Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dari setidak-tidaknya zaman Yunani ada dua persoalan yang menjadi pokok
penyelidikan: (1) kecenderungan benda-benda seperti batu untuk jatuh ke bumi bila
dilepaskan, dan (2) gerakan-gerakan planet, termasuk matahari dan bulan, yang pada waktu
itu di golongkan dengan planet-planet. Pada zaman dahulu persoalan-persoalan ini di pikirkan
sebagai persoalan-persoalan yang sama sekali terpisah satu sama lain. Salah satu hasil yang
dicapai oleh Newton, yang dibangun berdasarkan hasil karya orang-orang yang
mendahuluinya, adalah bahwa dia melihat persoalan-persoalan dengan jelas sebagai aspek
atau segi darin suatu persoalan saja dan harus menuruti hokum-hukum yang sama.
[1]

Gaya gravitasi adalah interaksi terlemah diantara empat interaksi dasar yang terjadi antara
partikel-partikel elementer. Gaya ini kecil sehingga dapat di abaikan dalam interaksi partikel
elementer. Adalah juga su;lit untuk mengamati gaya gravitasi antara benda-benda dalam
kehidupan sehari-hari walaupun massa benda-benda itu beribu-ribu kilogram. Namun,
gravitasi tetap sangat penting bila kita memperhatikan interaksi yang melibatkan benda-benda
yang sangat besar seperti planet, bulan dan bintang-bintang. Gravitasilah yang mengikatkan
kita ke bumi dan mempertahankan bumi dan planet-planet lain didalam tata surya. Gaya
gravitasi memebang peranan yang penting dalam evolusi bintang-bintang dan dalam perilaku
galaksi-galaksi. Gravitasilah yang menjaga alam semesta terpadu.
[2]
Demikian hal itu berlanjut hingga zaman Newton. Jadi apa yang dihasilkan oleh
dibangun di atas hasil karya orang-orang sebelum dirinya. Yang membedakan Newton dan
orang-orang sebelumnya adalah bahwa Newton memandang kedua persoalan dasar di atas
(gerak jatuh benda dan gerakan planet) disebabkan oleh satu hal saja dan pasti mematuhi
hukum yang sama.


[1]
Halliday, David. Fisika Jilid 1. (Jakarta: Erlangga, 1978) Edisi ke-3 hal: 495
[2]
Paul, Tipler A. Fisika Untuk Sains dan Teknik. (Jakarta: Erlangga, 1998) Ed. 3 Cet 1 hal:34
2

Pada abad ke-17, menemukan bahwa ada interaksi yang sama yang menjadi penyebab
jatuhnya buah apel dari pohon dan membuat planet tetap berada pada orbitnya ketika
mengelilingi matahari. Demikian juga bulan, satu-satunya satelit alam kesayangan bumi tetap
berada pada orbitnya. Dalam makalah ini, penulis mencoba mengkaji mengenai penerapan
hokum gravitasi newton.
[3]
Pada penelitian terdahulu, penentuan percepatan gravitasi bumi pernah dilakukan dengan
metoda sistem bandul fisis dengan nilai g (Percepatan Gravitasi) yang diperoleh dari
penggunaan metode tersebut adalah sebesar 9,4 m/s selain itu pernah juga dilakukan
penentuan nilai percepatan gravitasi bumi (g) pada percobaan ayunan matematis
menggunakan bahasa pemrograman borland delphi 7.0 dengan nilai g (percepatan gravitasi)
yang diperoleh dari penggunaan metode tersebut adalah sebesar 9.892 m/s Tujuan dari
percobaan dengan menggunakan ayunan matematis berbasis logger pro ini yaitu agar dapat
mengetahui dan membandingkan besar dari percepatan gravitasi yang diperoleh secara
eksperimen dengan nilai percepatan gravitasi yang telah ditetapkan dan digunakan di seluruh
dunia.
[4]

1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa yang di maksud dengan Gaya Gravitasi ?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan Gravitasi Bumi ?
1.2.3 Bagaimanakah Hukum Newton tentang Gravitasi Universal ?
1.2.4 Apa yang di maksud dengan Medan Gravitasi ?
1.2.5 Bagaimana Percepatan Gravitasi ?
1.2.6 Jelaskan tentang Energi Potensial Gravitasi ?
1.2.7 Bagaimana Gerakan Planet?
1.2.8 Bagaimana Penerapan Hukum Gravitasi Newton ?
1.2.9 Bagaimana Bunyi Hukum hukum Keppler ?


