Anda di halaman 1dari 3

1

SISTEM PENDINGINAN PADA MOTOR BAKAR

Oleh :
Prof. Dr. Ir. Santosa, MP
Guru Besar pada Program Studi Teknik Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas
Padang, Oktober 2009

Suhu yang dihasilkan pada silinder motor bakar oleh sistem penyalaan dapat
mencapai 1200 oC. Torak dan silinder terbuata dari logam. Jika panas cukup tinggi,
maka kekuatan logam berkurang, bahkan bisa meleleh. Utulah sebabnya diperlukan
sistem pendinginan pada motor bakar. Pendinginan sebenarnya merugikan, sebab
mengurangi rendemen panas. Namun demikian, pendinginan harus ada, agar motor
tidak rusak. Pendinginan juga berguna untuk mencegah agar minuyak pelumas pada
motor bakar tidak terbakar. Sistem pendinginan dipasang pada sepanjang selah torak
pada silinder motor bakar.
Tujuan sistem pendingin adalah untuk mencegah suhu yang sangat tinggi (yang
dihasilkan pada proses pembakaran pada silinder), karena suhu yang sangat tinggi
tersebut dapat merusak bagian – bagian dinding silinder, torak, katup, dan bagian
motor lainnya, serta mencegah kerusakan oli pelumas yang melumasi bagian bagian
tersebut.
Klasifikasi sistem pendinginan pada motor bakar (Hardjosentono et al., 2000)
adalah : (a) sistem pendinginan dengan udara, dan (b) sistem pendinginan dengan air.
Pada pendinginan udara, udara pada motor, terutama dialirkan ke bagian
kepala silinder dan silinder blok. Udara dihembuskan dari kipas angin atau dapat juga
dari laju gerak motor, yaitu pada sepeda motor. Untuk memperluas permukaannnya,
kepala silinder di daerah silinder blok dibuat bersirip. Tutup motor yang terbuat dari
kaleng / plat berguna untuk keindahan dan penahan debu, serta untuk mengarahkan
udara pendingin (Hardjosentono et al., 2000).
Sistem pendinginan air ada tiga macam yaitu (Hardjosentono et al., 2000):
(a) sistem hopper
Bak air (tangki air) berhubungan dengan ruang, yang disebut ”mantel air”, yang
ada di sekeliling kepala silinder dan silinder liner. Pada sistem hopper terdapat
pelampung penunjuk air. Pelampung ini naik bila air di hopper penuh, dan turun jika
air berkurang karena penguapan. Cara pendinginannya berdasarkan aliran konveksi
air, yaitu air di sekitar kepala silinder dan dinding silinder menjadi panas, sehingga
2

berat jenisnya turun, air lalu naik dan didinginkan di hopper. Sebaliknya, air yang
lebih dingin akan turun ke mantel air.

(b) sistem radiator


Pada sistem ini, air didinginkan dengan kipas angin. Untuk mempercepat
pendinginan, air dilewatkan melalui pipa – pipa air dengan kisi – kisi dari plat
tembaga, yang apabila dilihat dari luar tampak seperti bentuk sarang tawon, yang
biasa disebut kondensor. Alat tersebut biasanya dilengkapi dengan pompa air
untuk memperlancar aliran air dari ”radiator” ke mantel air, dan berputar ke
radiator kembali.
(c) sistem dengan tambahan perlengkapan ”thermosyphon”
Pada motor stationer (misalnya rice mill dan huller), biasanya pompa airnya
ditambah lagi perlengkapannya dengan tangki air yang disebut thermosyphon.
Pada pendinginan dengan udara, maka permukaan silinder perlu diperluas
dengan sirip – sirip pendingin. Dengan adanya sirip pendingin, maka panas
didistribusikan pada luasan yang lebih besar, agar mudah terjadi pendinginan. Makin
banyak udara yang berhubungan dengan silinder tiap satuan waktu, maka proses
pendinginan akan lebih baik.
Untuk kendaraan yang berjalan cepat, pergantian udara akan berlangsung
dengan cepat pula. Tiap – tiap kali ada penggantian udara baru yang mempunyai
kemampuan untuk mendinginkan silinder.
Kerugian pendinginan dengan air : (a) bila suhu engine dingin, maka air
tersebut membeku, volumenya mengembang (sifat anomali air) sehingga bisa
merusakkan silinder, (b) air harus selalu ditambahkan sebelum air tersebut habis.
Jadi, perlu perhatian khusus.
Cara pendinginan dengan air ada tiga, yaitu : (a) pendinginan dengan
penguapan, (b) pendinginan dengan thermosyphon, dan (c) pendinginan dengan
peredaran paksa.
(a) Pendinginan dengan Penguapan
Pendinginan dengan penguapan dapat dilihat pada Gambar 1. Karena ada
panas, maka air menguap. Air tersebut berfungsi untuk memindahkan atau
mengurangi panas yang terjadi pada silinder motor bakar. Pendinginan pada Gambar
1 tersebut bukanlah cara pendinginan yang paling baik. Pendinginan pada Gambar 1
perlu mendapat perhatian yang sungguh – sungguh, bila air habis menguap maka
3

perlu penambahan air. Maksudnya, perlu dijaga agar tidak terjadi kehabisan air. Jadi
cara tersebut kurang praktis.

Gambar 1. Pendinginan dengan Penguapan, Paling Sederhana

(b) Pendinginan dengan Thermosyphon


Pendinginan dengan thermosyphon seperti pada Gambar 2. Pada tempat yang
suhunya tinggi (dekat dengan silinder), massa jenis air menurun, sehingga terjadi
aliran air ke arah atas., dan ruangan tersebut akan digantikan dengan air yang telah
bersuhu relatif dingin, yaitu di bagian atas, maka terjadi sirkulasi air, sambil
medmbawa panas, dan dibuang ke udara.

Gambar 2. Pendinginan dengan Thermoshyphon

----...----- bersambung ke Hand_Out_Sistem_Pendinginan_2_3

Anda mungkin juga menyukai