Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMBAHASAN KASUS
PELANGGARAN HAM
OLEH NEGARA



Disusun Oleh
Zhana Disya Triani 1108152080
Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Pengertian Konflik
Menurut kamus besar bahasa Indonesia
adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik berasal dari kata kerja
bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul.
Secara Sosiologis
diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan
atau membuatnya tidak berdaya.
Faktor Penyebab Konflik
Perbedaan individu yang didasari oleh perbedaan pendirian dan perbedaan perasaan.
Setiap manusia memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda, sehingga dalam menilai
sesuatu tentu memiliki penilaian yang berbeda-beda. Misalnya masyarakat menilai kebijakan
pemerintah mengenai menaikkan harga BBM karena harga bahan mentah naik. Tentu setiap
masyarakat akan menilai dengan pemikirannya masing-masing yang mungkin secara umum
terbagi menjadi kelompok yang pro dan kontra.
Pengertian HAM Menurut UU 39/1999 tentang HAM
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Pemikiran-pemikiran yang mendasari lahirnya UU ini, sebagaimana disebut pada bagian
Umum Penjelasan Pasal demi Pasal, adalah sebagai berikut:
a) Tuhan Yang Maha Esa adalah pencipta alam semesta dengan segala isinya
b) Pada dasarnya, manusia dianugerahi jiwa, bentuk, struktur, kemampuan,
kemauan serta berbagai kemudahan oleh Penciptanya, untuk menjamin
kelanjutan hidupnya
c) Untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia,
diperlukan pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia, karena tanpa hal
tersebut manusia akan kehilangan sifat dan martabatnya, sehingga dapat
mendorong manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya (homo homini lupus)
d) Karena manusia merupakan makhluk sosial, maka hak asasi manusia yang satu
dibatasi oleh hak asasi manusia yang lain, sehingga kebebasan atau hak asasi
manusia bukanlah tanpa batas
e) Hak asasi manusia tidak boleh dilenyapkan oleh siapapun dan dalam keadaan
apapun
f) Setiap hak asasi manusia mengandung kewajiban untuk menghormati hak asasi
manusia orang lain, sehingga di dalam hak asasi manusia terdapat kewajiban
dasar
g) Hak asasi manusia harus benar-benar dihormati, dilindungi, dan ditegakkan, dan
untuk itu pemerintah, aparatur negara, dan pejabat publik lainnya mempunyai
kewajiban dan tanggungjawab menjamin terselenggaranya penghormatan,
perlindungan, dan penegakan hak asasi manusia.
Pasal-Pasal UUD 1945 yang mengatur tentang HAM
Setelah diamandemen HAM secara khusus diatur dalam Bab XA, mulai pasal 28 A
sampai dengan pasal 28 J,yaitu :
Pasal 28 A : Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
Pasal 28 B :
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28 C :
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dan ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demis meningkatkan kualitas hidupnya
dan demi kesejahteraan umat manusia
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
Pasal 28 D :
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
Pasal 28 E :
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta hendak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuruninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.
Pasal 28 F :Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Pasal 28 G :
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman
dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka
politik dari negara lain.
Pasal 28 H:
(1)Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang wenang oleh siapa pun.
Pasal 28 I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan
yang bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip
negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur,
dan dituangkan dalam peraturan perundangan undangan. **)
Pasal 28 J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang -undang dengan maksud semata
mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Pasal pasal lain dalam UUD 1945 yang mengatur tentang HAM :
Pasal 27 :
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukan di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjungjung hukum dan pemerinatah itu dengan tidak ada
kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.
Pasal 29 :
(1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk berinadah menurut agama dan kepercayaannya
itu.
Pasal 30 :
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
Pasal 31 :
(1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
Pasal 32 :
(1) Negara mamajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagi usaha bersama berdasarkan atas azas
kekeluargaan
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pasal 34
Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia
1. Hak asasi pribadi / personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan
yang diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
- hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
- Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan
penyelidikan di mata hukum.
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
- Hak mendapatkan pengajaran
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

Jenis-Jenis Kasus Pelanggaran HAM
Kasus pelanggaran HAM ini dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :
a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :
1.Pembunuhan masal (genocide/genisida)
2.Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan(arbitrary/extra
judicial killing)
3.Penyiksaan
4.Penghilangan orang secara paksa
5.Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis(systematic
diserimination)
b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :
1. Pemukulan
2. Penganiayaan
3. Pencemaran nama baik
4. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
5. Menghilangkan nyawa orang lain

Contoh Kasus Pelanggaran HAM oleh Negara : Kasus Sampang,Madura 26 Agustus 2012

Kekerasan terhadap komunitas Syiah kembali terjadi di Kabupaten Sampang, Madura. Sekitar
500-1000 warga anti-Syiah menyerbu permukiman milik komunitas Syiah di Dusun
Nangkernang, Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Ahad
pagi, 26 Agustus 2012.


Dua orang pengikut Syiah bernama Hamamah dan seorang lainnya meninggal dunia akibat
sabetan celurit,lima orang kritis, ratusan orang lainnya menderita luka,serta ratusan anak-
anak mengalami trauma kejiwaan karena menyaksikan aksi brutal itu.Sekitar 10 rumah juga
terbakar dalam serangan yang menurut Hertasning Ichlas, juru bicara tim advokasi kasus
Sampang, sangat terorganisir dan berat sebelah. Puluhan rumah warga juga musnah dibakar
massa.Aksi tersebut dibalas pemuda Syiah sehingga bentrokan pun tak terhindarkan. "Kerugian
lain belum tahu karena kami masih bersembunyi," kata sumber berinisial HI, yang enggan
menyebut nama lengkapnya.
Jauh sebelum peristiwa ini terjadi, kata Hertasning, warga sudah sering mendapat
ancaman pembunuhan yang mengindikasikan para penyerang siap melakukan tindakan
brutal untuk mengusir warga Syiah dari Sampang.
"Ada upaya sistematis dari beberapa kelompok untuk mengusir eksistensi warga Syiah dari
Sampang.Kami mendatangi Mabes Polri dan Kantor Kepresidenan untuk meminta
pertanggungjawaban presiden dan pemerintah agar bertindak tegas dan tidak menjadi
penonton saja dalam kasus ini, apalagi ada korban tewas," kata dia.
"Saat ini masih ada 100-an lelaki yang mengalami luka menganga masih berada di lima lokasi di
luar pengungsian dan kami melakukan penyisiran untuk membantu mereka," kata Hertasning.
Menurut dia, ada 500-1000 orang melakukan pengepungan terhadap tiga kampung di
sana sehingga warga tidak bisa keluar.Hal ini juga mempengaruhi kenapa kaum lelaki tidak bisa
keluar [kampung] karena mereka memilih bertahan atau memang tidak mampu keluar karena
masih luka," tambah Tasning.
Pemicu bentrokan antara umat Islam Sampang dengan para pengikut Syiah pimpinan
Tajul Muluk adalah adanya rencana pengikut Syiah untuk membangun tempat ibadah dan
rumah keluarga Tajul Muluk yang pada akhir tahun lalu dibakar warga. Rencana itu ditolak
warga masyarakat.Hal itu diungkapkan Sekretaris Komunitas Intelejen Daerah (Kominda)
Jawa Timur, Zaenal Buhtadien. Mereka akan bangun lagi rumah Tajul dan dihalang-halangi
warga, kata Zaenal
Kesalahan Aparatur Negara :
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras)
Surabaya, Andy Irfan Junaidy, mengatakan ada pembiaran oleh pihak kepolisian saat
penyerangan warga muslim Syiah di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang,
Madura, Ahad lalu. Saat itu, ada empat polisi di lokasi, tapi mereka tak melakukan pencegahan.

Dari Desember hingga peristiwa kemarin, setiap warga Syiah melapor, pasti tidak
ditanggapi, kata Andy Irfan .
Andy mengatakan, ketika warga muslim Syiah melakukan silaturahmi Lebaran
ketupat, mereka melihat ratusan orang bergerombol dan bergerak menuju ke arah mereka.
Warga Syiah kemudian menghubungi Kepolisian Sektor Omben dan Kepolisian Resor
Sampang, namun tidak ada tanggapan berarti. Hanya beberapa petugas yang datang.

Ketika melihat penyerangan, menurut Andy, polisi juga hanya diam, tidak meminta
bantuan personel dengan jumlah yang lebih besar. Polisi bilang, hanya untuk pengamanan
Lebaran, kata Andy. Ia menyayangkan polisi baru datang pukul 13.00 setelah kerusuhan
selesai. Itu pun dalam jumlah yang sangat sedikit. Aparat dari Kepolisian Daerah Jawa Timur
baru datang lengkap di lokasi pukul 15.00.Serta walaupun kerusuhan sudah terjadi tidak ada
tembakan peringatan yang diberikan polisi.
Andy menuturkan, bukti-bukti itu menunjukkan bentuk pengabaian oleh kepolisian.
Warga sudah melapor sejak Januari dan meminta pengamanan, namun tidak diindahkan.
Sejak awal 2012, muslim Syiah sudah sering mendapatkan ancaman dari warga intoleran, baik
melalui pesan pendek (SMS) gelap maupun ketika berpapasan di tengah jalan. Warga Syiah
sendiri tidak menyangka bahwa ancaman yang sudah setiap hari mereka terima benar-benar
terjadi pada Ahad itu.
Ketua Komisi Nasional HAM Ifdhal Kasim membenarkan keterangan Kontras. Ifdhal juga
mendapatkan informasi bahwa massa intoleran itu membawa bom molotov, parang, celurit,
dan senjata lain. Namun kepolisian tidak serius menanggapi hal itu, ujar Ifdhal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun,menurut Ifdal, sejak 23-25 Agustus, sejumlah
warga telah melakukan sweeping di tiga desa di Kecamatan Omben, Sampang. Mereka
melakukan sweeping terhadap setiap warga yang keluar dari tiga desa tersebut. Karena itu, kata
Ifdhal, pengumpulan massa yang kemudian berujung pada penyerangan itu bukan tiba-tiba.
Solusi
1. Pemeriksaan menyeluruh terhadap tindakan pengabaian yang dilakukan aparat
kepolisian ketika kerusuhan terjadi maupun mengenai pengabaian laporan warga
2. Hukuman berat bagi aparat negara apabila ditemukan adanya unsure kelalaian
3. Menjamin keamanan dan pengobatan hingga sembuh serta penggantian rumah warga
yang menjadi korban
4. Penyelesaian konflik hingga selesai sehingga tidak terulang
5. Serta langka- langkah lain yang dianggap perlu untuk mendamaikan kedua belah
pihak,mencegah terulangnya kejadian yang sama,dan pelanggaran HAM oleh aparatur
Negara.
Daftar Pustaka
http://www.tempo.co/read/news/2012/08/29/058426136/Menag--Dialog-Solusi-Cepat-Ricuh-
Sampang-Madura
http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2016/Kekerasan.di.Sampang
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2012/08/120827_syiahindonesia.shtml
http://www.tempo.co/read/news/2012/08/29/078426154/Kontras-Ada-Pembiaran-Polisi-di-
Kasus-Sampang

Anda mungkin juga menyukai