Anda di halaman 1dari 28

DOKUMENTASI DIAGNOSA KEPERAWATAN

Oleh: Ni Wy Dewi Tarini


PENGERTIAN
Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga
dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan
dan pengalamannya, perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status
kesehatan klien !"arpenito, #$$$% &ordon, '()* + N,ND,-.
Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang
diperoleh dari pengkaian keperawatan klien. Diagnosis keperawatan memberikan gambaran
tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata !aktual- dan kemungkinan akan teradi,
dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat.
SEJARAH PROSES DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
/roses keperawatan merupakan sebuah metode yang diterapkan dalam praktek
keperawatan. 0a uga merupakan sebuah konsep dengan pendekatan problem solving yang
memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan interpersonal untuk memenuhi kebutuhan
klien1keluarganya. /roses keperawatan merupakan lima tahap proses yang konsisten, sesuai
dengan perkembangan profesi keperawatan. /roses tersebut mengalami perkembangan :
'. /roses keperawatan pertama kali diabarkan oleh 2all !'(33-
#. Tahun '(*$, proses keperawatan diperkenalkan secara internal dalam keperawatan
4. Wiedenbach !'(*4- mengenalkan proses keperawatan dalam 4 Tahap : observasi, bantuan
pertolongan dan validasi.
5. 6ura + Walsh !'(*)- menabarkan proses keperawatan menadi 5 tahap : pengkaian,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. /ada tahun '(*), edisi pertama proseskeperawatan
dipublikasikan.
3. 7loch !'()5-, 8oy !'()3- 9undinger + :auron !'()3- dan ,spinall !'()*-menambahkan
tahap diagnosa, sehingga proses keperawatan menadi 3 tahap : pengkaian, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. /roses ini dari analisis pikir : dicover !menemukan-,
delve !mempelaari atau menganalisis-, decide!memutuskan-, do !mengerakan- dan
discriminate !identik dengan evaluasi-.
*. Dengan berkembangnya waktu, proses keperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar
hukum praktik keperawatan. ,N, !'()4- menggunakan proses keperawatan sebagaisuatu
pedoman dalam pengembangan ;tandart /raktik Keperawatan.
). Tahun '()3 : diadakan konferensi nasional tentang klasifikasi diagnosis keperawatan setiap
dua tahun di <niversitas ;r. =ouis. Klasifikasi diagnosis keperawatan ini kemudiandisebut
dengan N,ND, !North ,merican Nursing Diagnoses ,ssociation- > dibahaslebih lanut di
7,7 diagnosa keperawatan.
;eiring berkembangnya waktu, proses keperawatan telah dianggap sebagai dasar hukum
praktek keperawatan dan telah digunakan sebagai kerangka konsep kurikulum keperawatan.
7ahkan saatini definisi dan tahapan keperawatan telah digunakan sebagai dasar pengembangan
praktek keperawatan, sebagai kriteria dalam program sertifikasi, danstandar aspek legal praktek
keperawatan.
/roses keperawatan mulai dikenal di 0ndonesia sekitar tahun '(?$@an. /erawat yang
dididik sebelum tahun tersebut pada umumnya belum mengenal proses keperawatan karena
kurikulum di pendidikan belum mengaarkan metode tersebut. /roses keperawatan mulai dikenal
di pendidikan keperawatan 0ndonesia yaitu dalam Katalog /endidikan Diploma 000
Keperawatanyang dikeluarkan Direktorat :enderal /endidikan Tinggi Departemen /endidikan
danKebudayaan 8epublik 0ndonesia pada tahun '(?5./ada saat ini proses keperawatan telah
berkembang dan diterapkan di berbagai tatanan pelayanankesehatan di 0ndonesia, seperti rumah
sakit, klinik@klinik, /uskesmas, perawatan keluarga, perawatan kesehatan masyarakat, dan
perawatan pada kelompok khusus.
Namun secara umum penerapan proses keperawatan belum optimal dan belum
menggambarkan pemecahan masalahsecara ilmiah oleh perawat, karena pada dasarnya hal ini
tidak terlepas dari sumber dayakeperawatan yang ada dan dukungan institusi.Diluar negeri istilah
proses keperawatan diperkenalkan pada tahun '(33 oleh =idya 2all, danseak tahun tersebut para
pakar keperawatan mendiskripsikan proses keperawatan secara bervariasi. /ada awal
perkembangannya, proses keperawatan mempunyai tiga tahap, kemudianempat tahap dan pada
saat ini proses keperawatan mempunyai lima tahap meliputi: pengkaian,diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi !KoAier et al., '((3-./roses keperawatan terus
berkembang dan kemudian istilah Nursing Diagnosis mulaidiperkenalkan dalam literatur@literatur
keperawatan. /ada tahun '()4, &ebbie dan =evin dari;t.=ouis <niversity ;chool of Nursing
membantu dalam menyelenggarakan konferensi pertamatentang klasifikasi diagnosa keperawatan
di ,merika.
Definisi, Tujuan, Organisasi Dan Karakteristik Prses Ke!era"atan
'. Definisi
7anyak pengertian atau definisi yang dikemukakan oleh para ahli keperawatan tentang
proses keperawatan, diantaranya adalah menurut Nettina !'((*- yang menyatakan bahwa
proseskeperawatan adalah sesuatu yang disengaa, dengan pendekatan pemecahan masalah untuk
menemukan kebutuhan keperawatan pasien dalam pelayanan kesehatan.9eliputi pengkaian
!pengumpulan data- yaitu pemikiran dasar yang bertuuan untuk mengumpulkan data tentang
pasien atau informasi. 6ang merupakan kegiatan dalammenghimpun informasi yang meliputi
unsure bio@psiko@sosio@kultural@spritual yangkomperhensif , diagnosa keperawatan adalah suatu
pernyataan dari masalah pasien yang nyatamaupun potential berdasarkan data yang telah
dikumpulkan, yang pemecahannya dapatdilakukan dalam batas wewenang perawat untuk
melakukannya.
Dalam merumuskan diagnosiskeperawatan dapat menggunakan pendekatan /B;
!problem, etiologi, ;ymptom-1 /B!problem,etiologi-, perencanaan adalah menyusun rencana
tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan perawat guna menanggulangi yang telah
ditentukan dengan tuuan terpenuhinya kesehatanklien. , implementasi adalah pelaksanaan
tindakan keperawatan terhadap klien secara urut sesuai prioritas masalah klien yang telah
dibuat.dan evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tuuanserta pengkaian ulang rencana
keperawatan.
;erta menggunakan modifikasi mekanisme umpan balik untuk meningkatkan upaya
pemecahan masalah. /roses merupakan serangkaian kegiatan yang direncanakan atau
serangkaian operasional untuk mencapai hasil yang diharapkan. /roses keperawatan adalah
metode yang sistematik danrasional dalam merencanakan dan memberikan pelayanan
keperawatan kepada individu.Tuuannya untuk mengidentifikasi status kesehatan klien,
kebutuhan atau masalah kesehatanaktual atau risiko, membuat perencanaan sesuai dengan
kebutuhan yang telah diidentifikasi danmelaksanakan intervensi keperawatan spesifik sesuai
dengan kebutuhan !KoAier et al.'((3-.;edangkan "lark !'((#-, mendefinisikan proses
keperawatan sebagai suatu metode1 proses berpikir yang terorganisir untuk membuat suatu
keputusan klinis dan pemecahan masalah.
Demikian uga dengan 6ura dan Walsh !'(??-, menyatakan bahwa proses
keperawatanadalah tindakan yang berurutan, dilakukan secara sistematik untuk menentukan
masalah klien,membuat perencanaan untuk mengatasinya, melaksanakan rencana tersebut atau
menugaskan orang lain untuk melaksanakannya dan mengevaluasi keberhasilan secara efektif
terhadap masalah yang diatasi.
#. Tuuan
Tuuan dari penerapan proses keperawatan pada tatanan pelayanan kesehatan adalah:
a. <ntuk mempraktekkan suatu metoda pemecahan masalah dalam praktek keperawatan.
b. ;ebagai standar untuk praktek keperawatan.
c. <ntuk memperoleh suatu metoda yang baku, sistematis, rasional,serta ilmiah
dalammemberikan asuhan keperawatan.
d. <ntuk memperoleh suatu metoda dalam memberikan asuhan keperawatan yang
dapatdigunakan dalam segala situasi sepanang siklus kehidupan.
e. <ntuk memperoleh hasil asuhan keperawatan yang bermutu.
4. Organisasi
7erdasarkan dimensi organisasi, proses keperawatan dikelompokan menadi 3 tahap,
yaitu:
a. /engkaian.
b. Diagnosa.
c. /erencanaan.
d. /elaksanaan.
e. Bvaluasi.
Kelima tahapan ini merupakan proses terorganisir yang mengatur pelaksanaan asuhan
keperawatan berdasarkan rangkaian pengelolaan klien secara sistematik.
5. Karakteristik /roses keperawatan
KoAier et al. !'((3- menyebutkan bahwa proses keperawatan mempunyai sembilan
karakteristik,antara lain:
a. 9erupakan sistem yang terbuka dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan yang unik dariklien,
keluarga, kelompok dan komunitas.
b. 7ersifat siklik dan dinamis, karena semua tahap@tahap saling berhubungan dan
berkesinambungan.
c. 7erpusat pada klien, merupakan pendekatan individual dan spesifik untuk
memenuhikebutuhan klien.
d. 7ersifat interpersonal dan kolaborasi.
e. 9enggunakan perencanaan.
f. 9empunyai tuuan.
g. 9emperbolehkan adanya kreativitas antara perawat dengan klien dalam memikirkan alan
keluar menyelesaikan masalah keperawatan.
h. 9enekankan pada umpan balik, dengan melakukan pengkaian ulang dari masalah
ataumerevisi rencana keperawatan.
