Anda di halaman 1dari 101

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA


HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2004






PERWAKILAN I BPK-RI
DI MEDAN



Nomor : /S/XIV.1/07/2005
Tanggal : 2005









2

DAFTAR ISI


Hal.

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1
LAPORAN KEUANGAN AUDITED (Setelah diperiksa) 4
BAB I GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN 7
A. Dasar Hukum Pemeriksaan 7
B. Tujuan Pemeriksaan ... 7
C. Lingkup Pemeriksaan . 7
D. Cakupan Pemeriksaan 8
E. Standar Pemeriksaan .. 8
F. Batasan dan Kendala Pemeriksaan . 9
G. Laporan Keuangan Unaudited (Sebelum diperiksa).. 9
BAB II HASIL PEMERIKSAAN 13
A. Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem
Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan ..

13
B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan
Laporan Keuangan ....

15
C. Catatan Pemeriksaan .. 49
1. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) Oleh PT. PLN
Cabang Sibolga Tidak Disetor Secara Bruto Dan
Langsung Dipotong Upah Pungut Sebesar
Rp62.475.629,21...



49
2. Penetapan Anggaran Belanja Daerah Tidak
Sesuai Dengan Ketentuan Sebesar
Rp1.511.960.000,00 .


51
3. Pengeluaran Pada Sekretariat DPRD Kurang
Sesuai Ketentuan Dan Tidak Didukung Oleh
Bukti Yang Sah Sebesar Rp305.400.000,00 .


54
4. Pemberian Biaya Perumahan Pimpinan Dan
Anggota DPRD Sebesar Rp240.800.000,00
Tidak Sesuai Dengan Ketentuan ...


58
5. Realisasi Pengeluaran Biaya Bahan Bakar
Minyak dan Oli Sebesar Rp214.742.600,00 Tidak
Didukung Bukti Yang Lengkap ...


61
6. Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2004 Sebesar
Rp593.807.101,00 Tidak Dibukukan Oleh
Pemegang Kas Dan Sisa Anggaran Tahun
Anggaran 2004 Sebesar Rp429.553.056,00
Digunakan Langsung Untuk Pengeluaran Tahun
Anggaran 2005 ..





63


3

7. Pengeluaran Belanja Daerah Pada Dinas
Pemukiman Dan Prasarana Wilayah Serta Kantor
Kebersihan, Pertamanan Dan Pemadam
Kebakaran Melebihi Anggaran Sebesar
Rp63.000.000,00




68
8. Pembayaran Biaya Proyek Dinas Kimpraswil
Sebesar Rp95.304.500,00 Mendahului Berita
Acara Pemeriksaan Pekerjaan Dan Berita Acara
Penyerahan Pertama



70
9. Pengeluaran Yang Dibebankan pada Belanja
Tidak Tersangka (2.1.5.01.01.01) Sebesar
Rp87.500.000,00 Tidak Sesuai Peruntukannya


72
10. Konsep Perhitungan APBD Tahun Anggaran
2004 Belum Didukung Lampiran Sebagai
Mestinya


75
11. Pengeluaran Tahun Anggaran 2004 Sebesar
Rp24.934.102.959,00 Mendahului Penerbitan
SPMU.....................................................................


76
12. Sisa Anggaran Terlambat Disetor Ke Kas Daerah
Sebesar Rp2.381.525.621,65.....

79
13. Penyampaian Surat Pertanggungjawaban oleh
Pemegang Kas Daerah Kabupaten Tapanuli
Tengah Tidak Sesuai Dengan Ketentuan..


81
14. Laporan Triwulan Sebagai Pemberitahuan
Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2004 Tidak
Dikerjakan.


83
15. Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah (P-APBD) Kabupaten Tapanuli Tengah
Tidak Sesuai Ketentuan


84
16. Beberapa Pengeluaran Pada Unit Kerja Bagian
Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Sebesar
Rp806.500.000,00 Tidak Sesuai Dengan
Ketentuan ..



88
17. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten Tapanuli
Tengah Sebesar Rp1.133.215.000,00 Kepada
Komisi Pemilihan Umum Digunakan Tidak
Sesuai Dengan Ketentuan ..



90
Lampiran










4


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Jl. Imam Bonjol No. 22 Telp. (061) 4519039 Fax. (061) 4538140 Medan 20152


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah
Tahun Anggaran 2004

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-undang No. 5 Tahun 1973,
dan Pasal 31 UU No. 17 tahun 2003, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK-RI) telah memeriksa Laporan Keuangan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun
Anggaran 2004 yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah.
Laporan Keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Tapanuli
Tengah, tanggung jawab BPK-RI terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan
Keuangan Tahun Anggaran 2004 berdasarkan Pemeriksaan BPK-RI.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah tersebut dilakukan dengan
berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI.
Standar tersebut mengharuskan BPK-RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti
yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai
sebagai dasar untuk memberikan pendapat.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2004 bertujuan
untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 telah
disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam
Peraturan Perundangan yang berlaku.


5

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun
Anggaran 2004 meliputi pengujian atas Laporan Perhitungan (Laporan Realisasi
Anggaran) Tahun Anggaran 2004 dan Laporan Aliran Kas Tahun Anggaran 2004.
Masalah-masalah material yang ditemukan adalah sebagai berikut:
1. Realisasi Belanja Bantuan Keuangan kepada Organisasi Kemasyarakatan/Agama/
Kepemudaan Kesenian/Olahraga (2 2 4 05) sebesar Rp7.444.985.760,00,
diantaranya sebesar Rp110.000.000,00 digunakan tidak sesuai peruntukannya yaitu
untuk Bantuan Modal Bergulir kepada 4 organisasi kepemudaan yang harus
dikembalikan ke kas daerah berikut bunganya. Seharusnya pengeluaran ini
dianggarkan sebagai penyertaan modal pembiayaan pengeluaran daerah (3 01 03
2 02 00 00).
2. Realisasi Belanja Barang dan Jasa (2 1 1 02) sebesar Rp12.742.039.354,00,
diantaranya sebesar Rp1.311.900.000,00.digunakan tidak sesuai dengan
peruntukannya yaitu untuk bantuan keuangan kepada unsur Muspida plus, unsur
Muspika dan aparat desa untuk biaya pengamanan Pemilu yang seharusnya
dianggarkan di dalam Belanja Bantuan Keuangan (2 2 4).
3. Realisasi Belanja Barang dan Jasa pada Sekretariat DPRD (2 01 04 1 02 1)
sebesar Rp850.978.241,00, diantaranya sebesar Rp546.200.000,00 tidak sesuai
dengan ketentuan dan tidak didukung oleh bukti yang sah yang terdiri dari Biaya
Telephon (2 01 04 00 1 02 02 02 1) sebesar Rp68.800.000,00, Biaya Penunjang
Kelancaran Tugas Kantor Lainnya (2 01 04 00 1 02 02 08 1) sebesar
Rp137.600.000,00, Biaya Lain-lain Ongkos Kantor (2 01 04 00 1 02 02 09)
sebesar Rp99.000.000,00 dan Biaya Sewa Rumah Jabatan/Rumah Dinas Pimpinan
dan Anggota DPRD (2 01 04 00 1 02 04 01 1) sebesar Rp305.400.000,00.
4. Realisasi Belanja Barang dan Jasa pada Sekretariat Daerah (2 01 03 00 1 02 1)
adalah sebesar Rp8.848.086.438,00. Selain jumlah tersebut ternyata diketahui bahwa
terdapat pengeluaran belanja barang dan jasa yang tidak dibukukan oleh pemegang
kas karena telah melampaui pagu anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar
Rp528.957.101,00.
5. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas pada Sekretariat Daerah (2 01 03 00 1 03 1)
adalah sebesar Rp871.747.000,00. Selain jumlah tersebut ternyata diketahui bahwa
terdapat pengeluaran belanja perjalanan dinas yang tidak dibukukan oleh pemegang
kas karena telah melampaui pagu anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar
Rp64.850.000,00.


6

6. Terdapat realisasi belanja daerah yang melebihi anggaran sebesar Rp63.000.000,00
yang terdiri dari Belanja Modal Studio dan Komunikasi pada Dinas Pemukiman dan
Prasarana Wilayah (2 2 3 13) sebesar Rp18.000.000,00 yang dianggarkan sebesar
Rp7.500.000,00 serta Belanja Modal tanah untuk Bangunan Bukan Gedung pada
Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran (2 17 01 00 3 01 13
14) yang dianggarkan nihil tetapi direalisasikan sebesar Rp45.000.000,00.
7. Realisasi Belanja Tidak Tersangka sebesar Rp193.000.000,00,diantaranya sebesar
Rp87.500.000,00. digunakan tidak sesuai dengan ketentuan dan tidak diberitahukan
kepada DPRD.
Berdasarkan Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Tapanuli
Tengah Tahun Anggaran 2004, BPK-RI berpendapat bahwa Laporan Keuangan
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran 2004, kecuali atas akibat paragraph
atas hal-hal yang dimuat dalam paragraph sebelumnya telah disajikan secara wajar
untuk semua hal yang material sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di
dalam berbagai peraturan perundangan yang berlaku.
Di dalam hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Tapanuli Tengah
Tahun Anggaran 2004, BPK-RI menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah dalam upaya
penyempurnaan Laporan Keuangan Daerah sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

Medan, 10 April 2004
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan I di medan
Ketua Tim


Ramzuhri, SE, Ak
Akuntan REG-NEG D-16.671








7

BAB I
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
A. Dasar Hukum Pemeriksaan
1. Pasal 23 E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Tahun 1945;
2. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan;
3. Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara;
4. Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang No 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara;
5. Pasal 4 ayat (2) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
6. Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
B. Tujuan Pemeriksaan
Untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Tapanuli Tengah sebagai laporan pertanggungjawaban atas realisasi APBD Tahun
Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
ditetapkan dalam berbagai peraturan perundangan mengenai Pengelolaan Keuangan
Daerah.
C. Lingkup Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran 2004,
meliputi:
1. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004
2. Laporan Aliran Kas Tahun Anggaran 2004.
D. Cakupan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran
2004 meliputi pengujian substantif atas transaksi yang dibukukan dan disajikan
dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Aliran Kas, tidak termasuk
lampiran laporan keuangan daerah yang meliputi semua transaksi material dalam


8

satu tahun anggaran yang diperiksa dan pengujian terinci atas saldo akun-akun yang
material dalam laporan tersebut.
Cakupan pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) yang merupakan
perbandingan antara jumlah realisasi anggaran/ saldo akun yang diaudit dan jumlah
realisasi anggaran/ saldo akun (sebelum koreksi) Tahun Anggaran 2004 diuji 100%
untuk kecermatan perhitungan yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel
Cakupan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Tapanuli Tengah
Tahun Anggaran 2004
Anggaran Realisasi Nilai yang diaudit ACR No. Uraian Bagian/Pos
(Rp) (Rp)
%
(Rp) %
1. Pendapatan 188.494.617.919,00 191.605.167.863,00 101,65 191.605.167.863,00 100,00
2. Belanja 222.582.190.929,00 204.408.775.318,00 91,84 204.408.775.318,00 100,00
3. Pembiayaan
- Penerimaan 35.537.573.010,00 35.537.573.010,00 100,00 35.537.573.010,00 100,00
- Pengeluaran 1.450.000.000,00 1.218.299.955,00 84,02 1.218.299.955,00 100,00
Jumlah 448.064.381.858,00 432.769.816.146,00 96,59 432.769.816.146,00 100,00

E. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran
2004 dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang
diterbitkan oleh BPK-RI Tahun 1995, Panduan Manajemen Pemeriksaan, dan
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh IAI.
F. Batasan Dan Kendala Pemeriksaan
Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu pemeriksaan atas
Laporan Keuangan, BPK-RI masih menghadapi kendala yaitu Pemerintah daerah
belum memahami sepenuhnya system pembukuan berganda (double entry) dan
dasar pencatatan akrual.
G. Laporan Keuangan Unaudited (Sebelum Diperiksa)
Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran 2004
sebelum diperiksa BPK-RI adalah sebagai berikut:
PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI TENGAH
PERHITUNGAN APBD
TAHUN ANGGARAN 2004
(UNAUDITED)
Nomor Uraian ANGGARAN REALISASI SELISIH
Rekening Rp Rp Rp
1 2 3 4 5 ( 4 - 3 )
1 PENDAPATAN
1 1 Pendapatan Asli Daerah
1.1.01 Pos Pajak Daerah 1,633,291,000.00 1,812,855,516.00 179,564,516.00
1.1.02 Retribusi Daerah 1,127,564,000.00 991,089,221.00 (136,474,779.00)
1.1.03 264,834,933.00 264,834,933.00

Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan

1.1.04 Lain-lain PAD yang sah 4,179,624,575.00 3,731,326,294.00 (448,298,281.00)
JUMLAH PENDAPATAN ASLI DAERAH 6,940,479,575.00 6,800,105,964.00 (140,373,611.00)
1.2 Dana Perimbangan
1.2.01 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 16,082,191,344.00 17,887,223,709.00 1,805,032,365.00
1.2.02 Dana Alokasi Umum 134,817,000,000.00 134,817,000,000.00 0.00
1.2.03 Dana Alokasi Khusus 12,210,000,000.00 12,210,000,000.00 0.00
1.2.04 Bagi Hasil Pajak & Bantuan Keuangan dari Propinsi 5,999,484,000.00 7,360,375,198.00 1,360,891,198.00
JUMLAH DANA PERIMBANGAN 169,108,675,344.00 172,274,598,907.00 3,165,923,563.00
1.3 Lain-lain Pendapatan yang sah
1.3.01 Lain-lain Pendapatan yang sah 12,445,163,000.00 12,530,462,992.00 85,299,992.00
JUMLAH LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 12,445,463,000.00 12,530,462,992.00 84,999,992.00
JUMLAH PENDAPATAN 188,494,617,919.00 191,605,167,863.00 3,110,549,944.00
2 BELANJA
2.1. BELANJA APARATUR DAERAH
2.1.1 Belanja Administrasi Umum
2.1.1.01 Belanja Pegawai / Personalia 21,697,314,010.00 21,350,828,747.00 (346,485,263.00)
2.1.1.02 Belanja Barang dan Jasa 13,582,880,090.00 12,742,039,354.00 (840,840,736.00)
2.1.1.03 Belanja Perjalanan Dinas 2,630,745,000.00 2,124,494,000.00 (506,251,000.00)


10

2.1.1.04 Belanja Pemeliharaan 2,418,037,755.00 2,154,388,430.00 (263,649,325.00)
JUMLAH BELANJA ADMINISTRASI UMUM 40,328,976,855.00 38,371,750,531.00 (1,957,226,324.00)
2.1.2 Belanja Operasi Dan Pemeliharaan
2.1.2.01 Belanja Pegawai / Personalia 1,242,815,000.00 1,207,715,000.00 (35,100,000.00)
2.1.2.02 Belanja Barang dan Jasa 4,394,627,800.00 4,287,514,550.00 (107,113,250.00)
2.1.2.03 Belanja Perjalanan Dinas 624,670,200.00 624,670,200.00 0.00
JUMLAH BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 6,262,113,000.00 6,119,899,750.00 (142,213,250.00)
2.1.3 Belanja Modal
2.1.3.01 Belanja Modal Tanah 250,000,000.00 250,000,000.00 0.00
2.1.3.04 Belanja Modal Instalasi 20,000,000.00 20,000,000.00 0.00
2.1.3.05 Belanja Modal Jaringan 45,000,000.00 0.00 (45,000,000.00)
2.1.3.09 Belanja Modal Alat-alat Angkutan 1,842,497,500.00 1,816,348,500.00 (26,149,000.00)
2.1.3.11 Belanja Modal Alat-Alat Pertanian 12,000,000.00 12,000,000.00 0.00
2.1.3.12 Belanja Modal Kantor dan Rumah Tangga 646,770,000.00 618,594,500.00 (28,175,500.00)
2.1.3.13 Belanja Modal Studio dan Komunikasi 68,225,000.00 68,225,000.00 0.00
2.1.3.16 Belanja Modal Buku/Perpustakaan 17,000,000.00 17,000,000.00 0.00
2.1.3.17 Belanja Modal Bercorak Kesenian/Kebudayaan 12,000,000.00 12,000,000.00 0.00
JUMLAH BELANJA MODAL 2,913,492,500.00 2,814,168,000.00 (99,324,500.00)
2.1.5 BELANJA TIDAK TERSANGKA
2.1.5.01 Belanja Tidak Tersangka 207,582,440.00 193,000,000.00 (14,582,440.00)
JUMLAH BELANJA TIDAK TERSANGKA 207,582,440.00 193,000,000.00 (14,582,440.00)
JUMLAH BELANJA APARATUR DAERAH 49,712,164,795.00 47,498,818,281.00 (2,213,346,514.00)
2.2. BELANJA PELAYANAN PUBLIK
2.2.1 Belanja Administrasi Umum
2.2.1.01 Belanja Pegawai / Personalia 62,556,634,500.00 61,848,537,534.00 (708,096,966.00)
2.2.1.02 Belanja Barang dan Jasa 3,453,334,378.00 3,231,877,168.00 (221,457,210.00)
2.2.1.03 Belanja Perjalanan Dinas 160,674,000.00 151,840,000.00 (8,834,000.00)
2.2.1.04 Belanja Pemeliharaan 645,924,150.00 645,913,270.00 (10,880.00)
JUMLAH BELANJA ADMINISTRASI UMUM 66,816,567,028.00 65,878,167,972.00 (938,399,056.00)
2.2.2 Belanja Operasi,Pemeliharaan
2.2.2.01 Belanja Pegawai / Personalia 2,302,818,780.00 2,265,323,101.00 (37,495,679.00)
2.2.2.02 Belanja Barang dan Jasa 8,643,583,572.00 8,567,315,561.00 (76,268,011.00)


