Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mahbub AL Khissi

NPM : 120401050081
Mata Kuliah : Geografi Tumbuhan dan hewan
1. Konsep Dasar Geografi Tumbuhan dan Hewan
Geografi Tumbuhan
Geografi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena tumbuhan dalam hal
persamaan maupun perbedaan dalam kaitannya dengan kelingkungan, kewilayahan dalam konteks
keruangan. Demikian juga dengan geografi hewan adalah sebagai ilmu yang mempelajari persamaan
dan perbedaan fenomena dunia hewan yang berkaitan dengan aspek kelingkungan maupun
kewilayahan dalam konteks keruangan. para ahli geografi tumbuhan lebih memusatkan perhatiannya
terhadap hubungan tumbuhan dengan tanah, topografi dan iklim untuk mengkaji persebaran jenis.
Karena Bentuk fisik maupun sifat tumbuhan berbeda-beda menurut besaran lintang, topografi,
maupun kedudukannya pada benua.
Pendekatan yang digunakan dalam kajian dunia tumbuhan adalah dari segi floristik yaitu pendekatan
yang berkaitan dengan tumbuhan dan dari segi struktur yaitu, bagaimana dari tumbuhan yang hidup
itu terbentuk, tumbuh, berkembang dan tersebar. Secara umum penggolongan tumbuhan yang tersebar
di permukaan bumi lebih didasarkan pada pendekatan struktur. Sebab pendekatan tersebut sesuai
dengan tujuan geografi tumbuhan yaitu mengetahui persamaan dan perbedaan fenomena-fenomena
dunia tumbuhan berdasarkan faktor kelingkungan maupun kewilayahan dalam konteks keruangan.
Dengan demikian kajian geografi tumbuhan lebih diutamakan kepada reaksi-reaksi tumbuhan
terhadap unsur-unsur fisikal lingkungan seperti cahaya, panas, kelembaban, jenis tanah terhadap jenis
dan persebaran tumbuhan maupun sifat-sifatnya. Disamping itu kajian tumbuhan dengan
lingkungannya juga mempertimbangkan segala organisme hidup pada suatu tempat tertentu pada
masa tertentu dari suatu lingkungan tertentu pula. Kajian itu disebut ekosistem yaitu ekologi
tumbuhan.
Geografi Hewan
Geografi hewan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena-fenomena dunia hewan dalam
hubungannya dengan kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.
Geografi hewan atau zoogeography, berasal dari zoology (ilmu hewan) dan geografi. Zoology
merupakan cabang ilmu hayat (biologi) yang mempelajari kehidupan hewan (binatang). Sedang
Geografi adalah ilmu yang mempelajari perbedaan maupun persamaan geosfer dengan sudut pandang
kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Dengan demikian zoogeography atau
geografi hewan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena-fenomena dunia hewan dengan
kondisi dan keadaannya di permukaan bumi dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan
dalam konteks keruangan seperti batas-batas distribusi, zonasi, radial distribusi, kawasan distribusi
dan lain-lain.
Dalam suatu lingkungan ataupun wilayah tertentu selalu terjadi interaksi dan antar aksi populasi suatu
spesies dengan spesies lainnya. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian
terjadilah suatu kehidupan komunitas atau kelompok suatu bentuk bentuk kehidupan. Di dalam
komunitas tersebut selalu terdapat komponen-komponen flora, fauna, dan mikroorganisme maupun
manusia.
Suatu makhluk hidup, tidak hanya tergantung pada makhluk hidup yang lain, namun juga tergantung
pada makhluk yang tidak hidup (lingkungan fisik). Komunitas atau kelompok suatu bentuk kehidupan
bersama dengan lingkungan fisiknya sebagai wadah atau tempat kehidupannya, selalu menciptakan
suatu bentuk ekosistem.
Dalam perkembangan suatu komunitas biasanya terdapat suatu proses siklus perkembangan, maupun
mutasi dan modifikasi, sebab adanya variasi-variasi atau intervensi-intervensi lingkungan yang
memberi seleksi alamiah. Seleksi tersebut dapat berupa rintangan, halangan saingan (competition),
dominasi, pergerakan (penyebaran) atau migrasi dan seterusnya.
Lingkungan makhluk hidup ada dua jenis yaitu lingkungan biotik dan lingkungan fisik. Semua
makhluk hidup dituntut untuk dapat menyesuaikan kedua lingkungan tersebut. Untuk dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan tersebut yaitu fisikal adaptation dan social adaptation. Adapun
jenis-jenis lingkungan abiotik antara lain: tanah, udara, air, temperatur dan sinar matahari.
Habitat hewan dapat digolongkan menjadi habitat darat, laut, air tawar dan udara. Habitat darat dapat
digolongkan menjadi: habitat padang rumput (steppa), habitat hutan tropis basah, habitat hutan
musim, habitat hutan homogen dan habitat tundra.
2. Pengertian Geografi Tumbuhan dan Hewan Menurut Beberapa Ahli
a. Echols dan Hassan Shadily, 1984:
Zoogeografi adalah ilmu tentang bumi yang berhubungan dengan hewan atau binatang.
b. Darlington, 1966:22-23):
Geografi hewan adalah ilmu pengetahuan yang sebagian besar berhubungan dengan
hewan-hewan atau bagian khusus (terpenting) dari dunia hewan dengan kondisi dan
keadaannya yang ada di permukaan bumi beserta penyebarannnya dan aspek-aspek yang
mempengaruhi penyebaran hewan-hewan tersebut misalnya keadaan iklim, tumbuh-
tumbuhan, keadaan geologisnya, dll



c. Polunin (1960):
The Geography of Plant is te regions of vegetations being an analisys of the distribution
of vegetables from over the surface of the globe in connection with climate and physical
agents.
d. Brown, James H., and Mark V. Lomolino:
Biogeography is the study of why animal species (and also plants) live in different
regions on Earth
Biogeografi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana hewan dan (juga)
tumbuhan hidup di berbagai tempat yang berbeda di bumi.
e. Michael Ritter:
Biogeography is the study of the geographical patterns of plant and animal species to
understand the distribution of plant and animal species on Earth, a fundamental
knowledge of ecology and ecosystem dynamics is required
Biografi adalah ilmu yang mempelajari pola (secara) geografi tentang tumbuhan dan
hewan agar dapat diketahui persebaran hewan dan tumbuhan tersebut di permukaan bumi
berdasarkan ilmu ekologi dan ekosistem.
f. Menurut Alfred Russel Wallace:
Ilmu Biogeografi adalah ilmu tentang bagaimana penyebaran spesies-spesies (hewan dan
tumbuhan) di permukaan Bumi dan bagaimana penyebaran itu terjadi.
g. Menurut situs http://www.wikipedia.com:
Biogeography adalah cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman
hayati berdasarkan ruang dan waktu. Cabang keilmuan ini bertujuan untuk
mengungkapkan mengenai kehidupan suatu organisme dan apa yang mempengaruhinya.

Anda mungkin juga menyukai