Anda di halaman 1dari 4

Nama : Taopik Pratama S.

NIM : 121411029
Kelas/Prodi : 2A/D3-Teknik Kimia
Mata Kuliah : Peralatan Industri Proses (PIP)

RANGKUMMAN MATERI KULIAH PERALATAN INDUSTRI
PROSES
REAKTOR KIMIA
Reaktor kimia merupakan suatu bejana/tabung tempat berlangsungnya reaksi kimia.
Variabel yang berpengarauh dalam perancanga sebuah reaktor adalah Waktu tinggal ( t ),
Volume (V), Temperatur (T), Tekanan (P), Konsentrasi senyawa (C1, C2, C3, ...,Cn),
Koefisien perpindahan panas (h, U). Perancangan suatu reaktor kimia harus mengutamakan
efisiensi kinerja reactor, Faktor keselamatan kerja dan keamanan operasi, serta Biaya
operasi.
Hal-hal ditas dipertinagkan agar dapat menentukan suatu reaktor yang akan digunakan
dengan tujuan :
1. Mendapat keuntungan yang besar
2. Biaya produksi rendah
3. Modal kecil/volume reaktor minimum
4. Operasinya sederhana dan murah
5. Keselamatan kerja terjamin
6. Polusi terhadap sekitarnya ( lingkungan ) dijaga sekecil-kecilnya
Dalam ilmu teknik kimia ada beberapa jenis reaktor kimia,. Jenis jenis reaktor kimia
tersebut antara lain :
1. Berdasarkan bentuknya
Berdasarkan bentuknya reaktor kimia dibagi kedalam dua jenis reaktor yaitu
reaktor tangki dan reaktor pipa. Reaktor tangki biasanya dipakai utuk proses batch,
semi betch dan kintinyu. Reaktor jenis ini ideal apabila dilakukan pengadukan yang
sempurna, sehingga komposisi dan temperatur dalam reaktor akan konstan.
Reaktor pipa sering juga disebut reaktor alir pipa. Bila zat pereaksi mengalir
dengan arah sejajar sumbu pipa maka reaktor ini dapat disebut reaktor yang ideal.
Reaktor ini juga dapat digunakan untuk pereaksi dalam fasa gas.

2. Berdasarkan prosesnya
Berdasarkan prosesnya reaktor kimia dibagi menjadi dua jenis reaktor yaitu,
reaktor batch dan reaktor kontinyu. Rektor bantch sangat cocok digunakan untuk
produksi dalam kapasitas kecil misalnya, reaksi pencampuran. Konstruksi dari reaktor
batch ini biasanya tersusun oleh sebuah tangki dengan pengaduk serta sistem
pendingin atau pemanas yang menyatu dengan reactor, berukuran mulai dari < 1 L
sampai > 15.000 L, terbuat dari baja, stainless steel atau baja berlapis kaca.

Reaktor ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah :
1. harga instrumentasi rendah.
2. Penggunaannya fleksibel, dan multifungsi
3. Dapat digunakan untuk reaksi yang menggunakan campuran kuat dan beracun.
4. Mudah dibersihkan.
5. Dapat menangani reaksi dalam fase gas, cair dan cair-padat.

Selain keuntungan, reaktor ini juga memiliki beberapa kerugian diantaranya
adalah :
1. Tidak begitu baik untuk reaksi fase
2. Biaya Operasi dan handling per unit produksi tinggi.
3. Waktu shut downnya besar
4. Kapasitas produksi yang kecil
Reaktor kontinyu pada prosesnya tidak dipengaruhi oleh waktu (steady state).
Pada reaktor jenis ini waktu reaksi merupakan lamanya reaktan berada didalam
reaktor atau sering disebut juga sebagai waktu tinggal. Reaktor kontinyu dibagi lagi
menjadi dua jenis reaktor yaitu reaktor CSTR (continue stirred tank reactor) dan
reaktor PFR (Plug Flow Reactor).
Reaktor CSTR terdiri dari satu tangki atau lebih yang dipasang secara vertikal
dengan pengadukan sempurna. Pengadukan pada masing-masing tangki dilakukan
secara kontinu sehingga diperoleh suatu keadaan di mana komposisi campuran di
dalam reaktor benar-benar seragam. Reaktor tangki ini biasanya digunakan untuk
reaksi-reaksi dalam fase cair, untuk reaksi heterogen cair padat atau reaksi homogen
cair- cair.

Reaktor CSTR ini memiliki keuntungan dan kerugian dalam pemakaiannya.
Keuntungan dari penggunaan reaktor ini adalah Temperatur dan komposisi campuran
dalam reaktor homogenserta volume reaktor besar, maka waktu tinggal juga besar,
berarti zat pereaksi lebih lama bereaksi didalam reactor. Sementara itu kerugian dari
penggunaan reaktor ini adalah Tidak efisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang
bertekanan tinggi, Kecepatan perpindahan panas rendah, serta volume yang
dibutuhkan reaktor lebih besar.
Reaktor PFR merupakan reaktor berbentuk pipa, dikatakan ideal jika
kecepatan alir pereaksi dan hasil reaksi diseluruh penampang pipa sama. Reaktor ini
juga memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan dari reaktor ini adalah
volumenya lebih kecil dibandingkan reaktor CSTR. Sementara kerugiannya adalah
Harga alat dan biaya instalasi tinggi, memerlukan waktu untuk mencapai kondisi
steady state. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi Hot Spot ( bagian yang
temperaturnya sangat tinggi) pada tempat pemasukan .

3. Berdasarkan keadaan operasinya

Berdasarkan keadaan operasinya reaktor dibagi kedalam 3 jenis yaitu, reaktor
isotermal, reaktor adiabatis, dan reaktor non adiabatis.
Reaktor isotermal merupakan reaktor dimana umpan yang masuk, campuran
dalam reactor serta aliran yang keluar dari reaktor selalu seragam dan temperaturnya
sama.
Reaktor adiabatis adalah reaktor yang didalamnya tidak ada perpindahan
panas antara reaktor dan sekelilingnya. Jika reaksinya eksotermis, maka panas yang
terjadi karena reaksi, dapat dipakai untuk menaikkan temperatur campuran di reaktor.
Reaktor non adiabatis adalah reaktor yang dimana ada perpindahan panas
antara reaktor dan sekelilingnya.

4. Berdasarkan katalis padat yang digunakannya
Berdasarkan katalis yang digunakan, jenis reaktor dibagi menjadi 2 yaitu,
fixed bed reactor dan fluidized bed reactor. Reaktor fixed bed berisi tumpkan katalis
yang stasioner yang dioperasikian secera vertikal dalam kondisi adiabatis.
Sementara reaktor fludized bed berisis katalis yang dapat terfluidisasi
(katalisnya terangkat oleh aliran fluida reaktan). Biasanya beroperasi dalam kondisi
isotermal.

5. Berdasarkan jenis fluida yang direaksikan
Berdasarkan jenis fluida yang direaksikan, dibagi menjadi 3 reaktor yaitu
bubble tank, agitate tank dan spray tower.
Buble tank cocok untuk kondisi dimana transfer massa kecil atau tahanan
dilapisan cairan kecil. Agitate tank hanya digunakan untuk reaksi fluida cair-cair.
Sementara spray tower biasanya digunakan untuk kondisi dimana transfer massa besar
serta tahanan lapisan cairannya juga besar.

Dalam memilih suatu jenis reaktor kimia yang telah dijelaskan diatas
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah :
1. Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
2. Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping
3. Kapasitas produksi
4. Harga alat (reaktor) dan biaya instalasinya
5. Kemampuan reaktor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk
perpindahan panas

Anda mungkin juga menyukai