Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh induksi dan penghambatan enzim terhadp efek farmakologik dan toksisitas

cukup besar, sehingga perlu diperhatikan oleh para praktisi. Sebagai contoh pemberian
fenobarbital bersama-sama dengan warfarin akan mengurangi efek antikoagulansianya.
Demikian pula pemberian simetidin suatu antagonis reseptor H-2 akan menghambat aktiitas
sitokrom P-!"# dalam memetabolisis obat-obat lain.
Pengetahuan tentang pengaruh induktor dan inhibitor enzim terhadap la$u
metabolisme obat akan sangat membantu dalam memperkirakan perubahan-perubahan yang
ter$adi pada efek farmakodinamiknya.
Bahan dan dosis pemberian:
%. Pentobarbital &"# mg'kg ((, i.p., dosis tunggal)
2. *enobarbital &+#mg'kg ((, i.p., ,2!$am, untuk - hari)
-. Simetidin &+#mg'kg ((, p.o., % $am sebelum pemberian pentobarbital)
Alat: Spuit in$eksi. spuit oral. dan stopwatch.
Hewan uji: mencit.
Cara kerja:
%. Setiap subkelompok mendapat - ekor mencit.
2. /encit pertama &kontrol) pentobarbital sa$a0 tanpa praperlakuan.
-. /encit kedua &induksi enzim)0 praperlakuan fenobarbital - hari berturut-turut setiap
2!$am &disiapkan laboran).
!. /encit ketiga &inhibisi enzim)0 praperlakuan simetidin %1 % $am sebelum pentobarbital.
". Semua mencit diberikan pentobarbital. Segera catat waktu mencit pertama kali
kehilangan refleks balik badan &righting reflect) dan waktu kembalinya refleks tersebut.
2. 3umpulkan data seperti tabel di bawah ini. Hitung durasi pentobarbital berdasarkan data
refleks balik badan. 4$i statistik dengan 5noa &6"7).
Tabel 2.4. Hasil Percobaan 8nduksi dan 8nhibisi 9nzim
Kelompok
perlakuan
No Volume
entotal
!ml"
#e$leks balik badan %urasi
!menit" Hilan& Kembali
Kontrol
'
2
(
4
)
*nduksi
'
2
(
4
)
*nhibisi
'
2
(
4
)
Tu&as laporan sementara:
%. 5pakah yang dimaksud dengan induktor dan inhibitor enzim dan berikan contohnya
masing-masing - dengan obat yang dipengaruhinya: ;elaskan mekanisme ker$a induktor
dan inhibitor enzim<
2. ;elaskan pengaruh induktor dan inhibitor enzim terhadap efek farmakologi dan toksisitas
obat:
-. 5pakah yang dimaksud dengan auto-induction<
!. ;elaskan pengaruh kekurangan konsumsi asam-asam amino terhadap kapasitas enzim
yang berperan dalam metabolisme obat:
Tu&as laporan akhir:
%. 4rutkan - $enis perlakukan berdasarkan lama durasi refleks balik badan dari hasil
percobaan, bandingkan dengan teori, dan bahas.
2. 5pakah induksi dan inhibisi enzim mempengaruhi onset obat<
+#C,BAAN (
+-+K ANA./+0*K
Tujuan:
/emahami efek analgesik beberapa obat pereda nyeri dengan metode rangsang
kimia.
%asar Teori:
=bat analgesik adalah obat atau senyawa yang bertu$uan untuk mengurangi
atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Secara umum
analgesik dibagi men$adi 2 golongan besar yaitu analgesik narkotik dan analgesika
non-narkotik.
5nalgesik diberikan kepada penderita untuk mengurangi rasa nyeri yang
disebabkan oleh berbagai rangsang nyeri seperti rangsang mekanis, kimia dan fisis.
>asa nyeri tersebut disebabkan karena lepasnya mediator-mediator nyeri seperti
bradikinin, prostaglandin atau serotonin dari $aringan yang rusak, yang kemudian
akan merangsang reseptor nyeri di u$ung saraf perifer atau tempat lain. Dari tempat-
tempat ini selan$utnya rangsang nyeri diteruskan ke pusat nyeri di korteks serebri
oleh syaraf sensoris melalui sumsum tulang belakang dan talamus.
