Anda di halaman 1dari 17

PARAPHILIA

Definisi
penyimpangan stimuli atau kegiatan seksual yang
bertujuan untuk menimbulkan gairah atau
orgasme dalam mendapatkan kenyamanan
seksual.
Individu dengan kelainan parafilia sulit untuk
merespon terhadap stimuli seksual yang normal
Orang yang hanya terkadang mengalami parafilia
(co: bondage), tapi masih dapat merespon
terhadap stimuli seksual yang normal, tidak
dikatakan sebagai parafilia.

Epidemiologi
Mayoritas pria
>50% terjadi sebelum 18 tahun
Seorang parafilia umunya memiliki 3-5 parafilia.
Jenis terbanyak adalah pedofilia
Etiologi
Teori Biologis : abnormalitas sistim limbik, epilepsi
lobus temporal, tumor lobus temporal, dan kadar
androgen abnormal.
Teori Psikososial: meniru dan trauma masa kecil.
Teori behaviour: Jika objek nonseksual dipakai
sering dan diulang-ulang untuk aktivitas seksual
maka akan mengakibatkan objek tersebut
menjadi sexually arousing
Teori Dawkin: gambaran USG pada bayi yang
memegang penis saat masih di uterus.
Exhibitionism
Kriteria PPDGJ-III
Kecenderungan yang berulang atau menetap untuk
memamerkan alat kelamin kepada orang asing (biasanya lawan
jenis) atau kepada orang banyak di tempat umum, tanpa ajakan
atau niat berhubungan lebih akrab.
Eksibisionism hampir sama sekali terbatas pada laki- laki
heteroseksual yang memamerkan pada wanita, remaja atau
dewasa, biasanya menghadap mereka dalam jarak yang aman
di tempat umum. Apabila yang menyaksikan itu terkejut, takut,
atau terpesona, kegairahan penderita menjadi meningkat.
Pada beberapa penderita, eksibisionisme merupakan satu-
satunya penyaluran seksual, tetapi pada penderita lainnya
kebiasaan ini dilanjutkan bersamaan dengan kehidupan seksual
yang aktif dalam suatu jalinan hubungan yang berlangsung
lama, walaupun demikian dorongan menjadi lebih kuat pada saat
menghadapi konflik dalam hubungan tersebut.
Kebanyakan penderita eksibisionisme mendapat kesulitan dalam
mengendalikan dorongan tersebut dan dorongan ini bersifat ego-
alien (suatu benda asing bagi dirinya).

Exhibitionism

Kriteria DSM-IV
Sekurangnya 6 bulan, terdapat khayalan yang
merangsang secara seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa
memamerkan alat kelaminnya sendiri kepada
orang yang tidak dikenal dan tidak menduga.
Khayalan, dorongan seksual, atau perilaku
menyebabkan penderitaan yang bermakna
secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial,
pekerjaan atau fungsi penting lainnya.

Fetishism

Kriteria PPDGJ-III
Mengandalkan pada beberapa benda mati (non-living
object) sebagai rangsangan untuk membangkitkan
keinginan seksual dan memberikan kepuasan
seksual. Kebanyakan benda tersebut adalah ekstensi
dari tubuh manusia, seperti pakaian atau sepatu.
Diagnosis ditegakkan apabila objek fetish benar-
benar merupakan sumber yang utama dari
rangsangan seksual atau penting sekali untuk respon
seksual yang memuaskan.
Fantasi fetishtik adalah lazim, tidak menjadi suatu
gangguan kecuali apabila menjurus kepada suatu
ritual yang begitu memaksa dan tidak semestinya
sampai mengganggu hubungan seksual dan
menyebabkan penderitaan bagi individu.
Fetishisme terbatas hampir hanya pada pria saja.

Kriteria DSM-IV
Sekurangnya 6 bulan terdapat khayalan yang
merangsang secara seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa
pemakaian benda- benda mati (misalnya pakaian
dalam wanita)
Khayalan, dorongan seksual, atau perilaku yang
menyebabkan penderitaan yang bermakna
secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial,
pekerjaan atau fungsi penting lainnya.

Frotteurism

Kriteria DSM-IV
Sekurangnya 6 bulan, terdapat khayalan yang
merangsang secara seksual, dorongan seksual
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa
menyentuh atau bersenggolan dengan orang
yang tidak menyetujuinya.
Khayalan, dorongan seksual, atau perilaku yang
menyebabkan penderitaan yang bermakna
secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial,
pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.

Pedophilia

Kriteria PPDGJ-III
Preferensi seksual terhadap anak- anak,
biasanya pra-pubertas atau awal masa pubertas,
baik laki- laki maupun perempuan
Pedofilia jarang ditemukan pada perempuan
Preferensi tersebut harus berulang dan menetap
Termasuk: laki- laki dewasa yang mempunyai
preferensi partner seksual dewasa, tetapi karena
mengalami frustasi yang kronis untuk mencapai
hubungan seksual yang diharapkan, maka
kebiasaannya beralih pada anak- anak sebagai
pengganti.

Kriteria DSM-IV
sekurangnya 6 bulan, terdapat khayalan yang
merangsang secara seksual, dorongan seksual, atau
perilaku yang berulang dan kuat berupa aktivitas
seksual dengan anak prapubertas atau dengan anak-
anak (biasanya berusia 13 tahun atau kurang).
Khayalan, dorongan seksual, atau perilaku
menyebabkan penderitaan yang bermakna secara
klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan
atau fungsi penting lainnya.
Orang sekurangnya berusia 16 tahun dan
sekurangnya berusia 5 tahun lebih tua dari anak, atau
anak- anak dalam kriteria A.
Sadomasokisme
Kriteria PPDGJ-III
Preferensi terhadap aktivitas seksual yang melibatkan
pengikatan atau menimbulkan rasa sakit atau
penghinaan; (individu yang lebih suka untuk menjadi
resipien = masokisme, yang berperan sebagai pelaku
= sadism)
Seringkali individu mendapatkan rangsangan seksual
dari aktivitas sadistik maupun masokistik.
Kategori ini hanya digunakan apabila sadomasokistik
merupakan sumber rangsangan yang penting untuk
pemuasan seksual
Harus dibedakandari kebrutalan dalam hubungan
seksual atau kemarahan yang tidak berhubungan
dengan erotisme.

Voyeurism (scopophilia)

Kriteria PPDGJ-III
Kecenderungan yang berulang atau menetap
untuk melihat orang yang sedang berhubungan
seksual atau berperilaku intim seperti sedang
menanggalkan pakaian.
Hal ini biasanya menjurus kepada rangsangan
seksual dan masturbasi, dimana orang yang
diintip tidak menyadarinya

Kriteria DSM-IV
Selama waktu sekurangnya 6 bulan, terdapat
khayalan yang merangsang secara seksual,
dorongan seksual, atau perilaku yang berulang
dan kuat berupa mengamati orang telanjang yang
tidak menaruh curiga, sedang membuka pakaian
atau sedang melakukan hubungan seksual
Khayalan, dorongan seksual atau perilaku
menyebabkan penderitaan yang bermakna
secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial,
pekerjaan atau fungsi penting lainnya.

Nekrofilia

Adalah obsesi untuk mendapat kepuasan seksual
dari mayat. Sebagian besar orang dengan
nekrofilia mendapat mayat dari rumah mati.
Beberapa ada yang menggali kuburan. Suatu
waktu, orang membunuh untuk memuaskan
desakan seksualnya
Zoofilia

Binatang digunakan untuk aktivitas seksual,
termasuk hubungan seksual, masturbasi dan
kontak oral-genital. Hubungan seksual dengan
binatang merupakan suatu hasil pertumbuhan
dari tersedianya kesenangan, khususnya pada
situasi isolasi yang berlebihan.

Penanganan
Kendali eksternal
Memberitahu teman sebaya atau anggota keluarga
dewasa lain mengenai masalah dan menasehati
untuk menghilangkan kesempatan bagi perilaku untuk
melakukan dorongannya.
Terapi seks
Adalah pelengkap yang tepat untuk pengobatan
pasien yang menderita disfungsi seksual tertentu
dimana mereka melakukan aktivitas seksual yang
tidak menyimpang dari pasangannya
Terapi perilaku
Digunakan untuk memutuskan pola parafilia yang
diperlajari.
Terapi obat
Termasuk medikasi antipsikotik dan antidepresan
untuk parafilia dengan skizofrenia atau gangguan
depresif.

Anda mungkin juga menyukai