Anda di halaman 1dari 93

Rissa Kurnia.

Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit
Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-
2006


SKRIPSI







Oleh:
RISSA KURNIA
031000116











FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007


Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


ABSTRAK
Hipertensi salah satu penyakit degeneratif yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat, karena hipertensi sering muncul tanpa gejala dan sering disebut sebagai
The Silent Killer. Prevalensi hipertensi di Indonesia 8,6-10 %. Kejadian hipertensi di
Sumatera Barat berkisar 19,4 %.
Untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di
Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang tahun 2002-2006
dilakukan penelitian deskriptif dengan pendekatan Case Series dilanjutkan dengan
uji Anova dan Chi Square. Populasi adalah seluruh penderita hipertensi yang
dirawat inap selama tahun 2002-2006 sebanyak 188 orang. Sampel adalah seluruh
populasi yaitu 188 orang.
Dari hasil penelitian ditemukan trend kunjungan penderita hipertensi
meningkat sebesar 67,18 % atau sebesar 3,05 kali menurut garis persamaan
y= 11,7x+3,1 dari tahun 2002-2006. Umur rata-rata penderita hipertensi 62,06
tahun, jenis kelamin perempuan (61,2 %), suku Minang (87,3%), agama Islam (100
%), pekerjaan wiraswasta (33,5 %), status kawin (88,8 %), tempat tinggal di dalam
kota Padang Panjang (69,1 %), keluhan utama sakit kepala (pusing,oyong) (27,1%)
hipertensi sedang (50 %), lama rawatan rata-rata adalah 5,8 hari, tanpa komplikasi
( 73,4 %), PBJ ( 50% ). Hasil uji statistik menyatakan lama rawatan tidak berbeda
secara signifikan pada penderita berdasarkan komplikasi (F=1,724 ; p=0,131).
Lama rawatan penderita hipertensi ringan secara signifikan lebih singkat daripada
penderita hipertensi berat (3,91 hari vs 7,61 hari ; F=14,425 ; p=0,000). Lama
rawatan penderita hipertensi meninggal dunia secara signifikan lebih singkat
daripada penderita pulang berobat jalan (4,29 hari vs 6,96 hari ; F=10,524 ;
p=0,000)
Peningkatan pelayanan dan prasarana di Rumah Sakit sangat diperlukan
untuk mengurangi jumlah pasien hipertensi yang mengalami komplikasi dan
meninggal. Pencatatan kartu status masih perlu dilengkapi seperti faktor determinan
hipertensi yang berhubungan dengan Life Style seperti riwayat merokok, pemakaian
alkohol dan obesitas untuk melihat faktor risiko terjadinya hipertensi.

Kata kunci : hipertensi, karakteristik penderita











Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rissa Kurnia
Tempat/ Tanggal Lahir : Lubuk Sikaping/ 10 Januari 1985
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat Rumah : Jalan Seikh M Jamil No 5 RT IV Koto Panjang
Padang Panjang Sumatera Barat
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 02 Tanah Pak Lambik Padang Panjang Tahun 1991-1997
2. SLTP Negeri 1 Padang Panjang Tahun 1997- 2000
3. SMU Negeri 1 Padang Panjang Tahun 2000- 2003
4. FKM USU Medan Tahun 2003- 2007













Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim, segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat
Illahi Rabbi, berkat petunjuk dan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Karakteristik Penderita Hipertensi Yang dirawat Inap Di
Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat
tahun 2002-2006. Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, semoga kesabaran
beliau dapat menjadi contoh teladan dalam perjalanan skripsi ini dan kerja-kerja
selanjutnya.
Selama menyusun skripsi ini, peneliti banyak mendapat dukungan, bantuan,
serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan
terima kasih setulusnya kepada :
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM &
H, Sp. A(K).
2. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, Ibu dr. Ria Masniari Lubis, Msi
3. Ibu dr. Rusmalawaty sebagai dosen pembimbing akademik, yang telah banyak
membantu selama penulis selama masa perkuliahan.
4. Ketua Departemen Epidemiologi Bapak Prof.dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH.
5. Ibu Prof. Dr. Nerseri Barus, MPH dan Ibu dr. Fazidah A. Siregar, M. Kes
sebagai dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan meluangkan
waktunya dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu drh. Hiswani,MKes dan Ibu drh. Rasmaliah,MKes yang telah bersedia
menguji saat sidang skripsi.
7. Direktur Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang yang telah memberi izin
untuk melakukan penelitian di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Padang Panjang.
8. Para pegawai di Bagian Rekam Medik Rumah Sakit yang telah banyak
membantu dalam pengumpulan data.
9. Untuk dosen-dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, terima kasih atas
ilmu yang sudah diberikan. Jazakumullah khairan katsiron.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


10. Buat mama dan papa, terima kasih atas kebahagiaan dan pengorbanan yang
telah diberikan, semoga Allah membalas semuanya dengan kebahagiaan dunia
& akhirat. Untuk adik adikku Nike dan Andri, terima kasih juga untuk
semangatnya.
11. Untuk sahabat-sahabatku Mawaddah, Ietha, Nita, Dina, Lisma dan Dewi, terima
kasih atas semangat dan candanya yang selalu menghidupkan kebersamaan kita,
semoga persahabatan kita tetap erat selamanya.
12. Untuk teman-temanku Aan, Edwin, Dina, Vier, terima kasih atas kebersamaan
selama ini.
13. Teman-teman kos ( sahabatku Dinda, Rahmi dan Ila, kak Cute, Putri, kak Janah,
Winda, Diska, Nana, Vidya, kak Yanti dan kak Raudah) yang telah menjadi
saudara bagi ku selama ini.
14. Teman-teman, kakak-kakak dan abang-abang peminatan epidemiologi, terima
kasih atas kebersamaan kita selama di peminatan epidemiologi.
15. Teman-teman angkatan 2003 yang telah sama-sama berjuang selama ini.
16. Terima kasih juga penulis ucapkan pada semua pihak yang telah memberikan
dukungan moril dan materil kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan
dalam skripsi ini, untuk itu penulis mengharapakan saran yang membangun dari
semua pihak guna menyempurnakan penelitian ini. Akhirnya kepada Allah penulis
berserah diri, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Amiin.



Medan, Juli 2007


Penulis
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang
Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. i
ABSTRAK ......................................................................................................................... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah............................................................................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum .......................................................................................................... 3
1.3.2. Tujuan Khusus.................................................................................................. 4
1.4. Mamfaat Penelitian................................................................................................................ 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Tekanan Darah Tinggi ...................................................................................... 6
2.2. Klasifikasi Hipertensi ................................................................................................. ........ 7
2.2.1. Klasifikasi Berdasarkan Etiologi........................................................................ ............... 7
2.2.2. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi .................................................... 9
2.3. Epidemiologi Hipertensi .................................................................................................... 9
2.3.1. Distribusi penderita Hipertensi ....................................................................................... 9
2.3.2. Determinan Hipertensi ................................................................................................... 11
2.4. Gejala Klinis ..................................................................................................................... 15
2.5. Komplikasi Hipertensi ..................................................................................................... 15
2.6. Diagnosa Hipertensi .......................................................................................................... 16
2.7. Penatalaksanaan Hipertensi .............................................................................................. 17
2.8. Pencegahan Hipertensi ...................................................................................................... 19


Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang
Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep ........................................................................................................... 21
3.2. Definisi Operasional ...................................................................................................... 21
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian ............................................................................................................... 26
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 26
4.2.1 Lokasi Penelitan .................................................................................................. 26
4.2.2. Waktu Penelitian ......................................................................................................... 26
4.3 Populasi dan Sampel ....................................................................................................... 26
4.3.1. Populasi .............................................................................................................. 26
4.3.2. Sampel ................................................................................................................ 26
4.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................................................... 27
4.5. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data .......................................................................... 27
BAB 5 HASIL
5.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang ..................................... 28
5.2. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tahun ...................................... 29
5.3. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Sosiodemografi ....................... 30
5.4. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama ........................ 32
5.5. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Faktor Determinan ................... 32
5.6. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Tekanan Darah .......... 33
5.7. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi ......................................................... 33
5.8. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan J enis Komplikasi ...................... 34
5.9. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang........ 34
5.10. Analisa Statistik
5.10.1. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang .................................................................................................................... 35
5.10.2. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi.... 36
5.10.3. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi .. 37
5.10.4. Distribusi Proporsi Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang
Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Hipertensi.................................................................................................................. 38
5.10.5. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi Berdasarkan
Derajat Hipertensi................................................................................................... 39
BAB 6 PEMBAHASAN
6 .1. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tahun ..................................... 41
6.2. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin........................... 42
6.3. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Suku......................................... 43
6.4. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Agama...................................... 44
6.5. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Pekerjaan.................................. 45
6.6. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Status Perkawinan.................... 46
6.7. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tempat Tinggal........................ 47
6.8. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Umur Rata-rata ........................ 48
6.9. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama........................ 49
6.10. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Faktor Determinan.................. 50
6.11. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi................... 50
6.12. Distribusi Penderita Hipertensi Berdasarkan Lama Rawatan Rata-rata....................... 51
6.13. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Komplikasi............................. 52
6.14. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang....... 53
6.15. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu
.Pulang ......................................................................................................................... 54
6.16. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi....... 55
6.17. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi ..... 56
6.18. Perbedaan Proporsi Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat
Hipertensi ................................................................................................................. 57
6.19. Perbedaan Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita
Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi ................................................................. 58
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan ................................................................................................................... 60
7.2. Saran ............................................................................................................................. 62
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang
Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di
BagianPenyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun
2002-2006 ........................................ 29
Tabel 5.2. Distribusi proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Sosiodemografi Yang
Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang
Panjang Tahun 2002-2006............................................ 30
Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama Yang
Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang
Panjang Tahun 2002-2006............................ 32
Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat HipertensiYang
Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang
Panjang Tahun 2002-2006.......................... 33
Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi Yang
Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang
Panjang Tahun 2002-2006.................... 34
Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006................... 34
Tabel 5.7. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006............................................. 35
Tabel 5.8. Perbedaan Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan J enis
Komplikasi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit
Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.............................................. 36
Tabel 5.9. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat
Tekanan Darah Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit
Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.............................................. 37
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang
Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Tabel 5.10. Distribusi Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat
Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006........................................................... 38
Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi
Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-
2006.................................................................................................................. 39


Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


DAFTAR GAMBAR
Gambar 6.1. Diagram Batang Penderita Hipertensi Berdasarkan Tahun di
Rumah
Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006
.. 41
Gambar 6.2 Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan J enis Kelamin di
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006
.. 42
Gambar 6.3. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Suku di Rumah
Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006
.... 43
Gambar 6.4. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Agama di Rumah
Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-
2006.. 44
Gambar 6.5. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Pekerjaan di
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006
... 45
Gambar 6.6. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Status Perkawinan
di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006
. 46
Gambar 6.7. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Tempat Tinggal di
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006
. 47
Gambar 6.8. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama di
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006
... 49
Gambar 6.9. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi
di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006
.... 50
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Gambar 6.10. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Komplikasi di
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006
........................... 52
Gambar 6. 11. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-
2006...................................................................................................
...... 53
Gambar 6.12. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi
Berdasakan Keadaan Sewaktu Pulang Yang Dirawat Inap di
Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Tahun 2002-
2006................................................................................................ 54


Gambar 6.13. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi
Berdasarkan Jenis Komplikasi Yang Dirawat Inap di Bagian
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun
2002-
2006...........................................................................................
...... 55
Gambar 6.14. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi
Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun
2002-
2006...............................................................................
...... 56
Gambar 6.15. Diagram Bar Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan
Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


2006...................................................................
...... 57
Gambar 6.16. Diagram Bar Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi
Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun
2002-2006.... 58

































Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Bangsa Indonesia sedang berkembang menuju masyarakat industri.
Perubahan ke arah masyarakat industri memberi andil terhadap perubahan pola
fertilitas, gaya hidup, sosial ekonomi yang pada gilirannya dapat memacu
meningkatnya penyakit tidak menular. Adanya perubahan dalam pola kehidupan
tersebut menyebabkan terjadinya transisi epidemiologi penyakit yang ditunjukkan
dengan adanya kecendrungan perubahan pola kesakitan dan pola penyakit utama
penyebab kematian, dimana terdapat penurunan prevalensi penyakit infeksi,
sedangkan prevalensi penyakit non infeksi atau degeneratif seperti : hipertensi,
stroke, kanker dan sebagainya, justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring
dengan meningkatnya usia harapan hidup penduduk, sehingga dewasa ini lebih sering
dijumpai penduduk berusia lanjut. Pada tahun 2000 jumlah penduduk lansia ( >60
tahun) di seluruh dunia sekitar 6,8 % dari total populasi penduduk dunia dan jumlah
ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi dua kali lipat pada tahun 2025.
1
Salah satu penyakit degeneratif yang menjadi masalah kesehatan adalah
penyakit hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah secara
abnormal dan berlangsung selama beberapa waktu yang dapat diketahui melalui
beberapa kali pengukuran tekanan darah. Hipertensi sampai saat ini menjadi masalah
kesehatan karena sekitar 90 % tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi disebut juga
dengan The Silent Killer karena sering kali dijumpai tanpa gejala, yang apabila tidak
diobati dan ditanggulangi akan menimbulkan komplikasi seperti stroke, penyakit
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


jantung dan pembuluh darah, gangguan ginjal dan lainnya yang pada akhirnya dapat
mengakibatkan cacat maupun kematian. Hipertensi dapat terjadi karena faktor
herediter, asupan garam yang berlebihan, kurangnya aktifitas dan stres psikososial.
1
Menurut laporan pertemuan WHO di Jenewa pada tahun 2002, didapatkan
angka prevalensi penyakit hipertensi adalah 15-37 % dari populasi dewasa di dunia.
Setengah dari populasi yang berusia lebih dari 60 tahun adalah penderita hipertensi.