[3]
http://www.romadhon-byar.com/2010/12/makalah-fisika-tentang
gravitasibumi_19.html#ixzz3CgpNek8U. di unduh 6 september 2014
[4]
http://gudangmakalah.blogdetik.com/?s=gravitasi+bumi&searchbutton=go%21

3

1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui pengertian dari Gaya Gravitasi
1.3.2 Mengetahui pengertian dari Gravitasi Bumi
1.3.3 Mengetahui Hukum Newton tentang Gravitasi Universal
1.3.4 Mengetahui pengertian Medan Gravitasi
1.3.5 Mengetahui Percepatan Gravitasi
1.3.6 Mengetahui Energi Potensial Gravitasi
1.3.7 Mengetahui Gerakan Planet
1.3.8 Mengetahui Penerapan Hukum Gravitasi Newton
1.3.9 Mengetahui Jenis Jenis Hukum Kepler

1.4 METODE PENULISAN
metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah kajian pustaka yaitu mencari
dari berbagai sumber seperti buku dan internet.



















4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN GAYA GRAVITASI
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta. Contoh : Sebuah apel jatuh ke tanah diakibatkan oleh
gaya gravitasi bumi yang menarik apel tersebut ke pusat gravitasi bumi.
Kenapa kalau kita jatuh, pasti jatuhnya ke bawah? atau mengapa jika kita melempar
suatu benda ke atas benda tersebut selalu jatuh lagi ke bawah? Kalau kita berjalan, duduk,
berdiri, tidur, mengapa semua benda di bumi ini seakan-akan menempel di permukaan
bumi/lantai atau tanah? Jawabannya adalah karena adanya suatu gaya yang menarik kita
selalu menuju ke bawah.
Gaya yang menarik kita selalu menuju ke bawah itu disebut gaya gravitasi. Gaya
gravitasi terdapat pada semua benda. Semakin besar massa/berat benda tersebut, semakin
besar pula gaya gravitasi yang ditimbulkannya.
Bumi kita merupakan bola yang sangat besar, sehingga bumi memiliki gaya gravitasi
yang besar pula yang dapat menarik segala benda yang berada di dekatnya (rumah, manusia,
batu, binatang, bahkan juga bulan dan satelit yang mengelilingi bumi kita). Oleh karena
itulah, walaupun kita berada di bagian bawah bola bumi, kita tidak akan jatuh karena ada
gaya gravitasi bumi yang arahnya menuju pusat bola bumi
.Diri kita juga adalah sebuah benda yang memiliki gaya gravitasi. Tapi mengapa
pulpen, buku, atau benda-benda kecil di sekeliling kita tidak menempel pada tubuh kita? Ya
tentu saja, karena gaya gravitasi tubuh kita kalah oleh gaya gravitasi bumi yang kita diami
ini. Lalu mengapa burung, balon udara, pesawat terbang, roket, tidak tertarik oleh gaya
gravitasi bumi? Hal itu dikarenakan benda-benda memiliki gaya lain yang dapat melawan
gaya gravitasi, sehingga mereka bisa melayang/lepas tidak tetap lengket/menempel pada
permukaan bumi.
[5]


[5]
Prof . Dr.H.Bayong Tjasyono HK.,DEA.2009. Ilmu kebumian dan Antariksa. Bandung :
Pasca sarjana UPI.
5

