Tujuan Instruksioanal Tujuan Instruksional umum : 1. Memahami studi tentang dermatogifli 2. Memahami identifikasi odontologis 3. Memahami identifikasi antropologis, mengenai analisis derajat kemiripan antropogenik 4. Memahami sidik DNA & identifikasi dalam kasus paternitas : a. Uji Eksklusi (determination of non paternity) b. Sidik DNA (determination of paternity) Bismillahirrohmanirrokhim...sebelumya saya minta maaf pada editan ini tidak disertakan gambar-gambar yang terdapat pada slidenya....jika ada kata-kata gambar yang mungkin saya lupa untuk menghapusnya tolong diabaikan saja *DERMATOGIFLI* Studi tentang dermatogifli Sebenernya apa sih dermatogifli????dermatogifli adalah suatu ilmu yang mempelajari gambaran cristae/rigi-rigi kulit pada ujung jari-jari tangan dan kaki serta telapak tangan dan tapak kaki manusia untuk tujuan : a. Penyelidikan identitas orang, dilakukan oleh bidang kedokteran forensic, antropologi, kriminologi dan hukum. b. Studi kelainan/penyakit genetic, dilakukan oleh bidang antropologi dan genetika kedokteran. Secara embriologis rigi-rigi kulit terbentuk pada bulan keempat intra uterin dan tidak berubah setelah bulan ketujuh intra uterin. Dari segi anatomisnya rigi-rigi kulit terletak pada ujung- ujung jari tangan dan kaki, telapak tangan dan tapak kaki, tidak ditemukan rambut dan kelenjar lemak namun dipenuhi oleh kelenjar keringat dan warnanya lebih terang coba diliat telapak tangannya rigi-rigi kulit itu yang warnanya putih sedangkan warna merah itu sebagai sulcusnya. Sedangkan karakter dari rigi-rigi kulit ini tidak berubah artinya sampai kapan pun ya sama kecuali jika ada penyakit kulit dan kuku serta luka yang lebih dari 1mm atau dalam kejahatan biasanya diubah secara mekanik dan secara biokimia , tidak dipengaruhi oleh lingkungan, dan variabilitasnya tinggi maksudnya itu rigi-rigi kulit setiap individu itu bervariasi ya beda-beda gitu lah. Selain rigi kulit terdapat juga fleksi yang terdapat pada telapak tangan dan tapak kaki ini merupakan jaringan yang melekat lebih erat dengan jaringan dibawahnya. Dan bisa Jumat, 24 September 2010 drg.Sara Afari Gadro, M.Kes IDENTIFICATION (ANTHROPOLOGY) & DERMATOGIFLI
menunjukkan kelainan tertentu, ini memang dipelajari dalam aplikasi dermatoglifi untuk studi problem kesehatan seperti penyakit kelainan bawaan. Selain di telapak tangan dan tapak kaki fleksi juga berada di pergelangan tangan namun ini bukan termasuk dermatoglifi. Ada Dermatogifli ada pula Daktiloskopi, daktiloskopi berasal dari kata daktil yang artinya jari dan skopi yang artinya mengamati jadi daktiloskopi itu pemeriksaan yang mengamati jari-jari. Apa hanya seperti itu???jadi begini kawan-kawan Daktiloskopi ini merupakan pemeriksaan yang mengamati pola-pola gambaran rigi-rigi kulit dan minutsiae(hal-hal terkecil) jadi pemeriksaannya secara kualitatif saja. Sedangkan untuk dermatogifli itu suatu pemeriksaan secara kualaitatif dan kuantitatif. Lalu secara kuantitatif itu yang bagaimana???yah namanya saja kuantitatif jadi ya penghitungan jumlah rigi-rigi kulit. Sidik Jari, adalah hasil reproduksi/ perekaman rigi-rigi kulit ujung jari-jari yang dicap dengan tinta secara mengguling(Roll pressuredrolled expression) dan menekan (Plain pressuredplained expression), maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah terpegang atau tersentuh dengan kulit jari-jari, telapak tangan dan atau tapak kaki. Namun, terkadang sidik jari juga dapat berubah dikarenakan berubanya rigi-rigi kulit misalnya saja karena terkena luka bakar, hal ini tentu saja merubah rigi kulit. Identifikasi sidik jari merupakan proses penentuan dua atau lebih sidik jari dari jari-jari terduga dengan cara membandingkan garis-garis rigi-riginya(pola beserta minutsiae & jumlah rigi-riginya). Sidik jari merupakan sarana identifikasi primer yang tertua kemudian disusul oleh sidik gigi dan yang baru-baru ini eksis adalah sidik DNA. Dasar analisis sidik jari untuk identifikasi itu ada ciri kualitatif