Di seluruh dunia, angka Proporsional Mortality Rate akibat hipertensi adalah 13 %
atau sekitar 7,1 juta kematian. Hasil penelitian WHO (2002) menunjukkan bahwa 62
% kasus stroke dan 49 % kasus serangan jantung di sebabkan oleh hipertensi.
2
National and Nutrition Examination Survey (NHANES III) yang
dilaksanakan dari 1999-2000, didapatkan bahwa angka prevalensi pada populasi
dewasa adalah sekitar 29-31% yang berarti terdapat 58-65 juta orang hipertensi di
Amerika, dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHANES III tahun 1988-1991.
3
Menurut laporan dari WHO (2001) berdasarkan penelitian yang dilakukan
di Bangladesh dan India dilaporkan bahwa prevalens dari penyakit hipertensi adalah
65 %, dan tertinggi di temukan di daerah perkotaan. Berdasarkan penelitian tersebut,
dari beberapa orang yang diteliti di dapatkan bahwa 45 % dari mereka menyadari
menderita hipertensi, 40 % telah menggunakan obat anti hipertensi. Laporan hasil
studi dari Tribhuvan University Teaching Hospital (2001) dilaporkan bahwa 5-20 %
dari populasi dewasa menderita hipertensi, dengan prevalensi terendahnya di daerah
pedesaan.
4

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi. Hasil survey INA-
MONICA (Multinatinal Monitoring of Trends and Determinant in Cardiovaskular
Desease), tahun 1993 prevalensi di Indonesia mencapai 16,9 %. Menurut laporan dari
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995 prevalensi hipertensi pada dewasa
7,4 % terjadi pada pria dan 9,1 % terjadi pada perempuan. Berdasarkan penelitian
Rafllizar tahun 2000 yang dikutip oleh Herlina (2004) di Indonesia pada umumnya
prevalensi hipertensi berkisar antara 8,6 % - 10 %.
4
Berdasarkan survey pendahuluan di Rumah Sakit Umum Kota Padang
Panjang di dapatkan proporsi penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian
penyakit dalam dari tahun 2002-2006 berfluktuasi. Pada tahun 2002 proporsi
penderita hipertensi sebesar 9,85 % (21 orang dari 213 pasien penyakit dalam),
proporsi penderita hipertensi tahun 2003 sebesar 6,33 % (23 orang dari 363 pasien
penyakit dalam), pada tahun 2004 proporsi hipertensi sebesar 9,30 % (32 orang dari
344 pasien pasien), tahun 2005 dengan proporsi sebesar 10,1 % (48 orang dari 473
pasien penyakit dalam), dan pada tahun 2006 dengan proporsi sebesar 8,7 % (64
orang dari 735 pasien penyakit dalam).
Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu dilakukan penelitian
karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian penyakit dalam Rumah
Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.



Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



1.2. Perumusan Masalah
Belum diketahuinya karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui trend penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian
penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Berdasarkan
Data Kunjungan Tahun 2002-2006.
b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan
sosiodemografi yang meliputi umur, jenis kelamin, suku, agama,
pekerjaan, status perkawinan dan tempat tinggal.
c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan
keluhan utama.
d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan
faktor determinan
e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan
derajat hipertensi.
f. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita hipertensi.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


g. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan
jenis komplikasi.
h. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan
keadaan sewaktu pulang.
i. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan derajat
hipertensi.
j. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis
komplikasi.
k. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan
sewaktu pulang.
l. Untuk mengetahui perbedaan proporsi status komplikasi berdasarkan
derajat hipertensi.
m. Untuk mengetahui perbedaan proporsi keadaan sewaktu pulang
berdasarkan derajat hipertensi.
1.4. Manfaat Penelitian
a. Sebagai sarana bagi penulis untuk meningkatkan pengetahuan dan
wawasan penulis mengenai hipertensi dan sebagai kesempatan bagi
penulis untuk menerapkan ilmu yang di peroleh selama pendidikan di
FKM USU.
b. Sebagai masukan bagi pihak Rumah Sakit agar dapat meningkatkan
program pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


c. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan
penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian tersebut.



BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu terjadi peningkatan secara
abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang
disebabkan satu atau beberapa faktor resiko yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal. Hipertensi berkaitan
dengan dengan kenaikan tekanan sistolik, atau kedua-duanya. Dalam diagnosa
hipertensi peningkatan tekanan darah sistolik lebih diperhatikan karena dengan
mengobati tekanan darah sistolik maka penurunan resiko terkena penyakit jantung
dan stroke dapat terjadi. Pada orang yang berumur lebih dari 50 tahun, tekanan darah
sistolik >140 mmHg merupakan faktor resiko yang lebih penting untuk terjadinya
penyakit kardiovaskular Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak berjalan
sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal.
3,5
Tekanan darah sistolik terjadi pada saat denyutan, tekanan darah berada
pada titik tertinggi. Tekanan diastolik diukur pada saat jantung istirahat, tekanan
darah turun sampai tingkat terendah. Sepanjang hari tekanan darah bervariasi, selalu
berubah-ubah tergantung waktu dan keadaan penderita. Tekanan darah meningkat
selama berolah raga, sedang mengalami stres atau gangguan mental. Sebaliknya
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


tekanan darah menurun bila tubuh dalam keaadaan istirahat atau tidur.
Bagaimanapun, karena bervariasinya tekanan darah, maka sebelum mendiagnosa
terjadinya hipertensi, penting untuk mengkonfirmasikan kenaikan tekanan darah
dengan mengulang pengukuran tekanan darah lebih dari beberapa waktu.
5,6

Hipertensi atau tekanan darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh
darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Kemudian terjadi
pengerasan arteri akibat gangguan tekanan darah yang tidak normal pada hipertensi.
7


The Sixth Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation, and Treatment of Blood Pressure (1997) mendefinisikan hipertensi
sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih atau tekanan darah diastolik 90
mmHg atau lebih. Sedangkan menurut petunjuk WHO-ISH (WHO-ISH 1999),
definisi tekanan darah optimal adalah kurang dari 120/80 mmHg dan tekanan darah
normal bila tekanan darah kurang dari 130/85 mmHg. Sedangkan bila lebih dari
140/90 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Diantara nilai tersebut disebut normal
tinggi.(batasan tersebut diperuntukkan bagi individu dewasa diatas 18 tahun).
3,8,10
2.2. Klasifikasi Hipertensi
2.2.1. Klasifikasi Berdasarkan Etiologi
a. Hipertensi Esensial ( Primer )
Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sampai saat ni belum diketahui
penyebabnya secara pasti. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam terjadinya
hipertensi esensial seperti : faktor genetik, stres dan psikologis, serta faktor
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


lingkungan dan diet ( peningkatan penggunaan garam dan berkurangnya asupan
kalium atau kalsium ).
3,5
Lebih kurang 90 % penderita hipertensi adalah penderita hipertensi primer.
Oleh karena itu penanganan hipertensi primer lebih mendapatkan prioritas. Sampai
sekarang pengetahuan tentang patogenesis hipertensi primer terus berkembang.
Tekanan darah di pengaruhi oleh curah jantung dan tahanan perifer. Berbagai faktor
yang mempengaruhi curah jantung dan tahanan perifer akan mempengaruhi tekanan
darah.
3
Pada tahap awal hipertensi primer curah jantung meninggi sedangkan
tahanan perifer normal. Keadaan ini disebabkan peningkatan aktivitas simpatik. Pada
tahap selanjutnya curah jantung kembali normal sedangkan tahanan perifer meningkat
yang disebabkan oleh refleks autoregulasi. Yang dimaksud dengan refleks auto
regulasi adalah mekanisme tubuh untuk mempertahankan keadaan hemodinamik
yang normal. Peninggian tekanan darah tidak jarang merupakan satu-satunya tanda
hipertensi primer. Bergantung pada tingginya tekanan darah gejala yang timbul dapat
berbeda-beda. Kadang-kadang hipertensi primer berjalan tanpa gejala, dan baru
timbul gejala setelah terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal, mata,
otak dan jantung.
3
b. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder terjadi 10 % dari seluruh populasi hipertensi. Pada
hipertensi sekunder penyebab dan patofisiologi diketahui, sehingga dapat
dikendalikan dengan obat-obatan. Penyebab hipertensi sekunder diantaranya :
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


kelainan ginjal seperti tumor, diabetes, dan adanya kista ; kelainan adrenal ; kelainan
aorta ; kelainan endokrin lain seperti, obesitas, resistensi insulin, hipertiroidisme ;
kelainan syaraf seperti stres berat, stoke ; dan pemakaian obat-obatan seperti
kontrasepsi oral dan kortikosteroid.
3


2.2.2. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi
Menurut petunjuk WHO-ISH (1999), klasifikasi hipertensi menyerupai JNC
VI dengan klasifikasi sebagai berikut:
No Klasifikasi Tekanan Darah
Sistolik
Tekanan Darah
Diastolik
1. Optimal <120 mmHg <80 mmHg
2 Normal <130 mmHg <85 mmHg
3 Normal Tinggi 130- 139 mmHg 85-89 mmHg
4 Hipertensi Derajat 1 (ringan) 140-159 mmHg 90-99 mmHg
5 Hipertensi Derajat 2 (sedang) 160-179 mmHg 100-109 mmHg
6 Hipertensi Derajat 3 (berat) 180 mmHg 110 mmHg
7 Hipertensi Sistolik 140 mmHg <90 mmHg
Dikutip dari 1999 WHO-ISH (International Society of Hipertension) Guidelines for
management of Hypertension
2.3. Epidemiologi Hipertensi
2.3.1. Distribusi Penderita Hipertensi
a. Distribusi Penderita Hipertensi Berdasarkan Orang
Di Amerika serikat, hipertensi di jumpai pada 15 % golongan kulit putih
dewasa dan 25-30 % golongan kulit hitam dewasa. Penduduk dengan kulit hitam
lebih banyak terkena hipertensi di bandingkan dengan yang berkulit putih. Di
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Amerika serikat dan beberapa negara maju lainnya hipertensi terjadi pada satu dari
empat orang dewasa di antara umur 18 tahun dan satu dari dua orang diatas 50
tahun.
3,11
Bila ditinjau perbandingan antara perempuan dan pria, ternyata tidak ada
perbedaan yang nyata kejadian hipertensi antara perempuan dan pria. Menurut
Yundini (2004) menyimpulkan bahwa prevalensi di Sumatera Barat 18,6 % pria dan
17,4 % perempuan, sedangkan di Jakarta (pertukangan) di dapatkan 14,6 % pria dan
13,7 % perempuan.
14
b. Distribusi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tempat
Prevalensi di tiap daerah berbeda-beda tergantung pola kehidupan
masyarakatnya. Menurut Joewono (2003) di Indonesia prevalensi terendah terdapat
pada daerah Ungaran (1,8 %) dan Lembah Balim (0,6 %). Sedangkan prevalensi yang
tinggi terdapat pada daerah-daerah di Sumatera Barat seperti Silungkang (19,4 %)
dan Talang (17,8 %).
9


Dari berbagai penelitian, menyimpulkan adanya kecendrungan bahwa
masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan
masyarakat pedesaan. Susalit E (dalam Suwitra tahun 2001) dalam laporannya
mendapatkan angka prevalensi sebesar 14,2 % pada masyarakat di pinggiran kota
Jakarta, dalam penelitian lain pada penduduk Sukabumi didapatkan prevalensi
hipertensi 28,6 %.
3
c. Distribusi Penderita Hipertensi Berdasarkan Waktu
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Distribusi penderita berdasarkan waktu berbeda setiap tahun. Studi morbiditas
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dikutip oleh Herlina (2004)
menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi mengalami peningkatan dari 96 per 1000
penduduk pada tahun 1995 menjadi 110 per 1000 penduduk pada tahun 2001.
20





2.3.2. Determinan Hipertensi
a. Faktor Resiko Hipertensi yang Tidak Dapat Diubah
i. Usia
Usia berpengaruh pada resiko terkena penyakit kardiovaskular, karena usia
menyebabkan perubahan di dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah
meningkat sesuai dengan usia, karena arteri secara perlahan kehilangan
keelastisannya. Dengan meningkatnya usia maka gejala arteriosklerosis semakin
nampak dan ini menunjang peningkatan tahanan perifer total dandapat menyebabkan
hipertensi. Tetapi hipertensi tidak selalu terjadi pada usia tua, namun berdasarkan
kelompok umur, grafik rata-rata kenaikan tekanan darah, mengikuti kenaikan rata-
rata umur. Pada laki-laki hipertensi terjadi umur >55 tahun dan pada perempuan
terjadi pada umur >65 tahun. Resiko wanita meningkat setelah mengalami masa
menopause.
3,15
ii. Jenis Kelamin
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Kalau di tinjau dari perbandingan antara perempuan dan pria, tidak terdapat
perbedaan yang nyata. Terdapat penelitian yang mengatakan bahwa perempuan lebih
banyak menderita hipertensi, namun ada beberapa penelitian yang menjelaskan
bahwa pria lebih banyak terkena hipertensi. Dari laporan Sugiri di Jawa tengah di
dapatkan angka prevalensi 6,0 % pada pria dan 11,6 % pada perempuan. Laporan dari
Sumatera Barat, menunjukkan 18,6 % pada pria dan 17,4 % pada perempuan. Di
daerah perkotaan Semarang, 7,5 % pada pria dan 10,9 % pada perempuan.
3



iii. Genetik
Pada 70-80 % kasus hipertensi, didapatkan riwayat hipertensi dalam
keluarga. Apabila riwayat hipertensi di dapatkan dari kedua orang tua, maka dugaan
hipertensi esensial lebih besar.

