Anda di halaman 1dari 13

Akupunktur Telinga

Akupuntur telinga merupakan sebagian cara pengobatan Traditional Chinese Medicine


(TCM). Selain merupakan pengobata tradisional,, akupuntur telinga juga merupakan
penyembuhan spiritual. Keunikan menakjubkan dalam ilmu akupuntur telinga yaitu apabila
suatu organ atau anggota tubuh mengalami sakit maka akan timbul titik atau kepingan pada
daun telinga. Keadaan seperti ini merupakan refleksi gangguan pada organ atau anggota
tubuh terkait. Titik atau kepingan dari reaksi positif merupakan titik utama terapi.
A. Sejarah Akupuntur Telinga
Akupuntur telinga sudah ditemukan dan di tulis dalam bentuk buku di Cina sejak ribuan
tahun yang lalu. Saat itu, untuk menusuk telinga digunakan benda-benda runcing misalnya
taring atau duri yang runcing. Seiring dengan perkembangan zaman, peran keduanya
digantikan oleh jarum akupuntur telinga, jarum akupuntur yang umum, lancet/jarum
laboratorium, jarum prisma, jarum bawah kulit, magnet telinga, da sebagainya. Sekitar 80 %
titik akupuntur telinga yang sekarang merupakan temuan dari zaman kuno. Sejarah akupuntur
telinga berbeda-beda di masing-masing negara. Berikut sejarah akupuntur telinga di
Indonesia:
Akupunktur umum dan teliga masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan dan
kebudayaan antar negara, antara lain zaman Kerajaan Sriwijaya. Tahun 1963 merupakan
tahun kebangkitan ilmu akupunktur di Indonesia. Hal ini terjadi setelah tim dokter Chung
Kuo berhasil menyembuhkan Presiden Soekarno. Pada tahun itu juga banyak diadakan
kursus-kursus akupunktur bagi masyarakat umum yang dipelopori oleh dr. Andre Zen dan
Tseng Kai. Pada tahun ini pula, akupunktur diakui sebagai salah satu jenis pengobatan yang
ada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
B. Pijat telinga, jepit telinga, dan Urut telinga
Dalam akupunktur, ada beberapa teknik yang sangat membantu efektivitas
penyembuhan, yaitu pijat telinga, jepit telinga, dan urut telinga. Dalam akupunktur telinga;
bagian yang dimanfaatkan hanyalah daun telinga depan dan belakang, sedangkan bagian
tengah dan dalam telinga tidak dipergunakan. Daun telinga merupakan suatu gambaran suatu
janin dalam kandungan pada akhir masa kehamilan. Posisi bayi adalah dengan kepala di
bawah (tidak sungsang atau melintang
1. Pijat telinga
Pijat telinga sebagai pelengkap akupunktur umum merupakan cabang akupunktur yang
bisa berdiri sendiri. Namun, umumnya pijat telinga digunakan untuk mendukung keefektifan
terapi yang menggunakan jarum telinga, magnet telinga, dan biji-bijian. Pijat telinga bisa
dilakukan dengan alat-alat sederhana, seperti pentol korek api, jarum pentol, ujung korek
kuping stainless steel, dan kuku jari.
Pada sekitar 4500 tahun yang lalu, di Cina penyembuh akan membakar moxa (terbuat
dari daun cakar ayam/Nge) pada saat memijat telinga pasien. Hasil pembakaran ini akan
digunakan untuk memanaskan wilayah telinga pasien di tempat ditemukannya reaksi penyakit
pada daun telinga yang ternyata sesuai dengan sakit penderita.