11

2.2.2.03 Belanja Perjalanan Dinas 1,675,409,600.00 1,622,864,600.00 (52,545,000.00)
2.2.2.04 Belanja Pemeliharaan 2,277,852,925.00 1,837,366,925.00 (440,486,000.00)
JUMLAH BELANJA OPERASI PEMELIHARAAN 14,899,664,877.00 14,292,870,187.00 (606,794,690.00)
2.2.3 Belanja Modal
2.2.3.01 Belanja Modal Tanah 1,040,000,000.00 797,066,000.00 (242,934,000.00)
2.2.3.02 Belanja Modal Jalan dan Jembatan 47,479,494,050.00 40,488,165,740.00 (6,991,328,310.00)
2.2.3.03 Belanja Modal Banguna Air (irigasi) 4,126,784,800.00 3,013,233,600.00 (1,113,551,200.00)
2.2.3.04 Belanja Modal Instalasi 93,000,000.00 93,000,000.00 0.00
2.2.3.05 Belanja Modal Jaringan 702,700,000.00 700,000,000.00 (2,700,000.00)
2.2.3.06 Belanja Modal Bangunan Gedung 16,430,056,519.00 11,070,794,900.00 (5,359,261,619.00)
2.2.3.07 Belanja Modal Monumen 474,000,000.00 474,000,000.00 0.00
2.2.3.08 Belanja Modal Alat-alat Besar 4,724,055,000.00 4,533,202,500.00 (190,852,500.00)
2.2.3.09 Belanja Modal Alat-Alat Angkutan 874,747,200.00 824,962,300.00 (49,784,900.00)
2.2.3.10 Belanja Modal Alat Bengkel dan Alat Ukur 25,025,000.00 21,025,000.00 (4,000,000.00)
2.2.3.11 Belanja Modal Alat Pertanian 664,750,000.00 660,880,000.00 (3,870,000.00)
2.2.3.12 Belanja Modal Kantor dan Rumah Tangga 499,076,200.00 490,226,200.00 (8,850,000.00)
2.2.3.13 Belanja Modal Studio dan Komunikasi 70,888,900.00 70,888,900.00 0.00
2.2.3.14 Belanja Modal Alat Kedokteran 250,000,000.00 250,000,000.00 0.00
2.2.3.15 Belanja Modal Alat Laboratorium 253,740,000.00 253,740,000.00 0.00
2.2.3.16 Bellanja Modal Buku/Perpustakaan 313,100,000.00 313,100,000.00 0.00
2.2.3.18 Belanja Modal Hewan/Ternak dan Tumbuh-tumbuhan 7,600,000.00 7,600,000.00 0.00
JUMLAH BELANJA MODAL 78,029,017,669.00 64,061,885,140.00 (13,967,132,529.00)
2.2.4 BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN
2.2.4.02 Belanja Bagi Hasil Retribusi Kepada Pemerintah Desa/Kel 20,000,000.00 20,000,000.00 0.00
2.2.4.04 2,250,340,000.00 2,202,585,000.00 (47,755,000.00)

Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah
Kecamatan/Desa/ Kelurahan

2.2.4.05 7,696,886,560.00 7,444,985,760.00 (251,900,800.00)

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Organisasi
Kemasyarakatan/Agama/Kepemudaan/Kesenian/Olahraga

2.2.4.06 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Organisasi Profesi 180,000,000.00 180,000,000.00 0.00
2.2.4.07 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Instansi Vertikal 530,000,000.00 526,000,000.00 (4,000,000.00)
2.2.4.08 Bantuan Keuangan untuk LUEM/Lembaga Usaha lainnya 269,360,000.00 269,360,000.00 0.00


12

2.2.4.09 2,178,190,000.00 2,034,102,978.00 (144,087,022.00)

Bantuan Keuangan kepada Organisasi Partai Politik/KPU/
Panwaslu /TNI/Polri

13,124,776,560.00 12,677,033,738.00 (447,742,822.00)

JUMLAH BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN
KEUANGAN

JUMLAH BELANJA PELAYANAN PUBLIK 172,870,026,134.00 156,909,957,037.00 (15,960,069,097.00)
JUMLAH BELANJA 222,582,190,929.00 204,408,775,318.00 (18,173,415,611.00)
SURPLUS (DEFISIT) (34,087,573,010.00) (12,803,607,455.00) 21,283,965,555.00
3 PEMBIAYAAN
3.1. Penerimaan Daerah
3.1.01 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Yang Lalu 14,875,573,010.00 14,875,573,010.00 0.00
3.1.03 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi 20,662,000,000.00 20,662,000,000.00 0.00
JUMLAH PENERIMAAN DAERAH 35,537,573,010.00 35,537,573,010.00 0.00
3.2. Pengeluaran Daerah
3.2.02 Penyertaan Modal 1,450,000,000.00 1,218,299,955.00 (231,700,045.00)
3.2.04 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan 21,515,665,600.00 21,515,665,600.00
JUMLAH PENGELUARAN DAERAH 1,450,000,000.00 22,733,965,555.00 21,283,965,555.00
JUMLAH PEMBIAYAAN 34,087,573,010.00 12,803,607,455.00 (21,283,965,555.00)








BAB II
HASIL PEMERIKSAAN


A. Penelaahan Atas Sistem Dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan Dan Penyusunan
Laporan Keuangan

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tapanuli
Tengah dilakukan oleh Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah
dalam hal ini Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi.
Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tapanuli
Tengah Tahun Anggaran 2004 diselenggarakan dengan menggunakan sistem pembukuan
tunggal dengan dasar kas sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Menteri Dalam
Negeri 900-099 Tahun 1980 tentang Manual Administrasi Keuangan Daerah, tetapi Bentuk
dan Susunan APBD telah diselenggarakan berdasarkan Kepmendagri No.29 Tahun 2002
tentang Pedoman Pengelolaan, Pengurusan, dan Pertanggungjawaban Pengelolaan APBD.
Pada Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah menyusun
Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 6 Tahun 2004 tanggal 27
Desember 2004 tentang Pokok-pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan
Daerah, namun Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah belum menyusun Sistem
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Berdasarkan pasal 31 ayat (2) UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah berkewajiban menyusun Laporan Keuangan
Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Aliran Kas, dan
Catatan Atas Laporan Keuangan Daerah. Namun sampai dengan pemeriksaan berakhir
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah baru menyajikan Laporan Perhitungan APBD
Tahun Anggaran 2004 (Laporan Realisasi Anggaran) dan Laporan Aliran Kas, sedangkan
Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan belum disajikan.


14

Hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan serta
pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah yang
kami uji ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga
masih terdapat kelemahan-kelemahan minimal sebanyak 7 (tujuh) kelemahan. Kelemahan-
kelemahan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Secara umum kwalitas dan kwantitas personil pada Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah serta para pemegang kas di dinas-dinas /satuan kerja sudah memenuhi syarat,
namun masih dibutuhkan pelatihan pelatihan yang berkaitan dengan pengelolaan
keuangan daerah dalam rangka pelaksanaan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002.
2. Pada umumnya surat pertanggungjawaban yang disampaikan oleh Pemegang Kas telah
dilengkapi dengan bukti yang sah, namun masih terdapat pengeluaran kas yang tidak
mengharuskan pengguna anggaran melampirkan bukti yang lengkap dan sah untuk
suatu pembayaran. Surat Pertangungjawaban hanya berupa kuitansi tanda terima
pembayaran uang dari pemegang kas kepada pihak yang menerima, tanpa didukung
oleh bukti pertanggungjawaban penggunaan dana.
3. Hasil pemeriksaan atas pelaksanaan administrasi dalam pengeloaan dan
pertanggungjawaban belanja daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli
Tengah menunjukkan bahwa penyampaian Surat Pertanggungjawaban para pemegang
kas ke Bagian Keuangan Tahun Anggaran 2004 pada umumya masih mengalami
keterlambatan, dan laporan triwulan sebagai pemberitahuan pelaksanaan APBD tidak
dibuat.
4. Terdapat penganggaran atas belanja daerah yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
5. Sisa anggaran akhir tahun terlambat disetor ke kas daerah yang terlebih dahulu
digunakan untuk membiayai pengeluaran sebelum pengesahan APBD tahun
berikutnya.
6. Penetapan anggaran belanja daerah kurang direncanakan dengan baik sehingga realisasi
belanja melampaui anggaran belanja daerah.


15

7. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa terdapat realisasi pengeluaran Tahun Anggaran
2004 yang pembayarannya dilakukan sebelum penerbitan SPMU melalui penarikan
uang tunai dari kas daerah.
Atas kelemahan Pengendalian Intern tersebut, BPK-RI menyarankan agar Pemerintah
Kabupaten Tapanuli Tengah melakukan review atas sistem pembukuan dan penyusunan
Laporan Keuangannya.

B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan

Dari Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (sebelum disampaikan ke DPRD)
Tahun Anggaran 2004 yang telah disajikan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah,
BPK-RI telah mengajukan 31 koreksi .dengan nilai koreksi saldo akun menurut objek
sebesar Rp156.876.462,00 kepada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten
Tapanuli Tengah Koreksi yang dilakukan BPK RI didasarkan atas kebenaran formal dari
Bukti Akuntansi.
Koreksi-koreksi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kesalahan karena belum dicatat
a. Akun-akun dalam Laporan Realisasi Anggaran
Koreksi atas Belanja
1) Sekretariat Daerah Bagian Kesejahteraan Sosial ( 2 01 03 03)
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 01 03 03 2 )
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Organisasi Kemasyarakatan lainnya pada
Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan (2 01 03 03 4 05 11 01 2)


16

Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 2.741.762.800,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 2.731.647.500,00
Koreksi tambah Rp 60.000,00
Jumlah setelah koreksi Rp 2.731.707.500,00


Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran

Rp

10.115.300,00
Koreksi kurang Rp (60.000,00)
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 10.055.300,00



Koreksi tambah sebesar Rp 60.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi untuk Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Organisasi Kemasyarakatan lainnya (2 01 03 03 4 05 11 01 2)
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.
2) Dinas Pendapatan ( 2 01 05)
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 01 05 2)
Belanja Bahan Baku Bangunan pada Belanja Barang dan Jasa BOP
( 2 01 05 00 2 02 01 01 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 9.480.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 9.282.600,00
Koreksi tambah Rp 67.500,00
Jumlah setelah koreksi Rp 9.350.100,00
Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran

Rp

197.400,00
Koreksi kurang Rp (67.500,00)
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 129.900,00


17


Koreksi tambah sebesar Rp67.500,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi untuk Belanja Bahan Baku Bangunan
(2 01 05 00 2 02 01 01 2)
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya

3) Dinas Pertanian dan Kehutanan (2 02 01 00 )
Belanja Daerah Pelayanan Publik (2 02 01 00 2 )
Belanja Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan pada Belanja Modal Alat-Alat
Angkutan ( 2 02 01 00 3 09 01 01 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 15.500.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 11.350.000,00
Koreksi tambah Rp 3.000.000,00
Jumlah setelah koreksi Rp 14.350.000,00




Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran

Rp

4.150.000,00
Koreksi kurang Rp (3.000.000,00)
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 1.150.000,00

Koreksi tambah sebesar Rp 3.000.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi untuk Belanja Kendaraan Dinas Bermotor
Perorangan ( 2 02 01 00 3 09 01 01 2 )
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.



18

4) Dinas Kelautan dan Perikanan ( 2 03 01 00 )
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 03 01 00 2 )
a) Honor / Upah Bulanan pada Belanja Pegawai / Personalia BOP
( 2 03 01 00 2 01 01 02 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 75.000.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 72.300.000,00
Koreksi tambah Rp 2.700.000,00
Jumlah setelah koreksi Rp 75.000.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran


Rp


2.700.000,00
Koreksi kurang Rp (2.700.000,00)
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 0,00

Koreksi tambah sebesar Rp 2.700.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi Honor/Upah Bulanan ( 2 03 01 00 2 01
01 02 2 ).
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.
b) Biaya Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai pada Belanja Barang dan Jasa BOP
( 2 03 01 00 2 02 02 01 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 19.030.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 15.430.000,00
Koreksi tambah Rp 3.600.000,00
Jumlah setelah koreksi Rp 19.030.000,00


19


Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran


Rp


3.600.000,00
Koreksi kurang Rp 3.600.000,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 0,00

Koreksi tambah sebesar Rp 3.600.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi Biaya Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai ( 2 03
01 00 2 02 02 01 2 )
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
Koreksi atas Laporan Keuangannya.

c) Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah pada BOP ( 2 03 01 00 2 03 01 01 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 44.085.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 42.600.000,00
Koreksi tambah Rp 1.485.000,00
Jumlah setelah koreksi Rp 44.085.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran


Rp


1.485.000,00
Koreksi kurang Rp (1.485.000,00)
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah sebesar Rp 1.485.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah ( 2 03
01 00 2 03 01 01 2 )
Atas Koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.



20

d) Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah pada BOP ( 2 03 01 00 2 03 01 02 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 64.725.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 60.975.000,00
Koreksi tambah Rp 3.750.000,00
Jumlah setelah koreksi Rp 64.725.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran

Rp

3.750.000,00
Koreksi kurang Rp (3.750.000,00)
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 0,00

Koreksi tambah sebesar Rp 3.750.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah rekening
( 2 03 01 00 2 03 01 02 2 )
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya




5) Dinas Kesehatan (2 10 01 00)
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 10 01 00 2 )
a) Biaya Alat Tulis pada Belanja Barang dan Jasa BOP ( 2 10 01 00 2 02 03 02 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 20.566.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 20.342.134,00
Koreksi tambah Rp 223.866,00


21

Jumlah setelah koreksi Rp 20.566.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran

Rp

223.866,00
Koreksi kurang Rp (223.866,00)
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 0,00

Koreksi tambah sebesar Rp 223.866,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi Biaya Alat Tulis ( 2 10 01 00 2 02 03 02 2 )
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

b) Belanja Kendaraan Bermotor Khusus pada Belanja Modal Alat Angkutan Darat
(2 10 01 00 3 09 01 04 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 702.987.200,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 700.073.800,00
Koreksi tambah Rp 1.400.000,00
Jumlah setelah koreksi Rp 701.473.800,00





Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp 2.913.400,00
Koreksi kurang Rp (1.400.000,00)
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 1.513.400,00



22

Koreksi tambah sebesar Rp 1.400.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi Kendaraan Bermotor Khusus ( 2 10 01 00 3
09 01 04 2 ).
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

6) Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah ( 2 15 01 00 )
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 15 01 00 2 )
a) Uang Insentif Lainnya pada Belanja Pegawai/Personalia BOP
( 2 15 01 00 2 01 03 03 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 10.575.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 9.687.800,00
Koreksi tambah Rp 887.200,00
Jumlah setelah koreksi Rp 10.575.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp 887.200,00
Koreksi kurang Rp 887.200,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 0,00

Koreksi tambah sebesar Rp887.200,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi Uang Insentif Lainnya ( 2 15 01 00 2 01
03 03 2 ).
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah
melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.
b) Belanja Peralatan Studio Visual pada Belanja Modal Studio dan Komunikasi
( 2 15 01 00 3 13 01 01 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 7.500.000,00


23


Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 7.500.000,00
Koreksi tambah Rp 18.000.000,00
Jumlah setelah koreksi Rp 25.500.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp 0,00
Koreksi kurang Rp (18.000.000,00)
Sisa anggaran setelah koreksi Rp (18.000.000,00)

Koreksi tambah sebesar Rp 18.000.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan
dan Verifikasi kurang mencatat realisasi Belanja Peralatan Studio Visual ( 2
15 01 00 3 13 01 01 2 )
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah
melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

b. Akun-Akun dalam Laporan Aliran Kas
1) Belanja Pegawai/Personalia BOP
Saldo sebelum koreksi Rp
3.473.038.101,00
Koreksi tambah Rp
3.587.200,00
Saldo sesudah koreksi Rp 3.476.625.301,00

Koreksi tambah sebesar Rp 3.587.200,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi Honor/Upah Bulanan pada Dinas Perikanan
dan Kelautan ( 2 03 01 00 2 01 01 02 2 ) sebesar Rp 2.700.000,00 dan Uang
Insentif Lainnya pada Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah ( 2 15 01 00 2 01
03 03 2 ) sebesar Rp887.200,00.
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.


24


2) Belanja Barang dan Jasa BOP
Saldo sebelum koreksi Rp
12.854.830.111,00
Koreksi tambah Rp
22.641.366,00
Saldo sesudah koreksi Rp 12.877.471.477,00

Koreksi tambah sebesar Rp 22.641.366,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi untuk Belanja Bahan Baku Bangunan pada
Dinas Pendapatan Daerah (2 01 05 00 2 02 01 01 2) sebesar Rp67.500,00, Biaya
Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai pada Dinas Perikanan dan Kelautan ( 2 03 01 00
2 02 02 01 2 ) sebesar Rp3.600.000,00, Biaya Alat Tulis pada Dinas Kesehatan (
2 10 01 00 2 02 03 02 2 ) sebesar Rp223.866,00, Biaya Bahan Lainnya pada Dinas
Pertanian dan Kehutanan ( 2 02 01 00 2 02 01 03 2 ) sebesar Rp18.750.000,00.
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

3) Belanja Perjalanan Dinas BOP
Saldo sebelum koreksi Rp
2.247.534.800,00
Koreksi tambah Rp
5.235.000,00
Saldo sesudah koreksi Rp 2.252.769.800,00

Koreksi tambah sebesar Rp 5.235.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah
( 2 03 01 00 2 03 01 01 2 ) sebesar Rp 1.485.000,00 dan Biaya Perjalanan Dinas
Luar Daerah ( 2 03 01 00 2 03 01 02 2 ) pada Dinas Perikanan dan Kelautan
sebesar Rp3.750.000,00.
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya



25

4) Belanja Modal / Pembangunan
Saldo sebelum koreksi Rp
66.876.053.140,00
Koreksi tambah Rp
67.400.000,00
Saldo sesudah koreksi Rp 66.943.453.140,00

Koreksi tambah sebesar Rp 67.400.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi untuk Belanja Kendaraan Dinas Bermotor
Perorangan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan( 2 02 01 00 3 09 01 01 2 ) sebesar
Rp3.000.000,00, Kendaraan Bermotor Khusus pada Dinas Kesehatan ( 2 10 01
00 3 09 01 04 2 ) sebesar Rp 1.400.000,00, Belanja Peralatan Studio Visual pada
Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah ( 2 15 01 00 3 13 01 01 2 ) sebesar
Rp18.000.000,00, Belanja Modal Tanah untuk Taman pada Kantor Kebersihan,
Pertamanan dan Pemadam Kebakaran ( 2 17 01 00 3 01 13 14 ) sebesar
Rp45.000.000,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

5) Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
Saldo sebelum koreksi Rp 12.677.033.738,00
Koreksi tambah Rp 60.000,00
Saldo sesudah koreksi Rp 12.677.093.738,00

Koreksi tambah sebesar Rp 60.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi untuk Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Organisasi Kemasyarakatan lainnya (2 01 03 03 4 05 11 01 2)
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

2. Pencatatan Akuntansi yang belum diakui Transaksinya


26

a. Akun-akun dalam Laporan Realisasi Anggaran
1) Koreksi atas Pendapatan
Jasa Giro Kas Daerah pada Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
( 1 01 03 00 1 04 02 01 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 1.460.619.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 371.786.561,00
Koreksi kurang Rp (1.486.720,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 370.299.545,00
Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran


Rp


1.088.832.439,00
Koreksi tambah Rp 1.486.720,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 1.090.319.159,00

Koreksi kurang sebesar Rp 1.486.720,00 karena berdasarkan pemeriksaan
Sub.Bagian Pembukuan dan Verifikasi lebih mencatat penerimaan jasa giro.
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

2) Koreksi atas Belanja
a) Sekretariat Daerah Bagian Umum dan Perlengkapan( 2 01 03 06 )
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 01 03 06 2 )
Tanah untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa pada Belanja Modal Tanah untuk
Bangunan Gedung ( 2 01 03 06 3 01 11 04 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 545.000.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 500.000.000,00
Koreksi kurang Rp (604.400,00)


27

Jumlah setelah koreksi Rp 499.395.600,00
Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran

Rp 45.000.000,00
Koreksi tambah Rp 604.400,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 45.604.400,00

Koreksi kurang sebesar Rp 604.400,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Belanja Modal Tanah untuk Bangunan Tempat
Kerja/Jasa ( 03 06 3 01 11 04 2 ).
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

b) Dinas Pendapatan Daerah ( 01 05 00 )
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 01 05 00 2 )
Biaya Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai pada Belanja Barang/Jasa BOP
( 2 01 05 00 2 02 02 01 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 410.970.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 402.445.000,00
Koreksi kurang Rp (267.000,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 402.178.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran

Rp

8.525.000,00
Koreksi tambah Rp 267.000,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 8.792.000,00



28

Koreksi kurang sebesar Rp 267.0500,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Biaya Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai ( 2 01 05
00 2 02 02 01 2 )
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.
c) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( 01 06 00 )
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 01 06 00 2 )
Honorarium Tim/Panitia pada Belanja Pegawai/Personalia BOP
( 2 01 06 00 2 01 01 01 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 94.850.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 95.850.000,00
Koreksi kurang Rp (1.020.000,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 94.830.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp 0,00
Koreksi tambah Rp 1.020.000,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 1.020.000,00

Koreksi kurang sebesar Rp 1.020.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi
lebih mencatat realisasi Honorarium Tim/Panitia ( 2 01 06 00 2 01 01 01 2 )
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan koreksi
pada Laporan Keuangannya.

d) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja ( 01 09 00 )
Belanja Daerah Aparatur Daerah ( 2 01 09 00 1 )
Biaya Telepon pada Belanja Barang dan Jasa BAU ( 2 01 09 00 1 02 02 02 1 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 4.950.000,00


29


Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 4.950.000,00
Koreksi kurang Rp (4.153.900,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 796.100,00



Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp 0,00
Koreksi tambah Rp 4.153.900,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 4.153.900,00

Koreksi kurang sebesar Rp4.153.900,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi untuk rekening Biaya Telepon ( 2 01 09 00 1 02
02 02 1)
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

e) Dinas Pertanian dan Kehutanan ( 02 01 00 )
Belanja Daerah Aparatur Daerah ( 2 02 01 00 1 )
(1) Biaya Jasa Kantor pada Belanja Barang dan Jasa BAU ( 2 02 01 00 1 02 02 1 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 233.601.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 233.601.000,00
Koreksi kurang Rp (787.120,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 232.813.880,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran

Rp

0,00


30

Koreksi tambah Rp 787.120,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 787.120,00

Koreksi kurang sebesar Rp 787.120,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Biaya Jasa Kantor ( 2 02 01 00 1 02 02 1).
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

(2) Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah pada BAU ( 2 02 01 00 1 03 01 01 1 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 17.460.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 17.460.000,00
Koreksi kurang Rp (10.000,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 17.450.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran

Rp

0,00
Koreksi tambah Rp 10.000,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 10.000,00

Koreksi kurang sebesar Rp 10.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah (2 02
01 00 1 03 01 01 1)
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

(3) Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah pada Belanja Berjalanan Dinas
( 2 02 01 00 1 03 01 02 1 )


31

Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 39.700.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 39.700.000,00
Koreksi kurang Rp (20.000,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 39.680.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran

Rp

0,00
Koreksi tambah Rp 20.000,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 20.000,00
Koreksi kurang sebesar Rp 20.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi untuk rekening Biaya Perjalanan Dinas Luar
Daerah ( 2 02 01 00 1 03 01 02 1)
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

f) Dinas Kesehatan ( 10 01 00 )
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 10 01 00 2 )
Biaya Bahan Obat-obatan pada Belanja Barang dan Jasa BOP
( 2 10 01 00 2 02 01 03 2)
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 646.853.472,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 646.853.472,00
Koreksi kurang Rp (223.866,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 646.629.606,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp 0,00
Koreksi tambah Rp 223.866,00


32

Sisa anggaran setelah koreksi Rp 223.866,00

Koreksi kurang sebesar Rp 223.866,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi untuk rekening Biaya Bahan Obat-obatan (2 10 01
00 2 02 01 03 2)
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

g) Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah ( 15 01 00 )
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 15 01 00 2 )
(1) Biaya Perjalanan Dinas Luar Provinsi pada Biaya Perjalanan Dinas BOP
( 2 15 01 00 2 03 01 03 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 8.300.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 8.300.000,00
Koreksi kurang Rp (887.200,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 7.412.800,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp 0,00
Koreksi tambah Rp 887.200,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 887.200,00

Koreksi kurang sebesar Rp 887.200,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi
lebih mencatat realisasi Biaya Perjalanan Dinas Luar Provinsi (2 15 01 00 2 03 01 03
2). Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

(2) Belanja Modal Mesin Tik pada Belanja Modal Kantor dan Rumah Tangga


33

( 2 15 01 00 3 12 01 01 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 22.200.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 22.200.000,00
Koreksi kurang Rp (18.000.000,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 4.200.000,00
Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp 0,00
Koreksi tambah Rp 18.000.000,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 18.000.000,00

Koreksi kurang sebesar Rp 18.000.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Belanja Mesin Tik ( 2 15 01 00 3 12 01 01 2 )
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.
(3) Belanja Alat Kantor Lainnya pada Belanja Modal Kantor dan Rumah Tangga
( 2 15 01 00 3 12 01 05 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 20.700.000,00


Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 11.900.000,00
Koreksi kurang Rp (2.000.000,00)
Jumlah setelah koreksi Rp
9.900.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp 8.800.000,00
Koreksi tambah Rp 2.000.000,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 10.800.000,00



34

Koreksi kurang sebesar Rp 2.000.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Belanja Alat kantor Lainnya ( 2 15 01 00 3 12
01 05 2 ).
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya

h) Dinas Pendidikan Nasional ( 11 01 00 )
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 11 01 00 2 )
Belanja Modal Bidang Studi IPA Menengah pada Belanja Modal Alat Laboratorium
( 2 11 01 00 3 15 02 05 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 150.000.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 150.000.000,00
Koreksi kurang Rp (150.000.000,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 0,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp 0,00
Koreksi tambah Rp 150.000.000,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 150.000.000,00


Koreksi kurang sebesar Rp 150.000.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Belanja Modal Bidang Studi IPA Menengah ( 2 11
01 00 3 15 02 05 2 )
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

3) Koreksi atas Pembiayaan
Pembiayaan Pengeluaran Daerah ( 3 01 03 2 )


35

Penyertaan Modal ( 3 01 03 2 02 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 1.450.000.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 1.218.299.955,00
Koreksi kurang Rp (12.589.822,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 1.205.710.133,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran

Rp

231.700.045,00
Koreksi tambah Rp 12.589.822,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 244.289.867,00

Koreksi kurang sebesar Rp12.589.822,00 karena karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi penyertaan Modal atas 50% Jasa Giro.
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya

b. Akun-akun dalam Laporan Aliran Kas
1) Pendapatan Asli Daerah
Saldo sebelum koreksi Rp 6.800.105.964,00
Koreksi kurang Rp (1.486.720,00)
Saldo sesudah koreksi Rp 6.798.619.244,00

Koreksi kurang sebesar Rp1.486.720,00 karena berdasarkan pemeriksaan Sub.Bagian
Pembukuan dan Verifikasi lebih mencatat penerimaan jasa giro.
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

2) Belanja Barang dan Jasa BAU


36

Saldo sebelum koreksi Rp 15.973.916.522,00
Koreksi kurang Rp (4.941.020,00)
Saldo sesudah koreksi Rp 15.968.975.502,00

Koreksi kurang sebesar Rp4.941.020,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi untuk rekening Biaya Telepon pada Kantor Satpol
PP ( 2 01 09 00 1 02 02 02 1) sebesar Rp4.153.900,00 dan Biaya Jasa Kantor pada
Dinas Pertanian dan Kehutanan ( 2 02 01 00 1 02 02 1) sebesar Rp 787.120,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

3) Belanja Perjalanan Dinas BAU
Saldo sebelum koreksi Rp 2.276.334.000,00
Koreksi kurang Rp (30.000,00)
Saldo sesudah koreksi Rp 2.276.304.000,00

Koreksi kurang sebesar Rp30.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi
lebih mencatat pada Dinas Pertanian dan Kehutanan realisasi Biaya Perjalanan Dinas
Dalam Daerah (2 02 01 00 1 03 01 01 1) sebesar Rp10.000,00 dan Biaya Perjalanan
Dinas Luar Daerah ( 2 02 01 00 1 03 01 02 1) sebesar Rp 20.000,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

4) Belanja Pegawai/Personalia BOP
Saldo sebelum koreksi Rp 3.473.038.101,00
Koreksi kurang Rp (1.020.000,00)
Saldo sesudah koreksi Rp 3.472.018.101,00



37

Koreksi kurang sebesar Rp 1.020.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Honorarium Tim/Panitia pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah ( 2 01 06 00 2 01 01 01 2 )
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

5) Belanja Barang/Jasa BOP
Saldo sebelum koreksi Rp 12.854.830.111,00
Koreksi kurang Rp (19.240.866,00)
Saldo sesudah koreksi Rp 12.835.589.245,00

Koreksi kurang sebesar Rp490.866,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi
lebih mencatat realisasi Biaya Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai pada Dinas
Pendapatan Daerah ( 2 01 05 00 2 02 02 01 2 ) sebesar Rp 267.050,00 Biaya Bahan
Obat-obatan pada Dinas Kesehatan (2 10 01 00 2 02 01 03 2) sebesar Rp 223.866,00
dan Biaya Bahan Obat-obatan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan sebesar Rp
18.750.000,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

6) Belanja Perjalanan Dinas BOP
Saldo sebelum koreksi Rp 2.247.534.800,00
Koreksi kurang Rp (887.200,00)
Saldo sesudah koreksi Rp 2.246.647.600,00

Koreksi kurang sebesar Rp 887.200,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi
lebih mencatat realisasi Biaya Perjalanan Dinas Luar Provinsi (2 15 01 00 2 03 01 03
2). Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.


38


7) Belanja Modal / Pembangunan
Saldo sebelum koreksi Rp 66.876.053.140,00
Koreksi kurang Rp (170.604.400,00)
Saldo sesudah koreksi Rp 66.705.448.740,00

Koreksi kurang sebesar Rp170.604.400,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Belanja Modal Tanah untuk Bangunan Tempat
Kerja/Jasa pada Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah ( 03
06 3 01 11 04 2 ) sebesar Rp604.400,00, dan pada Dinas Pemukiman dan Prasarana
Wilayah Belanja Mesin Tik ( 2 15 01 00 3 12 01 01 2 ) sebesar Rp18.000.000,00 dan
Belanja Alat kantor Lainnya ( 2 15 01 00 3 12 01 05 2 ) sebesar Rp2.000.000,00,
Belanja Modal Bidang Studi IPA Menengah pada Dinas Pendidikan ( 2 11 01 00 3 15
02 05 2 ) sebesar Rp150.000.000,00.
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

8) Penyertaan Modal
Saldo sebelum koreksi Rp 1.218.299.955,00
Koreksi kurang Rp (12.589.822,00)
Saldo sesudah koreksi Rp 1.205.710.133,00
Koreksi kurang sebesar Rp12.589.822,00 karena karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi penyertaan Modal atas 50% Jasa Giro.
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya

3. Kesalahan Pembebanan
Akun-akun dalam Laporan Realisasi Anggaran
Koreksi atas Belanja


39

a. Dinas Pertanian dan Kehutanan ( 02 01 00 )
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 02 01 00 2 )
1) Biaya Bahan Obat - obatan pada Belanja Barang dan Jasa BOP
( 2 02 01 00 2 02 01 03 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 534.900.000,00
Koreksi kurang Rp (18.750.000,00)
Anggaran setelah koreksi Rp 516.150.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 534.900.000,00
Koreksi kurang Rp (18.750.000,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 516.150.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp (18.750.000,00)
Koreksi tambah Rp 18.750.000,00
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 0,00
Koreksi kurang Anggaran dan Realisasi masing-masing sebesar
Rp18.750.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi lebih
mencatat Anggaran Sesudah Perubahan dan Realisasi Biaya Bahan Obat-
obatan ( 2 02 01 00 2 02 01 03 2 ).
Atas Koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah
melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya


2) Biaya Bahan Lainnya pada Belanja Barang dan Jasa BOP
( 2 02 01 00 2 02 01 05 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 540.130.000,00
Koreksi tambah Rp 18.750.000,00
Anggaran setelah koreksi Rp 558.880.000,00


40


Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran

Rp 540.130.000,00
Koreksi tambah Rp 18.750.000,00
Jumlah setelah koreksi Rp 558.880.000,00
Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp


18.750.000,00
Koreksi kurang Rp (18.750.000,00)
Sisa anggaran setelah koreksi Rp 0,00

Koreksi tambah Anggaran dan Realisasi masing-masing sebesar
Rp18.750.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi kurang
mencatat Anggaran Sesudah Perubahan dan Realisasi Biaya Bahan Lainnya
( 2 02 01 00 2 02 01 03 2 ).
Atas Koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah
melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya

b) Kantor Kebersihan,Pertamanan dan Pemadam Kebakaran ( 17 01 00 )
Belanja Daerah Pelayanan Publik ( 2 17 01 00 2 )
1) Belanja Modal Tanah Perkebunan pada Belanja Modal Tanah
( 2 17 01 00 3 01 03 2 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 45.000.000,00
Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 45.000.000,00
Koreksi kurang Rp (45.000.000,00)
Jumlah setelah koreksi Rp 0,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran Rp 0,00
Koreksi tambah Rp 45.000.000,00


41

Sisa anggaran setelah koreksi Rp 45.000.000,00


Koreksi kurang sebesar Rp 45.000.000,00 karena berdasarkan pemeriksaan
terhadap bukti-bukti surat pertanggungjawaban tidak ada realisasi untuk
Belanja Modal Tanah Perkebunan (2 17 01 00 3 01 03 01).
Atas Koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah
melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya

2) Belanja Modal Tanah untuk Taman pada Belanja Modal Tanah
(2 17 01 00 3 01 13 14 )
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 0,00
Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 0,00
Koreksi tambah Rp 45.000.000,00
Jumlah setelah koreksi Rp 45.000.000,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut Laporan
Realisasi Anggaran


Rp 0,00
Koreksi kurang Rp (45.000.000,00)
Sisa anggaran setelah koreksi Rp (45.000.000,00)
Koreksi tambah sebesar Rp 45.000.000,00 karena berdasarkan pemeriksaan
terhadap bukti-bukti surat pertanggungjawaban ada realisasi Belanja Modal
Tanah untuk Taman (2 17 01 00 3 01 13 14) tidak dicatat Sub Bagian
Pembukuan dan Verifikasi.
Atas Koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah
melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya

Dengan koreksi-koreksi di atas maka saldo akhir pada akun-akun yang dipengaruhi
oleh dua atau lebih kelompok koreksi adalah sebagai berikut :
1. Akun-Akun dalam Laporan Realisasi Anggaran yaitu :


42

a) Belanja Aparatur Daerah
1) Belanja Barang dan Jasa pada BAU
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
13.582.880.090,00
Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
12.742.039.354,00
Koreksi kurang Rp
(4.941.020,00)
Jumlah realisasi setelah koreksi Rp
12.737.098.334,00
Selisih anggaran dan realisasi setelah koreksi Rp 845.781.756,00

Koreksi kurang sebesar Rp4.941.020,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi untuk rekening Biaya Telepon pada Kantor
Satpol PP ( 2 01 09 00 1 02 02 02 1) sebesar Rp4.153.900,00 dan Biaya Jasa
Kantor pada Dinas Pertanian dan Kehutanan ( 2 02 01 00 1 02 02 1) sebesar
Rp787.120,00.
Atas Koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

2) Belanja Perjalanan Dinas
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
2.630.745.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
2.124.494.000,00
Koreksi kurang Rp (30.000,00)
Jumlah realisasi setelah koreksi Rp
2.124.464.000,00
Selisih anggaran dan realisasi setelah koreksi Rp 506.281.000,00

Koreksi kurang sebesar Rp30.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi pada Dinas Pertanian dan Kehutanan untuk
Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah pada (2 02 01 00 1 03 01 01 1) sebesar
Rp10.000,00 dan Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah ( 2 02 01 00 1 03 01 02 1)
sebesar Rp 20.000,00


43

Atas Koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

b) Belanja Daerah Pelayanan Publik
1) Belanja Pegawai / Personalia pada BOP
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
2.302.818.780,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
2.265.323.101,00
Koreksi tambah Rp 3.587.200,00
Koreksi kurang Rp (1.020.000,00)
Jumlah realisasi setelah koreksi Rp
2.267.890.301,00
Selisih anggaran dan realisasi setelah koreksi Rp 34.928.479,00

Koreksi tambah sebesar Rp 3.587.200,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi Honor/Upah Bulanan pada Dinas Perikanan
dan Kelautan ( 2 03 01 00 2 01 01 02 2) sebesar Rp 2.700.000,00 dan Uang
Insentif Lainnya pada Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (2 15 01 00 2
01 03 03 2 ) sebesar Rp887.200,00, sedangkan koreksi kurang sebesar
Rp1.020.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi lebih mencatat
realisasi Honorarium Tim/Panitia pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (2 01 06 00 2 01 01 01 2 ).
Atas Koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

2) Belanja Barang dan Jasa
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
8.643.583.572,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
8.567.315.561,00
Koreksi tambah Rp 22.641.366,00


44

Koreksi kurang Rp 19.240.866,00
Jumlah realisasi setelah koreksi Rp
8.570.716.061,00
Selisih anggaran dan realisasi setelah koreksi Rp 72.867.511,00

Koreksi tambah sebesar Rp 22.641.366,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi untuk Belanja Bahan Baku Bangunan pada
Dinas Pendapatan Daerah (2 01 05 00 2 02 01 01 2) sebesar Rp67.500,00, Biaya
Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai pada Dinas Perikanan dan Kelautan ( 2 03 01
00 2 02 02 01 2 ) sebesar Rp3.600.000,00, Biaya Alat Tulis pada Dinas
Kesehatan ( 2 10 01 00 2 02 03 02 2 ) sebesar Rp223.866,00, Biaya Bahan
Lainnya pada Dinas Pertanian dan Kehutanan ( 2 02 01 00 2 02 01 03 2 )
sebesar Rp18.750.000,00, sedangkan koreksi kurang Rp19.240.866,00 karena
Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi lebih mencatat realisasi Biaya Jasa
Tenaga Kerja Non Pegawai pada Dinas Pendapatan Daerah ( 2 01 05 00 2 02 02
01 2 ) sebesar Rp 267.000,00, Biaya Bahan Obat-obatan pada Dinas Kesehatan
( 2 10 01 00 2 02 01 03 2 ) sebesar Rp 223.866,00, Biaya Bahan Obat-obatan
pada Dinas Pertanian dan Kehutanan ( 2 02 01 00 2 02 01 03 2 ) sebesar
Rp18.750.000,00.
Atas Koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya

3) Belanja Perjalanan Dinas
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 1.675.409.600,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
1.622.864.600,00
Koreksi tambah Rp 5.235.000,00
Koreksi kurang Rp (887.200,00)
Jumlah realisasi setelah koreksi Rp
1.627.212.400,00
Selisih anggaran dan realisasi setelah koreksi Rp 48.197.200,00



45

Koreksi tambah sebesar Rp5.235.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi pada Dinas Perikanan dan Kelautan untuk
Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah (2 03 01 00 2 03 01 01 2) sebesar
Rp1.485.000,00, dan Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah (2 03 01 00 2 03
01 02 2) sebesar Rp3.750.000,00, sedangkan koreksi kurang sebesar
Rp887.200,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi lebih mencatat
realisasi Biaya Perjalanan Dinas Luar Provinsi pada Dinas Pemukiman dan
Prasarana Wilayah (2 15 01 00 2 03 01 03 2).
Atas Koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

4) Belanja Modal Tanah pada Belanja Modal
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
1.040.000.000,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
797.066.000,00
Koreksi kurang Rp (45.604.400,00)
Koreksi tambah Rp 45.000.000,00
Jumlah realisasi setelah koreksi Rp
796.461.600,00
Selisih anggaran dan realisasi setelah koreksi Rp 243.538.400,00

Koreksi kurang sebesar Rp45.604.400,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Belanja Modal Tanah untuk Bangunan
Tempat Kerja/Jasa pada Bagian Umum Sekretariat Daerah ( 2 03 06 3 01 11 04
2 ) sebesar Rp604.400,00, Belanja Modal Tanah Perkebunan pada Kantor
Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran (2 17 01 00 3 01 03 01)
sebesar Rp45.000.000,00, sedangkan koreksi tambah sebesar Rp45.000.000,00
karena Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi kurang mencatat Belanja Modal
Tanah untuk Taman pada Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam
Kebakaran ( 2 17 01 00 3 01 13 14).