Faktor keturunan pada hipertensi esensial di
perkirakan sekitar 30 %. Peran faktor genetik terhadap hipertensi esensial dibuktikan
dengan berbagai fakta yang di jumpai. Adanya bukti bahwa kejadian hipertensi lebih
banyak di jumpai pada pasien kembar monozigot dari pada heterozigot, jika salah
satunya menderita hipertensi, menyokong pendapat bahwa faktor genetik mempunyai
pengaruh terhadap timbulnya hipertensi.
10,13
iv. Ras dan Suku Bangsa
Di Amerika Serikat, hipertensi lebih banyak di derita oleh masyarakat
berkulit hitam yaitu 25-30 %, dan golongan kulit putih yang menderita hipertensi
adalah 15 %. Budhi Darmojo dalam tulisannya melaporkan prevalensi dari berbagai
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


daerah berbeda yaitu prevalensi terendah terdapat di daerah desa Kalirejo (1,8 %),
sedangkan di daerah Sumatera Utara sebesar 5,3 % . Prevalensi yang tinggi di
dapatkan pada daerah Silungkang yaitu 19,4 %.
3
b. Faktor Resiko Hipertensi yang Dapat Diubah
i. Konsumsi Garam yang Berlebihan
Garam merupakan faktor yang sangat penting dalam patogenesis hipertensi.
Asupan garam kurang dari 3 gram setiap hari menyebabkan prevalensi hipertensi
yang rendah sedangkan jika asupan garam antara 5-15 gram perhari menyebabkan
prevalensi hipertensi meningkat menjadi 15-20 %.
3,14
Garam mempunyai peranan dalam patogenesis hipertensi melalui masukan
natrium yang tinggi. Rata-rata orang dewasa Amerika mengkonsumsi garam sekitar
3,9 gram garam per hari dan di Amerika serta negara-negara lain yang mengkonsumsi
garam tinggi, tekanan darah terus meningkat seiring bertambahnya usia seseorang.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembatasan garam tidak hanya bisa
menurunkan tekanan darah dalam jangka pendek, tetapi juga mencegah kenaikan
tekanan darah terkait dengan bertambahnya usia.
17,18

ii. Obesitas
Obesitas merupakan faktor predisposisi penting terjadinya hipertensi.
Penurunan berat badan sebesar 5 kg pada penderita hipertensi dengan obesitas
(kelebihan berat badan >10 % ) dapat menurunkan tekanan darah.
9

Anak dan dewasa, yang kegemukan menderita lebih banyak hipertensi dan
penambahan berat badan biasanya diikuti dengan kenaikan tekanan darah. Walaupun
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


kalori tambahan yang bertanggung jawab bagi kenaikan berat badan, dapat
menginduksi hipertensi karena ia membawa natrium tambahan, namun penurunan
jelas dalam masukan natrium telah terbukti menurunkan tekanan darah.
17
iii. Alkohol
Terdapat hubungan yang linier antara alkohol, tingkat tekanan darah dan
prevalensi hipertensi pada masyarakat. Di perkirakan 5-10 % hipertensi pada laki-laki
di Amerika disebabkan langsung oleh konsumsi alkohol. Alkohol menurunkan efek
obat anti hipertensi, tetapi efek presor ini mengalir dalam 1-2 minggu dengan
mengurangi minum alkohol sampai 80 %.
9

iv. Merokok
Merokok mempermudah terjadinya penyakit pembuluh darah jantung, otak,
dan kaki. Merokok menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah
untuk sementara dan hal ini disebabkan oleh pengaruh nikotin dalam peredaran darah.
Meningkatnya tekanan darah ini lebih nyata pada penderita tekanan darah tinggi.
Selain pengaruh langsung tersebut, hanya sedikit bukti adanya hubungan merokok
dengan tekanan darah tinggi yang menetap. Walaupun demikian, merokok dapat
menyebabkan terjadinya penyempitan arteri dan akibatnya terjadi penyakit tekanan
darah tinggi yang berat terutama pada usia lanjut.
18
v. Stres
Stres dapat meningkatkan tekanan darah dalam jangka pendek dengan cara
mengaktifkan bagian otak dan sistem saraf yang biasanya mengendalikan tekanan
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


darah secara otomatis. Peningkatan tekanan yang dialami berulang kali karena stres,
pada akhirnya akan menyebabkan tekanan darah tinggi yang menetap. Peningkatan
tekanan darah yang menetap karena stres tidak terlihat nyata pada pria.
18

vi. Aktifitas fisik kurang
Orang yang banyak duduk dengan tekanan darah normal kemungkinannya
untuk terkena tekanan darah tinggi 20-50 % lebih besar dibandingkan dengan orang
yang aktif.
17
Latihan fisik aerobik sedang secara teratur (jalan atau renang selama 30-45
menit 3-4 kali seminggu) lebih efektif menurunkan tekanan darah dibandingkan
dengan olah raga berat seperti lari. Latihan fisik isometrik seperti angkat besi dapat
meningkatkan tekanan darah dan harus dihindari bagi yang beresiko terkena
hipertensi.
9
2.4. Gejala Klinis
Hipertensi esensial sering kali berlangsung tanpa gejala dan baru timbul
gejala setelah terjadi komplikasi pada organ-organ sasaran seperti ginjal, mata dan
jantung. Gejala-gejala yang umumnya dirasakan penderita adalah pusing, mudah
marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah
lelah dan mata berkunang-kunang.
10
Gejala hipertensi yang di jumpai pada komplikasi adalah gangguan
penglihatan, gangguan saraf, gagal jantung, gangguan fungsi ginjal dan gangguan
serebral yang mengakibatkan kejang dan pendarahan pembuluh darah otak yang
menyebabkan kelumpuhan gangguan kesadaran hingga koma.
3
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


2.5. Komplikasi Hipertensi
Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam
jangka panjang akan menyebabkan kerusakan arteri di dalam tubuh sampai organ-
organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi dapat
terjadi pada organ-organ sebagai berikut:
5
a. Jantung
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung dan
penyakit jantung koroner. Pada penderita Hipertensi, beban kerja jantung akan
meningkat, otot jantung akan menyesuaikan sehingga terjadi pembesaran jantung dan
semakin lama otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang
disebut dekompensasi. Akibatnya, jantung tidak mampu lagi memompa dan
menampung darah dari paru sehingga banyak cairan tertahan di paru maupun jaringan
tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut
Gagal J antung.
b. Otak
Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan resiko stroke, apabila tidak
diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.
c. Ginjal
Tekanan darah tinggi juga menyebabkan kerusakan ginjal, tekanan darah
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan sistem penyaringan di dalam ginjal,
akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan
tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan di dalam tubuh.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


d. Mata
Pada mata hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi dan
dapat menimbulkan kebutaan.
5
2.6. Diagnosa Hipertensi
Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan
sphygmomanometer air raksa. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pengukuran
tekanan darah adalah sebelum pengukuran, penderita istirahat beberapa menit di
ruangan yang tenang, tekanan darah di periksa pada fosa kubiti dengan cuff setinggi
jantung.
9
Karena adanya variasi yang besar dalam tekanan darah, diagnosis hipertensi
harus berdasarkan pada beberapa kali pengukuran (3-4 kali) yang diambil pada
kesempatan waktu yang terpisah.
9
2.7. Penatalaksanaan Hipertensi
Telah dibuktikan bahwa dengan mengendalikan tekanan darah angka
morbiditas dan mortalitas penyakit karena hipertensi dapat diturunkan. Oleh karena
itu penanggulangan hipertensi secara garis besar di bagi dalam 2 jenis
penatalaksanaan yaitu
3
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis atau Perubahan Gaya Hidup
Dahulu penyelidikan tentang penalaksanaan non farmakologis kurang
mendapat perhatian karena cara tersebut di anggap kurang efektif dan sukar untuk
dilaksanakan. Akan tetapi mengingat bahwa hipertensi derajat 1 mencakup sebagian
kasus hipertensi dan adanya efek samping akibat pengobatan yang dilakukan jangka
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


panjang, mendorong para ahli untuk menyelidiki kelebihan pengobatan non
farmakologis. Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol
tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau
sekurang-kurangnya di tunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat anti hipertensi di
perlukan, pengobatan non farmakologis dapat di pakai sebagai pelengkap untuk
mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.
3
Penatalaksanaan non farmakologis merupakan modifikasi gaya hidup
dengan mengurang faktor-faktor resiko yang dapat memacu timbulnya tekanan darah
tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
3
i. Mengatasi obesitas atau menurunkan kelebihan berat badan
ii. Mengurangi asupan garam kedalam tubuh, nasehat pengurangan garam
harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. Pengurangan asupan
garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini
hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal tetapi lebih baik
digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis.
iii. Menciptakan keadaan rileks. Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga
dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat meurunkan tekanan
darah.
iv. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45
menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
v. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
b. Penatalaksanaan Farmakologis
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Selain cara pengobatan dengan non farmakologis, penatalaksanaan
hipertensi adalah penatalaksanaan farmakologis atau dengan obat-obatan. Pengobatan
hipertensi berlandaskan beberapa prinsip yaitu:
3
i. Pengobatan hipertensi sekunder lebih mendahulukan pengobatan penyebab
hipertensi.
ii. Pengobatan hipertensi esensial di tujukan untuk menurunkan tekanan darah
agar memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi.
iii. Upaya menurunkan tekanan darah di capai dengan menggunakan obat anti
hipertensi.
iv. Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan seumur
hidup.
Tujuan utama pengobatan penderita adalah tercapainya penurunan
maksimum risiko total morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler. Hal ini
memerlukan pengobatan semua faktor resiko. Prinsip pengobatan
farmakologis dimulai dengan obat dosis rendah terlebih dahulu, dinaikkan
secara perlahan.
2.8. Pencegahan Hipertensi
a. Pencegahan Primer
Pencegahan primer pada hipertensi adalah pencegahan dini pada individu
yang belum menderita hipertensi. Tujuan pencegahan primer adalah untuk
menghindari terjadinya penyakit. Pencegahan primer dapat dilakukan dengan
mengadakan penyuluhan yang menjelaskan dan melibatkan tindakan individu untuk
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


mencegah terjadinya penyakit melalui usaha tindakan kesehatan gizi, penghindaran
atau pengendalian berat badan, pengendalian asupan natrium dan alkohol serta
penghilangan stres.
17

b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder di ditujukan kepada individu yang memiliki resiko
untuk terjadinya hipertensi. Pencegahan sekunder dilakukan dengan pemeriksaan
dini untuk mendeteksi adanya hipertensi dan melakukan terapi bukan obat dan terapi
obat. Terapi bukan obat dilakukan dengan pengurangan berat badan pasien hipertensi.
Menurut penelitian Reisin (1978), di dapatkan dari 81 pasien hipertensi kegemukan
sedang yang kehilangan rata-rata 9 kilogram selama 4 minggu dengan diet rendah
kalori, 79 orang mempunyai penurunan tekanan darah bermakna rata-rata 26/20
mmHg. Pembatasan natrium juga pada penderita hipertensi berpengaruh pada
penurunan tekanan darah.
Terapi obat yang merupakan salah satu pencegahan sekunder penderita
hipertensi dilakukan dengan pemberian obat anti hipertensi. Banyak obat anti
hipertensi tersedia sekarang, dan lebih banyak lagi yang diperkenalkan pada
kecepatan yang cepat untuk pengendalian hipertensi. Semua obat anti hipertensi yang
tersedia mempunyai efek samping, beberapa mungkin meningkatkan resiko
kardiovaskular, bahkan sewaktu menurunkan resiko kardiovaskular tekanan darah
yang tinggi.
17
c. Pencegahan Tersier
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Tahap pencegahan tertier adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi
kecacatan yang di timbulkan akibat suatu penyakit. Pencegahan tersier pada
hipertensi ditujukan pada pasien yang telah terkena hipertensi. Tindakan yang
dilakukan dalam pencegahan tersier adalah untuk mengurangi akibat komplikasi-
komplikasi yang ditimbulkan oleh hipertensi seperti stroke, gangguan ginjal, jantung
koroner dan gangguan penglihatan.
37





















BAB 3
KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian, maka kerangka konsep dalam penelitian ini
adalah:
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Karakteristik Penderita Hipertensi
1. Sosiodemografi (umur, jenis kelamin, suku,
agama, pekerjaan, status perkawinan,
tempat tinggal)
2. Keluhan utama
3. Faktor determinan
4. Derajat hipertensi
5. Lama rawatan rata-rata
6. Komplikasi
7. Keadaan sewaktu pulang

3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Penderita hipertensi adalah pasien yang dinyatakan hipertensi pada kartu status
dan dirawat inap di bagian penyakit dalam RS Umum Kota Padang Panjang
tahun 2002-2006.



