Anda di halaman 1dari 30

Presentasi Tentang

Kelangsungan Hidup
Makhluk Hidup

Kelompok 5:
1. Aliya Zubaidah
2. Michael Christopher
3. Mikha Angelo
4. Ramanatalia P
5. Syifa Fauziah




Standar Kompetensi
2. Memahami kelangsungan hidup makhluk
hidup
Kompetensi Dasar
2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup
makhluk hidup melalui adaptasi, seleski
alam, dan perkembangbiakan


A. Pengertian Kelangsungan Hidup
Setiap jenis makhluk hidup dapat lestari jenisnya sampai saat ini karena berasal
dari makhluk hidup sebelumnya yang sejenis dapat bereproduksi dan berdaptasi
dengan lingkungan. Jika makhluk yang hidup pada zaman dulu tidak mampu
bertahan dalam kelangsungan hidupnya, maka jenis makhluk hidup itu akan
punah seperti dinosaurus. Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh
kemampuan adaptasi terhadap lingkungan, seleksi alam, dan
perkembangbiakan.
B. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan hidupnya. Adaptasi dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. adaptasi Morfologi
2. adaptasi Fisiologi
3. adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi terlihat dari adanya perubahan bentuk luar atau dalam suatu
makhluk hidup sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat
hidupnya. Perubahan ini bersifat tetap dan khas untuk setiap jenis sehingga
bisa diwariskan kepada keturunannya.
MACAM-MACAM ADAPTASI
ADAPTASI
Adaptasi
Morfologi
Adaptasi
Fisiologi
Adaptasi Tingkah
Laku
1. adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan
bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan
hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena
tampak dari luar.
Adaptasi berupa penyesuaian tubuh dengan hewan seperti ukuran dan
bentuk gigi, penutup tubuh, dan alat gerak hewan. Gigi disesuaikan dengan
jenis makanannya, sehingga gigi hewan pemakan daging berbeda dengan
hewan pemakan tumbuhan. Penutup tubuh seperti rambut, duri, sisik, dan
bulu yang tumbuh dari kulit disesuaikan dengan kondisi lingkungannya
sehingga dapat membantu hewan untuk tetap bertahan hidup. Contoh
yang lain adalah variasi tulang belakang dan sirip pada ikan pari
disebabkan perbedaan suhu saat pertumbuhannya, jenis kelamin kura-kura
ditentukan oleh variasi temperatur saat inkubasi (pengeraman), serta bentuk
paruh dan kaki burung bervariasi sesuai dengan jenis makanan dan
habitatnya.
Contohnya: - Burung kolibri berparuh panjang & runcing
- Belalang mempunyai rahang atas& bawah yang kuat
- Kaktus mempunyai jaringan penyimpanan air dalam batang yang
tebal
- Eceng Gondok mempunyai tangkai daun yang mengembung
- Teratai mempunyai ruang ruang udara.


Contoh tumbuhan Xerofit:
- KAKTUS





Tumbuhan Xerofit merupakan tumbuhan yang
hidup di daerah kering, Misalnya Gurun.
Contoh tumbuhan Higrofit
- Keladi






Tumbuhan Higrofit adalah tumbuhan yang hidup
di lingkungan basah, Misalnya Kedali
Contoh tumbuhan Hidrofit
- Eceng gondok






Tumbuhan Hidrofit adalah tumbuhan yang hidup
di air, misalnya Eceng Gondok
2. adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi
kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Hewan-hewan
herbivor beradaptasi terhadap makanan secara fisiologis. Sapi, kambing,
kerbau, dan domba merupakan hewan herbivor yang dapat mencerna zat
makanan di dalam lambung. Rayap dan Teredo navalis yang hidup di kayu
galangan kapal dapat mencerna kayu dengan
bantuan enzim selulose.
Selain hewan, manusia dan tumbuhan dapat beradaptasi dengan
lingkungannya secara fisiologi. Tubuh manusia mampu menambah jumlah
sel darahmerah apabila berada di pegunungan yang lebih tinggi. Hal
tersebut dapat mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan
sel-sel tubuh.
Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang
diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka pupil kita akan membuka lebar.
Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita akan menyempit. Melebar atau
menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya.
Jumlah sel darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit
dibandingkan orang yang tinggal di daerah pegunungan. Hal ini
disebabkan karena tekanan parsial oksigen di daerah pantai lebih besar
dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen rendah,
maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen.
Tekanan parsial oksigen adalah perbandingan kadar oksigen di udara
dibandingkan dengan kadar gas lain di udara.

3. adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan
mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Adaptasi tingkah laku dapat berupa hasil belajar maupun
insting/naluri sejak lahir. Terdapat dua macam tingkah laku, yaitu sebagai
berikut:
1) Tingkah laku sosial, untuk hewan yang hidup berkelompok.
2) Tingkah laku untuk perlindungan. Contohnya babi hutan akan menggali
lubang persembunyian dengan kukunya ketika melihat singa, trenggiling
akan menggulung tubuhnya bila bertemu musuh. Contoh lain adalah
kamuflase, misalnya pada bunglon dan gurita.
C. SELEKSI ALAM
Dalam kehidupan sehari-hari, seleksi berarti pemilihan, dan alam
berarti segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Jadi, seleksi alam
adalah pemilihan makhluk hidup yang dapat hidup terus dan tidak dapat
hidup terus yang dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara
alamiah. Bisa juga diartikan sebagai musnahnya beberapa makhluk hidup
karena tidak dapat menyesuaikan diri.
1. Faktor Penyeleksi Alam : - Suhu
- Makan
- Cahaya matahari
2. Kepunahan Makhluk Hidup
Berdasarkan temuan fosil-fosil, dapat diketahui bahwa banyak jenis
makhluk hidup yang hidup pada jaman dahulu tidak ditemukan
lagi sekarang. Tetapi ada juga yang masih hidup sampai sekarang
yaitu capung. Capung adalah hewan yang hidup pada jaman
karbon sampai sekarang. Hewan lain yang hampir mirip dengan
hewan yang telah punah adalah kadal dan komodo. Ketiga hewan
tersebut adalah hewan yangtergolong dalam fosil hidup.
SELEKSI ALAM


