Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan ummat manusia di muka bumi ini
menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, manusia akan menghadapi keadaan yang
terus berbeda. Dimulai dari segi sosiologi, norma hidup manusia, keilmuan tekhnologi dan
perubahan lainnya. Perubahan ini menunjukkan bahwa semakin berkembangnya manusia
maka diperlukannya pula sikap dan usaha bagaimana cara menghadapinya dan mencari
solusinya.
Melihat kejadian-kejadian yang terjadi terhadap perkembangan sekarang ini terutama
sektor pertumbuhan penduduk yang terjadi di Negara kita Indonesia semakin lama semakin
menunjukkan pertambahan dari jumlah penduduk yang begitu cepat. Hal ini merupakan salah
satu akibat semakin berkembangnya manusia maka berkembangnya pula sektor-sektor yang
lainnya. palagi Negara kita adalah Negara yang berkembang yang masih dalam proses
menuju Negara yang mandiri. Dari hal pertumbuhan penduduk yang begitu cepat
mengakibatkan peningkatan perekonomian Negara, sedangkan yang kita ketahui saat ini
bahwa Negara kita sedang dalam keadaan krisis ekonomi. !apangan pekerjaan sangat
dibutuhkan sedang masyarakat terus berkembang jumlahnya, sandang, pangan dan papan pun
menjadi kebutuhan mendesak sedang kita pun masih mengimport kebutuhan tersebut dari
Negara lain, kesehatan pun ikut menjadi bagian yang diperlukan sedang masyarakat miskin
tak mampu menjalankan. "esemua itu adalah #enomena kehidupan yang dialami Negara kita
bahwa kebutuhan, kesejahteraan dan peningkatan kualitas bangsa ini disesuaikan oleh laju
pertumbahan penduduk.
$saha untuk menurunkan angka kelahiran dilakukan dengan jalan mengajak P$%
untuk berkeluarga berencana. Di samping itu diusahakan pula dengan jalan
meningkatkan tingkat pendidikan sehingga masyarakat dapat lebih mudah menerima
tatanan hidup baru. &una menunjang usaha tersebut telah diupayakan untuk
memasukkan pendidikan kependudukan ke dalam pendidikan #ormal dan non #ormal.
1
2
'leh karenanya, jika hal tersebut di atas tidak segera ditanggulangi dan dicarikan solusi
maka akan berpengaruh negati# terhadap pembangunan nasional, karena pemerintah bisa
kewalahan menyediakan sarana perekonomian, #asilitas kesehatan, sarana pendidikan, tempat
wisata dan sebagainya. Menjadi tanggung jawab kementrian kesejahteraan rakyat sebagai
pemerintah yang mengola laju pertumbahan rakyat dan kita bersama sebagai masyarakat
wajib dan sadar akan apa yang telah kita alami agar ikut berpartisipasi menjalankan
aturannya.
1.2 Tujuan
$ntuk mengetahui konsep kependudukan dalam bidang kontrasepsi dan keluarga
berencana
BAB II
3
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Kepenuukan
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa dide#inisikan menjadi dua yaitu
orang yang tinggal di daerah tersebut dan orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah
tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan
bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah
geogra#i dan ruang tertentu. Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia. "ependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan
jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian,
persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi,
sosial, dan budaya.
Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk
mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan
penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi
penduduk. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan
perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh
keberhasilan pembangunan berkelanjutan.
"ualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek #isik dan non#isik yang
meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produkti(itas, tingkat sosial, ketahanan,
kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan
menikmati kehidupan sebagai manusia yang berta)wa, berbudaya, berkepribadian,
berkebangsaan dan hidup layak.
Para ahli biasanya membedakan antara ilmu kependudukan *demogra#i+ dengan studi-
studi tentang kependudukan *population studies+. Demogra#i berasal dari kata ,unani demos
- penduduk dan &ra#ien - tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah
studi ilmiah tentang jumlah, persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga
#aktor tersebut berubah dari waktu ke waktu. Ilmu demogra#i juga ada yang bersi#at
kuantitati# dan yang bersi#at kualitati#. Demogra#i yang bersi#at kuantitati# *kadang-kadang
disebut .ormal Demography - Demography .ormal+ lebih banyak menggunakan hitungan-
hitungan statistik dan matematik. /etapi Demogra#i yang bersi#at kualitati# lebih banyak
menerangkan aspek-aspek kependudukan secara deskripti# analitik. %edangkan studi-studi
4
kependudukan mempelajari secara sistematis perkembangan, #enomena dan masalah-masalah
penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di sekitarnya.
Ilmu kependudukan yang perlu mendapat perhatian kita sekarang adalah lebih
menyerupai studi antar disiplin ilmu yang dipadu dengan analisis demogra#i yang la0im
diberi istilah Demogra#i %osial. Disiplin lain banyak berhubungan dengan demogra#i antara
lain matematika, geogra#i, sosilogi, ekonomi, kedokteran.
2.2 Tujuan an Kegunaan Il!u Kepenuukan
Dalam mempelajari demogra#i tiga komponen terpenting yang perlu selalu kita
perhatikan, cacah kelahiran *#ertilitas+, kematian *mortalitas+ dan migrasi. %edangkan dua
#aktor penunjang lainnya yang penting ialah mobilitas sosial dan tingkat perkawinan. "etiga
komponen pokok dan dua #aktor penunjang kemudian digunakan sebagai (ariabel *perubah+
yang dapat menerangkan hal ihwal tentang jumlah dan distribusi penduduk pada tempat
tertentu, tentang pertumbuhan masa lampau dan persebarannya. /entang hubungan antara
perkembangan penduduk dengan berbagai (ariabel *perubah+ sosial, dan tentang prediksi
pertumbuhan penduduk di masa mendatang dan berbagai kemungkinan akibat-akibatnya.
1erbagai macam in#ormasi tentang kependudukan sangat berguna bagi berbagai pihak di
dalam masyarakat. 1agi pemerintah in#ormasi tentang kependudukan sangat membantu di
dalam menyusun perencanaan baik untuk pendidikan, perpajakan, kesejahteraan, pertanian,
pembuatan jalan-jalan atau bidang-bidang lainnya. 1agi sektor swasta in#ormasi tentang
kependudukan juga tidak kalah pentingnya. Para pengusaha industri dapat menggunakan
in#ormasi tentang kependudukan untuk perencanaan produksi dan pemasaran.
2." Teor# Tentang Pertu!$u%an Penuuk
Meskipun masalah kependudukan telah lama diperbincangkan di kalangan masyarakat,
namun baru di sekitar abad ke 23 banyak diantaranya yang mulai menganalisis masalah
kependudukan secara sitematis. Meskipun banyak para ahli yang menulis tentang masalah
kependudukan di dunia, akan tetapi diantara tokoh-tokoh yang dianggap pakar ilmu
kependudukan klasik adalah /homas Malthus dan "arl Mar4, sedangkan untuk generasi
berikutnya yang paling menonjol adalah 5arren /hompson dengan teori demogra#i
transisinya.
5
2. /eori Malthus /entang Penduduk
'rang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya daripada pada
pertumbuhan penduduk adalah /homas Malthus. Ia adalah salah seorang pendeta dan
juga ahli politik ekonomi bangsa Inggris. Pada tahun 2673 ia menerbitkan buku analisis
kependudukan berjudul 8Essay On The Principle of Population9 dan mempertahankan
pendapatnya bahwa 8natural law9 atau hukum alamiah yang mempengaruhi atau
menentukan pertumbuhan penduduk. Menurut Malthus, penduduk akan selalu bertambah
lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan bahan makanan, kecuali terhambat oleh
karena apa yang ia sebutkan sebagai moral restrains, seperti misalnya wabah penyakit
atau malapetaka.
:. /eori /ransisi Demogra#i
Pertumbuhan penduduk di belahan dunia sebelah barat tidak dapat dijelaskan hanya
oleh teori Malthus saja. %elama dan setelah re(oluasi industri, banyak negara barat
mengalami #enomena pertumbuhan yang terus berlangsung hingga abad ke-:; setelah
perang Dunia "e-2,beberapa diantara negara-negara itu seperti Perancis, Inggris dan
%kandina(ia menunjukkan bahwa pertumbuhannya telah terhenti atau adanya gejala akan
berhenti. 'leh karena itu perlu adanya teori baru yang dapat menjelaskan pertumbuhan
yang eksplosi# si#atnya dan juga pertumbuhan yang terhenti-henti si#atnya. 'bser(asi ini
digarap secara sistematis oleh para ahli demogra#i berkebangsaan merika 5arren
/hompson pada tahun 26:6 dan diberi nama hipotesis transisi demogra#i. /hompson dan
kawan-kawannya terus menghaluskan hipotesisnya secara sistematis dan sekarang
dikenal dengan nama 8theory o# the demogra#ic transition9 atau teori transisi demogra#i.
/eori ini menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang dinyatakan
menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk.
/ahap 2 < =ika ngka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan
angka pertumbuhan nol *0ero+.
/ahap : < =ika ngka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran,
maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positi# dan meningkat
terus.
6
/ahap > < =ika ngka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka
kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positi# akan tetapi
menurun.
/ahap ? < =ika ngka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah
pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol
*0ero+.
2.& D#na!#ka Kepenuukan
a. Pengertian
Dinamika penduduk yaitu suatu proses perubahan penduduk secara terus menerus
yang mempengaruhi jumlah. Dinamika kependudukan merupakan perubahan
kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu.
b. Penyebab perubahan penduduk
Dinamika penduduk dipengaruhi beberapa #aktor yaitu kelahiran, kematian,
perpindahan penduduk serta kondisi sosial ekonomi dan budaya yang berkembang di
masyarakat. Dari berbagai penyebab tersebut dapat digolongkan menjadi : yaitu
penyebab langsung dan tidak langsung.