3.2.2. Sosiodemografi adalah keterangan yang menunjukkan spesifikasi pribadi
penderita hipertensi dan hubungan sosialnya di masyarakat, yang meliputi
umur, jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, status perkawinan dan tempat
tinggal.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


a. Umur rata-rata adalah usia penderita sesuai dengan yang tercatat di kartu
status penderita.
b. Jenis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki penderita hipertensi
sesuai dengan yang tercatat di kartu status.
1. Laki-laki
2. Perempuan
c. Suku adalah istilah etnografi untuk sebuah kebudayaan dengan corak yang
khas pada penderita sesuai dengan yang tercatat di kartu status. Suku
dikategorikan atas :
1. Minang
2. Batak
3. Jawa
4. Melayu
5. Tidak Tercatat
d. Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh penderita hipertensi sesuai
dengan yang tercatat di kartu status. Agama dikategorikan atas:
1. Islam
2. Kristen
e. Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan penderita di luar dan di dalam
rumah sesuai dengan yang tercatat di kartu status. Di kategorikan atas:
1. Pegawai Negri Sipil (PNS)
2. Wiraswasta
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


3. Pensiunan
4. Petani
5. Ibu Rumah Tangga
6. Mahasiswa/ Pelajar
f. Status perkawinan adalah keterangan yang menunjukkan riwayat
pernikahan penderita sesuai dengan yang tercatat pada kartu status. Di
kategorikan atas:
1. Kawin
2. Belum Kawin
3. Janda atau duda
g. Tempat tinggal adalah alamat dimana penderita hipertensi tinggal, sesuai
dengan tercatat pada kartu status dan di kategorikan atas:
1. Padang Panjang
2. Luar Padang Panjang
3.2.3. Keluhan Utama adalah gangguan fisik yang sering dirasakan penderita
hipertensi dalam kesehariannya dan sesuai dengan yang tercatat pada kartu
status. Di kategorikan atas:
1. Sakit kepala (pening, pusing, oyong)
2. Rasa pegal pada tengkuk
3. Berdebar dan detak jantung terasa cepat
4. Sesak nafas
5. Lemas
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


6. Sakit kepala, rasa pegal pada tengkuk
7. Sakit kepala dan jantung berdebar dan lemas.
8. mengalami lebih dari 3 keluhan.
3.2.4. Faktor Determinan adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya
hipertensi sesuai dengan yang tercatat pada kartu status penderita, terdiri atas:
1. Obesitas
2. Merokok
3. Alkohol
4. Tidak Tercatat
3.2.5. Derajat hipertensi adalah pemeriksaan tekanan darah oleh dokter terhadap
penderita sesuai dengan klasifikasi menurut WHO-ISH (1999):
1. Hipertensi ringan bila TDS 140-159 mmHg
2. Hipertensi sedang bila TDS 160-179 mmHg
3. Hipertensi berat bila TDS 180 mmHg
3.2.6. Lama rawatan rata-rata adalah lamanya penderita hipertensi mengalami rawat
inap di bagian penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
sesuai dengan yang tercatat di kartu status.

3.2.7. Komplikasi adalah gangguan fisiologis dan anatomis yang di derita oleh
penderita sebagai dampak dari hipertensi dan sifatnya memperberat penyakit
tersebut dan yang sesuai tercata di kartu status di kategorikan atas:
1. Stroke
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


2. PJK
3. Gangguan ginjal
4. Gangguan penglihatan
5. Lebih dari satu komplikasi
6. Tanpa komplikasi.
3.2.8. Keadaan sewaktu pulang adalah keterangan mengenai keadaan penderita
hipertensi ketika selesai dirawat inap sesuai dengan yang tercatat di kartu
status dan di kategorikan atas:
1. Pulang dengan berobat jalan
2. Pulang atas permintaan sendiri
3. Meninggal dunia








BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain
Case Series dilanjutkan dengan analisa statistik.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
atas pertimbangan bahwa di Rumah Sakit Umum Padang Panjang belum pernah
dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita hipertensi dan juga tersedianya
data mengenai penyakit hipertensi.
4.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2006-Juli 2007.
4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1. Populasi
Populasi adalah semuaS penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian
penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang tahun 2002-2006
sebanyak 188 orang
4.3.2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah penderita hipertensi yang rawat inap di
bagian penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang tahun 2002-2006
yaitu sebanyak 188 orang (total sampling)

4.4. Metode Pengumpulan Data
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang di peroleh dari kartu
status (Rekam Medik) dan buku register di bagian penyakit dalam penderita
hipertensi di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang tahun 2002-2006.
4.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan bantuan komputer program
SPSS. Data dianalisis secara deskriptif dan dianalisa dengan Chi-square test dan
Anova. Hasil akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi serta grafik garis,
bar, dan pie.






















BAB 5
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


HASIL PENELITIAN


5.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Rumah Sakit Umum Padang Panjang berasal dari perubahan status Poliklinik
yang dimiliki oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang ada di Padang
Panjang sejak Indonesia merdeka dan berjalan sampai tahun 1960. Pada tahun 1960
ditingkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit Umum yang didirikan oleh Kantor
Inspeksi Kesehatan Propinsi Sumatera Barat dengan memamfaatkan bangunan
poliklinik dan bangunan lainnya dengan wilayah kerja Kota Padang Panjang
ditambah dengan Kecamatan Batipuh dan Sepuluh Koto Kabupaten Tanah Datar.
Pada tahun 1984 bangunan Rumah Sakit Umum ditambah dan dikembangkan dengan
dana dari pusat yang diresmikan pemakaiannya pada tanggal 12 November 1984 oleh
Menteri Kesehatan Republik Indonesia dr. Suwarjono Suryaningrat dengan luas areal
seluruhnya 4800 meter. Jenis pelayanan poliklinik yaitu poli umum, mata, THT, gigi,
kebidanan, penyakit dalam, anak, fisioterapi, psikologi dan pelayanan lainnya seperti
rawat inap, dan laboratorium.







Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



5.2. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tahun
Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di
Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Tahun 2002-2006.

No Tahun Jumlah Penderita Hipertensi Proporsi
(%)
1. 2002 21 11,17
2. 2003 23 12,23
3. 2004 32 17,02
4. 2005 48 25,54
5. 2006 64 34,04
Total 188 100

Dari tabel 5.1. dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi yang
dirawat inap di bagian penyakit dalam terbesar terdapat pada tahun 2006 sebesar
34,04 % dan proporsi terkecil terdapat pada tahun 2002 sebesar 11,17 %.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa frekuensi kasus dari tahun
2002-2006 meningkat sebanyak 64-21=43 kasus dengan simple ratio kali
serta persentase kenaikan sebesar







05 , 3
21
64
=
% 18 , 67 % 100
64
21 64
=

x
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



5.3. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Sosiodemografi
Tabel 5.2. Distribusi proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan
Sosiodemografi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006
No Sosiodemografi Frekuensi Proporsi (%)
1. Jenis Kelamin
1. Laki-Laki
2. Perempuan

73
115

38,8
61,2
Total 118 100
2. Suku
6. Minang
7. Batak
8. Jawa
9. Melayu
10. Tidak Tercatat


164
1
18
4
1

87,3
0,5
9,6
2,1
0,5
Total 188 100
3. Agama
1. Islam
2. Kristen

188
0

100
0
Total 188 100
4. Pekerjaan
7. Pegawai Negri Sipil (PNS)
8. Wiraswasta
9. Pensiunan
10. Petani
11. Ibu Rumah Tangga
12. Mahasiswa/ Pelajar

38
63
36
37
14
0

20,2
33,5
19,2
19,7
7,4
0
Total 188 100
5. Status Perkawinan
4. Kawin
5. Belum Kawin
6. Janda atau duda

167
7
14

88,8
3,8
7,4
Total 188 100
6. Tempat Tinggal
1. Padang Panjang
2. Luar Padang Panjang

130
58

69,1
30,9
Total 188 100

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa distribusi proporsi hipertensi berdasarkan
jenis kelamin yang terbesar adalah pada perempuan yaitu sebesar 61,2 % (115 orang)
dan pada laki-laki sebesar 38,8 % (73 orang).
Distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan suku yang terbesar
adalah suku Minang yaitu sebesar 87,3 % (164 orang) diikuti suku Jawa sebesar 9,6
% (18 orang).
Distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan agama adalah semua
penderita beragama Islam dengan proporsi sebesar 100 %.
Distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan pekerjaan yang terbesar
pada wiraswasta yaitu sebesar 33,5 % (63 orang), diikuti PNS yaitu sebesar 20,2 %
(38 orang).
Distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan status pekawinan yang
terbesar adalah kawin yaitu sebesar 88,8 % (167 orang), diikuti oleh yang janda/ duda
sebesar 7,4% (14 orang).
Distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan tempat tinggal yang
terbesar berasal dari dalam kota Padang Panjang yaitu sebesar 69,1 % (130 orang),
diikuti luar kota Padang Panjang yaitu sebesar 30,9 % (58%).

Umur Rata-rata

Mean : 62,06
SD : 11,782
95 % Cl : 59,36-62,75
Coef. of Variation : 18,98 %
Minimum : 28
Maximum : 95
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Dari tabel dapat dilihat bahwa umur rata-rata penderita hipertensi adalah
62,06, SD =11,782 dan nilai Coefisien of Variation >10 % artinya umur rata-rata
penderita hipertensi bervariasi, dimana umur terendah adalah 28 tahun dan umur
tertinggi adalah 95 tahun. Dari Confidence Interval (CI) dapat disimpulkan bahwa 95
% diyakini umur rata-rata penderita hipertensi adalah 59,36 tahun- 62,75 tahun.
5.4. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama
Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan
Utama Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah
Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Keluhan Utama Jumlah Proporsi (%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sakit Kepala (Pusing, oyong)
Rasa pegal di tengkuk
Berdebar dan detak jantung cepat
Sesak nafas
Lemas
Sakit kepala, pegal pada tengkuk
Sakit kepala, jantung berdebar dan lemas
Mengalami lebih dari 3 keluhan
51
6
8
19
23
17
21
43
27,1
3,2
4,3
10,1
12,2
9,0
11,2
22,9
Total 188 100,0

Dari tabel. 5.3. dapat dilihat bahwa distribusi proporsi penderita hipertensi
berdasarkan keluhan utama yang terbesar adalah dengan keluhan sakit kepala (pusing,
oyong) yaitu sebesar 27,1 % (51 orang), diikuti dengan lebih dari tiga keluhan yaitu
sebesar 22,9 % (43 orang).
5.5. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Faktor Determinan
Distribusi penderita hipertensi berdasarkan faktor determinan tidak dapat
ditampilkan karena tidak tersedianya data catatan di kartu status penderita dan kartu
register bagian penyakit dalam.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


5.6. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat
Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah
Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Derajat Hipertensi Jumlah Proporsi (%)
1.
2.
3.
Ringan
Sedang
Berat
53
94
41
28,2
50,0
21,8
Total 188 100,0

Dari tabel 5.4. dapat dilihat bahwa distribusi proporsi penderita hipertensi
berdasarkan Derajat Hipertensi yang terbesar adalah derajat hipertensi sedang yaitu
sebesar 50,0 % (94 orang), diikuti dengan derajat hipertensi ringan sebesar 28,2 %
(53 orang).
5.8. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi


Lama Rawatan Rata-rata

Mean : 5,80
SD : 3,628
95 % Cl : 5,28-6,33
Coef. of Variation : 62,55 %
Minimum : 1
Maximum : 24

Dari tabel dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita hipertensi
adalah 5,80 hari, SD =3,628 hari dan nilai Coefisien of variation >10 % artinya lama
rawatan penderita hipertensi bervariasi, dimana lama rawatan terendah adalah 1 hari
dan lama rawatan tertinggi adalah 24 hari. Dari Confidence Interval (CI) dapat
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


disimpulkan bahwa 95 % diyakini lama rawatan rata-rata penderita hipertensi adalah
5,28 hari- 6,33 hari.

5.8. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi
Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis
Komplikasi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah
Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Jenis Komplikasi Jumlah Proporsi (%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Stroke
PJK
Gangguan Ginjal
Gangguan Penglihatan
Lebih dari satu komplikasi
Tanpa komplikasi
10
17
7
12
4
138
5,3
9,0
3,7
6,4
2,2
73,4
Total 188 100,0

Dari tabel.5.5. dapat dilihat bahwa distribusi penderita hipertensi
berdasarkan jenis komplikasi terbesar adalah tanpa komplikasi yaitu sebesar 73,4 %
(138 orang), diikuti dengan komplikasi PJ K ( Penyakit Jantung Koroner) yaitu
sebesar 9,0 % (17 orang).

5.9. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang

Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Keadaan Sewaktu Pulang Jumlah Proporsi (%)
1.
2.
3.
Pulang dengan berobat jalan
Pulang atas permintaan sendiri
Meninggal dunia
94
87
7
50,0
46,3
3,7
Total 188 100,0

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Dari tabel.5.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi berdasarkan
keadaan sewaktu pulang yang terbesar adalah pulang dengan berobat jalan yaitu
sebesar 50,0 % (94 orang), diikuti oleh pulang atas permintaan sendiri yaitu sebesar
46,3 % (87 orang). Terdapat 3,7 % penderita yang meninggal dunia yaitu sebanyak 7
orang.
5.10. Analisa Statistik
5.10.1. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang
Tabel 5.7. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan
Keadaan Sewaktu Pulang Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit
Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-
2006.