/etode pengu$ian aktiitas suatu analgesik dilakukan dengan menilai
kemampuan zat u$i untuk menghilangkan rasa nyeri yang diinduksi pada hewan
percobaan, seperti mencit atau tikus. Pada umumnya potensi daya analgesik dinilai
pada hewan dengan menggunakan besarnya peningkatan stimulus nyeri yang harus
diberikan sampai ada respon nyeri atau $angka waktu ketahanan hewan terhadap
stimulus nyeri atau $uga peranan frekuensi respon nyeri &5nonim, %66%).
?urner &%62") membagi metode pengu$ian daya analgesik men$adi dua
berdasarkan $enis analgesiknya sebagai berikut0
'. /olon&an anal&esik narkotik
a. metode $epitan ekor
b. metode pengukuran tekanan
c. metode rangsang panas
d. metode potensi petidin
e. metode antagonis nalorfin
f. metode ke$ang oksitosin
g. metode pencelupan pada air panas
2. /olon&an anal&esik non1narkotik
a. metode rangsang kimia
b. metode pododolorimeter
c. metode rektodolorimeter
Bahan dan Alat er2obaan:
Bahan Alat
Hewan u$i 0 mencit Spuit in$eksi &#,%-% ml)
@arutan A/A Ba %7 peroral ;arum oral &u$ung tumpul)
Suspensi asetosal #,"7 dalam A/A %7 dosis %#,%
mg'kg(( &dosis manusia)
(eker glass
Suspensi parasetamol %7 dalam A/A % 7 dosis C,%!
mg'3g(( &dosis manusia)
Stop watch
@arutan steril asam asetat %7
Cara Kerja:
%. Setiap kelompok mendapat %" mencit.
2. /encit 8 &kontrol), diberi larutan A/A%7 p.o.
-. /encit 88, diberi suspensi asetosal p.o.
!. /encit 888 diberi suspensi parasetamol p.o.
". Setelah %" menit kemudian, seluruh mencit disuntik asam asetat "# mg'kg ((
i.p..
2. (eberapa menit kemudian mencit akan menggeliat &perut ke$ang dan kaki ditarik
ke belakang). Aatat $umlah kumulatif geliat yang timbul setiap selang waktu "
menit selama 2# menit.
C. (uat kura mean kum geliat masing-masing perlakuan s t &menit).
+. Hitung persen daya analgetik dengan rumus
7 daya analgetik D %## - &='3 E %##), di mana 0
= D $umlah kumulatif geliat mencit yang diberi obat analgesik
3 D $umlah kumulatif geliat mencit yang diberi A/A &kontrol)
6. (andingkan daya analgetik asetosal dan $amu.
Catatan: >angsang kimia tidak spesifik untuk u$i analgetik. (ila suatu senyawa
ditemukan positif terhadap rangsang kimia perlu dilan$utkan dengan u$i analgetik
yang lain sebelum disimpulkan mempunyai efek analgetik:
+#C,BAAN 4
+-+K ANT**N-.A3A0*

Tujuan: memahami prosedur pengu$ian efek antiinflamasi suatu obat dengan metode
@angford et.al..
Bahan dan Alat:
3aragenin %7 dalam A/A
#,#"ml subplantar
;arum in$eksi
Batrium Diklofenak %%,6"mg'kg(( ;arum oral
5,uadest ol. #," ml ?imbangan
Hewan uji: mencit
Cara Kerja: &berdasarkan skripsi +sti No4ita56 277( den&an modi$ikasi)
%. /encit 2 ekor dibagi men$adi 2 kelompok dan diperlakukan a,uadest &kontrol)
dan diklofenak &perlakuan) per oral.
2. Setelah %" menit pada kedua kelompok mencit, kaki kiri belakang mencit
disuntik karagenin subplantar sementara kaki kanan belakang disuntik dengan
spuit tanpa suspensi.
