Seiring berjalannya waktu, meningkatnya jumlah penduduk mempengaruhi jumlah kebutuhan sumberdaya lahan untuk keperluan hidup. Sementara itu sumberdaya lahan bersifat terbatas dan tidak dapat bertambah. Diperlukan pengelolaan yang tepat untuk memaksimalkan sumberdaya lahan dengan baik. Oleh karenanya ilmu tentang pengelolaan lahan sangat dibutuhkan guna mengoptimalkan sumberdaya lahan secara tepat. Kurangnya pengetahuan tentang tata guna lahan dapat menyebabkan salah perencanaan dan rusaknya lingkungan yang berdampak pada sulitnya upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai tempat tersedianya lahan produktif menjadi kawasan yang memerlukan perhatian dan perlakuan khusus. DAS merupakan suatu bentuk permukaan bumi yang dibatasi oleh igir-igir sebagai tempat jatuhnya air hujan yang nantinya mengalir ke sungai-sungai kecil lalu dilanjutkan ke sungai utama (Asdak, 1995). DAS memiliki lahan dengan medan yang cukup sulit untuk dikelola karena terdapat didaerah pegunungan. Untuk menentukan penggunaan lahan secara teratur dan tepat di daerah semacam itu, maka diperlukan metode yang tepat dan efisien. Terdapat beberapa langkah untuk mengelola sumberdaya lahan secara tepat dan efisien. Salah satu langkah tersebut adalah dengan mengevaluasi sumberdaya lahan. Evaluasi sumberdaya lahan merupakan proses untuk mencari tahu potensi sumberdaya lahan terhadap penggunaannya. Kegiatan evaluasi sumberdaya lahan dapat dilakukan dengan mencari informasi fisik lingkungan yaitu sifat dan potensi lahan. Pengumpulan informasi ini didapat melalui survei yang dilanjutkan dengan pengevaluasian lahan (Sitorus, 1985). Informasi fisik lingkungan yang terdiri dari sifat dan potensi lahan dapat diketahui dengan menganalisis keadaan geosfer yang terdiri dari litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer. Dalam hal ini kondisi geomorfologi dan hidrologi menjadi unsur yang utama untuk menentukan potensi sumberdaya lahan. Air sebagai sumberdaya yang terbatas memiliki nilai yang penting untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan air yang tepat guna menjaga ketersediaannya dimasa depan. Selain air, tanah yang merupakan tempat tumbuh kembangnya makhluk hidup dimana dimanfaatkan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan hidup khususnya kebutuhan pangan manusia juga harus dikelola dengan baik. Lepas dari itu, keadaan atmosfer dan biosfer dalam suatu lingkungan tidak dapat serta merta diabaikan karena bagaimanapun keempat aspek geosfer ini merupakan suatu susunan yang sistematis. Sudah menjadi hal yang biasa bila masyarakat memilih mengelola lahan secara tidak teratur semata-mata hanya untuk mendapatkan keuntungan tanpa memperhitungkan dampaknya dimasa depan. Dalam hal ini pemerintah sebagai pihak yang mengatur penggunaan lahan harus mampu membuat kebijakan yang membatasi pemanfaatan lahan secara berlebihan dan kurang tepat guna. Untuk itu diperlukan tindakan untuk mengevaluasi sumberdaya lahan agar dapat dikelola secara teratur dan tepat guna. Rumusan masalah 1. Bagaimana kondisi tanah dan morfologi DAS 2. Seberapa besarkah potensi ketersedian air DAS 3. Kemampuan lahan seperti apakah yang dimiliki DAS 4. Kesesuaian lahan apa saja yang terdapat di DAS Tujuan penelitian 1. Mengetahui kondisi tanah dan morfologi DAS 2. Mengetahui potensi ketersediaan air DAS 3. Mengetahui kemampuan lahan yang dimiliki DAS 4. Mengetahui kesesuaian lahan di DAS Manfaat Penelitian 1. Tanah dan morfologinya merupakan aspek penting dalam menentukan potensi sumberdaya lahan. 2. Pengetahuan tentang ketersediaan air dapat digunakan sebagai arahan untuk mengatur pemanfaatan sumberdaya air dengan baik dan benar. Selain itu juga dapat membantu untuk menganalisis potensi lahan. 3. Hasil analisis kemampuan lahan di suatu tempat dapat digunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengelolaan lahan secara komprehensif dan teratur. 4. Pendugaan kesesuaian lahan yang akurat dapat menjadi acuan untuk mengelola lahan dengan tepat guna.