2.2 PENGERTIAN GRAVITASI BUMI
Sering kita melihat buah yang jatuh dari pohonnya. Misalkan saja mangga di musim
berbuahnya. Di pagi hari kita banyak mendapatkannya sudah berada di tanah tepat di bawah
pohonnya. Seringkali juga kita melihat berita di televisi, adanya pesawat yang jatuh ketika
terjadi cuaca yang buruk di atmosfer. Mungkin yang lebih sering terjadi pada kita adalah
sesuatu yang kita pegang ternyata lepas dan jatuh ke tanah. Kesemua contoh di atas
menunjukkan bahwa semua yang jatuh pasti akan menuju ke tanah, ke permukaan bumi.
Bukan malah melayang ke langit.
Jatuhnya benda-benda ke permukaan bumi dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.
Gaya ini sering disebut sebagai gaya tarik bumi. Hal ini dikarenakan gaya ini selalu menarik
semua benda menuju permukaan bumi.
[6]
Gaya gravitasi bumi mempengaruhi semua benda di permukaan bumi atau di
dekatnya. Bahkan bulan pun terpengaruh oleh gaya ini. Gaya gravitasi bumi menyebabkan
benda-benda memiliki berat sehingga tidak melayang di udara dan tidak terlempar ke
angkasa.
Kekuatan gaya gravitasi bumi terhadap benda dipengaruhi oleh jarak benda dari pusat
bumi. Semakin jauh letak benda dari pusat bumi, maka gaya gravitasinya semakin kecil.
Misalkan saja astronot. Ketika astronot telah berada di luar angkasa, maka astronot akan
terasa lebih ringan dan melayang-layang. Hal ini dikarenakan tidak ada gaya gravitasi bumi
yang berpengaruh padanya, karena jarak astronot terhadap pusat bumi sudah sangat jauh,
sehingga mereka tidak memiliki berat dan dapat melayang-layang.
Berbeda dengan benda yang berada dekat dengan permukaan bumi. Benda yang dekat
dengan permukaan bumi akan memiliki berat dan apabila jatuh, maka gerak jatuh benda
tersebut semakin cepat apabila benda telah mendekati tanah. Dan setelah benda berada di
tanah, maka benda tersebut akan tetap berada di tempatnya karena gaya gravitasi tetap
bekerja.


[6]
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2175860-pengertian-gravitasi-bumi-gravitasi-
bulan/#ixzz1bOWkndAL

6

Pernahkah kalian menjatuhkan kapas dan batu bersama-sama? Pernahkah kalian
menjatuhkan dua kertas bersama-sama, yang satu berbentuk lembaran dan satunya diremas
berbentuk gumpalan dengan berat yang sama? Jika kalian pernah melakukan pasti kalian
mendapati bahwa batu lebih dulu mencapai tanah dibandingkan kapas. Dan juga gumpalan
kertas lebih dulu dibandingkan selembar kertas. Mengapa bisa demikian? Ada yang bilang
bahwa berat lah yang menyebabkan kedua benda tersebut berselang ketika mencapai tanah.
Berat lah yang menyebabkan kecepatan jatuh kedua benda tersebut berbeda. Mungkin untuk
batu dan kapas terlihat beralasan dan masuk akal karena selisih berat kedua benda tersebut
jauh. Sehingga seakan-akan beratlah yang menentukan perbedaan kecepatan jatuh kedua
benda tersebut. Tetapi untuk kertas yang berbentuk lembaran dan gumpalan, perbedaan berat
tersebut tidak dapat diterima dan tidak bisa menjadi alasan yang menyebabkan kecepatan
jatuh kedua kertas tersebut berbeda. Karena kedua kertas tersebut memiliki berat yang sama.
Yang berbeda hanyalah bentuknya, yang satu berbentuk lembaran dan satunya berbentuk
gumpalan. Nah, dapat disimpulkan bahwa berat suatu benda tidak mempengaruhi kecepatan
jatuh suatu benda, tidak mempengaruhi gaya gravitasi bumi sebagai pemicu benda jatuh dan
memiliki kecepatan jatuh. Akan tetapi bentuklah yang berpengaruh pada kecepatan jatuh
benda. Mengapa bentuk? Bukannya berat benda?
Jika kita melihat dua kertas yang sama beratnya, yang satu berbentuk lembaran dan
satunya berbentuk gumpalan jatuh bersama-sama. Maka didapatkan gumpalan kertas lah
yang jatuh duluan ke tanah. Hal ini dikarenakan luas permukaan gumpalan kertas lebih kecil
dibandingkan kertas lembaran. Sehingga, gesekan udara terhadap gumpalan kertas lebih kecil
dibandingkan terhadap kertas lembaran. Kertas yang berbentuk lembaran akan mendapatkan
gaya gesek udara yang lebih besar, karena luasan yang lebih besar dan lebar, gaya gesek ini
bersifat menahan dan berlawanan dengan arah gaya gravitasi, sehingga gerak jatuh kertas
lembaran akan lebih lambat dibandingkan kertas gumpalan.
Bagaimana jika bumi tidak memiliki gaya gravitasi? Sudah tentu kita akan melayang-
layang dan terlempar ke ruang angkasa, karena kita tidak memiliki berat. Tidak hanya kita
manusia, benda hidup maupun benda mati lainnya juga akan seperti itu. Sungai, danau, dan
lautan akan mengering karena air dengan mudah menghilang ke angkasa. Lapisan atmosfer
bumi yang terdiri dari berbagai macam gas akan habis terbang ke angkasa. Batu-batu akan
beterbangan seperti halnya balon gas yang terus menuju angkasa.
[7]