-. ?unggu % $am, mencit dikorbankan, kakinya dipotong pada sendi torsocrural,
dan ditimbang. F induksi karagenin maksimal setelah - $am, percobaan ini
memilih % $am untuk efisiensi.
!. Hitung daya antiinflamasi dengan rumus0
8 9%
%a:a antiin$lamasi !;" < 1111111111 ) '77;
8
4 D harga rata-rata berat kaki &kiri) kelompok kontrol dikurangi
rata-rata berat kaki normal &tanpa perlakuan atau kaki kanan)
DD harga rata-rata berat kaki kelompok perlakuan dikurangi
rata-rata berat kaki normal &tanpa perlakuan)
". 4$i statistik daya antiinflamasi dengan statistik yang sesuai &tidak diker$akan).
Tabel =.'. Hasil Percobaan Daya 5ntiinflamasi Diklofenak s 5,uadest
Bo Kontrol %iklo$enak
Kaki kiri
Kaki
kanan
8 Kaki kiri
Kaki
kanan
%
%
2
-

1
Tu&as laporan sementara:
%. 5pakah yang dimaksud dengan inflamasi dan bagaimana ge$alanya<
2. 5pa sa$a yang dapat menyebabkan inflamasi<
-. Sebutkan golongan obat yang dapat beker$a sebagai antiinflamasi, $elaskan
mekanisme ker$anya, dan berikan contoh obatnya:
+#C,BAAN =
8>* K+T,K0*KAN AK8T
*. T8>8AN
/ahasiswa mampu memahami tu$uan, sasaran, tata cara pelaksanaan, luaran,
dan manfaat u$i ketoksikan akut sesuatu obat atau pestisida.
**. +N%AH8.8AN
3etoksikan akut adalah dera$ad efek toksik sesuatu senyawa yang ter$adi
dalam waktu singkat setelah pemberiannya dalam dosis tunggal. (atasan waktu
singkat disini ialah rentang waktu selama 2! $am setelah pemberian senyawa. (ila
demikian, u$i ketoksikan akut dapat ditakrifkan sebagai u$i ketoksikan sesuatu
senyawa yang diberikan atau dipe$ankan dengan dosis tunggal pada hewan u$i
tertentu, dan pengamatannya dilakukan selama masa 2! $am.
?u$uan utama u$i ketoksikan akut sesuatu obat ialah untuk menetapkan
potensi ketoksikan akut, yakni kisaran dosis letal atau dosis toksik obat terkait, pada
satu $enis hewan u$i atau lebih. Selain itu, u$i ini $uga ditu$ukan untuk menilai
berbagai ge$ala klinis yang timbul, adanya efek toksik yang khas, dan mekanisme
yang memerantarai ter$adinya kematian hewan u$i.
;adi, dalam u$i ketoksikan akut, data yang dikumpulkan berupa tolok ukur
ketoksikan kuantitatif &kisaran dosis letal'toksik) dan tolok ukur ketoksikan kualitatif
&ge$ala klinis, wu$ud, dan mekanisme efek toksik).
?olok ukur kuantitatif yang paling sering digunakan untuk menyatakan
kisaran dosis letal atau toksik, berturut-turut adalah dosis letal tengah &@D
"#
) atau
dosis toksik tengah &?D
"#
). Gakni, suatu besaran yang diturunkan secara statistik,
guna menyatakan atau menimbulkan efek toksik yang berarti pada "#7 hewan u$i.
?erdapat tiga metode yang paling sering digunakan untuk menghitung harga @D
"#
yakni metode grafik .ith$ield ? @il2oAon, metode kertas grafiik probit logaritma
3iller dan Tainter, dan metode rata-rata bergerak Thompson1@ell, yang pada
dasarnya didasarkan pada kekerabatan antara peringkat dosis dan 7 hewan yang
menun$ukkan respons.
