Anda di halaman 1dari 24

1

www.tta-international.com







;;;; ;;;; ;;;; ;;;;



























;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;




























































E
E
C
C
O
O
-
-
D
D
R
R
I
I
V
V
E
E

C
C
a
a
r
r
a
a
T
T
e
e
r
r
b
b
a
a
i
i
k
k
U
U
n
n
t
t
u
u
k
k
M
M
e
e
n
n
g
g
h
h
e
e
m
m
a
a
t
t

B
B
a
a
h
h
a
a
n
n
B
B
a
a
k
k
a
a
r
r

20
40
60
80
100
120
140
0
30
60
120
90
150
1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
170
190
210






Putaran Ekonomis
Konsumsi
Bahan Bakar
Torsi
Daya
Torsi
(Nm)
Daya Mesin (Hp)
Putaran Mesin (Rpm)



2
www.tta-international.com
Pendahuluan
Mengemudi ekonomis dan hemat bahan bakar, tidak hanya tergantung pada ketrampilan dan
kebiasaan mengemudi, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti kondisi lalu lintas,
keadaan jalan, kondisi cuaca dan teknologi kendaraan.
Faktor-faktor tersebut biasanya tidak dapat diatasi atau sulit untuk dirubah, tetapi pengemudi dapat
melakukan penyesuaian melalui gaya atau cara mengemudi ekonomis, mengemudi cara ini akan lebih
aman, ekonomis, lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar serta dapat mengurangi polusi udara.

Eco-Drive Di Switzerland
Evaluasi pelatihan mengemudi ekonomis (eco-drive) di Switzerland menegaskan bahwa sejak tahun
1993 sekitar 15.700 orang sudah menerima pelatihan tersebut.
Terima kasih untuk pelatihan ini, kira-kira 1.9 juta liter bahan bakar dapat diselamatkan tiap tahun.
Pada tahun 2000, Kantor Pemerintah Pusat untuk Komisi Energi Swiss melaksanakan suatu studi
untuk mengevaluasi kesinambungan dan effektivitas dari pelatihan itu.
Peserta yang sudah mendapat pelatihan disurvei demikian juga pengemudi yang belum mengikuti
pelatihan, melalui dua kelompok yang terdiri 75 orang, hasil survei secara statistik menunjukkan;
1. Mengemudi ekonomis mengkonsumsi 10 sampai 15 persen lebih hemat bahan bakar dibandingkan
orang tanpa pelatihan, bahkan kecepatan rata-ratanya sedikit lebih tinggi.
2. Mengemudi ekonomis memberikan dampak positif terhadap kenyamanan, kerusakan dan keausan
kendaraan. Orang yang sudah mengikuti pelatihan mengemudi ekonomis (eco-drive) mendapatkan
nilai yang lebih baik, dibandingkan dengan orang tanpa pelatihan.
3. Pengemudi ekonomis, tetap ekonomis, meskipun pelatihan sudah beberapa tahun berlalu, tetapi
pemakaian bahan bakar tetap lebih rendah dari orang tanpa pelatihan. Teknik pelatihan yang
diajarkan berdasarkan pada perubahan dan kesinambungan sikap mengemudi ekonomis.
4. Pengetahuan teoritis tentang mengemudi ekonomis (eco-drive) dan teknik dasar saja tidaklah
cukup. Pengalaman praktis adalah penting untuk menguasai teknik tersebut.
Hasil statistik tersebut merupakan suatu indikasi yang jelas terhadap keuntungan-keuntungan pelatihan
Eco-Drive.

Aturan Putaran Idel Mesin di Amerika
Melarang operasi segala kendaraan bermotor lebih dari tiga menit secara terus menerus pada putaran
idel kecuali:
1. Keadaan terpaksa oleh karena kondisi-kondisi lalu lintas atau sebab kesulitan teknis sehingga
pengemudi tidak dapat mematikan mesin.
2. Ketika dibutuhkan untuk menjalankan perlengkapan atau peralatan yang diperlukan kendaraan.
3. Mesin sedang dikerjakan di pabrik dan direkomendasikan pada temperatur kerja.
4. Saat temperatur udara luar cukup dingin, atau
5. Ketika kendaraan sedang diperbaiki.
Permasalahan apa yang terjadi ketika mesin putaran idel?
Putaran idel penyebab pemborosan bahan bakar serta menimbulkan polusi.
Gas asam-arang (CO2) menyebabkan pemanasan global, oksid asam arang dan campuran organik
mudah menguap, serta NOx mengakibatkan pembentukan kabut campur asap ozon.
Karbon monoksida (CO) adalah racun, CO mengikat hemoglobin darah (Hb) yang lebih besar
dibandingkan oksigen, kekurangan oksigen pada darah akan menggangu syaraf pusat. Pada
kosentrasi yang tinggi CO dapat menyebabkan pinsan dan kematian.
Putaran idel menyebabkan bahan bakar terbuang percuma dan keausan mesin yang berlebihan.