No
Keadaan Sewaktu Pulang
Lama Rawatan
N X SD
1.
2.
3.
PBJ
PAPS
Meninggal Dunia
94
87
7
6,96
4,68
4,29
4,186
2,428
3,498
F =10,524 df =2 p=0,000
Dari gambar 5.7. dapat dilihat bahwa dari 94 orang penderita hipertensi yang
pulang dengan berobat jalan lama rawatan rata-rata 6,96 dan SD=4,186. dari 87
orang yang pulang atas permintaan sendiri lama rawatan rata-rata 4,68 dan SD=
2,428. Dari 7 orang yang pulansg dalam keadaan meninggal dunia memiliki lama
rawatan rata-rata 4,29 dan SD=3,498.
Dari hasil uji anova di dapat p <0,05 yang berarti terdapat perbedaan lama
rawatan rata-rata penderita hipertensi berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Terdapat
perbedaan yang signifikan antara lama rawatan penderita yang pulang dalam keadaan
meninggal dunia dan penderita yang pulang dengan berobat jalan.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


5.10.2. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis
Komplikasi

Tabel 5.8. Perbedaan Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi
Berdasarkan Jenis Komplikasi Yang Dirawat Inap di Bagian
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Tahun 2002-2006.


No
Jenis Komplikasi
Lama Rawatan
N X SD
1. Stroke 10 8,20 5,245
2. PJK 17 5,71 3,869
3. Gangguan Ginjal 7 8,29 2,812
4. Gangguan Penglihatan 12 5,42 3,147
5. Lebih dari satu komplikasi 4 5,75 5,500
6. Tanpa komplikasi 138 5,55 3,435
F =1,724 df =5 p=0,131
Dari tabel.5.8. dapat dilihat bahwa dari 10 orang penderita hipertensi
dengan komplikasi stroke memiliki lama rawatan rata-rata 8,20 dengan SD=5,245,
17 orang penderita dengan komplikasi PJ K memiliki lama rawatan rata-rata 5,71 dan
SD 3,869, dari 7 orang penderita hipertensi dengan komplikasi gangguan ginjal lama
rawatan rata-rata 8,29 dan SD=2,812, dari 12 orang penderita hipertensi dengan
komplikasi gangguan penglihatan lama rawatan rata-rata 5,42 dan SD=3,147 , dari 4
penderita hipertensi dengan lebih dari 1 komplikasi memiliki lama rawatan rata-rata
5,75 dan SD=5,500, dan dari 138 penderita hipertensi tanpa komplikasi lama rawatan
rata-rata 5,55 dan SD=3,435
Dari hasil uji anova di dapat p >0,05, yang berarti tidak ada perbedaan
distribusi lama rawatan rata-rata berdasarkan komplikasi. Tidak terdapat perbedaan
yang terlalu signifikan antara lama rawatan penderita hipertensi tanpa komplikasi
dengan penderita yang mengalami komplikasi. Lama rawatan penderita dengan
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


gangguan penglihatan memiliki lama rawatan yang hampir sama dengan penderita
tanpa komplikasi.
5.10.3. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat
Tekanan Darah

Tabel 5.9. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan
Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.


No
Derajat Hipertensi
Lama Rawatan
N X SD
1. Ringan 53 3,91 1,735
2. Sedang 94 6,09 3,133
3. Berat 41 7,61 5,176
F=14,425 df =2 p=0,000
Dari tabel.5.9. dapat dilihat bahwa dari 53 orang penderita hipertensi dengan
Derajat Hipertensi ringan memiliki lama rawatan rata-rata 3,91 dan SD=1,735. Dari
94 penderita hipertensi dengan Derajat Hipertensi sedang lama memiliki rawatan
rata-rata 6,09 dan SD= 3,133. Dan dari 41 penderita hipertensi dengan Derajat
Hipertensi berat memiliki lama rawatan rata-rata 7,61 dan SD=5,176.
Dari hasil uji anova didapat p<0,05, yang berarti ada perbedaan lama rawatan
rata-rata penderita hipertensi berdasarkan derajat hipertensi. Terdapat perbedaan yang
signifikan antara lama rawatan penderita hipertensi ringan dan berat. Lama rawatan
penderita hipertensi ringan lebih singkat karena hipertensi cepat terdeteksi dan masih
tahap awal hipertensi dimana kerusakan organ masih jarang terjadi sehingga
pengobatan bisa cepat dilakukan.


Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


5.10.4. Distribusi Proporsi Status Komplikasi Penderita Hipertensi
Berdasarkan Derajat Hipertensi

Tabel 5.10. Distribusi Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan
Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Komplikasi
Derajat Hipertensi
Ringan Sedang Berat
N % n % n %
1. Stroke 0 0,0 5 5,3 5 12,2
2. PJK 1 1,9 9 9,6 7 17,1
3. Gangguan Ginjal 1 1,9 3 3,2 3 7,3
4. Gangguan Penglihatan 0 0.0 9 9,6 3 7,3
5. Lebih dari satu komplikasi 0 0,0 0 0,0 4 9,8
6. Tanpa komplikasi 51 96,2 68 72,3 19 46,3
Total 53 100 94 100 41
100

Dari tabel.5.10. dapat dilihat bahwa dari 53 orang penderita hipertensi dengan
derajat hipertensi ringan 51 orang (96,2 %) menderita hipertensi tanpa komplikasi, 1
orang (1,9 %) mengalami komplikasi PJ K dan gangguan ginjal. Dari 94 orang
penderita hipertensi dengan derajat hipertensi sedang sebanyak 68 orang (72,3 %)
menderita hipertensi tanpa komplikasi, 9 orang (9,6 %) mengalami komplikasi PJ K
dan gangguan penglihatan, 5 orang (5,3 %) mengalami komplikasi stroke dan 3 orang
(3,2 %) mengalami komplikasi gangguan ginjal. Dari 41 orang penderita hipertensi
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


dengan derajat hipertensi berat sebanyak 19 orang (46,3 %) menderita hipertensi
tanpa komplikasi, 7 orang (17,1 %) dengan komplikasi PJ K, 5 orang (12,2 %) dengan
komplikasi PJ K dan 3 orang (7,3 %) dengan komplikasi gangguan ginjal dan
penglihatan.
Uji chi square tidak dapat dilakukan karena terdapat 12 sel (66,7 %) yang
expected countnya kurang dari lima.
5.10.5. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi
Berdasarkan Derajat Hipertensi

Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi
Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun
2002-2006.


No
Keadaan sewaktu
Pulang
Derajat Hipertensi
Ringan Sedang Berat
f % f % F %
1. Pulang dengan berobat
jalan
15 28,3 50 53,2 29 70,7
2. Pulang atas permintaan
sendiri
37 69,8 42 44,7 8 19,5
3. Meninggal dunia 1 1,9 2 2,1 4 9,8
Total 53 100 94 100 41 100

Dari tabel.5.11. dapat dilihat bahwa dari 53 orang penderita hipertensi ringan
terdapat sebanyak 37 orang (69,8 %) pulang atas permintaan sendiri, 15 orang
(28,3%) pulang dengan berobat jalan dan 1 orang (1,9 %) penderita meninggal dunia.
Dari 94 orang penderita hipertensi sedang terdapat sebanyak 50 orang (53,2%)
penderita pulang dengan berobat jalan, 42 orang (44,7 %) pulang atas permintaan
sendiri dan 2 orang (2,1%) meninggal dunia. Kemudian dari 41 orang yang
menderita hipertensi berat terdapat sebanyak 29 orang (70,7 %) penderita pulang
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


dengan berobat jalan, 8 orang (19,5 %) pulang atas permintaan sendiri dan 4 orang
(9,8%) penderita meninggal dunia.
Uji chi square tidak dapat dilakukan karena terdapat 3 sel (33,3 %) yang
expected countnya bernilai kurang dari lima.


















Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



BAB 6
PEMBAHASAN

6 .1. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tahun
y =11,7x +3,1
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2002 2003 2004 2005 2006

Gambar 6.1. Diagram Batang Penderita Hipertensi Berdasarkan Tahun di
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.1. dapat dilihat bahwa garis trend menunjukkan arah
peningkatan ke kanan mengikuti persamaan y =11,7x +3,1. Hal ini berarti jumlah
penderita hipertensi dari tahun ke tahun memiliki kecenderungan meningkat. Dengan
persentase peningkatan sebesar 67,18 %. Distribusi proporsi penderita hipertensi
menurut waktu terbanyak adalah pada tahun 2006 dengan jumlah 64 orang dan
terendah pada tahun 2002 dengan jumlah penderita sebanyak 23 orang. Terjadinya
peningkatan yang cukup tinggi pada tahun 2005 dan 2006, dikarenakan pada tahun
tersebut Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang mulai memberikan pelayanan
berobat gratis pada semua penduduk Padang Panjang.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



6.2. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin.
61.2%
38.8%
1. Perempuan
2. Laki-Laki

Gambar 6.2. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin di
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.2. terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi
berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan yaitu sebesar 61,2 % dan laki-laki
sebesar 38,8 %.
Data dari BPS Kota Padang Panjang tahun 2006 proporsi penduduk
perempuan lebih tinggi dari proporsi penduduk laki-laki yaitu sebesar 63 % (31675
orang) pada perempuan dan 37 % pada laki-laki (18604 orang), hal ini berpengaruh
pada jumlah kunjungan pasien perempuan lebih banyak dari pada laki-laki.
21

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sri Wahyuni (2004) di
Rumah Sakit Umum Tanjung Pura yang menemukan proporsi tertinggi penderita
hipertensi pada perempuan yaitu sebesar 54,4 %.

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009




6.3. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Suku.
0.5%
0.5%
2.1%
87.2%
9.6%
1. Minang
2. J awa
3. Melayu
4. Batak
5. Tidak Tercatat

Gambar 6.3. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Suku di Rumah
Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.3. terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi
berdasarkan suku adalah pada suku Minang yaitu sebesar 87,3 %, diikuti dengan suku
Jawa yaitu sebesar 9,6 %.
Hal ini sesuai dengan demografi daerah Padang Panjang dimana masyarakat
mayoritas adalah masyarakat dengan suku Minang, dari data penduduk Padang
Panjang tahun 2006 terdapat lebih kurang 91,3 % penduduk yang bersuku minang



Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



6.4. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Agama.
100%
0%
1. Islam
2. Kristen

Gambar 6.4. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Agama di Rumah
Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.4. terlihat bahwa semua penderita hipertensi beragama Islam
dengan proporsi 100%. Hal ini sesuai dengan data demografi daerah Padang Panjang
bahwa mayoritas penduduk adalah beragama Islam, hanya sebagian kecil yang
beragama Kristen. Dari data BPS Padang Panjang tahun 2006 didapatkan bahwa
98,8 % (sebanyak 49.708 orang) penduduk Padang Panjang beragama Islam





Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



6.5. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Pekerjaan.
33,5%
20,2%
19,7%
19,1%
7,4%
0,0%
1. Wiraswasta
2. Pegawai Negri Sipil (PNS)
3. Petani
4. Pensiunan
5. Ibu Rumah Tangga
6. Mahasiswa/ Pelajar

Gambar 6.5. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Pekerjaan di
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.5. terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi
berdasarkan pekerjaan adalah wiraswasta yaitu sebesar 33,5 %, diikuti dengan
pegawai negri sipil sebesar 20,2 %. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Sri
Wahyuni(2004) di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura yang memperoleh proporsi
tertinggi penderita hipertensi pada penderita dengan pekerjaan sebagai ibu rumah
tangga yaitu sebesar 39,5 %, diikuti dengan wiraswasta sebesar 19,3 %.
Berdasarkan hal ini dapat dilihat bahwa tidak ada satu pekerjaan tertentu yang
tidak dapat terkena penyakit hipertensi. Semua orang dapat mengalami kejadian
hipertensi.


Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009




6.6. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Status Perkawinan.
88,8%
7,4%
3,7%
1. Kawin
2. J anda atau duda
3. Belum Kawin

Gambar 6.6. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Status
Perkawinan di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.6. dapat terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertens
berdasarkan status perkawinan adalah penderita dengan status kawin yaitu sebesar
88,8 %. Diikuti dengan status perkawinan janda/ duda sebesar 7,4 %.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sri Wahyuni (2004) di Rumah
Sakit Umum Tanjung Pura yang memperoleh proporsi tertinggi penderita hipertensi
adalah dengan status kawin sebesar 80,7 %, diikuti dengan status janda/ duda dengan
proporsi sebesar 18,9 %.


Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



6.7. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tempat Tinggal.
69,1%
30,9%
1. Padang Panjang
2. Luar Padang Panjang

Gambar 6.7. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Tempat Tinggal di
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.7. terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi
berdasarkan tempat tinggal adalah penderita yang bertempat tinggal di dalam kota
Padang Panjang yaitu sebesar 69,1 %, sedangkan di luar Padang Panjang sebesar
30,9%.
Hal ini dikarenakan Rumah Sakit Umum Padang Panjang merupakan satu-
satunya rumah sakit umum yang terletak di Padang Panjang dan memberikan
pelayanan gratis kepada semua masyarakat Padang Panjang. Sedangkan yang berasal
dari luar kota dihubungkan dengan tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai di
Rumah Sakit ini.


Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



6.8. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Umur Rata-rata
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur rata-rata penderita hipertensi
adalah 62,06, SD =11,782 dan nilai Coefisien of Variation >10 % artinya umur rata-
rata penderita hipertensi bervariasi, dimana umur terendah adalah 28 tahun dan umur
tertinggi adalah 95 tahun. Dari Confidence Interval (CI) dapat disimpulkan bahwa 95
% diyakini umur rata-rata penderita hipertensi adalah 59,36 tahun- 62,75 tahun.
Pada umumnya penderita hipertensi adalah penduduk yang berusia dewasa,
namun tidak menutup kemungkinan diderita oleh penduduk berusia muda. Hal ini
disebabkan perubahan pola hidup masyarakat sehingga menyebabkan peningkatan
penyakit degeneratif seperti hipertensi.
6.9. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama.
27,1%
22,9%
12,2%
11,2%
10,1%
9,0%
4,3%
3,2%
1. Sakit Kepala (Pusing, oyong) 2. Mengalami lebih dari 3 keluhan
3.Lemas 4. Sakit kepala, jantung berdebar dan lemas
5. Sesak nafas 6. Sakit kepala, pegal pada tengkuk
7. Berdebar dan detak jantung cepat 8. Rasa pegal di tengkuk

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Gambar 6.8. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama di
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.8. terlihat bahwa proporsi terbesar penderita hipertensi
berdasarkan keluhan utama terbesar terdapat pada penderita yang mengalami keluhan
sakit kepala (pusing, oyong) yaitu sebesar 27,1%, diikuti dengan penderita yang
mengalami lebih dari 3 keluhan sebesar 22,9 %.
Hal ini sesuai dengan penelitian Ningsih (2002) di RSU Pirngadi Tahun 1999-
2000 mendapatkan bahwa keluhan utama yang banyak diderita adalah sakit kepala
dengan proporsi sebesar (98,36%). Keluhan yang timbul pada penderita hipertensi
pada umumnya tergantung pada tinggi rendahnya tekanan darah, gejala dapat timbul
berbeda-beda.
6.10. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Faktor Determinan.
Dari hasil penelitian tidak diperoleh data mengenai faktor determinan
hipertensi yang berkaitan dengan Life Style seperti merokok, obesitas, dan
penggunaan alkohol. Hal ini disebabkan karena tidak tersedianya data mengenai
faktor determinan di kartu status maupun kartu register di bagian penyakit dalam.






Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009




6.11. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi
50.0%
28.2%
21.8%
1. Sedang
2. Ringan
3. Berat

Gambar 6.9. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat
Hipertensi di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.9. terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi
berdasarkan jenis kelamin terdapat pada penderita hipertensi sedang yaitu sebesar
50,0 %, diikuti dengan hipertensi ringan dengan proporsi sebesar 28,2 %.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sri Wahyuni (2004) di
Rumah Sakit Tanjung Pura yang mendapatkan bahwa proporsi penderita hipertensi
tertinggi pada hipertensi berat yaitu sebesar 50,9 %, di ikuti dengan hipertensi sedang
sebesar 34,2%.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Dari hal ini bisa terlihat mengenai perbedaan kesadaran masyarakat untuk
memeriksakan tekanan darahnya secara dini di Rumah Sakit sehingga bisa dilakukan
perawatan sedini mungkin sebelum terjadi komplikasi.

6.12. Distribusi Penderita Hipertensi Berdasarkan Lama Rawatan Rata-rata.
Dari hasi penelitian diperoleh bahwa lama rawatan rata-rata penderita
hipertensi adalah 5,80 hari, SD =3,628 hari dan nilai Coefisien of variation >10 %
artinya lama rawatan penderita hipertensi bervariasi, dimana lama rawatan terendah
adalah 1 hari dan lama rawatan tertinggi adalah 24 hari. Dari Confidence Interval (CI)
dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini lama rawatan rata-rata penderita hipertensi
adalah 5,28 hari- 6,33 hari.
Hal ini sesuai dengan penelitian Sri Wahyuni (2004) yang mendapatkan
bahwa proporsi lama rawatan penderita hipertensi tertinggi pada lama rawatan <7
hari.
6.13. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Komplikasi.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


73.4%
9.0%
6.4%
5.3%
3.7%
2.1%
1. Tanpa komplikasi
2. PJ K
3. Gangguan Penglihatan
4. Stroke
5. Gangguan Ginjal
6. Lebih dari satu komplikasi
Gambar 6.10. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Komplikasi di
Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006
Dari gambar 6.10. terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi
berdasarkan komplikasi adalah pada penderita tanpa komplikasi yaitu sebesar 73,4%.
Hal ini terjadi karena seringkali hipertensi timbul tanpa gejala sampai terjadi
komplikasi pada stadium berat. Hal ini berkaitan dengan hasil penelitian dimana
proporsi tertinggi penderita hipertensi adalah hipertensi sedang, yang kemungkinan
timbulnya komplikasi lebih kecil dibandingkan pada hipertensi berat. Proporsi
penderita hipertensi dengan komplikasi tertinggi adalah penderita dengan komplikasi
PJK sebesar 9,0 %, diikuti dengan komplikasi gangguan penglihatan sebesar 9,0%.
Hal ini sesuai dengan penelitian Hanim (2003) di RSUP Haji Adam Malik
Medan yang mendapatkan bahwa penderita hipertensi yang mengalami komplikasi
penyakit jantung koroner yaitu sebesar 18,8%. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Kaplan(1994) yang menyatakan bahwa hipertensi merupakan penyebab
utama PJ K.
3

6.14. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


50,0%
46,3%
3,7%
Pulang dengan berobat jalan
Pulang atas permintaan
sendiri
Meninggal dunia

Gambar 6.11. Diagram Batang Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.11. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita
hipertensi berdasarkan keadaan sewaktu pulang adalah pulang dengan berobat jalan
sebesar 50,0 %, diikuti dengan pulang atas permintaan sendiri sebesar 46,3 % dan
meninggal dengan proporsi sebesar 3,7 %.
Berdasarkan hal ini dapat terlihat status pelayanan yang ada di Rumah sakit
tersebut. Kebanyakan pasien pulang dengan berobat jalan kemungkinan disebabkan
oleh beberapa faktor seperti pelayanan kesehatan yang sudah baik sehingga penderita
merasa berkurang penyakitnya dan diperbolehkan untuk pulang dengan tetap rutin
memeriksakan diri.
Dari penelitian juga didapatkan angka Case Fatality Rate (CFR) penyakit
hipertensi yaitu 3,7 %, dimana terdapat 7 orang penderita hipertensi yang meninggal
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


dunia. Hal ini di asumsikan terjadi karena pasien datang ke rumah sakit sudah dalam
keadaan yang sangat parah sehingga sulit dilakukan pengobatan.



















6.15. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang
6,96
4,68
4,29
0 1 2 3 4 5 6 7 8
PBJ
PAPS
Meninggal Dunia
hari


Gambar 6.12. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi
Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Yang Dirawat Inap di
Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang
Panjang Tahun 2002-2006.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lama rawatan penderita hipertensi
meninggal dunia secara signifikan lebih singkat daripada penderita pulang berobat
jalan (4,29 hari vs 6,96 hari ; F=10,524 ; p=0,000) .Sedangkan lama rawatan
penderita pulang atas permintaan sendiri adalah 4,68 hari.
Kejadian singkatnya lama rawatan penderita hipertensi yang meninggal dunia,
kemungkinan disebabkan pasien datang kerumah sakit dalam keadaan yang sangat
parah sehingga kecil kemungkinan untuk sembuh.







6.16. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis
Komplikasi

8,2
5,71
8,29
5,42
5,75
5,55
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Stroke
PJ K
Gangguan Ginjal
Gangguan Penglihatan
Lebih dari satu komplikasi
Tanpa komplikasi
Hari

Gambar 6.13. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi
Berdasarkan Jenis Komplikasi Yang Dirawat Inap di Bagian
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Tahun 2002-2006.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama rawatan tidak berbeda secara
signifikan pada penderita berdasarkan komplikasi (F=1,724 ; p=0,131). Distribusi
lama rawatan rata-rata berdasarkan komplikasi yang tertinggi adalah penderita
dengan gangguan ginjal yaitu 8,29 hari. sedangkan untuk lama rawatan rata-rata yang
paling singkat yaitu dengan komplikasi gangguan penglihatan selama 5,42 hari. Lama
rawatan penderita hipertensi sesuai dengan jenis komplikasi yang terdapat pada
penderita, semakin parah komplikasi yang diderita semakin lama perawatan yang di
perlukan.
Dari uji anova didapatkan bahwa p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan
distribusi penderita hipertensi berdasarkan jenis komplikasi.
6.17. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat
Hipertensi
3,91
6,09
7,61
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Ringan
Sedang
Berat
Hari

Gambar 6.14. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi
Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Tahun 2002-2006.

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Hasil penelitian menunjukkan Lama rawatan penderita hipertensi ringan
secara signifikan lebih singkat dari pada penderita hipertensi berat (3,91 hari vs 7,61
hari ; F=14,425 ; p=0,000).
Penderita hipertensi berat dirawat lebih lama karena komplikasi biasanya
sudah terjadi pada stadium berat dan harus dilakukan perawatan maksimal. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa penderita hipertensi berat lebih banyak
mengalami komplikasi dibandingkan dengan penderita hipertensi ringan yaitu
sebanyak 21 orang sedangkan hipertensi ringan hanya 2 orang.




6.18. Perbedaan Proporsi Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan
Derajat Hipertensi
0%
5,30%
1,90%
9,60%
17,10%
7,30%
0
9,60%
0,00% 0,00%
9,80%
96,20%
72,30%
46,30%
12,20%
1,90%
3,20% 7,30%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Ringan Sedang Berat
Stroke PJ K Gangguan Ginjal
Gangguan Penglihatan Lebih dari satu komplikasi Tanpa komplikasi

Gambar 6.15. Diagram Bar Status Komplikasi Penderita Hipertensi
Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Tahun 2002-2006.

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada derajat hipertensi ringan proporsi
yang paling tinggi adalah penderita tanpa komplikasi yaitu 96,20 %, diikuti dengan
komplikasi PJ K dan gangguan ginjal sebesar 1,90 %. Pada hipertensi sedang proporsi
yang paling tinggi adalah tanpa komplikasi yaitu sebesar 72,30 %, diikuti dengan
komplikasi PJ K dan gangguan penglihatan sebesar 9,60 %. Pada hipertensi berat
proporsi terbesar juga terdapat pada penderita tanpa komplikasi yaitu sebesar 46,30
%, diikuti dengan komplikasi PJ K sebesar 17,10 %.
Tingginya angka proporsi penderita hipertensi yang tanpa komplikasi
kemungkinan disebabkan penderita hipertensi cepat memeriksakan diri sebelum
kejadian hipertensi menjadi parah.
6.19. Perbedaan Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita
Hipertensi Berdasarkan Derajat Tekanan Darah
28,30%
53,20%
70,70%
69,80%
44,70%
19,50%
1,90% 2,10%
9,80%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
ringan sedang berat
PBJ
PAPS
Meninggal

Tabel 6.16. Diagram Bar Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi
Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun
2002-2006.

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita hipertensi dengan derajat
hipertensi ringan proporsi tertinggi berdasarkan keadaan sewaktu pulang adalah
PAPS yaitu sebesar 69,80 %, diikuti dengan PBJ sebanyak 28,30 % dan meninggal
sebesar 1,90 %. Pada penderita dengan derajat hipertensi sedang proporsi tertinggi
terdapat pada PBJ yaitu sebesar 53,20 %, diikuti dengan PAPS sebesar 44,70 % dan
meninggal dunia sebesar 2,10 %. Pada penderita dengan derajat hipertensi berat
proporsi tertinggi berdasarkan keadaan sewaktu pulang adalah PBJ yaitu sebesar
70,70 %, diikuti dengan PAPS sebesar 19,50% dan meninggal dunia dengan proporsi
sebesar 9,80 %.
Hal ini sama dengan penelitian Sri Wahyuni (2004) di Rumah Sakit Umum
Tanjung Pura yang memperoleh proporsi penderita hipertensi ringan berdasarkan
keadaan sewaktu pulang dengan proporsi tertinggi adalah PAPS yaitu sebesar 55,0%,
penderita hipertensi sedang dengan proporsi tertinggi adalah PBJ sebesar 50,0 % dan
penderita hipertensi berat dengan proporsi tertinggi PAPS sebesar 50,0 %.















Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009

























BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan
7.1.1. Jumlah penderita hipertensi dari tahun 2002 ke tahun 2006 memperlihatkan
kecendrungan peningkatan sebesar 67,18 % atau 3,05 kali dengan persamaan
y=11,7 x +3,1.
7.1.2. Distribusi proporsi tertinggi penderita hipertensi berdasarkan sosio demografi
adalah : jenis kelamin perempuan (61,2 %), suku Minang (87,3%), agama
Islam (100 %), pekerjaan wiraswasta (33,5 %), status kawin (88,8 %), tempat
tinggal di dalam kota Padang Panjang (69,1 %), umur rata-rata penderita
hipertensi adalah 62,06.
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


7.1.3. Distribusi proporsi tertinggi penderita hipertensi berdasarkan keluhan utama
adalah sakit kepala (pusing,oyong) sebesar 27,1 %.
7.1.4. Distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan faktor determinan tidak
diketahui karena tidak tercatat di kartu status.
7.1.5. Distribusi proporsi tertinggi penderita hipertensi berdasarkan derajat hipertensi
adalah hipertensi sedang (50 %).
7.1.6. Distribusi penderita hipertensi berdasarkan lama rawatan rata-rata adalah 5,80
hari.
7.1.7. Distribusi proporsi tertinggi penderita hipertensi berdasarkan jenis komplikasi
adalah tanpa komplikasi ( 73,4 %).
7.1.8. Terdapat 7 orang penderita hipertensi yang meninggal (3,7 %) berdasarkan
keadaan sewaktu pulang.
7.1.9. Lama rawatan penderita hipertensi ringan secara signifikan lebih singkat dari
pada penderita hipertensi berat (3,91 hari vs 7,61 hari ; F=14,425 ; p=0,000).
7.1.10. Lama rawatan tidak berbeda secara signifikan pada penderita berdasarkan
komplikasi (F=1,724 ; p=0,131).
7.1.11. Lama rawatan penderita hipertensi meninggal dunia secara signifikan lebih
singkat daripada penderita pulang berobat jalan (4,29 hari vs 6,96 hari ;
F=10,524 ; p=0,000)
7.1.12. Uji chi square tidak dapat dilakukan untuk melihat perbedaan status
komplikasi berdasarkan derajat hipertensi karena terdapat 12 sel (66,7 %)
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


dengan nilai expected count kurang dari lima. Komplikasi yang tertinggi
untuk masing-masing derajat hipertensi adalah tanpa komplikasi
7.1.13. Uji chi square tidak dapat dilakukan untuk melihat perbedaan keadaan
sewaktu pulang berdasarkan derajat hipertensi karena terdapat 3 sel (33,3
%) yang nilai expected count kurang dari lima. Terdapat 4 orang penderita
hipertensi yang meninggal dunia pada hipertensi berat, 2 orang meninggal
pada hipertensi sedang dan 1 orang meninggal pada hipertensi ringan.






7.2. Saran
7.2.1. Diharapkan Rumah Sakit Umum Padang Panjang untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dan prasarana guna mencegah terjadinya komplikasi dan
menurunkan angka kematian akibat hipertensi.
7.2.2. Diharapkan kepada petugas rekam medis RS Padang Panjang untuk
melengkapi pencatatan mengenai faktor determinan hipertensi yang berkaitan
dengan life style penderita hipertensi.



Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009





























DAFTAR PUSTAKA
1. Bustan, N, M., 1997. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta,
Jakarta.

2. Yahya, A,Z., 2005. Sebelum Jantung anda Berhenti Berdetak, Kaifa,
Bandung.

3. E J, Kapojos, S., 2001. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, FK UI, Jakarta.
4. WHO, 2006. Evidence and Health Information. www.who.int.
5. WHO, 1996. Hypertension Control, WHO Technical Report Series, Geneva.
6. Dekker, E., 1996. Hidup Dengan Tekanan Darah Tinggi, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


7. Suryati, A., 2005. Fktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya
Hipertensi Essensial Di Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2005, Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 no 2.

8. Hayens, B,R., 1996. Buku Pintar Menaklukkan Hipertensi, Ladang
Pustaka dan Intimeda, Jakarta.

9. Joewono,B,S., 2003. Ilmu Penyakit Jantung, Airlangga University Press,
Surabaya.

10. William, 2006. Mengenal Hiperteni, http; //id. Novertis.com.
11. Pajario, A., 2004. Modifikasi Gaya Hidup, http://indomedia.com.
12. Soeharto, I., 2000. Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Jantung
Koroner, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

13. Ganiswara, S, G., 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi 4, Gaya Baru,
Jakarta.

14. Yundini, 2004. Faktor Resiko Terjadinya Hipertensi. www. Mail-
archieve.com.

15. Sobel, B., 1998. Hipertensi Pedoman Klinis dan Terapi, Hipokrates,
Jakarta.

16. Kaplan, N., 1991. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner, EGC, Jakarta.
17. Mc, Gowan, M, P., 2001. Menjaga Kebugaran Jantung, PT Grafindo
Persada, Jakarta.

18. Semple, P., 1991. Tekanan Darah Tinggi, Arcan, Jakarta.
19. Dinkes, 2002. Profil Kesehatan Sumbar Tahun 2002, Dinkes Sumbar,
Padang.

20. Nursanti, I., 2005. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di
Rumah Sakit Permata Bunda tahun 2003-2004, Skripsi FKM USU.

21. BPS, 2006. Padang Panjang Dalam Angka, BPS, Padang Panjang.

22. Ningsih, E, W. 2002. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di
Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan Tahun 1999-2000, Skripsi FKM
USU.

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


23. Wahyuni, S., 2004. Karakteristik Penderita Hipertensi yang Dirawat Inap di
Rumah Sakit Umum Tanjung Pura tahun 2002-2003, Skripsi FKM USU.

24. Hanim A., 2003. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di
Rumah Sakit Tembakau Deli PTPN II Medan tahun 2003. Skripsi FKM
USU.






















Expl ore
Case Processi ng Summar y
188 100,0% 0 ,0% 188 100,0% Umur
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Descri pti ves
61,06 ,859
59,36
62,75
61,11
62,50
138,815
11,782
28
95
67
18
-,102 ,177
,007 ,353
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% Confidence
Interval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Umur
Statistic Std. Error

Expl ore
Case Processi ng Summar y
188 100,0% 0 ,0% 188 100,0% Lama rawatan
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases

Descri pti ves
5,80 ,265
5,28
6,33
5,41
5,00
13,164
3,628
1
24
23
4
2,016 ,177
6,395 ,353
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% Confidence
Interval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Lama rawatan
Statistic Std. Error





Frequencies
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Stat ist ics
188 188 188 188 188 188 188 188 188 188
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Valid
Missing
N
J enis kelamin Suku Agama Pekerjaan
Status
perkawinan
Tempat
tinggal
Keluhan
utama
Derajat
tekanan
darah Komplikasi
Keadaan
sewaktu
pulang

Frequency Table

Suku
164 87,2 87,2 87,2
1 ,5 ,5 87,8
18 9,6 9,6 97,3
4 2,1 2,1 99,5
1 ,5 ,5 100,0
188 100,0 100,0
Minang
Batak
J awa
Melayu
Tidak tercatat
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent

Stat us perkawi nan
167 88,8 88,8 88,8
7 3,7 3,7 92,6
14 7,4 7,4 100,0
188 100,0 100,0
Kawin
Belum Kawin
J anda/ Duda
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent

Tempat ti nggal
130 69,1 69,1 69,1
58 30,9 30,9 100,0
188 100,0 100,0
Padang Panjang
Luar Padang Panjang
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent

Jeni s kel ami n
73 38,8 38,8 38,8
115 61,2 61,2 100,0
188 100,0 100,0
laki-laki
wanita
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Keluhan utama
51 27,1 27,1 27,1
6 3,2 3,2 30,3
8 4,3 4,3 34,6
19 10,1 10,1 44,7
23 12,2 12,2 56,9
17 9,0 9,0 66,0
21 11,2 11,2 77,1
43 22,9 22,9 100,0
188 100,0 100,0
Sakit Kepala(pening,
pusing, oyong)
Rasa pegal pada tengkuk
Berdebar dan jantung
terasa cepet
Sesak nafas
Lemas
Sakit kepala, rasa pegal
pada tengkuk
Sakit kepala dan jantung
berdebar dan lemas
Lebih dari tiga keluhan
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent

Deraj at tekanan darah
53 28,2 28,2 28,2
94 50,0 50,0 78,2
41 21,8 21,8 100,0
188 100,0 100,0
Hipertensi ringan
Hipertensi sedang
Hipertensi berat
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent

Kompli kasi
10 5,3 5,3 5,3
17 9,0 9,0 14,4
7 3,7 3,7 18,1
12 6,4 6,4 24,5
4 2,1 2,1 26,6
138 73,4 73,4 100,0
188 100,0 100,0
Stroke
PJ K
Gangguan ginjal
Gangguan penglihatan
Lebih dari satu
komplikasi
Tanpa komplikasi
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Keadaan sewaktu pul ang
94 50,0 50,0 50,0
87 46,3 46,3 96,3
7 3,7 3,7 100,0
188 100,0 100,0
Pulang dengan
berobat jalan
Pulang atas
permintaan sendiri
Meninggal dunia
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent

Frequencies
Stat istics
188 188
0 0
Valid
Missing
N
Agama Pekerjaan

Frequency Table
Agama
188 100,0 100,0 100,0 Islam Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent

Pekerj aan
38 20,2 20,2 20,2
63 33,5 33,5 53,7
36 19,1 19,1 72,9
37 19,7 19,7 92,6
14 7,4 7,4 100,0
188 100,0 100,0
PNS
Wiraswasta
Pensiunan
Petani
Ibu Rumah Tangga
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent












Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Crosstabs
Case Processi ng Summary
188 100,0% 0 ,0% 188 100,0%
Derajat tekanan
darah * Komplikasi
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases

Deraj at tekanan darah * Kompl ikasi Crosst abulati on
0 1 1 0 0 51 53
2,8 4,8 2,0 3,4 1,1 38,9 53,0
,0% 1,9% 1,9% ,0% ,0% 96,2% 100,0%
,0% 5,9% 14,3% ,0% ,0% 37,0% 28,2%
,0% ,5% ,5% ,0% ,0% 27,1% 28,2%
5 9 3 9 0 68 94
5,0 8,5 3,5 6,0 2,0 69,0 94,0
5,3% 9,6% 3,2% 9,6% ,0% 72,3% 100,0%
50,0% 52,9% 42,9% 75,0% ,0% 49,3% 50,0%
2,7% 4,8% 1,6% 4,8% ,0% 36,2% 50,0%
5 7 3 3 4 19 41
2,2 3,7 1,5 2,6 ,9 30,1 41,0
12,2% 17,1% 7,3% 7,3% 9,8% 46,3% 100,0%
50,0% 41,2% 42,9% 25,0% 100,0% 13,8% 21,8%
2,7% 3,7% 1,6% 1,6% 2,1% 10,1% 21,8%
10 17 7 12 4 138 188
10,0 17,0 7,0 12,0 4,0 138,0 188,0
5,3% 9,0% 3,7% 6,4% 2,1% 73,4% 100,0%
100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
5,3% 9,0% 3,7% 6,4% 2,1% 73,4% 100,0%
Count
Expected Count
% within Derajat
tekanan darah
% within Komplikasi
% of Total
Count
Expected Count
% within Derajat
tekanan darah
% within Komplikasi
% of Total
Count
Expected Count
% within Derajat
tekanan darah
% within Komplikasi
% of Total
Count
Expected Count
% within Derajat
tekanan darah
% within Komplikasi
% of Total
Hipertensi ringan
Hipertensi sedang
Hipertensi berat
Derajat
tekanan
darah
Total
Stroke PJ K
Gangguan
ginjal
Gangguan
penglihatan
Lebih dari
satu
komplikasi
Tanpa
komplikasi
Komplikasi
Total

Chi -Square Tests
41,538
a
10 ,000
45,310 10 ,000
23,496 1 ,000
188
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
12 cells (66,7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,87.
a.


Crosstabs
Case Processi ng Summary
188 100,0% 0 ,0% 188 100,0%
Derajat tekanan darah *
Keadaan sewaktu pulang
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Deraj at tekanan darah * Keadaan sewakt u pul ang Crosst abul ati on
15 37 1 53
26,5 24,5 2,0 53,0
28,3% 69,8% 1,9% 100,0%
16,0% 42,5% 14,3% 28,2%
8,0% 19,7% ,5% 28,2%
50 42 2 94
47,0 43,5 3,5 94,0
53,2% 44,7% 2,1% 100,0%
53,2% 48,3% 28,6% 50,0%
26,6% 22,3% 1,1% 50,0%
29 8 4 41
20,5 19,0 1,5 41,0
70,7% 19,5% 9,8% 100,0%
30,9% 9,2% 57,1% 21,8%
15,4% 4,3% 2,1% 21,8%
94 87 7 188
94,0 87,0 7,0 188,0
50,0% 46,3% 3,7% 100,0%
100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
50,0% 46,3% 3,7% 100,0%
Count
Expected Count
% within Derajat
tekanan darah
% within Keadaan
sewaktu pulang
% of Total
Count
Expected Count
% within Derajat
tekanan darah
% within Keadaan
sewaktu pulang
% of Total
Count
Expected Count
% within Derajat
tekanan darah
% within Keadaan
sewaktu pulang
% of Total
Count
Expected Count
% within Derajat
tekanan darah
% within Keadaan
sewaktu pulang
% of Total
Hipertensi ringan
Hipertensi sedang
Hipertensi berat
Derajat
tekanan
darah
Total
Pulang
dengan
berobat jalan
Pulang atas
permintaan
sendiri
Meninggal
dunia
Keadaan sewaktu pulang
Total

Chi -Square Tests
26,579
a
4 ,000
27,002 4 ,000
9,048 1 ,003
188
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
3 cells (33,3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1,53.
a.





Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009




Oneway
Descri pti ves
Lama rawatan
94 6,96 4,186 ,432 6,10 7,81 2 24
87 4,68 2,428 ,260 4,16 5,20 1 14
7 4,29 3,498 1,322 1,05 7,52 1 11
188 5,80 3,628 ,265 5,28 6,33 1 24
3,456 ,252 5,31 6,30
1,057 1,25 10,35 2,265
Pulang dengan berobat jalan
Pulang atas permintaan sendiri
Meninggal dunia
Total
Fixed Effects
Random Effects
Model
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Between-
Component
Variance

Test of Homogeneit y of Vari ances
Lama rawatan
4,799 2 185 ,009
Levene
Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA
Lama rawatan
251,471 2 125,736 10,524 ,000
2210,247 185 11,947
2461,718 187
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.


