kesadarannya menurun KASUS Tn. Halim, 50 tahun diantar keluarganya ke IGD RS tempat saudara bekerja sebagai dokter Instalasi Gawat Darurat karena tadi pagi ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di tempat tidurnya. Tn. Halim tidak menikah dan tinggal serumah dengan ibunya. Ayahnya meninggal dunia 3tahun yang lalu karena stroke. Menurut keterangan ibunya, Tn. Halim selama ini jarang berobat ke dokter. Tetapi sejak 2-3 minggu terakhir Tn. Halim mengeluh tangannya gatal hingga sering digaruk-garuk. Akibatnya tangannya menjadi lecet-lecet, 2hari sebelum ditemukan pingsan, Tn. Halim pergi ke sebuah klinik 24jam dan diberi obat glibenklamid, amoxicylin, amlodipine, dan salep kulit. Tn. Halim menceritakan kepada ibunya bahwa dokter di klinik itu mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi dan mungkin menderita kencing manis. Ia dianjurkan jangan banyak makan, terutama gula, garam, dan nasi. Ia pun diberi surat pengantar untuk melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium tetapi hingga hari ini belum dilakukannya. Pada pemeriksaan awal didapatkan: Tn. Halim dalam keadaan soporos koma, kulitnya lembab dan dingin Suhu: 36,3C TD : 100/80 mmHg P : 18x/menit TB : 168 cm N : 100x/menit BB : 74 kg
Kasus (2) Dari anamnesis lanjutan diketahui bahawa Tn. Halim sebelumnya menelan glibenklamid 4 tablet, amoxicillin 4 tablet, amlodipine 2 tablet.Saat ditemukan, Tn.Halim dalam keadaan mengorok dan tidak dapat dibangunkan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan: Kesadaran Tn.Halim : GSC 6 Kalenjar tiroid dan kelenjar getah bening leher tidak membesear. Kaku kuduk (-) Jantung tidak ada kelainan Paru : terdengar ronkhi basah halus di paru kanan atas Abdomen : Hepar dan lien tak teraba Pemeriksaan lab didapatkan : Hb : 16g % ureum : 40 mg/dl HbA 1 C : 7.5 % kreatinin : 1,2 mg/dl Leukosit : 9.300/mmHg GDS : 29 mg/dl Trombosit : 212.000/mm 3 Na :128 meq/l
SGOT : 42 u/L K : 3,4 meq/l SGPT : 65 u/L LED : 60 mmHg
ANAMNESIS Identitas pasien Nama : Tn. Halim Umur : 50 tahun Jenis kelamin : pria Pekerjaan : - Alamat : - Status : belum menikah Keluhan Utama : Kasadaran menurun Keluhan Tambahan : Mengeluh tangan gatal sehingga digaruk, akibat, tangan nya menjadi lecet Riwayat Penyakit Sekarang : - Hipertensi - Kemungkinan Diabetes Melitus - IMT = 74/ (1.68) 2 = 26.4 : Obesitas klas I (kriteria Asia Pasifik 2000)
Riwayat Penyakit Keluarga : Ayah meninggal akibat stroke Riwayat Pengobatan : - Glibenklamid( obat Antidiabetik oral gol.Sulfanilurea) - Amoksisilin ( Antibiotik) - Amlodipin (obat Antihipertensi gol. Ca Channel blocker) PEMERIKSAAN FISIK
Suhu : 36.3 o C ( N : 36.5- 37.2 o C ) Pernafasan : 18x/menit ( N : 16-20 x/menit ) Nadi : 100x/menit ( Normal : 60-100 x/menit ) Tekanan Darah : 100/80 mmHg ( Normal : 120/80mmHg )
Inspeksi : - Palpasi : - Kalenjar tiroid dan kelenjar getah bening leher tidak membesar - Hepar dan lien tidak teraba Perkusi: - Auskultasi : - Jantung: tidak ada kelainan - Paru : terdengar ronkhi basah halus di paru kanan atas Pemeriksaan neurologis: - GSC 6 - Kaku kuduk (-)
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Nilai Nilai normal Keterangan Hb 16 g% 14-18 g% Normal HbA 1 C 7.5 % 4-6.7 % Meningkat DM Leukosit 9.300/mmHg 5-10,000/mmHg Normal Trombosit 212.000/mm 3 150.000-450.000/mm 3 Normal SGOT 42 u/L 0 -35 u/l Meningkat SGPT 65 u/L 7 -56 u/l Meningkat Ureum 40 mg/dl 20 -40 mg/dl Normal Kreatinin 1.2 mg/dl 0.6- 1.2 mg/dl Normal GD sewaktu 29 mg/dl 80 -120 mg/dl Menurun Hipoglikemi Na 128 meg/l 135-145 meg/l Menurun Hiponatremi K 3.4 meg/l 3.5-5.0 meg/l Menurun Hipokalemi LED 60mmHg 15 mmHg Meningkat kemungkinan kronis Pembahasan Kasus Masalah Daftar Penyebab Masalah Hipotesis Penurunan Kesadaran Diet rendah garam, gula dan nasi Konsumsi glibenklamid GSC: 6 GDS: 29mg/dl Hipoglikemia Tangan gatal-gatal Hiperglikemia Infeksi jamur Dermatitis alergi / iritan Psikologis Hipotensi TD: 100/80 mmHg Konsumsi glibenklamid dan amlodipine Diet rendah garam Porsi makan diturunkan Perdarahan Obesitas stage 1 TB: 168 cm dan BB: 74 kg BMI: 26,22 Kulit lembab dan dingin Hipotensi hipoglikemia Pembahasan Kasus (2) Hipoglikemi GDS: 29m/dl