2+ Penyebab langsung
,ang dimaksud dari penyebab langsung dari pertumbuhan penduduk adalah #aktor-
#aktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk secara langsung tanpa melalui
(ariabel antara lain kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk. 1erdasarkan
#aktor-#aktor tersebut, maka pertambahan penduduk secara sederhana terbagi
menjadi@ 2+ pertumbuhan penduduk alami yaitu pertambahan penduduk karena
adanya selisih antara kelahiran dan kematian, :+ pertambahan penduduk sosial yaitu
pertambahan penduduk disebabkan selisih antara kelahiran kematian dan migrasi
:+ Penyebab tidak langsung
.aktor yang mempengaruhi perubahan penduduk secara tidak langsung melalui
(ariabel antara yaitu keadaan sosial ekonomi dan budaya. Menurut "ing %ley Da(is
dan =udith 1lake, (ariabel antara yang dapat mempertinggi A menekan #ertilitas suatu
masyarakat yaitu <
a. .aktor-#aktor yang mempengaruhi kemungkinan oleh hubungan kelamin *inter
couse variable+
7
b. .aktor-#aktor yang mempengaruhi kemungkinan untuk konsepsi *conception
variable+
c. .aktor-#aktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran selamat *gestation
variable+
$sia perkawinan juga akan berpengaruh pada dinamika penduduk, jika perkawinan
terjadi pada usia muda maka usia reprodukti# yang dialami oleh pasangan usia muda
tersebut akan lebih panjang daripada pasangan usia lanjut akibatnya kemungkinan jumlah
anak yang dihasilkan oleh pasangan muda akan lebih banyak daripada pasangan usia
lanjut.
%tatus sosial, pekerjaan dan latar belakang pendidikan sedikit banyak berpengaruh
pada tinggi rendahnya #ertilitas maupun mortalitas dalam suatu masyarakat. /ingkat
#ertilitas umur lebih rendah pada wanita yang berusia lebih tua yang mempunyai
penghasilan lebih rendah. Ini karena tingkat ekonomi masyarakat rendah sehingga secara
tidak langsung status sosial ekonomi berpengaruh pada dinamika penduduk
2.' (aktor De!ogra)# *ang Me!pengaru%# Laju Pertu!$u%an Penuuk
!aju pertumbuhan penduduk *&rowht Rate+ ditentukan oleh tingkat kelahiran dan
tingkat kematian. /ingkat kelahiran kasar *Crude Birth Rate+ dan tingkat kematian kasar
*Crude Death Rate+ masing-masing menunjukkan jumlah kelahiran hidup dan jumlah
kematian per 2;;; penduduk pertahun. Dengan demikian ada ? kemungkinan dari : (ariabel
ini 2+ tingkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian tinggi, :+ tingkat kelahiran tinggi dan
tingkat kematian rendah, >+ tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian rendah, ?+ tingkat
kelahiran rendah dan tingkat kematian tinggi.
.aktor-.aktor Demogra#ik ,ang Mempengaruhi !aju Pertumbuhan Penduduk
1. Angka Kela%#ran +(ert#l#tas,
.ertilitas dalam pengertian demogra#i adalah kemampuan seseorang wanita secara ril
untuk melahirkan yang diwujudkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. /inggi rendahnya
8
kelahiran erat hubngannya dan tergantung pada struktur umur, banyaknya kelahiran,
perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status pekerjaan
serta pembangunan. 1esar kecilnya angka kelahiran dipengaruhi oleh beberapa #aktor
pendorong dan penghambat yaitu<
a+ .aktor pendorong kelahiran *pronatalitas+
nggapan bahwa banyak anak banyak re0eki
%i#at alami manusia ingin melanjutkan keturunan
Pernikahan usia dini
danya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya dibandingkan anak
perempuan sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan
berusaha mempunyai anak laki-laki
danya penilaian yang tinggi terhadap anak sehingga bagi keluarga yang belum
memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.
b+ .aktor penghambat kelahiran *antinatalitas+
danya program keluarga berencana
"emajuan diidang IP/B" dan obat-obatan
danya peraturan pemerintah tentan g pembatasan tunjangan anak bagi
PN%
danya $$ perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan
Penundaan usia pernikahan karena alsan ekonomi, pendidikan dan karir
danya perasaan malu bila memiliki banyak anak.
1eberapa #ertilitas yang sering digunankan adalah <
a. ngka kelahiran kasar * Crude Birth Rate+
ngaka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran
pertahun disatu tempat perseribu penduduk. C1D dapat dihitung dengan rumus
berikut ini <
Keterangan -
C1D < angka kelahiran kasar * Crude 1irth Date+
! < jumlah kelahiran selama satu tahun
P < jumlah penduduk pada pertengahan tahun
2;;; < "onstanta
Kr#ter#a angka kela%#ran kasar +.B/, #$eakan !enja# t#ga !a0a! -
2;;; X
P
L
CBR =
9
C1DE :; termasuk kriteria rendah
C1D antara :;->; termasuk kriteria sedang
C1D F >; termasuk kriteria tinggi
b. ngka "elahiran "husus * ge !pesifi" Birth Rate+
ngka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukan banyaknya kelahiran bayi
setiap 2;;; penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. %1D dapat dihitung
dengan rumus berikut ini <
Keterangan -
%1D < angka kelahiran khusus
!i < jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Pi < jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun.
