Anda di halaman 1dari 4

Wahongan, Jesica

Paralel B

1. PENELITIAN EKSPLORATORI
Penelitian Eksploratif yaitu penelitian yang dilaksanakan untuk menggali data dan
informasi tentang topik atau isu-isu baru yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau
penelitian lanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang
lebih akurat yang akan dijawab dalam penelitian lanjutan atau penelitian kemudian. Peneliti
biasanya menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup
dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih sistematis.
Penelitian eksploratory pada umumnya dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan
Apa (what) (Apa sesungguhnya fenomena sosial tersebut?). Pada penelitian ini seringkali
menggunakan data-data kualitatif.

Jenis-jenis penelitian:
o Secondary Data/ literature reviews
o Experience Surveys
o Analysis of Stimulating Examples
o Unstructured Methods
o Pilot studies
o In-depth interviews
o Focus groups

Langkah-langkah penelitian eksploratori :
1. Latar belakang penelitian dikemukakanlah mengenai adanya sesuatu fenomena
yang menarik (misalnyadalam contoh di atasadanya produk teknologi internet
baru yang sangat penting untuk dunia pemasaran).
2. Pertanyaan penelitian (permasalahan penelitian) yang dinyatakan sebagai rumusan
masalah (dalam kalimat tanya), misalnya, mengacu contoh di atas, Seperti apakah
sosok teknologi internet baru tersebut dan seberapa besar tingkat kemanfaatannya
untuk pelaksanaan pemasaran? Pertanyaan penelitian tersebut hanya berkaitan
dengan aspek what dan/atau how sesuatu yang diteliti (isu, problem) . Jadi,
dengan kata lain, tidak mengenai why (sebab-akibat).
3. Merumuskan tujuan penelitian. Tentu saja tujuannya adalah mengetahui (secara
mendalam/understand) mengenai sesuatu (topik/masalah) tersebut, untuk kemudian
mendeskripsikannya.
4. Menelaah berbagai literatur (jika dipandang perluumumnya perlu) untuk
mendapatkan gambaran umum mengenai sesuatu (objek penelitian) tersebut, terutama
untuk mempertegas memperjelas konsep-konsep (istilah, sebutan) yang berkaitan
dengan sesuatu tersebut.
5. Metode, prosedur, atau desain penelitian, yaitu penetapan sumber data/informasi
(subjek/responden/narasumber penelitian), serta penggunaan teknik pengumpulan dan
analisis data yang akan digunakan.
6. Menganalisis data yang diperoleh.

2. PENELITIAN DESKRIPTIF
Penelitian deskriptif menghadirkan gambaran tentang situasi atau fenomena sosial
secara detil. Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitian dengan desain penelitian yang
terumuskan secara baik yang ditujukan untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas.
Penelitian deskriptif biasanya berfokus pada pertanyaan bagaimana (how) dan
siapa (who) (Bagaimana fenomena tersebut terjadi? Siapa yang terlibat didalamnya?)

Langkah-langkah Penelitian Deskriptif :
1) Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui
metode deskriptif.
2) Membatasi dan merumuskan permasalahn secara jelas.
3) Menetukan tujuan dan manfaat penelitian.
4) Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
5) Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.
6) Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menetukan
populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan
menganalisis data.
7) Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik
statistika yang relevan.
8) Membuat laporan penelitian.


Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Furchan (2004) menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu:
1) Studi kasus
Yaitu suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan
secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan
individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya
hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis.
2) Survei
Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus
yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang
variabel dan bukan tentang individu.
3) Studi perkembangan
Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat
dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka
dalam tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang.
Hal ini biasanya dilakukan dengan metode longitudinal dan metode cross-sectional.
4) Studi tindak lanjut
Yakni, studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau
kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu.
5) Analisis dokumenter
Studi ini sering juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki
variabel sosiologis dan psikologis.
6) Analisis kecenderungan
Yakni, analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang
dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
7) Studi korelasi
Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar
variabel yang diteliti.






3. PENELITIAN CAUSAL
Riset kausal atau riset eksplanatori adalah desain riset yang bertujuan untuk
menjelaskan dan membuktikan hubungan sebab akibat dari variabel yang diteliti.

Langkah-langkah melakukan riset kausal:
Mendefinisikan masalah
Melakukan penelaahan kepustakaan
Merumuskan hipotesis-hipotesis
Merumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-
prosedur yang akan digunakan
Merancang cara pendekatannya, antara lain pilihlah subjek-subjek yang akan
digunakan serta sumber-sumber yang relevan lalu susunlah teknik yang akan
digunakan untuk mengumpulkan data
Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan
tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan
Memvalidasikan teknik untuk mengumpulkan data itu dan menginterpretasikan
hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat
Mengumpulkan dan menganalisis data
Menyusun laporannya

Anda mungkin juga menyukai