Perintah =Analisa N total (Kejhdahl) Silakan dituliskan prosedur analisa N total dalam bentuk kalimat pertahap atau diagram blok. Berikan penjelasan dan tujuan dari tiap tahapan / langkah kerja terutama yang penting!
Jawab: Metode Kejhdahl merupakan metode yang sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam amino, protein dan senyawa yang mengandung nitrogen. Prinsip kerja dari metode Kejhdahl adalah protein dan komponen organic dalam sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfat dan katalis. Hasil destruksi dinetralkan dengan menggunakan larutan alkali dan melalui destilasi. Destilat ditampung dalam larutan asam borat. Selanjutnya ion- ion borat yang terbentuk dititrasi dengan menggunakan larutan HCl. Cara Kejhdahl digunakan untuk menganalisis kadar protein kasar dalam bahan makanan secara tidak langsung, karena yang dianalisis dengan cara ini adalah kadar nitrogennya. Analisa protein cara Kejhdahl pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu proses destruksi, proses destilasi dan tahap titrasi. Adapun langkah kerjanya adalah sebagai berikut: 1. Proses destruksi
- dimasukkan ke dalam labu kejhdahl - ditambahkan K 2 SO 4 dan ditambahkan juga hgo - ditambahkan H 2 SO 4 (dilakukan dalam lemari asam) - dipanaskan semua bahan dalam labu Kejhdahl dalam lemari asam sampai berhenti berasap dan diteruskan pemanasan sampai mendidih dan cairan menjadi jernih. Saat dipanaskan ini proses destruksi berlangsung
Keterangan : Destruksi sampel bertujuan untuk mempercepat reaksi dan hidrolisis protein menjadi unsur C, H, O, N, S, dan P. Fungsi penambahan K 2 SO 4 adalah sebagai katalisator yang dapat meningkatkan titik didih. 1 gram kalium sulfat dapat meningkatkan titik didih Sampel Hasil hingga 3C (Sudarmadji dkk, 1996). Peningkatan titik didih akan mengefektifkan reaksi antara asam sulfat dengan sampel ( destruksi berjalan efektif ). Hal tersebut disebabkan oleh lamanya waktu yang dibutuhkan oleh asam sulfat untuk menguap ( semakin tinggi titik didih, maka waktu yang dibutuhkan asam sulfat untuk menguap akan semakin lama ). Proses destruksi menghasilkan karbondioksida (CO 2 ), air (H 2 O) dan ammonium sulfat ((NH 4 ) 2 SO 4 ). (CHON) + O n + H 2 SO 4 CO 2 + H 2 O + (NH 4 ) 2 SO 4
2. Proses destilasi
- didinginkan, kemudian ditambah aquades - ditambah NaOH - dipasang labu kejhdahl dengan segera pada alat destilasi - dipanaskan labu kejhdahl perlahan-lahan sampai dua lapis cairan tercampur - dipanaskan dengan cepat sampai mendidih. - ditampung destilat dalam erlenmeyer
Keterangan: Destilasi merupakan suatu proses memisahkan larutan atau cairan berdasarkan perbedaan titik didih. Tujuan dilakukannya destilasi pada metode ini adalah untuk memisahkan zat yang akan dianalisa dengan cara memecah ammonium sulfat ((NH 4 ) 2 SO 4 ) menjadi ammonia (NH 3 ). Penambahan aquades bertujuan agar endapan melarut. Penambahan NaOH bertujuan untuk mempercepat pelepasan ammonia dengan cara menciptakan suasana basa (reaksi tidak berlangsung dalam keadaan asam). Reaksi yang terjadi dalam proses ini: ( NH 4 ) 2 SO 4 + 2NaOH2NH 3 + Na 2 SO 4 + 2H 2 O
Sampel hasil destruksi Hasil 3. Proses titrasi
- ditambah dengan asam kuat berlebih (contohnya asam borat atau asam klorida). - ditambah indikator asam basa misalnya indikator PP - dititrasi balik kelebihan asam kuat (sisa asam yang tidak bereaksi dengan destilat) dengan NaOH jika asam yang digunakan adalah asam klorida. Jika asam kuat yang digunakan adalah asam borat, maka sisa asam dititrasi dengan menggunakan HCl dengan indikator (BCG+MR). - dilakukan pula titrasi blanko
Keterangan: Penambahan asam kuat berlebih bertujuan untuk menangakap NH 3 yang merupakan gas hasil destilasi yang dilakukan sebelumnya. Penambahan indikator asam basa bertujuan untuk mengetahui keadaan berlebihan dari asam yang ditambahkan. Setelah melakukan titrasi, maka kadar protein dapat diketahui dalam bentuk % kadar nitrogen. 100% 14,008 titrat N 1000 sampel gram sampel) titrat mL - blanko titrat (mL N %
Perhitungan kadar protein: konversi faktor %N Protein % Destilat Hasil