i. Dapat diterapkan secara luas. /roses keperawatan menggunakan kerangka kera untuk semua
enis pelayanan kesehatan, klien dan kelompok.
Demikian uga dengan "raven dan 2irnle !#$$$-, menurutnya proses keperawatan
sebagai pedoman untuk praktek keperawatan profesional, mempunyai karakteristik:
a. 9erupakan kerangka kera dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada
individu,keluarga dan masyarakat.
b. Teratur dan sistematis.
c. ;aling tergantung.
d. 9emberikan pelayanan yang spesifik kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
e. 7erpusat pada klien, menggunakan klien sebagai suatu kekuatan.
f. Tepat untuk diterapkan sepanang angka waktu kehidupan.
g. Dapat dipergunakan dalam semua keadaan.
;edangkan Taylor !'((4- menyatakan bahwa proses keperawatan bersifat sistematis,
dinamis,interpersonal, berorientasi kepada tuuan dan dapat dipakai pada situasi apapun.
Teri #ang Men$asari Prses Ke!er"atan, I%!&ikasi Prses Ke!era"atan Ter'a$a! K&ien,
Pera"at $an Prfesi
'. Teori yang mendasari proses keperawatan
a. Teori sistem
;istem terdiri dari: tuuan, proses dan isi.
'-. Tuuan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, sehingga dapat memberikan arah pada
sistem.
#-. /roses adalah sesuatu yang berfungsi dalam memenuhi tuuan yang hendak dicapai
4-. 0si merupakan bagian atau elemen yang membentuk sebuah sistem.
b. Teori kebutuhan manusia
Teori ini memandang bahwa manusia merupakan bagian integral yang
berintegrasi satu sama lain dalam memotivasi untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya
!fisiologis, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri. /ada dasarnya kebutuhan dasar
manusia merupakan terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusi bisa mempertahankan
hidupnya dan perawatlah yang berperan untuk memenuhinya. Kerangka kera pada teori
ini menggambarkan penerapan proses keperawatan selalu berfokus pada pemenuhan
kebutuhan individu yang unik dan merupakan bagian integral dari keluargadan
masyarakat.
c. Teori persepsi
/erubahan dalam pemenuhan kebutuhan manusia sangat dipengaruhi oleh persepsi
individu yang berbeda antara satu dengan yang lain. 2al ini akan membawa konsekwensi
terhadap permasalahan keperawatan yang ditegakan pada setiap individu. 9eskipun sumber
masalahyang dihadapinya sama, akan tetapi setiap individu memiliki persepsi dan respon yang
berbeda@beda. 9isalnya, walaupun kedua pasien sama@sama terkena penyakit D9, akantetapi
permasalahan keperawatan yang dihadapi tidak mesti sama. <ntuk memahami arti persepsi, maka
seseorang harus mengadakan pendekatan melalui karakteristik individu yang mempersepsikan
dalam situasi yang memunyai makna bagi kita.
9akna di sini mengandung arti penabaran dari persepsi, ingatan, dan tindakan. Dengan
demikian persepsi memiliki arti penting dalam kehidupan, dimana kira bisa mengumpulkan data
dari informasi tentang diri sendiri, kebutuhan manusia, dan lingkungan sekitar. Kondisi ini sesuai
dengan tahapan dalam proses keperawatan dimana perawat dan klienmengumpulkan data.
;elanutnya dari data tersebut akan diambil makna tertentu yang dapatdigunakan dalam
melakukan asuhan keperawatan.
d. Teori informasi dan komunikasi
;alah satu tuuan asuhan keperawatan adalah untuk mengetahui permasalahan yang
dihadapi pasien. Oleh karena itulah perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang konsep
dan teori sebagai dasar interaksi dalam memahami informasi serta menalin komunikasi yang
efektif. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan mencari data, menyeleksi, memproses,
danmemutuskan sebuah tindakan berdasarkan informasi tersebut./roses keperawatan merupakan
sebuah siklus karena memerlukan modifikasi pengkaianulang, perencanaan ulang,
memperbaharui tindakan, dan mengevaluasi ulang. Dengandemikian asuhan keperawatan
memerlukan informasi yang akurat, dan untuk melakukannya,seorang perawat membutuhkan
kemampuan dalam melakukan komunikasi.
e. Teori pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah
;etiap tindakan yang rasional selalu disertai dengan keputusan atau pilihan. ;edangkan
setiap pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah menuntut kesedian orang yang terlibat
agar mau menerima hal@hal baru dan perbedaan dari kondisi yang ada. Kesenangan yang teradi
merupakan masalah yang membutuhkan awaban serta solusi secara tepat.;alah satu tuuan dari
keperawatan adalah menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.9elaui pendekatan proses
keperawatan masalah@masalah yang dihadapi dapat diidentifikasisecara tepat dan keputusan dapat
diambil secara akurat.
#. 0mplikasi proses keperawatan terhadap klien
/roses keperawatan mendorong klien dan keluarga berpartisifasi aktif dan terlibat ke
dalam 3 tahapan proses tersebut. ;elama pengkaian, klien menyediakan informasi yang
dibutuhkan, selanutnya memberikanvalidasi diagnosa keperawatan, dan menyediakan umpan
balik selama evaluasi.
4. 0mplikasi proses keperawatan terhadaap perawat
7eberapa hal yang dapat diperoleh dari proses keperawatan, antara lain:
a.9eningkatkan kepuasan dan perkembangan profesionalisasi perawat
b.9eningkatkan hubungan antara klien dengan perawat.
c.9eningkatkan pengembangan kreativitas dalam penyelesaian masalah klien.
5. 0mplikasi proses keperawatan terhadaap profesi
;ecara professional, profesi keperawatan melalui 3 tahapan menyaikan lingkup praktik
keperawatan yang secara terus menerus mendefinisikan perannya baik terhadap klien maupun
profesi kesehatan lainnya. Dengan demikian perawat bekera melakukan sesuatu bukan hanya
sekedar melaksanakan perintah dokter, melainkan melalui perencanaan keperawatan yang
matang.
D( I%!&ikasi Prses Ke!era"atan Ter'a$a! Praktik Ke!era"atan Prfesina& Men$atang
/raktikkeperawatan dimasa mendatang harus dapat berorientasi pada pelayanan kepada
klien. 2al ini berdasarkan pada trenn perubahan dan persaingan yang semakin ketat saat ini. Oleh
karena itu dimasa mendatang nanti peerawat diharapkan dapat mendefinisikan,
mengimplementasikan dan mengukur perbedaan tentang praktik keperwatan yang seharusnya
berperan sebagaai indukator atas terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang profesional.
;ementara itu, karena kualitas pelayanan keperawatan dimasa mendatang belum elas,
maka perawat profesional nantinya harus dapat memberikan dampak yang positif terhadap
kualitas sistem pelayanan kesehatan, yaitu :
'-. 9emahami dan menerapkan peran perawat.
#-. Komitmen terhadap identitas keperawatan
4-. /erhatian terhadap perubahan dan tren pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
5.- komitmen dalam memenuhi tuntutan tantangan sistem pelayanan kesehatan melalui
upaya kreatif dan inovatif.
0mplikasi pelayanan keperawatan dimasa mendatang dapat diawab dengan
meneremahkan tuntutan masyarakat akan pelayayanan keperawatan yang profesional
berdasarkan C profil perawat profesional dan mileniumD tersebut di bawah ini.
/erawat indonesia dimasa depan harus dapat memberikan asuhan keperawatan dengan
pendekatan proses keperawatan yang berkembang seiring dengan perkembangan 0/TBK dan
tuntutan kebutuhan masyarakat, sehingga perawat dituntut untuk mampu menawab dan
mengantisipasi dampak dari perubahan. ;ebagai perawat profesional, peran yang di emban harus
lebih mandiri !independen-, sehingga pelaksanaanya dapat dipertanggung awabkan dan
dipertanggung gugatkan.
TAHAP DIAGNOSA KEPERAWATAN
/ada tahun '(34, istilah diagnosa keperawatan diperkenalkan oleh E. Fry dengan
menguraikan langkah yang diperlukan dalam mengembangkan rencana asuhan keperawatan.
9enurut North ,merican Nursing Diagnosis ,ssociation !N,ND,- !'(($, dalam "arpenito,
'(()- diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau
masyarakat sebagai akibat dari masalah@masalah kesehatan1 proses kehidupan yang aktual atau
risiko.
Diagnosa keperawatan memberikan dasar@dasar pemilihan intervensi untuk mencapai
hasil yang menadi tanggung gugat perawat. ,dapun persyaratan dari diagnosa keperawatan
adalah perumusan harus elas dan singkat dari respons klien terhadap situasi atau keadaan yang
dihadapi, spesifik dan akurat, memberikan arahan pada asuhan keperawatan, dapat dilaksanakan
oleh perawat dan mencerminkan keadaan kesehatan klien.
)(Ti!e Diagnsa Ke!era"atan(
Diagnosa keperawatan adalah struktur dan proses. ;truktur diagnosa keperawatan komponennya
tergantung pada tipenya, antara lain:
a(Diagnsa ke!era"atan aktua& *A+tua& Nursing Diagnses,(
Diagnosa keperawatan aktual menyaikan keadaan yang secara klinis telah divalidasi melalui
batasan karakteristik mayor yang dapat diidentifikasi. Tipe dari diagnosa keperawatan ini
mempunyai empat komponen yaitu label, definisi, batasan karakteristik, dan faktor@faktor yang
berhubungan !"raven + 2irnle, #$$$% "arpenito, '(()-.
-(Diagnsa ke!era"atan risik $an risik tinggi *Risk an$ Hig'.Risk Nursing Diagnses,,
adalah keputusan klinis bahwa individu, keluarga dan masyarakat sangat rentan untuk mengalami
