Anda di halaman 1dari 22

GANGGUAN KEPRIBADIAN

I. PENDAHULUAN
Kepribadian secara umum dideskripsikan sebagai perilaku dan pengalaman
subjektif seseorang yang dapat diamati. Gangguan kepribadian adalah suatu varian dari
sifat karakter tersebut di luar rentang yang ditemukan pada sebagian besar orang.
Diagnosis gangguan kepribadian menyatakan prediksi mengenai bagaimana seseorang
akan berperilaku di bawah kondisi tertentu.
Seseorang dengan gangguan kepribadian sering menolak bantuan psikiatri dan
menyangkal masalah mereka. Gejala gangguan kepribadian adalah aloplastik (mampu
untuk beradaptasi dan mengubah lingkungan luar) dan egosintonik (dapat diterima oleh
ego). !ereka dengan gangguan kepribadian tidak merasa cemas tentang perilaku
maladaptifnya. !ereka sering dianggap tidak termotivasi untuk berobat dan tidak mempan
terhadap pengobatan.
II. DEFINISI
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi "# yang direvisi
(DS!"#$%) mendefinisikan gangguan kepribadian sebagai pengalaman subjektif dan
perilaku yang menyimpang dari standar budaya& kaku pervasif& onset saat remaja atau
dewasa muda& stabil dalam waktu& dan mnyebabkan gangguan dan ketidakbahagiaan.

III. KLASIFIKASI
!enurut DS!"#$%& gangguan kepribadian diklasifikasikan ke dalam tiga
kelompok& yaitu'
(. Kelompok )
$erdiri dari gangguan kepribadian paranoid& ski*oid& dan ski*otipal. +rangorang
dengan gangguan ini sering tampak aneh dan eksentrik.
,. Kelompok -
$erdiri dari gangguan kepribadian ambang& antisosial& histrionik& dan narsistik.
+rangorang dengan gangguan ini sering tampak dramatik& emosional& dan tidak
menentu.
.. Kelompok /
(
$erdiri dari gangguan kepribadian menghindar& dependen& dan obsesifkompulsif&
dan satu kategori yang dinamakan gangguan kepribadian yang tidak dapat
ditentukan (misalnya& pasifagresif dan depresif). +rangorang dengan gangguan ini
sering tampak cemas atau ketakutan.
IV. ETIOLOGI
0aktor Genetika
$erdapat bukti terbaik yang menunjukkan kontribusi faktor genetik terhadap
gangguan kepribadian dari penelitian (1.222 pasangan kembar di 3S). Diantara kembar
mono*igotik& angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian beberapa kali lebih tinggi
dibandingkan kembar di*igotik.
Gangguan kepribadian kelompok ) lebih sering ditemukan pada sanak saudara
biologis pasien ski*ofrenia dibandingkan kelompok kontrol& terutama gangguan
kepribadian ski*otipal.
Gangguan kepribadian kelompok - memiliki dasar genetik. Gangguan kepribadian
antisosial dihubungkan dengan penyalahgunaan alkohol. Depresi sering ditemukan pada
latar belakang keluarga pasien gangguan kepribadian ambang.
Gangguan kepribadian kelompok / dapat pula memiliki dasar genetik. 4asien
dengan gangguan kepribadian menghindar sering memiliki tingkat kecemasan tinggi. Sifat
obsesifkompulsif lebih sering pada kembar mono*igot daripada di*igotik. 4asien dengan
gangguan kepribadian obsesifkompulsif menunjukkan beberapa tanda yang berhubungan
dengan depresi.
0aktor -iologis
5ormon
+rangorang yang memiliki sifat impulsif sering menunjukkan kadar testosteron&
(6estradiol& dan estron yang tinggi. 4ada primata bukan manusia& androgen
meningkatkan kemungkinan agresi dan perilaku seksual& namun peranan
testosteron masih belum jelas.
!onoamin +ksidase (!)+) $rombosit
,
!ahasiswa dengan kadar !)+ trombosit yang rendah menghabiskan waktu lebih
banyak dengan aktivitas sosial dibandingkan mereka yang kadar !)+
trombositnya lebih tinggi.
Gerakan mata mengejar halus (Smooth Pursuit Eye Movements)
Gerakan mata mengejar halus adalah sakadik (menyentak)& dijumpai pada orang
orang yang introvert& harga diri rendah& dan menarik diri& serta pada gangguan
kepribadian ski*otipal.
7eurotransmiter
8ndorfin memiliki efek yang sama dengan morfin eksogen& seperti analgesia dan
supresi rangsangan. Kadar endorfin endogen yang tinggi dihubungkan dengan
orangorang yang flegmatik. Kadar 1hydroxyindolacetic acid (15")))& suatu
metabolit serotonin& rendah pada pasien yang berusaha bunuh diri& dan pada
pasien impulsif dan agresif. !eningkatnya kadar dopamin pada sistem saraf pusat
dapat menginduksi euforia.
8lektrofisiologi
4erubahan konduktansi elektrik pada elektroensefalogram (88G) terjadi pada
pasien dengan gangguan kepribadian& terutama tipe anti sosial dan ambang&
dimana ditemukan aktivitas gelombang lambat.
0aktor 4sikoanalitik
Sigmund 0reud menyatakan sifat kepribadian berhubungan dengan fiksasi pada salah
satu tahap perkembangan psikoseksual. /ontohnya& mereka dengan karakter oral adalah
pasif dan dependen& karena mereka terfiksasi pada stadium oral& dimana ketergantungan
pada orang lain untuk asupan makanan menonjol. Karakter anal adalah keras kepala& kikir&
dan sangat teliti& karena perjuangan saat toilet training pad stadium anal.
Selanjutnya& 9ilhelm %eich mengajukan istilah :character armor; untuk
mendeskripsikan gaya defensif karakteristik seseorang untuk melindungi dirinya dari
impuls internal dan kecemasan interpersonal dalam hubungan yang bermakna. !asing
masing gangguan kepribadian memiliki kelompok mekanisme pertahanan yang membantu
klinisi psikodinamika mengenali tipe patologi karakter yang ada. /ontohnya& gangguan
kepribadian paranoid menggunakan proyeksi& ski*oid menggunakan penarikan diri.
.
<ika mekanisme pertahanan berfungsi dengan baik& pasien dengan gangguan
kepribadian akan mampu mengatasi perasaan cemas& depresi& marah& malu& bersalah& atau
afek lainnya. 4asien sering memandang perilakunya sebagai egosintonik& berarti perilaku
tersebut tidak menimbulkan penderitaan bagi pasien sendiri& kendati merugikan orang lain.
!ereka mungkin enggan melibatkan diri dalam proses terapi karena pertahanan mereka
penting untuk mengontrol afek yang tidak menyenangkan.
!ekanisme 4ertahanan
4ertahanan adalah proses mental bawah sadar yang digunakan ego untuk
memecahkan konflik empat pedoman dalam kehidupan& yaitu insting (harapan atau
kebutuhan)& realitas& orang yang penting& dan kesadaran. <ika pertahanan efektif&
khususnya dalam gangguan kepribadian& mereka dapat menghilangkan kecemasan dan
depresi.
0antasi
+rangorang ski*oid& mereka yang eksentrik& kesepian& dan ketakutan& mencari
penghiburan dan kepuasan dalam diri mereka sendiri dengan menciptakan kehidupan
khayalan& terutama teman khayalan. Seringkali orang tersebut tampak menjauhkan
diri.
Disosiasi
Disosiasi atau penyangkalan (denial) merupakan penggantian afek yang tidak
menyenangkan dengan afek yang menyenangkan. !ereka sering dipandang
mendramatisasi dan dangkal secara emosional& dicap sebagai kepribadian histrionik.
)hli terapi harus bersikap hangat dan tenang& sambil menyadri bahwa pasien sering
merupakan pembual yang tidak berhatihati. $erkadang disosiasi dan penyangkalan
paling baik ditangani dengan pemakaian pengalihan (displacement).
"solasi
!erupakan karakteristik pada mereka yang tertib dan terkendali& dicap sebagai
gangguan kepribadian obsesifkompulsif. !ereka dapat mengingat kebenaran secara
terperinci tanpa afek. !ereka dapat menunjukkan pengekangan diri& perilaku sosial
yang terlalu resmi& dan keras kepala. !ereka menilai efisiensi& kebersihan& dan
ketepatan waktu.
4royeksi
=
Dalam proyeksi& pasien menghubungkan perasaan mereka sendiri yang tidak
dinyatakan kepada orang lain. 4asien mencari kesalahan yang berlebihan dan
kepekaan terhadap kritik mungkin dipandang ahli terapi sebagai pengumpulan
ketidakadilan yang diduga dan terlalu waspada& namun tidak boleh dihadapakn
dengan sikap membela diri dan argumentasi.
4embelahan (splitting)
4ada pembelahan& pasien membagi secara ambivalen orangorang& baik pada masa
lalu dan sekarang& menjadi orang yang baik dan yang jahat. /ontohnya& dalam suatu
lingkungan rawat inap& beberapa anggota staf diidealkan& lainnya diremehkan.
)kibatnya& staf dapat balik menentang pasien. 4asien harus secara hatihati
dihadapkan pada kenyataan bahwa tidak ada yang sepenuhnya baik atau sepenuhnya
jahat.
4asif )gresif
Dalam pertahanan pasief agresif& kemarahan dibalikkan pada diri sendiri. Dalam
terminologi psikoanalitik hal ini paling sering dinamakan masokisme. 5al ini
termasuk kegagalan& penundanundaan& perilaku kebodohbodohan& atau provokatif&
ejekan yang merendahkan diri sendiri& dan perilaku merusak diri sendiri yang jelas.