3
www.tta-international.com
Saat ini sedang tumbuh perhatian tentang dampak kesehatan yang disebabkan oleh emisi kendaraan
bermotor, karena berpengaruh buruk pada kesehatan manusia, seperti penyakit jantung, kanker, paru-
paru, sakit asma atau permasalahan lain yang berhubung dengan kesehatan.
Standard kontrol emisi yang lebih ketat serta teknologi mesin yang lebih bersih di masa mendatang
dapat mengurangi resiko penyakit tersebut.
Sebagai pengemudi kendaraan berbahan bakar bensin maupun solar, hal pertama yang dapat
dilakukan adalah menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi udara, salah satunya dengan
membatasi putaran idel, tidak berlama-lama memanaskan mesin pagi hari atau bila perlu mesin
dimatikan jika kendaraan tidak bisa bergerak lebih dari 1 menit.
Suatu regulasi pembatasan putaran idel mesin sangat diperlukan di Indonesia agar pemakaian bahan
bakar dapat dihemat secara menyeluruh dan sekaligus menekan biaya opersional kendaraan, karena;
- Membiarkan mesin terlalu lama putaran idel menyebabkan keausan komponen lebih cepat
dibandingkan mesin dijalankan secara biasa, kerusakan katalitik converter juga lebih cepat bila
mesin idel terlalu lama.
- Lebih effisien mematikan mesin dari pada dibiarkan dalam keadaan idel, karena pemakaian bahan
bakar selama mesin distart sama dengan sekitar 30 detik saat mesin putaran idel temperatur kerja.
- Mesin putaran idel bahaya polusinya lebih besar jika dibandingkan kendaraan jalan, karena
kurangnya udara yang mengalir di sekitar kendaraan.
- Banyak orang melakukan pemanasan mesin dengan putaran idel terlalu lama sebelum kendaraan
dijalankan.
Umumnya kita khawatir akan mengalami kesulitan bila menghidupkan kembali mesin setelah dimatikan,
tapi masalah tersebut dapat diatasi bila kendaraan dirawat dengan baik.
Perlu diketahui bahwa gaya mengemudi bisa mempunyai dampak yang penting pada lingkungan,
sedang Eco-Drive sering diremehkan, tetapi kita dapat merasakan perbedaannya, bila sudah
mempunyai kebiasaan mengemudi secara ekonomis, karena mengemudi lebih hati-hati dan ramah
lingkungan adalah tanggung jawab kita semua untuk lebih menghemat bahan bakar, memperkecil
emisi sekaligus dalam waktu yang bersamaan juga menghemat biaya operasional kendaraan.
Akhirnya kami berharap pada semua pihak yang telah mengikuti pelatihan Eco-Drive dapat
menerapkan pegetahuan dan ketrampilannya setiap saat, sekaligus sebagai pelopor untuk
menularkan pengetahuan dan ketrampilan tersebut pada yang lain.

Salam hangat. Selamat mencoba Eco-Drive, jadikanlah sebagai kebiasaan, apapun jenis kendaraan
bermotor Anda!

















4
www.tta-international.com

Kaedah Utama Kaedah Utama Kaedah Utama Kaedah Utama Eco Eco Eco Eco- -- -Drive Drive Drive Drive
Pada dekade terakhir teknologi performa/kemampuan mesin kendaraan penumpang, truk dan bus
berkembang pesat, meskipun demikian kebanyakan pengemudi belum bisa beradaptasi dengan
kemajuan teknologi tersebut.
Eco-Driving adalah mengemudi ekonomis dan menyesuaikan diri dengan teknologi mesin modern,
berarti lebih lembut, lancar serta aman berkendara pada putaran mesin rendah.
Eco-Driving mudah dipelajari dan mempunyai dampak substansial pada prilaku pengemudi atas
keselamatan dan penghematan bahan bakar tanpa memperlambat waktu perjalanan.

Eco-Drive mudah diterapkan dengan mempelajari karakter mesin kendaraan Anda, Eco-Drive akan
membawa Anda menjadi pengemudi yang cerdik, Anda pengemudi tidak hanya dengan tangan dan
kaki saja, tetapi juga dengan kecerdasan.
Untuk pertama kali menerapkan Eco-Drive akan mengalami manyak kesulitan, terutama merubah cara
mengemudi gaya lama Anda.







Yang sulit adalah
merubah cara
mengemudi gaya
lama
Mesin modern saat ini bekerja berdasarkan
perintah dan data keadaan mesin yang diterima
ECU, jadilah pengemudi yang pintar dengan
mengenal karakter mesin Anda
ECU
Mesin



5
www.tta-international.com





Prilaku Eco-Drive akan menghasilkan;
1. Menghemat biaya perawatan kendaraan
2. Hemat bahan bakar
3. Lebih berwawasan lingkungan
4. Lebih nyaman bagi penumpang
5. Megurangi stress pengemudi


Bagaimana Cara Mengemudi Bagaimana Cara Mengemudi Bagaimana Cara Mengemudi Bagaimana Cara Mengemudi Eco Eco Eco Eco- -- -Drive Drive Drive Drive ? ?? ?

1. Pindahkan Transmisi ke Posisi yang Lebih Tinggi Secepat Mungkin.
Mesin berbahan bakar bensin atau gas perpindahan transmisi dapat dilakukan sebelum 2500 Rpm.
Kendaraan bermesin Diesel umumnya pemindahan gigi transmisi dilakukan sebelum putaran 2000
Rpm, sedangkan mesin Diesel dengan putaran maksimumnya lebih dari 5000 rpm, perpindahan
transmisinya dapat dilakukan seperti mesin bensin.

Amati dan pelajari karakter mesin; pada putaran dan kecepatan berapa kendaraan berjalan dengan
kondisi hemat bahan bakar!















Bahan Bakar Minyak semakin langka dan mahal, mungkin
harganya nanti menjadi 2 kali lipat dari harga saat ini,


10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
0
Rpm (x100)
10
15
20
25
30
35
Rpm (x100)
0
Mesin Bensin
atau Gas
Mesin Diesel
Perhatikan bagian-bagian dari pemindah
tenaga kendaraan di atas dan bawah
Transmisi
Pilih gigi transmisi yang sesuai untuk
beban dan kecepatan kendaraan.

Mesin
Gardan dan
Roda



6
www.tta-international.com


















Mesin sebagai tenaga penggerak kendaraan menggunakan bahan bakar untuk sumber energi dan
mesin menghasilkan momen dan daya tertentu sesuai dengan kapasitasnya.

















Pada grafik di atas terlihat bahwa momen/torsi yang dihasilkan mesin hampir merata, sedangkan daya
yang dibangkitkan bertambah seiring dengan naiknya putaran, maka tidak mungkin mesin tersebut
langsung menggerakkan kendaraan, karena saat bergerak pertama kali dibutuhkan momen yang basar
pada roda-roda, hal yang sama juga terjadi pada jalan mendaki
Sebaliknya jika kendaraan sudah melaju saat kecepatan tinggi, momen yang besar tidak diperlukan lagi,
oleh karena itu dibutuhkan suatu mekanisme perubah momen sesuai dengan keadaan opersional
kendaraan yaitu transmisi/persneling.Transmisi dipakai untuk mengatasi kebutuhan momen yang
berbeda-beda, dengan cara menukar kombinasi gigi untuk merubah tenaga mesin menjadi momen
yang sesuai dengan kondisi beban dan kecepatan kendaraan.


0
20
40
60
80
100
120
20 30 40 50 60
D
a
y
a

(
(
k
W
)
M
o
m
e
n
(N
m
)
(
N
m
)
0
50
100
150
200
(kW)
Putaran mesin (x100 Rpm)
Momen/torsi merupakan nilai yang menunjukkan
kemampuan gaya putar mesin pada poros output dan
poros ini dihubungkan dengan transmisi, satuan
momen adalah Newton meter (Nm).
Daya mesin adalah kerja rata-rata mesin dalam
satuan waktu, biasanya diukur dengan satuan kilowatt
(kW)
Pemakaian bahan bakar adalah suatu ukuran berapa
banyak bahan bakar yang dikonsumsi oleh kendaraan
pada jarak tertentu dinyatakan dalam liter/100km atau
ada juga yang mengukurnya dengan satuan km/liter
Kemampuan mesin biasanya digambarkan dengan
grafik seperti di samping

Momen mesin belum mampu langsung
menggerakkan roda terutama waktu
jalan petama kali atau jalan mendaki
Transmisi diperlukan untuk mengasilkan
kebutuhan momen yang berbeda pada roda
sesuai dengan beban dan kecepatan
Gardan



7
www.tta-international.com


















Sebagian tenaga mesin hilang disebabkan oleh faktor gesekan dalam mesin itu sendiri, kehilangan
tenaga akibat gesekan semakin besar bila putaran mesin lebih tinggi, sebaliknya pada putaran mesin
rendah kerugian gesek semakin kecil, sehingga dapat menghemat bahan bakar.
Apabila kendaraan berjalan dalam kedaan jalan yang normal dari kecepatan 0 km/jam sampai 120
km/jam maka secara umum akan terlihat hambatan yang terjadi seperti grafik dibawah ini;















Effisiensi mesin juga meningkat ketika beban besar pada putaran mesin relatif rendah, putaran mesin
yang rendah didapatkan apabila posisi transmisi dipilih gigi yang tinggi.
Kondisi-kondisi tersebut di atas menghasilkan kerja mesin lebih effisien.
Menghemat bahan bakar pada kecepatan dibawah 40 km/jam adalah dengan memindahkan transmisi
pada posisi yang lebih tinggi secepat mungkin, dan di atas 40 km/jam pertahankan kecepatan
kendaraan pada putaran ekonomis dan transmisi dengan gigi tertinggi.
Sedapatnya menghindari kecepatan kendaraan diatas 100 km/jam, karena hambatan udara dan spin
roda semakin meningkat.


20 40 60 80 100 120
M
o
m
e
n

T
r
a
n
s
m
i
s
i

(
N
m
)
Kecepatan Kendaraan (Km/jam)
Gigi 1
Gigi 2
Gigi 3
Gigi 4
Gigi 5
Agar pemakaian bahan bakar lebih effisien
dan dapat dihemat, maka pemakaian gigi
yang tepat untuk beban dan kecepatan
kendaraan sangat diperlukan.
Anda tidak perlu terlalu lama pada posisi
gigi tertentu, karena torsi yang besar tidak
diperlukan kalau kendaraan sudah melaju
0
10 40 30 20 90 60 50 80 70 100 110 120
Kecepatan Kendaraan Km/jam
Tenaga mesin yang besar
diperlukan untuk menggerakkan
roda dari pertama kali sampai
kecepatan lebih dari 30 km/jam
Hambatan semakin berkurang,
seiring dengan semakin lajunya
kendaraan dan energi kinetis
yang ditimbulkan
Hambatan meningkat
kembali yang disebabkan
oleh hambatan udara dan
hambatan roda



8
www.tta-international.com












































20 40 60 80 120 100
Gigi 1
Gigi 2
Gigi 3
Gigi 4
Gigi 5
16.5
12.5
10
8.5
7
6
5.5
Kecepatan Kendaraan (Km/jam)
P
e
m
a
k
a
i
a
n

B
a
h
a
n

B
a
k
a
r

(
K
m
/
l
i
t
e
r
)
Bandingkan kedua grafik perpindahan transmisi di atas, dimana letak perbedaannya?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada waktu akselerasi akan lebih effektif bila pengemudi secepat mungkin memindahkan transmisi ke
posisi yang lebih tinggi pada putaran mesin masih rendah, untuk mendapatkan beban yang lebih besar
pada mesin tersebut, sehingga diperoleh kerja mesin yang effisien.

20 40 60 80 120 100
Gigi 1
Gigi 2
Gigi 3
Gigi 4
Gigi 5
16.5
12.5
10
8.5
7
6
5.5
Kecepatan Kendaraan (Km/jam)
P
e
m
a
k
a
i
a
n

B
a
h
a
n

B
a
k
a
r

(
K
m
/
l
i
t
e
r
)



9
www.tta-international.com
Perpindahan transmisi/persneling ke yang lebih tinggi pada mesin berbahan bakar bensin atau gas
dianjurkankan sebelum putaran 2500 Rpm, sedangkan pada kendaraan bermesin Diesel dapat
dilakukan sebelum 2000 Rpm, sebab mesin Diesel effisiensi optimal terjadi pada putaran mesin lebih
rendah.
Pengukur putaran mesin/tachometer dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kapan perpindahan posisi
persneling dapat dilakukan.
Perhatikan instrumen dan grafik torsi/momen dan daya mesin di bawah ini;


























10
15
20
25
30
35
40
45
50
0
Rpm (x100)


0
20
40
60
80
100
120
20 30 40 50 60
M
o
m
e
n

(
N
m
)
(Nm)
0
50
100
150
(Hp)
Putaran mesin (x100 Rpm)
25
75
125
P
e
m
a
ka
ia
n
B
a
h
a
n
B
a
ka
r S
p
e
s
ifik
P
u
t
a
r
a
n

E
k
o
n
o
m
i
s
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
0
Rpm (x100)
Putaran mesin (Rpm)
Putaran
Ekonomis
Contoh grafik daya dan torsi
mesin dengan VVT
A Torsi (Nm)
B Daya (Kw)
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0
Rpm (x100)



10
www.tta-international.com











Keterangan di atas dapat diterapkan bila kendaraan memakai transmisi manual, untuk transmisi
otomatis biasanya perpindahan gigi sudah diatur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan tingkat
effisiensi kerja mesin.
Posisikan selalu selektor transmisi otomatis pada posisi N (netral) jika kendaraan dalam keadaan
berhenti dan mesin hidup, misalnya waktu menunggu lampu lalu lintas, selektor pada posisi D dan
mesin idel akan memboroskan bahan bakar.