46

Atas Koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya

5) Belanja Modal Alat-Alat Angkutan pada Belanja Modal
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
874.747.200,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
824.962.300,00
Koreksi tambah Rp 4.400.000,00
Jumlah realisasi setelah koreksi Rp
829.362.300,00
Selisih anggaran dan realisasi setelah koreksi Rp 45.384.900,00

Koreksi tambah sebesar Rp 4.400.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi untuk Belanja Kendaraan Dinas Bermotor
Perorangan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan ( 2 02 01 00 3 09 01 01 2 )
sebesar Rp3.000.000,00, Kendaraan Bermotor Khusus pada Dinas Kesehatan ( 2
10 01 00 3 09 01 04 2 ) sebesar Rp1.400.000,00
Atas Koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah
melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

6) Belanja Modal Kantor dan Rumah Tangga pada Belanja Modal
Anggaran menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp 499.076.200,00

Realisasi menurut Laporan Realisasi Anggaran Rp
490.226.200,00
Koreksi kurang Rp (20.000.000,00)
Jumlah realisasi setelah koreksi Rp
470.226.200,00
Selisih anggaran dan realisasi setelah koreksi Rp 28.850.000,00

Koreksi kurang sebesar Rp20.000.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi pada Dinas Pemukiman dan Prasarana
Wilayah untuk Belanja Mesin Tik ( 2 15 01 00 3 12 01 01 2 ) sebesar


47

Rp18.000.000,00 dan Belanja Alat kantor Lainnya ( 2 15 01 00 3 12 01 05 2 )
sebesar Rp2.000.000,00.
Atas Koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya

2. Akun-akun dalam Laporan Aliran Kas
a. Belanja Pegawai/Personalia BOP
Saldo sebelum koreksi Rp
3.473.038.101,00
Koreksi tambah Rp
3.587.200,00
Koreksi kurang Rp (1.020.000,00)
Saldo sesudah koreksi Rp 3.475.605.301,00

Koreksi tambah sebesar Rp 3.587.200,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi Honor/Upah Bulanan pada Dinas Perikanan dan
Kelautan ( 2 03 01 00 2 01 01 02 2 ) sebesar Rp 2.700.000,00 dan Uang Insentif
Lainnya pada Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah ( 2 15 01 00 2 01 03 03 2 )
sebesar Rp887.200,00.
Koreksi kurang sebesar Rp 1.020.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Honorarium Tim/Panitia pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah ( 2 01 06 00 2 01 01 01 2 )

Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya

b. Belanja Barang/Jasa BOP
Saldo sebelum koreksi Rp
12.854.830.111,00
Koreksi tambah Rp
22.641.366,00
Koreksi kurang Rp (19.240.866,00)
Saldo sesudah koreksi Rp 12.858.230.611,00


48


Koreksi tambah sebesar Rp 22.641.366,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi untuk Belanja Bahan Baku Bangunan pada
Dinas Pendapatan Daerah (2 01 05 00 2 02 01 01 2) sebesar Rp67.500,00, Biaya Jasa
Tenaga Kerja Non Pegawai pada Dinas Perikanan dan Kelautan ( 2 03 01 00 2 02 02
01 2 ) sebesar Rp3.600.000,00, Biaya Alat Tulis pada Dinas Kesehatan ( 2 10 01 00
2 02 03 02 2 ) sebesar Rp223.866,00, Biaya Bahan Lainnya pada Dinas Pertanian
dan Kehutanan ( 2 02 01 00 2 02 01 03 2 ) sebesar Rp18.750.000,00.
Koreksi kurang sebesar Rp19.240.866,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Biaya Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai pada Dinas
Pendapatan Daerah ( 2 01 05 00 2 02 02 01 2 ) sebesar Rp267.050,00, Biaya Bahan
Obat-obatan pada Dinas Kesehatan (2 10 01 00 2 02 01 03 2) sebesar Rp223.866,00,
dan Biaya Bahan Obat-Obatan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan sebesar
Rp18.750.000,00
.Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.



c. Belanja Perjalanan Dinas BOP
Saldo sebelum koreksi Rp
2.247.534.800,00
Koreksi tambah Rp
5.235.000,00
Koreksi kurang Rp (887.200,00)
Saldo sesudah koreksi Rp 2.251.882.600,00

Koreksi tambah sebesar Rp5.235.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah ( 2 03 01
00 2 03 01 01 2 ) sebesar Rp1.485.000,00 dan Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah (


49

2 03 01 00 2 03 01 02 2 ) pada Dinas Perikanan dan Kelautan sebesar
Rp3.750.000,00.
Koreksi kurang sebesar Rp 887.200,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Biaya Perjalanan Dinas Luar Provinsi (2
15 01 00 2 03 01 03 2).
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya.

d) Belanja Modal / Pembangunan
Saldo sebelum koreksi Rp
66.876.053.140,00
Koreksi tambah Rp
67.400.000,00
Koreksi kurang Rp (215.604.400,00)
Saldo sesudah koreksi Rp 66.727.848.740,00

Koreksi tambah sebesar Rp 67.400.000,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi kurang mencatat realisasi untuk Belanja Kendaraan Dinas Bermotor
Perorangan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan( 2 02 01 00 3 09 01 01 2 ) sebesar
Rp3.000.000,00, Kendaraan Bermotor Khusus pada Dinas Kesehatan ( 2 10 01 00 3
09 01 04 2 ) sebesar Rp 1.400.000,00, Belanja Peralatan Studio Visual pada Dinas
Pemukiman dan Prasarana Wilayah ( 2 15 01 00 3 13 01 01 2 ) sebesar
Rp18.000.000,00, Belanja Modal Tanah untuk Taman pada Kantor Kebersihan,
Pertamanan dan Pemadam Kebakaran ( 2 17 01 00 3 01 13 14 ) sebesar
Rp45.000.000,00
Koreksi kurang sebesar Rp 215.604.400,00 karena Sub Bagian Pembukuan dan
Verifikasi lebih mencatat realisasi Belanja Modal Tanah untuk Bangunan Tempat
Kerja/Jasa pada Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah ( 03 06 3 01 11
04 2 ) sebesar Rp 604.400,00, dan pada Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Belanja Mesin Tik ( 2 15 01 00 3 12 01 01 2 ) sebesar Rp 18.000.000,00 dan Belanja
Alat kantor Lainnya ( 2 15 01 00 3 12 01 05 2 ) sebesar Rp 2.000.000,00, Belanja


50

Modal Bidang Studi IPA Menengah pada Dinas Pendidikan ( 2 11 01 00 3 15 02 05 2
)
sebesar Rp 150.000.000,00 dan Belanja Modal Tanah Perkebunan pada Kantor
Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran ( 2 17 01 00 3 01 03 2 ) sebesar
Rp45.000.000,00
Atas koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
koreksi pada Laporan Keuangannya

SAMPAI SINI


51

C. CATATAN PEMERIKSAAN
Hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2004 yang disajikan
oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, dapat diungkapkan sebanyak 17 (tujuh
belas) Catatan Pemeriksaan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD
untuk meningkatkan Kualitas Laporan Keuangannya, yaitu:
1. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) Oleh PT. PLN Cabang Sibolga Tidak Disetor
Secara Bruto Dan Langsung Dipotong Upah Pungut Sebesar Rp62.475.692,21

Pajak Penerangan Jalan (PPJ) Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun
Anggaran 2004 dianggarkan sebesar Rp1.213.791.000,00 dengan realsisasi sebesar
Rp1.498.984.580,00. Dalam pelaksanaan pemungutan PPJ, Pemerintah Kabupaten
Tapanuli Tengah bekerja sama dengan PT. PLN Cabang Sibolga sebagai instansi
pemungut yang dituangkan dalam Naskah Kerjasama Nomor:
015/1371/1999/017.PJ/574 /SBG/1999 tanggal 22 Maret 1999. Dalam naskah tersebut
telah ditetapkan mekanisme pemungutan, upah pungut, tata cara penyetoran PPJ ke Kas
Daerah oleh instansi pemungut, hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab
masing-masing pihak. Kewajiban Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah antara lain
melunasi rekening listriknya setiap bulan secara tepat waktu. Kewajiban PT. PLN
Cabang Sibolga antara lain menyetorkan hasil pemungutan PPJ setiap akhir bulan.
Berdasarkan pemeriksaan diketahui bahwa seluruh penerimaan PPJ yang dipungut oleh
PT. PLN Cabang Sibolga tidak secara bruto disetorkan ke Kas Daerah, melainkan
langsung dipotong sebagai kompensasi terhadap biaya pemungutan yang merupakan
kewajiban Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah kepada PT PLN Cabang Sibolga.
Penerimaan PPJ yang dipungut oleh PT. PLN Cabang Sibolga adalah sebesar
Rp1.561.442.305,26. Dari jumlah tersebut telah disetor ke kas daerah hanya sebesar
Rp1.498.984.580,00 yang terdiri dari 95% dari seluruh penerimaan bruto PPJ yaitu
sebesar Rp1.483.370.190,00 (95% x Rp 1.561.442.305,26) ditambah dengan 1% dari
seluruh penerimaan bruto PPJ sebagai upah pungut untuk Pemerintah Kabupaten
Tapanuli Tengah yaitu sebesar Rp15.614.423,05 (1% x Rp 1.561.442.305,26).


52

Sedangkan sisanya sebesar 4% dari penerimaan bruto PPJ atau sebesar
Rp62.457.692,21 (4% x Rp1.561.442.305,26) langsung dipotong sebagai kompensasi
terhadap biaya pemungutan yang merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten
Tapanuli Tengah kepada PT PLN Cabang Sibolga.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Naskah Kerjasama Bupati Tapanuli tengah
dengan Kepala PT. PLN Cabang Sibolga Nomor: 015/1371/1999/017.PJ/574/SBG/1999
tanggal 22 Maret 1999 pasal 16 ayat (2) yang antara lain menyatakan bahwa Kepala PT.
PLN (Persero) Cabang Sibolga wajib menyetorkan hasil penerimaan pajak penerangan
jalan ke Kas Daerah secara bruto setiap akhir bulannya melalui Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Utara.

Hal tersebut mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah tidak
segera dapat memanfaatkan penerimaan PPJ secara maksimal untuk membiayai
kegiatan pemerintahan dan penyajian laporan pendapatan daerah dari PPJ dan biaya
pemungutan di dalam Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 kurang dilaporkan
sebesar Rp62.457.692,21.

Hal tersebut terjadi karena:
a. PT. PLN (Pesero) Cabang Sibolga belum sepenuhnya mentaati ketentuan yang di
atur dalam Naskah Kerjasama yang telah dibuat.
b. Kepala Dinas Pendapatan Daerah kurang aktif melakukan koordinasi dengan pihak
PT. PLN (Persero) Cabang Sibolga.

Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa hal ini
terjadi karena Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah tidak secara rutin setiap bulan
membayar rekening listrik kepada pihak PLN. Penyetoran PPJ dilakukan setelah
Pemerintah Kabupaten membayar terlebih dahulu tagihan rekening listrik listriknya.


53

Untuk hal ini telah dilakukan upaya revisi naskah kerjasama dan telah memasuki tahap
finalisasi.




BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah menegur secara tertulis :
a. Kepala Dinas Pendapatan untuk lebih aktif melakukan koordinasi dengan pihak PT.
PLN (Persero) Cabang Sibolga untuk menyetor Pajak Penerangan Jalan secara bruto
dan tepat waktu.
b. Bagian Hukum dan Kepala Dinas Pendapatan untuk segera meninjau kembali
perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dan PT. PLN
(Persero) Cabang Sibolga dengan mewajibkan PT. PLN (Persero) Cabang Sibolga
mengirimkan laporan rekapitulasi jumlah seluruh PPJ Pemerintah Kabupaten
Tapanuli Tengah yang dipungut kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli
Tengah.

2. Penetapan Anggaran Belanja Daerah Tidak Sesuai Dengan
Ketentuan Sebesar Rp1.511.960.000,00

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun
Anggaran 2004 menetapkan jumlah anggaran belanja adalah sebesar
Rp222.582.190.929,00 dengan realisasi sebesar Rp204.265.915.398,00.
Berdasarkah pemeriksaan atas rincian penjabaran APBD Kabupaten Tapanuli Tengah
serta bukti-bukti pertanggungjawaban keuangan pemegang kas diketahui bahwa
terdapat pengeluaran belanja daerah yang realisasinya dianggarkan tidak sesuai dengan
peruntukannya sebesar Rp1.511.960.000,00, dengan rincian sebagai berikut:
No Kode Rekening Nama Akun Jumlah Keterangan
1 2 3 4 5
1 2.2.3.06.04.02 Belanja Modal 90.060.000,00 Belanja ini digunakan untuk


54

Pelayanan Publik
Pembuatan loteng,
penambahan ruang
Gereja HKBP Desa
Mela
bantuan gereja seharusnya
dianggarkan dalam Belanja
Bantuan Keuangan kepada
Yayasan Rumah Ibadah
(2.01.03.4.05.06.1) karena
Gereja merupakan rumah
ibadah yang tidak termasuk
inventaris Pemerintah
Daerah


1 2 3 4 5
2 2.2.4.05.08.01 Belanja Bantuan
Keuangan kepada
Organisasi
Kepemudaan
Bantuan Modal
Bergulir kepada 4
organisasi
kepemudaan

110.000.000,00 Bantuan Modal Bergulir
kepada 4 organisasi
kepemudaan, seharusnya
dianggarkan sebagai
pembiayaan pengeluaran
daerah penyertaan modal
(3.01.03.2.02.00.00) karena
adanya perjanjian akan
modal bergulir ini akan
dikembalikan ke kas daerah
berikut bunganya.

3. 2.1.2.02.04.08 Biaya penunjang
kelancaran tugas
kantor lainnya,
Biaya pengamanan
Pemilu dalam
bentuk bantuan
keuangan kepada
unsur Muspida
plus, unsur
Muspika dan aparat
desa
1.311.900.000,00 Bantuan keuangan kepada
Kecamatan, orgnisasi partai
politik dan Instansi Vertikal
seharusnya dianggarkan
sebagai Belanja Bagi Hasil
dan Bantuan Keuangan
(2.01.03.4)


55

Jumlah 1.511.960.000,00

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29
Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban
dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan
Perhitungan Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah antara lain:
a. Pasal 2 ayat (3) yang menyatakan bahwa belanja daerah meliputi semua
pengeluaran yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang
akan menjadi pengeluaran kas.
b. Pasal 8 yang menyatakan bahwa Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
dianggarkan dengan kriteria sebagai berikut:
1). Tidak menerima secara langsung imbal barang dan jasa seperti lazimnya yang
terjadi dalam transaksi pembelian dan penjualan
2) Tidak mengharapkan akan diterima kembali dimasa yang akan datang seperti
lazimnya suatu piutang
3) Tidak mengaharapkan adanya hasil seperti lazimnya suatu penyertaan modal
c. Pasal 6 ayat (4) yang menyatakan bahwa format susunan belanja daerah beserta
kode rekening Belanja untuk bantuan keuangan dikelompokkan pada kelompok
Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan.
d. Pasal 2 ayat (4) yang menyatakan bahwa Pembiayaan sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1) meliputi transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk
memanfaatkan surplus.

Hal tersebut mengakibatkan kewajaran penyajian Anggaran dan Realisasi
Laporan Perhitungan APBD Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran 2004 tidak
menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Hal tersebut terjadi karena panitia anggaran dalam menyusun anggaran tidak
berpedoman kepada ketentuan yang berlaku.


56


Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa, hal
tersebut terjadi karena Kepmendagri No 29 Tahun 2002 belum sepenuhnya
menjabarkan cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah sehingga
belum dipahami oleh Panitia Anggaran dan untuk masa yang akan datang akan
mempedomani ketentuan-ketentuan yang berlaku.

BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah menegur secara tertulis
Panitia Penyusunan Anggaran Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah supaya dalam
merencanakan dan menyusun anggaran berpedoman pada ketentuan yang berlaku.