!emerankan (acting out)
$erdapat ekspresi langsung harapan atau konflik yang tidak disadari melalui
tindakan& untuk menghindari menjadi gagasan atau afek yang disadari menyertainya.
$antrum& penyerangan tanpa motivasi& penyiksaan anak& dan promiskuitas tanpa
kenikmatan adalah contoh yang sering ditemukan. Karena perilaku terjadi di luar
kesadaran reflektif& maka memerankan seringkali tampak tidak disertai rasa bersalah
bagi pengamat.
"dentifikasi proyeksi
!ekanisme ini terutama digunakan pada gangguan kepribadian ambang. Keadaan ini
berupa . langkah& yaitu aspek diri diproyeksikan pada orang lain& proyektor berusaha
untuk memaksa orang lain untuk beridentifikasi dengan apa yang diproyeksikan& dan
penerima proyeksi dan proyektor merasakan suatu rasa kesatuan dan keterpaduan.
V. JENIS GANGGUAN KEPRIBADIAN
1
1. Gangguan Kepribaian Paran!i
+rang dengan gangguan kepribadian paranoid ditandai dengan kecurigaan dan
ketidakpercayaan pada orang lain yang berlangsung lama. !ereka menolak tanggung
jawab atas perasaan mereka sendiri dan melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.
!ereka seringkali bersikap bermusuhan& mudah tersinggung& dan marah. +rang yang
fanatik& pengumpul ketidakadilan& pasangan yang cemburu secara patologis& dan orang
aneh yang berhubungan dengan hukum sering memiliki gangguan kepribadian paranoid.
8pidemiologi
4revalensi gangguan kepribadian paranoid adalah 2&1 sampai ,&1>. Sanak saudara
pasien ski*ofrenik menujukkan insidensi gangguan kepribadian paranoid yang lebih tinggi
dibandingkan kelompok kontrol. Gangguan ini lebih sering pada lakilaki.
Diagnosis
4ada pemeriksaan psikiatrik& pasien ini tamapk bertingkah laku resmi dan
keheranan karena diminta mencari bantuan psikiatrik. Ketegangan otot& tidak dapat santai&
dan kebutuhan untuk mencari petunjukpetunjuk di lingkungan mungkin ditemukan. )fek
pasien sering kali tanpa humor dan serius. 4embicaraan mereka bertujuan dan logis. "si
pikiran mereka menunjukkna buktibukti proyeksi& praduga& kadang ideas of reference.
Gambaran Klinis
/iri penting adalah kecenderungan pervasif dan tidak diinginkan untuk
menginterpretasikan tindakan orang lain sebagai merendahkan atau mengancam secara
sengaja. Sering kali mereka bertanya tanpa pertimbangan tentang loyalitas dan kejujuran
teman atau teman kerjanya. 4asien menggunakan pertahanan proyeksi& yaitu mereka
menghubungakn kepada orang lain impuls dan pikiran yang tidak dapat diterimanya
sendiri.
4asien ini terbatas secara afektif dan tampak tidak memiliki emosi. !ereka
membanggakan dirinya sendiri karena mampu bertindak rasional dan obyektif& padahal
sebenarnya tidak. !ereka juga mengekspresikan hinaan pada orang yang dipandang lemah&
sakit& dan terganggu& atau mengalami kekurangan pada suatu hal.
?
Diagnosis -anding
Gangguan kepribadian paranoid dibedakan dari'
Gangguan delusional
9aham yang terfiksasi tidak ditemukan pada gangguan kepribadian paranoid
Ski*ofrenia paranoid
5alusinasi dan gangguan bentuk pikiran tidak ditemukan pada gangguan kepribadian
paranoid
Gangguan kepribadian ambang
4asien kepribadian paranoid jarang terlibat berlebihan dan rusuh dalam persahabatan
Gangguan kepribadian anti sosial
Kurangnya riwayat anti sosial pada gangguan kepribadian paranoid
Gangguan kepribadian ski*oid
!enarik dan menjauhkan diri tapi tidakmemiliki gagasan paranoid
4erjalanan 4enyakit dan 4rognosis
$idak ada penelitian jangka panjang yang adekuat terhadap pasien gangguan
kepribadian paranoid. 4ada beberapa orang& ganggguan ini terjadi seumur hidup. 4ada
orang lain& justru menjadi tanda bagi ski*ofrenia. 7amun& dapat pula mereka menjadi
matang dan stres menghilang. 3mumnya& pasien ini memiliki masalah dalam pekerjaan
dan saat tinggal bersama orang lain seumur hidupnya. !asalah perkawinan juga sering
ditemukan.
