Anda di halaman 1dari 4

KILANG MINYAK BLOK DIAGRAM

2:42 PM Info, Lesson 4 comments


Pas lagi senggang, iseng belajar tentang Crude Refinery Configuration deh,, and ini salah satu contohnya. Crude refinery
configuration itu bisa macem-macem, tergantung concern dari masing-masing perusahaan yang ingin dikedepankan. Dan
juga dengan mempertimbangkan kondisi bahan baku dan produk yang diinginkan (bisa Mogas, Jet-E1, Gas Oil dll).
Dibawah ini salah satu contoh Kilang Minyak Blok Diagram yang mungkin bisa buat belajar bersama.



Refinery (kilang minyak) terdiri dari beberapa unit proses. Diantaranya akan dijelaskan
secara singkat sebagai berikut :

1. Crude Distillation Unit (CDU)
Crude Distillation Unit (CDU) adalah unit yang berfungsi untuk pemisahan awal fraksi
minyak mentah berdasarkan range titik didih masing-masing komponen. Feed berupaCrude
Oil (minyak mentah) mula-mula diumpankan ke dalam Atmospheric Distillation
Column untuk dipisahkan antara Fuel Gas (FG), Naphtha, Kerosene, Light Gas Oil,Heavy
Gas Oil, dan Atmospheric Bottom Product (ABP) berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Produk atas berupa FG akan dikirim menuju FG system yang mencakup amine treating dan
LPG Recovery. Side cut berupa Naphtha kemudian akan diolah lebih lanjut di Unit NHT.
Kerosene dan Light Gas Oil kemudian akan diolah di unit Hydro Desulfurization (HDS) unit.
Heavy Gas Oil dipisahkan dan akan diolah di Unit Fluidized Catalytic Cracking (FCC)
sebagai feed. Sedangkan ABP kemudian dimasukkan sebagai feed Vacuum Distillation
Unit (VDU).
2. Vacuum Distillation Unit (VDU)
Vacuum Distillation Unit berfungsi sebagai unit pemisah sama seperti Atmospheric
Distillation Unit, hanya saja yang berbeda adalah tekanan operasi Kolom Destillasinya dibuat
vakum. Unit ini berfungsi untuk memisahkan fraksi Light Vacuum Gas Oil(LVGO), Medium
Vacuum Gas Oil (MVGO), Heavy Vacuum Gas Oil (HVGO), danResidue. Side cut produk
berupa LVGO dan MVGO selanjutnya akan diolah lebih lanjut di Unit FCC, dan HVGO
akan menjadi salah satu feed Hydrocracker Unit, sedangkan bottom product
berupa Residue dibagi 2, sebagian diolah di Unit Delayed Coker, dan sebagian diolah ke Unit
Asphalt Blowing.

3. Naphtha Hydrotreating Unit (NHT)
Naphtha Hydrotreating Unit (NHT) berfungsi untuk menghilangkan dan atau mengurangi
kadar sulphur, nitrogen, metal dan contaminant lain yang ada di Naphtha. Naphtha yang
sudah dihilangkan kontaminannya (Sweet Naphtha) kemudian dipisahkan di Splitter untuk
dipisahkan antara FG, Light Naphtha (LN) dan Heavy Naphtha (HN). Produk atas berupa FG
kemudian akan dikirim ke FG system dan Light Naphtha dikirim langsung ke Gasoline Pool
sebagai campuran Mogas Blending. Sedangkan produk bawah berupa Heavy Naphtha diolah
lebih lanjut pada Unit Reformer.

4. Hydro Desulfurization Unit (HDS)
Hydro Desulfurization Unit (HDS) berfungsi untuk menghilangkan dan atau mengurangi
kadar sulphur dan contaminant lain yang ada pada feed Hydrocarbon. Terdapat 2 Unit HDS,
HDS-1 untuk feed Kerosene dan HDS-2 untuk feed Light Gas Oil (LGO), Light Coker Gas
Oil (LCGO) dan Light Cycle Oil (LCO). Untuk HDS-1, produknya berupa Kerosene dengan
kadar sulfur max 0.2 %wt. Sedangkan untuk HDS-2 produknya adalah Gas Oil dengan kadar
sulfur max 50 ppm. FG dari HDS-1 dan HDS-2 kemudian akan dikirim ke FG system.

5. Fluidized Catalytic Cracking Unit (FCC)
Fluidized Catalytic Cracking Unit (FCC) merupakan Unit proses yang berfungsi untuk
mengubah Hydrocarbon (HC) rantai panjang menjadi HC rantai pendek dengan bantuan
katalis dalam Reactor Fluidized.
Di dalam unit FCC, juga include Unit HDS untuk menghilangkan contaminant sulfur dan
metal sebelum masuk ke dalam reactor, agar katalis tidak teracuni. Produk atas berupa FG
dikirim ke FG system, FCC Gasoline (yang merupakan produk utama) dikirim ke Gasoline
Pool untuk menjadi Mogas Blending component. Sidecut berupa Light Cycle oil (LCO)
dikirim ke HDS-2 sebagai feed dan Heavy Cycle Oil (HCO) dikirim ke Unit Hydrocracker
sebagai feed. Sedangkan produk bawah berupa Heavy Fuel Oil (HFO) dikirim ke FO Tank
sebagai produk akhir.

6. Hydrocracker Unit
Hydrocracker Unit merupakan unit proses yang berfungsi untuk memotong HC rantai
panjang menjadi HC rantai pendek dengan bantuan gas Hidrogen. Feednya berupa HVGO,
HCO, dan Heavy Coker Gas Oil (HCGO). Produk atas berupa FG dikirim ke FG system dan
Hydrocracked Gasoline dikirim ke Gasoline pool. Sedangkan produk bawah berupa LCGO
dikirim ke Gas Oil Tank.

7. Delayed Coker
Delayed Coker merupakan unit proses yang berfungsi untuk memotong HC rantai panjang
menjadi HC rantai pendek. Feed berupa residue, produk bawah VDU, yang banyak
mengandung wax dan asphalt. Di Unit ini dihasilkan produk atas berupa FG yang akan
dikirim ke FG system, Coker Naphtha yang dikirim ke Unit Reformer, Side cut produk
berupa Light Coker Gas Oil (LCGO) dikirim ke HDS-2 sebagai feed, Heavy Coker Gas
Oil (HCGO) dikirim ke Unit Hydrocracker sebagai feed. Produk samping dari Unit ini adalah
terbentuknya coke.

8. Asphalt Blowing Unit
Asphalt Blowing Unit menghasilkan asphalt dari bahan baku Reisdue VDU.

9. Reformer Unit
Reformer Unit adalah unit yang berfungsi untuk merubah senyawa HC non-aromatic menjadi
senyawa HC aromatic. Termasuk di dalam Unit ini adalah Coke NHT dimana feednya
berupa Coker Naphtha. Umpan Reformer berasal dari produk bawah NHT unit yaitu
HN, Coker Naphtha. Produk dari Unit ini adalah FG dan Refformate. FG sebagai produk atas
akan dikirim ke FG system sedangkan Refformate sebagai produk bawah akan dikirim
menuju Gasoline Pool sebagi Mogas Blending Component.

10. Sulfur Plant
Unit ini berfungsi untuk menrecovery sulfur dari Gas Plant.

Anda mungkin juga menyukai