Anda di halaman 1dari 3

72

BAB 6
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
a) Masalah yang terdapat pada pelaksanaan program di Puskemas Andalas
meliputi:
1. Cakupan KB aktif yang masih rendah
2. Masih rendahnya pencapaian dan penjaringan suspek TB
3. Rendahnya partisipasi masyarakat (D/S rendah)
4. Cakupan neonatus komplikasi yang masih rendah
5. Rendahnya angka kunjungan balita
b) Berdasarkan penilaian prioritas masalah, prioritas pertama adalah
penjaringan suspek TB paru yang belum mencapai target di wilayah kerja
Puskesmas Andalas.
c) Hal-hal yang dapat menyebabkan Penjaringan Suspek TB paru belum
mencapai target adalah:
1. Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TB
paru, pentingnya memeriksakan diri, dan kapan harus memeriksakan
diri ke puskesmas.
2. Kurangnya tenaga kesehatan pada program P2TB.
3. Kurangnya pencatatan dan pelaporan pasien TB paru yang berobat ke
dokter dan rumah sakit yang menangani pasien TB di wilayah kerja
Puskesmas Andalas sehingga penemuan kasus TB paru sering tidak
terdata dengan baik.

73

4. Tidak aktifnya kader TB dalam menjaring suspek TB.
5. Di puskesmas, pustu, poskeskel, dan di tempat umum lain terlihat
kurangnya pemanfaatan media informasi seperti poster, pamflet, dan
leaflet tentang penyakit TB paru yang pada akhirnya akan mengurangi
pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB.
6. Kurangnya variasi dalam melakukan penyuluhan tentang TB kepada
masyarakat.
c) Berdasarkan analisis masalah yang ada, dibuatlah beberapa alternative
pemecahan masalah, diantaranya :
1. Peningkatan promosi kesehatan melalui penyuluhan tentang TB di
dalam dan luar gedung.
2. Penambahan tenaga kesehatan program P2TB Puskesmas Andalas.
3. Peningkatan kerja sama lintas sector dengan dokter dan rumah sakit
yang menangani pasien TB di wilayah kerja Puskesmas Andalas untuk
pencatatan dan pelaporan data kasus TB.
4. Meningkatkan media promosi kesehatan tentang TB melalui poster,
pamflet, dan leaflet.

6.2 Saran
a) Penanggungjawab P2TB :
1. Melakukan penyuluhan rutin kepada masyarakat tentang penyakit TB
paru, pengambilan dahak yang benar, dan program puskesmas tentang
penanggulangan TB paru disertai variasi-variasi yang menarik.

74

2. Memanfaatkan media informasi seperti poster, pamflet, dan leaflet
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang TB paru.
3. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik dengan dokter dan
rumah sakit yang menangani TB di wilayah kerja Puskesmas Andalas
agar dapat disepakati prosedur pencatatan dan pelaporan kasus TB
paru.
b) Kepala Puskesmas :
Mengoptimalkan penggunaan dana yang ada di puskesmas dalam rangka
meningkatkan penjaringan suspek TB paru seperti APBD dan BOK.
c) Masyarakat :
Meningkatkan kesadaran diri untuk memeriksakan diri atau orang sekitar
ke puskesmas jika mengalami gejala TB yang diketahui dari penyuluhan
dan media promosi lainnya tentang TB.

Anda mungkin juga menyukai