$erapi
@ 4sikoterapi
4sikoterapi adalah pengobatan terpilih. )hli terapi harus langsung berhadapan
dengan pasien. <ika ahli terapi dituduh tidak konsisten atau gagal& misalnya terlambat
memenuhi janji& kejujuran dan permintaan maaf lebih baik daripada penjelasan untuk
membela diri. 4asien paranoid tidak bekerja dengan baik dalam kelompok& walaupun
hal ini dapat berguna untuk meningkatkan keterampilan sosial dan mengurangi
kecurigaan.
6
4ada suatu waktu& pasien dapat berperilaku sangat mengancam& sehingga ahli terapi
harus mengendalikannya atau membatasi tindakannya. $uduhan delusi harus dihadapi
dengan realistik namun secara halus dan tidak mempermalukan pasien.
@ 0armakoterapi
0armakoterapi berguna dalam menghadapi agitasi dan kecemasan. 4ada kebanyakan
kasus& anti ansietas seperti dia*epam (#alium) bermanfaat. !ungkin juga perlu untuk
meggunakan antipsikotik seperti 5aloperidol dosis kecil dan periode singkat bila agitasi
parah atau pikiran yang sangat delusional.

". Gangguan Kepribaian S#i$!i
Gangguan kepribadian ski*oid didiagnosis pada pasien yang menunjukkan pola
penarikan diri dari sosial yang lama. %asa tidak nyaman& introversi& dan afek yang terbatas
harus diperhatikan. 4asien ini dipandang orang lain sebagai orang yang eksentrik&
terisolasi& atau kesepian.
8pidemiologi
4revalensi gangguan keribadian ini tidak jelas& namun kemungkinan mengenai
6&1> dari populasi umum. %asio jenis kelamin tidak diketahui& namun beberapa penelitian
menunjukkan lakilaki dan perempuan ,'(. 4asien ini cenderung untuk mencari pekerjaan
sendirian yang melibatkan sedikit kontak atau tanpa kontak dengan orang lain.

Diagnosis
4ada pemeriksaan psikiatrik awal& pasien dengan gangguan kepribadian ski*oid
tampak sakit. !ereka jarang melakukan kontak mata. 4ewawancara mungkin menduga
bahwa pasien ingin wawancara cepat berakhir. )fek mungkin terbatas& mengucilkan diri&
dan serius yang tidak sesuai. $api di balik pengucilan diri& klinisi yang peka dapat
menyadari adanya ketakutan. 4embicaran pasien bertujuan& namun kemungkinan hanya
memberi jawaban singkat terhadap pertanyaan dan menghindari percakapan spontan.
Kadang mereka menggunakan topik bicara yang tidak la*im& seperti metafor aneh.

Gambaran Klinik
A
4asien dengan gangguan kepribadian ski*oid memberikan kesan dingin dan
mengucilkan diri& serta tidak ingin terlibat dengan peristiwa seharihari maupun orang lain.
!ereka tampak tenang& jauh& menutup diri& dan tidak bersosialisasi. Kehidupan seksual
mereka mungkin hanya dalam fantasi& dan mereka dapat menunda kematangan seksualitas
tanpa batas waktu. Bakilaki tidak menikah karena tidak mampu bersikap intim& sedang
wanita dapat menikah secara pasif dengan lakilaki agresif yang menginginkan pernikahan.
4asien ini sangat berminat dalam bidang yang tidak melibatkan manusia seperti
matematika dan astronomi& dan sangat tertarik pada binatang. !ereka tidak menunjukkan
kehilangan kapasitas untuk mengenali realitas. Suatu waktu& orang tersebut mampu
menyusun& mengembangkan dan memberikan dunia suatu gagasan yang asli dan kreatif.

Diagnosis -anding
Ski*ofrenik dan gangguan kepribadian ski*otipal
4asien dengan gangguan kepribadian ski*oid tidak memiliki sanak saudara ski*ofrenik.
-erbeda pula dengan pasien ski*ofrenik yang memiliki waham.
Gangguan kepribadian paranoid
Gangguan kepribadian paranoid menunjukkan ketrelibatan sosial& perilaku verbal
agresif& dan cenderung memproyeksikan perasaan pada orang lain
Gangguan kepribadian obsesifkompulsif
4asien ini mengalami kesepian& namun memiliki riwayat hubungan obyek yang banyak
di masa lalu& serta tidak terlibat lamunan autistik
Gangguan kepribadian menghindar
4asien ini terisolasi namun memiliki keinginan kuat untuk berperan serta dalam
aktivitas
4erjalanan 4enyakit dan 4rognosis
+nset biasanya pada masa anakanak awal. Gangguan ini berlangsung lama& tapi
tidak selalu seumur hidup.
$erapi
@ 4sikoterapi
C
Kecenderungan pasien ski*oid ke arah introspeksi adalah konsisten dengan harapan ahli
terapi. Dalam kelompok& pasien mungkin diam untuk jangka waktu lama& namun akhirnya
menjadi terlibat.
@ 0armakoterapi
Dapat diberikan antipsikotik dosis kecil& antidepresan& dan psikostimulan.