2;;; < konstanta
c. ngka "elahiran $mum * #eneral $ertiliti Rate +
ngka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukan banyaknya kelahiran setiap
2;;; wanita yang berusia 2G-?6 tahun dalam satu tahun. &.D dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini <
2;;;
+ ?6 2G *
X
%
L
#$R

=
Keterangan -
&.D < angka kelahiran umum
! < jumlah kelahiran selama satu tahun
5*2G-?6+< jumlah penduduk wanita umur 2G-?6 tahun pada pertengahan tahun
2;;; < konstatnta
2. Angka Ke!at#an +Mortal#tas,
ngka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu <
a. ngka "ematian "asar *Crude Death Date+
ngka kematian kasar yaitu angka yang menunjukan banyaknya kematian setiap
2;;; penduduk dalam waktu satu tahun. CDD dapat dihitung dengan rumus berikut
ini<
2;;; X
P
&
CDR =
Keterangan -
CDD < angka kematian kasar
2;;; X
P
L
!BR
i
i
=
10
M < jumlah kematian selama satu tahun
P < jumlah penduduk pertengahan tahun
2;;; < konstanta
Kr#ter#a angka ke!at#an kasar +.D/, #$eakan ala! t#ga !a0a! -
CDD E 2; termasuk kriteria rendah
CDD antara 2;-:; termasuk kriteria sedang
CDD F :; termasuk kriteria tinggi
b. ngka "ematian "husus *ge !pesifi" Death Rate+
ngka kematian khusus yaitu angka yang menunjukan banyaknya kematian setiap
2;;; penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. %DD dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini <
Keterangan -
%DD < angka kematian khusus
Mi < jumlah kematian pada kelompok umur tetentu
Pi < jumlah penduduk pada kelompok tertentu
2;;; < konstanta
c. ngka "ematian 1ayi * 'nfant &ortaliti Rate +
ngka kematian bayi yaitu angka yang menunjukan banyaknya kematian bayi * anak
yang umurnya dibawah satu tahun + setiap 2;;; kelahiran bayi hidup dalam satu
tahun. IMD dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini <
Keterangan < DH jumlah kematian bayi sebelum umur 2 tahun
P H jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama
Kr#ter#a angka ke!at#an $a*# -
IMD E >G termasuk kriteria rendah
IMD antara >G-7G termasuk kriteria sedang
IMD antara 7I-2:G termasuk kriteria tinggi
IMD F 2:G termasuk kriteria sangat tinggi
". M#gras#
Migrasi merupakan salah satu #aktor yang mempengaruhi angka pertumbuhan
penduduk. Migrasi adalah perpindhan penduduk. 'rang dikatakan telah melakukan
migrasi apabila orang tyersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain. =enis-
jenis migrasi <
1) /ransmigrasi< Perpindahan dari satu daerah *pulau+ untuk menetap kedaerah lain
didalam wilayah republik indonesia
2;;; X
P
&
!DR
i
i
=
IM/ 1 +D$2P$,31444
11
2) $rbanisasi< Perpindahan penduduk dari desa kekota besar
3) Bmigrasi< Perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap keluar
negeri.
4) Imigrasi< Perpindahan penduduk dari luar negeri kemudian menetap ke dalam
negeri
5) Deemigrasi< "embali ketempat asal
Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dar suatu wilayah menuju wilayah lain
dan bertujuan untuk menetap diwilayah yang didatangi. Migrasi masuk adalah
masuknya penduduk dari wilayah lain kesuatu wilayah dengan tujuan menetap
diwilayah tujuan. Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari
daerah asalnya, sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi
ditinjau dari daerah tujuannya.
a+ Dasio ketergantungan
Dasio ketergantungan *Depedency Datio + adalah perbandingan antara jumlah
penduduk berumur ;-2? tahun, ditambah dengan jumlah penduduk IG tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 2G-I? tahun. Dasio ketergantungan
dapat dilihat menurut usia yakni rasio ketergantungan mudah dan rasio
ketergantungan tua.
Dasio ketergantungan merupakan indikator demogra#i yang sangat penting.
%emakin tingginya presentase depedency ratio menunjukan semakin tingginya
beban yang ditanggung penduduk yang produkti# dan tidak produkti# lagi.
%edangkan presentasi dependency ratio yang semakin rendah menunjukan semakin
rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produkti# untuk membiayai
penduduk yang belum produkti# dan tidak produkti# lagi. Dasio ketergantungan
didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk belum produkti# * ;-2? tahun+
dan jumlah penduduk yang tidak produkti# *IG tahunj keatas+ dengan jumlah
pemnduduk usia produkti# *2G -I? tahun+.
