa macam jenis olahraga bagi anak-anak yang harus dilakukan untuk menjaga
kesegaran jasmani dan kesehatan tubuhnya yaitu perawaatan dalam posisi bayi, olahraga usia
prasekolah, olahraga usia sekolah dasar, olahraga usia sekolah menengah. Berikut adalah
penjelasan dari masing-masing jenis olahraga, yaitu:

1. Olahraga Bagi Usia Prasekolah
Seperti telah kita sepakati, sebaiknya olahraga dimulai sejak usia muda. Tetapi
banyak yang belum tahu jenis olahraga apa yang harus dilakukan untuk anak-anak dalam
berbagai usia, dan apa tujuan gerakan-gerakan yang dilakukan pada waktu melakukan
olahraga. Banyak orangtua yang tidak menghiraukan apakah anakanya melakukan olahraga
apa tidak, sehingga tidak heran jika banyak para pemuda baik pria maupun wanita yang
kurang baik kesegaran jasmaninya. Ini semua akibat kurangnya pengetahuan mengenai
manfaat olahraga bagi kesehatan.
Kita dilahirkan mempunyai kaki, namun untuk dapat berjalan membutuhkan suatu
proses belajar, dari merangkak dilatih sampai bisa berjalan. Demikian pula halnya dengan
berlari, melompat, melempar dan menangkap membutuhkan pula suatu proses latihan. Jika
hal ini tidak dilatih sejak dini maka untuk seterusnya koordinasi tubuh tidak berkembang
dengan baik.
a. Usia satu setengah tahun hingga dua tahun
Olahraga bisa dilakukan saat buah hati Anda mulai dapat bergerak, berjalan dan berlari
dengan benar. Umumnya hal ini dilakukan saat anak berusia 1,5 hingga 2 tahun. Saat usia
tersebut, anak dapat mulai diperkenalkan dengan olahraga yang dilakukan secara teratur.
Anak dapat mulai dengan banyak bermain dan mempelajari hal baru yang mudah ditemuinya.
Berikan semangat agar anak Anda aktif melakukan aktivitas fisik sejak usia dini.
b. Usia dua tahun
Di usia dua tahun, anak cenderung suka dengan hal yang tidak teratur, bebas dan tanpa
peraturan. Anda dapat mengajaknya olahraga sambil bermain seperti berlari-lari kecil,
mengejar mainan, mendorong ayunan, bermain air atau melakukan banyak gerakan yang
menyenangkan namun juga dapat menyehatkan fisiknya.
c. Usia tiga tahun
Sedangkan anak pada usia tiga tahun mulai dapat mengubah arah gerakannya misalnya
belok kanan, kiri, depan atau belakang. Dengan kemampuan seperti itu, Anda dapat
mengajaknya lari-lari kecil sekitar 5-10 menit setiap harinya. Lakukan variasi kegiatan
olahraga dengan mulai mengajarkan anak berenang, bermain baseball dan berbagai
permainan lain yang memiliki aturan permainan.
d. Usia empat hingga lima tahun
Anak dapat bermain dalam aturan yang lebih kompleks. Ajaklah ia bermain dan belajar
menggelindingkan bola, menangkap bola dan bermain sepeda walaupun pada umumnya
mereka belum mampu membedakan daerah mana yang berbahaya untuk bermain. Untuk itu,
katakan kepada sang anak agar jauhi jalan raya atau tempat yang asing baginya. Dalam hal
ini, pengawasan Anda sebagai orangtua sangatlah diperlukan.
Contoh-contoh gerakan yang dapat menyenangkan anak-anak:
1) Mulailah melatih anak melempar bola yang kecil. Anda menjadi sasaranya, dan
tangkaplah bila itu dengan kedua tanagn anda. Kemudian berikan pelajaran menangkap bola
dengan kedua tanganya, lemparkan bola dengan hati-hati. Jika bola terlalu kecil gantilah
dengan bola yang sedikit lebih besar. Dalam latihan ini, anak dilatih mengembangkan
koordinasi antara tangan dan mata. Dan kita harus sabar melatihnya.
2) Anak-anak senang memanjat dan berayun-ayun maka dari itu buatlah tempat memanjat
dihalaman rumah. Ini merupakan permulaan pengembangan kekuatan tubuh bagian atas.
3) Ajarkan kepada anak-anak secara progresif bagaimana cara melompat, kemudian cara
berlari dan melompat. Mulailah melompat dengan kedua kaki dan mendarat dengan kedua
kaki pula tanpa lari. Jika sudah dapat melompat, ajarkan lari dan melompat melalui bantal.
Pada tahap ketiga, ajarkan lari, lompat dan lari, sehingga anak dapat berlari setelah
melompat.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam melatih anak-anak:
1) Sabar. Sebab anda tidak dapat mengharapkan hasil begitu cepat nampak.
2) Tekun. Latihan akan memakan banyak waktu dan semua membutuhkan ulangan-ulangan.
3) Variasi. Anak-anak memerlukan banyak variasi.
4) Menyenangkan. Anakl-anak harus menyenangi permainan-permainan tersebut.

