Anda di halaman 1dari 9

FUEL CELL: SUMBER ENERGI LISTRIK YANG RAMAH LINGKUNGAN

Sudaryono Widyaiswara PPPPTK BOE Malang


email : sudaryono_2000@yahoo.com

Abstrak
Fuel Cell adalah perangkat elektrokimia yang mengubah energi kimia menjadi energi
listrik. Fuel Cell sebagai sumber tenaga listrik di masa mendatang mempunyai
keistimewaan dibandingkan dengan sumber tenaga yang lain. Fuel Cell jenis
Polymer Electrolyte Membrane memiliki energi spesifik yang relatif tinggi 508Wh/kg
dan ramah terhadap lingkungan dengan limbah berupa air. Kekurangannya pada
saat ini adalah harganya yang mahal dan insfrastruktur yang masih minim. Fuel cell
bisa digunakan sebagai sumber energi bagi berbagai keperluan mulai dari peralatan
yang dapat dipindahkan (portabel), peralatan yang bergerak (transportasi) dan
pembangkit tetap (stationer). Sebagai sumber yang portabel dapat menyimpan daya
yang besar dibandingkan dengan batere. Untuk pemakaian transportasi fuel cell
mempunyai efisiensi yang tinggi dibandingkan dengan mesin konvensional. Sebagai
sumber tenaga stationer mempunyai emisi yang rendah, energi spesifik yang tinggi
dan tidak berisik.
Kata kunci: fuel cell, ramah lingkungan, sumber tenaga listrik.

1. Apakah Fuel Cell itu ?
Fuel cell merupakan suatu pembangkit listrik yang mengubah energi kimia
langsung menjadi listrik dengan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya
dan oksigen sebagai oksidannya. Fuel cell berfungsi seperti batere yaitu
menghasilkan tegangan listrik. Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh fuel cell
adalah tegangan searah. Tegangan output berbeban dari satu sel fuel cell berkisar
antara 0,7V, lebih kecil dari tegangan yang dikeluarkan batere kering. Gambar 1
menunjukkan masukan dan keluaran dari blok fuel cell.

Fuel cell akan terus menerus memberikan energi listrik selama hidrogen kontinyu
disalurkan kepadanya. Jadi tegangan yang dihasilkan oleh fuel cell tidak akan habis
selama bahan bakar hidrogen masih ada.
Hasil dari reaksi kimia tersebut adalah :
Energi listrik
Air
Panas
Limbah yang dihasilkan oleh fuel cell adalah air. Oleh karena itu sumber energi listrik
ini ramah lingkungan dan secara alamiah hidrogen tersedia dalam jumlah besar
hingga bisa dimanfaatkan dari generasi ke generasi. Fuel cell juga berfungsi seperti
batere, lalu apa bedanya fuel cell dengan batere?
Fuel cell terdiri dari pelat anoda, pelat katoda dan lapisan elektrolit di tengahnya,
diperlihatkan pada bagan fuel cell gambar 2.

Batere adalah suatu alat penyimpan energi listrik yang dapat diisi kembali setelah
energi digunakan. Kapasitas atau kemampuan menyimpan energi ditentukan oleh
semua komponen didalam batere seperti jenis material yang digunakan dan jenis
elektrolitnya sehingga dikenal batere asam dan batere alkali. Batere mempunyai
elektroda positif, elektroda negatif dan larutan elektrolit.

Sebuah sel fuel cell dalam beberapa aspek mirip dengan batere. Memiliki elektrolit,
dan elektroda positif dan negatif, dan menghasilkan listrik searah melalui reaksi
elektrokimia. Namun, tidak seperti batere, sebuah sel fuel cell membutuhkan
pasokan bahan bakar berupa hidrogen dan pasokan oksigen konstan. Elektroda
dalam batere akan mengalami perubahan kimia, sedangkan elektroda dalam sel fuel
cell tidak mengalami perubahan kimia. Batere yang menghasilkan listrik melalui
reaksi elektrokimia melibatkan bahan-bahan yang ada di batere. Karena itu, batere
mungkin akan habis ketika bahan-bahan yang berpartisipasi dalam reaksi
elektrokimia habis, sedangkan tegangan fuel cell tidak akan habis selama pasokan
berlangsung terus menerus.
2. Sejarah Perkembangan
Sejarah pengembangan fuel cell dimulai tahun 1800 dan aplikasi pemakaian untuk
mobil telah dimulai sejak tahun 1987. Berikut ini adalah produk-produk yang menggunakan
fuel cell sebagai sumber energi listriknya.
a. Pada tahun 1800, ahli fisika berkebangsaan Inggris William Nicholson dan
Anthony Carlisle telah menjelaskan proses elektrolisa dengan menggunakan
listrik untuk menguraikan air menjadi gas hidrogen dan oksigen. Sir William
Robert Grove, seorang ahli hukum merangkap sebagai ahli fisika amatir, pada
tahun 1839, telah melakukan pembalikan elektrolisa air, elektroda yang
digunakan adalah platina. Fuel cell yang dibuatnya terdiri atas elektrolit asam,
keping platina, tabung gas oksigen dan hidrogen. Reaksinya menggunakan
prinsip reaksi balik terbentuknya air. Hidrogen dan oksigen akan bereaksi dalam
larutan asam yang menghasilkan air dan listrik. Sel ini kemudian disebut sebagai
Grove`s Battery atau batere Grove atau sel Grove (lihat Gambar 4b).