2;;
I? 2G
+ IG * + 2? ; *
X
P
P P
R(total


+
=
2;;
I? 2G
+ 2? ; *
X
P
P
R()uda

=
12
2;;
+ I? 2G *
+ IG *
X
P
P
R(tua

=
Keterangan -
D" total < rasio ketergantungan penduduk usia muda dan tua
D" muda < rasio ketergantungan penduduk usia muda
D" tua < rasio ketergantungan penduduk usia tua
P *;-2? + < jumlah penduduk usia muda ;-2? tahun
P *IGJ+ < jumlah penduduk usia tua IG tahun keatas
P *2G-I?+ <jumlah pemduduk usia produkti#
b+ ngka perkawinan umum
ngka perkawinan umum *P$+ menunjukan proporsi penduduk yanag berstatus
kawin terhadap jumlah penduduk usia 2G tahun keatas pada pertengahan tahun
untuk satu tahun tertentu. "onsep perkawinan lebih di#okuskan kepada keadaan
dimana seorang laki-laki dan seorang perepuan hidup bersama dalam kurun waktu
yang lama.
c+ Pengaruh program "1
1erikut ini adalah istilah yang digunakan dalam analisa keluarga berencana beserta
de#inisinya <
Pasangan usia subur A P$% adalah pasangan suami istri yang istrinya berusia 2G-
?6 tahun
Pemakai alat atau cara "1 adala seseorang yang sedang atau pernah memakai alat
atau cara "1
Pernah memakai alat atau cara "1 *e(er user + adalah seseorang yang pernah
memakai alat atau cara "1
Pemakai alat atau "1 akti# * current user+ adalah seseorang yang sedang memakai
alat atau cara "1
lat atau cara "1 adalah alat atau cara yang digunakan untuk mengatur kelahiran.
"ebutuhan "1 yang tidak dipenuhi *unmed need+ adalah presentase perempuan
usia subur yang tidak ingin mempunyai anak lagi atau ingin menunda kelahiran
berikutnya tetapi tidak memakai alat atau cara "1.
2.5 Trans#s# De!ogra)#
/ransisi demogra#i adalah berkembangnya keadaan peralihan penduduk yang semula
relati# tetap *stationer+ berkembangnya dengan pesat dan akhirnya mencapai tetap *stationer+
kembali. .aktor-#aktor yang menyebabkan turunnya mortalitas antara lain <
13
a+ Perkembangan teknologi di bidang pertanian dan perkembangan industri modern A
dewasa ini dikenal juga re(olusi hijau yang ada pada masyarakat Indonesia ditetapkan
sebagai panca usaha di bidang pertanian.
b+ Munculnya pemerintahan yang relati# stabilAmantap yang memungkinkan mantapnya
#asilitas penyaluran bahan makanan dan jasa.
c+ "emajuan sanitasi lingkungan menimbulkan kondisi lingkungan yang sehat
d+ "emajuan di bidang kedokteran, gi0i, pengobatan dan program-progran kesehatan
masyarakat.
2.6 Masala% Kepenuukan # Inones#a
2. =umlah dan Pertumbuhan Penduduk
'rang pertama yang mengemukakan teori mengenai penduduk adalah /homas
Dobert Malthus yang hidup pada tahun 233I-23:?. Dalam edisi pertamanya, Bssay on
Population /h 2763, Malthur mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu kebutuhan
penduduk seperti bahan makanan adalah penting bagi kehidupan manusia dan na#su
manusia tidak dapat ditahan dan tidak terbatas. Dari dua hal tersebut dia mengemukakan
pendapatnya bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cpat dari pertumbuhan bahan
makanan. Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu jumlah penduduk meningkat secara
geometris *deret ukur+ sedangkan kebutuhan hidup kian meningkat secara alat aritmatika
*deret hitung+, akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang beasar antara
jumlah penduduk dan kebutuhan hidup. Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar
antara :,2G K hinggL :,?6 K per tahun. /ingkat pertumbuhan penduduk seperti itu
dipengaruhi oleh tiga #actor utama, yaitu < kelahiran *#ertilitas+, kematian *mortalitas+,
dan perpindahan penduduk * migrasi+.
Peristiwa kematian dan kelahiran disuatu daerah menyebabkan berubahnya jumlah
dan komposisi penduduk. %edangkan peristiwa perpindahan penduduk dapat menambah
maupun mengurangi jumlah penduduk disuatu daerah, mengurangi bagi yang
ditinggalkan dan menambah bagi daerah yang didatangi. %elain penyebab langsung
seperti kelahiran, kematian dan migrasi, terdapat penyebab tidak langsung seperti
keadaan sosial, ekonomi, budaya, lingkungan., politik, dsb. Pertumbuhan penduduk
seperti dikemukakan diatas dapat dikatakan terlalu tinggi karena dapat menimbulkan
berbagai persoalan.
:. Persebaran dan "epadatan Penduduk
14
Permasalahan yang muncul adalah tidak meratanya kepadatan penduduk antar
daerah di Indonesia. %ecara ekonomis, permasalahan yang muncul dari kondisi ini adalah
rendahnya produkti(itas daerah dengan kepadatan penduduk yang rendah.
a. %truktur $mur Penduduk
$mur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk utama.
Pengelompokan penduduk berdasarkan kedua karakteristik tersebut selalu diperlukan
dalam menganalisis data. Melalui analisis komponen penduduk berdasarkan umur dan
jenis kelamin disuatu daerah atau Negara, dapat dihitung berbagi perbandingan atau
rasio *ratio+ antara lain < rasio jenis kelamin *se* ratio+, rasio jenis kelamin waktu
lahir *se* ratio birth+, rasio ibu dan anak *child wo)en ratio+, dan rasio beban
ketergantungan *dependenty ratio+. "omposisi penduduk di Indonesia termasuk
dalam model e4posi(e atau umur muda. "omposisi tersebut mengandung masalah
penyediaan lapangan kerja, pendidikan dan beban kelompok produkti#.
b. "elahiran dan "ematian
2+ "elahiran
$kuran tingkat kelahiran yang digunakan dalam perhitungan proyeksi adalah
angka kelahiran total atau Total $ertlity Rate */.D+ dan angka kelahiran menurur
umur atau ge !pecific $ertility Rate *%.D+. /.D merupakan ukuran tingkat
kelahiran yang menunjukan rata - rata jumlah anak yang akan dilahirka oleh
seorang wanita, seandainya dia dapat hidup sampai akhir masa reproduksinya
*umur 2G - ?6 tahun+. %.D mempunyai pengertian yang sama dengan
menggunakan metode anak kandung *'wn Children+. dapun pertimbangan
penerapan metode tersebut antara lain <
2. "arena tidak tersedianya data angka kelahiran secara lengkap dari hasil
registrasi selama periode tahun 266; - :;;;.
:. Dapat menghasilkan ukuran kelahiran menurut umur ibu *%.D+.
>. Paling memungkinkan untuk keperluan trend dan untuk menjaga
kesinambungan data.
:+ Data yang disiapkan
=umlah anak menurut kelompok umur tunggal
=umlah ibu menurut kelompok umur tunggal *2? - IG+
=umlah wanita kawin
>+ Prosedur perhitungan
/entukan 'wn Children, diasumsikan ;,;2 K *mengacu 1P%+
15
Non 'wn Children didistribusikan ke kelompok umur anak dengan menghitug
e4planation #actor *"i+ H 2 J M Non 'wn Children umur N M 'wn Children
$mur N.
Bstimasi probabilitas kelangsungan hidup anak, tentukan koe#isien O P Q
sesuai le(el kematian mengacu manual N.
Bstimasi probabilitas hidup wanita dewasa.
Memperkirakan kelahiran anak 2? tahun kebelakang.
Memperkirakan jumlah wanita sAd 2? tahun yang lalu.
2.7 /u!usan Ta%apan Kual#tas Keluarga
2. "eluarga Pra-sejahtera yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
secara minimal, seperti kebutuhan spiritual, sandang, pangan, kesehatan dan keluarga
berencana
:. "eluarga sejahtera tahap I yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
secara minimal tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial
psikologisnya seperti keburuhan akan pendidikan, interaksi dan keluarga, interaksi
dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.
>. "eluarga sejahtera tahap II yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan #isik
dan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan
pengembangannya seperti kebutuhan untuk menabung dan in#ormasi
?. "eluarga sejahtera tahap III yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan
#isik, sosial psikologis dan pengembangannya secara teratur kepada masyarakat
sekitanya, misalnya dalam bentuk sumbanagn materiil dan keuangan, serta akti# menjadi
pengurus lembaga sosial kemasyarakatan yang ada dilingkungannya
G. "eluarga sejahtera tahap III plus yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh
kebutuhannya serta memiliki kepedulian yang tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan
keluarga di sekitarnya
2.8 Pengert#an Keluarga Beren0ana
"eluarga berencana ialah suatu usaha yang mengatur banyaknya jumlah kelahiran
sedemikian rupa, sehingga, bagi ibu maupun bayinya, dan bagi ayah serta keluarganya atau
masyarakat yang bersangkutan, tidak menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari
kelahiran tersebut.
"eluarga berencana dalam kehidupan sehari-hari berkisar pada pencegahan konsepsi atau
pencegahan terjadinya pembuahan atau pencegahan pertemuan antara sel mani dari laki-laki
dan sel telur dari perempuan sekitar persetubuhan.
16
Menurut 5H' keluarga berencana adalah tindakan yang membantu indi(idu atau
pasangan suami istri untuk 2+ mendapatkan objekti#;objekti# tertentu, :+ menghindari
kelahiran yang tidak diinginkan, >+ mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, ?+
mengatur inter(al di antara kehamilan, G+ mengontrol waktu saat kehamilan dalam hubungan
dengan umur suami istri, I+ menentukan jumlah anak dalam keluarga.
%ecara garisbesar de#inisi ini mencakup beberapa komponen pelayanan
kependudukanA"1 yang dapat diberikan sebagai berikut <
a. Ko!un#kas#9 #n)or!as# an eukas# +KIE,
/ujuan<
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek "1 sehingga tercapai penambahan
peserta baru
Membina kelestarian peserta "1
Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin
berlangsungnya proses penerimaan
$. Konsel#ng
"onseling merupakan tindak lanjut dari "IB, yang dibutuhkan bila seseorang
menghadapi suatu masalah yang tidak dapat dipecahkan sendiri
/ujuan konseling<
Memahami diri secara lebih baik
Mengarahkan perkembangan diri sesuai dengan potensinya
!ebih realistis dalam melihat diri dan masalah yang dihadapi sehingga mampu
memecahkan masalah secara kreati# dan produkti#, memiliki tara# aktualisasi diri
sesuai dengan potensi yang dimiliki, terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan salah
penyesuaian diri, mampu menyelesaikan dengan situasi dan lingkungan serta
memperoleh dan merasakan kebahagian
0. Pela*anan kontraseps# +PK,
/ujuan<
Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan "1 yaitu dihayatinya
N""1%
17
Penurunan angka kelahiran yang bermakna
. Pela*anan #n)ert#l#tas
"urang lebih 2;K dari pasangan usia subur di Indonesia menurut sensus 263;,
tidakAbelum berhasil mempunyai anak. %esuai dengan tujuan Program Nasional "1 yaitu
Norma "eluarga "ecil yang 1ahagia %ejahtera, seyigianya diberikan pelayanan
in#ertilitas kepada mereka ini
e. Pen##kan seks +se3 eu0at#on,
Dulu orang beranggapan bahwa pada waktunya orang akan tahu sendiri tentang seks.
"enyataannya tidaklah demikian. 1erapa banyak dari para remaja kita yang mengalami
kecelakaan karena ketidaktahuannya. 'leh karena itu masalah se4 education sudah tidak
dapat ditunda
). Konsultas# pra:perka;#nan an konsultas# perka;#nan
"ebutuhan akan hal ini secara nyata telah diperlihatkan oleh masyarakat kita dengan
adanya masa pertunangan, serta nasihat pernikahan
g. Konsultas# genet#k
Dengan program "A"1 maka orang akan mempunyai anak yang relati# lebih sedikt
dibandingkan dengan mereka yang hidup puluhan tahun yang lalu. $ntuk itu diperlukan
jaminan bahwa anak yang dilahirkan itu bebas dari kelainangenetik yang akan
membebani orang tuanya dan masyarakat
%. Test keganasan
Melalui program "1 maka pelayanan yang bersi#at health maintenance ini dapat
dikembangkan. Hal ini pada gilirannya akan sangat meningkatkan penerimaan N""1%
#. Aops#
Di Indonesia anak-anak yang terlantar cukup banyak, sedangkan pasangan yang in#ertil
kira-kira 2;K dari P$%. langkah baiknya bila anak yang terlantar dipertemukan dengan
pasangan yang in#ertil tersebut
18
2.14 Pela*anan Kese%atan Keluarga Beren0ana Terpau2 <erakan H#up Se%at +<HS,
Meliputi pelayanan tehnis medis dan pelayanan penyuluhan dari I program utama<
a+ Pelayanan &i0i< penimbangan balita, pemberian paket gi0i, penyuluhan gi0i
b+ Pelayanan "I< pemeriksaan kehamilan, bayi, penimbangan bayi, pemeriksaan ibu
menyusui, penyuluhan "I dan pemeriksaan anak balita
c+ Pelayanan "1< pelayanan kontrasepsi, pemeriksaan ulang kontrasepsi dan
penyuluhan "1
d+ Pelayanan Immunisasi< pemberian immunisasi pada ibu hamil, bayi dan penyuluhan
imunisasi
e+ Pelayanan Diare< pemberian oralit, penyuluhan diare, pembuatan larutan gula garam
#+ Pelayanan "esehatan !ingkungan< pengadaan jamban keluarga, sarana air bersih,
sarana pembuangan air limbah dan penyuluhan kesehatan lingkungan.
19
BAB III
KESIMPULAN
Pelaksanaan pembangunan di bidang kependudukan juga diarahkan untuk
menumbuhkan sikap dan perilaku masyarakat yang semakin akti# dalam pemecahan
masalah kependudukan. Pelaksanaan tersebut dilakukan antara lain melalui peningkatan
peranan !embaga %wadaya Masyarakat *!%M+.
1esarnya masalah kependudukan di Indonesia telah mendorong tumbuhnya pusat-
pusat studi kependudukan di daerah. Dengan adanya pusat studi kependudukan *P%"+ ini
baik pemerintah daerah setempat maupun pemerintah pusat lebih mudah dalam memantau
perkembangan pelaksanaan pemecahan masalah kependudukan. $ntuk itu usaha
peningkatan P%" terus ditingkatkan dan dimantapkan agar permasalahan kependudukan
di daerah makin dapat teratasi. "egiatan utama pusat studi kependudukan adalah
melakukan penelitian di bidang kependudukan.
$paya pembangunan yang berkesinambungan harus didukung oleh adanya
keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara keadaan kependudukan dan lingkungan
hidup. "ualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan agar dapat mengelola sumber
daya alam dan lingkungan hidup secara lebih optimal dan ber tanggung jawab atas usaha
pembangunan selanjutnya.
Dalam rangka mencapai sasaran program kependudukan dan "1 telah dilaksanakan
usaha-usaha kependudukan dan keluarga berencana secara terpadu dengan sektor
pembangunan lainnya. 1entuk keterpaduan ini ber(ariasi, mulai dari kegiatan yang hanya
sekedar memberikan dorongan sampai dengan kegiatan yang bersi#at langsung
diusahakan bersama-sama dengan sektor terkait. %ejalan dengan itu telah dibentuk
#orum komunikasi mulai dari tingkat pusat hingga tingkat desa. Melalui #orum
komunikasi ini berbagai pihak dapat mengutarakan permasalahan yang ditemui dalam
persiapan maupun pelaksanaan di lapangan dan mengusahakan penyelesaiannya secara
bersama-sama.
$saha menurunkan tingkat kematian dilakukan melalui perbaikan gi0i keluarga,
terutama gi0i bayi dan anak-anak. %emakin tinggi gi0i anak semakin baik kesehatannya
dan selanjutnya akan menurunkan tingkat kematian anak. Hal ini akan mendorong
20
penurunan tingkat kelahiran karena makin besarnya kemungkinan anaknya akan hidup
dapat menyebabkan keinginan untuk mempunyai anak banyak semakin menurun.
"egiatan penerangan dan moti(asi keluarga berencana dimaksudkan untuk lebih
meningkatkan kesadaran, pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam berkeluarga
berencana. Dengan telah besarnya jumlah peserta program "1, maka pelaksanaan program ini
perlu makin ditingkatkan kualitasnya. %ehubungan dengan itu maka pesan-pesan penerangan "1
telah diarahkan kepada pemakaian alat kontrasepsi yang lebih e#ekti# dengan tingkat
perlindungan terhadap kehamilan yang lebih tinggi. "egiatan penerangan juga meliput
penerangan medis yang bertujuan meningkatkan pengetahuan mengenai alat-alat kontrasepsi.
Pada akhirnya kegiatan penerangan dan moti(asi ditujukan pada usaha pelembagaan
yaitu mendorong timbulnya keikutsertaan masyarakat secara akti# dan kreati# dalam
berkeluarga berencana. Pelembagaan pelaksanaan program keluarga berencana yang
dibentuk secara sukarela ini diusahakan secara bertahap dan terus ditingkatkan untuk
lebih mempercepat penerimaan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
%elanjutnya diharapkan pula agar secara bertahap masyarakat dapat melaksanakan sendiri
program "1.
Pendidikan kependudukan dan keluarga berencana dimaksudkan untuk lebih
membudayakan masyarakat dalam norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera *N""1%+.
"egiatan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana terutama ditujukan untuk
generasi muda baik yang ada di bangku sekolah maupun yang tidak. "egiatan ini
dimaksudkan untuk memberi bekal pengetahuan dalam pemecahan masalah
kependudukan dan "1 sehingga akan tumbuh dan berkembang pengertian dan kesadaran
yang selanjutnya akan mengembangkan sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab
dalam menghadapi masalah kependudukan dan "1.
Program "1 telah berkembang sehingga menjangkau seluruh wilayah dan lapisan
masyarakat. Dalam rangka peningkatan mutu pengelolaan dan pelayanan diperlukan
peningkatan kemampuan dan keterampilan tenaga pengelola dan pelaksana program.
"eberhasilan program "1 tidak terlepas dari mutu pelayanan yang dilaksanakan dan
penyediaan sarana yang diperlukan. $ntuk mendekatkan pelayanan keluarga berencana
kepada masyarakat maka pelayanan dalam bentuk penyediaan kontrasepsi yang tidak
memerlukan pelayanan medis, seperti pil dan kondom, disalurkan melalui Pos "1,
21
PP"1D dan %ub-PP"1D. %edangkan pelayanan "1 yang memerlukan pelayanan media
dilaksanakan melalui Dumah %akit, Puskesmas ataupun klinik "1 dan /im "1 "eliling
*/"1"+.
$saha untuk meningkatkan peserta "1 akti# dilakukan melalui pembinaan para
peserta "1 agar tetap memakai alat kontrasepsi. $saha itu juga dilaksanakan dengan
memberikan moti(asi agar mereka bersedia memakai alat kontrasepsi yang lebih e#ekti#
yang mempunyai tingkat kelangsungan lebih tinggi.
/ersedianya prasarana dan sarana yang memadai merupakan komponen penting
dalam mendukung lancarnya pelaksanaan pro-gram. Dalam program "1 sarana utama
adalah alat dan obat kontrasepsi. 'leh karena itu selalu diusahakan pemenuhan kebutuhan
akan alat dan obat kontrasepsi yang sesuai baik jenis, jumlah maupun mutunya serta
waktu pengadaannya.
Dengan luasnya jangkauan dan besarnya akti(itas program "1 diperlukan adanya
pemantauan atas pelaksanaan program ini agar secara teratur dapat diperoleh in#ormasi
yang memadai mengenai perkembangan hasil-hasil dan masalahnya.

Anda mungkin juga menyukai