Pada dasarnya, u$i ketoksikan akut sesuatu obat, merupakan salah satu mata
rantai u$i toksikologi, dalam kaitannya dengan penilaian keamanan obat terkait bila
digunakan oleh manusia. ;adi, hasil u$i ketoksikan akut, terutama potensi
ketoksikannya &@D
"#
), bersama-sama dengan hasil u$i potensi keefektifannya &9D
"#
)
obat terkait. Selain itu, pengetahuan tentang potensi ketoksikan akut, $uga dapat
dimanfaatkan untuk merancang u$i ketoksikan subkronis'kronis, maupun untuk
memperkirakan dosis awal atau dosis terapi penelitian yang lain &"-%#7 @D
"#
).
(erikut ini para mahasiswa akan diperkenalkan pada tata cara pelaksanaan baku
u$i ketoksikan akut sesuatu obat.
***. TATA CA#A +.AK0ANAAN
'. emilihan hewan uji
Hewan u$i yang digunakan sekurang-kurangnya dua $enis hewan, lebih
disarankan empat $enis, terdiri dari roden dan nirroden, baik $antan maupun betina,
satu galur, dewasa sehat, dan beratnya seragam &ariasi yang diperbolehkan lebih
kurang %#7).
2. en&elompokan hewan uji
Se$umlah hewan u$i terpilih, selan$utnya diadaptasikan di laboratorium paling
tidak selama satu minggu. Penimbangan berat badan dilakukan satu hari sebelum
perlakuan. 3emudian hewan u$i dibagi men$adi beberapa kelompok, sesuai dengan
$umlah peringkat dosis senyawa u$i yang akan diberikan, ditambah satu kelompok
kontrol negatif. /asing-masing kelompok u$i, paling tidak terdiri dari lima ekor
hewan.
(. Tata 2ara pemberianBpemejanan dosis sediaan uji
Sedapat mungkin senyawa u$i dipersiapkan sebagai sediaan larutan. Dosis
sediaan u$i yang diberikan, paling tidak terdiri dari empat peringkat dosis, berkisar
dari dosis tertinggi yang tidak atau hampir tidak mematikan seluruh hewaan u$i,
sampai dengan dosis terendah atau hampir tidak mematikan seluruh hewan u$i,
sampai dengan dosis terendah yang mematikan seluruh atau hampir seluruh hewan
u$i &kisaran dosis diperkirakan menyebabkan %#-6#7 kematian hewan pada masa
akhir u$i).
Peringkat dosis terendah sampai tertinggi yang dipilih sebaiknya merupakan
interal logaritma yang a$eg &kelipatan tetap). 4ntuk mempermudah penetapan
peringkat dosis, seyogyanya dilakukan dahulu orientasi dengan interal log #,2 atau
antilognya &kelipatan tetap D !). (ila peringkat dosis terendah dan tertingginya sudah
ditemukan, selan$utnya peringkat dosis antaranya ditetapkan berdasarkan faktor
interal atau kelipatan tetap yang lebih sesuai. Bamun, bila yang diu$i adalah obat
tradisional &$amu), lebih baik dicoba dahulu dosis tertinggi tepat pada batas olume
maksimum yang boleh diberikan pada hewan u$i, karena pada umumnya sulit
ditemukan harga @D
"#
aktual $amu.
Sediaan u$i diberikan pada hewan u$i paling tidak melalui $alur yang akan
digunakan oleh manusia. Dalam hal ini, HH= &%622) menyarankan tiga atau lebih
$alur pemberian. Dan kekerapan pemberiannya, hanya sekali selama masa u$i.
4. en&amatan
/asa pengamatan dilakukan selama 2! $am, kecuali pada kasus-kasus
tertentu dapat selama C I %! hari.
3riteria pengamatan meliputi 0 &a) pengamatan fisik terhadap ge$ala-ge$ala
klinis &?abel 8J), &b) perubahan berat badan, &c) $umlah hewan yang mati pada
masing-masing kelompok u$i, dan &d) histopatologi seluruh organ.