2. Olahraga Bagi Usia Sekolah Dasar

a. Usia enam sampai delapan tahun
Ketika anak mulai masuk sekolah dasar, fisik maupun mentalnya lebih matang.
Pertumbuhan yang nampak sangat jelas dengan bertambahnya panjang lengan dan kaki.
Koordinasi antara tangan dan mata serta kaki bertambah pula. Keberanianya juga lebih
berkembang. Pengenalan lingkungan lebih luas dengan perkembangan sosialisasi dan berlatih
bersama teman sekolah. Terutama gerakan keseimbangan dan koordinasi gerakan. Anak
merasa mudah lelah dan perhatian untuk kelompok masih kurang. Meskipun dorongan dan
nasihat diperlukan tetapi anak memerlukan kebebasan mengunakan kekuatannya. Apabila
salah satu cabang olahraga dipilih sejak masa ini, terdapat kecenderungan dipertahankan
untuk prestasi. Hal ini terjadi baik pada anak laki-laki maupum perempuan. Anak
perempuanpun karena itu harus dibimbing untuk mengembangkan kekuatan badan bagian
atas, dan sangat berguna untuk memelihara berat badanya.
Dalam permainan olahraga, anak-anak pada usia ini sudah siap untuk menggunakan alat
pemukul seperti raket atau bat. Semua olahraga kompetitif menjadi sangat menarik baginya.
Inilah waktu yang sangat baik untuk melatih senam. Tentunya harus dalam pengawasan
pelatih yang baik dan sabar, karena ada beberapa gerakan yang menakutkan bagi anak pada
usia ini, misalnya gerakan jungkir balik.
b. Usia sembilan sampai dua belas tahun
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan peningkatan kekuatan. Anak putri waktu
pertumbuhanya lebih awal 1-2 tahun. Koordinasi tangan mata lebiih baik, demikian pula
gerakan otot yang kecil.
Dianjurkan memberikan sebanyak mungkin latihan cabang olahraga untuk
mengembangkan kecepatan maupun gerakan dinamis (senam, lari cepat, loncat indah, tennis
meja, basket, skating, dll). Anak berkesempatan mempelajari perinsip-perinsip dasar teknik
dan alat tubuh secara keseluruhan.
Pada akhir usia ini terdapat perbedaan perhatian macam olahraga antara pria dan wanita
dan anak memandang bahwa ukuran fisik menentukan. Berhasil atau tidaknya suatu latihan
pada masa ini dapat mengakibattkan fiksasi menetap, hambatan, sikap negatif terhadap
olahraga.

3. Olahraga bagi usia sekolah menengah usia tiga belas sampai lima belas tahun

Merupakan masa penelitian diri sendiri terhadap latihan olahraga. Pertumbuhan jaringan
telah berhenti pada masa ini, akan tetapi tulang dan ligamen belum cukup kuat untuk beban
latihan yang berat. Kecelakaan sering terjadi pada tulang panjang di daerah discus
epiphyseus. Sedang frekuensi kecelakaan tinggi pada sepak bola dan angkat besi, rendah pada
tenis dan berenang.

