Anda di halaman 1dari 8

60

Standar Dokumen Pengadaan


Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kegiatan : Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Layanan Pajak Online
Kota Bekasi
Pekerjaan : Jasa Konsultansi Kajian Pengembangan Sistem Layanan Pajak
Online Kota Bekasi


1. DASAR HUKUM/KEBIJAKAN
Kegiatan penyusunan kajian sistem online pajak daerah dilaksanakan sesuai
dengan dasar hukum/kebijakan yaitu :
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844).
b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438).
c. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5049).
d. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846).

2. LATAR BELAKANG DAN GAMBARAN UMUM
Dalam Era Reformasi sekarang ini, system informasi manajemen
pendapatan daerah sangat dibutuhkan dalam rangka menata dan mengelola
dan mendayagunakan sumber pendapatan daerah yang ada guna
meningkatkan kapasitas Pemda dalam menatadan mengembangkan daerah.
System informasi manajemen pendapatan daerah yang merupakan System
Online Pajak Daerah (SOPD) dapat membantu aparatur daerah untuk
meningkatkan kapasitas pemerintahannya dalam memenuhi kebutuhan
perencanaan anggaran pendapatan dan belanja daerahnya.
Potensi ekonomi daerah merupakan kemampuan ekonomi yang ada di
daerah yang mungkin layak dikembangkan sehingga akan terus berkembang
menjadi sumber penghidupan rakyat setempat bahkan dapat mendorong
perekonomian daerah secara keseluruhan untuk berkembang dengan
sendirinya serta berkesinambungan. Perekonomian Kota Bekasi ditopang
oleh sektor industri, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan,
61
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa lainnya.Kota Bekasi
merupakan daerah yang potensial untuk dikembangkan terutama dari sektor
Perdagangan, Perhotelan dan Permukiman sebagai sumber Pendapatan Asli
daerah, berupa Pajak dan Retribusi Daerah.
Namun potensi daerah yang begitu besar masih belum bisa dioptimalkan
karena adanya keterbatasan sumber daya aparat pemerintah. Pengelolaan
pendapatan daerah merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan kunci untuk
meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam melakukan pembiayaan
layanan publik untuk masyarakat. Hal tersebut menunjukkan tingkat
akuntabilitas pemerintah daerah termasuk kota Bekasi.
Dalam konsep otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki peran yang
sangat penting dalam mengatur dan mengurus rumah tangga daerah
termasuk pengelolaan keuangan daerah.Pemerintah daerah diharapkan untuk
lebih mampu menggali potensi sumber-sumber penerimaan daerah dalam
membiayai segala aktivitas pembangunan daerah melalui peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Berkaitan dengan peningkatan PAD, pemerintah daerah dapat meningkatkan
melalui usaha intensifikasi dan ekstensifikasi sumber penerimaan
PAD.Identifikasi pajak perlu dilakukan untuk mengoptimalkan
pemberdayaan masyarakat melalui prinsip keadilan, demi tercapainya
kemakmuran masyarakat didaerah itu sendiri. Kemandirian daerah dalam
mengelola keuangan daerah dalam mengelola keuangan daerah akan
semakin penting. Kemandirian itu sendiri berupa kemandirian dalam
melakukan perencanaan maupun pengelolaan sumber-sumber keuangan
daerah. Kemandirian yang tinggi akan memperkuat ketahanan ekonomi
daerah dalam menghadapi gejolak perekonomian nasional maupun
internasional yang pada akhirnya mempengaruhi besar-kecilnya penerimaan
bantuan dari pusat.Kemandirian dalam pengelolaan PAD merupakan kunci
kemandirian daerah dan sumber PAD yang berasal dari pajak dan retribusi
daerah masih terbuka luas untuk dikembangkan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menuntut
perubahan dan perkembangan pemerintah daerah dalam meningkatkan
kapasitas institusinya. Di sisi lain, penggunaan teknologi informasi yang
memadai dapat mendorong peningkatan kompetensi aparatur dalam
meningkatkat kapasitas kelembagaan yang selaras dengan prioritas
pengembangan daerah, karenanya Pemerintah Kota Bekasi berupaya untuk
mengadakan kajian mengenai Sistem Online Pajak Daerah guna
memaksimalkan penerimaan pajak daerah yang dapat menunjang roda
pemerintahan dan pembiayaan pembangunan Kota Bekasi
Agar pembuatan Sistem Online Pajak Daerah (SOPD) dapat optimal, maka
perlu dilakukan kegiatan yang merupakan kegiatan awal sebelum
dilakukannya pembuatan Sistem. Dimana kegiatan awal tersebut berupa
Kajian System Online Pajak Daerah (SOPD), termasuk didalamnya
merupakan kegiatan review, study, survey terhadap kondisi yang ada di
pemerintah daerah seperti : regulasi yang akan menjadi landasan hukum,
62
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
kesiapan SDM, sarana dan prasarana yang akan menunjang penerapan
sistem.
Demikian pula rangkaian kegiatan setelah kajian terhadap System Online
Pajak Daerah (SOPD) tersebut selesai, maka kegiatan yang juga harus
dilakukan adalah merealisasikan rekomendasi dan kesimpulan dari Kajian
System Online Pajak Daerah (SOPD), sampai terbentuknya System Online
Pajak Daerah (SOPD), Implementasi Sistem yang akan mencakup ke SKPD,
Wajib Pajak / Wajib Pungut dan juga Kelurahan dan instansi terkait

3. PERMASALAHAN POKOK

Berikut beberapa permasalahan pokok dalam pengelolaan pajak daerah,
diantaranya :
a. Kurangnya kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak.
b. Belum optimalnya pengelolaan pajak daerah
c. Masih lemahnya sistem administrasi dalam pengelolaan penerimaan
pajak daerah.
d. Masih rendahnyapenegakan hukum yang berlaku terhadap tindakan
penyalahgunaan penerimaan pajak dan retribusi daerah.

4. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dari kegiatan kegiatan pembuatan Sistem Online Pajak
Daerah (SOPD), sebagai berikut:
1. Sebagai bahan acuan bagi pihak-pihak yang terkait dalam kajian
merencakan pembangunan Sistem Online Pajak Daerah (SOPD) di Kota
Bekasi.
2. Memberikan informasi, analisa, rekomendasi bagi Pemerintah Kota
Bekasi tentang konsep-konsep dalam pembangunan Sistem Online Pajak
Daerah (SOPD) dalam upaya membantu aparatur daerah untuk
meningkatkan kapasitas pemerintahannya dalam mengoptimalkan
pendapatan daerah dari sektor pajak daerah.`
3. Selain itu maksud diadakannya kegiatan ini adalah untuk mendukung proses
peningkatan pengelolaan dan pemungutan administrasi Pajak Daerah secara
online antara WP (wajib Pajak) dengan Dispenda Kota Bekasi, serta
mengintegrasikan aplikasi tersebut sehingga memberikan kemudahan bagi
Dispenda dalam pengelolaan Pajak Daerah dan memberikan kemudahan
dalam pelayanan kepada Wajib Pajak (WP).
Adapun tujuan dari kegiatan kegiatan pembuatan Sistem Online Pajak
Daerah (SOPD), sebagai berikut:
1. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah mengadakan kajian dalam
membangun Sistem Online Pajak Daerah (SOPD) yang merupakan aplikasi
pemungutan Pajak yang ditangani oleh Dispenda Kota Bekasi secara
online.
2. Mengidentifikasi sistem dan prosedur proses pemungutan Pajak daerah,
SDM, perangkat-perangkat dan infrastrukturnya di Kota Bekasi
63
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
3. Merumuskan rancangan model / pola, rancang bangun Sistem Online Pajak
Daerah (SOPD).
4. Menyusun program dan kegiatan Pembangunan System Online Pajak
Daerah (SOPD), implementasi System Online Pajak Daerah (SOPD).
5. Merumuskan anggaran sesuai dengan program dan kegiatan pembangunan
System Online Pajak Daerah (SOPD).
6. Menyusun analisa pembiayaan pengembangan system.

5 METODE KAJIAN

Kajian akan dilakukan melalui Pengumpulan Data Primer, dapat dilakukan
dengan melalui proses Pengamatan atau Observasi langsung / Pengamatan
atau Observasi Lapangan sehingga akan didapat seluruh Informasi atau Data
secara visual pada wilayah Perencanaan. Pengumpulan Data Primer dapat
pula dilakukan dengan cara Wawancara atau Tanya Jawab kepada Instansi-
instansi dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan pekerjaan penyusunan
ini. Sifat wawancara bersifat terbuka artinya pengambilan data tidak
terpatok pada kuesioner namun dapat dikembangkan secara lisan dengan
responden
Secara garis besar Data yang didapat dari Pengumpulan Data Primer adalah:
1. Kondisi Potensi
2. Informasi langsung lainnya yang terkait dengan Kondisi dan Potensi
yang ada terkait dengan Standar/ Pedoman dan Ketentuan yang berlaku
serta Sasaran dari Rencana Pembangunan/ sistem online pajak daerah
Pengambilan Data Sekunder, dapat dilakukan dengan mendatangi pula
masing-masing Instansi lainnya yang berkaitan sesuai dengan data yang
dibutuhkan dalam pekerjaan penyusunan ini. Jika pada salah satu Instansi
ternyata Data tidak dipunyai, atau sedang dalam proses pembuatan, atau
sedang digunakan untuk keperluan lain maka konsultan dapat mencari pada
Instansi lain yang terkait sesuai dengan kebutuhan data atau mencarinya
pada Literatur mengenai Sistem Online Pajak Daerah.
Identifikasi dan Analisa dalam Studi Kelayakan (Feasibility Study)
dilakukan pada seluruh aspek-aspek baik dari aspek Eksternal sebagai
peluang ataupun ancaman maupun aspek Internal yang dapat menjadi
kekuatan ataupun kelemahan sehingga aspek-aspek tersebut dapat
menjadikan dalam melakukan pembangunan sistem online pajak daerah.
Untuk menganalisis aspek Ekternal dan aspek Internal perlu dilakukan
proyeksi berupa forcasting, kecuali data-data yang tidak memungkinkan
tetap disajikan dalam bentuk tabel, diagram batang atau pun diagram pie
untuk melihat kecenderungannya.
Sehingga dapat menggambarkan Rencana Strategis yang dapat dijadikan
sebagai alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini
untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana
strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari
kondisi saat ini untuk menuju tahun-tahun tertentu di masa mendatang.
Untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat
64
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
digunakan, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats).

6. RENCANA PELAKSANA KEGIATAN
Ruang Lingkup Studi Kelayakan (Feasibility Study) Kajian Sistem Online
Pajak Daerah meliputi pembahasan identifikasi Aspek Internal dan
Eksternal, Analisis Permintaan terkait Kelayakan dari Aspek-aspek yang
dapat mempengaruhinya, Analisis Kebutuhan dan Analisis Keuangan serta
Rekomendasi Kelayakan dari Rencana Pembangunan SIstem Online Pajak
Daerah.
Pelaksanaan Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) sesuai
lingkupnya akan dilakukan dalam suatu proses atau langkah-langkah
secara bertahap yang akan diuraikan selanjutnya sesuai Tahapannya dan
dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
































65
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)

7. PERSONIL/TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN

Personil yang ditugaskan oleh Konsultan di dalam pekerjaan
Kajian Sistem Online Pajak Daerah di Kota Bekasi harus mampu
melaksanakan pada bidang tugasnya masing-masing serta harus sesuai
dengan yang diusulkan oleh Konsultan yang bersangkutan. Jika terjadi
penggantian terhadap personil yang sudah dicalonkan dan telah disetujui,
pengganti yang diusulkan harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang
sama atau lebih tinggi dari calon personil sebelumnyaserta harus
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemimpin pelaksana
kegiatan.
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan berada di bawah tanggung
jawab personil yang ditugaskan sebagai Ketua Tim Konsultan.
Adapun tenaga ahli/personilyang dibutuhkan dalam pekerjaan kegiatan ini
minimal terdiri dari :
1. Team Leader atau Ketua Tim Konsultan (1 orang)
Adalah seorang dengan pendidikan sekurang-kurangnya magister
Manajemen Ekonomi Keuangan sejenis dengan pengalaman pada
pekerjaan perencanaan pembangunan minimal selama 6 (enam) tahun,
dengan lama penugasan 3 (tiga) bulan.
2. Tenaga Ahli
a. Tenaga Analisis System
Adalah seorang dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana
Teknik Informatika atau sejenisnya dengan pengalaman minimal
pada pekerjaan minimal 5 (lima) tahun dengan lama penugasan 3
(tiga) bulan.
b. Tenaga Ahli Kebijakan Publik
Adalah seorang dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana
sosial atau sejenis dengan pengalaman pada pekerjaan sejenis
minimal 5 (lima) tahun dengan lama penugasan 3 (tiga) bulan.
c. Tenaga Ahli Perencanaan Keuangan
Adalah seorang dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana
ekonomi keuangan atau sejenis dengan pengalaman minimal pada
pekerjaan pembangunan sistem dinamik selama 3 (tiga) tahun,
dengan lama penugasan selama 3 (tiga) bulan.
d. Asisten Ahli Analisis Sistem
Adalah seorang dengan pendidikan sekurang-kurangnya D3 dan
memiliki pengalaman pada pekerjaan sejenis minimal 2 (dua) tahun
dengan lama penugasan 3 (tiga) bulan.
e. Asisten Perencanaan Keuangan
Adalah seorang dengan pendidikan sekurang-kurangnya D3 dan
memiliki pengalaman pada pekerjaan sejenis minimal 2 (dua) tahun
dengan lama penugasan 3 (tiga) bulan.