Konsumsi Glibenklamid Infeksi Paru LED meningkat Ronkhi basah halus di paru kanan atas TBC Pneumonia Gangguan Fungsi Hati SGOT : 42 SGPT: 65 Penggunaan Glibenklamid Diabetes Melitus HbA 1 C : 7.5 % Gangguan Fungsi Ginjal GFR : (140-50)x 74/(72 x1.2) = 77.08 LED meningkat CKD Gangguan elektrolit Na: 128 meg/dl K: 3.4 meg/l Hiponatremi Hipokalemi Tindakan yang harus dilakukan Anamnesa Tambahan: Konsumsi makanan dan minuman sehari-hari teratur atau tidak? Bagaimana porsi makan sehari-hari? Apakah ada demam sebelumnya? Apakah ada muntah-muntah dan nyeri kepala? Apakah ada penurunan berat badan sebelumnya yang signifikan? Konsumsi obat yang diberikan apakah sesuai aturan? Apakah ada luka-luka yang tidak mudah sembuh? Apakah ada diare atau muntah? Bagaimana aktivitas sehari-hari? Apakah pekerjaan sehari-hari? Penyakit yang diderita keluarga? Apakah pola buang air kencing lebih sering terutama di malam hari?
Penatalaksanaan Hipoglikemia- bila koma hipoglikemia terjadi pada pasien yang mendapat sulfonuria sebaiknya pasien dirawat di rumah sakit, karena ada faktor risiko jatuh koma lagi setelah suntikan dekstrosa. Algoritme penatalaksanaan,lihat lampiran. Hipertensi- Ace inhibitor, beta blocker Hiponatremi ringan (120-135 meq/l) diatasi dengan pemberian larutan NaCl secara peroral atau larutan intravena. Hipokalemi- Dapat dikoreksi melaluo asupan makanan yang kaya kalium atau penambahan garam kalium. Makanan yang kaya kalium adalah buah- buahan, jus buah, daging, susu, tomat segar dan kentang. Pemeriksaan penunjang- Rontgen toraks, Funduskopi(retinopaty diabetik) Lab- Profil lipid (kolesterol lengkap) Obesitas- edukasi pasien untuk diet seimbang kalori dan meningkatkan penggunaan energy, misalnya latihan jasmani. Edukasi pola hidup sehat dilakukan setelah kondisi normal kembali. DM- ganti glibenklamid dengan metformin
Tinjauan Pustaka Hipoglikemia pada pasien diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 merupakan factor penghambat utama dalam mencapai sasaran kendali glukosa darah normal atau mendekati normal. Tidak ada definisi kendali glukosa darah yang baik dan lengkap tanpa menyebutkan bebas dari hipoglikemia. Dokter dan tenaga kesehatan yang lain harus memahami benar tentang hal ini dan pasien diabetes serta keluarganya harus diberi informasi tentang masalah hipoglikemia. Resiko hipoglikemia timbul akibat ketidaksempurnaan terapi saat ini, dimana kadar insulin diantara dua makan dan pada malam hari meningkat secara tidak proporsional dan kemampuan fisiologis tubuh gagal melindungi batas penurunan glukosa darah yang aman. Faktor paling utama yang menyebabkan hipoglikemia sangat penting dalam pengelolaan diabetes adalah ketergantungan jaringan saraf pada asupan glukosa yang berkelanjutan. Glukosa merupakan bahan bakar metabolism yang utama untuk otak. Oleh karena otak hanya menyimpan glukosa ( dalam bentuk glikogen ) dalam jumlah yang sangat sedikit, fungsi otak yang normal sangat tergantung asupan glukosa dari sirkulasi. Gangguan pasokan glukosa yang berlangsung lebih dari beberapa menit dapat menimbulkan disfungsi saraf pusat, gangguan kognisi dan koma.
Klasifikasi Gejala Hipoglikemik FASE KADAR GLUKOSA DARAH PERUBAHAN HORMONAL/OTAK GEJALA-GEJALA Fase sublimal Fase aktivasi Fase neurologi 75mg%-50mg% 50mg%-20mg% <20mg% Sekresi insulin mulai menurun dan sekresi glucagon bertambah -aktivitas pusat autonom di hipotalamus -sekresi glucagon dan epinefrin bertambah banyak . Terjadi ganguan fungsi otak Belum ada gejala klinis Gejala adrenergik: palpitasi,keringat berlebihan, tremor, ketakutan, lapar, mual dsb Gejala neuroglikopenik: penurunan kesadaran, kejang-kejang koma. Daftar Pustaka 1. Soegondo S. Farmakoterapi Pada Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2 dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3 . Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.2007. Hal : 1860- 1863 2. Silbernagl S, Lang F. Teks dan Atlas berwarna Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000 3. Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser. Principles of Internal Medicine Harrisons.17th edition. The Metabolic Syndrome. Mc Graw Hill ; 2008. 1509-1513.