0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
101 tayangan5 halaman
Dokumen ini merupakan laporan geladi diri spiritual yang diikuti oleh Maria Angelia Panjaitan. Geladi diri ini berlangsung selama 3 hari 2 malam di Pondok Lembang, Bandung. Kegiatannya meliputi film tayangan, meditasi, pembuatan mading, pementasan seni, dan diskusi kelompok. Refleksi Maria menyatakan bahwa geladi ini membantunya memahami pentingnya toleransi antaragama dan kebersamaan.
Dokumen ini merupakan laporan geladi diri spiritual yang diikuti oleh Maria Angelia Panjaitan. Geladi diri ini berlangsung selama 3 hari 2 malam di Pondok Lembang, Bandung. Kegiatannya meliputi film tayangan, meditasi, pembuatan mading, pementasan seni, dan diskusi kelompok. Refleksi Maria menyatakan bahwa geladi ini membantunya memahami pentingnya toleransi antaragama dan kebersamaan.
Dokumen ini merupakan laporan geladi diri spiritual yang diikuti oleh Maria Angelia Panjaitan. Geladi diri ini berlangsung selama 3 hari 2 malam di Pondok Lembang, Bandung. Kegiatannya meliputi film tayangan, meditasi, pembuatan mading, pementasan seni, dan diskusi kelompok. Refleksi Maria menyatakan bahwa geladi ini membantunya memahami pentingnya toleransi antaragama dan kebersamaan.
2013330118 1/1/2014 FENOMENOLOGI Geladi Diri Spiritual [FENOMENOLOGI GELADI DIRI SPIRITUAL] January 1, 2014
2013330118 | Maria Angelia Panjaitan 2
LAPORAN GELADI DIRI SPIRITUAL
Nama Peserta : MARIA ANGELIA PANJAITAN Angkatan : Lima (5) Hari/Tanggal Peneyelenggraan : Jumat-Minggu, 2-4 Mei 2014 Tempat Penyelenggaraan : Pondok Lembang, Kab. Bandung Barat Nama Dosen : Samson Ganda J. Silitonga, S.Si., M.Si. Sylvester Kanisius Laku, S.S., M.Pd. Bernardus Ario Tejo Sugiarto, S.S., M.Hum. Andreas Doweng Bolo, S.S., M.Hum. Yusuf Siswantara, S.S., M.Hum. Prof. Dr. Ignatius Bambang Sugiharto
SEKILAS KEGIATAN Tepatnya pukul 16.00 WIB, angkot yang berangkat dari kampus Unpar tiba di Pondok Lembang dimana geladi diri spiritual diadakan. Saat tiba di tempat, seluruh peserta geladi bersiap-siap menuju kamar penginapan berdasarkan yang ditentukan sebelumnya oleh para dosen pembimbing. Setelah para peserta menaruh barang dan tas yang dibawa ke dalam kamar yang telah disediakan, para peserta berkumpul di lapangan rumput depan penginapan untuk melakukan kegiatan Ice Breaking dimana dalam kegiatan tersebut para peserta memainkan permainan untuk mengenal peserta lainnya. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan adanya acara makan dan minum di ruang makan penginapan hingga akhirnya pada hari pertama tersebut seluruh peserta dikumpulkan pada sebuah ruang konferensi dimana ditampilkan sebuah film yang berjudul Chocolat dan setelah menonton film tersebut para peserta mengikuti doa iman yang dipimpin oleh lima orang peserta yang ditunjuk melakukan doa sesuai dengan agamanya masing-masing. Setelah pemutaran film dan doa iman, Hari pertama gelada tersebut selesai dan seluruh peserta disuruh untuk kembali ke kamar penginapan masing-masing.
[FENOMENOLOGI GELADI DIRI SPIRITUAL] January 1, 2014
2013330118 | Maria Angelia Panjaitan 3
Pada hari kedua geladi, para peserta dikumpulkan setidaknya pada pukul 6 pagi untuk melakukan the way of body yang dipimpin oleh satu dosen pembiombing yang berada dalam geladi spiritual tersebut dimana dlaam aktivitas ini kita diajarkan untuk mengontrol energi yang ada pada kita dengan hanya memusatkan konsentrasi pada tubuh kita. Setelah the way of body, para peserta dikumpulkan untuk menikmati sarapan yang telah disediakan, dimana sebelum makan dan juga sesudah makan, para peserta melakukan doa yang dipimpin oleh satu orang yang tiap kalinya doanya dipimpin oleh agama yang berganti-ganti. Setelah makan pagi, para peserta dikumpulkan diruang konferensi untuk dibagikan kelompoknya, setelah dibagikan berdasarkan kelompok yang ditentukan, kelompok-kelompok tersebut melakukan sharing dimana para peserta dari tiap kelompok mengutarakan pendapatnya pada film yang semalam ditonton yaitu Chocolat. Setelah selesai mendiskusikan film tersebut, kelompok diberikan sebuah tugas untuk membuat suatu mading berdasarkan artikel yang telah disuruh untuk dibwa sebelumnya. Setelah melakukan kagiatan pembuatan mading, seluruh peserta dikumpulkan diruang makan untuk menyantap makanan ringan yang telah disediakan. Setelah selesai, para peserta bergabung kembali dengan kelompokny dan kembali ke ruang konferensi untuk mempresentasikan mading yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok. Setelah kegiatan mempresentasikan mading selesai, seluruh peserta kembali ke ruang makan untuk menyantap makan siang yang telah disediakan oleh para pengelola penginapan. Dan seperti biasa,doa untuk makan siang tersebut dipimpin oleh satu orang yang masing-masingnya berbeda agama tiap kali ditugaskan untuk berdoa. Setelah makan siang selesai, para peserta kembali lagi ke ruang konperensi untuk melakukan meditasi yang dipimpin oleh para dosen pembimbing dan harus memberikan kesan tentang siapakah Tuhan itu berdasarkan pengalaman masing-masing peserta dimana para peserta dapat melakukanya dalam bentuk puisi, karikatur, gambar dan lain-lain. Setelah meditasi selesai, para peserta diberikan waktu menikmati makanan ringan di ruang makan, dan setelah menyantap makanan ringan tersebut, para peserta kembali ke ruang konperensi untuk menonton film flatliners. Setelah selesai menonton, para peserta diberikan waktu pribadi dimana selama waktu pribadi ini, para peserta tidak diperkenankan untuk berbicara namun lebih kepada merenungkan apa yang mereka terima selama geladi berlangsung, selama waktu pribadi dialkukan, seluruh peserta dipersilakan untuk mengambil makan malam di ruang makan [FENOMENOLOGI GELADI DIRI SPIRITUAL] January 1, 2014
2013330118 | Maria Angelia Panjaitan 4
penginapan. dan seperti biasa makan malam tersebut dibuka dan ditutup dengan doa oleh satu peserta yang telah ditunjuk. Setelah makan malam telah selesai, para peserta dikumpulkan di lapangan di depan penginapan untuk melakukan Ritual of Reconciliation. Ritual of Reconciliation itu sendiri merupakan sebuah aktivitas api unggun dimana para peserta geladi berpikir dengan hening dimana dalam waktu bersamaan, dosen pembimbing memeberikan suatu syair yang membantu para peserta untuk lebih mengenal pemahaman terhadap nilai-nilai spiritual. Setelah acara api unggun selesai, para peserta diberikan waktu untuk mempersiapkan apa yang ingin dipentaskan tiap kelompok untuk acara hari berikutnya. Setelah selesai, seluruh peserta kembali ke kamar penginapan untuk tidur.
Pada hari ketiga, tepatnya pada pukul 7 pagi, para peserta kembali ke ruang makan untuk menyantap sarapan pagi. Setelah makan pagi para peserta diberikan waktu untuk kembali mempersiapkan apa yang ingin dipentaskan pada acara selanjutnya. Setelah seluruh waktu persiapan selesai, para peserta dikumpulkan kembali di ruang konperensi untuk mementaskan apa yang telah mereka persiapkan. Acara ini dipenuhi dengan karya seperti drama, drama musikalisasi, lagu-lagu dan bahkan puisi. Acara tersebut didelangi dengan acara makan dan minum makanan ringan di ruang makan. Setelah selesai, para peserta kembali melanjutkan acara pementasan yang sebelumnya. Setelah acara pementasan seni selesai, para dosen pembimbing membagikan sertifikat sebgai tanda bahwa peserta mengikuti acara geladi tersebut. Setelah pembaagian dan acara penutup dialkukan, para peserta kembali ke ruang makan untuk menyantap makan siang yang telah disediakan. Setelah makan siang berakhir, para peserta dipersilakan pulang dengan kendaraan yang telah disiapkan oleh pengelola.
REFLEKSI KEGIATAN GELADI DIRI SPIRITUAL Awalnya tujuan saya mengikuti acara geladi diri spiritual ini adalah dikarenakan saya diwajibkan dari mata kuliah yang bersangkutan, namun seiring dengan beriirngnya waktu, saat saya mengikuti acara geladi tersebut, semakin lama saya menyadari nilai-nilai apa yang ingin ditanamkan oleh para dosen pembimbing. Nilai-nilai yang saya dapatkan dalam mengikuti geladi diri spiritual ini adalah nilai-nilai toleransi, keterbukaan, kebersamaan, empati dan keinginan untuk menghargai perbedaan. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita menemukan adanya perbedaan untuk setiap orang yang kita [FENOMENOLOGI GELADI DIRI SPIRITUAL] January 1, 2014
2013330118 | Maria Angelia Panjaitan 5
temukan terutama dalam bidang agama. Sebagaimana kita yang tinggal di Negara yang mengakui adanya sekularisme dimana setiap penduduk Indonesia diberikan kebebasan untuk memilih agama yang ingin ia yakini, terdapat banyak sekali orang-orang yang memiliki agama yang berbeda dengan kita, dan dalam hal ini, diperlukan adanya toleransi bagi setiap orang untuk hidup dalam harmoni sehingga tidak terjadinya konflik antar agama. Seluruh kegiatan yang diselenggaarakan dalam geladi diri spiritual ini membantu saya dalam lebih menghargai perbedaan dan mencoba untuk bertoleransi terhadap mereka yang berbeda dengan kita. Kegiatan pertama yang menurut saya sangat menarik adalah saat kami para pesera disuruh untuk menonton sebuah film yang berjudul Chocolat dimana film ini memeberi pesan bagi para penontonnya untuk tidak menjadi seorang yang terlalu fanatic dan sangat tertutup terhadap orang yang berbeda dengan mereka. Film ini mengajarkan bahwa tidak seluruhnya orang yang tidak beragama adalah orang yang buruk malah melainkan seharusnya kita sebagai orang yang beragama harus lebih tahu cara beretika dan mau terbuka dengan perbedaan yang ada. Kegiatan lain yang sangat menarik adalah saat kami melakukan acara The Way of Body dimana dalam kegiatan ini, saya belajar untuk memusatkan energi postif dalam diri saya dan membuang energi negatif dari pikiran saya. Sehingga menurut saya, Kegiatan geladi diri ini sangatlah membantu saya dalam membangun kebersamaan antar orang yang hidupnya berbeda agama dengan kita dan berani bertoleransi dan bahkan hidup dalam harmoni bersama-sama.