3. Pengeluaran Pada Sekretariat DPRD Kurang Sesuai Ketentuan Dan Tidak
Didukung Oleh Bukti Yang Sah Sebesar Rp305.400.000,00

Anggaran Belanja Aparatur Daerah Sekretariat DPRD Kabupaten Tapanuli
Tengah (2 01 04 00 1) Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp2.213.491.500,00 dengan
realisasi sebesar Rp1.590.738.461,00 atau sebesar 71,87%.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap surat pertanggungjawaban keuangan belanja
Sekretariat DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran 2004 diketahui bahwa
dari jumlah realisasi sebesar Rp1.590.738.461,00 tersebut terdapat pengeluaran sebesar
Rp305.400.000,00 yang kurang sesuai dengan ketentuan, yaitu:
a. Biaya telepon (2 01 04 00 1 02 02 02 1)
Anggaran Biaya Telepon Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp79.200.000,00 dengan
realisasi sebesar Rp70.231.716,00 atau sebesar 88,68%. Dari jumlah realisasi
tersebut diantaranya terdapat pengeluaran sebesar Rp68.800.000,00 yang
digunakan untuk menambah penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD dalam
bentuk bantuan biaya rekening telepon Pimpinan dan Anggota DPRD yang
dibayarkan secara rutin setiap bulan sebesar Rp200.000,00 per orang dengan bukti


57

pertanggungjawaban hanya berupa kuitansi tanda terima uang dan daftar tanda
tangan penerimaan, dengan rincian sebagai berikut :












Jumlah (Rp)
No Bulan Ketua Wakil Ketua Anggota Total
1 Orang 3 Orang 25 orang 29 Orang
1 Januari 200.000,00 600.000,00 5.000.000,00 5.800.000,00
2 Februari 200.000,00 600.000,00 5.000.000,00 5.800.000,00
3 Maret 200.000,00 600.000,00 5.000.000,00 5.800.000,00
4 April 200.000,00 600.000,00 5.000.000,00 5.800.000,00
5 Mei 200.000,00 600.000,00 5.000.000,00 5.800.000,00
6 Juni 200.000,00 600.000,00 5.000.000,00 5.800.000,00
7 Juli 200.000,00 600.000,00 5.000.000,00 5.800.000,00
8 Agustus 200.000,00 600.000,00 5.000.000,00 5.800.000,00
9 September 200.000,00 400.000,00 5.000.000,00 5.600.000,00
10 Oktober 200.000,00 400.000,00 5.000.000,00 5.600.000,00
11 Nopember 200.000,00 400.000,00 5.000.000,00 5.600.000,00
12 Desember 200.000,00 400.000,00 5.000.000,00 5.600.000,00

2.400.000,00 6.400.000,00 60.000.000,00 68.800.000,00


58

Catatan: Terhitung sejak bulan September s.d Desember 2004 Wakil Ketua DPRD
hanya berjumlah 2 orang.

b. Biaya Penunjang Kelancaran Tugas Kantor Lainnya (2 01 04 00 1 02 02 08 1)
Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Pimpinan dan Anggota DPRD, telah
dianggarkan Biaya Penunjang Kelancaran Tugas Kantor lainnya sebesar
Rp204.600.000,00 dengan realisasi sebesar Rp184.470.000,00 atau sebesar 90,16%.
Berdasarkan pemeriksaan diketahui bahwa dari jumlah tersebut diantaranya sebesar
Rp137.600.000,00 digunakan untuk menambah penghasilan Pimpinan dan Anggota
Dewan yang diberikan secara rutin kepada Pimpinan dan Anggota DPRD secara tunai
setiap bulan sebesar Rp400.000,00 per orang dengan pertanggungjawaban hanya berupa
kuitansi tanda terima serta daftar tanda terima dengan rincian sebagai berikut:





Jumlah (Rp)
No Bulan Ketua Wakil Ketua Anggota Total
1 Orang 3 Orang 25 orang 29 Orang
1 Januari 400.000,00 1.200.000,00 10.000.000,00 11.600.000,00
2 Februari 400.000,00 1.200.000,00 10.000.000,00 11.600.000,00
3 Maret 400.000,00 1.200.000,00 10.000.000,00 11.600.000,00
4 April 400.000,00 1.200.000,00 10.000.000,00 11.600.000,00
5 Mei 400.000,00 1.200.000,00 10.000.000,00 11.600.000,00
6 Juni 400.000,00 1.200.000,00 10.000.000,00 11.600.000,00
7 Juli 400.000,00 1.200.000,00 10.000.000,00 11.600.000,00
8 Agustus 400.000,00 1.200.000,00 10.000.000,00 11.600.000,00
9 September 400.000,00 800..000,00 10.000.000,00 11.200.000,00
10 Oktober 400.000,00 800..000,00 10.000.000,00 11.200.000,00
11 Nopember 400.000,00 800..000,00 10.000.000,00 11.200.000,00


59

12 Desember 400.000,00 800..000,00 10.000.000,00 11.200.000,00

4.800.000,00 12.800.000,00 120.000.000,00 137.600.000,00
Catatan: Terhitung sejak bulan September s.d Desember 2004 Wakil Ketua DPRD
hanya berjumlah 2 orang.

c. Biaya Lain-lain Ongkos Kantor (2 01 04 00 1 02 02 09)
Belanja Lain-lain Ongkos Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
dianggarkan sebesar Rp,258.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp205.230.000,00
atau sebesar 79,55%. Berdasarkan pemeriksaan terhadap surat pertanggungjawaban
belanja lain-lain ongkos kantor Sekretariat Dewan diketahui bahwa diantaranya sebesar
Rp99.000.000,00 digunakan untuk bantuan administrasi kepada fraksi yang diberikan
secara tunai secara rutin hampir setiap bulan dengan surat pertanggungjawaban hanya
berupa kuitansi tanda terima uang yang ditanda tangani oleh ketua fraksi tanpa
dilampirkan bukti-bukti pertanggunjawaban penggunaan anggaran tersebut dengan
rincian sebagai berikut:



No

Jumlah Bukti
Kwitansi Tanda
Terima
Uraian

Jumlah
(Rp)
1

2

3

4

5
18

17

13

17

16
Bantuan Fraksi dan Administrasi untuk Fraksi
P.Golkar
Bantuan Fraksi dan Administrasi untuk Fraksi
PDKB
Bantuan Fraksi dan Administrasi untuk Fraksi
Solidaritas
Bantuan Fraksi dan Administrasi untuk Fraksi
Amanah Rakyat
Bantuan Fraksi dan Administrasi untuk Fraksi
16,500,000.00

16,500,000.00

16,500,000.00

16,500,000.00

16,500,000.00


60


6

16
PDIP
Bantuan Fraksi dan Administrasi untuk Fraksi
P.Golkar

16,500,000.00

Jumlah 99.000.000,00

Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 pasal 55 ayat (2) yang
menyatakan bahwa pengguna anggaran dilarang melakukan pengeluaran-
pengeluaran atas beban Belanja Daerah untuk tujuan lain dari pada yang ditetapkan
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 5 Tahun 2000 tanggl 10
Nopember 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
pasal 27 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap pembebanan APBD harus
didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh
pihak yang menagih.

Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran daerah sebesar Rp99.000.000,00
tidak memenuhi syarat sahnya suatu pertanggungjawaban dan terjadi pemborosan
keuangan daerah sebesar Rp206.400.000,00 (Rp68.800.000,00 + Rp137.600.000,00)





Hal tersebut terjadi karena:
a. Pimpinan dan Anggota DPRD serta Panitia Anggaran DPRD dan Panitia Anggaran
Eksekutif Kabupaten Tapanuli Tengah dalam menganggarkan dan menyetujui
anggaran untuk biaya telepon dan biaya penunjang kelancaran tugas kantor
Sekretariat DPRD tidak mempedomani ketentuan yang berlaku.


61

b. Pemegang Kas Sekretariat DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah beserta atasan
langsung Pemegang Kas dalam melaksanakan tugasnya lalai mempedomani
ketentuan yang berlaku.

Sekretaris DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa hal ini
dilakukan sebagai biaya pengganti pulsa masing-masing Anggota Dewan, mendukung
kelancaran tugas, fungsi dan wewenang serta penunjang kegiatan partai politik yang
bersangkutan yang telah dibahas pihak eksekutif dan legislatif dan telah ditetapkan di
dalam APBD Tahun Anggaran 2004 melalui rapat paripurna DPRD.

BPK-RI menyarankan agar:
a. Bupati Tapanuli Tengah menegur secara tertulis:
1) Panitia Penyusunan Anggaran supaya dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2) Sekretaris DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah supaya dalam menyusun
anggaran serta menyetujui pembayaran berpedoman pada ketentuan yang
berlaku.
3) Pemegang Kas Sekretariat DPRD supaya dalam melaksanakan tugasnya
menaati ketentuan yang berlaku.
b. Pemegang Kas Sekretariat DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah
mempertanggungjawaban pengeluaran-pengeluaran tersebut.





4. Pemberian Biaya Perumahan Pimpinan Dan Anggota DPRD Sebesar
Rp240.800.000,00 Tidak Sesuai Dengan Ketentuan



62

Anggaran Biaya Sewa Rumah Jabatan/Rumah Dinas Pimpinan dan Anggota
DPRD Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp 252.000.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp240.800.000,00.
Berdasarkan pemeriksaan atas bukti-bukti pertanggungjawaban pengeluaran biaya
sewa rumah jabatan/rumah dinas Pimpinan Dan Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli
Tengah diketahui bahwa tunjangan perumahan yang diberikan kepada Pimpinan dan
Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah tidak disediakan dalam bentuk natura
berupa satu rumah jabatan beserta perlangkapannya, melainkan dibayarkan secara
rutin setiap bulan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD yang menambah
pengahasilan tetap Pimpinan dan Anggota DPRD. Bukti pertanggungjawaban uang
sewa rumah Rumah Jabatan/Rumah Dinas Pimpinan dan Anggota DPRD yang
disampaikan ke Bagian Keuangan adalah hanya kuitansi dan daftar tanda terima uang
sewa yang diterima oleh Pimpinan dan Anggota DPRD dari pemegang kas
Sekretariat DPRD atas persetujuan Sekretaris DPRD setiap bulannya sebesar
Rp700.000,00 setiap orang atau seluruhnya sebesar Rp240.800.000,00 dengan rincian
sebagai berikut:















63

Jumlah Yang Dibayarkan (Rp)
No Bulan Ketua Wakil Ketua Anggota Total
1 Orang 3 Orang 25 orang 29 Orang
1 Januari 700.000,00 2.100.000,00 17.500.000,00 20.300.000,00
2 Februari 700.000,00 2.100.000,00 17.500.000,00 20.300.000,00
3 Maret 700.000,00 2.100.000,00 17.500.000,00 20.300.000,00
4 April 700.000,00 2.100.000,00 17.500.000,00 20.300.000,00
5 Mei 700.000,00 2.100.000,00 17.500.000,00 20.300.000,00
6 Juni 700.000,00 2.100.000,00 17.500.000,00 20.300.000,00
7 Juli 700.000,00 2.100.000,00 17.500.000,00 20.300.000,00
8 Agustus 700.000,00 2.100.000,00 17.500.000,00 20.300.000,00
9 September 700.000,00 1.400.000,00 17.500.000,00 19.600.000,00
10 Oktober 700.000,00 1.400.000,00 17.500.000,00 19.600.000,00
11 Nopember 700.000,00 1.400.000,00 17.500.000,00 19.600.000,00
12 Desember 700.000,00 1.400.000,00 17.500.000,00 19.600.000,00
8.400.000,00 22.400.000,00 210.000.000,00 240.800.000,00
Catatan: Terhitung sejak bulan September s.d Desember 2004 Wakil Ketua DPRD
hanya berjumlah 2 orang.

Dari jumlah tersebut di atas ternyata jumlah yang diterima oleh Pimpinan dan
Anggota DPRD sebesar Rp204.680.000,00 setelah dipotong pajak penghasilan 15%
sebesar Rp36.120.000,00.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002
tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan
Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan
Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pasal 49 ayat (5) yang menyatakan
bahwa setiap pengeluaran kas harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah
mengenai hak yang diperoleh pihak yang menagih.


64

b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tanggl 28 Austus 2004 tentang
Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD yang antara
lain menyatakan bahwa tunjangan kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD
dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD yang diuraikan ke dalam Belanja
Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja
Pemeliharaan dan Belanja Modal. Pemberian tunjangan perumahan bagi
Pimpinan dan Anggota DPRD yang diuraikan di dalam Belanja Barang dan
Jasa maka bentuk Surat Pertanggungjawabannya adalah kontrak sewa rumah
antara Sekretaris Dewan selaku Pengguna Anggaran dengan Pemilik Rumah
yang disewa.

Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran keuangan daerah sebesar
Rp240.800.000,00 tidak tepat sasaran dan menimbulkan pemborosan keuangan daerah.

Hal tersebut terjadi karena:
a. Pemegang Kas Sekretariat DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah beserta Atasan
Langsung Pemegang Kas lalai dalam melaksanakan tugasnya.
b. Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah yang menerima
pembayaran uang sewa rumah kurang menaati ketentuan yang berlaku.

Sekretaris DPRD Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa,
hal ini dilakukan karena telah ditetapkan berdasarkan hasil rapat pembahasan anggaran
belanja DPRD antara legislatif dan eksekutif.

BPK-RI menyarankan agar:
a. Pimpinan dan Anggota DPRD mempertanggunjawabkan uang sewa rumah
sebesar Rp204.680.000,00 sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
b. Bupati Tapanuli Tengah menegur secara tertulis:


65

1) Sekretaris DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah supaya dalam
menyusun anggaran serta menyetujui pembayaran berpedoman pada ketentuan
yang berlaku.
2) Pemegang Kas Sekretariat DPRD supaya dalam melaksanakan
tugasnya menaati ketentuan yang berlaku.

5. Realisasi Pengeluaran Biaya Bahan Bakar Minyak dan Oli Sebesar
Rp214.742.600,00 Tidak Didukung Bukti Yang Lengkap

Pada Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah
menganggarkan di dalam APBD, Belanja Pemeliharaan di Sekretariat Daerah sebesar
Rp818.325.000,00 dengan realisasi sebesar Rp725.003.507,00.
Hasil pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban Belanja Pemeliharaan yang
dikelola oleh pemegang kas Sekretariat Daerah menunjukkan bahwa terdapat pengeluaran
Biaya Pemeliharaan Alat Angkutan Darat Bermotor, yaitu untuk pembelian BBM dan Oli
sebesar Rp214.724.600,00 tidak didukung bukti yang lengkap dan sah untuk suatu
pembayaran. Surat Pertangungjawaban hanya berupa kuitansi tanda terima pembayaran
uang dari pemegang kas kepada pihak yang menerima.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun
2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan
Daerah dan Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yaitu:
a. Pasal 49 ayat (5) yang menyatakan bahwa setiap pengeluaran kas harus didukung oleh
bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.
b. Pasal 50 yang menyatakan bahwa setiap orang yang diberi kewenangan
menandatangani dan atau mengesahkan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran kas
bertanggungjawab atas kebenaran dan akibat dari penggunaan bukti tersebut.
c. Pasal 52 yang antara lain menyatakan bahwa pembayaran dengan cara beban tetap
dapat dilaksanakan diantaranya untuk keperluan Bantuan Keuangan yang dapat


66

dilakukan setelah pejabat yang berwenang menyatakan lengkap dan sah terhadap
dokumen yang dilampirkan seperti daftar rincian penggunaan anggaran belanja, kontrak
pelaksanaan pengadaan barang/jasa, tanda terima pembayaran, kuitansi, nota dan atau
faktur yang disetujui Kepala Unit Kerja Pengguna Anggaran, dan surat bukti
pendukung lainnya.
d. Pasal 56 yang menyatakan bahwa pengguna anggaran wajib mempertanggung-
jawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-
bukti yang sah.

Hal tersebut mengakibatkan penggunaan uang daerah sebesar Rp214.742.600,00
belum memenuhi syarat sahnya suatu pertanggungjawaban keuangan dan berpotensi terjadi
penyalahgunaan pemanfaatan anggaran.

Hal tersebut terjadi karena :
a. Pemegang Kas Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah lalai dalam
melaksanakan tugasnya.
b. Atasan langsung pemegang kas yang ikut menyetujui pengeluaran tersebut bekerja tidak
mempedomani ketentuan yang berlaku.
c. Kurangnya pengendalian dan atau pengawasan dari atasan langsung.

Bagian Umum Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa, hal
tersebut memang benar dan pada masa yang akan datang akan lebih memperhatikan
ketentuan yang berlaku.

BPK-RI menyarankan agar:
a. Bupati Tapanuli Tengah menegur secara tertulis :
1) Atasan Langsung Pemegang Kas Sekretariat Daerah supaya lebih meningkatkan
pengendalian dan kecermatan dalam menyetujui pembayaran.


67

2) Pemegang Kas Sekretariat Daerah supaya dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
b. Pemegang Kas Sekretariat Daerah mempertanggungjawabkan pengeluaran untuk
pembelian BBM dan Oli sebesar Rp 214.742.600,00.

6. Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2004 Sebesar Rp593.807.101,00 Tidak
Dibukukan Oleh Pemegang Kas Dan Sisa Anggaran Tahun Anggaran 2004
Sebesar Rp429.553.056,00 Digunakan Langsung Untuk Pengeluaran Tahun
Anggaran 2005 .

Berdasarkan pemeriksaan atas Buku Kas Umum Pemegang Kas Sekretariat
Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah diketahui bahwa sisa anggaran per tanggal 31
Desember 2004 adalah sebesar Rp1.259.654.417,00. Berdasarkan Berita Acara
Pemeriksaan Kas dan register penutupan kas Pemegang Kas Sekretariat Daerah yang
dilakukan oleh Badan Pengawas Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah diketahui bahwa
sisa anggaran per tanggal 31 Desember 2004 tersebut terdiri dari sisa uang tunai yang
disimpan oleh Pemegang Kas sebesar Rp.1.076.326.077,00, Pajak belum disetor yang
dananya masih berada pada masing-masing pelaksana kegiatan sebesar
Rp183.328.340,00 serta sisa uang di Bank nihil.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh pemegang kas serta pemeriksaan atas
bukti-bukti pertanggungjawaban penggunaan anggaran pemegang kas daerah diketahui
bahwa saldo uang tunai yang berada pada pemegang kas sebesar Rp.1.076.326.077,00
pada tanggal 31 Desember 2004 tersebut ternyata adalah hanya sebesar Rp20.398,00.
Dari jumlah Rp.1.076.326.077,00 tersebut diantaranya telah disetor ke kas daerah pada
Tahun Anggaran 2004 yang belum dibukukan sebagai kontra pos sebesar
Rp51.767.022,00. Sisanya sebesar Rp1.024.559.055,00 terlambat di setor ke kas daerah
masing-masing pada tanggal 13 Januari 2004 sebesar Rp978.500,00, pada tanggal 24
Januari 2004 sebesar Rp200.000,00 dan tanggal 21 Maret 2005 sebesar
Rp1.023.380.555,00.