Apapun
kendaraan Anda;

























Jika kendaraan Anda jalan dengan persneling tertinggi dan instrumen terlihat seperti pada gambar,
bagaimana perkiraan pemakaian bahan bakarnya?
Jawaban:

Yang ini juga
Eco--driving
10
20
30
40
50
60
70
Waktu
K
e
c
e
p
a
t
a
n

K
e
n
d
a
r
a
a
n

(
K
m
/
J
a
m
)
Gigi 2
Gigi 3
Gigi 4
Gigi 5
Gigi 5
Gigi 4
Gigi 3
Gigi 2
Eco-driving tidak
lebih pelan dari
mengemudi biasa

Mengemudi
biasa
20
40
60
80
100
Km/h
0
120
140
160
180
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
0
Rpm (x100)



11
www.tta-international.com
Ingat cara Eco-Driving pertama!
Cobalah memindahkan transmisi ke yang lebih tinggi secepat mungkin dan jangan terlalu cepat
memindahkan transmisi ke yang lebih rendah.

2. Sedapat Mungkin Pertahankan Kecepatan Kendaraan pada Putaran Ekonomis

Ketika melakukan akselerasi, energi bahan bakar digunakan untuk menggerakkan kendaraan,
sedangkan energi tersebut hilang percuma ketika mengerem.
Energi yang hilang berubah menjadi energi panas pada sistem rem, terutama ketika mengerem
dengan keras dan mendadak, komponen rem menjadi sangat panas karena terjadi perubahan bentuk
energi dorong menjadi panas, oleh karena itu pengereman dan akselerasi yang terjadi berulang kali
membutuhkan banyak bahan bakar.
Contohnya pada kendaraan penumpang kecil untuk mempertahan kecepatan 50 km/jam, mesin hanya
memerlukan daya sekitar 5 kW saja, sedangkan pada kecepatan 120 km/jam perlu peningkatan daya
sekitar 25 kW.

Jangan membuang energi saat akselerasi atau pengereman yang keras dan mendadak
Dari data yang terlihat pada gambar di
samping, apakah pengemudinya sudah
mengikuti kaidah pertama Eco- Driving?

Jawaban:
---------------------------------------------
---------------------------------------------
---------------------------------------------
---------------------------------------------
---------------------------------------------
---------------------------------------------
---------------------------------------------
---------------------------------------------
---------------------------------------------
---------------------------------------------
---------------------------------------------




12
www.tta-international.com

Kebanyakan tenaga mesin hanya terpakai untuk akselerasi atau pada kecepatan tinggi, apabila
pengemudi berusaha untuk mempertahankan kecepatan, maka energi yang terbuang dan boros bahan
bakar dapat dikurangi.
Coba hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu.
Pengereman yang tak perlu memboroskan energi, hindari akselerasi yang ekstrim, kecuali dalam
keadaan terpaksa, antisipasi kondisi lalu lintas dan tidak mengikuti mobil lain terlalu dekat, menghindari
akselerasi dan pengereman yang tak perlu serta bisa menghemat bahan bakar 5-10%.

















Sedapat mungkin mempertahankan kecepatan kendaraan pada posisi ekonomis, tidak hanya
menghemat bahan bakar, tetapi juga mempunyai effek positif untuk mengurangi emisi, meningkatkan
keselamatan dan kenyamanan penumpang.














Seperti yang telah dijelaskan bahwa tenaga mesin diperlukan relatif kecil untuk mempertahankan
kecepatan, tidak masalah pada mesin dengan posisi transmisi tinggi dan kecepatan relatif rendah kita
menjalankan kendaraan, bahkan hal itu akan menghemat bahan bakar.
Kendaraan jalan dengan posisi persneling
tertinggi dan putaran rendah

Waktu Tempuh

Rem
mendadak

70
Km/jam
Kehilangan energi kinetis dan
Keausan rem, akibat rem
mendadak

Mulai
perlambatan
at
Pengereman
dengan lunak
20
40
60
80
100
Km/h
0
120
140
160
180
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
0
Rpm (x100)



13
www.tta-international.com
Pedal gas hanya menentukan jumlah udara yang masuk ke silinder mesin, sedangkan bahan bakar
yang diperlukan dihitung berdasarkan kebutuhan mesin tersebut, oleh karena itu mengurangi sedikit
putaran mesin juga mengurangi konsumsi bahan bakar.

Apapun jenis kendaraan bermotor Anda cobalah:
Posisi transmisi setinggi mungkin, putaran mesin serendah mungkin dan pedal gas diinjak lebih dalam.
Berusaha mempertahankan kecepatan ekonomis kendaraan.

3. Antisipasi Keadaan Arus Lalu Lintas
Memandang ke depan sejauh mungkin sebagai antisipasi dan mempertahankan kecepatan adalah
penting untuk menghindari pengereman yang tak perlu dan mempercepat kembali dengan tergesa-
gesa.
Lakukan akselerasi dan perlambatan dengan lembut, tidak menekan pedal gas dan rem dengan kasar,
akan mengurangi keausan rem dan biasanya sampai di tempat tujuan lebih cepat.












