Anda di halaman 1dari 7

PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA

I. PENDAHULUAN
Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang kehidupan secara sistematis,
sehingga Biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga proses penemuan. Sehingga para pelajar
dapat membuktikan bahwa konsep atau prinsip yang ada pada buku benar adanya.
Untuk membuktikan konsep tersebut para mahasiswa harus melakukan eksperimen
atau percobaan. Dalam percobaan dapat dilakukan di laboratorium. Karena itulah di
setiap perguruan tinggi mutlak adanya laboratorium yang lengkap dan terpadu guna
memperlancar proses perkuliahan yang berhubungan dengan membutikan suatu teori
yang telah ada.
Didalam kegiatan praktikum biologi tidak hanya digunakan bahan biologis (bahan
yang berasal dari makhluk hidup) tetapi juga digunakan berbagai bahan kimia. Bahan
kimia tersebut digunakan sebagai pereaksi. Oleh karena itu mahasiswa biologipun perlu
memiliki pengetahuan tentang bahan-bahan kimia, khususnya yang sering digunakan
dalam praktikum. Pengatahuan tentang bahan kimia yang dimiliki diantaranya
dimaksudkan agar mahasiswa mampu menangani bahan kimia secara baik. Dengan
demikian praaktikum dapat berjalan lancar dan kecelakaan karena ketidaktahuan dapat
dihindari.

II. PEMBAHASAN
Bahan kimia yang ada di laboratorium jumlahnya relatif banyak, disamping
jumlahnya yang banyak bahan kimia juga dapat menimbulkan berbagai resiko
bahaya yang cukup tinggi, oleh karena itu dalam pengelolaan lab aspek pengenalan
bahan, cara penanganan, dan penyimpanan adahal hal yang harus diperhatikan.
Ada beberapa klasifikasi untuk bahan-bahan kimia yang ada pada laboratorium
seperti bahan kimia mudah terbakar, bahan pengoksidasi, bahan mudah meledak,
bahan radioaktif, bahan korosif, serta bahan beracun atau toksik.
1. Bahan Mudah Terbakar (Flammable)
Bahan mudah terbakar dapat berwujud gas, cairan yang mudah menguap,
atau bahan padat dalam bentuk debu cika tercampur dengan udara.


a. Bahan yang mudah terbakar memiliki sifat-sifat:
Mudah menguap
Uap cairan dapat menimbulkan api dalam kondisi normal
uap cairan menyebar memenuhi ruangan
Sebagian besar uap lebih berat dari udara sehingga cenderung berada
di permukaan lantai.
b. Contoh-contoh bahan yang udah terbakar
Pelarut dan pereaksi seperti Asetaldehid, Asam Asetat, Aseton,
Benzen, Karbondisulfida, etil alkohol, Eter, Etil Asetat, Etil Alkohol, dll.
Bahan Organik seperti AL, Mg, Zn, K, Na, gas Etilen, Metana, Butana,
dll.
c. Penanganan dan Penyimpanan
Bahan tidak boleh dipanaskn secara langsung atau disimpan
dipermukaan yang panas.
Simpan pada tempat yang memiliki ventilasi baik
Sediakan dalam jumlah yang minimum. Pelarut yang tidak digunakan
lagi, kembalikan kebotol semula
Sediakan alat pemadam kebakaran. Bila kebakaran kecil gunakan kain
basah atau pasir.
Pada saat memanaskan bahan kimia, jangan melebihi kapasitasnya
Jangan membuang cairan yang mudah terbakar ke bak cuci
Jangan menyimpan cairan yang mudah terbakar dekat dengan
pengoksidasi atau bahan korosif.
Kontrol semua bahan secara periodik

2. Bahan Pengoksidasi (Oxidizing)
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya
oxidizing
a. Sifat-Sifat
Mudah bereaksi dengan oksigen
Tidak mudah terbakar
Bila berekasi dengan zat mudah terrbakar, dapat terbakar secara
signifikan
Biasanya zat anorganik


b. Contoh Bahan Pengoksidasi
Chlorat, Perchlorat, Bromat, Peroksida, Asam Nitrat, Kalium Nitrat,
Kalium Petinanganat, Bromin, Khlorin, Fluorin dan Iodin yang mudah
bereaksi dengan Oksigen (dalam kondisi tertentu) sehingga
dikelompokkan menjadi bahan pengoksidasi.
c. Penanganan dan Penyimpanan
Hindari penyimpanan di tempat panas
Sediakan bahan ini secara minimum
Jauhkan dari bahan yang mudah terbakar
Simpan secara aman dengan ventilasi yang baik
Kontrol bahan secara teratur