68

Berdasarkan Pernyataan yang dibuat oleh Pemegang Kas diketahui bahwa sisa kas
yang terlambat disetor pada tanggal 21 Maret 2005 sebesar Rp1.023.380.555,00
tersebut, ternyata digunakan untuk membelanjai pengeluaran pengeluaran selama
Tahun Anggaran 2004 yang sudah melebihi anggaran dan tidak dibukukan oleh
Pemegang Kas di dalam Buku Kas Umum sebanyak 617 bukti pengeluaran sebesar
Rp593.807.101,00, digunakan untuk pengeluaran belanja dalam Tahun Anggaran 2005
sebanyak 416 bukti pengeluaran sebesar Rp429.553.056,00, dan sisa uang tunai sebesar
Rp20.398,00 dengan rincian sebagai berikut:
a. Realisasi pengeluaran sisa kas Tahun Anggaran 2004 yang melebihi anggaran dan
tidak dibukukan oleh Pemegang Kas di dalam Buku Kas Umum, terinci sebagai
berikut:





FAKTUR JUMLAH NILAI
NO
KODE
REKENING
URAIAN BELANJA
TGL/BULAN/TAHUN BUKTI ( RP )

1 2.1.1.02.02.01 Biaya Listrik Okt s/d Des 2004 3 1.084.200,00
2 2.1.1.02.02.02 Biaya Telephone Okt s/d Des 2004 1 76.987,00
3 2.1.1.02.02.03 Biaya Air Okt s/d Des 2004 6 24.456.625,00
4 2.1.1.02.02.09 Biaya Tamu Okt s/d Des 2004 42 364.516.289,00
5 2.1.1.03.01.03 Biaya SPPD Luar Propinsi Okt s/d Des 2004 20 64.850.000,00
6 2.1.1.04.08.01 Biaya BBM Okt s/d Des 2004 545 138.823.000,00

Jumlah................. 617 Buah 593.807.101,00

b. Realisasi pengeluaran sisa kas Tahun Anggaran 2004 yang dibayarkan untuk
keperluan pada Tahun Anggaran 2005, terinci sebagai berikut:
NO URAIAN
Jumlah
Bukti
Jumlah
1 Biaya BBM 244 Rp 76.547.500,00
2 Biaya SPPD 153 Rp 151.855.000,00


69

3 Biaya Rekening Handphone 3 Rp 37.700.127,00
4 Biaya Rekening Telephone 3 Rp 30.336.986,00
5 Panjar Pengadaan Lahan Embarkasi Haji 1 Rp 64.000.000,00
6 Panjar Kerja Biaya Tamu 2 Rp 6.922.000,00
7 Biaya Gaji PDAM Mual Nauli 2 Rp 28.000.000,00
8 Biaya Honor Operator Komputer 1 Rp 10.500.000,00
9 Biaya Perbaikan Telephone Pemda 1 Rp 16.225.000,00
10 By Rek Telephone Mess Pemda di Mdn 1 Rp 151.804,00
11 By Rek Air Mess Pemda di Mdn 1 Rp 328.100,00
12 By Rek Listrik Mess Pemda di Mdn 1 Rp 686.539,00
13 Panjar Honor Penjaga mess Pemda mdn 1 Rp 1.700.000,00
14 Panjar Kerja Service Perbaikan AC 1 Rp 4.500.000,00
15 Panjar BBM ke Sorkam 1 Rp 100.000,00
Jumlah.............................................................. Rp 429.553.056,00

Berdasarkan pemeriksaan selanjutnya diketahui bahwa realisasi beberapa objek belanja
sekretariat daerah sejak bulan Agustus Tahun 2004 telah melampaui anggaran. Hal
tersebut sesuai dengan Nota Dinas Nomor: 06/PK/2004 tanggal 10 Agustus 2004 yang
disampaikan oleh atasan langsung Pemegang Kas Sekretariat Daerah kepada Bupati
Tapanuli Tengah u/p Sekretaris Daerah, yang menyatakan bahwa belanja perjalanan
dinas melampaui anggaran sebesar Rp26.000.000,00 dan belanja Bahan Bakar
Minyak/Pelumas melampaui anggaran sebesar Rp17.000.000,00.
Berdasarkan pemeriksaan atas bukti-bukti pengeluaran sisa kas yang digunakan tersebut
diketahui bahwa bukti-bukti tersebut sebagian hanya merupakan bukti internal
pengeluaran antara Pemegang Kas dengan pelaksana kegiatan tanpa dilengkapi dengan
bukti-bukti dari pihak ketiga yang menerima pembayaran atas pengeluaran kas daerah
(bukti eksternal) sebagai syarat sahnya suatu bukti pengeluaran daerah yaitu biaya
BBM (2.1.1.02.02.01) sebesar Rp290.678.000,00. Seluruh pengeluaran-pengeluaran
yang dikeluarkan oleh Pemegang Kas tersebut terlebih dahulu telah mendapat
persetujuan dari Sekretaris Daerah dan hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
pelampauan anggaran belanja TA. 2004 yang direncanakan akan dibukukan dan
dipertanggungjawabkan sebagai pengeluaran pada Tahun Anggaran 2005 serta untuk
mengantisipasi pengeluaran-pengeluaran yang terjadi sebelum pengesahan APBD
Tahun Anggaran 2005.


70

Pemeriksaan selanjutnya diketahui bahwa dana yang digunakan untuk menyetor sisa
anggaran Tahun Anggaran 2004 yang disetor ke Kas Daerah pada tanggal 21 Maret
2005 sebesar Rp1.023.380.555,00 tersebut diperoleh pemegang kas dari bendaharawan
umum daerah berupa panjar sebesar Rp1.198.000.000,00 yang diterima sebanyak 2
(dua) kali masing-masing pada pada tanggal 21 Februari 2005 sebesar
Rp590.000.000,00. dan pada tanggal 21 Maret 2005 sebesar Rp608.000.000,00.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 januari 2004 tentang
Perbendaharaan Negara pasal 21 ayat (3), (4), dan (5) yang menyatakan bahwa:
1) Bendahara pengeluaran melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang
dikelolanya setelah 1) meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa anggaran; 2) menguji kebenaran
perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah pembayaran; dan 3) menguji
ketersediaan dana yang bersangkutan.
2) Bendahara pengeluaran wajib menolak perintah bayar dari pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran apabila persyaratan pada ayat di atas tidak
dipenuhi.
3) Bendahara pengeluaran bertanggungjawab secara pribadi atas pembayaran yang
dilaksanakannya.
b. Permendagri Nomor 2 tahun 1994 jo Permendagri Nomor 2 Tahun 1996 tentang
Pelaksanaan APBD pasal 6 ayat (2) yang menyatakan bahwa pengeluaran atas
beban anggaran belanja daerah harus berdasarkan bukti-bukti yang sah untuk
memperoleh suatu pengeluaran.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah:
1) Pasal 1 ayat (11) yang menyatakan bahwa pengeluaran daerah adalah semua
pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu.


71

2) Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa setiap pembebanan APBD harus didukung
oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak
yang menagih.
d. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002
tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan
Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Aggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah pasal 55 yang menyatakan bahwa:
1) Pengguna anggaran dilarang melakukan tindakan yang mengakibatkan beban
APBD jika dana untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau dananya tidak
cukup tersedia;
2) Jumlah kredit anggaran setiap obyek belanja perangkat daerah, merupakan batas
tertinggi pengeluaran belanja.

Hal tersebut mengakibatkan:
a. Pemborosan keuangan daerah atas realisasi pengeluaran yang melebihi pagu anggaran
sebesar Rp593.807.101,00.
b. Pengeluaran daerah tidak terkendali dan membuka peluang terjadinya pelampauan
anggaran pada Tahun Anggaran 2005 serta peluang terjadinya penyalahgunaan uang
daerah.
c. Pengeluaran atas biaya bahan bakar minyak (2.1.1.02.02.01) sebesar Rp290.678.000,00
tidak memenuhi syarat sahnya suatu bukti pertanggungjawaban keuangan daerah.

Hal tersebut terjadi karena:
a. Para pelaksana kegiatan di lingkungan Sekretariat Daerah dalam melaksanakan
kegiatannya lalai tidak mempedomani pagu anggaran yang tersedia
b. Pemegang Kas lalai dalam melaksanakan tugasnya.
c. Sekretaris Daerah dalam menyetujui pengeluaran lalai tidak mempedomani pagu
anggaran yang tersedia.


72

d. Pengawasan dan pengendalian anggaran dari atasan langsung lemah.
e. Badan Pengawas Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah belum optimal dalam
melaksanakan tugasnya.

Bagian Umum Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa, hal
tersebut dilakukan untuk membayar biaya listrik, telepon, air, tamu, SPPD luar propinsi
dan biaya BBM yang dianggarkan pada tahun 2004 terlalu minim. Untuk pengeluaran
tahun anggaran 2005 dilakukan untuk menunjang kelancaran tugas pemerintahan
setelah mendapat persetujuan dari Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah.

BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah menegur secara tertulis:
a. Sekretaris Daerah atas kelalaiannya menyetujui pengeluaran yang tidak
mempedomani pagu anggaran yang tersedia.
b. Para pelaksana kegiatan di lingkungan Sekretariat Daerah supaya dalam
melaksanakan tugasnya berpedoman pada ketentuan dan anggaran yang tersedia.
c. Kepala Badan Pengawas Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah supaya lebih
meningkatkan pengendalian dan atau pengawasan terhadap bawahannya.
d. Pemegang Kas Sekretariat Daerah untuk mempertanggungjawabkan
pengeluaran biaya BBM sebesar Rp 290.678.000,00

7. Pengeluaran Belanja Daerah Pada Dinas Pemukiman Dan Prasarana Wilayah
Serta Kantor Kebersihan, Pertamanan Dan Pemadam Kebakaran Melebihi
Anggaran Sebesar Rp63.000.000,00

Berdasarkan pemeriksaan atas bukti-bukti pertanggungjawaban pengeluaran
Belanja Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah diketahui bahwa terdapat realisasi belanja
daerah yang melebihi anggaran sebesar Rp63.000.000,00 yang terdiri dari:
No Dinas/ Jenis Anggaran Realisasi Realisasi
Kode Rekening Belanja Setelah Koreksi
Melebihi
Anggaran


73

1 Dinas Pemukiman dan
Prasarana Wilayah
2 15 01 00 3 13 Belanja Modal Studio

7.500.000,00 25.500.000,00

18.000.000,00
Dan Komunikasi
2 Kantor Kebersihan, Pertamanan,
dan Pemadam Kebakaran

2 17 01 00 3 01 13 14 Belanja Modal Tanah - 45.000.000,00

45.000.000,00
Untuk Bangunan
Bukan Gedung
Jumlah

7.500.000,00 70.500.000,00

63.000.000,00

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29
Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban
dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan
Perhitungan Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pasal 55 yang menyatakan
bahwa:
a. Pengguna anggaran dilarang melakukan tindakan yang mengakibatkan beban APBD
jika dana untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup
tersedia;
b. Jumlah kredit anggaran setiap obyek belanja perangkat daerah, merupakan batas
tertinggi pengeluaran belanja.

Hal tersebut mengakibatkan pemborosan keuangan daerah atas realisasi
pengeluaran yang melebihi pagu anggaran sebesar Rp63.000.000,00

Hal tersebut terjadi karena:
a. Pelaksana kegiatan Belanja Modal Studio dan Komuniksasi pada di Dinas
Kimpraswil dan Pelaksana Kegiatan Belanja Modal tanah untuk bangunan bukan
gedung pada Kantor Kebersihan, Pertamanan, dan Pemadam Kebakaran lalai tidak
mempedomani pagu anggaran yang tersedia.


74

b. Pemegang Kas lalai dalam melaksanakan tugasnya
c. Pengawasan dan atau pengendalian dari atasan langsung lemah

Pihak Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah dan Kantor Kebersihan,
Pertamanan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa
perbedaan terjadi karena kesalahan dalam memasukkan kode rekening di dalam APBD.

BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah menegur secara tertulis:
a. Kepala Dinas Pemukiman Dan Prasarana Wilayah serta Kepala Kantor Kebersihan,
Pertamanan Dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tapanuli Tengah supaya lebih
meningkatkan pengendalian dan kecermatan dalam menyetujui pembayaran
b. Pemegang Kas pada Dinas Pemukiman Dan Prasarana Wilayah Serta Kantor
Kebersihan, Pertamanan Dan Pemadam Kebakaran supaya dalam melaksanakan
tugasnya berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

8. Pembayaran Biaya Proyek Dinas Kimpraswil Sebesar Rp95.304.500,00
Mendahului Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Dan Berita Acara
Penyerahan Pertama.

Anggaran Belanja Modal Sektor Publik Dinas Pemukiman dan Prasarana
Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah ditetapkan sebesar Rp56.935.645.569,00
dengan realisai sebesar Rp47.641.675.540,00
Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik atas beberapa surat pertanggungjawaban
dan kontrak beberapa pekerjaan yang ada pada Dinas Kimpraswil diketahui bahwa
terdapat pekerjaan yang dibayar lunas mendahului Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan dan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan sebesar Rp95.304.500,00 (rincian
lihat lampiran-1).
Hal tersebut tidak sesuai dengan:


75

a. Permendagri Nomor 2 tahun 1994 jo Permendagri Nomor 2 Tahun 1996 tentang
Pelaksanaan APBD pasal 6 ayat (2) yang menyatakan bahwa pengeluaran atas
beban anggaran belanja daerah harus berdasarkan bukti-bukti yang sah untuk
memperoleh suatu pengeluaran.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah:
1). Pasal 1 ayat (11) yang menyatakan bahwa pengeluaran daerah adalah semua
pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu.
2). Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa setiap pembebanan APBD harus
didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang
diperoleh oleh pihak yang menagih.

Hal tersebut mengakibatkan penyajian Anggaran dan Realisasi Laporan
Perhitungan APBD Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran 2004 tidak
menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

Hal tersebut terjadi karena
a. Kepala Bagian Keuangan dalam mengesahkan SPM tidak menaati ketentuan yang
berlaku.
b.Pengawasan dan atau pengendalian dari atasan langsung lemah.

Pihak Dinas Kimpraswil Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa
hal tersebut adalah untuk pembayaran Jaminan Pemeliharaan tiga paket pekerjaan
yang berkhir pada bulan Mei 2005 dan satu paket yang berakhir pada bulan Januari
2005.

BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah menegur secara tertulis:
a. Kepala Bagian Keuangan Kabupaten Tapanuli Tengah atas kelalaiannya
menyetujui pembayaran tidak mengikuti ketentuan yang berlaku


76

b. Kepala Dinas Kimpraswil atas kelalaiannya tidak melakukan pengawasan dan
pengendalian penyelesaian empat paket pekerjaan dan untuk masa mendatang dalam
melaksanakan tugasnya supaya mempedomani ketentuan yang berlaku.

9. Pengeluaran Yang Dibebankan pada Belanja Tidak Tersangka (2.1.5.01.01.01)
Sebesar Rp87.500.000,00 Tidak Sesuai Peruntukannya.

Anggaran Belanja Tidak Tersangka sebesar Rp207.582.440,00 dengan realisasi
sebesar Rp193.000.000,00. Dari jumlah tersebut sebagian diantaranya digunakan dan
dikelola oleh Bagian Kesejahteraan Sosial sebesar Rp93.750.000,00, Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan sebesar Rp25.000.000,00 dan Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli
Tengah sebesar Rp74.250.000,00.
Hasil pemeriksaan atas realisasi tersebut di atas menunjukkan bahwa
pengeluaran sebesar Rp87.500.000,00 tidak sesuai peruntukkannya, terinci sebagai
berikut:
NO NO
BKU
UNIT
PENGELOLA
URAIAN JUMLAH
(Rp)
1. Bag. Kesejah. Sosial Bantuan Biaya Rehab. Kantor Kodim
0211/TT
17.750.000,00
2. 871 Dinas Pendidikan Biaya Penciptaan Lagu Mars &
Hymne Tapteng serta Lagu Mars &
Hymne SMP Neg.2 Plus Pandan Nauli
25.000.000,00
3. 3950 Sekretariat Daerah a. Bantuan kepada Panwaslu
dalam rangka menghadiri rapat
evaluasi akhir Pemilu 2004 di Jakarta
9.750.000,00
b. Bantuan Dana Operasional
kepada Panwaslu Kab. Tapanuli
Tengah
10.000.000,00
c. Bantuan keuangan kepada
Panwaslu Kab. Tapanuli Tengah
25.000.000,00
Jumlah 87.500.000,00

Pengeluaran tersebut di atas telah mendapat persetujuan Bupati tetapi tidak
diberitahukan kepada DPRD.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


77

a. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.29 Tahun 2002 Tentang Pedoman
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah Serta Tata
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata
Usaha Keuangan Daerah Dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah Pasal 7 Ayat (1) dan (2) yang menyatakan bahwa :
1) Belanja Tidak Tersangka dianggarkan untuk pengeluaran penanganan bencana
alam, bencana sosial atau pengeluaran lainnya yang sangat diperlukan dalam
rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintahan daerah.
2) Pengeluaran lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan
kewenangan pemerintahan daerah, antara lain pengeluaran yang sangat
dibutuhkan untuk penyediaan sarana dan prasarana langsung dengan pelayanan
masyarakat yang anggarannya tidak tersedia dalam Tahun Anggaran yang
bersangkutan.
b. PP No. 105 Tahun 2000 tanggal 10 Nopember 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Pasal 30 menyebukan bahwa penggunaan
anggaran Belanja Tidak Tersangka diberitahukan kepada DPRD.

Kondisi tersebut mengakibatkan penggunaan keuangan daerah sebesar
Rp87.500.000,00 tidak tepat sasaran dan menimbulkan pemborosan keuangan daerah.

Kondisi tersebut terjadi karena :
a. Para pelaksana kegiatan di lingkungan Sekretariat, Dinas Pendidikan dan Bagian
Kesejahteraan Sosial lalai dalam melaksanakan tugasnya.
b. Pemegang Kas yang mengeluarkan anggaran Belanja Tidak Tersangka lalai dalam
melaksanakan tugasnya.
c. Bupati Tapanuli Tengah yang menyetujui pengeluaran anggaran Belanja Tidak
Tersangka bekerja kurang mengikuti ketentuan yang berlaku.
d. Panitia Anggaran Eksekutif lalai dalam melaksanakan tugasnya.



78

Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa bantuan
kepada Panwaslu dilakukan sesuai Keppres Nomor 20 Tahun 2004 yang menyatakan
bahwa Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota menyediakan tambahan Dana Anggaran
APBD TA. 2004 secara optimal untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak guna
mendukung KPU/KPU Daerah/Panwaslu dalam memperlancar pelaksanaan Pemilu
2004.
BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah:
a. Dalam menyetujui pengeluaran Belanja Tidak Tersangka mengikuti ketentuan
yang berlaku.
b. Menegur secara tertulis:
1) Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Bagian
Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah supaya
dalam mengajukan pengeluaran biaya tidak tersangka mempedomani ketentuan
yang berlaku serta lebih meningkatkan pengendalian dan atau pengawasan.
2) Pemegang Kas Sekretaris Daerah, Pemegang Kas Dinas Pendidikan dan
Pemegang Kas Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten
Tapanuli Tengah supaya dalam melaksanakan tugasnya mentaati ketentuan
yang berlaku.
3) Panitia Anggaran Eksekutif supaya dalam melaksanakan tugasnya
mentaati ketentuan yang berlaku.