2. Jepit telinga
Jepit telinga bisa berupa magnet tempel, giwang, jepit pakaian, dan lain-lain. Teknik
menjepit telinga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pijat telinga karena
kenyataannya sebagian besar daun telinga tidak menempel di kepala. Oleh karenanya,
misalnya saat memijat telinga depan diperlukan jari lain sebagai penahan di belakang telinga.
Apabila diperhatikan secara seksama, posisi satu jari di depan dan jari lai di belakang telinga
mirip dengan penjepit yang menjepit jarum/biji-bijian da daun telinga. Fungsi penjepit jari
ini berfungsi untuk meningkatkan efek terapi dan pijat telinga.
3. Urut telinga
Urut telinga sudah ada sejak zaman purbakala karena menjewer/mengurut telinga
merupakan reaksi alamiah yang terjadi karena rasa kaget. Misalnya, ketika mendengar suara
gledek/petir maka dengan sendirinya orang menutup telinga dengan telapak tangan lalu
menekankan telapak tangan lebih rapat. Cara ini sebenarnya merupakan urut telinga.
Urut pada daun telinga bisa dilengkapi dengan teknik mengerik telinga. Di saat
mengerik dan memijat, boleh mengoles minyak kelapa secara tipis agar tidak terlalu liicin.
Apabila terlalu licin, dikhawatirkan lokasi yang akan di terapi kurang tepat.


C. Kelebihan dan kekurangan akupunktur telinga
1. Kelebihan akupunktur telinga
Pasien akupunktur telinga tidak perlu merasa takut karena kalau pun salah dalam
memijat titik, tidak akan menimbulkan efek samping. Sebaliknya, bila benar dalam
memijat titik maka penyakit yang ingin diobati tersebut bisa disembuhkan.
Kelebihan-kelebihan pijat da akupunktur telinga antara lain sebagai berikut:
- Dapat mengobati penyakit fisik dan psikis
- Pengobatan bersifat ekonomis; praktis; dan areanya kecil tapi indikasinya luas
- Mudah dipelajari dan diingat karena nama titik sebagian besar sesuai dengan
nama organ dan anggota tubuh
- Hasil terapi cepat terbukti dan efektif, terutama utuk kasus-kasus sebagai berikut
a. Infeksi dan peradangan
b. Salah urat atau keseleo
c. Sakit pencernaan dan lambung
d. Nyeri sendi
e. Pusing karena masuk angin
f. Nyeri jantung
g. Kram dan gangguan sirkulasi darah
h. Menurunkan panas dengan cepat
- Tidak ada efek samping dan tidak berbahaya
- Bisa memperkuat daya tahan tubuh dan dapat mencegah peyakit
- Penyakit pada organ dan anggota tubuh bisa dideteksi melalui titik reaksi positif
yang timbul pada daun telinga
- Titik reaksi positif juga merupakan titik utama terapi penyakit sehingga dapat
mempermudah dalam mecari akar penyakit sekaligus dapat menyembuhkannya.
2. Kekurangan akupunktur telinga
Tidak ada ilmu yang sempurna, begitu pula dengan akupunktur dan pijat telinga.
Dalam penerapan pijat untuk diri sendiri, akupunktur telinga mempunyai kekurangan
jika dibandingkan dengan pijat refleksi tangan dan kaki, yaitu sebagai berikut: pijat
refleksi tangan dan kaki dapat secara langsung melihat da memijat lokasi yang
diiginkan. Sementara pengguna pijat telinga tidak dapat secara langsung melihat da
memijat lokasi yang diinginkan. Untuk mengatasi hal tersebut, cermin dapat
digunakan secara alat bantu untuk melihat telinga. Selain itu, pemahaman tentang
anatomi telinga juga akan mempermudah dalam mencari titik atau lokaksi yang
diinginkan. Hal ini bergua untuk mengatasi penyakit yang diderita oleh diri sendiri.