D. Manfaat Olahraga Bagi Anak

Olahraga banyak mempunyai manfaat diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kesehatan
Para peneliti di Centers for Disease Control mengungkapkan, salah satu masalah yang
dialami anak-anak di Amerika adalah obesitas. Masalah kelebihan berat badan ini akan
meningkatkan faktor risiko penyakit diabetes dan darah tinggi tiga kali lipat saat dewasa.
Salah satu cara yang paling dianjurkan untuk mencegahnya adalah dengan berolahraga.
Aktivitas fisik ini akan membantu membakar kalori yang tak dibutuhkan tubuh, dan
mencegah obesitas.
2. Meningkatkan Kecerdasan
Menurut para peneliti di Michigan State University's Institute, anak yang gemar
berolahraga terbukti lebih cerdas dibandingkan yang tidak. Mereka mengungkapkan,
olahraga bisa membantu mengajarkan anak untuk konsentrasi pada tugas, dan mengatur
waktu lebih efektif.
3. Lebih Sportif
Kalah dan menang merupakan hal yang biasa dalam permainan. Namun dalam
olahraga, mereka diajarkan untuk bisa menghargai kalah dan menang dengan sportif. Mereka
bisa berjabat tangan dengan lawannya, tidak peduli apa pun hasil pertandingannya. Ketika
dewasa, sikap sportif ini akan terbawa dan membuat mereka lebih menghargai teman dan
berusaha melakukan yang terbaik dan sportif.
4. Sarana Sosialisasi
Olahraga bisa menjadi sebuah jaringan sosial instan bagi anak-anak. Bagi anak-anak
yang cenderung tertutup dan minder, olahraga bisa jadi cara yang baik untuk meningkatkan
kepercayaan diri dan pergaulan mereka. Tim olahraga menawarkan persahabatan dan
kekompakan antaranggota, dan ini akan membantu anak untuk menjalin persahabatan.
5. Membangun Percaya Diri
Olahraga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri anak, apalagi jika mereka
bisa menghasilkan sebuah prestasi. Olahraga memberikan kesempatan anak untuk belajar,
berprestasi, dan berpikir positif tentang diri sendiri melalui pengembangan keterampilan.
Aktivitas fisik ini akan menumbuhkan citra diri yang sehat dan penilaian positif terhadap diri
sendiri.
6. Mengajarkan Kerjasama
Beberapa jenis olahraga berkelompok seperti sepakbola membutuhkan kerjasama tim
yang baik. Olahraga akan membantu anak untuk bisa bekerjasama dengan anggota lain,
memahami aturan, dan mendengarkan pelatih agar berprestasi. Menjadi bagian dari kelompok
dan belajar melakukan apa yang terbaik untuk tim menjadi salah satu manfaat berolahraga.
7. Membantu Menentukan Target
Dalam olahraga, target akhir yang ingin dicapai adalah membawa pulang piala
kejuaraan, memenangkan turnamen, dan mencetak skor maksimal. Namun, sebelum meraih
itu semua, para pemain harus menguasai teknik dasar dan keterampilan olahraga. Melalui
proses ini, olahraga memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak untuk menentukan
tujuan jangka panjang dan pendek dalam hidup mereka.
8. Membina Ketekunan
Anak-anak yang mengikuti berbagai kelas olahraga pasti punya kata-kata tertentu
untuk menyemangati dirinya sendiri. Dan kata-kata ini biasanya terbawa untuk
menyemangati dirinya saat gagal melakukan berbagai hal. Anak yang gemar berolahraga
sudah terlatih untuk menghadapi luka, kekecewaan, dan kekalahan. Mereka diajarkan untuk
menghadapi kegagalan mereka dengan tenang, dan berusaha lebih tekun di pertandingan
berikutnya.
9. Menghindarkan Tindak Kriminalitas
Kosongnya beberapa jam di sore hari tak jarang membuat anak cepat bosan. Daripada
keluyuran tak jelas, sebaiknya ajak mereka berolahraga karena hal ini bisa menghindarkan
mereka dari pergaulan tidak benar, dan juga tindak kriminal.
10. Memberi Kebahagiaan
Bagaimanapun juga, olahraga adalah permainan. Permainan bertujuan untuk
memberikan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Sebagai langkah awal memperkenalkan
olahraga pada anak, ajak mereka berlari, melompat, melempar, menangkap, menyelam,
berenang, dan lain-lain. Lakukan ini agar mereka tahu bahwa olahraga itu menyenangkan,
sehingga lebih mudah membuat mereka berolahraga.





E. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik- Motorik Pada
Anak

Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik anak :
a. Faktor kematangan
Kematangan atau maturity adalah kesiapan fungsi- fungsi baik fisik maupun psikis
untuk melakukan aktivitas tanpa memerlukan stimulus dari luar. Misalnya proses anak belajar
duduk, merangkak, berjalan atau bercakap- cakap. Proses- prose situ memerlukan periode
belajar dan berlatih. Proses- proses di atas tidak akan menunjukkan hasil yang maksimal bila
anak belum mencapai kematangannya.
b. Faktor Keturunan
Tinggi tubuh
Orang tua yang tinggi, cenderung untuk mempunyai keturunan yang tinggi, demikian
pula orang tua yang pendek, cenderung akan memiliki keturunan yang pendek pula. Namun
tinggi tubuh seseorang tidak dapat diramalkan secara tepat, karena faktor lingkungan, gizi
dan kesehatan mempunyai pengaruh pula pada hal itu.
Kecepatan pertumbuhan
Kecepatan pertumbuhan ternyata juga merupakan sifat yang diturunkan. Penelitian-
penelitian pada kembar identik memperlihatkan bahwa haid pertama yang dialami kembar
identik perempuan terjadi pada usia yang sama. Demikian pula pada perempuan kakak-
beradik, haid mereka pada usia yang tidak begitu berbeda.
c. Pengaruh lain
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan fisik anak, antara lain :
Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin akan tampak dalam berbagai kegiatan pada usia 2 - 5 tahun,
umumnya anak perempuan lebih pada keterampilan keseimbangan tubuh seperti lompat tali
yang merupakan perkembangan motorik halus. Sedangkan pada anak laki-laki lebih pada
keterampilan melempar, menangkap, menendang , yang merupakan perkembangan motorik
kasar. Setelah usia 5 tahun kemampuan gerak antara ank laki- laki dan perempuan saling
menyusul, kecuali pada waktu melempar bola, anak laki- laki lebih tinggi kemampuannya.
Kondisi waktu lahir
Pada umumnya bayi prematur yang lahir terlalu cepat dan sangat kecil, akan
menghadapi berbagai masalah fisik, misalnya terlambat dalam perkembangan geraknya.
Tetapi jika mendapat perawatan yang intensif, tidak mustahil akan mengurangi kelambatan
perkembangan akibat prematuritas itu.
Nutrisi
Penyebab ini bukan hanya faktor sosial ekonomi yang lemah saja tetapi juga cara dan
kebiasaan keluarga dalam hal makan. Akibat bila seorang anak kurang gizi yaitu: anak akan
menjadi lemah dan kurang berminat untuk bermain. Selain itu anak juga mudah tersinggung,
pemurung dan kadang gugup.
Penyakit
Keadaan jatuh sakit akan mempengaruhi pertumbuhan seorang anak. Anak yang sakit
berat dan lama akan terlambat pertumbuhannya. Hai ini disebabkan karena kegiatan yang
menurun, perubahan pola makan atau penyakit itu sendiri.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak :
Motorik anak perlu dilatih agar dapat berkembang dengan baik. Perkembangan
motorik anak berhubungan erat dengan kondisi fisik dan intelektual anak. Faktor gizi, pola
pengasuhan anak, dan lingkungan ikut berperan dalam perkembangan motorik anak.
Perkembangan motorik anak berlangsung secara bertahap tapi memiliki alur kecepatan
perkembangan yang berbeda pada setiap anak. Faktor lain yang mempengaruhi
perkembangan motorik anak, antara lain :
a. Kesiapan anak untuk belajar, baik secara fisik maupun psikis.
b. Motivasi anak untuk belajar.
c. Kesempatan untuk berlatih dalam hal ini adalah waktu luang.
d. Kesempatan untuk belajar. Sebagian anak tidak punya kesempatan belajar karena orang tua
terlalu protektif.
e. Bimbingan, terutama koreksi diperlukan ketika anak melakukan kesalahan.
f. Setiap keterampilan harus dipelajari secara khusus. Misalnya cara memegang pensil tidak
sama dengan memegang sensok.
g. Setiap keterampilan harus dipelajari satu persatu.
Tidak bijaksana bila guru/ orang tua mengajarkan anak beberapa keterampilan sekaligus,
karena akan membuat anak menjadi bingung. Terutama bila berkaiatan dengan koordinasi
otot yang sama. Misalnya mengajari anak makan dengan menggunakan sendok dan garpu,
mengelap piring serta meronce. Beri kesempatan kepada anak untuk menguasai salah satu
keterampilan dulu, baru ajarkan keterampilan berikutnya.




