Anda di halaman 1dari 1

CV.

MTS
nb. Surat tidak memerlukan tanda tangan karena dikirim melalui komputerisasi
CV. MAJU TERUS SEJAHTERA
Jl. Bunga Rampe IV No. 139
Simalingkar B (Depan kompleks Johor baru city)
Medan
Telp. +62 61 8363256 (hunting)
Fax. +62 61 8363256


Medan, 29 September 2014

Kepada : PT Musim Mas
Attn. Bapak Hasnil
cc. Bapak Andi Hakim,Bapak Hendry Oei
Medan

Dear Pak Hasnil
Berikut jawaban yang dapat kami berikan perihal pertanyaan yang bapak kirim;

1. Mengenai Mutu Baja yang bapak gunakan apa sudah sesuai dengan mutu yang di pasaran...? mengapa tidak memakai
mutu baja BJ.37 dengan fu = 370Mpa dan fy =240Mpa.
Jawab :
Bapak telah memberikan kepada kami brosur mengenai material yang biasa digunakan yaitu :
- PT Krakatau Steel standar Spec. JIS 3131 SPHC (Standar JIS)
- PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk standar Spec. ASTM A 36 tolerance ASTM 6

Menurut pandangan kami bahwa penggunaan material standar adalah seperti yang digunakan seperti di atas

2. Pada Frame section King_w700_w700 terdapat kesalahan dimensi flange coba di cek.
Jawab:
DImensi flange kami koreksi, tks.

3. Mengapa penggunaan beban hidup sangat banya serta di bedakan setiap elevasi, sebenarnya besaran beban hidup tiap
lantai sama 3,5KN/m.
Jawab:
Sesuai hasil diskusi di kantor PT Musim Mas, bahwa beban hidup maks adalah pada tahap konstruksi, idealnya bahwa tahapan
konstruksi adalah lantai per lantai atau tiap-tiap elevasi.

4. Mengapa asumsi Combinasi pembebanan di bedakan tiap-tiap lantai...? mohon di jelaskan dengan asumsi combinasi
seperti itu dalam kita mengambil reaksi maximum.
Jawab:
Seperti jawaban no. 3

5. Mengapa terjadi perbedaan scale factor Response Spectrum-x dan Response Spectrum-y mohon di jelaskan.
Jawab:
Pada penggunaan model 3D sebelumnya, efek dari gempa pada arah orthogonal tidaklah sama besar artinya RSP pada sb-x pada
satu beban gempa arah x tidaklah sama besarnya pada arah sb-y.

6. Pada Combinasi yang terdapat beban gempa scale factor = 1. apa tidak perlu di pertimbangkan nilai I dan Nilai R.
Jawab:
Beban gempa pada kombinasi=1 sesuai dengan peraturan. Bila menggunakan nilai I dan R berarti kita mengarah kepada desain
dengan pemodelan 2D dan mengarah kepada konsep static ekivalen perhitungan manual. Sementara opsi pada program tidak
menuntut demikian.

7. Mohon di periksa kembali, mengapa setelah saya Run Analysis masih terdapat ***WARNING***
Jawab:
Warning disebabkan oleh iterasi yang dijalankan oleh program menghasilkan pendekatan nilai divergen. Sementara untuk nilai yang
tidak ada warning menghasilkan pendekatan nilai konvergen.
Hal ini dapat terjadi karena, pemodelan yang dibentuk pada program memberikan suatu nilai tertentu yang oleh program
memberikan peringatan supaya desainer memperhatikan hasil yang keluar.

Demikian jawaban kami kepada bapak, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Hormat kami,

CV. Maju Terus Sejahtera
Valentana Tarigan, ST, MT

Anda mungkin juga menyukai