10. Konsep Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 Belum Didukung Lampiran
Sebagai Mestinya.

Hasil pemeriksaan atas Konsep Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004
yang akan disampaikan kepada DPRD menunjukkan bahwa konsep dimaksud tidak
dilengkapi dengan lampiran Perhitungan APBD yang terdiri dari :
a. Daftar piutang daerah
b. Daftar pinjaman daerah


79

c. Daftar Investasi (penyertaan modal) daerah
d. Daftar realisasi dana cadangan
e. Daftar cek yang masih belum dicairkan
f. Daftar aset yang diperoleh pada tahun berkenaan
g. Daftar Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri dari
Neraca, Laporan Rugi-Laba dan Laporan Aliran Kas.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29
Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2003 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban
dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan
Perhitungan Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pasal 93 yang menyatakan bahwa
Penjabaran Perhitungan APBD dilengkapi dengan lampiran-lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Perhitungan APBD yaitu:
a. Ringkasan Perhitungan APBD
b. Laporan Sisa Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan
c. Rincian Perhitungan APBD
d. Daftar Rekapitulasi Perhitungan APBD berdasarkan bidang
pemerintahan dan perangkat daerah
e. Daftar piutang daerah
f. Daftar pinjaman daerah
g. Daftar Investasi (penyertaan modal) daerah
h. Daftar realisasi dana cadangan
i. Daftar cek yang masih belum dicairkan
j. Daftar aset yang diperoleh pada tahun berkenaan
k. Daftar Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri
dari Neraca, Laporan Rugi-Laba dan Laporan Aliran Kas.



80

Hal tersebut mengakibatkan Konsep Perhitungan APBD belum menyajikan
informasi keuangan daerah secara akurat dan lengkap.

Hal tersebut terjadi karena Kepala Sub bagian Pembukuan dalam melaksanakan
tugas belum sepenuhnya mengikuti ketentuan yang berlaku serta lemahnya pengawasan
dan atau pengendalian dari atasan langsung.

Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa hal ini
disebabkan Kasubbag Pembukuan/Verifikasi dan Kepala Bagian Keuangan belum
sepenuhnya memahami Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2000, dan untuk itu pihaknya
akan mempelajari dan melengkapinya.

BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah memerintahkan Kepala
Bagian Keuangan dan Kepala Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi untuk segera
membuat dan melengkapi daftar lampiran tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.

11. Pengeluaran Tahun Anggaran 2004 Sebesar Rp24.934.102.959,00 Mendahului
Penerbitan SPMU

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun
Anggaran 2004 ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah
Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 8 Maret 2004 dan Perubahan APBD ditetapkan
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor: 5 Tahun 2004 tanggal 27 Desember 2004.
Dalam APBD sebelum perubahan, anggaran belanja daerah ditetapkan sebesar
Rp204.468.368.969 dan setelah perubahaan ditetapkan sebesar Rp222.582.190.929,00
atau naik sebesar Rp18.113.821.960,00 dengan ralisasi sebesar Rp204.265.915.398,00.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dari jumlah tersebut terdapat realisasi
pengeluaran Tahun Anggaran 2004 yang dilakukan sebelum penerbitan SPMU yaitu
melalui penarikan uang tunai dari kas daerah. Penarikan uang tunai tersebut


81

berdasarkan persetujuan dari Bupati Tapanuli Tengah setelah memperhatikan telaahan
dari Kepala Bagian Keuangan dan Sekretaris Daerah. Pengeluaran tersebut merupakan
panjar kerja yang diberikan kepada Pemegang Kas dinas/satuan kerja dengan perintah
dan persetujuan dari atasan langsung masing-masing. Pemberian panjar kerja ini
digunakan untuk membelanjai kegiatan-kegiatan rutin dan kegiatan belanja modal
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dalam Tahun Anggaran 2004. Berdasarkan
pemeriksaan secara uji petik diketahui bahwa jumlah panjar yang dibayar oleh
Pemegang Kas Daerah kepada dinas/satuan kerja selama Tahun Anggaran 2004 adalah
sebesar Rp24.934.102.959,00 terdiri dari panjar yang dibayarkan untuk belanja daerah
yang ditampung di dalam APBD induk sebesar Rp19.999.242.499,00 dan yang
ditampung di dalam Perubahan APBD sebesar Rp4.934.860,00. Dari jumlah tersebut
telah diterbitkan SPMU seluruhnya dengan rincian sebagai berikut:


NO UNIT KERJA APBD P.APBD. TOTAL
1 DPRD 728.837.627,00 -

728.837.627,00
2 Sekretariat Daerah 6.310.447.122,00 2.751.599.900,00

9.062.047.022,00
3 Ktr. Pemberdayaan Masy Desa 306.575.000,00 125.000.000,00

431.575.000,00
4 Dinas Pendapatan Daerah 577.037.000,00 600.000.000,00

1.177.037.000,00
5 Dinas Pertamanan/Kebersihan 135.000.000,00 181.000.000,00

316.000.000,00
6 Bagian Kesejahteraan Sosial 1.185.945.250,00 952.260.560,00

2.138.205.810,00
7 Satpol PP 637.355.000,00 -

637.355.000,00
8 Kimpraswil 8.127.031.500,00 -

8.127.031.500,00
8 Camat Sosorgadong 10.000.000,00 -

10.000.000,00
9 Camat Sitahuis 7.000.000,00 -

7.000.000,00
10 Camat Sibabangun 15.000.000,00 -

15.000.000,00
11 Bappeda 330.000.000,00 125.000.000,00

455.000.000,00
12 Ktr.Penanaman Modal 100.000.000,00 -


82

100.000.000,00
13 Ktr.Perindagkop 30.000.000,00 200.000.000,00

230.000.000,00
14 Din.Perhubungan 87.164.000,00 -

87.164.000,00
15 Din.Kesehatan 250.000.000,00 -

250.000.000,00
16 Din.Kesehatan 55.550.000,00 -

55.550.000,00
17 Din.Pariwisata 60.000.000,00 -

60.000.000,00
18 Din.Kelautan 320.000.000,00 -

320.000.000,00
19 Din.Pertanian 442.300.000,00 -

442.300.000,00
20 SPK 50.000.000,00 -

50.000.000,00
21 Bawasda 22.000.000,00 -

22.000.000,00
22 Ktr.Pertambangan 150.000.000,00 -

150.000.000,00
23 BPS 35.000.000,00 -

35.000.000,00
24 BKKBN 27.000.000,00 -

27.000.000,00
19.999.242.499,00 4.934.860.460,00 24.934.102.959,00

Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 5 Tahun 2000 tanggl 10
Nopember 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
yang menyebutkan bahwa:
1) Pasal 10 ayat (3); setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang
berakibat pengeluaran atas beban APBD apabila tidak tersedia atau tidak cukup
tersedia anggarannya untuk membiayai pengeluaran tersebut.
2) Pasal 28 ayat (2); pembayaran yang membebani APBD dilakukan dengan
Surat Perintah Membayar.
3) Pasal 28 ayat (3); Bendaharawan Umum Daerah membayar berdasarkan
Surat Perintah Membayar
b. Permendagri Nomor 2 tahun 1994 jo Permendagri Nomor 2 Tahun 1996 tentang
Pelaksanaan APBD pasal 6 ayat (5) yang menyatakan bahwa dilarang memberikan


83

panjar melalui Bagian Urusan Kas dan Perhitungan apabila tidak tersedia kredit
anggarannya.

Hal tersebut mengakibatkan pengeluaran-pengeluaran belanja daerah sebesar
Rp24.934.102.959,00 tidak terkendali dan membuka peluang terjadinya
penyalahgunaan pemanfaatan uang daerah.

Hal tersebut terjadi karena:
a. Pemegang Kas Daerah lalai dalam melaksanakan tugasnya serta pengendalian dan
pengawasan dari atasan langsung lemah.
b. Kepala Bagian Keuangan dan Sekretaris Daerah kurang cermat dalam
melaksanakan tugasnya yaitu mengusulkan pengeluaran panjar yang menyimpang
dari ketentuan.
c. Bupati Tapanuli Tengah dalam menyetujui pengeluaran panjar lalai tidak
mempedomani ketentuan yang berlaku.

Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa hal ini
terjadi karena keterlambatan penetapan APBD Tahun Anggaran 2004 dan untuk itu
Tahun Anggaran yang akan datang pihaknya akan memperbaiki supaya pengeluaran
tidak melampaui anggaran yang tersedia.

BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah dalam memberikan
persetujuan panjar mengikuti ketentuan yang berlaku dan selanjutnya menegur secara
tertulis Kepala Bagian Keuangan dan Sekretaris Daerah atas kelalaiannya melakukan
telaahan dan persetujuan pengeluaran panjar yang tidak mengikuti ketentuan yang
berlaku.

12. Sisa Anggaran Sebesar Rp2.381.525.621,65 Terlambat Disetor Ke Kas Daerah



84

Jumlah SPMU yang diterbitkan pada Tahun Anggaran 2004 adalah sebesar
Rp208.852.572.246,00 yang yang terdiri dari SPMU Gaji sebesar
Rp80.593.730.997,00 dan SPMU Non Gaji sebesar Rp128.258.841.249,00. Dari
jumlah SPMU yang diterbitkan tersebut telah disetor oleh pemegang kas ke kas daerah
sebesar Rp3.443.812.380,44.
Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut atas penyetoran sisa anggaran sebesar
Rp3.443.812.380,44 diketahui bahwa sebagian besar yaitu senilai Rp2.381.525.621,65
penyetorannya tidak sesuai dengan ketentuan yaitu melewati batas waktu tanggal 10
Januari 2005 yaitu disetor antara tanggal 11 Januari sampai dengan 21 Maret 2005. Unit
kerja yang terlambat menyetor sisa anggaran adalah sebagai berikut:











NO UNIT KERJA J U M L A H (Rp)
1 Dinas Pendidikan 3.108.198,45
2 Dinas Pendapatan 114.675.693,00
3 Dinas Kesehatan 151.547.643,00
4 Bappeda 1.021.100,00
5 Sma 1 Andam Dewi 446.320,00
6 Sekretaria Daerah 1.024.559.055,00
7 Bawasda 19.195.187,00
8 Sekretariat Dprd 300.000.000,00


85

9 Dinas Pertanian 61.423.520,00
10 Bagian Sosial 111.841.000,00
11 Sma 1 Sorkam Barat 78.515,00
12 Smp 1 Sorga 138.700,00
13 KPU 30.600.000,00
14 Camat Tapian Nauli 1.075,00
15 Dinas Perhubungan 45.640,00
16 Sma 1 Tukka 11.695,00
17 Smp 1 Manduamas 98.800,00
18 Sma 1 Kolang 46.950,00
19 Smp 1 Sirondorung 43.700,00
20 Cabdis Tapian Nauli 309.120,00
21 Bkkbn 1.800.063,00
22 Bappedalda 12.391.834,00
23 Camat Sorkam 1.475,00
24 Kimpraswil 4.945.503,20
25 Dinas Perikanan Kelautan 5.000,00
26 Kepala Daerah/Wakil 543.046.485,00
27 Kecamatan Manduamas 143.350,00

Jumlah 2.381.525.621,65
(Rincian lihat lampiran 2)

Hal tersebut tidak sesuai dengan Permendagri Nomor 2 tahun 1994 jo
Permendagri Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan APBD pasal 9 ayat (3) yang
menyatakan bahwa sisa UUDP yang terdapat pada akhir tahun anggaran harus disetor
ke kas daerah paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Hal tersebut mengakibatkan sisa anggaran Belanja sebesar Rp2.381.525.621,65
terlambat diterima oleh Pemerintah daerah dan tidak dapat segera dimanfaatkan untuk
membiayai kegiatan operasional serta membuka peluang terjadinya penyalahgunaan
keuangan daerah.



86

Hal tersebut terjadi karena para pemegang kas lalai dalam malaksanakan
tugasnya serta pengawasan dan atau pengendalian dari atasan langsung lemah.

Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa temuan
tersebut benar dan untuk masa yang akan datang akan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah menegur secara tertulis:
a. Para Pemegang Kas untuk melakukan penyetoran sisa anggaran sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Para atasan Pemegang Kas untuk lebih meningkatkan pengendalian dan atau
pengawasan dalam melaksanakan tugasnya.

13. Penyampaian Surat Pertanggungjawaban oleh Pemegang Kas Daerah Kabupaten
Tapanuli Tengah Tidak Sesuai Dengan Ketentuan

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah pada Tahun Anggaran 2004 telah
menganggarkan Belanja Daerah sebesar Rp222.582.190.929,00 dengan realisasi
sebesar Rp204.408.775.318,00. Pengelolaan dan pertanggungjawaban belanja daerah
diserahkan kepada pemegang kas pada masing-masing dinas/unit kerja.
Berdasarkan pemeriksaan atas pelaksanaan administrasi dalam pengelolaan dan
pertanggungjawaban belanja daerah di lingkungan Pemeringah Kabupaten Tapanuli
Tengah diketahui bahwa penyampaian Surat Pertanggungjawaban para pemegang kas
ke Bagian Keuangan Tahun Anggaran 2004 terlambat antara satu sampai dengan 334
hari. Atas keterlambatan tersebut, Kepala Bagian Keuangan telah beberapa kali
menegur, terakhir dengan Surat Teguran Nomor : 900/307/2005 tanggal 17 Februari
2005. Tetapi ternyata para pemegang kas tersebut belum menyampaikan surat
pertanggungjawaban secara tertib dan Kepala Bagian Keuangan masih tetap
memberikan tambahan belanja daerah kepada para pemegang kas.


87


Hal tersebut tidak sesuai dengan Permendagri Nomor 2 tahun 1994 jo
Permendagri Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan APBD pasal 29 ayat (1) yang
menyatakan bahwa tanpa mengurangi wewenang atau tanggung jawab atasan
langsung/pemimpin proyek, selambat-lambatnya tanggal 10 tiap bulan bendaharawan
mengirimkan Surat Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Rutin (SPJR) dan
Surat Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pembangunan (SPJP) tentang
pengurusan uang untuk dipertanggungjawabkan (UUDP) bulan yang lalu kepada
Kepala Daerah.

Hal tersebut mengakibatkan Konsep Perhitungan APBD Tahun Anggaran
2004 sebagai pertanggungjawaban kepala daerah kepada DPRD terlambat diselesaikan
oleh Bagian Keuangan.

Hal tersebut terjadi karena:
a. Para pemegang kas lalai dalam malaksanakan tugasnya serta lemahnya pengawasan
dan atau pengendalian dari atasan langsung.
b. Kepala Bagian Keuangan lalai dalam melaksanakan tugasnya.

Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah akan membuat Surat Edaran
kepada Atasan Langsung Pemegang Kas untuk melaksanakan Pengawasan
Penyelesaian Surat Pertanggungjawaban keuangan secara tepat waktu.

BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah menegur secara tertulis:
a. Atasan langsung para Pemegang Kas untuk lebih meningkatkan pengendalian
dan atau pengawasan serta para pemegang kas di jajarannya supaya menyampaikan
Surat Pertanggunjawaban tepat waktu.
b. Kepala Bagian Keuangan supaya dalam pengesahan SPMU mempedomani
ketentuan yang berlaku


88

14. Laporan Triwulan Sebagai Pemberitahuan Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran
2004 Tidak Dikerjakan

Hasil pemeriksaan atas laporan pertanggungjawaban keuangan daerah
Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan bahwa Laporan Triwulan Sebagai
Pemberitahuan Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2004 Tidak Dikerjakan

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29
Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2003 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban
dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan
Perhitungan Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pasal 80 yang antara lain
menyatakan bahwa:
a. Pemerintah Daerah menyampaikan laporan triwulan sebagai pemberitahuan
pelaksanaan APBD kepada DPRD.
b. Laporan triwulan sebagaimana dimaksud di atas disampaikan paling lambat 1 (satu)
bulan setiap akhir triwulan yang bersangkutan.

Hal tersebut mengakibatkan informasi penggunaan anggaran setiap triwulan
tidak dapat diketahui, dan melemahkan sistem pengendalian.

Hal tersebut terjadi karena Kepala Sub bagian Pembukuan dalam
melaksanakan tugas belum sepenuhnya mengikuti ketentuan yang berlaku serta
lemahnya pengawasan dan atau pengendalian dari atasan langsung.

Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa temuan
tersebut benar dan untuk masa datang akan sepenuhnya mengikuti ketentuan yang
berlaku.



89




BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah:
a. Memerintahkan Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli
Tengah untuk menegur secara tertulis Kepala Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi
supaya menyusun Laporan Triwulan pelaksanaan APBD.
b. Menegur secara tertulis Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten
Tapanuli Tengah supaya lebih meningkatkan pengendalian dan atau pengawasan.

15. Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (P-APBD) Kabupaten
Tapanuli Tengah Tidak Sesuai Ketentuan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tapanuli
Tengah Tahun Anggaran 2004 ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1
Tahun 2004 tanggal 8 Maret 2004 dengan rincian sebagai berikut:

a. Pendapatan Rp 176.837.674.000,00
b. Belanja Rp 204.468.368.969,00
Surplus/(Defisit) Rp (27.630.694.969,00)
c. Pembiayaan:
1). Penerimaan Rp 28.080.694.969,00
2). Pengeluaran Rp 450.000.000,00
Rp 27.630.694.969,00

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 8 Maret 2004 tentang APBD
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran 2004 tersebut ditindaklanjuti dengan
Keputusan Bupati Tapanuli Tengah Nomor: 123/KEU/Tahun 2004 tanggal 16 Maret


90

2004 yang menetapkan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
2004 yang terdiri atas:
a. Pendapatan:
1) Pendapat Asli Daerah Rp 5.288.398.000,00
2) Dana Perimbangan Rp 165.098.813.000,00
3) Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp 6.450.463.000,00
Jumlah Rp 176.837.674.000,00

b. Belanja:
1) Belanja Aparatur Daerah
a) Belanja Administrasi Umum Rp 37.994.897.455,00
b) Belanja Operasi dan Pemeliharaan Rp 5.422.038.000,00
c) Belanja Modal/Pembangunan Rp 2.179.995.000,00
d) Belanja Tidak Tesangka Rp 207.582.440,00
Jumlah Belanja Aparatur Rp 45.804.512.895,00

2) Belanja Pelayanan Publik
a) Belanja Administrasi Umum R 67.854.745.028,00
b) Belanja Operasi dan Pemeliharaan R 11.341.452.377,00
c) Belanja Modal R 68.094.332.669,00
d) Belanja Bagi Hasil dan Bant. Keu. R 11.373.326.000,00
Jumlah Belanja Pelayanan Publik Rp 158.663.856.074,00
(Defisit) Rp (27.630.694.969,00)
c. Pembiayaan:
1) Penerimaan R 28.080.694.969,00
2) Pengeluaran R 450.000.000,00
Surplus Pembiayaan Rp 27.630.694.969,00

Namun dalam masa pelaksanaan APBD Tahun 2004 yang hampir selesai, yaitu
pada tanggal 27 Desember 2004, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah melakukan
Perubahan APBD Tahun 2004 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor: 5 Tahun
2004. Penjabaran Perubahan APBD Tahun 2004 ditetapkan dengan Keputusan Bupati