Misalnya ketika mendekati lampu lalu lintas, ketika mendahului kendaraan lain, atau saat mengemudi
pada jalan raya yang ramai, mengantisipasi keadaan lalu lintas berpengaruh besar untuk
mempertahankan kecepatan.
Hindari pengereman mendadak atau mengemudi gaya stop and go atau sering disebut dengan jack
rabbit start, menjaga jarak aman dari kendaraan di depan akan memperkecil sifat mengemudi stop and
go, lakukan percepatan dan perlambatan dengan lembut, antisipasi pelambatan dan pemberhentian,
apabila hal ini dilakukan dengan serius maka kendaraan dapat menghemat bahan bakar secara
signifikan serta memperlambat keausan sistem rem, bahkan kecepatan rata-rata tidaklah berkurang
dari kendaraan yang dikemudikan secara stop and go.
Antisipasi keadaan lalu lintas berarti:
1. Lalu lintas di depan.
2. Lalu lintas arah berlawanan.
3. Lalu lintas di persimpangan.
4. Mendahului dan
5. Mundur.
Untuk itu pengemudi;
1. Memandang kedepan sejauh mungkin.
2. Kosentrasi.
3. Mengerem dengan cermat.
4. Hati-hati dengan kendaraan di depan.
5. Jaga jarak.
6. Mengemudi dengan lembut dan berusaha sebisanya mempertahankan kecepatan.
Atraksi seperti ini hanya mempercepat
keausan ban dan rem serta bahan
bakar sangat boros



14
www.tta-international.com
7. Beradaptasi terhadap perubahan situasi.
8. Mengetahui rute perjalanan dan
9. Memperhatikan kerusakan jalan dan kemungkinan kesalahan pengemudi lain.


4. Meperlambat dengan Lembut
Ketika memperlambat atau menghentikan kendaraan, lakukanlah perlambatan dengan lembut dan
persneling tetap dalam keadaan masuk.
Pengereman dengan mesin mempunyai dampak positif terhadap pemakaian bahan bakar dan emisi
juga lebih baik






Pada mesin bensin yang memakai karburator atau mesin diesel yang lebih tua, tidak ada bedanya
memperlambat dengan gigi persneling terhubung atau netral, karena mesin tidak dilengkapi dengan
pengontrol elektronis yang dapat memutuskan penyemprotan bahan bakar.
Untuk lebih menghemat bahan bakar dapat juga dengan cara menetralkan segera transmisi atau
menekan pedal kopling bila tenaga mesin untuk pengereman tidak diperlukan lagi, mesin akan
secepatnya kembali ke putaran idel dan sisa energi dorong (kinetis) kendaraan dapat dimanfaatkan
sampai ke posisi yang diinginkan.


























Mesin bensin dan diesel yang dibuat setelah tahun 1990 dilengkapi
dengan sistem injeksi bahan bakar dan kombinasi dengan suatu fungsi
elektronik yang memutuskan penyemprotan bahan bakar jika pedal
gas tidak ditekan dan persneling masih masuk.
Hal ini juga mengurangi konsumsi bahan bakar.

Jarak tempuh dengan gigi netral
Jarak tempuh mesin putaran idel
Mulai menetralkan transmisi/
menekan pedal kopling
Posisi yang
diinginkan
Pengereman dengan mesin
tidak diperlukan lagi



15
www.tta-international.com

Bebarapa Bebarapa Bebarapa Bebarapa Trik dan Trik dan Trik dan Trik dan Tips Tambahan Tips Tambahan Tips Tambahan Tips Tambahan
1. Mengemudi pada tanjakan dan turunan
2. Matikan mesin bila memungkinkan
3. Mengemudi dengan banyak belokan
4. Beban/muatan
5. Aerodinamis
6. Tekanan ban
7. Bagian kendaraan yang memboroskan bahan bakar

Mengemudi di Tanjakan dan Turunan
Berkendara di daerah pegunungan sangat penting untuk memperhatikan cara akselerasi dan
menggunakan rem dengan benar agar bahan bakar dapat dihemat, memang akan terasa sulit
menggunakan persneling tinggi dengan menekan gas penuh saat menanjak, karena merasa terlalu
memaksa kerja mesin pada putaran rendah, bahkan kita hampir kurang pecaya kalau sebenarnya
kendaraan dibuat oleh pabriknya dapat berjalan pada 1000 Rpm secara konstan dengan beban penuh.
Matikan Mesin bila Memungkinkan
Matikan mesin pada waktu perhentian singkat; contohnya pada lintasan kereta api, pada lampu lalu
lintas atau sedang menunggu seseorang yang berhentinya diperkirakan lebih dari 60 detik.
Ketika menghidupkan mesin kembali, jangan tekan pedal gas, kendaraan modern saat ini konsumsi
bahan bakar selama putaran idel sekurangnya 0.5 liter per jam, tergantung pada jenis mesinnya.
Oleh karena itu jika memungkinkan; mematikan mesin pada saat situasi tersebut akan dapat
menghemat bahan bakar.








Mesin putaran idel berarti pamakaian bahan bakar adalah 0 km/liter, lebih bijaksana mematikan mesin
jika diperkirakan kendaraan tidak biasa jalan lebih dari 60 detik, berarti sudah menghemat bahan bakar
dan mengurangi polusi adara, karena konsumsi mesin putaran idel tidak terbatas dalam satuan
kilometer jarak tempuh.
M
enurun
M
enanjak
Pada jalan mendaki diperlukan tenaga mesin yang
lebih besar dibandingkan dengan jalan datar.
Tergantung dari sudut tanjakan yang akan ditempuh,
usahakan cara berikut ini;
1. Sesuaikan putaran mesin.
2. Teknik perpindahan transmisi yang
tepat dan cermat.
3. Manfaatkan kecepatan kendaraan
untuk menempuh tanjakan berikutnya.

Tidak jalan lebih dari 1 menit, matikan saja mesin!




16
www.tta-international.com
Ketika menghidupkan mesin kembali, sistem manajemen mesin elektronis mengatur penyemprotan
bahan bakar sesuai dengan kebutuhan.
Menekan pedal pedal gas akan mengacaukan sistem tersebut, start lebih sulit dan memboroskan
bahan bakar serta emisinya lebih jelek.

Membiarkan mesin terlalu lama idel menyebabkan keausan komponen lebih cepat dibandingkan
dengan mesin dijalankan secara biasa.
Lebih effisien mematikan mesin dari pada dibiarkan putaran idel. Pemakaian bahan bakar selama
mesin distart sama dengan sekitar 30 detik mesin putaran idel temperatur kerja.
Putaran idel bahaya polusinya lebih besar dibandingkan kendaraan berjalan, karena kurangnya udara
yang mengalir disekitar kendaraan.


Mengemudi dengan banyak belokan
Mengemudi pada jalan banyak belokan dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti; kecepatan
kendaraan, cuaca, alam, sifat dan bentuk belokan dll.
Waktu mendekati belokan, kecepatan kendaraan dikurangi dengan sedikit melakukan perlambatan,
sebisanya hindarkan menurunkan gigi persneling pada posisi yang lebih rendah, antisipasi segala
kemungkinan dengan cermat!
Kadangkala menghidupkan mesin setelah dimatikan, menimbulkan
dampak pada baterai atau motor starter, tetapi berdasarkan
pengamatan; karena semakin mahal dan berkurangnya minyak bumi,
maka biaya yang ditimbulkan karena kerusakan baterai dan sistem
start lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar yang dapat
dihemat.

Bahkan putaran idel bukanlah suatu cara yang effektif
untuk memanaskan mesin meskipun dalam cuaca yang
dingin, cara yang effisien adalah; jalankan kendaraan
secara pelan sampai mencapai suhu kerja, tidak perlu
memanaskan mesin dengan memboroskan bahan bakar
serta membuat polusi lebih parah lagi, membiarkan mesin
berputar idel, berarti juga akan mempercepat keausan
mesin.



Kurangi kecepatan pada saat mendekati belokan sampai
mencapai kecepatan yang sesuai, bila perlu pengurangan
kecepatan dilakukan dengan tenaga mesin atau
sebisanya tanpa pengereman dan tidak menurunkan
transmisi pada posisi yang lebih rendah.
Bila sering melakukan akselerasi dan pengereman dalam
waktu pendek dan putaran mesin tinggi, tidak saja
meningkatkan konsumsi bahan bakar dan keausan rem,
juga menyebabkan kondisi yang kurang baik pada
pengemudi.



17
www.tta-international.com
Beban/Muatan
Faktor yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar yang utama pada kendaraan adalah beban.
Penambahan beban 100 kg pada kendaraan ukuran sedang (1500 kg) akan menaikkan konsumsi
bahan bakar sekitar 6 - 7%, oleh karena itu beban tambahan minimal atau seperlunya saja dimuati
pada kendaraan terutama untuk mobil pribadi.
Aerodinamis
















Makin cepat laju kendaraan semakin besar hambatan udara yang ditimbulkan, misalnya pada
kecepatan 120km/jam dapat meningkatkan sedikitnya 20% pemakaian bahan bakar.
Komponen atau bagian-bagian lain juga akan memperburuk keadaan ini, oleh karena itu hindari
penambahan bagian/komponen/asesoris yang tidak perlu.
Kaca jendela yang tebuka saat kendaraan berjalan juga akan meningkatkan hambatan aerodinamis.


Tekanan Ban










Faktor lain yang mempengaruhi pemakaian bahan
bakar adalah aerodinamis.
Semua kendaraan sudah diuji secara cermat
hambatan aerodinamis-nya, penambahan bagian-
bagian pada bodi kendaraan dapat menambah
hambatan tersebut, seperti kotak pada atap
kendaraan, atau bagian-bagian lain yang dapat
meningkatkan hambatan udara, terutama pada
kecepatan tinggi.

Meriksa tekanan ban minimal sekali sebulan adalah penting agar
hambatan gesek ban dapat dikurangi.
Tekanan ban yang tidak sesuai, misalnya kurang 25% dari
spesifikasi akan meningkatkan tahanan geseknya sampai 10%
serta memboroskan bahan bakar 2%.
Terlalu rendah tekanan ban juga mempunyai efek kurang baik
pada jarak pengereman.
Untuk memastikan tekanan ban, periksa sedikitnya sekali sebulan.

40 20 60 80 100 120 140
Kecepatan Kendaraan (km/jam)
D
a
y
a

M
e
s
i
n

(
k
W
)
20
30
10
H
a
m
b
a
t
a
n

U
d
a
r
a
Ham
batan G
esekan




Meletakkan beban tambahan
di atap menambah hambatan,
sebaiknya tempatkan di dalam
kabin bila memungkinkan.


Kurangi beban tambahan yang tidak perlu pada kendaraan!




18
www.tta-international.com










Tekanan ban harus dicek saat dingin, atau secepatnya sebelum kendaraan dijalankan kurang dari tiga
kilometer, jika hal itu tidak memungkinkan atau kendaraan sudah berjalan lebih lama, maka sebaiknya
mendinginkan ban kira-kira 10 menit sebelum pemeriksaan dilakukan.
Pabrik kendaraan umumnya merekomendasikan dua tekanan ban yang berbeda, misalnya tekanan
ban untuk beban kosong kecepatan normal atau tekanan ban untuk kendaraan bermuatan dan
kecepatan tinggi.
Periksa spesifikasi tekanan ban di buku petunjuk servis kendaraan, kadang-kadang data tekanan ban
juga dijumpai pada tutup tangki bahan bakar atau pada pintu.
Saat ini mobil penumpang yang baru juga dilengkapi dengan perangkat elektronis yang terus-menerus
dapat memonitor tekanan ban.
Untuk mengantisipasi kekurangan tekanan ban dalam periode tertentu, disarankan tekanannya
dilebihkan sedikit (5-10%) dari spesifikasi, hanya saja kelebihan tekanan akan menyebabkan
kurangnya kenyamanan terutama pada kondisi jalan yang jelek.

Bagian Kendaraan Yang Memboroskan Bahan Bakar Bagian Kendaraan Yang Memboroskan Bahan Bakar Bagian Kendaraan Yang Memboroskan Bahan Bakar Bagian Kendaraan Yang Memboroskan Bahan Bakar

Air-conditioning
Direkomendasikan untuk menggunakan AC ketika diperlukan dan bukan untuk mendinginkan dengan
temperatur kurang dari 23C.
Akan tetapi bila kecepatan di atas 80 km/jam, misalnya pada perjalan luar kota atau di tol, penggunaan
AC akan menghemat bahan bakar jika dibandingkan dengan membuka kaca mobil .(berhubungan
dengan sifat aerodinamis waktu kaca terbuka dan kecepatan tinggi).
Ingat!
AC tidak dipakai untuk mendinginkan penumpang, tetapi membuat kenyamanan dengan suhu dan
kelembaban udara yang diatur, suhu 23-25C adalah temperatur yang menyenangkan, lebih dingin
membuat rasa tidak nyaman dan memboroskan bahan bakar.
Gunakan AC dengan cermat, karena AC adalah beban tambahan mesin!




T
e
k
a
n
a
n

B
a
n

(
b
a
r
)
Waktu (bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8
1.2
1.4
1.6
1.8
2.0
Tekanan Ban (bar)
2.5 2.4 2.3 2.2 2.1 2.0 1.9 1.7
2
4
6
8
10
1.8
B
o
r
o
s

B
a
h
a
n

B
a
k
a
r

(
%
)
Gunakanlah AC jika suhu kabin di atas
25C, terutama ketika kendaraan
sedang berjalan, AC memboroskan
bahan bakar kira-kira 20% terutama
pada kecepatan dalam kota.




19
www.tta-international.com

Saringan Udara










Bersihkan elemen saringan udara atau ganti secara periodis sesuai dengan buku petunjuk servis untuk
mencegah hambatan udara yang mengalir ke dalam silinder mesin.
Jika aliran udara terhambat maka konsumsi bahan bakar juga semakin boros dan mesin tidak
bertenaga.
Pemborosan bahan bakar akibat saringan udara yang kotor mencapai 3%

Oli/Minyak Pelumas
Minyak pelumas kendaraan paling banyak dibuat dari minyak bumi dengan berbagai macam bahan
tambah (additive).
Saat ini minyak pelumas sitetis semakin banyak dipakai karena minyak pelumas jenis ini mutu dan
kemampuannnya lebih baik dari minyak pelumas mineral.
Secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan/mutu minyak pelumas juga semakin lebih
baik, oleh karena itu interval penggantiannya menjadi lebih panjang, kebutuhannya juga lebih hemat.



Minyak pelumas multigrade lebih bagus karena nilai kekentalannya memiliki cakupan yang lebih luas,
contohnya pada oli dengan indeks 0W-40 yang hanya dapat dihasilkan oleh oli sintetis, pemakaian
bahan bakar akan lebih hemat jika menggunakan spesifikasi W yang lebih rendah, misalnya 0W atau
5W.
Spesifikasi 5W juga dapat dibuat dari oli mineral, hanya saja sifat dari oli mineral dengan kekentalan
yang rendah seperti 5W tidak dapat lebih stabil seperti oli sintetis, tertutama jika oli mineral digunakan
dalam periode waktu lebih lama dan suhu yang lebih tinggi terutama pada negara tropis.
Karena oli sintetis lebih stabil maka interval penggantiannya lebih lama dibandingkan dengan oli
mineral.
Jika kita ingin mengurangi konsumsi bahan bakar, maka pemakaian oli sintetis adalah pilihan yang
bijaksana, meskipun harganya lebih mahal.
Umumnya dengan oli sintetis dapat menghemat pemakaian bahan bakar kira-kira 3%.


Pemakaian oli mesin multi grade lebih
menguntungkan, karena oli lebih encer
pada suhu rendah dengan demikian
hambatan yang terjadi saat mesin dingin
berkurang dan pemakaian bahan bakar
menjadi lebih hemat.



20
www.tta-international.com

Penggantian Oli Kendaraan Penumpang

1. Oli mesin dapat mencapai lebih dari 20.000 km, atau tiap satu tahun (oli sintetis)
2. Oli transmisi manual diperiksa secara periodis, dapat diganti sampai 45.000 km
3. Transimisi otomatis pengantian oli dapat mencapai lebih dari 60.000 km.
4. Sama seperti transmisi manual, diperiksa secara priodis dapat diganti sampai 45.000 km














































21
www.tta-international.com
Panduan Panduan Panduan Panduan Dasar Eco Dasar Eco Dasar Eco Dasar Eco- -- -Drive Drive Drive Drive
Prilaku eco-driving / mengemudi ekonomis dan hemat bahan bakar harus menjadi pedoman serta
acuan kita semua, karena menghasilkan dampak;
1. Menghemat biaya perawatan kendaraan
2. Hemat bahan bakar
3. Lebih berwawasan lingkungan
4. Nyaman bagi penumpang
5. Megurangi stress pengemudi
Ketentuan utama mengemudi ekonomis / eco-driving adalah sebagai berikut;
Pindahkan Transmisi Pindahkan Transmisi Pindahkan Transmisi Pindahkan Transmisi ke Posisi yang Lebih Tinggi Sece ke Posisi yang Lebih Tinggi Sece ke Posisi yang Lebih Tinggi Sece ke Posisi yang Lebih Tinggi Secepat Mungkin pat Mungkin pat Mungkin pat Mungkin
Kendaraan berbahan bakar bensin atau gas perpindahan transmisi dilakukan sebelum 2500 Rpm.
Kendaraan mesin Diesel pemindahan transmisi dilakukan sebelum putaran 2000 Rpm.
Sedapat Mungkin Pertahankan Kecepatan pada Putaran Ekonomis Sedapat Mungkin Pertahankan Kecepatan pada Putaran Ekonomis Sedapat Mungkin Pertahankan Kecepatan pada Putaran Ekonomis Sedapat Mungkin Pertahankan Kecepatan pada Putaran Ekonomis
Kebanyakan tenaga mesin hanya terpakai untuk akselerasi atau kecepatan tinggi, apabila pengemudi
berusaha untuk mempertahankan kecepatan dan putaran ekonomis, maka energi yang terbuang dan
boros bahan bakar dapat dikurangi.
Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu. Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu. Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu. Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu.
Pengereman yang tak perlu memboroskan energi, hindari akselerasi yang ekstrim, kecuali keadaan
terpaksa, antisipasi kondisi lalu lintas dan tidak mengikuti mobil lain terlalu dekat dapat menghemat
bahan bakar 5 - 10%.
Antisipasi Arus Lalu Lintas Antisipasi Arus Lalu Lintas Antisipasi Arus Lalu Lintas Antisipasi Arus Lalu Lintas
Antisipasi tersebut mencakup;
1. Lalu lintas di depan kendaraan kita.
2. Lalu lintas arah berlawanan.
3. Lalu lintas di persimpangan.
4. Mendahului dan mundur
Untuk itu pengemudi harus;
1. Memandang kedepan sejauh mungkin.
2. Kosentrasi.
3. Mengerem dengan cermat.
4. Hati-hati dengan kendaraan di depan.
5. Jaga jarak.
6. Berusaha sebisanya mempertahankan kecepatan ekonomis.
7. Beradaptasi dengan perubahan situasi.
8. Mengetahui rute perjalanan dan
9. Memperhatikan kerusakan jalan dan kemungkinan kesalahan pengemudi lain.
Meperlambat dengan Lembut Meperlambat dengan Lembut Meperlambat dengan Lembut Meperlambat dengan Lembut
Ketika memperlambat atau menghentikan kendaraan, maka lakukanlah perlambatan dengan lembut
dan persneling tetap dalam keadaan masuk.
Untuk lebih menghemat bahan bakar dapat juga dengan menetralkan segera transmisi/menekan pedal
kopling bila tenaga mesin untuk pengereman tidak diperlukan lagi, mesin akan secepatnya kembali
pada putaran idel dan sisa energi dorong (kinetis) kendaraan dapat dimanfaatkan sampai ke posisi
yang diinginkan.