=. Analisis dan e4aluasi hasil
Data ge$ala-ge$ala klinis yang nampak pada fungsi ital, secara kualitatif
dipakai untuk mengealuasi mekanisme penyebab kematian. Data hasil pemeriksaan
histopatologi, digunakan untuk mengealuasi spektrum efek toksik. Data $umlah
hewan yang mati pada masing-masing kelompok, secara kuantitatif digunakan untuk
menghitung @D
"#
mengikuti salah satu tata cara yang telah disebutkan dalam
pendahuluan. (ila sampai dengan batas olume maksimum yang boleh diberikan
pada hewan u$i, dosis yang diberikan tidak menimbulkan kematian hewan u$i &sering
di$umpai pada pengu$ian obat tradisional), maka dosis tertinggi tersebut dinyatakan
sebagai @D
"#
semu &@D
"#
).
Dari harga @D
"#
yang diperoleh, selan$utnya potensi ketoksikan akut senyawa
u$i dapat digolongkan men$adi 0
Sangat tinggi, bila @D
"#
D K % mg'kg
?inggi D %-"# mg'kg
Sedang D "#-"## mg'kg
Sedikit toksis D "##-"### mg'kg
Hampir tidak toksis D "-%" g'kg
>elatif tidak berbahaya D L %" g'kg
*V. +#C,BAAN
8ji ketoksikan akut pestisida !ba:&on

B%%T"
?ugas 0
Pela$ari uraian pada butir 8I888 dengan seksama. 3emudian buat rencana ker$a
u$i ketoksikan akut pestisida pada mencit.
Aatatan 0
Saudara akan men$alankan praktikum percobaan ini berdasarkan rencana
ker$a yang saudara susun. Dan kumpulkan rencana ker$a tersebut pada pembimbing
sebelum acara praktikum.
V. 80TAKA AC8AN
(alazs, ?. %6C#, /easurement of Ahronic ?oEicity. 8n. paget, M.9. &9d.). Methods in
Toxicology. (lackwell Scientific Publications 0 =Efortd.
Donatus, 8.5. %66#. Toksikologi Pangan. 9disi 8. P54 Pangan dan Mizi 4niersitas
Mad$ah /ada 0 Gogyakarta.
Donatus, 8.5. 2##". Toksikologi Dasar. 9disi 88. @aboratorium *armakologi dan
?oksikologi (agian *armakologi dan *armasi 3linik *akultas *armasi
4niersitas Mad$ah /ada 0 Gogyakarta.
?allarida, >.;. N /urray, >.(. %6+%. Manual of Pharmacologic Calculations with
Computer Programs. Springer-Jerlag0Bew Gork.
?imbrell, ;.5. %6+6. 8ntroduction to ?oEicology &chapter %%). ?aylor N *rancis 0
@ondon.
?urner, >.5., %62". Screening /e-thods in Phamacology &chapter "). 5cademic
Press. Bew Gork.
Horld Health =rganization. %622. Principles for Preclinical Testing of Drug Safety.
HH= ?echnical >eport Series, Bo. -!%. HH= Menewa.
Horld Health =rganzation. %6C+. Environtmental Health Criteria ! Principles and
Methods for Evaluating the Toxicity of Chemicals. Part 8. HH= 0 Menea.