Pada gambar 4a sebuah batere dihubungkan dengan elektroda platina. Arus
listrik menyebabkan proses elektrolisa yang mengubah air menjadi gas hidrogen
dan oksigen. Pada gambar 4b batere dilepas diganti dengan ampermeter.
Elektron mengalir dari elektroda yang terhubung dengan hidrogen ke elektroda
oksigen.
b. Pada tahun 1889, Charles Langer dan Ludwig Mond pertama kali menggunakan
istilah fuel cell, pada saat mencoba membuat mesin generator dengan
menggunakan udara dan gas arang.
c. Pada tahun 1932 Francis Bacon berhasil mengembangkan fuel cell. Untuk
menerapkan fuel cell dalam penggunaan praktis baru dapat dilakukan 27 tahun
kemudian, yaitu sebagai penghasil tenaga listrik untuk alat las dengan kapasitas
5 kW. Fuel cell tersebut akhirnya disebut sebagai Bacon Cell.
d. Sebuah produsen alat elektronik terkenal di Amerika, pada tahun 1960-an
memproduksi tenaga listrik berbasis fuel cell untuk NASA sebagai tenaga
pesawat ruang angkasanya yaitu Gemini dan Apollo. Sistem fuel cell yang
dipakai dalam alat ini berdasarkan pada sel Bacon. Sampai sekarang, tenaga
yang dipakai dalam pesawat ruang angkasa tetap memakai fuel cell karena
dengan fuel cell energi yang dipakai tidak terlalu rumit seperti batere atau tenaga
nuklir yang cukup riskan.
e. Selama lebih dari 30 tahun, US Department of Technology telah melakukan
banyak penelitian dan pengembangan dan pada tahun 1987 mereka mulai
menerapkannya pada kendaraan. Bus yang memakai teknologi fuel cell pertama
kali diluncurkan pada tahun 1993 dan untuk mobil biasa di Eropa dan Amerika
kini telah banyak dipakai. Sejumlah produsen mobil mewah dan produsen mobil
kelas menengah juga mulai mengembangkan mobil yang memakai fuel cell ini,
sejak tahun 1997.
f. Pada tahun 2002, Honda FCX ditetapkan sebagai mobil fuel cell yang pertama
kali meluncur di jalan-jalan di Amerika, Canada dan Jepang. Mobil ini telah
memenangkan seleksi ketat di Amerika dan merupakan mobil fuel cell pertama
di dunia yang mendapatkan ijin on-road setelah bersaing dengan Daimler
Chrysler, Ford Motor, Mazda, Toyota, Nissan, General Motor, dan Renault.
Dengan tangki bahan bakar hidrogen 156,6 liter bertekanan 350 atm, dan
berkecepatan maksimum 150 km/jam, Honda FCX dapat melaju 335 km. Tipe
fuel cell yang dipakai adalah Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC)
milik Ballard Co dengan suhu 60-80
o
C dan bertenaga 85 kW.
3. Jenis Fuel Cell
Ada bermacam-macam jenis fuel cell. Jenis fuel cell tergantung dari
elektrolitnya. Berikut ini adalah macam-macam fuel cell yaitu:
a. Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC). Fuel cell jenis ini
menggunakan membran sebagai elektrolitnya dan bahan bakarnya adalah
hidrogen. Daerah kerjanya berkisar antara 30
o
C 100
o
C.
b. Direct Methanol Fuel Cell (DMFC). Sama seperti PEMFC, DMFC mengguna kan
membran sebagai elektrolitnya tetapi menggunakan methanol sebagai bahan
bakarnya. Daerah kerjanya berkisar antara 20
o
C 90
o
C.
c. Phosphoric Acid Fuel Cell (PAFC). Fuel cell jenis ini menggunakan phosphoric
acid cair sebagai elektrolitnya dan bahan bakarnya adalah hidrogen. Daerah
kerjanya kira-kira 200
o
C.
d. Molten Carbonate Fuel Cell (MCFC). Fuel cell jenis ini menggunakan molten
dengan campuran lithium, sodium dan potassium carbonate sebagai elektrolitnya
dan bahan bakarnya adalah hidrogen. MCFC bekerja pada temperatur tinggi kira-
kira 650
o
C.
e. Solid Oxide Fuel Cell (SOFC). Fuel cell jenis ini menggunakan bahan keramik
sebagai elektrolitnya dan bahan bakarnya adalah hidrogen. Daerah kerjanya
berkisar antara 500
o
C 1000
o
C.
4. Keuntungan & Kerugian Fuel Cell
Fuel cell mempunyai kelebihan yang membuatnya cocok untuk aplikasi otomotif
yaitu :
a. Memiliki potensi untuk efisiensi operasi yang tinggi.
Fuel cell mengubah secara langsung energi kimia menjadi listrik, sehingga hanya
sedikit kehilangan energi, untuk limbah panas, dan memiliki efisiensi yang tinggi.
b. Sederhana.
Sebuah sel fuel cell sangat sederhana, dengan sedikit bagian yang bergerak. Hal
ini dapat menyebabkan kehandalannya tinggi dan sistem tahan lama.
c. Operasinya tenang
Operasi fuel cell sangat tenang, karena tidak ada bagian yang bergerak.
d. Emisi rendah.
Hasil reaksi kimia dari proses pembakaran adalah air. Hal ini adalah keuntungan