Oneway
Descri pti ves
Lama rawatan
10 8,20 5,245 1,659 4,45 11,95 3 18
17 5,71 3,869 ,938 3,72 7,70 1 15
7 8,29 2,812 1,063 5,69 10,89 3 11
12 5,42 3,147 ,908 3,42 7,42 2 14
4 5,75 5,500 2,750 -3,00 14,50 1 13
138 5,55 3,435 ,292 4,97 6,13 2 24
188 5,80 3,628 ,265 5,28 6,33 1 24
3,594 ,262 5,29 6,32
,616 4,22 7,39 ,560
Stroke
PJ K
Gangguan ginjal
Gangguan penglihatan
Lebih dari satu komplikasi
Tanpa komplikasi
Total
Fixed Effects
Random Effects
Model
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Between-
Component
Variance

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


Test of Homogenei ty of Var iances
Lama rawatan
1,684 5 182 ,141
Levene
Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA
Lama rawatan
111,349 5 22,270 1,724 ,131
2350,370 182 12,914
2461,718 187
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.


Oneway
Descri pti ves
Lama rawatan
53 3,91 1,735 ,238 3,43 4,38 2 11
94 6,09 3,113 ,321 5,45 6,72 2 18
41 7,61 5,176 ,808 5,98 9,24 1 24
188 5,80 3,628 ,265 5,28 6,33 1 24
3,393 ,247 5,32 6,29
1,028 1,38 10,23 2,639
Hipertensi ringan
Hipertensi sedang
Hipertensi berat
Total
Fixed Effects
Random Effects
Model
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Between-
Component
Variance

Test of Homogenei ty of Var iances
Lama rawatan
13,232 2 185 ,000
Levene
Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA
Lama rawatan
332,115 2 166,057 14,425 ,000
2129,604 185 11,511
2461,718 187
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.


Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009



Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


NO Umur J K suku
agam
a kerja status
tingga
l keluh
deraja
t rawat
komplk
s plg
1 83 2 4 1 5 3 1 1 3 5 1 1
2 63 2 1 1 3 1 2 6 3 6 2 2
3 67 2 1 1 4 1 1 6 3 7 6 2
4 74 2 1 1 2 3 1 8 2 7 4 1
5 67 1 1 1 4 1 1 6 2 2 6 1
6 60 1 1 1 3 1 1 1 3 13 5 1
7 65 2 5 1 1 1 2 6 3 14 2 1
8 59 2 1 1 1 1 1 5 1 4 6 2
9 75 2 1 1 2 1 2 2 2 8 6 1
10 61 2 1 1 3 1 1 8 2 10 6 1
11 56 2 1 1 1 1 1 1 1 5 6 2
12 47 2 1 1 1 1 1 7 3 10 3 1
13 66 1 1 1 2 1 2 1 2 4 4 2
14 49 1 1 1 1 1 1 8 2 3 6 1
15 41 1 1 1 2 1 1 3 1 3 6 2
16 28 1 1 1 2 2 2 1 2 3 6 1
17 42 2 1 1 4 1 1 7 3 7 6 2
18 65 1 1 1 3 1 2 6 2 9 6 1
19 79 2 1 1 2 1 2 7 2 10 6 1
20 56 1 3 1 1 1 1 4 3 6 6 1
21 64 1 1 1 2 1 1 4 1 2 6 2
22 53 1 3 1 1 1 1 7 3 15 2 1
23 50 2 3 1 5 1 1 6 3 24 6 1
24 52 2 1 1 5 1 1 6 3 24 6 1
25 58 2 1 1 5 1 1 8 3 5 1 2
26 50 2 1 1 1 1 1 1 1 3 6 2
27 70 1 1 1 2 3 2 6 2 7 6 1
28 48 2 1 1 5 1 1 8 2 9 3 1
29 57 2 3 1 5 1 1 6 2 9 3 1
30 50 2 3 1 1 1 1 1 1 7 6 2
31 57 2 3 1 5 1 1 8 2 7 6 1
32 72 1 4 1 4 1 1 8 2 5 6 2
33 60 2 1 1 2 1 1 8 1 2 6 2
34 46 1 3 1 2 2 1 4 2 5 2 1
35 50 1 1 1 2 1 1 8 3 1 2 2
36 66 1 1 1 2 1 1 4 2 7 6 1
37 44 1 1 1 2 2 1 5 1 5 6 1
38 51 1 1 1 4 1 2 4 2 2 6 2
39 37 2 3 1 5 2 1 5 1 2 6 2
40 47 2 1 1 2 1 1 8 2 7 6 1
41 63 1 1 1 4 1 2 3 2 5 6 2
42 67 1 1 1 2 1 1 5 2 5 6 2
43 65 2 1 1 1 1 2 5 3 8 6 1
44 60 2 1 1 4 1 1 1 2 8 2 1
45 64 2 1 1 3 1 1 8 3 7 5 3
46 55 2 1 1 1 1 1 8 3 8 6 1
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


47 95 2 1 1 3 3 1 4 3 14 1 1
48 70 2 1 1 4 1 1 1 3 8 6 1
49 63 1 1 1 5 1 1 5 2 6 6 2
50 65 1 4 1 2 1 2 8 2 2 2 2
51 80 1 3 1 3 1 1 1 2 2 6 1
52 80 2 1 1 4 3 1 1 3 8 2 2
53 61 1 1 1 2 1 1 3 2 5 6 1
54 65 1 1 1 1 1 1 8 3 3 6 1
55 62 2 1 1 4 1 1 8 1 4 6 2
56 70 2 1 1 2 1 1 6 2 7 6 2
57 66 1 1 1 4 1 1 1 1 2 6 2
58 60 1 1 1 3 1 2 1 1 4 6 2
59 48 2 1 1 4 1 2 1 1 4 6 1
60 63 2 1 1 2 1 2 4 2 6 6 1
61 70 1 1 1 2 1 2 1 2 4 2 2
62 64 2 1 1 3 1 1 1 2 2 6 2
63 50 2 4 1 3 1 1 1 1 2 6 2
64 70 2 1 1 4 3 1 8 2 7 6 2
65 50 2 1 1 1 1 1 1 2 11 6 1
66 48 2 1 1 4 1 2 8 3 4 4 1
67 75 2 1 1 4 1 1 3 2 7 6 2
68 40 2 3 1 2 1 2 1 1 5 6 2
69 45 2 1 1 1 1 1 8 1 3 6 2
70 64 1 1 1 4 1 1 5 3 3 3 1
71 76 2 1 1 2 1 1 5 1 5 2 2
72 42 2 2 1 1 1 1 8 3 4 2 1
73 50 1 3 1 1 1 1 3 1 3 6 2
74 63 2 1 1 3 1 2 8 1 2 6 2
75 70 2 1 1 3 1 2 8 2 16 6 1
76 72 2 1 1 2 1 1 8 3 4 1 1
77 62 2 1 1 3 3 2 8 2 6 6 1
78 61 1 1 1 4 1 1 8 2 4 1 1
79 78 2 1 1 2 1 2 5 1 5 6 2
80 48 2 1 1 1 1 2 5 1 4 6 2
81 70 2 1 1 2 3 2 1 2 8 6 1
82 48 2 1 1 4 1 2 8 2 6 2 1
83 65 1 1 1 2 1 1 8 1 4 6 1
84 50 2 1 1 1 1 1 1 1 4 6 2
85 89 2 1 1 1 3 1 4 2 7 6 1
86 75 2 1 1 2 1 1 6 1 3 6 1
87 76 2 1 1 1 1 1 1 1 5 6 1
88 76 2 1 1 1 1 1 7 2 2 6 1
89 47 2 1 1 1 1 1 7 3 10 3 1
90 66 1 1 1 2 1 2 1 2 4 4 2
91 49 1 1 1 1 1 1 8 2 3 6 1
92 41 1 1 1 2 1 1 3 1 3 6 2
93 28 1 1 1 2 2 2 1 2 3 6 1
94 42 2 1 1 4 1 1 7 3 7 6 2
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


95 65 1 1 1 3 1 2 6 2 9 6 1
96 79 2 1 1 2 1 2 7 2 10 6 1
97 68 1 1 1 2 1 2 8 3 2 5 3
98 48 2 1 1 1 1 1 4 1 2 6 2
99 69 1 1 1 4 1 2 1 1 4 6 1
100 65 2 1 1 1 1 1 1 2 2 4 2
101 65 2 1 1 1 1 1 1 2 2 4 1
102 67 2 1 1 3 1 2 8 2 5 6 2
103 55 2 1 1 2 1 1 8 2 6 6 2
104 64 1 1 1 4 1 1 7 2 6 3 1
105 70 1 1 1 2 1 2 7 2 7 1 1
106 58 2 1 1 3 1 2 7 2 5 6 1
107 40 2 1 1 1 2 1 8 2 4 6 2
108 65 1 1 1 3 1 2 1 3 7 6 1
109 65 2 1 1 2 1 1 5 1 2 6 2
110 90 2 1 1 4 3 2 1 1 5 6 1
111 46 2 3 1 2 1 2 5 2 5 6 2
112 65 1 3 1 3 1 2 1 2 7 6 2
113 65 2 1 1 2 1 1 7 1 2 6 2
114 60 2 1 1 2 1 2 5 2 5 6 1
115 73 1 1 1 3 1 1 5 2 8 6 2
116 60 2 1 1 2 1 2 1 2 4 6 2
117 60 2 1 1 2 1 2 7 2 7 2 1
118 66 1 1 1 3 1 1 4 3 1 5 3
119 75 2 1 1 3 3 1 8 2 14 4 2
120 47 1 1 1 2 1 1 2 2 18 1 1
121 60 2 1 1 2 1 2 8 2 8 1 2
122 68 1 3 1 3 3 1 7 3 3 2 1
123 65 2 1 1 4 1 1 6 2 6 6 1
124 53 2 1 1 1 1 1 1 2 12 6 2
125 65 1 1 1 3 1 2 8 1 5 6 2
126 70 2 3 1 4 1 1 7 1 2 6 2
127 65 2 1 1 2 1 1 1 1 3 6 1
128 68 2 1 1 3 1 1 7 1 4 6 2
129 38 2 1 1 5 1 1 5 3 3 6 2
130 69 2 1 1 3 1 1 8 2 3 2 1
131 60 2 1 1 5 1 1 1 2 3 6 2
132 76 2 1 1 3 1 1 7 2 3 2 3
133 76 2 1 1 3 1 1 7 2 3 2 3
134 75 2 1 1 4 1 1 4 2 8 6 1
135 61 2 1 1 4 1 1 8 2 10 6 2
136 56 2 1 1 1 1 1 1 1 5 6 1
137 70 2 1 1 3 3 1 3 1 6 6 2
138 56 1 1 1 1 1 1 3 1 5 6 2
139 64 1 1 1 2 1 1 4 1 2 6 2
140 62 2 1 1 3 1 1 4 1 3 6 2
141 60 2 1 1 4 1 1 8 2 10 6 2
142 54 2 1 1 2 1 1 1 2 4 6 2
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang
Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009


143 50 2 1 1 4 1 1 4 1 7 6 1
144 48 2 1 1 2 1 1 1 2 4 6 2
145 65 1 1 1 4 1 1 1 2 6 4 1
146 49 1 1 1 1 1 2 1 1 4 6 2
147 85 2 1 1 2 3 2 5 2 7 6 1
148 60 2 1 1 4 1 1 5 2 7 6 2
149 73 2 1 1 3 1 1 2 3 12 6 1
150 52 1 1 1 2 1 1 1 2 9 6 2
151 53 1 1 1 2 1 1 1 2 6 4 2
152 82 1 1 1 4 1 1 6 2 4 6 1
153 75 1 1 1 4 1 1 6 2 4 6 1
154 61 1 1 1 4 1 2 6 2 4 4 1
155 56 1 1 1 1 1 1 4 2 7 6 2
156 72 2 1 1 3 1 1 7 3 6 4 1
157 70 1 1 1 2 1 2 7 2 14 1 1
158 68 2 1 1 1 1 2 8 3 10 6 1
159 57 1 1 1 1 1 1 5 1 2 6 2
160 48 2 1 1 4 1 1 5 2 7 6 1
161 56 2 1 1 4 1 2 8 3 3 6 1
162 79 1 1 1 2 1 1 4 1 4 6 1
163 55 1 1 1 4 1 1 5 3 3 1 3
164 73 1 1 1 2 1 2 1 2 5 6 1
165 75 2 1 1 3 1 1 1 1 4 6 2
166 53 1 1 1 2 1 1 8 2 2 6 2
167 54 1 1 1 1 1 1 1 1 3 6 1
168 72 1 1 1 2 1 1 5 1 4 6 2
169 68 2 1 1 3 1 1 1 3 5 6 1
170 57 2 1 1 1 1 2 1 1 5 6 1
171 53 2 1 1 2 1 1 4 2 5 6 2
172 48 2 3 1 2 1 1 1 2 2 6 2
173 36 1 1 1 2 2 1 1 2 5 6 2
174 78 1 1 1 2 1 2 8 1 6 6 1
175 72 1 1 1 4 1 2 6 1 11 3 3
176 40 2 1 1 5 1 2 5 3 10 6 1
177 64 1 3 1 2 1 1 7 2 6 6 1
178 50 2 1 1 5 1 1 5 1 7 6 2
179 48 2 1 1 2 1 1 1 2 4 6 2
180 65 1 1 1 2 1 2 8 3 6 4 1
181 49 1 1 1 1 1 2 1 2 5 6 2
182 60 2 1 1 5 1 1 1 3 10 6 1
183 54 2 1 1 2 1 1 2 2 5 6 2
184 70 2 1 1 3 1 1 8 2 7 6 2
185 56 1 3 1 1 1 1 4 3 6 6 1
186 64 1 1 1 2 1 1 4 1 2 6 2
187 62 2 1 1 3 1 2 2 1 3 6 1
188 76 2 1 1 3 1 2 2 2 3 6 2
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007
USU e-Repository2009

Anda mungkin juga menyukai