%. Gangguan Kepribaian S#i$!&ipa'
+rang dengan gangguan kepribadian ski*otipal sangat aneh atau asing. 4ikiran
magis& gagasan aneh& ideas of reference& waham& dan derealisasi merupakan bagian hidup
pasien ini.
8pidemiologi
Gangguan ini terjadi sekitar .> dari populasi. %asio jenis kelamin tidak diketahui.
$erdapat hubungan besar antara sanak saudara biologis pasien ski*ofenik dibandingkan
kelompok kontrol dan insidensi besar pada kembar mono*igotik.
Diagnosis
Gangguan kepribadian ski*otipal didiagnosis berdasarkan keanehan pikiran&
perilaku& dan penampilan pasien. )namnesis mungkin sukar karena cara komunikasi pasien
yang tidak la*im.
Gambaran Klinik
4asien dengan gangguan kepribadian ski*otipal memperlihatkan pikiran dan
komunikasi yang terganggu. 9alaupun gangguan pikiran yang jelas tidak ditemukan&
pembicaraan mereka dapat aneh dan hanya memiliki arti bagi mereka sendiri& sehingga
sering membutuhkan interpretasi. Seperti ski*ofrenia& orang dengan gangguan kepribadian
ski*otipal mungkin tidak mengetahui perasaan mereka sendiri& bahkan sangat peka dan
menyadari perasaan orang lain& terutama afek negatif& seperti kemarahan. 4asien ini
mungkin bertakhayul atau mengklaim memiliki kekuatan pikiran dan penglihatan. Dunia
dalam diri mereka mungkin terisi oleh hubungan khayalan yang jelas dan ketakutan serta
fantasi seperti anakanak. Karena mereka memiliki hubungan interpersonal yang buruk dan
bertindak tidak sesuai& mereka menjadi terisolasi dan memiliki sedikit teman& jika ada.
(2
Diagnosis -anding
Gangguan kepribadian ski*oid dan menghindar
Gangguan kepribadian ski*otipal memiliki keanehan dalam perilaku& pikiran& persepsi&
dan komunikasi& dan dari riwayat keluarga terdapat adanya ski*ofrenia.
Ski*ofrenik
$idak ditemukan adanya psikosis pada gangguan kepribadian ski*otipal. <ika ada&
biasanya singkat dan terpecah.
Gangguan kepribadian paranoid
Gangguan kepribadian paranoid memiliki kecurigaan tapi tidak memiliki perilaku yang
aneh
4erjalanan 4enyakit dan 4rognosis
4enelitian jangka panjang dari $homas !cGlashan melaporkan bahwa (2>
penderita ski*otipal akhirnya melakukan bunuh diri. 4enelitian retrospektif menunjukkan
pasien yang menderita ski*ofrenia banyak yang menderita gangguan kepribadian
ski*otipal& sehingga dipikirkan bahwa ski*otipal adalah kepribadian pramorbid dari pasien
ski*ofrenik.
$erapi
@ 4sikoterapi
4ikiran yang aneh dan ganjil dari pasien gangguan kepribadian ski*otipal harus
ditangani dengan hatihati. )hli terapi tidak boleh mentertawakan kebiasaan atau
kepercayaan aneh yang mereka lakukan.
@ 0armakoterapi
)ntipsikotik mungkin berguna dan dapat digunakan bersamasama dengan psikoterapi.
5asil positif dilaporkan dengan haloperidol. )ntidepresan digunakan jika terdapat depresi.
(. Gangguan Kepribaian An&i S!)ia'
Gangguan kepribadian antisosial merupakan ketidakmampuan untuk menyesuaikan
diri terhadap norma norma sosial yang melibatkan banyak aspek perilaku remaja dan
((
dewasa. Gangguan kepribadian antisosial ditandai oleh tindakan antisosial atau kriminal
yang terus menerus& walaupun tidak sinonim dengan kriminalitas.
Dalam International Stastical Claasification of Diseases and Related Health
Problems revisi ke(2 ("/D(2)& gangguan tersebut dinamakan gangguan kepribadian
dissosial.
8pidemiologi
4revalensi gangguan kepribadian antisosial adalah .> pada pria dan (> pada
wanita. Kebanyakan ditemukan pada daerah perkotaan yang miskin dan diantara penduduk
yang berpindah pindah di daerah tersebut. +nset gangguan terjadi sebelum usia (1 tahun&
biasanya gejala pada anak perempuan muncul sebelum pubertas dan pada anak laki D laki
dapat lebih awal. 4ada populasi yang dipenjara prevalensi gangguan kepribadian antisosial
mungkin meningkat hingga 61>. Suatu pola familial ditemukan dimana gangguan lima
kali lebih sering terjadi pada sanak saudara derajat pertama dari laki laki dibandingkan
kelompok kontrol.