Tabel IV. Pemeriksaan fsik dalam uji ketoksikan akut pada
roden
Sistem organ Pengamatan N
pemeriksaan
?anda-tanda umum ketoksikan
SPP N somato
motor
Perilaku Perubahan sikap terhadap pengamat,
okalisasi luar biasa, gelisah
Merakan 3edutan, tremor, ataksia, katatonia,
paralisis, konulsi, keterpaksaan gerak
3ereaktifan
terhadap aneka
rangsangan
3eberangasan, kepasifan, anestesia,
hiperastesia
>efleks serebral N
spinal
@emah, tidak
?onus otot 3ekakuan, kelembekan
Sistem saraf
otonom
4kuran pupil /iosis, midriasis
Sekresi Saliasi, lakrimasi
Pernafasan Sifat N la$u nafas (radipnea, dispnea
3ardioaskular Palpitasi daerah
kardiak
(radikardi, aritmia, denyut lebihkuat
atau lemah
Saluran cerna Peristiwa Diare, sembelit
Perut *latulen, kontraksi
3onstensi tin$a ?idak terbentuk, warna hitam
Menitorinari Jula, kelen$ar
meme
(engkak
Penis Prolap
Derah perineal 3otor
3ulit dan bulu rr Harna keutuhan 3elembekan, kemerahan, kelepuhan,
piloereksi
/embran
mukosa
3on$ungtia, mulut 3ongesti, perdarahan, sianosis,
kekuningan
/ata 3elompok mata Ptosis
(ola mata 9bsoptalmus, nistagmus
?ransparansi =positas
@ain-lain ?empat in$eksi (engkak
3ondisi umum Perawatan abnormal, kurus
V*. +#TANCAAN
a. ;elaskan perbedaan tata cara perhitungan @D
"#
antara metode /iller N ?ainter,
?hompson-Heil, dan @itchfield-HilcoEon serta *armakope 8ndonesia 888:
b. ;elaskan tu$uan, sasaran, luaran dan manfaat u$i ketoksikan akut sesuatu obat<
c. 5pa bedanya harga @D
"#
dengan @A
"#
<
+#C,BAAN D
8>* ,T+N0*A0*
*. T8>8AN
/ahasiswa mampu memahami tu$uan, sasaran, tata cara pelaksanaan, luaran,
dan manfaat u$i potensiasi senyawa.
**. +N%AH8.8AN
4$i potensiasi bertu$uan untuk menentukan efek suatu senyawa dengan
adanya senyawa lain, yang kemungkinan akan meningkatkan ketoksikan salah satu
senyawa terserbut. Pada u$i potensiasi dapat diperoleh informasi tentang adanya
kemungkinan peningkatan efek toksik suatu senyawa karena tercampur
denganasenyawa lain. (anyaknya ragam zat toksik memungkinkan ter$adinya
potensiasi efek toksik.
4$i potensiasi dilakukan mengikuti tata cara u$i ketoksikan akut. (edanya
hanya terletak pada $umlah senyawa u$i. 4ntuk u$i ketoksikan aku hanya melibatkan
satu senyawa u$i, sedangkan untuk u$i potensiasi melibatkan dua atau lebih senyawa
u$i. ?olok ukur kuantitatif u$i potensiasi adalah harga @D
"#
gabungan senyawa relatif
terhadap @D
"#
masing-masing senyawa tunggal.
***. TATA CA#A +.AK0ANAAN %AN +#C,BAAN
8ji potensiasi ketoksikan akut pestisida !ba:&on

dan %%T"
?ugas 0
(uat rencana ker$a u$i potensiasi ketoksikan akut pestisida pada mencit.
Aatatan 0
Saudara akan men$alankan praktikum ini berdasarkan rencana ker$a yang
saudara susun. Dan kumpulkan rencana ker$a tersebut pada pembimbing sebelum
acara praktikum..
*V. 80TAKA AC8AN
Donatus, 8.5. %66#. Toksikologi Pangan. 9disi 8. P54 Pangan dan Mizi 4niersitas
Mad$ah /ada 0 Gogyakarta.
Donatus, 8.5. 2##". Toksikologi Dasar. 9disi 88. @aboratorium *armakologi dan
?oksikologi (agian *armakologi dan *armasi 3linik *akultas *armasi
4niersitas Mad$ah /ada 0 Gogyakarta.
Dreisbach, >.H. %6+#. Hand"ook of Poisoning &Ahapter %2). %#
th
ed. @ange /edical
Publications-/arugen 5sia &Pte# @td.0 pasir Pan$ang.
@oomis, ?.5. %6C+. &9disi ter$emahan, 5lih bahasa 8mono 5rgo Donatus).
Toksikologi Dasar &(ab 18),. 9disi 888. 838P Press0 Semarang.