FAKTOR PENYELEKSI
ALAM:
1. SUHU
2. MAKANAN
3. CAHAYA
MATAHARI


KEPUNAHAN
MAKHLUK HIDUP


Perkembangan Makhluk
Hidup


Tingkat
Reproduksi
Cara
Perkembangbiak-
an Makhluk Hidup
D. Perkembangbiakan Makhluk Hidup
Perkembangbiakan makhluk hidup dapat dipergunakan untuk
melangsungkan kehidupan. Karena bila tanpa perkembangbiakan, maka
makhluk hidup akan punah. Misalkan pada suatu perkebunan terdapat
populasi belalang yang terkena radiasi, sehingga belalang jantan menjadi
mandul dan tidak dapat melakukan perkawinan dengan belalang betina.
Ketidakmampuan belalang untuk berkembang biak akan menyebabkan
belalang di perkebunan tersebut punah. Jadi, belalang tersebut tidak dapat
menjaga kelestarian jenisnya karena tidak mampu berkembang biak.
Selain hewan, tumbuhan juga dilindungi oleh negara karena kelangkaan
dan daya berkembang biaknya rendah. Misalnya tumbuhan yang
dilindungi oleh negara adalah bunga bangkai (Refflesia Arnoldi), anggrek
bulan Ambon, kemang, kepuh, kayu ulin Kalimantan, kemenyan, dan
gaharu dilindungi oleh negara.
Tingkat Reprodusi.
Tingkat Reproduksi adalah kemampuan suatu makhluk hidup dalam
menghasilkan keturunan. Suatu makhluk hidup yang memiliki tingkat
reproduksi tinggi mampu menghasilkan banyak keturunan dalam
waktu relatif singkat. Contoh makhluk hidup yang memiliki tingkat
reproduksi tinggi adalah golongan serangga. Sedangkan, pada
makhluk hidup yang memiliki tingkat reproduksi rendah, jumlah
keturunannya sedikit dan waktu yang diperlukan relatif lama.
Contoh makhluk hidup yang memiliki tingkat reproduksi rendah
adalah golongan mamalia (badak, kuda, harimau, gajah, banteng,
dan orang utan), serta beberapa jenis burung.
Cara Perkembangbiakan
Makhluk Hidup
Perkembangbiakan
Generatif
Perkembangbiakan
Vegetatif
Perkembangbiakan
Generatif & Vegetatif
Cara perkembangbiakan Makhluk
Hidup
Perkembangbiakan makhluk hidup dibagi mejadi 2, yaitu:
Perkembangbiakan Generatif (seksual), Perkembangbiakan
Vegetatif (aseksual).
Perkembangbiakan Generatif
Perkembangbiakan secara generatif disebut juga perkembiakan
secara kawin. Pekembangbiakan generatif adalah terjadinya
individu baru yang didahului oleh penyatuan 2 sel kelamin
(gamet), yaitu sel kelamin betina dan sel kelamin jantan.
Contohnya ayam, kucing, anjing, dan kambing.
Perkembangbiakan Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif disebut juga perkembangbiakan
secara tak kawin. Perkembangbiakan Vegetatif adalah terjadinya
individu baru tanpa adanya penyatuan sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina. Contohnya: Monera, Protista, Jamur, dan
tumbuhan.
Perkembangbiakan vegetatif dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya dengan membelah diri, membentuk tunas, dan spora.
Membelah diri. Protista misalnya Amoeba dan Paremecium,
berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri. Dengan
membelah diri akan dihasilkan dua sel yang masing masing
merupakan indivudu sehingga terbentuk dua individu. Makhluk
hidup lainnya yang berkembang biak dengan membelah diri, yatu
ganggang biru, bakteri, dan Khamir
Membentuk tunas. Disekeliling induk pohon pisang, umumnya
terdapat tunas-tunas pisang. Tunas-tunas tersebut adalah individu
baru. Selain Pohon pisang makhluk hidup yang membentuk tunas
adalah Ragi, Hydra.
Spora. Jamur, tumbuhan lumut, dan tumbuhan paku
berkembangbiak secara membentuk spora. Spora adalah sel yang
berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Spora pada
umumnya terbentuk di dalam kotak spora. Blia kotak spora pecah,
maka spora akan bertebaran dan blia spora jatuh ditempat yang
lembab akan terjadi pertumbuhan individu yang baru.
Perkembangbiakan secara generatif & vegetatif
Tumbuhan yang berbiji pada umumnya dapat berkembangbiak
secara generatif dan secara vegetatif. Pada hewan,
perkembangbiakan secara secara seksual dan aseksual jarang
terjadi. Bahkan golongan vertebrata tidak terjadi secara askesual.
Contoh hewan yang dapat melakukan perkembangbiakan secara
generatif dan secara vegetatif adalah Hydra.
ADA YANG MAU BERTANYA?
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai