Anda di halaman 1dari 11

S.

Belen
HP 0813 1653 6832
Email: s_belen7@yahoo.com
Jakarta, 8 September 2007
UANG

Buruh mendapatkannya.
Pemboros membakarnya.
Bankir meminjamkannya.
Wanita menghabiskannya.
Pemalsu memalsukannya.
Pajak mengambilnya.
Orang mati meninggalkannya.
Pewaris menerimanya.
Orang hemat menabungnya.
Orang pelit mendambakannya.
Perampok merebutnya.
Orang kaya menambahnya.
Penjudi kehilangannya.
Saya bisa menggunakannya.
(Quote)
KITA DAN UANG
(S.Belen)
Pemain lotere?
mengandaikannya.
Pengemis?
memintanya.
Koruptor?
menyiasatinya.
Pemimpin proyek?
merekasayanya.
Ulama?
mengkotbahkannya.
Orang gila?
menertawakannya.
Pengerok?
memperalatnya (koin).
Kalau istri menghabiskannya, suami?
menyembunyikannya.
Playboy?
menghamburkannya.
Kasir?
menghitungnya.
Rentenir?
membungakannya.
Penggadai?
meminjamkannya.
Pialang?
menebaknya.
Bayi?
memakannya (kalau uang kertas).
menelannya (kalau koin).
Guru?
mempersoalkannya.
Anak?
merengekinya.
Bendahara?
mengurangi penggunaannya.
Politisi?
mempermainkannya.
Penyanyi?
mendendangkannya.

Wajib pajak?
memalsukan pembukuannya.
Polisi lalu lintas?
menyemprit (dengan peluit)
sebagai tanda menegosiasikannya.
Akuntan?
mengauditnya.







Dari semua profesi dan jenis orang,
siapa yang paling tidak terganggu
atau terusik oleh uang?
Orang gila dan bayi.
Isilah titik-titik ....dalam kalimat berikut
ini!
Uang dapat membuka semua ....
kecuali ... surga.
Uang dapat membuka semua
pintu kecuali pintu surga.
Uang ......segala-galanya, tetapi
tanpa uang ..... segala-galanya.
Uang bukan segala-galanya, tetapi
tanpa uang susah segala-galanya.
Saya selalu merasa uang tidak........
Saya selalu merasa uang tidak
pernah cukup.

Uang...
Lagi-lagi uang?!

Anda mungkin juga menyukai