Diagnosis
4asien mungkin terlihat tenang dan dapat dipercaya dalam wawancara& namun di
balik itu (istilah lain Hervey Clecley& topeng kejiwaan) terdapat ketegangan& permusuhan&
sikap mudah tersinggung dan kekerasan. Suatu pemeriksaan diagnostik harus termasuk
pemeriksaan neurologis yang lengkap& karena seringkali menunjukkan hasil 88G yang
abnormal dan tanda neurologis ringan yang mengarahkan pada suatu kerusakan otak
minimal pada masa anak D anak& temuan tersebut dapat digunakan untuk menegakkan
kesan klinis. Kriteria diagnostik dituliskan pada tabel berikut.
(,
Gambaran klinis
4asien dengan gangguan kepribadian antisosial seringkali menunjukkan kesan
normal& hangat bahkan menyenangkan. 9alaupun dari riwayat hidupnya ditemukan banyak
gangguan fungsi kehidupan. !embohong& membolos& kabur dari rumah& mencuri&
berkelahi& penyalahgunaan *at dan kegiatan ilegal merupakan pengalaman tipikal yang
pasien ceritakan dari awal masa anak D anak. Seringkali pasien mencoba mengesankan
klinisi (jenis kelamin yang berlawanan) dengan aspek kepribadian mereka yang bermacam
macam dan menggoda& tetapi pada klinisi dengan jenis kelamin yang sama mungkin
memandangnya sebagai manipulatif dan menuntut. 4asien gangguan kepribadian antisosial
(.
tidak menunjukkan adanya kecemasan atau depresi yang mungkin sangat tidak sesuai
dengan situasi mereka& walaupun ancaman bunuh diri dan preokupasi somatik mungkin
sering ditemukan. 4enjelasan mereka mengenai perilaku antisosial terkesan tidak masuk
akal& tetapi isi mental pasien menunjukkan sama sekali ketidakberadaan delusi dan tanda
lain pikiran irasional. Sering mengesankan pengamat sebagai seseorang yang memiliki
intelegensia verbal yang baik.
4asien gangguan kepribadian antisosial seringkali diwakili oleh yang disebut
penipu. !ereka sangat manipulatif dan seringkali mampu berbicara dengan orang lain
untuk berperan serta dalam skema yang melibatkan cara mudah untuk mendapatkan uang
atau untuk mencapai reputasi atau ketenaran. 4asien gangguan kepribadian antisosial tidak
menceritakan kebenaran dan tidak dapat dipercaya untuk menjalankan suatu tugas atau
terlibat dalam standar moralitas yang konvensional. 4romiskuitas& penyiksaan pasangan&
penyiksaan anak& mengendarai mobil sambil mabuk adalah peristiwa yang sering
ditemukan dalam kehidupan pasien. Suatu temuan yang jelas adalah tidak adanya
penyesalan akan tindakan tersebut dimana pasien tampak tidak menyadarinya.
Diagnosis -anding
Gangguan kepribadian antisosial dapat dibedakan dari perilaku ilegal& dimana
gangguan kepribadian antisosial melibatkan banyak bidang dalam kehidupan seseorang..
Bebih sulit adalah membedakan antara gangguan kepribadian antisosial dari
penyalahgunaan *at& jika penyalahgunaan *at maupun perilaku antisosial dimulai dari sejak
masa anak D anak dan hingga terus memasuki masa dewasa& kedua gangguan harus
didiagnosis.
Dalam mendiagnosis gangguan kepribadian antisosial& klinisi harus
mempertimbangkan efek yang menganggu dari status ekonomi& latar belakang kultural dan
jenis kelamin pada manifestasinya. Selain itu& diagnosis gangguan kepribadian antisosial
tidak diperlukan jika keadaan retardasi mental& ski*ofrenia atau mania dapat menjelaskan
gejala.
4erjalanan 4enyakit dan 4rognosis
<ika gangguan kepribadian antisosial berkembang& perjalanan penyakitnya tidak
mengalami remisi dan puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pada masa remaja akhir.
(=
4rognosisnya bervariasi& beberapa laporan menyatakan bahwa gejala menurun saat pasien
menjadi semakin bertambah umur. -anyak pasien memiliki gangguan somatisasi dan
keluhan fisik multipel. Gangguan depresif& gangguan pengunaan alkohol dan
penyalahgunaan *at lainnya sering terjadi
$erapi
4sikoterapi& jika pasien gangguan kepibadian antisosial diimobilisasi (contoh
dirawat inap) mereka seringkali menjadi mampu menjalani psikoterapi. <ika pasien merasa
diantara teman D teman sebayanya& mereka kehilangan motivasi untuk berubah.
Kemungkina karena hal tersebutlah keberadaan kelompok yang menolong diri sendiri
!selfhelp group" akan lebih berguna dibandingkan di dalam penjara untuk menghilangkan
gangguannya tersebut.