D. Titik-titik terapi mata di telinga
Titik-titik akupunktur telinga yang berhubungan dengan mata sebagai berikut:
1. T.8 atau Yen (titik mata, eye)
Titik ini terletak pada kwadran V (tengah-tengah lobulus). Indikasi kelainan mata
pada titik ini atara lain sebagai berikut
- Bintil, bintitan, atau hordeolum
- Radang selaput ikat mata atau konjungtivitis (kemunduran fungsi mata)
- Lemah saraf mata
- Tekanan dalam bola mata (glukoma)
2. T.13 atau titik Sen Sang Sien (kelenjar adrenal)
Letak titik ini setinggi pertengahan lekukan bawah tragus. Pemijatan pada titik ini
dapat mengobati beberapa penyakit, sebagai berikut:
- Mengobati infeksi dan bengkak akibat alergi
- Melonggarkan atau mengecilkan pembuluh darah
- Menstabilkan tekanan darah
- Kelainan kulit, rematik, dan nyeri saraf
3. T.24a-24b atau titik Muk 1 dan Muk 2 (titik mata 1 dan mata 2)
Letak titik ini berada di kiri dan kanan incisura intertragicaatas lobulus. Indikasi
pengobata melalui titik ini sebagai berikut:
- Menyembuhkan penyakit-penyakit mata
- Titik T.24b khusus untuk mengobati astigmatis
4. T.29 atau titik Cen Siao Sen (titik belakang kepala/oksipital)
Titik ini terletak di luar antitragus, seperti tiga hubungan atitragus dengan cauda
helic. Indikasi:
- Mengurangi atau menyembuhkan mata tua (presbiopi) da penyakit kulit
- Menyembuhkan penyakit-penyakit saraf perangsang selaput otak seperti keram
dan kejang, rahang terkatup, leher kaku da salah bantal, pusing akibat mabuk
darat, laut, dan udara, asma karena nyeri jantung, infeksi saluran pernapasan,
tekanan darah rendah, serta neurasthenia atau penyakit saraf menahun seperti
stres, depresi, dan patah semangat.
5. T.34 atau titik Pie ce sia 9titik selaput otak atau subkorteks)
Letak ini berada di dalam antitragus, seperti tulang luar antitragus. Indikasi:
- Anti-infeksi, antibengkak, analgesik, dan penenang
- Melancarkan peredaran darah
- Kelainan saraf
- Turun berok (prolapsus uterus)
- Lambung turun (gastroptosis)
- Menstabilkan fungsi selaput otak
- Menyembuhkan penyakit yang dikareakan turunnya organ dalam
- Syok, yaitu kegagalan peredaran darah yang ditandai dengan menurunnya
tekanan darah dan gejala umum lai yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti
alergi, asma, gangguan jantung, trauma fisik dan psikis
6. T.35 atau titik Tay Yang (titik temple atau matahari)
Lokasi titik ini berada dipertengahan bawah antitragus. Indikasi:
- Kelainan mata
- Sakit kepala, terutama migrain
- Gangguan tidur (insomnia)
- Sering kencing malam hari dan rasa malas
- Vertigo
7. T.51 atau titik Ciao Kan (titik vegetatif/sympathies)
Titik ini terletak di pertemuan crus inferius antihelix dengan helix. Indikasi:
- Penyakit-penyakit mata
- Saluran pencernaan
- Hipotensi ataupun hipertensi
- Menghentikan rasa sakit dan keram pada organ dalam
8. T.CSC atau titik Cen Siao Sen Cing (saraf belakang kepala)
Titik ini terletak di dalam scapha, di samping luar dan bawah tangan T.62.
indikasi:
- Fungsi saraf tidak normal pada pancaindra
- Penyakit otak karena trauma dari luar(terbentur
9. T.55 atau titik Shen Men (kejiwaan)
Lokasi titik ini berada diantara 2 crura, lebih ke tepi crus superius. Indikasi:
- Menentramkan jiwa dan pikiran
- Analgesik (menghentikan rasa sakit)
- Pikiran kacau, gelisah dan tidak bisa tidur
- Menyembuhkan berbagai macam infeksi
- Menghilangkan racun dan gatal