utama ketika digunakan di kendaraan, karena ada persyaratan untuk mengurangi
emisi kendaraan. Namun, perlu dicatat bahwa pada saat ini, emisi CO
2
hampir
selalu terlibat dalam produksi hidrogen yang diperlukan sebagai bahan bakar.
e. Kinerja kendaraan bagus.
Kinerja kendaraan fuel cell adalah sama dengan motor bakar konvensional.
Berbeda dengan kendaraan listrik tenaga batere, dengan jangkauan terbatas dan
pengisian waktu relatif lama, kendaraan fuel cell diharapkan mampu memberikan
jarak tempuh yang jauh, lebih dari 250 mil antara pengisian bahan bakar, dan
harus dapat mengisi bahan bakar dalam hitungan menit .
f. Keuntungan lain dari kendaraan fuel cell adalah bahwa ada banyak sumber
hidrogen. Hidrogen dapat diproduksi dari minyak, gas alam, dan batubara.
Hidrogen juga dapat dibuat dari biomassa seperti limbah dari ternak, air limbah
lumpur, dan timbunan sampah. Unsur alam seperti air, cahaya matahari, dan
angin juga dapat digunakan untuk menghasilkan hidrogen.
g. Fuel cell tidak perlu diisi ulang, dan mereka memberikan listrik secara langsung
terus menerus ketika pasokan bahan bakar tidak terputus.
h. Pemeliharaan rendah karena mereka tidak memiliki bagian yang bergerak.
Selain mempunyai kelebihan, fuel cell juga mempunyai kekurangan yaitu :
a. Biaya mahal.
Fuel cell saat ini mahal karena kebutuhan bahan-bahan dengan sifat-sifat
tertentu. Permasalahannya adalah mencari pengganti komponen tersebut
dengan biaya rendah. Ini termasuk kebutuhan bahan platina dan Nafion.
b. Sensitif pada kontaminasi zat-asing.
Jika bahan bakar lain selain hidrogen dimasukkan ke dalam fuel cell,
performanya secara bertahap menurun.
c . Pembekuan.
Jika fuel cell digunakan di daerah di mana suhu turun ke titik beku, mungkin
memiliki masalah dengan kendaraan fuel cell, karena kendaraan ini memiliki air
yang berisiko bisa membeku.
d. Teknologi baru
Teknologi untuk memproduksi, menyimpan, dan menyalurkan daya hidrogen
dengan biaya yang efisien belum tersedia.
e. Ketiadaan Infrastruktur
Agar kendaraan fuel cell menjadi alternatif bagi konsumen, harus ada pem
bangkitan hidrogen dan infrastruktur pengiriman. Infrastruktur ini termasuk pipa,
mobil transportasi bahan bakar, stasiun pengisian bahan bakar dan pusat
pembangkit hidrogen. Pengembangan model kendaraan yang dipasarkan
mudah-mudahan akan mendorong pengembangan infrastruktur untuk
mendukungnya.
f. Produksi Hidrogen
Salah satu kelemahan terbesar mobil fuel cell adalah cara menghasilkan
hidrogen. Saat ini, hidrogen diproduksi dengan menggunakan batu bara, tenaga
nuklir, minyak, atau gas alam. Metode ini menghasilkan sejumlah besar polusi
seperti karbon dioksida. Itu berarti bahwa produksi fuel cell untuk mobil akan
menyebabkan polusi setidaknya dalam jumlah yang sama. Meskipun ada cara
lain untuk menghasilkan hidrogen, ini menyebabkan kerugian berikutnya.
5. Mengapa Fuel Cell Dibutuhkan?
Daya secara tradisional bergantung pada bahan bakar fosil, yang memiliki
beberapa keterbatasan yaitu :
a. menghasilkan polutan dalam jumlah besar,
b. cadangan bahan terbatas,
c. penyebab konflik global antar wilayah.
Fuel cell bisa digunakan sebagai sumber energi bagi berbagai keperluan mulai dari
peralatan yang dapat dipindahkan (portabel), peralatan yang bergerak (transportasi)
dan pembangkit tetap (stationer). Fuel cell dapat digunakan dimana saja mulai dari
peralatan rumah tangga sampai ke telepon selular. Pasar masa depan fuel cell
mencakup untuk keperluan portabel, transportasi dan sektor stasioner.
5.1 Sektor Portabel
Salah satu pasar masa depan utama fuel cell adalah sektor portabel. Ada
banyak perangkat portabel yang akan menggunakan fuel cell untuk daya perangkat
tersebut dalam jangka waktu yang lama. Fuel cell akan menyediakan sumber daya
listrik terus menerus selama ada bahan bakar yang dipasokkan. Fuel cell dapat
dengan mudah diproduksi dengan daya besar dan ringan untuk keperluan tersebut.
Keuntungan lainnya adalah operasinya tenang, tidak berisik dan panas yang
dihasilkan rendah. Fuel cell dapat memberikan keluaran energi yang sama seperti
batere dengan berat dan volume yang jauh lebih kecil. Hal ini sangat
menguntungkan untuk sistem tenaga portabel. Tabel 1 membandingkan berat,
energi, dan volume berbagai jenis batere dengan PEMFC.