Sebelum terapi dimulai& batas D batas yang kuat adalah penting. )hli terapi harus
mengadakan kesepakatan lebih dahulu terhadap perilaku dekstruksi diri dari pasien terebut
dan untuk mengatasi rasa takut terhadap kedekatanEkeakraban& ahli terapi harus
mengagalkan dari keinginan pasien untuk melarikan diri dari perjumpaan dengan orang
lain.
0armakoterapi& digunakan untuk menghadapi gejala yang diperkirakan akan timbul&
seperti kecemasan& penyerangan dan depresi& namun oleh karena pasien seringkali
merupakan adaalah penyalahguna *at& maka terapi obat harus bijaksana. <ika pasien
menunjukkan bukti D bukti adanya gangguan defisit atensi atau hiperaktivitas&
psikostimulan& seperti methylphenidate (%italin)& harus dilakukan usaha untuk mengurangi
metabolisme katekolamin dengan obat D obatan dan utnuk mengendalikan perilaku
impulsif dengan obat antiepileptik& khususnya jika bentuk gelombang abnormal ditemukan
pada 88G.
*. Gangguan Kepribaian A+bang
4asien gangguan kepribadian ambang berada pada perbatasan antara neorosis dan
psikosis dan ditandai oleh afek& mood& perilaku& hubungan objek dan citra diri yang sanagt
tidak stabil. Gangguan ini juga telah dinamakan ski*ofrenia ambulatorik& kepribadian
seolah D olah (as#if personality& istilah yang diajukan oleh 5elene Deutsch)& ski*ofrenia
psedoneurotik (oleh 4aul 5och dan 4hilip 4olitan) dan karakter psikotik (oleh <hon
(1
0rosch). Dalam "/D(2 gangguan ini dinamakan gangguan kepribadian yang tidak stabil
secara emosional !emotionally unstable personality disorder"$
8pidemiologi
$idak ada penelitian prevalensi yang tersedia& tetapi gangguan kepribadian ambang
diperkirakan ada pada kira D kira (,> populasi dan dua kali lebih sering pada wanita
dibandingkan laki D laki.
Diagnosis
!enurut DS! "#& diagnosis gangguan kepribadian ambang dapat dibuat pada masa
dewasa awal jika pasien menunjukkan sekurangnya lima kriteria yang tertulis di dalam
tabel berikut ini.
(?
(6
pasien dapat bersikap argumentatif pada suatu waktu dan terdepresi pada waktu
selanjutnya dan kemudian mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya.
4asien mungkin memiliki episode psikiatrik singkat (episode mikropsikotik)&
bukannya serangan psikotik yang sepenuhnya dan gejala psikotik pada pasien gangguan
kepribadian ambang hampir selalu terbatas& cepat ataupun tidak jelas (perilaku pasien
gangguan kepribadian ambang sangat tidak dapat diramalkan). Sifat menyakitkan dari
kehidupan mereka dicerminkan dengan tindakan merusak diri sendiri yang dilakukan
berulang& pasien tersebut mungkin mengiris pergelangan tangannya sendiri dan melakukan
tindakan mutilasi diri lainnya untuk mendapatkan bantuan dari orang lain&
mengekspresikan kemarahan.
Karena mereka merasakan ketergantungan dan permusuhan& pasien gangguan
kepribadian ambang memiliki hubungan interpersonal yang rusuh. !ereka dapat
tergantung pada orang yang dekat dengan mereka&dan jika pada saat mengalami frustasi
mereka mengekspresikan banyak kemarahan pada teman dekatnya $etapi pasien gangguan
kepribadian ambang tidak dapat mentoleransi keberadaannya saat merasa sendirian dan
mereka lebih senang mencari teman mati D matian& tidak peduli bagaimana tidak
memuaskannya& dibandingkan harus duduk sendirian. 3ntuk mengurangi rasa kesepiannya&
jika hanya untuk periode yang singkat& mereka menerima orang asing sebagai teman dan
bergaul dengan siapa saja. !ereka seringkali mengeluh perasaan kekosongan dan
kebosanaan yang kronis dan tidak memiliki rasa identitas yang konsisten (difusi identitas)&
jika ditekan mereka seringkali mengeluh tentang betapa terdepresinya perasaan mereka.
+tto Kernberg menjelaskan mekanisme pertahanan identifikasi proyektif yang
terjadi pada pasien gangguan kepribadian ambang. Dalam mekanisme pertahanan yang
primitif tersebut& adanya aspek diri yang tidak dapat ditoleransi untuk diproyeksikan
kepada orang lain. +rang lain diminta untuk memainkan peranan apa yang diproyeksikan&
lalu kedua orang tersebut bertindak bersamaan.
Sebagian besar ahli terapi setuju bahwa pasien dengan gangguan kepribadian
ambang menunjukkan kemampuan berpikir yang normal pada tes struktur& seperti
%echsler &dult Intelligence Scale' dan menunjukkan proses yang menyimpang hanya pada
tes proyektif yang tidak terstruktur !(he Rorschach test".
Secara fungsional& pasien dengan gangguan kepribadian ambang mengacaukan
hubungan pertemanan mereka dengan memasukkan setiap orang dalam kategori baik atau
(A
jahat. !ereka menganggap orang yang mengasuh sebagai orang yang penuh kebencian dan
sadistik yang menghalangi pemenuhan rasa aman mereka dan mengancam mereka dengan
penelantaran bilamana mereka merasa tergantung. Sebagai akibat pemisahan tersebut&
maka orang yang baik akan diidealkan dan orang yang jahat direndahkan. 4erpindahan
pencurahan perhatian dari satu orang atau kelompok ke orang atau kelompok lain
merupakan hal yang sering.
-eberapa klinisi menggunakan konsep panfobia& panambivalensi dan seksualitas
yang kacau untuk menggambarkan karakteristik pasien gangguan kepribadian ambang.
Diagnosis -anding
4embedaan gangguan kepribadian ambang dengan ski*ofrenia& berdasarkan tidak
adanya episode psikotik yang berkepanjangan& gangguan berpikir dan tanda ski*ofrenia
klasik pada pasien gangguan kepribadian ambang. 4asien dengan gangguan kepribadian
ski*otipal menunjukkan pikiran yang sangat aneh& gagasan yang aneh dan gagasan
menyangkut diri yang rekuren. 4asien dengan gangguan kepribadian paranoid ditandai
oleh kecurigaan yang ekstrim. 4asien gangguan kepribadian hitrionik dan antisosial sukar
dibedakan dari pasien gangguan kepribadian ambang pada umumnya& pasien gangguan
kepribadian ambang menunjukkan perasaan pkekososngan yag kronis& impulsivitas&
mutilasi diri& episode psikotik singkat dan usaha bunuh diri manipulatif.
4erjalanan 4enyakit dan 4rognosis
Gangguan ini cukup stabil dimana pasien mengalami sedikit perubahan dengan
berjalannya waktu. 4enelitian longitudinal tidak menunjukkan perkembangan ke arah
ski*ofrenia& tetapi pasien memiliki insidensi tinggi untuk mengalami episode gangguan
depresif berat. Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia =2 tahun& saat pasien berusaha
memilih pekerjaan& menikah dan pilihan lain dan tidak mampu mengatasi stadium normal
dalam siklus kehidupan.
$erapi
4sikoterapi untuk pasien gangguan kepribadian ambang telah melewati peenelitian
intensif dan telah menjadi terapi terpilih. Sekarang ini farmakoterapi telah ditambahkan
pada regimen pengobatan. 4sikoterapi tidaklah mudah bagi pasien dan ahli terapi& regresi
(C
mudah terjadi pada pasien. )danya sikap pemisahan sebagai suatu sikap mekanisme
pertahanan menyebabkan pasien secara berganti D ganti mencintai dan membenci ahli
terapi dan orang lain dalam lingkungan terdekatnya.
$erapi perilaku telah digunakan pada pasien gangguan kepribadian ambang untuk
mengendalikan impuls dan leakan kemarahan dan untuk menurunkan kepekaan terhadap
kritik dan penolakan. Batihan ketrampilan sosial& khususnya dengan videotape adalah
membantu pasien untuk melihat bagaiman tindakan mereka mempengaruhi orang lain dan
dengan demikian akan meningkatkan perilaku interpersonal mereka.
4asien ganguan kepribadian ambang sering berkelakuan baik di lingkungan rumah
sakit dimana mereka mendapat psikoterapi intensif baik secara individual dan kelompok.
4embekalan terapi kerja& rekreasi dan kejuruan akan sangat membantu ketika lingkungan
rumahnya membahayakan rehabilitasi pasien (konflikE stres dalam keluarga) menyebabkan
pasien gangguan kepribadian ambang dapat sangat impulsif& dektrustif pada diri sendiri
atau mutilasi diri. Sampai keadaan yang ideal pasien tetap di dalam rumah sakit yang
mungkin memerlukan waktu sampai satu tahun.
-entuk psikoterapi khusus pada ganguan kepribadian ambang disebut Dialetical
)ehavior therapy !D)("$
0armakoterapi
0armakoterapi pada gangguan kepribadian ambang berguna untuk intervensi
terhadap ciri kepribadian tertentu yang menganggu fungsi pasien secar keseluruhan
)ntipsikotik dapat digunakan untuk mengendalikan kemarahan& permusuhan dan
episode psikotik singkat. )nti depresan memperbaiki mood yang terdepresi. "nhibitor
moamin oksidase (!)+") efektif dalam memodulasi perilaku impulsif. -en*odia*epin&
alpra*olam (FanaG) membantu kecemasan dan depresi. )ntikonvulsan& /arbama*epine
($egretol) dapat meingkatkan fungsi global. Serotonergik& selective serotonin reuptake
inhibitors (SS%"s) juga membantu pada beberapa kasus.
,2

Anda mungkin juga menyukai