- Menurunkan Chi panas dan batuk kering
- Menyembuhkan sakit jiwa,darah tinggi, dan ayan dikarenakan hati yang kacau
- Titik penting anasthesi
10. T.78 atau titik El Cien/Al Cien9pucuk telinga atau ear tip)
Letak titiknya berada di pucuk telinga bila daun telinga ditekuk ke depan.
Indikasi:
- Mengeluarkan darah pada titik ini untuk mengobati radang selaput ikat mata
(konjungtivitas), radang kelopak mata (hordeolum), darah tinggi dan penyakit
panas badan
- Di moxa/moksibusi untuk penyakit kekeruhan lensa mata (katarak). Moxa
adalah dau cakar ayam yang dirajang dan dikeringkan, lalu digulung
menggunakan kertas tipis. Cara pemakaiannya dengan membakar bagian
ujungnya
- Menghilangkan radang
11. T.95 atau titik Sen (titik ginjal)
Titik ini terletak di tengah concha superior. Indikasi:
- Menerangkan penglihata mata dan penyakit mata
- Iris mata berhubunga dengan tulang dan ginjal
- Memperbaiki sperma, otak, da sumsum tulang belakang
- Radang dan infeksi ginjal, fungsi ginjal lemah
- Infeksi kandung kamih da saluran kemih
- Penyakit genetalia seperti impotensi dan kelainan haid
- Ginjal berhubungan dengan teliga dan menjadi pemimpin tulang
- Mengurangi tuli, telinga berdengung, dan pendengaran berkurag
- Mengurangi rambut rontok dan botak
- Menyembuhkan gangguan pencernaan, kurang nafsu makan, dan badan lemah
- Sembelit (konstipasi)
- Kelainan darah dan hormonal
- Kelainan tulang dan persendian
- Urogetalia (berhubungan dengan sistem kemih dan kelamin)
- Pusing sebelah, susah tidur, dan mimpi buruk
- Gangguan pendengaran
- Peradangan telinga
- Analgesik (penghilang rasa sakit) pada patah tulang
Apabila titik ini dipijat atau ditusuk pada wanita hamil 5 bulan keatas maka anak
yang akan lahir akan lebih sehat. Terapi pada titik ini juga dapat mengurangi sifat-
sifat buruk dari faktor keturunan kedua orang tuanya (Menurut Wexu).
12. T.97 atau titik Khan (titik hati)
Lokasi titik ini berada di bagian bawah cancha superior. Indikasi:
- Mempertajam penglihatan
- Mengobati penyakit hati, kandung empedu, dan otot
- Mengobati gatal-gatal karena sakit kuning
- Mengobati keram dan lumpuh karena perdarahan otak (pembuluh darah pecah)
- Lemah otot dan keseleo
- Mengobati penyakit mata karena hati menampakkan dirinya pada mata
13. T.98 atau titik Pi (titik limpa)
Titik ini terletak di teliga kiri T.98 limpa yang membagi daerah T.97 hati menjadi
2 bagian sama besar. Pada telinga kanan T.98 limpa sama dengan T.97 hati.
Indikasi:
- Mengembangkan otot-otot mata yang lemah
- Menyembuhkan kelainan pencernaan
- Menyembuhkan kelainan kulit
14. T.101 atau titik Fei (titik paru-paru)
Lokasi titik ini berada di tengah-tengah conha inferior, melingkari T.100
(jantung). Indikasi:
- Kelaian kulit dan bulu-bulu di badan
- Radang kelopak mata atau hordeolum
- Tifus, disentri, dan radang lambung
- Anestesi kulit

E. Praktik Penanganan Penyakit Mata dengan Terapi Titik telinga
Pengobatan penyakit mata juga bisa dilakukan dengan terapi titik telinga. Dalam
praktiknya, titik yang digunakan berupa titik utama, yaitu titik mata dan titik hati. Contoh
kasus penyakit mata yang dapat ditangani dengan terapi titik telinga seperti berikut ini:













Daftar pustaka
Djing, Oei Gin. 2006. Terapi Pijat Telinga. Jakarta: Penebar Swadaya
Djing, Oei Gin. 2006. Terapi Mata Dengan Pijat dan Ramuan. Jakarta: Penebar
Swadaya

Anda mungkin juga menyukai