masalah bila tidak diantisipasi oleh tenaga keperawatan, dibanding yang lain pada situasi yang
sama atau hampir sama !"raven + 2irnle, #$$$% "arpenito, '(()-.
+(Diagnsa ke!era"atan ke%ungkinan *Pssi-&e Nursing Diagnses,, adalah pernyataan
tentang masalah@masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan. Namun banyak
perawat@perawat telah diperkenalkan untuk menghindari sesuatu yang bersifat sementara dan
N,ND, tidak mengeluarkan diagnosa keperawatan untuk enis ini !"raven + 2irnle, #$$$%
"arpenito, '(()-.
$(Diagnsa ke!era"atan seja'tera *We&&ness Nursing Diagnses,, adalah ketentuan klinis
mengenai individu, keluarga dan masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus
ketingkat kesehatan yang lebih baik. /ernyataan diagnostik untuk diagnosa keperawatan seahtera
merupakan bagian dari pernyataan yang berisikan hanya sebuah label. =abel ini dimulai dengan
C/otensial terhadap peningkatanGG.D, diikuti tingkat seahtera yang lebih tinggi yang
dikehendaki oleh individu atau keluarga, misal C/otensial terhadap peningkatan proses keluargaD
!"raven + 2irnle, #$$$% "arpenito, '(()-.
e(Diagnsa ke!era"atan sin$r%a *S/n$r%e Nursing Diagnses,, terdiri dari sekelompok
diagnosa keperawatan aktual atau risiko tinggi yang diduga akan tampak karena suatu keadian
atau situasi tertentu. N,ND, telah menyetuui dua diagnosa keperawatan sindrom yaitu
C;indrom trauma perkosaanD dan C8isiko terhadap sindrom disuseD !"arpenito, '(()-.
0(K%!nen Ru%usan Diagnsa Ke!era"atan(
;ecara umum diagnosa keperawatan yang laAim dipergunakan oleh perawat di 0ndonesia adalah
diagnosa keperawatan aktual dan diagnosa keperawatan risiko atau risiko tinggi yang dalam
perumusannya menggunakan tiga komponen utama dengan meruuk pada hasil analisa data,
meliputi: problem !masalah-, etiologi !penyebab-, dan sign1symptom !tanda1 geala-.
Pr-&e% *%asa&a',, adalah gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat
diberikan karena adanya kesenangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya
tidak teradi.
Eti&gi *!en/e-a-,, adalah keadaan yang menunukkan penyebab teradinya problem
!masalah-.
Sign1s/%!t% *tan$a1 geja&a,, adalah ciri, tanda atau geala relevan yang muncul sebagai akibat
adanya masalah.
Dalam perumusannya sebuah diagnosa keperawatan dapat menggunakan 4 komponen atau #
komponen yang sangat tergantung kepada tipe dari diagnosa keperawatan itu sendiri. ;ecara
singkat rumusan diagnosa keperawatan dapat disaikan dalam rumus sebagai berikut:
Diagnosa keperawatan aktual:
"ontoh: Nyeri kepala akut !/roblem- berhubungan dengan peningkatan tekanan dan iritasi
vaskuler serebral !Btiologi- ditandai oleh, mengeluh nyeri kepala, sulit beristirahat, skala nyeri: ?,
waah tampak menahan nyeri, klien gelisah, keadaan umum lemah, adanya luka robek akibat
trauma pada kepala bagian atas, nadi: ($ H1 m !;ign1;imptom-.
Diagnosa keperawatan risiko1 risiko tinggi:
"ontoh: 8isiko infeksi !/roblem- berhubungan dengan adanya luka trauma aringan !Btiologi-
/ada diagnosa risiko, tanda1geala sering tidak diumpai hal ini disebabkan kerena masalah belum
teradi, tetapi mempunyai risiko untuk teradi apabila tidak mendapatkan intervensi atau
pencegahan dini yang dilakukan oleh perawat.
4. /ersyaratan Diagnosa Keperawatan.
/ersyaratan diagnosa keperawatan, meliputi:
'- /erumusan harus elas dan singkat berdasarkan respon klien terhadap ;ituasi atau keadaan
kesehatan yang sedang dihadapi.
#- ;pesifik dan akurat.
4- merupakan pernyataan dari: /!/roblem-I B !Btiologi-I; !;ign1;imptom-
atau / !/roblem- I B !Btiologi-.
5- memberikan arahan pada rencana asuhan keperawatan.
3- Dapat dilaksanakan intervensi keperawatan oleh perawat.
2(Priritas Diagnsa Ke!era"atan(
9enyusun prioritas sebuah diagnosa keperawatan hendaknya diurutkan sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan utama klien, dengan kategori:
),( 3er$asarkan tingkat Kega"atan
a.Keadaan yang mengancam kehidupan.
b.Keadaan yang tidak gawat dan tidak mengancam kehidupan.
c./ersepsi tentang kesehatan dan keperawatan.
0,(3er$asarkan Ke-utu'an %as&",yaitu Kebutuhan fisiologis,kebutuhan keamanan dan
keselamatan,kebutuhan mencintai dan dicintai,kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi
diri.
4,( 3er$asarkan sarana1su%-er /ang terse$ia,
5(Per-e$aan Diagnsa Ke!era"atan Dengan Diagnsa Me$is(
7eberapa perbedaan antara diagnosa keperawatan dengan diagnosa medis dibawah ini:
Diagnsa ke!era"atan 6
7erfokus pada respons atau reaksi klien terhadap penyakitnya.
7erorientasi pada kebutuhan individu, bio@psiko@sosio@spiritual.
7erubah sesuai dengan perubahan respons klien.
9engarah kepada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan dan
evaluasi.
Diagnsa Me$is 6
7erfokus pada faktor@faktor yang bersifat pengobatan dan penyembuhan penyakit.
7erorientasi kepada keadaan patologis
"enderung tetap, mulai dari sakit sampai sembuh.
9engarah kepada tindakan medik yang sebahagian besar dikolaborasikan kepada perawat.
Perke%-angan $an Sejara' Prses Ke!era"atan, Manfaat $an 7iri.+iri
Prses Ke!era"atan
'. ;earah dan perkembangan proses keperawatan
Tahun Tokoh 6ang dicetuskan
'(33 =idya 2all '. /engkaian
#. /erencanaan
4. Bvaluasi
'(*4 wiedenbach '. observasi
#. bantuan pertolongan
4. validasi
'(*) 6ura + Walsh '. pengkaian
#. perencanaan
4. pelaksanaan
5. evaluasi
'()4 ,N, /roses keperawatan sebagai
suatu pedoman dalam
pengembangan standart praktik
keperawatan
'()5@'()* 7loch, 8oy, 9uninger +
:auron dan ,spinall
'. pengkaian
#. diagnosa
4. perencanaan
5. pelaksanaan, dan
3. evaluasi
'(?# N,ND, 9engklasifikasikan diagnosis
keperawatan menadi # :
'. diagnosa keperawatan
#. diagnosa medis
0( Manfaat !rses ke!era"atan
a. 9eningkatkan layanan mutu keperawatan.
b. 9eningkatkan citra profesi keperawatan.
c. 9engambarkan otonomi dan tanggung awab perawat
d. 9engembangkan keterampilan teknis dan intelektual perawat
e. 9eningkatkan rasa solidaritas dan rasa kesatuan perawat.
f. 9enghasilkan praktik keperawatan yang professional
4( 7iri.+iri !rses ke!era"atan
a. Tuuan
/roses keperawatan mempunyai tuuan yang elas melalui suatu tahapan dalam
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan kepada klien.
b. ;istematik
9enggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk mencapai suatu tuuan. 2al ini
memungkinkan untuk meningkatkan kualitas keperawatan dan menghindari masalah yang
bertentangan dengan tuuan intuisi pelayanan kesehatan1keperawatan.
c. Dinamik
/roses keperawatan dituukan dalam mengatasi masalah@masalah kesehatan kesehatan
klien yang dilaksanakan secara berkesinambungan. /roses keperawatan dituukan pada
suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi melalui hubungan antara perawat dengan
klien.
d. 0nteraktif
Dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antar perawat, klien, keluarga dan
tenaga kesehatan lainnya.
e. Fleksibel
,dalah suatu proses yang dilihat dalam # konteks:
'- Dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun, spesialisasi yang
berhubungan dengan individu, kelompok, atau masyarakat, dan
#- Tahapannya bisa digunakan secara berurutan dan dengan persetuuan kedua belah
pihak.
f. Tioretis
;etiap langkah dalam proses keperawatan selalu didasarkan pada suatu ilmu yang luas,
khususnya ilmu model keperawatan yang berlandaskan pada filosofi keperawatan kepada
klien harus menekankan 4 aspek :
'- 2umanistik : memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia dan bahkan
sebagai perawat,
#- 2olistik : intervensi keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia
secara utuh !bio@psiko@sosio@spiritual-
4- "are : asuhan keperawatan yang diberikan harus berlandaskan pada standar praktik
keperawatan dan etik keperawatan.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
/engkaian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertuuan untuk mengumpulkan
informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah@masalah,
kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan !Bffendy,
'((3-.
/engkaian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap kegiatan, yang
meliputi % pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah. ,dapula
yang menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi data !meskipun setiap langkah dari proses
keperawatan harus selalu didokumentasikan uga-.
/engumpulan dan pengorganisasian data harus menggambarkan dua hal, yaitu : status
kesehatan klien dan kekuatan J masalah kesehatan yang dialami oleh klien.
/engkaian keperawatan $ata $asar /ang k%!re'ensif adalah kumpulan data yang
berisikan status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan
keperawatannya terhadap dirinya sendiri dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan
lainnya.
Data fokus keperawatan adalah data tentang perubahan@perubahan atau respon klien
terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya, serta hal@hal yang mencakup tindakan yang
dilaksanakan kepada klien.