[7]
http://gudangmakalah.blogdetik.com/?s=gravitasi+bumi&searchbutton=go%21
7

2.3 HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI UNIVERSAL
Hukum gravitasi Newton mempostulatkan bahwa tiap benda mengadakan gaya tarik
pada benda lain yang sebanding dengan massa kedua benda itu dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak pisah antar mereka
[8]
. Sehingga bunyi hokum gravitasi universal adalah:
Gaya diantara sembarang dua partikel yang mempunyai massa m
1
dan massa m
2
yang
dipisahkan oleh suatu jarak r adalah suatu tarikan yang bekerja sepanjang garis yang
menghubungkan partikel-partikel tersebut dan yang besarnya adalah:


Mula-mula gaya-gaya gravitasi diantara dua partikel adalah suatu pasangan aksi-
reaksi. Partikel pertama mengerahkan sebuah gaya pada partikel kedua yang diarahkan
menuju partikel pertama sepanjang garis yang menghubungkan kedua partikel tersebut.
Demikian juga, partikel kedua mengerahkan sebuah gaya pada partikel yang diarahkan
menuju partikel kedua sepanjang garis yang menghubungkan kedua partikel tersebut.
Besarnya gaya-gaya ini adalah sama tetapi arahnya adalah berlawanan.
Konstanta universal G janganlah di kacaukan dengan yang menyatakan percepatan
sebuah benda yang berasal dari tarikan gravitasi bumi pada benda tersrbut. Konstanta G
mempunyai dimensi

dan adalah sebuah scalar; g mempunyai dimensi

adalah sebuah
vector, dan bukan bersifat universal maupun konstan.
[9]

Newton baru menerbitkan teori gravitasinya tersebut pada 1686, tetapi belum sampai
seabad kemudian suatu penentuan eksperimen yang teliti tentang G di buat oleh
Cavendish.
[10]




[8]
Paul, Tipler A. Fisika Untuk Sains dan Teknik. (Jakarta: Erlangga, 1998) Ed. 3 Cet 1
hal:345
[9]
Halliday, David. Fisika Jilid 1. (Jakarta: Erlangga, 1978) Edisi ke-3 hal: 501
[10]
Paul, Tipler A. Fisika Untuk Sains dan Teknik. (Jakarta: Erlangga, 1998) Ed. 3 Cet 1
hal:345
8

2.4 PENGERTIAN MEDAN GRAVITASI
Kuat medan gravitasi ( intensitas gravitasi ) oleh gaya gravitasi didefinisikan sebagai :
Perbandingan antara gaya gravitasi yang dikerjakan oleh medan dengan massa yang
dipengaruhi oleh gaya gravitasi tersebut. Dalam bentuk persamaan, dapat dinyatakan dengan
: g =
F
m

g = kuat medan gravitasi ; satuan : N.kg
-1

F = Gaya gravitasi satuan : N
m = Massa benda satuan : kg
Kuat medan gravitasi dapat ditimbulkan oleh suatu benda bermassa. Misalkan dua buah
benda bermassa masing-masing m dan m terpisah pada jarak r. Maka gaya gravitasi oleh
kedua benda itu adalah : F = G
m m
r
'
2
Bila kita hitung kuat medan grafitasi yang dilami oleh
massa m sebagai akibat dari gaya grafitasi di atas, maka di peroleh :
g
F
m
G
m m
r
m
G
m
r
= = =
'
'
'
2
2