22
www.tta-international.com
Mengemudi di Tanjakan dan Turunan Mengemudi di Tanjakan dan Turunan Mengemudi di Tanjakan dan Turunan Mengemudi di Tanjakan dan Turunan
Pada jalan mendaki diperlukan tenaga mesin yang lebih besar dibandingkan dengan jalan datar.
Tergantung dari sudut tanjakan yang akan ditempuh, usahakan cara berikut ini;
1. Sesuaikan putaran mesin.
2. Teknik perpindahan transmisi yang tepat dan cermat.
3. Manfaatkan kecepatan kendaraan untuk menempuh tanjakan berikutnya.
Matikan Mesin bila Memungkinkan Matikan Mesin bila Memungkinkan Matikan Mesin bila Memungkinkan Matikan Mesin bila Memungkinkan
Matikan mesin waktu perhentian singkat; pada lintasan jalan kereta api, lampu lalu lintas atau sedang
menunggu sesuatu yang berhentinya diperkirakan lebih dari 60 detik.
Khusus untuk truk mixer; Matikan mesin bila kendaraan tidak ada muatan jika diperkirakan waktu
berhenti lebih dari 1 menit, misalnya saat membersihkan roda dari lumpur/tanah, waktu melapor pada
pos Satpam, jalan macet dll. Ketika menghidupkan mesin kembali jangan tekan pedal gas.
Mengemudi denga Mengemudi denga Mengemudi denga Mengemudi dengan B n B n B n Banyak belokan anyak belokan anyak belokan anyak belokan
Kurangi kecepatan saat mendekati belokan sampai mencapai kecepatan yang sesuai, bila perlu
pengurangan kecepatan dilakukan dengan tenaga mesin atau sebisanya tanpa pengereman dan tidak
menurunkan transmisi pada posisi yang lebih rendah.
Bila sering melakukan akselerasi dan pengereman mendadak dan putaran mesin tinggi, tidak saja
meningkatkan konsumsi bahan bakar dan keausan rem, juga menyebabkan kondisi kurang baik pada
pengemudi.
Muatan/ Muatan/ Muatan/ Muatan/Beban Beban Beban Beban
Muatan/beban adalah faktor yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar yang utama. Penambahan
beban 100 kg pada kendaraan ukuran sedang (1500 kg) akan menaikkan konsumsi bahan bakar
sekitar 6 - 7%
Kurangi beban tambahan yang tidak perlu pada kendaraan.
Aerodinamis Aerodinamis Aerodinamis Aerodinamis
Faktor lain yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar adalah aerodinamis.
Makin cepat laju kendaraan semakin besar hambatan udara yang ditimbulkan, misalnya pada
kecepatan 120km/jam dapat meningkatkan sedikitnya 20% pemakaian bahan bakar.

Tekanan Ban Tekanan Ban Tekanan Ban Tekanan Ban
Memeriksa tekanan ban adalah penting agar hambatan gesek ban dapat dikurangi.
Tekanan yang tidak sesuai misalnya kurang 25% dari spesifikasi dapat meningkatkan tahanan gesek
sampai 10% serta memboroskan bahan bakar 2%.
Terlalu rendah tekanan ban juga mempunyai akibat kurang baik pada jarak pengereman.
Untuk memastikan tekanan ban, periksa sedikitnya sekali sebulan.
Servis Berkala Servis Berkala Servis Berkala Servis Berkala
Servis berkala adalah faktor yang sangat penting untuk menghemat bahan bakar, membersihkan
saringan udara serta melaksanakan item pekerjaan servis rutin lainnya dengan benar dan diakhiri
dengan uji emisi akan dapat membantu Anda untuk menghemat bahan bakar, oleh kerana itu lakukan
pekerjaan servis berkala kendaraan Anda pada bengkel yang Anda percayai.
















23
www.tta-international.com





























































Eco-Driving Card
Pindahkan Transmisi ke Posisi yang Lebih Tinggi Secepat Mungkin

Pertahankan Kecepatan pada Putaran Ekonomis

Hindari Pengereman dan Akselerasi yang tidak perlu.

Matikan Mesin bila Memungkinkan

Antisipasi Arus Lalu Lintas

Servis Kendaraan Anda dengan Teratur




www.tta-international.com



24
www.tta-international.com























Butuh Informasi dan konsultasi lebih lanjut tentang Eco-Drive silahkan kontak:


Junisra Syam
PT. TTA Indonesia, Jakarta
0818 126 453
E-mail
junisra@cbn.net.id
Junisra.Syam@tta-international.com
ttaindo@cbn.net.id
Heru Sugiarto
PT. TTA Indonesia , Jakarta
0813 1937 7983
E-mail:
heru.sugiarto@telkom.net.



www.tta-international.com

Anda mungkin juga menyukai