A( PENGUMPU8AN DATA
/engumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara
sistematis untuk menentuan masalah@masalah, serta kebutuhan@kebutuhan keperawatan dan
kesehatan klien.
/engumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi
yang terumpul, didapatkan data dasar tentang masalah@masalah yang dihadapi klien. ;elanutnya
data dasar tersebut digunaan untuk menentuan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan
keperawatan, serta tindaan keperawatan untuk mengatasi masalah@masalah klien.
/engumpulan data dimulai seak klien masuk ke rumah sakit !initial assessment-, selama
klien dirawat secara terus@menerus !ongoing assessment-, serta pengkaian ulang untuk
menambah 1 melengkapi data !re@assessment-.

TUJUAN PENGUMPU8AN DATA
'. 9emperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien
#. <ntuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien
4. <ntuk menilai keadaan kesehatan klien
5. <ntuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langah@langkah beriutnya.

KARAKTERISTIK DATA
'. =engkap
;eluruh data diperlukan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan klien. Data yang
terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah klien yang adekuat. 9isalnya
klien tidak mau makan > kai secara mendalam kenapa klien tidak mau makan !tidak
cocok makanannya, kondisi fisiknya menolak untuk makan1patologis, atau sebab@sebab
yang lain-
#. ,kurat dan nyata
<ntuk menghindari kesalahan, maka perawat harus berfikir secara akurat dan nyata untuk
membuktikan benar@tidaknya apa yang telah didengar, diliha, diamati dan diukur melalui
pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap semua data yang sekiranya meragukan.
/erawat tidak boleh langsung membuat kesimpulan tentang suatu kondisi klien. 9isalnya,
klien tidak mau makan. /erawat tidak boleh langsung menuliskan : Kklien tidak mau makan
karena depresi beratK. Diperlukan penyelidikan lanutan untuk menetapkan kondisi klien.
Dokumentasikan apa adanya sesuai yang ditemukan pada saat pengkaian.
4. 8elevan
/encatatan data yang komprehensif biasanya memerlukan banyak sekali data yang harus
dikumpulkan, sehingga menyita waktu perawat untuk mengidentifikasi.

IN9ORMASI #ANG DIPER8UKAN
'. ;egala sesuatu tentang klien sebagai makhluk bio@psiko@sosial + spiritual
#. Kemampuan dalam mengatasi masalah dalam kehidupan sehari@hari
4. 9asalah kesehatan dan keperawatan yang mengganggu kemampuan klien
5. Keadaan sekarang yang berkaitan dengan rencana asuhan keperawatan yang akan dilakuan
terhadap klien

SUM3ER DATA
'. ;umber data /rimer
;umber data primer adalah data@data yang dikumpulkan dari klien, yang dapat memberikan
informasi yang lengap tentang masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapinya.
#. ;umber data ;ekunder
;umber data sekunder adalah data@data yang diumpulkan dari orang terdekat klien
!keluarga-, seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti dan dekat dengan klien
4. ;umber data lainnya
"atatan klien !perawatan atau rekam medis klien- yang merupakan riwayat penyakit dan
perawatan klien di masa lalu.

;ecara umum, sumber data yang dapat digunakan dalam pengumpulan data adalah :
'. Klien sendiri sebagai sumber data utama !primer-
#. Orang terdekat
4. "atatan klien
5. 8iwayat penyakit !pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan-
3. Konsultasi
*. 2asil pemeriksaan diagnostik
). "atatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
?. /erawat lain
(. Kepustakaan

JENIS DATA
'. Data Obektif
9erupakan data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan dengan
menggunakan standart yang diakui !berlaku-, seperti : warna kulit, tanda@tanda vital, tingkat
kesadaran, dll. Data@data tersebut diperoleh melalui KsensesK : ;ight, smell, hearing, touch
dan taste.
#. Data ;ubektif
9erupakan data yang diperoleh dari keluhan@keluhan yang disampaikan oleh klien,
misalnya rasa nyeri, pusing, mual, ketakutan, kecemasan, ketidaktahuan, dll.

7ARA PENGUMPU8AN DATA
,gar data dapat terkumpul dengan baik dan terarah, sebaiknya dilakukan penggolongan
atau klasifikasi data berdasarkan indentitas klien, keluhan utama, riwayat kesehatan, keadaan
fisik, psikologis, sosial, spiritual, intelegensi, hasil@hasil pemeriksaan dan keadaan khusus
lainnya.
"ara yang biasa digunakan untuk mengumpulkan data tentang klien antara lain :
wawancara !interview-, pengamatan !observasi-, pemeriksaan fisik !pshysical assessment- dan
studi dokumentasi.

WAWAN7ARA
Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanya@awab yang berkaitan dengan
masalah yang dihadapi oleh klien, biasa uga disebut dengan anamnesa. Wawancara berlangsung
untu menanyakan hal@hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan
suatu komunikasi yang direncanakan.
Tuuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan
masalah keperawatan klien, serta untuk menalin hubungan antara perawat dengan klien. ;elain
itu wawancara uga bertuuan untuk membantu klien memperoleh informasi dan berpartisipasi
dalam identifikasi masalah dan tuuan keperawatan, serta membantu perawat untuk menentukan
investigasi lebih lanut selama tahap pengaian.
;emua interaksi perawat dengan klien adalah berdasarkan komunikasi. Komunikasi
keperawatan adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan kemampuan skill komunikasi
dan interaksi. Komunikasi keperawatan biasanya digunaan untuk memperoleh riwayat
keperawatan. 0stilah komunikasi terapeutik adalah suatu teknik yang berusaha untuk mengaak
klien dan keluarga untuk bertuar pikiran dan perasaan. Teknik tersebut mencakup ketrampilan
secara verbal maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.
Teknik verbal meliputi pertanyaan terbuka atau tertutup, menggali awaban dan
memvalidasi respon klien. Teknik non verbal meliputi : mendengarkan secara aktif, diam,
sentuhan dan konta mata. 9endengarkan secara aktif merupakan suatu hal yang penting dalam
pengumpulan data, tetapi uga merupakan sesuatu hal yang sulit dipelaari.
Ta'a!an "a"an+ara 1 k%unikasi 6
'. /ersiapan.
;ebelum melaukan komunikasi dengan klien, perawat harus melakukan persiapan dengan
membaca status klien. /erawat diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk kepada klien,
karena akan mengganggu dalam membina hubungan saling percaya dengan klien.
:ika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak boleh memaksa atau
memberi kesempatan kepada klien kapan mereka sanggup. /engaturan posisi duduk dan
teknik yang akan digunakan dalam wawancara harus disusun sedemikian rupa guna
memperlancar wawancara.
#. /embukaan atau perkenalan
=angkah pertama perawat dalam mengawali wawancara adalah dengan memperkenalkan
diri : nama, status, tuuan wawancara, waktu yang diperlukan dan faktor@faktor yang
menadi pokok pembicaraan. /erawat perlu memberikan informasi kepada klien mengenai
data yang terkumpul dan akan disimpan dimana, bagaimana menyimpannya dan siapa saa
yang boleh mengetahuinya.
4. 0si 1 tahap kera
;elama tahap kera dalam wawancara, perawat memfokuskan arah pembicaraan pada
masalah khusus yang ingin diketahui. 2al@hal yang perlu diperhatikan :
a. Fokus wawancara adalah klien
b. 9endengarkan dengan penuh perhatian. :elaskan bila perlu.
c. 9enanyakan keluhan yang paling dirasakan oleh klien
d. 9enggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien
e. &unakan pertanyaan terbuka dan tertutup tepat pada waktunya
f. 7ila perlu diam, untuk memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
perasaannya
g. ;entuhan teraputik, bila diperlukan dan memungkinan.
5. Terminasi
/erawat mempersiapkan untu penutupan wawancara. <ntuk itu klien harus mengetahui
kapan wawancara dan tuuan dari wawancara pada awal perkenalan, sehingga diharapkan
pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai keberhasilan dan dapat
mengambil kesimpulan bersama. :ika diperlukan, perawat perlu membuat peranian lagi
untuk pertemuan berikutnya.

2al@hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara dengan klien adalah :
'. 9enerima keberadaan klien sebagaimana adanya
#. 9emberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan@
keluhannya1pendapatnya secara bebas
4. Dalam melakukan wawancara harus dapat menamin rasa aman dan nyaman bagi klien
5. /erawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh perhatian
3. 9enggunakan bahasa yang mudah dimengerti
*. Tidak bersifat menggurui
). 9emperhatikan pesan yang disampaikan
?. 9engurangi hambatan@hambatan
(. /osisi duduk yang sesuai !berhadapan, arak tepat1sesuai, cara duduk-
'$. 9enghindari adanya interupsi
''. 9endengarkan penuh dengan perasaan
'#. 9emberikan kesempatan istirahat kepada klien

9acam wawancara :
'. ,uto anamnese : wawancara dengan klien langsung
#. ,llo anamnese : wawancara dengan keluarga 1 orang terdekat.

2ambatan wawancara :
'. 0nternal :
a. /andangan atau pendapat yang berbeda
b. /enampilan klien berbeda
c. Klien dalam keadaan cemas, nyeri, atau kondisinya menurun
d. Klien mengatakan bahwa ia tidak ingin mendengar tentang sesuatu hal
e. Klien tidak senang dengan perawat, atau sebaliknya
f. /erawat berpikir tentang sesuatu hal yang lain 1 tidak fokus ke pasien
g. /erawat sedang merencanakan pertanyaan selanutnya
h. /erawat merasa terburu@buru
i. /erawat terlalu gelisah atau terburu@buru dalam bertanya
#. BLternal %
a. ;uara lingkungan gaduh : TE, radio, pembicaraan di luar
b. Kurangnya privacy
c. 8uangan tidak memadai untuk dilakukannya wawancara
d. 0nterupsi atau pertanyaan dari staf perawat yang lain.

Teknik pengumpulan data yang kurang efektif :
'. /ertanyaan tertutup : tidak ada kebebasan dalam mengemukakan pendapat 1 keluhan 1
respon. BL : ,pakah ,nda makan tiga kali sehari M
#. /ertanyaan terrarah : secara khas menyebutkan respon yang diinginkan. BL : GGGGG.
,nda setuu bukanM
4. 9enyelidiki : mengaukan pertanyaan yang terus@menerus
5. 9enyetuui 1 tidak menyetuui. 9enyebutkan secara tidak langsung bahwa klien benar atau
salah. BL : ,nda tidak bermaksud seperti itu kanM

PENGAMATAN 1 O3SER:ASI
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang
masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi dilakukan dengan menggunakan
penglihatan dan alat indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan pendengaran. Tuuan dari
observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat
panca indra.
2al@hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi adalah :
'. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dielaskan secara terinci kepada klien
!meskipun komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan-, karena terkadang hal ini dapat
meningkatkan kecemasan klien atau mengaburkan data !data yang diperoleh menadi tidak
murni-. 9isalnya : K/ak, saya akan menghitung nafas bapak dalam satu menitK >@
kemungkinan besar data yang diperoleh menadi tidak valid, karena kemungkinan klien
akan berusaha untuk mengatur nafasnya.
#. 9enyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien
4. 2asilnya dicatat dalam catatan keperawatan, sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh
perawat yang lain.

PEMERIKSAAN 9ISIK
/emeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah
kesehatan klien. /emeriksaan fisik dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah
'. 0nspeksi
,dalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa
melalui pengamatan. 2asilnya seperti : 9ata kuning !icteric-, terdapat struma di leher, kulit
kebiruan !sianosis-, dll
#. /alpasi
,dlaah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan terhadap bagian@bagian tubuh
yang mengalami kelainan. 9isalnya adanya tumor, oedema, krepitasi !patah1retak tulang-,
dll.
4. ,uskultasi
,dalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui pendengaran. 7iasanya menggunakan
alat yang disebut dengan stetoskop. 2al@hal yang didengarkan adalah : bunyi antung, suara
nafas, dan bising usus.
5. /erkusi
,dalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mengetuk bagian tubuh menggunakan
tangan atau alat bantu seperti reflek hammer untuk mengetahui reflek seseorang
!dibicarakan khusus-. :uga dilakukan pemeriksaan lain yang berkaitan dengan kesehatan
fisik klien. 9isalnya : kembung, batas@batas antung, batas hepar@paru !mengetahui
pengembangan paru-, dll.

/endekatan pengkaian fisik dapat menggunakan :
'. 2ead@to@toe !dari kepala s.d kaki-
#. 8O; !8eview of ;ystem-
4. /ola fungsi kesehatan !&ordon, '(?#-

;etelah data terkumpul, dilakukan pengelompokkan data, yang dapat dilakukan dengan cara :
'. 7erdasarkan sistem tubuh
#. 7erdasarkan kebutuhan dasar !9aslow-
4. 7erdasarkan teori keperawatan
5. 7erdasarkan pola kesehatan fungsional.

3( ANA8ISIS DATA
,nalisis data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir dan
penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan
pengertian keperawatan. Dalam melakukan analisis data, diperlukan kemampuan mengkaitkan
data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk
membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan klien.

Dasar analisis :
'. ,natomi J fisiologi
#. /atofisiologi penyakit
4. 9ikrobiologi J parasitologi
5. Farmakologi
3. 0lmu perilaku
*. konsep@konsep !manusia, sehat@sakit, keperawatan, dll-
). Tindakan dan prosedur keperawatan
?. Teori@teori keperawatan.

Fungsi analisis :
'. Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan, sehingga data yang diperoleh
memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah dan kebutuhan klien
#. ;ebagai proses pengambilan keputusan dalam menentukan alternatif pemecahan masalah
yang dituangkan dalam rencana asuhan keperawatan, sebelum melakukan tindakan
keperawatan.

/edoman analisis data :
'. 9enyusun kategorisasi data secara sistematis dan logis
#. 0dentifikasi kesenangan data
4. 9enentukan pola alternatif pemecahan masalah
5. 9enerapkan teori, model, kerangka kera, nrma dan standart, dibandingkan dengan data
senang
3. 0dentifikasi kemampuan dan keadaan yang menunang asuhan keperawatan klien
*. 9embuat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah yang timbul.

"ara analisis data :
'. Ealidasi data, teliti kembali data yang telah terkumpul
#. 9engelompokkan data berdasarkan kebutuhan bio@psiko@sosial dan spiritual
4. 9embandingkan dengan standart
5. 9embuat kesimpulan tantang kesenangan !masalah keperawatan- yang ditemukan

7( PRIORITAS MASA8AH
,pabila masalah talah diidentifikasi, maka disusun daftar masalah yang ditemukan,
kemudian diprioritaskan. 2al ini dilakukan karena tidak mungkin semua masalah diatasi
bersama@sama sekaligus. :adi diputuskan masalah mana yang yang dapat diatasi terlebih dahulu.
Dalam memprioritaskan kebutuhan klien, hirarki 9aslow menadi ruukan perawat dalam
menentukan pemenuhan kebutuhan klien. Kebutuhan fisiologi menadi kebutuhan utama
manusia, kemudian diikuti oleh kebutuhan@kebutuhan psikososial seperti : aman@nyaman,
pengetahuan, cinta@memiliki, harga diri dan aktualisasi diri.

HA8.HA8 #ANG HARUS DIPERHATIKAN DA8AM PENGKAJIAN
'. Data yang dikumpulkan harus menyeluruh meliputi aspek bio@psiko@sosial dan spiritual
#. 9enggunakan berbagai sumber yang ada relevansinya dengan masalah klien dan
menggunakan cara@cara pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan klien
4. Dilakukan secara sistematis dan terus@menerus
5. Dicatat dalam catatan keperawatan secara sistematis dan terus@menerus
3. Dikelompokkan menurut kebutuhan bio@psiko@sosial dan spiritual
*. Dianalisis dengan dukungan pengetahuan yang relevan.

DOKUMENTASI PENGKAJIAN
Fokus dokumentasi pengkaian pada data klinik adalah perawat dapat
mengimplementasikan dan mengorganisasi data. 7entuk dokumentasi dapat berupa data dasar,
lembar alur !flow sheet- dan catatan perkembangan, yang semuanya termasuk tipe pengkaian
informasi. <ntuk mencapai catatan pengkaian secara aktual, maka perlu dipertimbangkan
pedoman dalam pembuatan pencatatan pengkaian, diantaranya :
'. &unakan format yang terorganisasi
#. &unakan format yang telah ada
4. Format yang mencakup pengkaian perkembangan, pemeriksaan dari kepala sampai dengan
seluruh tubuh dapat memperluas informasi
5. "atat informasi tanpa bias dan nilai@nilai opini pribadi
3. 9asukkan pernyataan yang mendukung klien
*. :abarkan observasi dan hasil yang elas
). 0kuti kebiakan dan prosedur yang telah ada untuk pencatatan pengkaian
?. Tulis data secara ringkas
(. ;etiap data yang dikumpulkan adalah data baru dan mendapatkan validasi
'$. Dilakukan secara sistematis dan terus@menerus
''. Data harus dicatat, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain
'#. Data dikelompokkan dalam bio@psiko@sosio@spiritual, sesuaikan formatnya
'4. Data dianalisis dengan dukungan pengetahuan yang relecan dan sesuai
'5. 9enuliskan identitas waktu
'3. 9enulis nama dan tanda tangan pelaksana pengkaian.

=ampiran.
'. 7agaimana cara mendapatkan data yang baik M
a. :aga kerahasiaan
b. ;ebutkan nama
c. :elaskan tuuan wawancara
d. :aga kontak mata
e. <sahakan tidak tergesa@gesa
#. 7agaimana cara mengobservasi M
a. /ergunakan panca indera
b. Tunukkan penampilan yang baik
c. Tunukkan sikap yang baik
d. :aga pola interaksi yang baik
4. 7agaimana cara bertanya yang baik M
a. Tanyakan pertama kali mengenai masalah yang paling dirasakan klien
b. /ergunakan istilah yang dimengerti oleh klien
c. /ergunakan lebih banyak pertanyaan terbuka
d. /ergunakan refleksi !mengulang kembali apa yang dikatakan oleh klien-
e. :angan memulai pertanyaan pribadi
f. Tanyakan sesuatu yang penting dan tidak menyinggung
g. /ergunakan format pengkaian yang teorganisir dan disepakati oleh instansi
5. 7agaimana cara menadi pendengar yang baikM
a. :adilah pendengar yang aktif
b. 7eri kesempatan kepada klien untuk menyelesaikan pembicaraannya
c. 7ersabarlah ika klien KblockingK
d. 7erikan perhatian yang penuh
e. Klarifikasi, ulang apa yang telah dikatakan dan simpulkan.

MODE8 KEPERAWATAN DA8AM PENGKAJIAN 1 PENGUMPU8AN DATA
GORDON *);<0, :
/ola Kesehatan Fungsional
'. /ola penatalaksanaan kesehatan 1 persepsi sehat
a. /ola sehat J seahtera yang dirasakan
b. /engetahuan tentang gaya hidup dan berhubungan dengan sehat
c. /engetahuan tentang praktik kesehatan preventif
d. Ketaatan pada ketentuan media dan keperawatan
#. /ola nutrisi J metabolik
a. /ola makan biasa dan masukan cairan
b. Tipe makanan dan cairan
c. /eningkatan 1 penurunan berat badan
d. Nafsu makan, pilihan makanan
4. /ola eliminasi
a. Defekasi, berkemih
b. /enggunaan alat bantu
c. /enggunaan obat@obatan
5. /ola aktivitas J latihan
a. /ola aktivitas, latihan dan rekreasi
b. Kemampuan untuk mengusahakan aktivitas sehari@hari !merawat diri, bekera, dll-
3. /ola tidur dan istirahat
a. /ola tidur J istirahat dalam #5 am
b. Kualitas dan kuantitas tidur
*. /ola kognitif J perseptual J keadekuatan alat sensori
a. /englihatan, perasa, pembau
b. Kemampuan bahasa, belaar, ingatan dan pembuatan keputusan
). /ola persepsi@konsep diri
a. ;ikap klien mengenai dirinya
b. /ersepsi klien tentang kemampuannya
c. /ola emosional
d. "itra diri, identitas diri, ideal diri, harga diri dan peran diri
?. /ola peran dan tanggung awab
a. /ersepsi klien tantang pola hubungan
b. /ersepsi klien tentang peran dan tanggung awab
(. /ola seksual J reproduksi
a. Kepuasan dan ketidakpuasan yang dirasakan klien terhadap seksualitasnya
b. Tahap dan pola reproduksi
'$. /ola koping dan toleransi stress
a. Kemampuan mengendalian stress
b. ;umber pendukung
''. /ola nilai dan keyakinan
a. Nilai, tuuan dan keyakinan
b. ;piritual
c. Konflik

MODE8 RO#=s *);<2, : 9odel adaptasi :
'. Kebutuhan fisiologik
a. ,ktivitas dan istirahat
b. Nutrisi
c. Bliminasi
d. "airan dan elektrolit
e. Oksigen
f. /roteksi
g. /engaturan suhu
h. /engaturan sistem endokrin
#. Konsep diri
4. Fungsi peran
5. 0nterdependent

MODE8 OREM *);<5, : ;elf@care 1 kemandirian klien dalam merawat dirinya sendiri :
'. /emenuhan kebutuhan oksigen
#. /emenuhan kebutuhan cairan
4. /emenuhan kebutuhan nutrisi
5. /emenuhan kebutuhan eliminasi
3. Keseimbangan aktivitas dan istirahat
*. ;osial
). /encegahan
?. /romosi

DOENGOES *);;4, 6
'. ,ktivitas 1 istirahat
#. ;irkulasi
4. 0ntegritas ego
5. Bliminasi
3. 9akanan dan cairan
*. 2ygiene
). Neurosensori
?. Nyeri 1 ketidaknyamanan
(. /ernafasan
'$. Keamanan
''. ;eksualitas
'#. 0nteraksi sosial
'4. /enyuluhan 1 pembelaaran