3. Bahan Korosif (Korosive)
Bahan korosif merupakan salah satu bahan yang dapat merusak
dan mengakibatkan cacat permanen pada jaringan yang terkena
bahan korosif.
Bersentuhannya kulit dengan bahan-bahan korosif umumnya disadari
sehingga kurang begitu berbahaya bila dibandingkan dengan racun yang
terisap. Banyak bahan yang tidak korosif tetapi menimbulkan iritasi pada
kulit dan dapat menyebabkan peradangan. Bahan tersebut misalnya
senyawa alkali sabun dan bahan-bahan higroskopik

a. Sifat-Sifat
Cairan yang tidak dapat terbakar
Sebagian mudah menguap
Merusak jaringan pada tubuh manusia
Merusak alat-alat yang digunakan
Bila asam pH <2 dan bila basa pH >11,5
b. Contoh Bahan Korosif
Asam Nitrat, Asam Sulfat, Asam Klorida, Natrium Hidroksida, Asam
Asetat, Anhidrida Asetat, Metanol, Perchlorat, Ammonia, Bromin,
Fluorin, Hidrogen Iodida, Phenol,karbondioksida padat, Asam Format,
Hidrogen Peroksida, Fosfor Merah dan Fosfor kuning, Logam Kalium,
Kalium Hidroksida, Perak Nitrat dan Logam Natrium.
c. Penanganan dan Penyimpanan
Simpan di tempat yang sesuai daan lakukan pengontrolan dan
pengawasan
Ikuti aturan penyimpanan
Simpan di laboratorium dalam jumlah minimum
Gunakan selalu pelindung, seperti sarung tangan, jas lab, dan
kacamata
Jangan sampai tumpah dan jika bersentuhan dengan kulit, cucilah
dengan air dan sabun
Untuk setiap bahan yang tidak dapat dicuci dengan air gunakan emulsi
pembersih kemudian basuh dengan sabun dan air.

4. Bahan Mudah Meledak (Explosive)
Beberapa bahan kimia dapat meledak jika bercampur dengan udara,
meskipun tidak terdapat udara bahan kimia juga dapat terurai dan biasanya
disertai ledakan ketika dipanaskan atau dicampur dengan bahan lain.
a. Hal-Hal Pemicu Ledakan
Adanya pelarut mudah terbakar
Ada udara cair. Udara dapat meledak jika dicampur dengan unsur-
unsur pereduksi atau hidrokarbon
Ada debu. Debu padat dari bahan mudah terbakar bercampur dengan
udara
Ada gas-gas
Ada peroksida
b. Contoh Bahan Mudah Meledak
Sebagai contoh, asam nitrat daapat menimbulkan ledakan jika bereaksi
dengan beberapa pelarut seperti Aseton, Dietil Eter, Etanol, dll.
c. Penaganan dan Penyimpanan
Biasakan melakukan eksperimen di tempat terbuka atau di dalam
lemari uap
Gunakan dalam jumlah sedikit
Gunakan alat yang layak, seperti gelas tebal, yang stabil oleh tekanan
Lakukan pengamatan dari belakang layar pengaman atau gunakan
pelindung seperti masker.
Kontrol bahan secara teratur.



5. Bahan Beracun (Toxic)
Bahan ini dalam kondisi normal atau kondisi kecelakaan ataupun
dalam kondisi kedua-duanya dapat berbahaya terhadap kehidupan
sekelilingnya.
a. Sifat-Sifat
Terdapat dalam berbagai wujud
Biasanya masuk ketubuh lewat mulut, pernafasan dan kulit
Berbahaya bagi tubuh
Bersifat karsiogenik
b. Contoh Bahan Beracun
Anilin, Benzen, Bromin, Chlorin, Fluorin, Formaldehid, Asam Format,
Hidrogen Chlorida, Antimon, Arsen, Barium, Berillium, Boron, Hidrogen
Cyanida, Hidrogen Peroksida, Iodium, Asam Nitrat, Nitrobenzen,
Phenol, Sulfurdioksida, Logam-logam, Chromium, Mercury (air raksa),
Perak, dan Timah.
c. Penanganan dan Penyimpanan
Gunakan bahan sambil hidung ditutup atau berventilasi baik
Gunakan pelindung, seperti kacamata, sarung tangan, dan jas lab
Botol harus selalu memiliki tabel dan disimpan di lemari yang terkunci
Cuci tangan sampai bersih sebelum meninggalkan laboratorium
Taburkan tanah atau pasir jika bahan tumpah ke lantai sampai
terserap kemudian uapkan tanah/pasir terrsebut di dalam oven
III. KESIMPULAN
Laboratorium mempunyai potensi berbahaya bagi kesehatan para penggunanya,
namun potensi bahaya tersebut bukan tak dapat dikendalikan, dengan adanya
kesadaran serta didukung dengan pengetahuan tentang bahan kimia dan sifat-
sifatnya, kecelakaan dapat dihindarkan, dikurangi, bahkan ditiadakan sama sekali.
Sehingga laboratorium bukan menjadi tempat yang menakutkan dan berbahaya.











IV. Daftar Pustaka

Imam Khasan, S. 1983. Tinjauan Umum Keselamatan Kerja Dalam Laboratorium.
Kursus Keselamatan Kerja dalam Menangani bahan Kimia Berbahaya 5-9
Desember 1983. LKN; Bandung.

Djupripadmawinata, et al. (1981). Pengelolaan Laboratorium IPA-II (Lanjutan).
Jakarta : P3G






















Pengenalan dan Penanganan Bahan Kimia

Oleh: Kelompok 5
Didik Dwi Prastyo 130341624788
Katrince Mambrasar 130341603361
Mega Santoso 130341614809
Shinta Aprilia 130341614817
Vilda Rima Aulia Z. 130341614807
Dosen Pembimbing:
Sarwono

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
September 2013

Anda mungkin juga menyukai