g G
m
r
=
2

Persamaan di atas menunjukkan kuat medan gravitasi oleh benda bermassa m pada suatu
titik berjarak r dari benda itu.
Kuat medan gravitasi adalah suatu besaran vektor yang arahnya senantiasa menuju ke
pusat benda yang menimbulkannya. Karena kuat medan gravitasi di suatu titik oleh beberapa
benda bermassa diperoleh dengan menjumlahkan vektor-vektor medan grafitasi oleh tiap-tiap
benda.
Sebagai contoh, Kuat medan gravitasi yang disebabkan oleh kedua dua buah benda
yang kuat medannya saling membentuk sudut o, dapat dinyatakan dengan persamaan
[11]
:
g g g g g = + +
1
2
2
2
1 2
2 coso

[11]
Taufiq hidayahtullah. 2013. Makalah gravitasi bumi dan penerapannya. Diunduh 6
september 2014 di http://www.romadhon-byar.com/2010/12/makalah-fisika-tentang-
gravitasi-bumi_19.html#ixzz3CgpNek8U
9

2.5 PERCEPATAN GRAVITASI
Percepatan gravitasi disebut juga kuat medan gravitasi. Percepatan gravitasi adalah
percepatan suatu benda akibat gaya gravitasi. Gaya gravitasi bumi tidak lain merupakan berat
benda, yaitu besarnya gaya tarik bumi yang bekerja pada benda. Jika massa bumi M dengan
jari-jari R, maka besarnya gaya gravitasi bumi pada benda yang bermassa m dirumuskan:

2
R
Mm
G F = , karena F w= dan mg w= , maka:
2
R
Mm
G mg =

2
R
M
G g =
Keterangan: g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
M = massa benda 1 (kg)
R = jri-jri bumi (m)
G = konstanta gravitasi (6,67 x 10
-11
) N.m
2
/kg
2

a) Percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu
Apabila suatu benda berada pada ketinggian tertentu dari permukaan bumi maka
percepatan gravitasinya dapat kita tentukan sebagai berikut:


2
r
M
G g =

( )
2
h R
M
G
B
+
=



M
B
P
h
R
r
10

Keterangan: G= percepatan gravitasi (m/s
2
)
M
B
= massa bumi
R= jari-jari bumi (m)
h = ketinggian benda dari permukaan bumi (m)
b) Percepatan gravitasi pada kedalaman tertentu
Apabila suatu benda berada pada kedalaman tertentu (d) dari permukaan bumi
maka percepatan gravitasinya dapat kita tentukan sebagai berikut:




Misalkan massa jenis rata-rata bumi adalah , maka massa bumi yang bagian dalam dapat
dicari sebagai berikut:
. V M =
( ) t .
3
4
3
d R =

Maka percepatan gravitasi pada kedalam d adalah
[12]
:
( )
( )
2
3
.
4
3
d R
d R
G g

=
t

( )
4
3 d R
G

=



[12]
Seminar IPBA. 2002. Pendidikan Sepanjang Hayat. : Fisika FPMIPA : UPI.

R
d
(R-d)
11

2.6 ENERGI POTENSIAL GRAVITASI
Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi sebuah benda bermassa M (yang
diasumsikan berada di titik pusat koordinat) pada benda lain yang bermassa m, yang
menyebabkan perpindahan benda kedua dari jarak r
a
ke r
b
diberikan oleh:


Tanda minus dalam gaya di atas karena arah gayanya adalah ke pusat koordinat. Jelas
dari hasil di atas bahwa gaya gravitasi adalah gaya konservatif. Karena itu kita dapat
mendefinisikan konsep energi potensial gravitasi melalui
(

)
Bila kita asumsikan ra berada pada jauh tak hingga, dan rb = r, dan diasumsikan pada
titik jauh tak hingga potensial gravitasinya lenyap (=nol), maka kita dapatkan
()


Untuk suatu ketiggian dekat permukaan bumi, maka kita pilih pada pers. (7.13) ra =
R, jejari bumi (=jarak permukaan bumi dari pusatnya), dan rb = R+h. Kemudian diasumsikan
bahwa U(R) = 0, maka kita peroleh energi potensial gravitasinya:
() (

) (
( )
( )
)


Tetapi besaran

tidak lain dari percepatan gravitasi bumi g, sehingga untuk


ketingggian dekat permukaan bumi
[13]
()






[13]
Satriawan,Mirza.2012. Fisika dasar . Fmipa : UPI.
12

Benda bermassa m yang terletak diluar bumi, energi potensial gravitasinya pada jarak
r dari pusat bumi, dinyatakan dengan persamaan : Ep = - G
M m
r
.