9IT> PATRI7K *);;), : /ola respon manusia :
'. 9emilih : memilih di antara alternatif@alternatif
#. 7erkomunikasi : verbal J non verbal
4. 7ertukaran : memberikan, melepaskan, dan kehilangan sesuatu
5. 9erasakan : pengalaman, kesadaran, sensasi, pemahaman atau pengertian secara sadar 1
emosional
3. 9engetahui : mengenal J memahami
*. 7ergerak : mengubah posisi, desakan untuk bertindak 1 melakukan sesuatu
). 9empersepsikan : memahami dengan pikiran, sadar tentang indera 1 rangsangan eksternal
?. 7erhubungan : menalin hubungan, membangun hubungan, berada dalam beberapa asosiasi
dengan benda, orang atau tempat
REN7ANA KEPERAWATAN
8encana asuhan keperawatan merupakan mata rantai antara penetapan kebutuhan klien dan
pelaksanaan tindakan keperawatan. 8encana asuhan keperawatan adalah petunuk tertulis yang
menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan yang dilakukan terhadap klien sesuai
dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan.
TUJUAN
Tuuan umum :
'. ;ebagai alat komunikasi antara sesama anggota perawatan dan antar tim kesehatan lainnya
#. <ntuk meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan terhadap klien
4. 9endokumentasikan proses dan kriteria hasil asuhan keperawatan yang akan dicapai.
Tuuan ,dministratif :
'. 9engidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok
#. 9embedakan tanggung awab perawat dengan profesi kesehatan lainnya
4. 9enyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan
5. 9enyediakan kriteria klasifikasi klien.
Tuuan Klinik :
'. 9enyediakan suatu pedoman dalam penulisan
#. 9engomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diaarkan, apa yang diobservasi dan apa
yang dilaksanakan
4. 9enyediakan kriteria hasil !outcomes- sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan
5. 8encana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga dan tenaga kesehatan
lainnya untuk melaksanakan tindakan.
MAN9AAT REN7ANA ASUHAN KEPERAWATAN
'. ;ebagai penghubung kebutuhan klien
#. <ntuk menelaskan intervensi keperawatan yang harus dilaksanakan
4. <ntuk meningkatkan praktik keperawatan, sehingga mendapatkan pengertian yang lebih elas
tentang prinsip proses keperawatan
5. 9enadi dasar pendekatan yang sistematis terhadap asuhan keperawatan.
8ANGKAH.8ANGKAH MEM3UAT REN7ANA ASUHAN KEPERAWATAN
'. 9enetapkan urutan prioritas diagnosis keperawatan
#. 9enentukan tuuan asuhan keperawatan
4. 9enentukan rencana intervensi keperawatan
5. 9enuliskan rencana asuhan keperawatan
)( MERUMUSKAN TUJUAN
'. 7erdasarkan masalah1diagnosis keperawatan yang telah dirumuskan
#. 9erupakan hasil akhir yang ingin dicapai
4. 2arus obektif atau merupaan tuuan operasional langsung dari kedua belah pihak !klien@
perawat-
5. Tuuan perawatan hendaknya sealan dengan tuuan klien
3. 9encakup tuuan angka pendek dan tuuan angka panang
*. 9encakup kriteria keberhasilan sebagai dasar evaluasi
). 9enadi pedoman dari perencanaan tindakan keperawatan.
;uatu pernyataan tuuan pertama@tama diperlukan agar perawat tahu secara khusus apa yang
perawat harapkan untuk dicapai bersama@sama dengan klien. Tanpa suatu pernyataan tuuan yang
elas, perawat tidak mengetahui apakah akhir yang diinginkan telah tercapai. ;uatu pernyataan
tuuan yang elas, akan menunukkan hasil dari tindakan keperawatan dan batas waktu yang
dibutuhkan.
Terdapat dua kategori tuuan, yaitu anga pende dan angka panang. Tuuan angka panang
adalah hasil yang dalam pencapaiannya memerlukan waktu lebih lama. Tuuan angka pendek
tepat digunakan untuk keadaan emergensi dimana kondisi klien tidak stabil.
"ontoh tuuan angka pendek :
'. Frekuensi nafas '* J #5 L1mnt setelah dilakukan tindakan keperawatan1kolaboratif selama #
am.
#. /emasukan cairan #$$$ cc dalam #5 am.
Kriteria Ru%usan Tujuan Ke!era"atan 6
'. 7erfokus kepada klien. /ernyataan tuuan harus merupakan perilaku klien yang menunukkan
berkurangnya masalah klien. 9asalah tersebut telah diidentifikasikan dalam diagnosis
keperawatan
#. :elas dan singkat
4. Dapat diukur dan diobservasi
5. Waktu relatif dibatasi !angka pendek, menengah dan panang-
3. 8ealistik untuk kemampuan1kondisi klien dalam waktu seperti yang ditetapkan
*. 8ealistik untuk tingkat pengalaman dan ketrampilan perawat
). Ditentukan bersama oleh perawat dan klien
?. Tuuan harus sealan dan menyokong terapi lain
Peru%usan Kriteria Ke-er'asi&an 6
'. 9erupakan model atau standar yang digunakan untu membuat keputusan
#. Dinyatakan sebagai hasil, misalnya merupakan perubahan status kesehatan
4. 9enentukan apakah tuuan dapat dicapai
5. 9enentukan kriteria keberhasilan yang ditentukan, yang mencakup perubahan perilaku, apa
yang dilakukan oleh klien dan bagaimana kemampuan klien sebelum mencapai tuuan
9anifestasi terhadap respon manusia : K,// !Kognitif, ,fektif, /sikomotor, dan /erubahan
fungsi tubuh- :
'. Kognitif : pengetahuan% berdasarkan pengulangan informasi yang telah diaarkan kepada klien.
#. ,ffektif : mengetahui bagaimana respon klien dan keluarga terhadap stress yang dihadapi
!status emosional-
4. /sikomotor : mengidentifikasi apa yang seharusnya bisa dilaksanakan oleh klien sebagai hasil
dari rencana pengaaran
5. /erubahan fungsi tubuh : seumlah manifestasi yang dapat diobservasi.
"iri@ciri Kriteria Keberhasilan :
'. 7erhubungan dengan tuuan
#. 7ersifat khusus dan konkrit
4. 2asilnya dapat dilihat, didengar, diraba dan diukur oleh orang lain
5. Dinyatakan dengan istilah yang positif.
"ontoh :
Tuuan : ;etelah dilakukan tindakan keperawatan selama tuuh hari, klien mampu merawat
kebersihan diri sendiri tanpa bantuan perawat.
Kriteria :
'. Klien dapat mandi sendiri minimal 'L sehari
#. Klien dapat mengganti pakaian sendiri minimal 'L sehari
4. 9ampu berdandan dengan rapi sesuai dengan waktu dan tepat
Formulasi 8umusan Tuuan Keperawatan :
'. ;ubek !klien-
#. /erilaku klien yang dapat diamati oleh orang lain
4. /redikat !kondisi-
5. Kriteria keberhasilan.
/etunuk <mum dalam 9enulis Tuuan :
'. Tulislah tuuan dalam istilah yang dapat diukur. 2indari kata@kata : baik, normal, cukup dan
perbaikan.
#. Tulislah tuuan dalam istilah Kyang dapat dicapai oleh klienK, bukan tindakan keperawatan
4. Tulis tuuan sesingkat mungkin
5. 7uat tuuan yang spesifik
3. ;etiap tuuan berdasarkan dari satu diagnosis keperawatan
*. 8encanakan batas waktu untuk pencapaian setiap tuuan. Tulis tanggal tuuan dan tanggal
evaluasi.
;ecara umum : ;9,8T : ;pecific, 9easurable, ,chievable, 8eality and Time !singkat, elas,
dapat dimengerti, spesifik, dapat diukur, dapat dinilai, realistis, berdasarkan diagnosis
keperawatan dan kriteria waktu tertentu-.
0( MENENTUKAN REN7ANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan keperawatan dapat dianggap sebagai suatu instruksi untuk perawat yang merawat klien.
/erawat akan meninggalkan instruksi untuk perawat lainnya tentang bagaimana perawatan yang
sebaik mungkin dapat diberikan kepada klien@klien tertentu.
0nstruksi perawatan !nursing oder- adalah suatu bentuk tindakan keperawatan yang menunukkan
perawatan dan pengobatan yang khusus, dimana perawat mempunyai wewenang untuk
melakukannya pada satu klien tertentu. /erawatan dan pengobatan dirancang untuk membantu
klien mencapai satu atau lebih dari satu tuuan perawatan, sehingga dapat mengurangi masalah
klien.
Tipe 0nstruksi /erawatan :
'. Tipe diagnostik : menilai kemungkinan klien ke arah pencapaian kriteria hasil dengan
observasi secara langsung. BL : kai rentang gerak ekstremitas atas klien.
#. Tipe terapeutik : menggambaran tindaan yang dilakukan oleh perawat secara langsung untuk
mengurangi, memperbaiki, dan mencegah kemungkinan masalah. BL : =akukan 8O9 aktif pada
kaki kiri klien.
4. Tipe penyuluhan : digunakan untu meningatkan perawatan diri klien dengan membantu klien
memperoleh tingkah laku individu yang mempermudah pemecahan masalah. BL : aarkan klien
menggunakan walker.
5. Tipe ruukan : menggambarkan peran perawat sebagai koordinator dan manaer perawatan
klien dalam anggota tim kesehatan. BL : kolaborasi dengan fisiotherapi untuk mobilisasi klien.
8encana Tindakan Keperawatan :
'. 9engidentifikasi alternatif tindakan
#. 9enetapkan teknik dan prosedur keperawatan yang akan digunakan
4. 9elibatkan klien dalam menyusun rencana tindakan
5. 9elibatkan anggota tim kesehatan yang lainnya
3. 9engetahui latar belakang budaya dan agama klien
*. 9empertimbangkan lingkungan, sumber daya dan fasilitas yang tersedia
). 9emperhatikan kebiaksanaan dan peraturan yang berlaku
?. Tindakan keperawatan yang akan dilakukan harus dapat menamin rasa aman bagi klien
(. 9engarah kepada tuuan yang akan dicapai
'$. Tindakan keperawatan yang dilakukan harus bersifat realistis
''. Tindakan keperawatan disusun secara berurutan.
7erdasarkan Diagnosis Keperawatan :
'. Diagnosis keperawatan aktual, intervensi dituuan untuk :
a. 9engurangi atau membatasi faktor@faktor penyebab dari masalah
b. 9eningkatkan status kesehatan klien
c. 9emonitor status kesehatan
#. Diagnosis keperawatan resiko tinggi :
a. 9engurangi atau membatasi faktor resiko
b. 9encegah masalah yang akan timbul
c. 9emonitor waktu teradinya
4. Diagnosis keperawatan kolaboratif :
a. 9emonitor perubahan status kesehatan
b. 9engelola perubahan status kesehatan terhadap intervensi keperawatan dan medis
c. 9engevaluasi respon.
Kriteria dalam 9erencanakan Tindakan :
'. 9emakai kata kera yang tepat
#. Dapat dimodifikasikan
4. 7ersifat spesifik : siapa yang melakukan, apa, dimana, kapan, bagaimana dilakukan dan
frekuensi melakukannya
Faktor@faktor yang perlu diperhatikan :
'. "ek sumber informasi data
#. 2arus berupa kalimat instruksi yang ringkas, tegas, tepat dan mudah dimengerti !kata kera-
4. Dibuat oleh tenaga keperawatan
5. Tertulis elas dan bahasanya mudah dimengerti
3. 0nformasi selalu baru
*. Diarsipkan.
9enuliskan 8encana /enilaian ,suhan Keperawatan :
'. 7erorientasi pada tuuan yang akan dicapai
#. 2arus aman bagi klien
4. 2arus sealan dengan tindakan pengobatan lainnya
5. Didasari prinsip dan pengetahun yang digabungkan dari pendidikan dan pengalaman
sebelumnya, pengetahuan tentang sikap1tingah lau dan penyakit fisik
3. 9enggunakan standart dan kriteria keberhasilan
*. 9enggambarkan kriteria dan standar normal
). 2asilnya dapat diukur, diraba, didengar dan dilihat !obektif-
?. Dinyatakan dengan istilah yang positif
(. Tulis sekumpulan tindakan perawatan untuk mencapai setiap tuuan
'$. /ilih satu kumpulan tindakan perawatan yang kiranya cocok dengan sikap yang disebutkan
dalam pernyataan tuuan