+C,BAAN E
T+#A* ANT*%,T83
*. T8>8AN
/ahasiswa mampu memahami tu$uan, sasaran, dan strategi terapi antidot,
berdasarkan contoh kemampuan air kelapa mengawaracunkan pestisida.
**. +N%AH8.8AN
?erapi antidot ialah suatu tata cara yang secara khusus ditu$ukan untuk
membatasi intensitas efek toksik zat kimia atau untuk menyembuhkan efek toksik
yang ditimbulkannya, sehingga bermanfaat untuk mencegah bahaya selan$utnya. (ila
disimak, takrif tersebut mengandung makna bahwa tu$uan terapi antidot ialah
membatasi penyebaran racun di dalam tubuh, sedang sasaran terapinya berupa
penurunan atau penghilangan intensitas efek toksik.
8ntensitas efek toksik sesuatu senyawa, bergantung pada keberadaan &besar
kadar dan lama tinggal) senyawa terkait di tempat aksinya. Di mana keberadaan
tersebut, ditentukan oleh keefektifan absorpsi, distribusi, dan eliminasi senyawa
terkait. (ila demikian, upaya membatasi penyebaran racun, tentunya harus dikaitkan
dengan ketiga proses tersebut. 3arena itu, strategi terapi antidot diantaranya
melibatkan penghambatan absorpsi dan distribusi, serta peningkatan eliminasi racun
terkait.
***. TATA CA#A +.AK0ANAAN %AN +#C,BAAN
'. Bahan
/encit, pestisida , air kelapa.
2. en&elompokkan dan perlakuan terhadap hewan uji
Dua puluh ekor mencit $antan, satu galur, berat badan seragam, umur 2--
bulan, dibagi secara acak men$adi ! kelompok sama banyak.
3elompok 8, hewan u$i dipe$ankan pestisida secara peroral &dosis yang telah
diperoleh pada percobaan %), kemudian dicatat saat mulainya timbul efek toksik.
3elompok 88-8J hewan u$i diperlakuan sama seperti kelompok 8, kemudian
dipe$ankan dengan air kelapa dengan tiga peringkat dosis secara peroral. Aatat saat
timbulnya efek toksik hingga ter$adinya kematian.
4. Analisis dan e4aluasi hasil
(uatlah tabel yang berisi data purata waktu yang diperlukan untuk timbulnya
efek toksik setelah perlakuan masing-masing kelompok.
Perbedaan waktu untuk masing-masing ge$ala antar kelompok perlakuan,
hitung secara statistik mengikuti tata cara arian pola searah, taraf kepercayaan 6"7.
(ila memungkinkan analisis statistik dilan$utkan dengan u$i ?ukey atau u$i lain yang
se$enis.
*V. 80TAKA AC8AN
Donatus, 8.5. %66#. Toksikologi Pangan. 9disi 8. P54 Pangan dan Mizi 4niersitas
Mad$ah /ada 0 Gogyakarta.
Donatus, 8.5. 2##". Toksikologi Dasar. 9disi 88. @aboratorium *armakologi dan
?oksikologi (agian *armakologi dan *armasi 3linik *akultas *armasi
4niersitas Mad$ah /ada 0 Gogyakarta.
Dreisbach, >.H. %6+#. Hand"ook of Poisoning &Ahapter %2). %#
th
ed. @ange /edical
Publications-/arugen 5sia &Pte# @td.0 pasir Pan$ang.
@oomis, ?.5. %6C+. &9disi ter$emahan, 5lih bahasa 8mono 5rgo Donatus).
Toksikologi Dasar &(ab 18),. 9disi 888. 838P Press0 Semarang.
+#TANCAAN
a. 5pa sa$a strategi terapi yang dilakukan dalam penanganan keracunan< ;elaskan:
b. ?etapi antidot air kelapa pada keracunan pestisida termasuk strategi terapi yang
mana< /engapa demikian<
c. 5pa yang men$adi penentu keberhasilan terapi antidot< /engapa demikian<
d. ;elaskan hubungan antara intensitas efek toksik dan strategi terapi antidot<

Anda mungkin juga menyukai