Sebagai sumber daya portabel yang berkapasitas beberapa watt sampai beberapa
ratus watt dapat dibawa kemana-mana untuk keperluan berkemah, kendaraan
rekreasi, peralatan elektronik seperti telepon seluler dan komputer, serta untuk
keperluan tentara di medan perang. Cocok digunakan untuk keperluan militer. Militer
memiliki kebutuhan daya besar dalam jangka panjang. Pengisiannya tidak
diperlukan dan hanya membawa tangki cadangan akan tidak mahal daripada
tansportasi batere cadangan.
5.2 Sektor Transportasi
Pasar transportasi akan mendapatkan keuntungan dari pemakaian fuel cell
karena bahan bakar fosil akan terus menjadi langka, dan karena itu akan ada
kenaikan harga yang tak terelakkan. Kendaraan fuel cell memungkinkan mempunyai
daya tarik baru dengan rancangan kendaraan yang lebih kecil dan memiliki
kemampuan lebih efisien daripada kendaraan dengan bahan bakar lain. Beberapa
industri otomotif telah mengembangkan kendaraan roda dua maupun kendaraan
roda empat.
5.3 Sektor Stationer
Fuel cell stasioner besar dapat menghasilkan daya listrik untuk keperluan
rumah atau bisnis. Fuel cell ini dapat juga dihubungkan interkoneksi dengan jala-
jala yang sudah ada. Jenis fuel cell ini sangat menguntungkan untuk bisnis dan
perumahan yang tidak tersedia listrik. Sebagai sumber energi yang tepat guna dan
energi yang dapat diperbarui, fuel cell dapat mengambil fungsi jaringan listrik tempat
tinggal, rumah sakit dan industri. Beberapa fasilitas seperti pusat pemroses data
atau peralatan telekomunikasi membutuhkan daya yang berkualitas tinggi.
Gangguan listrik dan terputusnya pasokan daya listrik akan menghasilkan kerugian
data yang berharga atau terputusnya aktivitas produksi. Beberapa industri juga
membutuhkan kualitas daya yang sama. Rumah sakit harus mempunyai
kemampuan mempertahankan pasokan daya listrik pada saat melakukan kegiatan
operasi.
Daftar Rujukan:
1. Colleen Spiegel, PEM Fuel Cell Modeling and Simulation Using MATLAB,
Elsevier Inc, 2008.
2. Matthew Mench, Fuel cell engines, John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New
Jersey, 2008
3. Frano Barbir, PEM Fuel Cells: Theory and Practice, Elsevier Inc, 2005
4. J. Larminie, Andrew Dicks, Fuel Cell Systems Explained Second Edition, John
Wiley & Sons Ltd, England 2003.
5. Michael W. Ellis, Michael R. Von Spakovsky, Douglas J. Nelson, Fuel Cell
Systems: Efficient, Flexible Energy Conversion for the 21st Century, Proceedings
of IEEE, 2001, 89 (12).
6. ., Fuel Cell Vehicles(From Auto Manufacturers),http://www.fuelcells.
org/info/charts/carchart.pdf
7. http://www.ultimatecarpage.com/car/1405/Honda-FCX.html
8. Sandeep Dhameja, Electric Vehicle Battery Systems, Newnes, Woburn 2002.