Dik: Ep = Energi potensial gravitasi
G = Konstanta gravitasi M = massa bumi
m = massa benda r = Jarak pusat benda ke pusat bumi.
Tanda negatif (-) berarti jika benda bergerak di bawah pengaruh gaya gravitasi dari
jarak tak terhingga () ke jarak r maka energi potensialnya akan berkurang, karena
dipergunakan untuk menambah energi kinetik dengan makin besarnya laju benda waktu
bergerak mendekati bumi.
Jika mula-mula benda berada di tempat yang jauh tak hingga ( r = ) dengan energi
kinetik sama dengan nol, maka dalam perjalanan mendekati bumi, medan gravitasi merubah
energi potensial menjadi energi kinetik. Pada waktu sampai di bumi energi kinetik benda
sama dengan energi potensial gravitasi. Jadi :

R
m M
G mv
.
2
2
1
=
m = massa benda. M = massa bumi.
R = jari - jari bumi. v = kecepatan benda di permukaan bumi.
[14]

2.7 GERAKAN PLANET
Menurut Keppler ( hukum Keppler ), perbandingan antara T
2
dari gerakan planet yang
mengelilingi matahari terhadap r
3
adalah konstan.
T
r
c
2
3
=
T = periode
r = jari-jari lintasan
( T
1
)
2
: ( T
2
)
2
= ( r
1
)
3
: ( r
2
)
3


[14]
adiwarsito.2013. Gravitasi diunduh pada 6 september 2014 di
wordpress.com/gravitasi.html
13

Dan dari gerak melingkar beraturan dapat kita peroleh :
v =
2t r
T

Karena planet bergerak pada lintasan yang tetap maka terdapat gaya centripetal yang
mempertahankan planet tetap pada lintasannya.

F G
M m
r
=
2



Gaya sentripetal dalam hal ini adalah gaya grafitasi yang dialami oleh
planet yang disebabkan oleh matahari.
Bila massa planet m dan massa planet m dan massa matahari M maka
gaya grafitasi antara planet dan matahari pada jarak r, adalah :
Gaya ini merupakan gaya centripetal. Bila selama mengitari matahari planet bergerak
dengan laju tetap sebesar v, maka dapat dinyatakan bahwa :
G
M m
r
m
v
r
2
2
=
G
M
r
v =
2

v G
M
r
=
Jika planet bergerak dengan kelajuan sudut e maka dapat dinyatakan suatu persamaan dalam
bentuk : e
2
= G
M
r
3

e = kelajuan sudut
M = massa matahari
r = jari-jari lintasan
[15]

[15]
adiwarsito. 2013. Gravitasi diunduh pada 6 september 2014 di wordpress.com/gravitasi.html
14

2.8 PENERAPAN HUKUM GRAVITASI NEWTON
1. Menentukan massa bumi
Jika massa bumi m
B
dan jari-jari bumi R= 6,38 x 10
6
m, maka massa bumi dapat
dicari dari persamaan :
2
R
m
G g
B
= ,
G
gR
m
B
2
=
2. Menentukan massa matahari
Sudah diketahui bahwa jari-jari rata-rata orbit bumi adalah 1,5x10
11
m, dan periode
bimi mengelilingi matahari adalah 1 tahun (3x10
7
s). Dengan menyamakan gaya
gravitasi matahari dan gaya sentripetal maka didapatkan
[16]
:
s g
F F =
r
v
m
r
m M
G
B
B M
2
2
=
G
r v m
M
B B
m
2
=
G
r
T
r
m
M
B
m
2
2
|
.
|

\
|
=
t

2
3 2
4
GT
r m
M
B
m
t
=




[16]
Tanudidjaja,M.M . 1996. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

15

2.9 HUKUM HUKUM KEPLER
Karya Keppler sebagian di hasilkan dari data data hasil pengamatn yang di kumpulkan
Ticho Brahe mengenai posisi planet planet dalam geraknya di luar angkasa . Hukum ini
telah di cetuskan Keppler setengah abad sebelum Newton mengajukan ketiga hukumnya
tentang gerak dan hukum gravitasi universal . Penerapan hukum gravitasi Newton dapat
diterapkan untuk menjelaskan gerak benda-benda angkasa. Hukum hukum ini menjabarkan
gerakan dua badan yang mengorbit satu sama lainnya. Massa dari kedua badan ini bisa
hampir sama, sebagai contoh CharonPluto (~1:10), proporsi yang kecil, sebagai contoh.
BulanBumi(~1:100), atau perbandingan proporsi yang besar, sebagai contoh Merkurius
Matahari (~1:10,000,000).
Dalam semua contoh di atas, kedua badan mengorbit mengelilingi satu pusat massa,
barycenter, tidak satu pun berdiri secara sepenuhnya di atas fokus elips. Namun, kedua orbit
itu adalah elips dengan satu titik fokus di barycenter. Jika rasio massanya besar, sebagai
contoh planet mengelilingi Matahari, barycenternya terletak jauh di tengah obyek yang besar,
dekat di titik massanya. Di dalam contoh ini, perlu digunakan instrumen presisi canggih
untuk mendeteksi pemisahan barycenter dari titik masa benda yang lebih besar. Jadi, hukum
Kepler pertama secara akurat menjabarkan orbit sebuah planet mengelilingi Matahari.
Karena Kepler menulis hukumnya untuk aplikasi orbit planet dan Matahari, dan tidak
mengenal generalitas hukumnya, artikel ini hanya akan mendiskusikan hukum di atas
sehubungan dengan Matahari dan planet-planetnya.
1. Hukum I Kepler
Lintasan setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah elips dengan matahari
terletak pada salah satu titik fokusnya.

Hukum I ini dapat menjelaskan akan lintasan planet yang berbentuk elips, namun belum
dapat menjelaskan kedudukan planet terhadap matahari, maka muncullah hukum II Kepler.
Keplpler tidak mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian . Ketika
mulai tertarik dengan gerak planet planet , Newton menemukan bahwa ternyata hukum
16

hukum Keppler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal dan
hukum gerak Newton . Newton juga menunjukkan bahwa di antara kemungkinan yang masuk
akal mengenai hukum gravitasi , hanya satu yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
yang konsisten dengan Hukum Keppler.
2. Hukum II Kepler
Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari matahari
ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam waktu yang sama .
Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet, menyapu luas juring yang
sama dalam selang waktu yang sama. Hal yang paling utama dalam hukum II Keppler adalah
kecepaan sektor mempunyai harga yang sama pada semua titik sepnjang orbit yang
berbemtuk elips.
3. Hukum III Kepler
Kuadrat periode planet mengintari matahari sebanding dengan pangkat tiga rata-rata planet
dari matahari. Newton menunjukkan bahwa hukum III Keppler juga bisa diturunkan secara
matematis dari hukum Gravitasi Universal dan hukum Newton tentang gerak dan gerak
melingkar.
Sir Isaac Newton yang terkenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga terkenal
dengan hukum Gravitasi Umum. Didasarkan pada partikel-partikel bermassa senantiasa
mengadakan gaya tarik menarik sepanjang garis yang menghubungkannya, Newton
merumuskan hukumnya tentang gravitasi umum yang menyatakan :
Gaya antara dua partikel bermassa m
1
dan m
2
yang terpisah oleh jarak r adalah gaya tarik
menarik sepanjang garis yang menghubungkan kedua partikel tersebut, dan besarnya dapat
dinyatakan dengan persamaan :
F = G
m m
r
1 2
2

F = Gaya gravitasi, satuan : NEWTON.
G = Konstanta gravitasi, besarnya :
17

G = 6,67 x 10
-11

N m
kg
2
2

m = massa benda, satuan : KILOGRAM
r = jarak antara kedua partikel, satuan : METER
Gaya gravitasi adalah besaran vektor yang arahnya senantiasa menuju pusat massa partikel.