91

Tapanuli Tengah Nomor 731/KEU/Tahun 2004 tanggal 27 Desember 2004 yang berarti 3
(tiga) hari menjelang Tahun Anggaran 2004 berakhir.
Dasar pertimbangan ditetapkannya Perubahan APBD ini adalah adanya Kebijakan
Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah Daerah yang bersifat Strategis/Penyesuaian target
penerimaan Daerah yang ditetapkan atau terjadi kebutuhan yang mendesak. Arah Kebijakan
Umum APBD serta Strategi dan Prioritas APBD diubah menjadi sebagai berikut:




a. Pendapatan
1) Semula Rp 176.837.674.000,00
2) Bertambah Rp 11,656.943.919,21
Jumlah Pendapatan setelah Perubahan Rp 188,494,617.919,21

b. Belanja
1) Semula Rp 204.468.368.969,00
2) Bertambah Rp 19.713.821.960,00
3) Berkurang Rp 1.600.000.000,00
Jumlah Belanja setelah Perubahan Rp 222.582.190.929,00
Defisit setelah Perubahan Rp 34.087.573.009,79

c. Pembiayaan:
1) Penerimaan
a) Semula Rp 28.080.694.969,00
b) Bertambah Rp 8.000.000.000,00
c) Berkurang Rp 543.121.959,21
Jumlah Penerimaan setelah Perubahan Rp 35.537.537.009,79
2) Pengeluaran


92

a) Semula Rp 450.000.000,00
b) Bertambah Rp 1.000.000.000,00
Jumlah Pengeluaran setelah Perubahan Rp 1.450.000.000,00
Jumlah Pembiayaan setelah Perubahan Rp 34.087.573.009,79

Dengan melihat waktu penetapan Perubahan APBD tanggal 27 Desember 2004
yaitu 3 hari menjelang berakhirnya Tahun Anggaran 2004, maka hal-hal yang
melatarbelakangi Perubahan APBD Tahun 2004 diragukan kebenarannya.
Hasil penelusuran lebih lanjut atas APBD dan Perubahan APBD Pemerintah
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2004 ternyata belum sepenuhnya dilengkapi dengan
lampiran-lampiran APBD dan Perubahan APBD yang terdiri dari:
a. Daftar Piutang Daerah;
b. Daftar Investasi (Penyertaan Modal) Daerah;
c. Daftar Dana Cadangan;
d. Daftar Pinjaman Daerah dan;
e. Neraca Daerah Tahun Anggaran Yang Lalu;
Hal ini tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Daerah Nomor: 5 Tahun 2004 pasal 3 yang menyatakan bahwa lampiran
tersebut di atas merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002, tanggal 10 Juni 2002
yang menyatakan bahwa:
1) Pasal pasal 21 ayat (2) dan pasal 27 ayat (2) yang menyatakan bahwa lampiran
Rancangan Perda tentang APBD dan Perubahan APBD terdiri dari:
a) Ringkasan Perhitungan APBD
b) Laporan Sisa Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan
c) Rincian Perhitungan APBD
d) Daftar Rekapitulasi Perhitungan APBD berdasarkan bidang pemerintahan
dan perangkat daerah
e) Daftar piutang daerah


93

f) Daftar pinjaman daerah
g) Daftar Investasi (penyertaan modal) daerah
h) Daftar realisasi dana cadangan
i) Daftar cek yang masih belum dicairkan
j) Daftar asset yang diperoleh pada tahun berkenaan
k) Daftar Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri dari
Neraca, Laporan Rugi-Laba dan Laporan Aliran Kas.
2) Pasal 28 ayat (4) lampiran Rancangan Perda APBD yang antara lain menyatakan
bahwa Rancangan P-APBD yang telah disetuji DPRD disahkan oleh Kepala
Daerah menjadi Perda tentang Perubahan APBD paling lambat tiga bulan
sebelum Tahun Anggaran berkahir.
Hal tersebut mengakibatkan:
a. Pengeluaran keuangan daerah tidak terkendali.
b. Membuka peluang terhadap realisasi belanja melebihi pagu anggaran yang
ditetapkan dan berpotensi terjadi penyalahgunaan keuangan daerah.

Hal tersebut terjadi karena Panitia Anggaran dan Bupati Tapanuli Tengah
kurang cermat dalam merencanakan Perubahan APBD Tahun 2004
Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa temuan
tersebut benar dan untuk masa mendatang akan memperhatikan ketentuan yang
berlaku.
BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah menegur secara tertulis
Panitia Anggaran Eksekutif Kabupaten Tapanuli Tengah supaya dimasa mendatang
bekerja secara cermat dan menaati ketentuan yang berlaku.

16. Beberapa Pengeluaran Pada Unit Kerja Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat
Daerah Sebesar Rp806.500.000,00Tidak Sesuai Dengan Ketentuan



94

Pada Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah
menganggarkan Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan sebesar
Rp13.124.776.560,00 dengan realisasi sebesar Rp12.677.033.738,00. Dari jumlah
tersebut diantaranya sebesar Rp7.444.985.760,00 dikelola dan dipertanggung-jawabkan
oleh Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah, sebagai bantuan keuangan kepada
organisasi kemasyarakatan/agama/kepemudaan/kesenian/ olahraga.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas Surat Pertanggungjawaban dan bukti-bukti
pendukung realisasi Bantuan Keuangan yang dikelola oleh Bagian Kesejahteraan Sosial
Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan bahwa terdapat
pengeluaran sebesar Rp806.500.000,00 yang digunakan tidak sesuai ketentuan, yaitu
antara lain untuk biaya pelaksanaan kegiatan peringatan hari besar, pengadaan
sayembara, lomba, dan lain-lain. (rincian lihat lampiran-3)
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2
Tahun 1994 jo Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 1996, tanggal 8 Maret
1996 tentang pelaksanaan APBD, pasal 14 ayat (1) yang menyatakan bahwa atas
Beban Anggaran Belanja Daerah bagi Dinas/Lembaga/Satuan Kerja Daerah lainnya
dilarang melakukan pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan:
a. Perayaan/peringatan hari besar/hari raya/hari ulang tahun/hari jadi dan sebagainya;
b. Pemberian ucapan selamat, hadiah, tanda mata, karangan bunga dan sebagainya
untuk berbagai peristiwa;
c. Iklan ucapan selamat dan lain sebagainya;
d. Pesta untuk berbagai peristiwa;
e. Pekan Olah Raga pada Dinas/Lembaga/Satuan Kerja Daerah lainnya.
f. Lain-lain pengeluaran untuk kegiatan Dinas/Lembaga/Satuan Kerja Daerah lainnya
yang sejenis/sserupa dengan tersebut di atas.
Hal tersebut mengakibatkan realisasi Belanja Bagi Hasil dan Bantuan
Keuangan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran 2004 sebesar
Rp806.500.000,00 tidak tepat sasaran dan menimbulkan pemborosan keuangan daerah.
Hal tersebut terjadi karena :


95

d. Atasan langsung pemegang kas kurang cermat dalam melakukan pengujian atas
pengeluaran bantuan sebelum menyetujui pembayaran.
e. Pengendalian dan pengawasan dari Kepala Bagian Keuangan lemah.
f. Sekretaris Daerah dalam menyetujui pengeluaran tersebut bekerja tidak
mempedomani ketentuan yang berlaku.
Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa hal tersebut
memang benar dan pada tahun selanjutnya akan dilaksanakan secara lebih cermat
dalam melakukan penegeluaran bantuan dimaksud.
BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah menegur secara tertulis:
a. Sekretaris Daerah atas kelalaiannya menyetujui pengeluaran belanja bagi hasil dan
bantuan keuangan menyimpang dari ketentuan yang berlaku
b. Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tapanuli Tengah selaku atasan
langsung Pemegang Kas supaya lebih meningkatkan pengendalian dan kecermatan
dalam menyetujui pembayaran.
c. Pemegang Kas supaya dalam melaksanakan tugasnya menaati ketentuan yang
berlaku.

17. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten Tapanuli Tengah Kepada Komisi
Pemilihan Umum Sebesar Rp1.133.215.000,00 Digunakan Tidak Sesuai Dengan
Ketentuan

Pada Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah
menganggarkan Belanja Bantuan Keuangan kepada Organsisasi Partai Politik/KPU/
Panwaslu/TNI/Polri dalam APBD sebesar Rp2.178.190.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp2.034.102.978. Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik atas surat
pertanggungjawaban pengeluaran realisasi belanja bantuan dari Bendaharawan KPU
diketahui bahwa terdapat pengeluaran kepada KPU sebesar Rp1.709.912.978,00 yang
diantaranya digunakan tidak sesuai dengan ketentuan sebesar Rp1.133.215.000,00
dengan rincian sebagai berikut:


96

No Bukti Pertanggungjawaban Jumlah Penyimpangan

No
BKU Uraian Uraian Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 1731 Bantuan Keuangan kepada KPU
dengan persetujuan Bupati
Tapanuli Tengah
Nomor:206/Pemum/2004
tanggal 29 Juli 2004
1.128.324.478,00 Diantaranya digunakan
untuk bantuan
kesejahteraan, tunjangan
operasional, biaya
pemeliharaan kesehatan dan
uang makan KPU, PPK,
PPS dan KPPS
749.115.000,00
2 3325 Bantuan Keuangan kepada
Panwaslu sesuai persetujuan
Bupati Tapanuli Tengah tgl 24
Desember 2004 pada Nota Dinas
Kepala Bagian Pemerintahan
Umum Nomor:
406/Pemum/2004 tanggal 24
Desember 2004
101.368.500,00 Diantaranya digunakan
untuk bantuan
kesejahteraan, pemeliharaan
kesehatan dan tunjangan
operasional KPU
29.100.000,00
3 2836 Bantuan Keuangan kepada
Panwaslu sesuai persetujuan
Bupati Tapanuli Tengah tgl 16
Agustus 2004 pada Nota Dinas
Kepala Bagian Pemerintahan
Umum Nomor:
296/Pemum/2004 tanggal 11
Agustus 2004
480.220.000,00 Diantaranya digunakan
untuk bantuan
kesejahteraan, biaya
pemeliharaan kesehatan dan
penunjang operasional
KPU, PPK, PPS dan KPPS
355.000.000,00
Jumlah 709.912.978,00 133.215.000,00

Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Surat Ketua Komisi Pemilihan Umum Nomor: 1229/15/XII/2003 tanggal 11 desember
2003 tentang Data Tentatif Alokasi Dana Penyelenggaraan Pemilu 2004 per
Kabupaten/Kota, yang antara lain menyebutkan bahwa mengingat keterbatasan dana


97

dari APBN maka sesuai dengan pasal 33 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003
dukungan dana dari APBD dapat diarahkan untuk:
1) Dukungan untuk keperluan sosialisasi
2) Tambahan untuk keperluan kantor
- Langganan daya dan jasa
- Pengangkutan
- Operasional KPPS/TPS
- Rehabilitasi/perbaikan
3) Perjalanan Dinas
4) Saranan Mobilitas
b. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 20 tahun2004 tentang Dukungan
Darurat APBD Propinsi, Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2004 untuk pelaksanaan
Pemilu Tahun 2004 tanggal 18 Maret 2004 yang antara lain menyatakan bahwa
penggunaan tambahan dana dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip efisiensi, ekonomis
dan efektifitas serta diprioritaskan untuk: logistik yang meliputi pengadaan dan
distribusi perlengkapan; sosialisasi yang terdiri dari perjalanan dinas, peralatan,
penerangan masyarakat dan distribusi bahan; honorarium bagi tenaga Panitia Pemilihan
Kecamatan/Panitia Pemungutan Suara; pelatihan dan pemberian honorarium bagi
tenaga substitusi; dan dana operasional Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Hal tersebut mengakibatkan terjadi pemborosan keuangan daerah sebesar
Rp1.133.215.000,00.
Hal tersebut terjadi karena:
a. Sekretaris KPU dalam menyusun program dan anggaran Pemilu serta dalam
mempertanggungjawabkan dana APBD lalai tidak mengikuti ketentuan yang berlaku.
b. Ketua KPU dalam menetapkan kebijakan yang terkait dengan pengelolaan keuanga
dana bantuan APBD lalai tidak mengikuti ketentuan yang berlaku.
Pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyatakan bahwa pengusulan
anggaran uang kesejahteraan, pemeliharaan kesehatan dan operasional KPU Kabupaten
Tapnuli Tengah dan uang kesejahteraan PPK, PPS dan KPPS didasarkan pada hasil


98

musyawarah beberapa kali rapat kerja KPU Propinsi dan KPU Kabupaten dan Kota se
Indonesia dengan KPU Pusat yang mengusulkan agar kepada penyelenggara Pemilu 2004
diberikan tambahan biaya mengingat uang kehomatan yang diterima sangat kecil
dibandingkan dengan tugas dan tanggungjawab yang dilaksanakan.
BPK-RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah dalam menyetujui
pengeluaran daerah mengikuti ketentuan yang berlaku dan menegur secara tertulis Ketua
dan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tapanuli Tengah supaya dalam
menggunakan bantuan keuangan yang bersumber dari APBD Kabupaten Tapanuli Tengah
mengikuti ketentuan yang berlaku.



BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA















Lampiran -1
Nilai Kontrak Tgl BA Tgl BA.
Pelaksana Serah Terima Pkrjan Pemeriksaan Pkjn
No Pekerjaan/Proyek
Jadwal Wkt Kontrak
Tgl/No SPM Nilai SPM
Yang Dibayar
Mendahululi BA
Pemeriksaan
1 Pengaspalan Jalan SLTP 5 Plus 90,100,000.00 22/12/2004 22/12/2004 468/SPM/2004 85,595,000.00
051/SPP/DKT/2004 CV Ganda 20/12/2004
08-11-04 s/d08-01-05 22/01/2005 22/01/2005 587/SPM/2004 4,505,000.00 4,505,000.00
31-12-2004
90,100,000.00
2 391,160,000.00 24-11-2004 419/SPM/2004 273,812,000.00

Pemeliharaan Prasarana Jalan
Barambang Kec.Sosorgadong
12/9/04
35/SPP/DKT/2004
CV Tapanuli Expres
03/12/2004 03/12/2004 425/SPM/2004 97,790,000.00
04-11-04 s/d 04-05-05 12/10/04
3/3/05 3/3/05 445/SPM/2004 19,558,000.00 19,558,000.00
13/12/2004
391,160,000.00
3 586,740,000.00 24-11-2004 432/SPM/2004 557,403,000.00

Pemeliharaan Prasarana Jalan
Simpang Bandara Kec.Pinang Sore
CV Maruli Asi 12/10/04
31/SPP/DKT/2004 04-11-04 s/d 04-05-05 3/3/05 17-03-2005 433/SPM/2004 28,337,000.00 28,337,000.00
12/10/04
458/SPM/2004 1,000,000.00 1,000,000.00
20-12-2004 586,740,000.00
4 838,090,000.00 24-11-2004 412/SPM/2004 460,949,500.00

Pemeliharaan Prasarana Jl dan
Jembatan Keliling Mela Kec. Tapian
Nauli CV Andika Pribadi 12/9/04
28/SPP/DKTT/2004 04-11-04 s/d 04-05-05 20-12-2004 20-12-2004 456/SPM/2004 335,236,000.00
20-12-2004
21-03-2005 21-03-2005 591/SPM/2004 41,904,500.00 41,904,500.00
31-12-2004 838,090,000.00
Jumlah 95,304,500.00


Lampiran-2
DAFTAR SISA ANGGARAN YANG TERLAMBAT DISETOR KE KAS DAERAH

NO UNIT KERJA TGL SETOR J U M L A H TOTAL
1 2 3 4 5
1 DINAS PENDIDIKAN 2/3/05 Rp 1,200,000.00
2/3/05 Rp 840,000.00
2/3/05 Rp 45,000.00
2/8/05 Rp 514,423.25
2/8/05 Rp 508,775.20
Rp 3,108,198.45
2 DINAS PENDAPATAN 1/31/05 Rp 4,500.00
1/31/05 Rp 197,400.00
1/31/05 Rp 1,581,500.00
2/18/05 Rp 4,400,000.00
2/22/05 Rp 2,663,000.00
2/22/05 Rp 318,000.00
2/25/05 Rp 55,418,479.00
2/25/05 Rp 44,175,314.00
2/25/05 Rp 5,917,500.00
Rp 114,675,693.00

3 DINAS KESEHATAN 2/21/05 Rp 151,547,643.00 Rp 151,547,643.00

4 BAPPEDA 2/17/05 Rp 1,100.00
1/17/05 Rp 595,000.00
2/14/05 Rp 425,000.00
Rp 1,021,100.00

5 SMA 1 ANDAM DEWI 2/3/05 Rp 246,500.00
2/25/05 Rp 199,820.00
Rp 446,320.00

6 SEKRETARIA DAERAH 1/13/05 Rp 978,500.00
1/24/05 Rp 200,000.00
3/21/04 Rp 1,023,380,555.00
Rp 1,024,559,055.00

7 BAWASDA 1/24/05 Rp 8,060,000.00
1/24/05 Rp 11,135,187.00
Rp 19,195,187.00

8 SEKRETARIAT DPRD 1/13/05 Rp 300,000,000.00 Rp 300,000,000.00

9 DINAS PERTANIAN 1/11/05 Rp 58,490,700.00
1/20/05 Rp 817,120.00
2/14/05 Rp 1,955,700.00
2/28/05 Rp 160,000.00
Rp 61,423,520.00

10 BAGIAN SOSIAL 1/31/05 Rp 111,841,000.00 Rp 111,841,000.00
11 SMA 1 SORKAM BARAT 1/31/05 Rp 78,515.00 Rp 78,515.00
12 SMP 1 SORGA 1/31/05 Rp 138,700.00 Rp 138,700.00
13 KPU 1/24/05 Rp 30,600,000.00 Rp 30,600,000.00
14 CAMAT TAPIAN NAULI 1/24/05 Rp 1,075.00 Rp 1,075.00
15 DINAS PERHUBUNGAN 1/24/05 Rp 45,640.00 Rp 45,640.00
16 SMA 1 TUKKA 1/24/05 Rp 11,695.00 Rp 11,695.00


101

17 SMP 1 MANDUAMAS 1/24/05 Rp 98,800.00 Rp 98,800.00
18 SMA 1 KOLANG 1/13/05 Rp 46,950.00 Rp 46,950.00
19 SMP 1 SIRONDORUNG 1/11/05 Rp 43,700.00 Rp 43,700.00
20 CABDIS TAPIAN NAULI 2/25/05 Rp 309,120.00 Rp 309,120.00
21 BKKBN 2/15/05 Rp 1,800,063.00 Rp 1,800,063.00
22 BAPPEDALDA 2/14/05 Rp 12,391,834.00 Rp 12,391,834.00
23 CAMAT SORKAM 2/21/05 Rp 1,475.00 Rp 1,475.00
24 KIMPRASWIL 1/24/05 Rp 1,200,000.00
2/15/05 Rp 283,840.00
2/15/05 Rp 1,539,832.00
2/15/05 Rp 1,921,831.20
Rp 4,945,503.20

25 DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN 3/14/05 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00
26 KEPALA DAERAH/WAKIL 3/4/04 Rp 543,046,485.00 Rp 543,046,485.00
27 KECAMATAN MANDUAMAS 3/23/04 Rp 143,350.00 Rp 143,350.00

Rp 2,381,525,621.65 Rp 2,381,525,621.65

Anda mungkin juga menyukai