Fuel Cell adalah divais elektrokima yang dapat mengkonversi energi kimia menjadi energi
listrik secara terus-menerus selama suplai bahan bakar diberikan. Berdasarkan jenis
elektrolitnya fuel cell dikelompokan menjadi lima jenis, yaitu polymer electrolyte fuel cell
(PEFC), alkaline fuel cell (AFC), phosphoric fuel cell (PAFC), molten carbonate fuel cell
(MCFC), dan solid oxide fuel cell (SOFC). PEFC sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu yang
berbahan bakar hidrogen dinamakan PEMFC (Proton Exchange Membran Fuel Cell) dan
yang berbahan bakar metanol disebut DMFC (Direct Methanol Fuel Cell). PEMFC memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan jenis lainnya, yaitu suhu operasinya lebih rendah (40C-
80C), densitas dan efisiensi energinya lebih tinggi, serta dapat dibuat dalam bentuk yang
lebih kompak dan portable.
Fuelcell jenis PEMFC memiliki efisiensi konversi energi yang tinggi (40% 70%), tidak
menimbulkan efek getaran pada saat beroperasi, dan tidak menimbulkan emisi gas rumah
kaca. Karena keunggulan tersebut, PEMFC sangat potensial untuk diaplikasikan dalam
teknologi transfortasi dan sumber listrik perumahan pada rumah mandiri energi. PEMFC
sangat cocok dikombinasikan dengan pembangkit listrik ramah lingkungan lainnya seperti
solar sel atau pembangkit listrik tenaga angin. PEMFC dapat berfungsi sebagai penyimpan
energi atau baterai jika dikombinasikan dengan sumber pembangkit energi terbarukan
lainnya. Selain itu, PEMFC juga dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik tersendiri
dengan memakai bahan bakar hidrogen. Dengan demikian, PEMFC sangat menguntungkan
jika digunakan sebagai sumber energi listrik pada beragam kebutuhan karena sangat fleksibel
dan kompak.
Secara umum, PEMFC terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu MEA (Membrane
Electrode Assembly) yang berfungsi sebagai penukar ion, anoda dan katoda yang berfungsi
sebagai katalis serta media difusi gas, dan bipolar plate yang berfungsi sebagai interface
antara bahan bakar dengan membran. Secara umum komponen penyusun PEMFC
diperlihatkan pada gambar di bawah. Jantung utama dari PEMFC adalah MEA (Membrane
Electrode Assembly) yang berfungsi sebagai media transfer proton dari anoda ke katoda.
MEA terbuat dari membran polimer yang memiliki gugus sulfonik sehingga dapat berfungsi
sebagai media transfer proton. Pada generasi awal PEMFC, MEA terbuat dari bahan phenol-
formaldehyde sulfonic acid dan sulfonated polystyrene. Kualitas PEMFC generasi awal
tersebut belum bagus, karena efisiensinya masih rendah dan lifetime-nya hanya 200 jam.
MEA generasi berikutnya dibuat dari bahan grafting styrene-divinylbenzene di dalam matrik
fluorocarbon. Kualitas MEA mengalami peningkatan sehingga memiliki lifetime 500 jam,
tetapi masih belum memadai untuk kebutuhan komersial. Pada saat ini MEA yang digunakan
pada fuel cell komersial menggunakan bahan nafion yang diproduksi oleh DuPont Company
yang memiliki lifetime sekitar 60.000 jam.

Gambar Skematik komponen penyusun Fuelcell

Anda mungkin juga menyukai