Untuk gaya gravitasi yang disebabkan oleh beberapa massa tertentu, maka resultan gayanya
ditentukan secara geometris. Misalnya dua buah gaya F
1
dan F
2
yang membentuk sudut o
resultante gayanya dapat ditentukan berdasarkan persamaan
[17]
:
F F F F F = + +
1
2
2
2
1 2
2 coso

Gambar :










[17]
Taufiq hidayahtullah. 2013. Makalah gravitasi bumi dan penerapannya. Diunduh 6
september 2014 di http://www.romadhon-byar.com/2010/12/makalah-fisika-tentang-
gravitasi-bumi_19.html#ixzz3CgpNek8U
18

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai
massa di alam semesta.
Menurut Newton jika ada dua benda bermassa didekatkan maka antara keduanya itu akan
timbul gaya gravitasi atau gaya tarik menarik antar massa. Besarnya gaya gravitasi ini sesuai
dengan hokum Newton yang bunyinya sebagai berikut; Semua benda di alam akan menarik
benda lain dengan gaya yang besarnya sebanding dengan hasil kali massa partikel tersebut
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak nya.
Jatuhnya benda-benda ke permukaan bumi dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Gaya
ini sering disebut sebagai gaya tarik bumi. Hal ini dikarenakan gaya ini selalu menarik semua
benda menuju permukaan bumi.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis menyimpulkan :
Gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik dapat berlaku secara universal dan sebanding
oleh massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda.
Hukum tarik-menarik gravitasi Newton dalam bidang fisika berarti gaya tarik untuk saling
mendekat satu sama lain. Dalam bidang fisika tiap benda dengan massa m1 selalu
mempunyai gaya tarik menarik dengan benda lain (dengan massa m2 ). Misalnya partikel
satu dengan partikel lain selalu akan saling tarik-menarik. Contoh yang dikemukakan oleh Sir
Isaac Newton dalam bidang mekanika klasik bahwa benda apapun di atas atmosfer akan
ditarik oleh bumi, yang kemudian banyak dikenal sebagai fenomena benda jatuh.




19

Semua benda di alam semesta menarik semua benda lain dengan gaya sebanding
dengan hasil kali massa benda-benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara benda-benda tersebut. Penerapan hukum gravitasi Newton dapat diterapkan untuk
menjelaskan gerak benda-benda angkasa. Salah seorang yang memiliki perhatian besar pada
astronomi adalah Johannes Kepler. Dia terkenal dengan tiga hukumnya tentang pergerakan
benda-benda angkasa, yaitu:
a) Hukum I Kepler
b) Hukum II Kepler
c) Hukum III Kepler

3.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh maka disarankan :
1. Saran untuk pembaca : Disarankan kepada pembaca untuk mendalami penerapan hukum
gravitasi Newton dan tergerak untuk mengetahui lebih dalam.
2. Saran untuk penulis selanjutnya : Disarankan kepada penulis selanjutnya untuk lebih
melengkapi data-data valid untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini.












20

DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Asnal. 2011. Fisika dasar. Bengkulu: universitas bengkulu
Halliday, David. 1978. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Tipler,Paul A. 1998.Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Prof . Dr.H.Bayong Tjasyono HK.,DEA.2009. Ilmu kebumian dan Antariksa. Bandung :
Pasca sarjana UPI.
Satriawan,Mirza.2012. Fisika dasar . Fmipa : UPI.
Tanudidjaja,M.M . 1996. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Widodo, Tri. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas XI. Departemen Pendidikan Nasional:
Jakarta
adiwarsito.wordpress.com/gravitasi.html
http://needmoreintelligent.blogspot.com/2013/11/makalah-hukum-gravitasi-newton-
dan.html
http://www.romadhon-byar.com/2010/12/makalah-fisika-tentang-gravitasi
bumi_19.html#ixzz3CgpNek8U
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2175860-pengertian-gravitasi-bumi-gravitasi-
bulan/#ixzz1bOWkndAL
http://gudangmakalah.blogdetik.com/?s=gravitasi+bumi&searchbutton=go%21
http://www.slideshare.net/search/slideshow?searchfrom=header&q=gravitasi+bumi

Anda mungkin juga menyukai