''. 8ealistis
'#. /enting bagi peningkatan kesehatan klien
'4. Klien sebagai sumber dalam memilih tindakan perawatan.
;ecara umum : ONBK !observasi, nursing1keperawatan, edukasi1penyuluhan1pengaaran, dan
kolaborasi-.
3erfikir Kritis Da&a% Ke!era"atan
Oleh% Ni Wayan Dewi Tarini
7erfikir kritis dalam keperawatan adalah komponen dasar dalam pertanggunggugatan profesional
dan kualitas asuhan keperawatan,7erfikir kritis aminan yang terbaik bagi perawat mencapai
sukses dalam berbagai aktifitas.
7erfikir kritis perlu bagi perawat :
'. /enerapan profesionalisme.
#. /engetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dalam memberikan askep.
;eorang pemikir yang baik tentu uga seorang perawat yang baik.
Diperlukan perawat, karena :
N /erawat setiap hari mengambil keputusan.
N /erawat menggunakan keterampilan berfikir :
'. 9enggunakan pengetahuan dari berbagai sumbek dan lingkungannya
#. menangani perubahan yang berasal dari stressor lingkungan
4. penting membuat keputusan.
/engertian:
9A.KenAie: Dituukan pada situasi, rencana, aturan yang terstandar dan mendahului dalam
pembuatan keputusan.
"ritical thinking : /enguian yang rasional terhadap ide@ide, pengaruh, asumsi, prinsip@prinsip,
argumen, kesimpulan@kesimpulan, isu@isu, pernyataan, keyakinan dan aktifitas !7andman and
7andman, '(??-.
metoda berfikir kritis menurut Freely :
'. lndividual decision &roup
#. /ersuasi
4. /ropaganda
5. "oercion
Karakteristik berfikir kritis :
N /roses pengetahuan multi dimensi
N Orientasi pada proses
N Kerangka interpretasi pengetahuan, tantangan, pengambilan keputusan, hipotesa dan
memodifikasi
/roses berfikir kritis :
'. 9emahami
#. 9engevaluasi isi dan bagan isi
4. 9empertanyakan@menawab@bertanya@menawab@dst.
5. 9embangun pertanyaan : /emicu proses berkelanutan yaitu proses untuk mencari awaban
dengan kemungkinan :
a.,da awaban@pertanyaan awaban
b.Tak terdapat awaban@masalah.
3. Titik awab @ upaya pencarian @ mencari awaban melalui rangkaian kegiatan @8iset.
9odel berfikir kritis !The ;iL 8s- menurut "osta, Dkk !'(?3- :
'. 8emembering
#. 8epeating
4. 8easoning
5. 8eorganiAing
3. 8elating
*. 8eflecting
3 bentuk berfikir ! T 2 0 N K -
a. Total 8ecall :
Kemampuan mengkai pengetahuan, dengan pengetahuan itu seseorang belaar dan menanamkan
wawasan.
Total recall :
@ mengingat fakta@fakta
@ mengingat dimana dan mengapa menemukan sesuatu yang diperlukan
@ Fakta dalam keperawatan diperoleh dari berbagai sumber termasuk pasien dan keluarganya.
b. 2abits :
,pabila tindakan kebiasaan tidak ada, maka sama dengan berbuat tanpa diterima untuk
mengerakan sesuatu pada waktu yang tepat.
c. 0nOuiry :
@ mengui isue secara mendalam.
@ /ertanyaan yang segera menadi kenyataan
@ "ara berfikir yang utama dalam keputusan
@ Keputusan akan lebih akurat bila menggunakan pendekatan inOuiry
@ /engumpulan dan analisa info untuk keputusan akan lebih baik.
d. News ideas and creativity :
@ ,kar yang perlu dikembangkan dalam keperawatan
@ Keperawatan memiliki banyak standar yang dapat menamin pekeraan lebih baik, tetapi tidak
selalu dapat dilakukan.
e. Knowing how you think :
@ :ika perawat berada dalam suatu proses mengetahui, maka peraswat akan dapat mengetahui apa
yang difikirkan.
A$a 2 'a& !kk !enera!an -erfikir kritis $a&a% ke!era"atan
'.Penggunaan bahasa dalam keperawatan :
7erfikir kritis ad1 kemampuan menggunakan bahasa secara reflektif.
@ perawat menggunakan bahasa verbal dan nonverbal dalam mengekspresikan idea, fikiran, info,
fakta, perasaan, keyakinan dan sikapnya terhadap klien, sesama perawat, profesi.
@ ;ecara nonverbal saat melakukan pedokumentasian keperawatan.
#. Argumentasi dalam keperawatan ;ehari@hari perawat dihadapkan pada situasi harus
berargumentasi untuk menenukan, menelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan
penelasan, mempertahankan terhadap suatu tuntutan1tuduhan.
,rgumentasi terkait dengan konsep berfikir dalam keperawatan menurut 7adman and 7adman
!'(??-:
'. berhubungan dengan situasi perdebatan.
#. Debat tentang suatu isu
4. <paya untuk mempengaruhi individu1kelompok
5. /enelasan yang rasional
3. Penga%-i&an ke!utusan $a&a% ke!era"atan
;ehari@hari perawat harus mengambil keputusan yang tepat.
5. Penerapan Proses Keperawatan
/erawat berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan
a. /engkaian :
@ mengumpulkan data dan validasi.
@ /erawat melakukan observasi dalam pengumpulan data
@ menggunakan ilmu@ilmu lain yang terkait.
@ 9engelola dan mengkatagorikan data
b. /erumusan diagnosa keperawatan :
@ Tahap pengambilan keputusan yang paling kritis.
@ 9enentukan masalah dan argumen secara rasional
@ =ebih terlatih, lebih taam dalam dalam masalah
c. /erencanaan keperawatan :
@ menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan
@ keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan
d. /elaksanaan keperawatan :
@ pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah keterampilan dalam mengui hipotesa.
@ Tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan
e. Bvaluasi keperawatan :
@9engkai efektifitas tindakan
@/erawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien
@/erlukah diulangi
Tingkat 3erfikir Kritis $itinjau $ari Prses Ke!era"atan
Tingkat 7erfikir Kritis ditinau dari /roses Keperawatan !/engkaian, Diagnosa, /erencanaan,
Tindakan, Bvaluasi- yaitu:
a. /endekatan 7erpikir Kritis <ntuk /engkaian
Dalam lingkungan perawatan kesehatan yang kompleks sekarang ini, perawat harus
mampu memecahkan masalah secara akurat, menyeluruh, dan cepat. 2al ini berarti bahwa
perawat harus mampu menelaah informasi dalam umlah yang sangat banyak untuk membuat
penilaian kritis.
/enting artinya bagi perawat untuk belaar berpikir secara kritis tentang apa yang harus
dikai. /enilaian mandiri tentang kapan pertanyaan atau pengukuran diperlukan adalah
dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman klinik perawat !&ordon, '((5-.
b. 7erpikir Kritis dan /roses Diagnostik Keperawatan
7erpikir kritis adalah pemeriksaan data, pengumpulan informasi dari literatur,
pengorganisasian pengamatan, dan penelitian atas pengalaman masa lalu !7andman + 7andman,
'((3-. /enggunaannya dalam perumusan diagnosa keperawatan adalah penting. /ada saat asuhan
keperawatan meluas ke dalam berbagai lingkungan perawatan kesehatan, makin banyak aspek
berpikir kritis diperlukan dalam pertimbangan dan penilaian diagnostic !&ordon, '((5-.
/roses diagnostik ini memadukan ketrampilan berpikir kritis dalam langkah@langkah
pembuatan keputusan yang digunakan perawat untuk mengembangkan pernyataan diagnostik
!"arnevali, '(?5% "arnevali + Thomas, '((4-. /roses ini mencakup analisis dan interpretasi data
pengkaian, identifikasi masalah, dan merumuskan diagnosa keperawatan.
c. 7erpikir Kritis dan 9erancang 0ntervensi Keperawatan
9emilih intervensi keperawatan yang sesuai adalah proses pembuatan keputusan
!7ulechek + 9c"loskey, '(($-. /erawat secara kritis mengevaluasi data pengkaian, prioritas,
pengetahuan, dan pengalaman untuk memilih tindakan yang akan secara berhasil memenuhi
tuuan dan hasil yang diperkirakan yang telah ditetapkan !&ordon, '((5% &ordon et al, '((5-.
d. Keterampilan 7erpikir Kritis dan /engimplementasian 0ntervensi Keperawatan
/erawat membuat dua enis keputusan yang besar dalam proses keperawatan. /roses
diagnostik menentukan kekuatan dan masalah klien saat pembuatan konklusi pengkaian dan
sepanang fase diagnostic !7andman + 7andman, '((5% 9c Farland dan 9c Farlane, '(?(-.
/erawat kemudian menggunakan pendekatan metodis, sistematis, yang didasarkan pada riset
untuk merencanakan dan memilih intervensi yang sesuai !7ulechek + 9c"loskey, '((3% &ordon,
'(?), '((5-.
e. 8evisi 8encana /erawatan dan 7erpikir Kritis
;ealan dengan telah dievaluasinya tuuan, penyesuaian terhadap rencana asuhan dibuat
sesuai dengan keperluan. :ika tuuan telah terpenuhi dengan baik, bagian dari rencana asuhan
tersebut dihentikan. Tuuan yang tidak terpenuhi dan tuuan yang sebagian terpenuhi
mengharuskan perawat untuk mengaktifkan kembali urutan dari proses keperawatan. ;etelah
perawat mengkai klien kembali, diagnosa keperawatan dapat dimodifikasi atau ditambahkan
dengan tuuan, hasil yang diharapkan sesuai, dan intervensi ditegakkan. /erawat uga menetapkan
kembali prioritas. 2al ini merupakan langkah penting dalam berpikir kritis mengetahui
bagaimana klien mengalami kemauan dan bagaimana masalah dapat teratasi atau memburuk.
/erawat dengan cermat memantau dan deteksi dini terhadap masalah adalah pertahankan garis
depan klien !7enner, '(?5-.
As!ek.As!ek 3er!ikir Kritis
Kegiatan berpikir kritis dapat dilakukan dengan melihat penampilan dari beberapa
perilaku selama proses berpikir kritis itu berlangsung. 7erpikir kritis seseorang dapat dilihat dari
beberapa aspek :
'- 8elevance
8elevansi !keterkaitan- dari pernyataan yang dikemukakan.
#- 0mportance
/enting tidaknya isu atau pokok@pokok pikiran yang dikemukakan.
4- Novelty
Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide@ide atau informasi baru maupun
dalam sikap menerima adanya ide@ide baru orang lain.
5- Outside 9aterial
9enggunakan pengalamannya sendiri atau bahan@bahan yang diterimanya dari
perkuliahan !refrence-.
3- ,mbiguity clarified
9encari penelasan atau informasi lebih lanut ika dirasakan ada ketidak elasan.
*- =inking ideas
;enantiasa menghubungkan fakta, idea tau pandangan serta mencari data baru dari
informasi yang berhasil dikumpulkan.
)- :ustification
9ember bukti@bukti, contoh, atau ustifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang
diambilnya. Termasuk di dalalmnya senantiasa member penelasan mengenai keuntungan
!kelebihan- dan kerugian !kekurangan- dari suatu situasi atau solusi
?- "ritical assessment
9elakukan evaluasi terhadap setiap kontribusi1 masukan yang dating dari dalam dirinya
maupun dari orang lain.
(- /ractical utility
0de@ide baru yang dikemukakan selalu dilihat pula dari sudut keperaktisan1 kegunaanya
dalam penerapan
'$- Width of understanding
Diskusi yang dilaksanakan senantiasa bersifat muluaskan isi atau materi diskusi.
;ecara garis besar, perilaku berpikir kritis diatas dapat dibedakan dalam beberapa kegiatan:
a. 7erpusat pada pertanyaan !focus on Ouestion-
b. ,nalisa argument !analysis arguments-
c. 7ertanya dan menawab pertanyaan untuk klarifikasi !ask and answer Ouestions of
clarification and1or challenge-
d. Bvaluasi kebenaran dari sumber informasi !evaluating the credibility sources of
information-

Anda mungkin juga menyukai