Anda di halaman 1dari 3

aun sirsak mengandung senyawa acetogenin, antara lain asimisin, bulatacin dan squamosin.

Padakonsentrasi tinggi, senyawa acetogenin memiliki keistimewaan sebagai anti feedent. Dalam
hal ini, seranggahama tidak lagi bergairah untuk melahap bagian tanaman yang disukainya.
Sedangkan pada konsentrasi rendah, bersifat racun perut yang bisa mengakibatkan serangga
hama menemui ajalnya (Kurniadhi, 2001). Ekstrak daunsirsak dapat dimanfaatkan untuk
menanggulangi hama belalang dan hama-hama lainnya (Kardinan, 2000).

Kandungan kimia daun sirsak:

Alkaloida

Alkaloida merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Alkaloida mencakup
senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam
gabungan sebagai bagian darisistem siklik. Alkaloida mempunyai aktivitas fisiologi yang
menonjol sehingga digunakan secara luas dalam bidang pengobatan (Harborne, 1987).Ada tiga
pereaksi yang sering digunakan dalam skrining fitokimiauntukmendeteksi alkaloida sebagai
pereaksi pengendapan yaitu pereaksi Mayer, pereaksi Bouchardat, dan pereaksi Dragendorff
(Farnsworth, 1966).

Flavonoida

Flavonoida mencangkup banyak pigmen yang paling umum dan terdapat pada seluruh dunia
tumbuhanmulai dari fungus sampai angiospermae. Pada tumbuhan tinggi, flavonoida terdapat
baik dalam bagian vegetatif maupun dalam bunga. Pigmen bunga flavonoida berperan jelas
dalam menarik burung dan serangga penyerbuk bunga. Beberapa fungsi flavonoida pada
tumbuhan ialah pengatur tumbuh, pengatur fotosintesis, kerjaantimikroba dan antivirus serta
kerja terhadap serangga (Robinson, 1995).

Saponin

Saponin mula-mula diberi nama demikian karena sifatnya yang menyerupai sabun
(bahasalatin sapo berarti sabun). Saponin tersebar luas diantara tanaman tinggi.
Saponin merupakan senyawa berasa pahit, menusuk, menyebabkan bersin dan mengakibatkan
iritasi terhadap selaput lendir. Saponin adalah senyawaaktif permukaan yang kuat yang
menimbulkan busa jika dikocok.Dalam larutan yang sangat encer saponinsangat beracun untuk
ikan, dan tumbuhan yang mengandung saponin telah digunakan sebagai racun ikan
selama beratus-ratus tahun (Robinson,1995: Gunawan, et al, 2004). Tanin

Tanin merupakan salah satu senyawa yang termasuk ke dalam golongan polifenol yang terdapat
dalamtumbuhan, yang mempunyai rasa sepat dan memiliki kemampuan menyamak kulit. Tanin
terdapat luas dalamtumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus dalam
jaringan kayu (Harborne, 1987).

Umumnya tumbuhan yang mengandung tanin dihindari oleh pemakan tumbuhan karena rasanya
yang sepat.Salah satu fungsi tanin dalam tumbuhan adalah sebagai penolak hewan pemakan
tumbuhan (herbivora)(Harborne, 1987).

Glikosida

Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan gula dan bukan gula. Bagian gula biasa
disebut glikonsementara bagian bukan gula disebut aglikon atau genin (Gunawan, et
al, 2002).Klasifikasi (penggolongan)glikosida sangat sukar. Bila ditinjau dari gulanya, akan
dijumpai gula yang strukturnya belum jelas. Sedangkan bila ditinjau dari aglikonnya akan
dijumpai hampir semua golongan konstituen tumbuhan, misalnya tanin, sterol,terpenoid, dan
flavonoid. Hampir semua glikosida dapat dihidrolisis dengan pendidihan dengan asam
mineral. Hidrolisis dalam tumbuhan juga terjadi karena enzim yang terdapat dalam
tumbuhan tersebut. Namaenzimnya secara umum adalah beta glukosidase, sedangkan untuk
ramnosa nama enzimnya adalah ramnase(Anonimc, 2010).

Glikosida Antrakuinon

Golongan kuinon alam terbesar terdiri atas antrakuinon. Beberapa antrakuinon merupakan zat
warna penting dan sebagai pencahar. Keluarga tumbuhan yang kaya akan senyawa jenis ini adala
h Rubiaceae,Rhamnaceae, Polygonaceae.Antrakuinon biasanya berupa senyawa kristal bertitik
leleh tinggi, larut
dalam pelarut organik biasa, senyawa ini biasanya berwarna merah, tetapi yang lainnya berwarna
kuning sampaicoklat, larut dalam larutan basa dengan membentuk warna violet merah
(Robinson, 1995).

Steroid/Triterpenoid

Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan
secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik, yaitu skualen. Triterpenoid adalah
senyawa tanpa warna, berbentuk kristal, sering kali bertitik leleh tinggi dan aktif optik. Uji yang
banyak digunakan ialah reaksiLiebermann

Burchard (asam asetat anhidrida

H2SO4 pekat) yang kebanyakan triterpena dan sterolmemberikan warna hijau biru. Steroida
adalah triterpena yang kerangka dasarnya sistem cincin
siklopentana perhidrofenantren (Harborne, 1987).

Dahulu steroida dianggap sebagai senyawa satwa tetapi sekarang ini makin banyak senyawa
steroida yangditemukan dalam jaringan tumbuhan (fitosterol). Fitosterol merupakan senyawa
steroida yang berasal daritumbuhan. Senyawa fitosterol yang biasa terdapat pada tumbuhan
tinggi yaitu sitosterol, stigmasterol, dankampesterol (Harborne, 1987)

Beberapa peneliti melakukan kajian tumbuhan ini sebagai biopestisida. Buah yang mentah,
biji, daun danakarnya mengandung senyawa kimia annonain. Bijinya mengandung minyak 42

45 %, merupakan racunkontak dan racun perut. Bermanfaat sebagai insektisida, repellent
(penolak), dan antifeedant.

Dari tanaman sirsak telah berhasil diisolasi beberapa senyawa acetogenin antara lain akan
bersifat asimisin, bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa acetogenin anti
feedant bagi serangga, sehinggamenyebabkan serangga tidak mau makan. Pada konsentrasi
rendah bersifat racun perut dan dapat menyebabkankematian. Senyawa acetogenin bersifat
sitotoksik sehingga menyebabkan kematian sel. Bulatacin diketahuimenghambat kerja enzin
NADH

ubiquinone reduktase yang diperlukan dalam reaksi respirasi di mitokondria


GEJALA SERANGAN
Hama ini menyerang pada fase larva. Batang menjadi bisul. buah yang terserang kecil dan
warnanya kuning. Serangan berat buah menjadi busuk.Gejala awal pada permukaan kulit
buah ditandai dengan adanya noda/titik bekas tusukan ovipositor (alat peletak telur) lalat
betina saat meletakkan telurnya ke dalam buah. Selanjutnya akibat gangguan larva yang
menetas dari telur di dalam buah, maka noda-noda tersebut berkembang menjadi bercak
coklat di sekitar titik tersebut. Larva memakan daging buah, dan akhirnya buah menjadi
busuk dan gugur sebelum matang

Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai pengaruh, dapat ditingkatkan hingga
terlihat hasilnya. Karena penggunaan pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun, maka
sebanyak apapun yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Yang ada hanya
kesalahan teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena terlalu sering disiram dan
lembab, malah akanditemukan tanaman mati. Yang ada hanya kesalahan teknis, seperti tanaman yang
menyukai media kering, karena terlalu sering disiram dan lembab, malah akan memacu munculnya
jamur. Kuncinya adalah aplikasi dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik
dan kondisi ideal tumbuh untuk tanamannya(Kardiman,2003)

Kematian larva yang diakibatkan oleh ekstrak daun sirsak memperlihatkan indikasi tidak
sempurnanya proses ekdisis terbukti dengan adanya sejumlah larva yang gagal melepaskan kutikula
lamanya. Larva yang mengalami gejala ini lama-kelamaan akan mati dengan memperlihatkan gejala
kematian akibat pengaruh simultan dari toksisitas ekstrak, kelaparan dan gagal melepaskan proses ganti
kulit, terlihat adanya larva menjadi mengecil dan berwarna gelap (Gionar, 2004).

Anda mungkin juga menyukai