dan kuantitatif yang telah dibahas diatas.Adapun pola-pola dari rigi kulit itu ada 3 yaitu : Pola busur atau bisa disebut dengan arkus/arch/lengkung karena garisnya berupa lengkungan, pola ini tidak mempunyai triradius yang artinya tidak mempunyai titik perpotongan antar rigi sehingga jumlah riginya 0. Pola ini hanya dimiliki oleh manusia saja. Pola jerat atau bisa disebut dengan sinus/loop/sosok, berupa garis garis seperti tali laso, pola ini mempunyai 1 triradius jadi jumlah riginya 1. Pola ini ada dua macam jika terbuka ke arah ulna disebut sinus ulna dan jika terbuka ke arah radius maka dinamakan sinus radial Pola pusar atau dapat disebut dengan vortex/whorl/lingkaran, berupa garis-garis seperti lingkaran, konsentris, spiral. pola ini mempunyai 2 atau lebih triradius sehingga jumlah riginya juga ada 2 atau lebih. Bentuknya bermacam-macam variasi. Tiap pola mempunyai inti dapat berupa titik, garis, atau bulatan. Variasi ciri pola rigi-rigi pada manusia adalah sinus-vorteks-arkus. Dominasi pola setiap jari ini juga berbeda, jari pertama yaitu ibu jari banyak mempunyai pola vorteks, telunjuk pola yang paling banyak adalah pola sinus radialis, jari tengah pola yang mendominasi adalah pola sinus ulnaris, jari manis banyak memiliki pola vorteks, dan jari kelingking banyak mengandung pola sinus ulnaris. Perbedaan seksual juga mempunyai dominasi pola yang berbeda pada perempuan pola arkus dan sinus ulnaris lah yang lebih banyak, sedangkan vortex dan sinus radialis mendominasi pada laki-laki. Indeks-indeks pola rigi, yaitu indeks dangmiyor(kalo nggak salah baca) jumlah arcus dibagi jumlah vortex dikali 100 sedangkan indeks furuhata adalah jumlah vortex dibagi jumlah sinus
dikali 100. Indeks pola rigi ini berbeda dalam seks dan ras, karena memnag untuk analisis identifikasi populasi. Nb: triradius itu titik perpotongan antar rigi. Liat gambar!!! Cara identifikasi sidik jari yaitu dengan membandingkan arsip sidik jari dengan sidik jari tersangka, korban, dan barang bukti. Semakin banyak sidik yang dapat dibandingkan & adanya minutsiae maka hasil identifikasi individual semakin meyakinkan. Jadi, jika diperiksa pada jari-jari yang berbeda di individu yang sama dimungkinkan ada perbedaan rigi-rigi kulit antara satu jari dengan jari yang lain. Untuk analisis pada studi penyakit atau kelainan genetic yang dilihat sama yaitu ciri kualitatif dan kuantitatif. Prosentase dari pola- pola rigi dari studi populasional itu untuk arkus 5%, untuk sinus 65%, dan untuk vortex 30%. Jadi, urutan pola dari yang terbesar adalah sinus, vortex, lalu arkus, ini berlaku pada semua ras. Jumlah rigi dapat dihitung dengan menghitung rigi perjari yaitu dari triradius hingga ke pusat pola, lalu jumlah itu bisa satu jari atau bisa di hitung total dalam 10 jari. Jumlah rigi pada pola arkus adalah 0-0(tidak ada triradius), jumlah rigi pada pola sinus misalnya 0-15(1 triradius), jumlah rigi pada pola vortex misalnya 11-14 (2 triradius).Rata- rata jumlah rigi dalam 10 jari untuk perempuan adalah 127 dan untuk laki-laki adalah 144. Variasi ciri Jumlah rigi, jumlah rigi vortex dan sinus lebih banyak ditemukan pada laki-laki, jumlah rigi terbesar adalah pada ibu jari laki-laki dan jumlah rigi terkecil pada jari telunjuk perempuan. Urutan jumlah rigi pada jari-jari dari yang terbesar ke yang terkecil yaitu ibu jari, jari manis, kelingking, jari tengah dan jari telunjuk. Untuk kelainan genetic seperti down syndrome tentunya ada perbedaan yaitu tangan dan jari-jari pendek, mempunyai garis simian kayak si monyet, dan pola vortex serta sinus ulnar lebih banyak dari pola yang lain. Untuk turner syndrome mempunyai pola vortex yang lebih banyak dan pada klinefelter syndrome mempunyai jumlah rigi-rigi kulit lebih besar dari144. Alat dan bahan untuk melakukan sidik jari yaitu roller emped atau penggulung ,kain /kapas /karton, tinta cina (zaman dulu)/ tinta khusus untuk sidik jari, cairan penghapus bisa aseton,alcohol atau bensin, dan selotip.
*ANTROPOLOGI* Adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya dan segi ragawi. Yang kita pelajari adalah segi ragawi, Antropologi ragawi adalah ilmu yang mepelajari gambaran biologi individu manusia pada masa lampau disebut dengan paleo-antropologi dan pada mas sekarang disebut dengan bio-antropologi. Untuk pemeriksaan antropologis secara umum itu ada 2 yaitu : 1. Pengamatan yang berarti skopis maka disebut dengan antroposkopi, pemeriksaan ini bersifat subjektif. Macam- macam pemeriksaan antroposkopi ini kefaloskopi : pemeriksaan pada kepala, kranioskopi :pemeriksaan pada bagian yang keras misalnya keranka kepala, somatoskopi : pemeriksaan pada bagian-bagian yang lunak misalnya saja otot, osteoskopi : pemeriksaan pada bagian tulang. Biasnya kefaloskopi dan somatoskopi ini digunakan untuk pemeriksaan pada sampel yang masih utuh bagian
lunak dan kerasnya. Untuk kranioskopi dan osteoskopi ini digunakan untuk pemeriksaan pada sampel yang tinggal kerangkanya saja. 2. Pengukuran berarti metric yang bisa disebut dengan antropometri, pemeriksaan ini bersifat objektif karena menggunakn alat. Pemeriksaannya sama yaitu kefalometri, kraniometri, somato metri, dan osteometrik. Pada pemeriksaan pengamatan cirri-ciri yang diamati : Warna dari kulit, rambut dsb ini dibuat skala untuk mengimbangi nilai subjektifitas pengamat. Bentuk/ morfologis yang diamati rambut, mata, hidung, bibir dsb ini dibuat kasifikasi. Dismorfisme seksual, dismorfisme itu artinya berada dalam 2 bentuk yang dimaksud disini adalah pengamatan 2 bentuk berbeda antara laki-laki dan perempuan, misalnya saja pengamatan pada tulang panggul. Rasial, pengamatan ini digunakan untuk mengetahui jenis-jenis ras pada sampel. Misalnya saja bentuk incisivus pada ras mongoloid banyak ditemukan incisivus seperti sendok sedangkan bentuk dari ras kausatif banyak ditemukan incisivus yang datar. Contoh lain, tuberculum carabeli yaitu tojol tambahan pada molar ke satu rahang atas nah yang ini banyak dimiliki oleh ras kausatif. Tanda-tanda pertumbuhan atau perkembangan Contoh antoposkopi,pada dismorfisme seksual untuk menentukan jenis kelaminnya laki-laki atau perempuan dapat dilihat pada tengkoraknya misalnya saja dapat mengamati a.perkembangan glabela dan pangkal hidung. Mulai dari nol yang kekiri -1, -2 menandakan semakin feminim dan yang kekanan +1,+2 menandakan semakin masculine. Lalu selanjutnya ada b. protubentia occipitalis eksterna kalau laki-laki bentuknya banyak yang ngganden sedangkan yang perempuan bentuknya banyak yang peyang. Lalu yang c. terdapat processus mastoideus, laki-laki lebih besar dibandingkan dengan yang perempuan. Lalu selanjutnya ada pemeriksaan dagu dan sudut conion(rahang bawah) jika sudutnya lebih dari 135
itu miliknya perempuan sedangkan yang sudutnya kurang dari 135
itu menandakan laki-laki. Perbedaan
rasial selain yang dicontohkan diatas ada perbedaan rasial pada foramen orbotalis dan aperture nasalis, perhatikan gambar yang a. kausatif b. mongoloid c. negrid. Pengamatan obliterasi sutura (penutupan sutura) dapat memperkirakan usia seseorang. Pemeriksaan pengukuran, menggunakan titik-titik antropometris yang kemudian diukur menggunakan alat ukur yaitu antropometer,. a. Ukuran linear : panjang, lebar, & tinggi b. Ukuran lengkung, lingkaran c. Ukuran sudut (menghubungkan 3 titik) : * sudut anb atau sudut pr-n-id, dengan diketahui sudut ini dapat diketahui jenis rasial. * sudut FHP n-pr FHP :frankfut horizontal, idinfrandentale, anb prostion nation infrandentale. Nation adalah titik tengah sutura fronto nasional yang di bagi oleh garis mid sagital. Infrandentale
adalah titik tengah incisivus antara rahan bawah kanan kiri. prostion adalah titik tengah antara 2 incisivus apical rahang atas dan rahnag bawah Indeks : ukuran kecil dibagi ukuran yang besar dikali 100, ini untuk mengetahui ukuran dua dimensi Untuk indeks muka : (n-gn)/(zy-zy) X 100 n nation, gngnation, zyzygomaticum Modulus : ini ada 3 titik, untuk memberikan gambaran ukuran 3 dimensi. * (n-pr)x (zy-zy)x(n-gn)/3 * ( g-op)x(cu-cu)x(ba-ba)/3 prprostion, Formula matematis yang lain, contoh : Tinggi badan : laki-laki = 70,641 + 2,894 (H)humerus Perempuan = 71, 475 + 2,754 (H) Memang banyak sekali formula matematika yang dicipta meghubungkan anatara tulang panjang dengan tinggi badan. Misalnya saja hanya ditemukan barang bukti berupa tulang- tulang saja, bisa diukur tulang panjangnya misalnya saja dari contoh diatas humerus, bisa juga femur atau ulna. Pada gambar anatomi tubuh manusia, dibuat titik titik somatometri karena jaringan keras masih dilengkapi jaringan lunak karena memang masih ada korelasi, titik-titik itu dibuat berawal dari jaringan kerasnya. Lalu ada gambar tengkorak berarti itu pengukuran kraniometrik atau kefalometrik. Adapun alat-alat yang digunakan yaitu antropometer, kalniper lengkung, goniometer untuk mengukur sudut, mandibulometer untuk mengukur sudut gonion. Kranio start adalah suatu alat untuk memposisikan sikap badan manusia yang harus sejajar dengan lantai, terutama yang diperhatikan adalah kranion (kepala). Jadi ketika akan diukur itu sikap badan harus sempurna, awalnya adalah dari titik foramen intraorbitalis dengan porus acustisus eksternus pada takik yang paling atas disebut bidang frankfut horizontal plan. Antroposkopi memberikan suatu manifest skala, klasifikasi yang nantinya memberi deskripsi ciri misalnya warna kulit, bentuk rambut, sedangkan untuk antropometri yaitu ukuran linear, sudut, indeks, modulus, dan modulus matematika yang berarti mendeskripsikan ukuran dan bentuk ciri. Secara umum pemeriksaan antropologi untuk mengidentifikasi rekonstruktif, jadi tidak menentukan kepaternitasannya akan menunjukkan apakah sampel itu: manusia apa tidak, berapa jumlahnya, jenis kelamin, umur,
tinggi badan selain menggunakan tulang panjang juga dapat mengamati gigi yaitu perbandingan antara panjang corona gigi dan lebar corona gigi jika perbandingannya menghasilkan rasio yang besar maka orangnya tinggi, Ras, bangun badan, dan ciri-ciri personal.