F. Masalah- masalah Perkembangan Fisik Motorik yang Sering dialami Anak

1. Masalah dalam Perkembangan Fisik Anak
a. Malnutrisi (Kurang gizi)
Pendapat popular menyatakan bahwa masalah kurang gizi biasa ditemui pada anak-
anak di dunia ketiga/ Negara miskin. Pendapat ini tidak sesungguhnya tepat, karena di
Negara yang telah majupun masih juga ditemui masalah anak yang kekurangan gizi. Semua
ini ternyata lebih kepada pola pengaturan makanan yang sehat dan seimbang. Anak yang
mengalami malnutrisi akan tampak pada penampilan fisiknya. Dibutuhkan kombinasi antara
pengaturan pola makan dan asupan makanan serta kepedulian orang tua untuk melihat adanya
tanda- tanda kekurangan gizi pada anak. Di Indonesia pemerintah telah menggalang program
gerakan 4 sehat 5 sempurna, serta program pemberian makanan tambahan bagi anak di
puskesmas. Posyandu serta sekolah- sekolah.
b. Obesitas (Kelebihan Berat Badan)
Ada banyak faktor yang dapat memicu obesitas, salah satunya adalah faktor
keturunan. Dari penelitian Sukard (Kail, 2001) ditemukan bahwa berat badan anak yang
diadopsi lebih terkait pada orang tua biologisnya disbanding orang tua angkatnya. Jika anak
malas bergerak maka lemak akan tertimbun dan membuat tubuh menjadi gemuk. Seiring
dengan perkembangan IPTEK anak zaman sekarang cenderung malas bergerak, olah raga
juga bukan menjadi kebiasaan hidup mereka. Anak yang mengalami obesitas umumnya
memiliki rasa percaya diri yang rendah. Dari faktor kesehatan, obesitas juga memicu berbagai
penyakit, seperti darah tinggi dan diabetes. Cara terbaik yang bias dilakukan ialah dengan
mengatur pola makan dan rajin olah raga.

2. Masalah dalam Perkembangan Motorik Anak
a. Masalah/ Kesulitan dalam motorik kasar
Ketidak mampuan mengatur keseimbangan
Anak- anak yang mengalami kesulitan dalam mengatur keseimbangan tubuhnya
biasanya juga memiliki kesulitan dalam mengontrol gerakan anggota tubuh sehingga
terkesan gerakannya ragu- ragu dan tampak canggung. Diketahui kurang lebih 80%
dari jumlah anak yang memiliki gangguan perkembangan juga mengalami kesulitan
pada pengaturan keseimbangan tubuh . Masalah pengaturan keseimbangan tubuh ini
berhubungan dengan sistem vestibular atau sistem yang mengatur keseimbangan di
dalam tubuh. Jika tidak segera ditangani, kesulitan ini akan dibawa terus oleh anak
sampai saat mereka sekolah dan akan mengakibatkan masalah lain, yaitu dalam hal
membaca dan menulis.

Reaksi kurang cepat dan koordinasi kurang baik
Salah satu perkembangan motorik pada anak yang perlu diperhatikan adalah
kemampuan bereaksi yang semakin cepat, koordinasi mata-tangan yang semakin baik,
dan ketangkasan serta kesadaran terhadap tubuh secara keseluruhan. Namun, ada anak
yang lambat dalam bereaksi. Koordinasi gerakannya juga tampak kacau sehingga sering
kali disebut ceroboh dan menjadi bahan ejekan temannya. Hal yang menyebabkan
masalah tersebut ada 2 yaitu karena anak kurang diberi kesempatan untuk berlatih dan
ada kemungkinan anak mempunyai masalah dalam syaraf motoriknya. Untuk alas an
yang terakhir ini orang tua perlu mengkonsultasikannya dengan dokter.

b. Masalah/ Kesulitan dalam Motorik halus
Belum bisa menggambar bentuk bermakna
Kegiatan menggambar merupakan hal yang menyenangkan bagi sebagian besar
anak. Namun yang perlu diwaspadai adalah jika anak belum dapat menggambar
beberapa bentuk yang tergabung dengan baik menjadi satu bentuk yang lebih
bermakna. Maka kemampuan anak dalam mempersepsi apa yang ada di sekitarnya
perlu dipertanyakan.
Belum bisa mewarnai dengan rapi
Salah satu cara untuk melatih motorik halus anak ialah dengan member
gambar menarik untuk diwarnai. Biasanya anak akan menyukai kegiatan ini dan
bereksperimen dengan menggunakan berbagai macam warna yang disediakan.bagi
beberapa anak pekerjaan mewarnai memang bukan pekerjaan yang menyenangkan.
Apalagi jika hasilnya dibandingkan dengan temannya yang lebih bagus. Hal yag perlu
diperhatikan yaitu jika anak enggan untuk mewarnai, cobalah melatih kesabarannya
dalam menyelesaikan satu pekerjaan hingga tuntas, sebelum beralih ke pekerjaan lain.






DAFTAR PUSTAKA
Mussen, Paul Hendry,dkk. 1984. Perkembangan dan Kepribadian Anak. Jakarta:
Erlangga
Hildayani, Rini. 2005. Materi Pokok Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Desmita. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Hurlock, Elisabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Sumosardjuno, Sadoso. 1988. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga,
Gramedia : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai