Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. M.

DENGAN DEMAM TYPOID


DI RUANG DIAMOND A
RS KEN SARAS

Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 Juni 2014 pukul 09.30 WIB, di Ruang
Diamond B dengan metode autonamnesa dan allownamnesa.
Identitas Pasien
Nama Sdr. M
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum nikah
Alamat : Jangli Perbalan Rt 06 Rw 04 Ngesrep. Banyumanik
Diagnosa medis : Febris Typoid
Tanggal masuk : 23 Juni 2014
Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : Composmentis
Galscow Coma Scale : E : 4, M : 5, V : 6
Tanda-tanda vital :
TD :110/60 mmHg
N :84 x/menit
RR :24 x/menit
S :38 C

Sistem gastrointestinal
Data subyektif :
Makanan pantangan : tinggi serat
Kebiasaan makan : pasien mengatakan makan habis setengah porsi dengan komposisi
nasi sayur lauk buah
Jenis diit : makanan yang di anjurkan yaitu makanan rendah garam
Kehilangan selera makan (anoreksia) :ya
Mual : ya , muntah : ya
Nyeri ulu hati : iya
Pembesaran abdomen : tidak
Penurunan BB : ya
Konstipasi : ya
Data obyektif :
BB sekarang : 52 kg, TB sekarang : 160 cm
Kondisi mulut bersih tidak ada bau mulut
Pemeriksaan abdomen
inspeksi : tidak ada lesi
Alkultasi : tidak ada peningkatan suara peristatik usus
Perkusi : tympani
Palpasi : terdapat nyeri takan
DATA FOKUS
ETIOLOGI
MASALAH
Ds.
Pasien mengatakan nyeri pada
perutnya
P : nyeri muncul saat
beraktivitas
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : perut bagian atas
S : skala nyeri 7
T : nyeri mucul tiba-tiba

Do.
Pasien terlihat menahan nyeri
Pasien terlihat tidak rileks
KU : composmentis
TTV :
TD :110/60 mmHg
N :84 x/menit
RR :24 x/menit
S :38 C

Makan terkontaminasi salmonella

Mulut

Lambung (HCL)

Hidup

Usus terutama palg peyer

Kuman mengeluarkan endotoxin

Bakteremia primer

Retikulo endotheial system (RES)

Difagosit

Mati

Usus halus

Peradangan

Gangguan rasa nyaman nyeri
Rasa nyaman nyeri





Nyeri
Ds. Pasien mengatakan
mual dan muntah,dan
sering mersa haus

Do.
Muntah 4-5 x/hari
Penurunan turgor kulit
tidak elastis
Pasien terlihat lemah
Makan terkontaminasi salmonella

Mulut

Lambung (HCL)

Hidup

Usus terutama palg peyer

Kuman mengeluarkan endotoxin

Bakteremia primer

Retikulo endotheial system (RES)

Difagosit

Mati

Usus halus

Peradangan

Malabsorbsi nutrient

Hiperistaltik usus

Diare/muntah
Kurang vol. cairan

Keseimbangan cairan
Ds. Pasien mengatakan
demam
Do.
TD : 110/60 mmHg
N : 84 x/menit
S :38 C
RR : 24x/menit
Makan terkontaminasi salmonella

Mulut

Lambung (HCL)

Hidup

Usus terutama palg peyer

Kuman mengeluarkan endotoxin

Bakteremia primer

Retikulo endotheial system (RES)

Difagosit tdk difagosit

Bakteremia sekunder
Hipotalamus
Menekan termoregulasi

Demam remiten


IMPLEMENTASI
TUJUAN
IMPLEMENTASI
RESPON
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24
jam diharapkan nyeri
berkurang dengan KH :
Skala nyeri yang dirasakan
bisa berkurang dari 7
menjadi 3
Ekspresi wajah telihat
rileks

Mengobservasi KU dan
TTV

Mengkaji skala nyeri

Mengajarkan teknik nafas
dalam (distraksi&relaksasi)

Mengkolaborasikan
dengan dokter dalam
pemberian obat


TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 82 x/menit
S :37
5
C
RR : 22 x/menit
P : nyeri muncul saat
beraktivitas
Q : nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : perut bagian atas
S : skala nyeri 5
T : nyeri mucul tiba-tiba

Pasien mau mengikuti apa
yang di intruksikan oleh
perawat.

Pasien mau minum obat

Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24
jam diharapkan kebutuhan
cairan terpenuhi, dengan
KH :
Tidak ada tanda -tanda
dehidrasi.(Elasttisitas
Turgor kulit baik,Membran
mukosa lembab dan tidak
ada rasa haus yang
berlebihan).
Pasien sudah tidak
muntah lagi.
Mengobservasi
pemasukkan dan
pengeluaran

Memeriakan cairan oral

Mengolaborasi dengan
dokter untuk terapi cairan
parenteral

Monitor status
dehidrasi(Kelembaban
membram Mukosa, )

Pemasukkan
Makan : 3x/hari @1/2
porsi
Minum : 5x/hari @200 cc

Pengeluaran
BAK : 3-4x/hari
BAB : 1-2x/hari
Muntah : 4-5x/hari

Pasien mau minum

Pasien kooperatf

Penurunan turgor kulit
tidak elastis
Mukosa bibir kering.

Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24
jam diharapkan suhu tubuh
menurun dengan KH :
Turgor kulit membaik
Suhu pada batas normal
Mengobservasi TTV




Memberikan kompres
hangat

Menganjurkan pasien untuk
banyak minum

Mengkolaborasikan dengan
dokter dalam pemberian
antibiotic dan antipiretik
TD : 130/80 mmHg
N : 82 x/menit
S :37
5
C
RR : 22 x/menit

Pasien mau dikompres

Pasien menuruti apa yang
intruksikan oleh perawat


Pasien mau minum obat
Evaluasi I
Diagnosa
kep
Catatan Perkembangan
I
S : pasien mengatakan masih nyeri pada perutnya
P : nyeri muncul saat beraktivitas
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada perut bagian atas
S : skala nyeri
T : Nyeri tiba-tiba


O : Pasien terlihat tidak rileks,
KU : composmentis
TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 82 x/menit
S :37
5
C
RR : 22 x/menit

A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4


II







III
S :pasien mengatakan muntah 4-5 x/hari

O : turgor kulit kurang elastis
Mukosa bibir kering

A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4

S :Pasien mengatakan badannya masih terasa panas.

O : TTV :
TD : 130/80 mmHg
N : 82 x/menit
S :37
5
C
RR : 22 x/menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4
Evaluasi II
Diagnosa
kep
Catatan Perkembangan
I S : pasien mengatakan nyeri pada perutnya sedikit berkurang.
P : nyeri muncul saat beraktivitas
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada perut bagian atas
S : skala nyeri 3
T : Nyeri tiba-tiba.

O : KU : composmentis
TTV :
TD : 120/90 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36
4
c
RR : 20 x/menit

A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi 1,2,3,4


I I









III
S :pasien mengaakan Mual -muntah yang dialami olehnya sudah
berkurang. Muntah : 1 x2/hari

O : turgor kulit elastic dan
Mukosa bibir lembab
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4



S : pasien mengatakan sudah tidak demam

O : TD : 100/80 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36
3
c
RR : 20 x/menit
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai