Anda di halaman 1dari 9

Mekanisme serta Fungsi dari Enzim Pencernaan Manusia

Reagan Sanjaya Purnama


102013031
Fakultas Kedokteran Ukrida
Jln. Arjuna no 6


Pendahuluan
Makanan merupakan sumber yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia , karena zat
zat yang terkandung pada makanan akan digunakan untuk menghasilkan energy demi
kelangsungan hidup sel didalam tubuh manusia agar tetap dapat mempertahankan kehidupan .
Makanan yang masuk kedalam mulut kemudian akan dicerna agar menjadi bagian terkecil
sehingga dapat dicerna disinilah diperlukan peranan dari enzim dan alat alat pencernaan pada
tubuh manusia memiliki peranan penting dan akan dibahas dibawah .

Pembahasan
Anatomi :
Struktur makro dan mikro
Usus Halus
Duodenum
Duodenum terletak pada regio epigastrica dan umbilicalis.Duodenum berbentuk seperti huruf C
yang terbentang dari gaster di sekitar capur pancreas sampai ke jejunum.
1
Kira-kira di
pertengahan panjang duodenum bermuara ductus choledochus dan ductus pancreaticus.Satu inci
(2,5 cm) pertama duodenum menyerupai gaster, yang permukaan anterior dan posteriornya
diliputi oleh peritoneum dan mempunyai omentum minus yang melekat pada pinggir atasnya dan
omentum majus yang melekat pada pinggir bawahnya. Bursa omentalis terletak di belakang
segmen yang pendek ini. Sisa duodenum yang lain ter-letak retroperitoneal, hanya sebagian
saja yang diliputi oleh peritoneum.
1
Duodenum terletak pada regio epigstrica dan umbilicalis dan untuk tujuan
deskripsidibagi menjadi empat bagian:
1

1. Pars Superior Duodenum panjangnya 5 cm, mulai dari pylorus dan berjalan ke atasdan belakang
pada sisi kanan vertebra lumbalis l. Jadi bagian ini terletak pada planum transpyloricum.
2. Pars Descendens Duodenum, bagian kedua duodenum panjangnya 8 cm dan berjalan vertikal ke
bawah di depan hilum renale dextra, di sebelah kanan vertebrae lumbales II danIII. Kira-kira
pertengahan arah ke bawah, pada margo medialis, ductus choledochus dan ductus pancreaticus
menembus dinding duodenum. Kedua ductus ini bergabung untuk membentuk ampula
hepatopancreatica yang akan bermuara pada papilla duodeni major. Ductus pancreaticus
acessorius, bila ada, muara ke dalam duodenum sedikit lebih tinggi, yaitu pada papilla duodeni
minor.
3. Pars Horizontalis Duodenum panjangnya 8 cm dan berjalan horizontal ke kiri pada planum
subcostale, berjalan di depan columna vertebralis dan mengikuti pinggir bawah caput pancreatis.
4. Pars Ascendens Duodenum panjangnya 5 cm dan berjalan ke atas dan ke kiri keflexura
duodenojejunalis. Flexura ini difiksasi oleh lipatan peritoneum, ligamentum Treitz,yang melekat
pada crus dextrum diaphragma.
Setengah bagian atas duodenum diperdarahi oleh arteria pancreaticoduodenalissuperior,
cabang arteria gastroduodenalis.Setengah bagian bawah diperdarahi oleh arteria
pancreaticoduodenalis inferior, cabang arteria mesenterica superior. Vena pancreaticoduodenalis
superior bermuara ke vena portae hepatik, vena pancreaticoduodenalis inferior bermuara ke vena
mesenterica superior.Saraf-saraf berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis (vagus) dari plexus
coeliacus dan plexus mesentericus superior.
1

Panjang keseluruhan jejunum dan ileum sekitar 20 kaki (6 meter), dua per lima bagian atas
adalah jejunum, dan tiga perlima distal adalah ileum. Perbedaan antara jejunum dan ileum adalah
lengkung-lengkung jejunum terletak pada bagian atas cavitas peritonealis di bawah sisi kiri
mesocolon transversum, sedangkan ileum terletak pada bagian bawah cavitas peritonealis dan di
dalam pelvis.
1

Jejunum & Illeum
Pembuluh arteri yang mendarahi jejunum dan ileum berasal dari cabang-cabang arteria
mesenterica superior.Cabang-cabang intestinal berasal dari sisi kiri arteria dan berjalan didalam
mesenterium untuk mencapai usus. Pembuluh-pembuluh ini beranastomis satu dengan yang lain
untuk membentuk serangkaian arcade. Bagian paling bawah ileum diperdarahi juga oleh arteria
ileocolica.Vena sesuai dengan cabang-cabang arteria mesenterica superior dan mengalirkan
darahnya ke dalam vena mesenterica superior. Saraf-saraf berasal dari saraf simpatis dan
parasimpatis (nervus vagus) plexus mesentericus superior.
1, 2
Proyeksi muara ileum pada coecum pada dinding abdomen disebut titik Mc. Burney
yang dapat ditentukan dengan :
1
1. Titik potong tepi lateral m.rectus abdominis kanan dengan garis monro (garis yang
menguhubungkan SIAS dan umbilikus)
2. 1/3 lateral sampai 1/3 tengah garis monro

Gaster
Gaster atau ventriculus merupakan kelanjutan dari esofagus. Bagian-bagian dari gaster adalah
fundus, corpus, pylorus (anthrum pyloricum, canalis pyloricus). Gaster mempunyai dua tepi,
yaitu curvatura major dan curvatura minor. Pada tepi gaster tersebut terdapat dua lekukan yaitu
incisura cardiaca pada curvatura major dan incisura angularis pada curvatura minor. Muara pada
gaster ada dua yaitu osthium cardiacum (muara esofagus kedalam gaster) dan pylorus (muara
gaster menuju duodenum). Gaster memiliki dua permukaan yaitu, fascies anterior dan posterior.
1
Begitu melewati sfingter oesophagus bawah, bolus makanan akan langsung memasuk ke
lambung. Fungsi utama lambung adalah sebagai tempat penyimpanan makanan sementara
sampai pencernaan secara kimia dan mekanik menggunakan asam, enzim, dan gerakan untuk
meregulasi pelepasan kimus ke usus halus, dan untuk menyekresi zat-zat yang disebut faktor
intrinsik yang esensial untuk absorpsi vitamin B
12
. Dalam keadaan kosong, volume lambung
sekitat 50 ml, jika terdistensi penuh, volume lambung bisa mencapai 4 L. Di lambung, protein
dalam makanan dipecah menjadi polipeptida oleh enzim pepsin. Enzim ini diproduksi dari
bentuk inaktifnya, yaitu pepsinogen oleh sel chief mukosa lambung, dan diubah menjadi pepsin
aktif oleh lingkungan yang asam dalam lambung. Asam lambung adalah asam klorida dan
diproduksi oleh sekelompok sel terspesialisasi, yaitu sel parietal. Lambung bisa menyekresi
sampai 2 L asam per hari, dan konsentrasi ion H
+
di lambung diperkirakan sekitar satu juta kali
lebih tinggi daripada konsentrasi yang ada di darah. Konsentrasi ion H
+
yang tinggi ini
membutuhkan pertukaran H
+
intraselular dengan K
+
ekstraselular yang sangat efisien dengan
menggunakan energy yang tersedia dari pemecahan ATP. Hal ini dicapai dengan menggunakan
protein yang disebut pompa proton atau protein H
+
-K
+
-ATPase.
3

Sekresi lambung pada dasarnya terbagi dalam tiga fase, yakni fase sefalik, fase lambung,
dan fase intestinal. Fase sefalik dimunculkan oleh melihat, mencium, mengecap, dan mengunyah
makanan. Pada tahap ini, tidak ada makanan di lambung, dan sekresi asam distimulasi oleh
aktivasi vagus dan kerja pleksus enteric. Serabut parasimpatis pascaganglion dan pleksus
mienterikus akan melepaskan asetilkolin (Ach) dan menstimulasi pelepasan getah lambung.
Stimulasi vagus juga menyebabkan pelepasan hormon gastrin dari sel-sel antrum lambung, yaitu
sel G. Gastrin disekresi ke dalam aliran darah, dan saat mencapai kelenjar lambung, gastrin akan
menstimulasi pelepasan histamin dan sel mast, yang kemudian bekerja pada sel parietal untuk
memproduksi lebih banyak asam.
Jika makanan mencapai lambung, makanan tersebut akan menstimulasi fase lambung di
mana terjadi sekresi asam, pepsinogen, dan mukus. Stimulasi utama fase ini adalah distensi
lambung dan komposisi kimiawi makanan. Mekanoreseptor di dinding lambung akan teregang
dan mencetuskan reflex mienterikus lokal dan juga memperpanjang reflex vaso-vagal. Kedua hal
ini menyebabkan pelepasan Ach yang kemudian menstimulasi pelepasan gastrin, histamine, dan
kemudian asam, enzim, dan mukus. Stimulasi vagus juga melepaskan peptide spesifik yaitu
peptide pelepas gastrin (gastrin-releasing peptide,GRP), yang bekerja langsung terutama pada
sel G untuk melepaskan gastrin. Protein utuh tidak mempengaruhi sekresi lambung secara
langsung, tetapi produk pemecahan protein, seperti peptida dan asam amino bebas, secara
langsung menstimulasi sekresi gastrin. pH rendah di lambung akan menginhibisi sekresi gastrin
sehingga jika lambung kosong atau setelah makanan memasuki lambung dan asam telah
disekresi untuk beberapa waktu, akan terjadi inhibisi produk asam. Namun demikian, pada saat
pertama kali makanan masuk lambung, pH meningkat dan hal ini menyebabkan pelepasan
inhibisi dan kemudian menyebabkan sekresi maksimum gastrin. Oleh karena itu, sekresi asam
lambung bersifat regulasi mandiri.
3

Fase lambung normalnya berlangsung selama sekitar 3 jam dan makanan di lambung
diubah menjadi kimus, suatu zat dengan kekentalan seperti lumpur. Kimus akan melewati
sfingter pylorus dan memasuki bagian pertama usus halus, yaitu duodenum. Adanya kimus di
antrum pylorus akan mendistensi antrum pylorus dan menyebabkan kontraksi antara dan
terbukanya sfingter . laju pengosongan lambung bergantung pada volume dalam antrum dan
turunnya pH kimus, keduanya meningkatkan pengosongan. Akan tetapi, distensi duodenum ,
adanya lemak, dan penurunan pH pada lumen duodenum akan menyebabkan inhibisi
pengosongan lambung. Mekanisme ini mengatur dengan tepat jumlah pasokan dan laju
pengaliran kimus agar bisa dicerna dengan baik. Usus halus adalah tempat utama pencernaan
makanan dan absorpsi produk hasil pencernaannya. Usus halus berbentuk seperti selang,
berdiameter 2,5 cm dengan panjang sekitar 4 m, tersusun dari duodenum, jejunum, dan ileum.
4



Pankreas
Kelenjar pankreas merupakan kelenjar ganda, yang terdiri atas bagian eksokrin dan endrokrin.
Bagian eksokrin mirip denggan kelejar parotis, pars terminalis kelenjar berupa asinus. Di dalam
asinus sering dapat dijumpai sel sentroasiner yang membatasi lumen asinus, sel ini tidak ada
pada kelenjar parotis. Sel ini sebenarnya merupakan awal duktus interkalaris, yaitu saluran
keluar kelenjar yang terkecil yang dilapisi oleh epitel selapis kubis atau kubis rendah. Duktus
sekretorius (interlobularis) jarang atau sedikit jumlahnya.
1

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam
darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan
dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
1




Hepar
Lobulus klasik hati berbentuk bidang persegi banyak (polygonal). Sisi bidang ini merupakan
batas lobules yang dibentuk oleh jaringan ikat jarang (jaringan interlobularis), yang pada hati
babi jaringan ini sangat jelas terlihat namum pada jati manusia batas atau jaringan ini tidak
begitu jelas.
1

Di dalam lobulus terdapat vena sentralis yang biasanya teletak di tengah lobulus. Di luar vena
sentralis ini terdapat deretan sel-sel hati yang tersusun seperti jari-kjari mengarah ke jaringan
interlobularis. Diantara deretan sel hati tersebut tedapat sinusoid hati yang bermuara kedalam
vena sentralis tadi, muara ini tidak selalu terlihat jelas karena terpotong. Dinding sinusoid berupa
selapis sel endotel yang terlihat melekat pada deretan sel-sel hati. Sel endotel ini berbentuk
gepeng dengan inti yang gepeng pula dan mempunyai kromatin padat pada beberpa sajian di
lihat adanya
suatu sel dengan inti yang berkromatin tidak terlalu padat, bila terlihat, tampak sitoplasmanya
bercabang-cabang dan menempel pada dinding sinusoid yang bersebrangan. Di dalam
sitoplasmanya dapat dilihat benda benda asing yang telah dilahapnya (fagositosis). Sel ini
disebut sel kuppfer.
1

Vesica Fellea
Vesica fellea merupakan kantung berbentuk labu yang melekat pada bagian bawah lobulus kanan
hati; ujung buntunya atau fundus menonjol di bawah pinggir inferior hati
1


Enzim pencernaan
Mulut terdapat enzim :
Ptialin / amilase
Digunakan untuk merubah makromolekul amilum menjadi maltosa.
2

Lisozim
Bias mencegah infeksi dengan cara mengikat dan memutus molekul spesifik pada permukaan
jenis bakteri.
3

Lambung
Getah lambung di sekresikan oleh chief cell ( sel utama ), dan sel utama . menghasilkan HCl ,
pepsinogen dam mucus.
4


Pepsin
Proteolitik yang disekresi oleh lambung untuk memulai hidrolisasi protein.
5



HCl
Zat yang digunakan untuk mengaktifkan pepsinogen dan juga untuk mengubah struktur
makromolekul dari zat makan dengan melepas jaringan ikatnya menjadi mikromolekul.
6


Pankreas
Terdiri atas 2 bagian
1. Bagian eksokrin
Mencurahkan sekretnya kepada system saluran dan bermuara pada duodenum.
Mensekresi : sekresi enzimatik , dan NaHCO
3
.
6


2. Bagian Endokrin
Mencurahkan produknya kedalam darah untuk diangkut ke sel sel sasaran jauh.
6

Enzim didalam pancreas
1. Enzim proteolitik pancreas
a) Tripsinogen yang disekresi pancreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase yang
di produksi usus halus. Tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk
membentuk polipeptida dan menjadi peptide yang lebih kecil.
6

b) Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin. Kimotripsin memiliki
fungsi yang sama seperti tripsin terhadap protein.
6

c) Karbokpeptidase , aminopeptidase, dan dipeptidase adalah enzim yang melanjutkan
proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam asam amino bebas.
6


2. Lipase pancreas
Menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsi oleh
garam garam empedu.
6


3. Amilase pancreas
Menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amylase saliva menjadi
disakarida.
6


4. Ribonuklease dan deoksiribonuklease
Menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok blok pembentuk nukleotidanya.
6


Fungsi mekanisme pencernaan
Fungsi utamanya adalah menyediakan makanan , air , dan elektrolit bagi tubuh dari nutriens yang
dicerna sehingga siap di absorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia.
6

Kerja bakteri pembusuk
Bakteri pembusuk bekerja di usus besar untuk membusukan sisa makanan yang sudah tidak
terpakai didalam tubuh lagi , kemudian akan didorong kerektum dan dibuang melalui anus.
Contoh bakteri pembusuk adalah E. Coli

Jalur pencernaan
Pada saat makanan masuk kedalam mulut akan terjadi aktivitas mekanik dan kimiawi , dimana
mekanik menggunakan gigi sementara kimiawi menggunakan enzim ptyalin / amylase , disitu
makanan akan berubah nama menjadi bolus setelah makanan diubah menjadi bentuk yang lebih
kecil dan amilum diubah menjadi maltase akan dilanjutkan menggunakan gaya dorong dari lidah
untuk membantu proses menelan melewati sfingter faringesofagus kemudian melewati sfingter
gasteresofagus , dan kemudian masuk kelambung , didalam lambung terjadi pencernaan secara
kimiawi dan terdapat gerak retropulsi untuk mengaduk kimus(bolus yang tercampur dengan
enzim lambung berubah nama) agar tercampur rata, di bagian lambung ini enzim enzim bekerja
dalam keadaan yang sangat asam yaitu 1-2 pH nya . jika kurang dari itu maka terjadi kelainan
didalam lambung yang mengakibatkan kondisi lambung menjadi sangat asam. Setelah kimus
dicerna kembali menjadi monomer monomer yang lebih kecil , maka akan didorong ke
duodenum , untuk sampai kesana harus melewati sfingter pylorus yang menjaga agar tidak
terjadi pemasukan secara cepat. Namun gaya pengosongan lambung yang dimiliki oleh gaster
berlawanan dengan gaya diduodenum yang memiliki reaksi untuk menghambat pengosongan
lambung , hal ini dilakukan karena proses pencernaan yang terjadi dilambung mulai ada yang
diserap di dalam duodenum dan ada yang mulai di cerna kembali menjadi partikel yang lebih
kecil sehingga bias diserap tubuh, salah satunya adalah lemak , yaitu merupakan suatu
polisakarida yang pencernaannya dan penyerapannya paling lama dan baru dimulai di duodenum
dicernanya. Hal ini dilakukan suatu penghambatan pengosongan lambung agar memungkinkan
duodenum dapat bertindak dan bekerja dengan optimal , karena pH dari pada lambung sangat
asam untuk duodenum sehingga itu bias merusak dinding duodenum. Di duodenum ini nanti
dapat bekerja secara optimal di pH netral atau sedikit basa. Setelah itu zat zat makanan mulai di
serap , dan penyerapan terahir di usus besar dimana di usus besar yang di serap kembali adalah
air , tp hal itu tergantung keadaan yaitu , ketika kimus disana kelebihan air akan diserap tapi jika
kekurangan maka akan di keluarkan air dengan tujuan agar tidak terlalu susah buang air besar
karena serat dan tersendat. Di dalam usus besar ini pula terjadi reaksi pembusukan yang
menggunakan bakteri dalam tubuh contoh nya E.coli.

Kesimpulan
Lemak yang di konsumsi bapak berusia 40 tahun ini sangat berlebihan karena menyebabkan ia
terasa seperti kembung dan mual , hal itu disebabkan karena pencernaan dan penyerapan lemak
berlangsung paling lama , dan merupakan zat yang berperan paling besar untuk pengosongan
lambung. Sehingga karena konsumsi lemak yang terlalu banyak itu , lambung tidak bisa
mengosongkan diri dan terendat disitu karena terlalu lama penyerapannya sehingga isi perutnya
tidak turun sehingga selalu terasa mual. Dan hasilnya perlu diberi enzim pencernaan tambahan
agar mempercepat proses pencernaan yang sedang berlangsung




Daftar Pustaka

1. Snell, Richard S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran.Edisi ke-6. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC;2006.
2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.
3. Ward J, Clarke R, Linden R. At a glance fisiologi. Jakarta: Erlangga; 2004.
4. Watson R. Anatomi dan Fisiologi. Edisi 10. Dalam: Nutrisi dan eliminasi. Jakarta: EGC;
2002.
5. Sumarjo damin. Pengantar kimia : buku pengantar kuliah mahasiswa kedokteran. Jakarta
: Penerbit buku kedokteran EGC 2008
6. Biology . Campbell .Jakarta : Erlangga 2002
7. Husniah . Obat penting . Jakarta: Elex media komputindo 2007
8. Departemen Farmakologi Universitas Sriwijaya. Kumpulan kuliah farmakologi .Jakarta :
Penerbit buku kedokteran EGC 2004
9. Sloane Etheal. Anatomi dan fisiologi untuk pemula .Jakarta : Penerbit buku kedokteran
EGC 2008.

Anda mungkin juga menyukai