66
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
f. Administrasi
Adalah orang yang bertugas melakukan proses Administrasi
pekerjaan dari awal hingga akhir pekerjaan dengan pendidikan
sekurang-kurangnya D3 dengan pengalaman minimal pada
pekerjaan sejenis 2 (dua) tahun dengan lama penugasan 3 (tiga)
bulan.
g. Operator
Adalah orang yang bertugas membantu pengelolaan data pada saat
penyelesaian pekerjaan / penyampaian laporan dengan pendidikan
sekurang-kurangnya D3 dengan pengalaman minimal pada
pekerjaan sejenis 2 (dua) tahun dengan lama penugasan 3 (tiga)
bulan.
h. Surveyor
Adalah orang yang bertugas mengumpulkan data pada saat survey
dengan pendidikan sekurang-kurangnya D3 dengan pengalaman
minimal pada pekerjaan sejenis 2 (dua) tahun dengan lama
penugasan 3 (tiga) bulan.
Adapun tenaga pendukung lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Selain biaya personil diperlukan biaya non personil yang meliputi biaya
ekspose laporan, biaya sewa peralatan (jika diperlukan), biaya sewa
kendaraan, biaya komunikasi dan biaya dokumentasi.

8. SISTEM PELAPORAN

Sistematika Pelaporan
Sistematika pelaporan mengikuti sistematika pelaporan akademik yang
berlaku pada
umumnya. Adapun tahapan dan isi laporan meliputi :
1. Pembuatan Rencana Program Kerja
- Membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan;
- Membuat daftar/jadwal konsultasi/survey lapangan, baik dengan SKPD
terkait
maupun pihak-pihak lain yang terkait;
- Membuat daftar hadir Tim sesuai ketentuan di dalam dokumen kontrak;
- Membuat lampiran laporan penggunaan keuangan kegiatan.

2. Penyusunan Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi organisasi penelitian, data awal, data primer,
data sekunder, study literatur, identifikasi masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, ruang lingkup dan batasan kajian, kerangka berpikir,
serta metodologi penelitian.
3. Penyusunan Laporan Antara
Laporan Antara berisi penyempurnaan Laporan Pendahuluan, kajian teori,
penyempurnaan data primer maupun sekunder, kesimpulan sementara dari
tahapan yang sudah dilakukan terhadap penyelesaian data masalah yang
ditemukan selama penelitian berjalan.
67
Standar Dokumen Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)

4. Penyusunan Laporan Akhir
Laporan akhir berisi penyempurnaan seluruh kajian hasil analisis sesuai
tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam kerangka acuan ini dan/atau
ditambahkan dari hasil pembahasan di setiap rapat/diskusi atas laporan.
5. Eksekutif Summary
Merupakan resume dari laporan hasil kajian yang memuat pendahuluan,
latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan sasaran kajian, analisis masalah
kajian literature, sampai pada kesimpulan akhir serta rekomendasi kajian.

9. ANGGARAN BIAYA (SUMBER DANA)

Sumber dana pembiayaan kegiatan berasal dari APBD Kota Bekasi tahun
2014. Biaya pekerjaan konsultan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan barang dan jasa sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

10. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan kegiatan Pembuatan Kajian Sistem Online
Pajak Daerah Kota Bekasi adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak
diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja).

11. KRITERIA

Dokumen kajian diharapkan merupakan hasil kesepakatan akhir
dari seluruh rangkaian diskusi dan pembahasan teknis, lokakarya,
didasarkan pada analisis terhadapkajian literatur maupun evaluasi arah
kebijakan Pemerintah Kota Bekasi khususnya Dinas Pendapatan daerah
Kota Bekasi sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan hasil kajian dapat
diimplementasikan guna memenuhi rencana pendapatan asli daerah,
khususnya dari pajak daerah oleh seluruh unsur terkait untuk kepentingan
Kota Bekasi.


12. PENUTUP

Hal-hal dan ketentuan yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan pekerjaan
yang belum dicantumkan dalam bentuk peraturan pekerjaan ini, akan diatur
dalambentuk tersendiri sesuai dengan kewenangan penanggung jawab, atas dasar
pertimbangan teknis dan keadaan yang timbul dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai