Anda di halaman 1dari 6

ILMU REPRODUKSI TERNAK

TUBA FALLOPI DAN UTERUS

Oleh :
Ahmad Rifais
1307105016

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2014

Nama : Ahmad Rifais


Nim

: 1307105016

Klmpk : II ( Dua )

TUBA FALLOPI (OVIDUCT)


Tuba fallopi (oviduct) merupakan saluran organ reproduksi betina yang bertugas untuk
menghantarkan ovum (sel telur) dari ovarium menuju ke uterus. Tuba fallopi (oviduct) di
gantung oleh suatu ligamentum yaitu mesosalpink yang merupakan saluran kecil yang
berkelok-kelok dari depan ovarium dan berlanjut di tanduk uterus (Cornua Uteri).
Tuba fallopi (oviduct) terbagi menjadi 3 bagian, Pada masing-masing bagian memiliki
keunikan tersendiri, seperti misalnya bagian infundibulum, bagian ujung infundibulum
terdapat jumbai-jumbai yang disebut fimbria. Bagian isthmus dengan ampula dibatasi oleh
suatu ampulari ismic junction yang berperan dalam pembuahan, sedangkan batas antara
isthmus dengan uterus adalah uteri tubal junction.(Hafez, 1993).
Bagian yang pertama Infundibulum, yaitu merupakan ujung oviduct yang letaknya paling
dekat dengan ovarium. Infundibulum memiliki mulut dengan bentuk berjumbai yang
berfungsi untuk menangkap ovum yang telah di ovulasikan oleh ovarium, mulut tersebut di
namai dengan fimbria. Salah satu ujungnya menempel pada ovarium sehingga pada saat
ovulasi dapat menangkap ovum. Sedengkan lubang infundibulum yang di lewati ovum
menuju uterus di sebut ostium.
Setelah ovum di tangkap oleh fimbria maka akan menuju ke Ampula, yaitu bagian oviduct
yang kedua, di tempat inilah akan terjadi fertilisasi. Sel spermatozoa akan menunggu ovum di
ampula untuk dibuahi. Panjang ampula merupakan setengah dari panjang oviduct. Ampula
bersambung dengan bagian oviduct yang terakhir yaitu isthmus. Bagian yang membatasi
antara ampula dengan isthmus disebut ampulary ismich junction.
Isthmus (Bagian yang ke tiga) dihubungkan langsung ke uterus bagian cornu (tanduk)
sehingga di antara keduanya dibatasi oleh utero tubal junction. Dinding oviduct terdiri atas 3
lapisan yaitu membrana serosa merupakan lapisan terdiri dari jaringan ikat dan paling besar,
membrana muscularis merupakan lapisan otot dan membrana mucosa merupakan lapisan
yang membatasi lumen.
Tuba fallopi sapi betina merupakan satu pasang saluran yang berkelok-kelok dan berjalan
dari ovarium ke bagian sempit cornua uteri. Panjangnya rata-rata 12,4 cm pada anak sapi,
20,4 pada sapi dara, 24,5 pada sapi tua. Kisaran panjang dari tuba fallopi yaitu 20-35 cm.
Tuba fallopi memiliki garis tengah terkecil kira-kira mulai dari bagian pertengahan pembuluh
sampai titik terdekat persambungan dengan cornua uteri (Nuryadi, 2010)

Fungsi oviduct :
1.menerima sel telur yang diovulasikan oleh ovarium,
2.transport spermatozoa dari uterus menuju tempat pembuahan
3.tempat pertemuan antara ovum dan spermatozoa (fertilisasi) di ampula
4.tempat terjadinya kapasitasi spermatozoa
5.memproduksi cairan sebagai media pembuahan dan kapasitasi spermatozoa
6.transport yang telah dibuahi (zigot) menuju uterus.

UTERUS

Uterus merupakan struktur saluran muskuler yang diperlukan untuk menerima ovum yang
telah dibuahi dan perkembangan zigot. Uterus digantung oleh ligamentum yaitu
mesometrium yaitu saluran yang bertaut pada dinding ruang abdomen dan ruang pelvis
(Dellman dan Brown, 1992).
Dinding uterus terdapat 3 lapisan yaitu lapisan dalam disebut endometrium, lapisan tengah
disebut myometrium dan lapisan luar disebut perimetrium. Pada ruminansia, terdapat
endometrim dengan penebalan terbatas, disebut karankula. Karankula ini banyak
mengandung fibroblast dan vasikularisasinya ekstensif (Dellman dan Brown, 1992).
Karankula adalah tonjolan-tonjolan yang menyerupai bentuk cendawan dari permukaan
dalam uterus ruminansia yang merupakan tempat perlekatan membran fetus (Frandson,
1992).
Uterus memiliki kesamaan antara beberapa ternak lainnya, yaitu berbentuk bicornua (dua
tanduk). Pada hewan yang tak bunting uterus berada 25-40 cm ke depan dari lubang vulva,
tepat di depan cervix. Corpus Uteri bergaris tengah transversal 9-12 cm berukuran panjang 25 cm dan bagian depan terbagi atas 2 tanduk. Karena tanduk uterus terletak sangat berdekatan
sepanjang 10-15 cm dan tumbuh bersama, maka seakan-akan corpus uteri tampak lebih
panjang dari pada kenyataannya. Kadang-kadang tanduk uterus memanjang masuk ke dalam
cerviks, sehingga tidak terdapat corpus uteri. Pada tempat dimana kedua tanduk memisahkan
diri garis tengahnya 3-4 cm, Dari tempat pemisahan panjang tanduk uterus biasanya 20-35
cm, membuat panjang seluruh uterus menjadi 30-55 cm. Panjang uterus beragam sesuai
dengan umur hewan dan faktor lain (Nuryadi, 2010).Uterus sapi terdapat sebagian besar di
ruang abdomen. Corpus uterinya sangat pendek (3-4 cm), tetapi mempunyai cornua uteri

yang panjang (30-40 cm). Tidak seperti pada kuda extremitas abdominalis dari cornua uteri
sapi berbentuk corong dan berhubungan dengan tuba uterine (Aswin, 2009)
Uterus terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama adalah cornua uteri atau tanduk uterus. Cornua
uteri ini jumlahnya ada 2 dan persis menyerupai tanduk yang melengkung. Cornua uteri
merupakan bagian uterus yang berhubungan dengan oviduct. Kedua cornua ini memiliki satu
badan uterus yang disebut corpus uteri dan merupakan bagian uterus yang kedua. Corpus
uteri berfungsi sebagai tempat perkembangan embrio dan implantasi. Selain itu pada corpus
uteri terbentuk PGF2 alfa. Bagian uterus yang ketiga adalah cervix atau leher uterus, uterus
berfungsi gerbang yang kuat, melindungi uterus dari infeksi dunia luar .
Di dalam uterus terdapat curuncula yang berfungsi untuk melindungi embrio pada
saat ternak bunting. Panjang corpus uteri adalah 20 cm, panjang cornu uteri adalah 13 cm.
Menurut Lindsay et all., (1982) bahwa uterus pada sapi yang tidak bunting memiliki diameter
5 sampai 6 cm. Perbedaan ini dipengaruhi oleh umur, bangsa ataupun kondisi ternak.
Uterus merupakan tempat implantasi zigot yang telah berkembang menjadi embrio. Dinding
uterus terdiri dari (Brown, 1992) :

mukosa-submukosa atau endometrium, terdiri dari dua daerah yang berbeda dalam
bangun dan fungsinya. Lapis superfisial disebut zona fungsional, dapat mengalami
degenerasi sebagian atau seluruhnya selama masa reproduksi, estrus. Suatu lapis tipis,
zona basalis tetap bertahan sepanjang daur. Zona fungsionalis. Epitel permukaannya
berbentuk silinder sebaris pada kuda, anjing. Bagian superfisial terdiri dari jaringan
ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah dan sel-sel jaringan ikat
seperti fibroblas, makrofag dan sel mast.
tunika muskularis atau miometrium, terdiri dari lapis otot dalam tebal yang umumnya
tersusun melingkar, dan lapis luar memanjang terdiri dari sel-sel otot polos yang dapat
meningkatkan jumlah serta ukuran selama kebuntingan. Diantara kedua lapis tersebut
terdapat lapis vaskular yang mengandung arteria besar, vena serta pembuluh limfe.
Pembuluh tersebut dapat memberikan darah pada endometrium.
tunika serosa atau perimetrium, , terdiri dari jaringan ikat longgar yang dibalut oleh
mesotel atau peritoneum. Sel-sel otot polos terdapat dalam perimetrium. Banyak
pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf pada lapisan.

Ada 4 macam tipe uterus, yaitu :


Dupleks (Rodensia) : uterus kanan dan kiri terpisah dan bermuara secara terpisah ke
vagina.
Bipartil (Ruminansia) : uterus kanan dan kiri bersatu yang bermuara ke vagina dengan
satu lubang.
Bikornua (Babi) bagian uterus kana dan kiri labih banyak yang bersatu bermuara ke
vagina dengan satu lubang.
Simpleks (kuda, primate) : semua uterus bersatu sehingga hanya memiliki badan
uterus (Iqbal, 2007).

Fungsi Uterus:
Saluran yang dilewati gamet (spermatozoa). Spermatozoa akan membuahi sel telur

pada ampula. Secara otomatis untuk mencapai ampulla akan melewati uterus dahulu.
Tempat terjadinya implantasi. Implantasi adalah penempelan embrio pada
endometrium uterus.
Tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Berperan pada proses kelahiran (parturisi).
Pada hewan betina yang tidak bunting berfungsi mengatur siklus estrus dan fungsi
corpus luteum dengan memproduksi PGF2 alfa.
Mempertahankan dan memelihara embrio dan fetus

DAFTAR PUSTAKA

Handi johandika, (26th November 2012), Produksi Betina Pada Ternak,From


handijohandika.blogspot.com/2012/11/reproduksi-betina-pada-ternak.html?
m=1#!/2012/11/reproduksi-betina-pada-ternak.html
Fahrul(Senin, 19 November,2012).Anatomi Alat Reproduksi Ternak Betina.From
http://fakhrulaceh.blogspot.com/2012/11/anatomi-alat-reproduksi-ternak-betina.html,
di peroleh 2014, 14 agustus.
Sumarni, (26th November 2012), Anatomi Organ Reproduksi Ternak Betina Dan
Macam-Macam Uterus,From http://sumarni011fapet.blogspot.com/2012/11/anatomiorgan-reproduksi-ternak-betina.html, di peroleh 2014, 14 agustus.
Yusuf Moh.(2012), Bahan Ajar Ilmu Reproduksi ternak, Jurusan Reproduksi Ternak,
Universitas Hasanudin.

Anda mungkin juga menyukai