Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : XI/Semester I Topik : Sistem pencernaan Sub Topik : Proses Pencernaan Alokasi Waktu : 30 menit (satu kali tatap muka)
A. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi. 4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem pencernaan manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
B. INDIKATOR 1. Menunjukkan kekagumannya terhadap Tuhan, yaitu dengan diciptakannya manusia. 2. Menjelaskan bagaimana proses pencernaan berlangsung pada manusia. 3. Menyebutkan organ-organ yang berperan dalam proses pencernaan pada manusia. 4. Menyebutkan gangguan pencernaan yang ada pada manusia, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mencegahnya. 5. Terampil menyajikan hasil diskusi dihadapan kelas.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Melalui kegiatan diskusi, siswa menunjukkan kekagumannya terhadap Tuhan yaitu, dengan diciptakannya manusia. 2. Melalui kegiatan diskusi siswa menunjukkan rasa ingin tahu terhadap sistem pencernaan. 3. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan organ-organ yang berperan dalam sistem pencernaan manusia. 4. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menjelaskan proses pencernaan pada manusia. 5. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menyebutkan gangguan pencernan yang terjadi pada manusia, menjelaskan apa penyebabnya dan memberikan cara bagaimana untuk mencegahnya. 6. Melalui kegiatan presentasi siswa terampil menyajikan di hadapan kelas.
D. MATERI I. Organ-organ dalam sistem pencernaan pada manusia a. Rongga Mulut (Cavum Oris) Rongga mulut dikelilingi oleh pipi kiri dan pipi kanan dan langit- langit mulut. Dalam rongga mulut terdapat organ pencernaan lidah, gigi, dan kelenjar ludah.
Lidah Berfungsi untuk memindahkan makanan, mendorong makanan ke kerongkongan, membantu mengunyah makanan, berbicara, mengenal bentuk daerah-daerah yang lebih peka terhadap rasa tertentu, seperti asin, manis, asam, dan pahit. Gigi Berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanis. Makanan dihancurkan menjadi partikel yang lebih kecil agar mudah dicerna secara kimiawi dan mudah ditelan. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi manusia dibedakan menjadi empat yaitu gigi seri (insisivus), gigi taring (kaninus), gigi geraham muka (premolar) dan geraham belakang (molar). Gigi seri berbentuk pahat, berfungsi untuk menggigit atau memotong makanan. Gigi taring berbentuk runcing, berfungsi untuk merobek dan mengoyak makanan. Gigi geraham muka dan geraham belakang bentuk permukaan rata. Akar gigi yang bercabang tertanam dengan kuat pada gusi. Struktur gigi berlapis-lapis, yaitu terdiri dari email, tulang gigi, dan rongga gigi.
Email, merupakan lapisan pelindung yang keras pada mahkota gigi. Tulang gigi terbuat dari dentin yang tersusun dari kalsium karbonat. Semen gigi berfungsi sebagai pelekat gigi dengan tulang rahang. Rongga gigi berisi saraf dan pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga gigi dan mengenai saraf sehingga terasa nyeri. Manusia memiliki dua jenis pertumbuhan gigi. Pada usia balita, tumbuh gigi susu berjumlah 20. Gigi susu akan tanggal pada usia 612 tahun, kemudian diganti dengan gigi tetap yang berjumlah 32. Air ludah Berfungsi untuk membasahi rongga mulut dan membasahi makanan. Setiap hari kelenjar ludah menghasilkan sekitar 1.600 cc air ludah yang terdiri dari air, garam-garam, urea, lendir, penghancur bakteri (lisosim), amilase (ptialin), dan lain-lain. Air ludah yang sudah tertelan akan dihasilkan lagi. Jika tubuh kekurangan cairan, pengeluaran air ludah akan berkurang sehingga mulut terasa kering dan haus. Di dalam mulut terjadi proses pencernaan secara mekanik, yaitu proses pengunyahan makanan dengan gigi, pergerakan oleh lidah, dan pencampuran dengan air ludah. Pencernaan secara kimiawi pada mulut terjadi dengan bantuan enzim ptialin yang mengubah amilum menjadi maltosa. Sehingga jika kamu mengunyah nasi dalam waktu yang agak lama, akan terasa manis.
b. Kerongkongan (Esofagus) Fungsi kerongkongan adalah sebagai saluran untuk memindahkan makanan dari mulut ke lambung. Kerongkongan dapat melakukan gerak peristaltik, yaitu gerakan melebar dan menyempit, bergelombang, dan meremas-remas untuk mendorong makanan sedikit demi sedikit ke dalam lambung. Dinding kerongkongan menghasilkan lendir sehingga makanan mudah melaluinya. c. Lambung (Ventrikulus) Lambung merupakan tempat penampungan makanan untuk dicerna secara kimiawi. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu kardiak (dekat esofagus), fundus (bagian tengah), dan pilorus (dekat duodenum). Sedangkan fungsi lambung adalah sebagai berikut. Menghasilkan pepsinogen. Pepsinogen merupakan bentuk yang belum aktif (prekursor) dari pepsin, yaitu enzim untuk mencerna protein. Dinding lambung menghasilkan asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dalam makanan, menciptakan suasana asam dalam lambung, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Enzim pepsin berfungsi mengubah molekul protein menjadi potongan-potongan protein (pepton). Permukaan lambung mengeluarkan lendir yang berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari HCl. Pada bayi, lambungnya menghasilkan dua enzim, yaitu renin, berfungsi untuk menggumpalkan protein susu/ kasein dengan bantuan kalsium dan lipase untuk memecah lemak dalam susu. Pencernaan di lambung berlangsung antara 2 6 jam, bergantung pada jenis makanannya. Umumnya lemak dicerna lebih lama di dalam lambung dibandingkan protein. Karbohidrat dan makanan yang bersifat cair umumnya lebih cepat meninggalkan lambung. d. Usus Halus (Intestinum) Panjang usus halus orang dewasa mencapai 6,3 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Usus dua belas jari, pada bagian ini bermuara saluran dari kantong empedu dan pankreas. 1. Kantung empedu berupa suatu kantung yang panjangnya 7 10 cm terletak di bawah hati. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang dihasilkan hati. Cairan empedu mengandung garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi untuk mengemulsi lemak, sedangkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) berfungsi memberikan warna kuning pada tinja dan urin. 2. Pankreas, merupakan organ agak pipih yang terletak di bawah lambung. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim amilase, tripsin, dan lipase. Amilase berfungsi untuk menguraikan zat tepung (amilum) menjadi gula. Tripsin menguraikan protein menjadi asam amino. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Usus kosong, dindingnya menghasilkan berbagai enzim untuk mencerna makanan secara kimiawi. Usus kosong merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap. Usus penyerapan, permukaannya dipenuhi jonjot-jonjot usus atau vili yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan sehingga kemampuan menyerap makanan lebih besar.
e. Usus Besar (Intestinum Crasum) Usus besar terletak di antara ileum dan anus. Fungsinya untuk mengabsorpsi air dan mineral, tempat pembentukan vitamin K (dengan bantuan bakteri Escherichia coli), serta melakukan gerak peristaltic untuk mendorong tinja menuju anus. Bakteri Escherichia coli yang terdapat dalam usus besar juga berperan dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi kotoran. Oleh karena itu kotoran menjadi lunak dan mudah dikeluarkan.
f. Anus Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.
II. Proses pencernaan pada manusia Mekanisme Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia Sistem pencernaan pada manusia terdiri atas beberapa organ. Organ tersebut mencerna makanan melalui proses mekanik maupun kimiawi. Berikut penjelasan proses pencernaan makanan pada manusia. 1. Mulut Mulut merupakan organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses pencernaan makanan. Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Mulut dapat menghaluskan makanan karena di dalam mulut terdapat gigi dan lidah. Gigi berfungsi menghancurkan makanan. Adapun fungsi lidah adalah membolak- balikan makanan sehingga semua makanan dihancurkan secara merata. Selain itu, lidah berfungsi membantu menelan makanan. Gigi dan lidah termasuk alat pemroses pencernaan secara mekanis. Selain mencerna makanan secara mekanis, di mulut juga terjadi pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara kimiawi dimungkinkan karena kelenjar air liur menghasilkan ludah yang mengandung air, lendir, dan enzim ptialin. Air dan lendir berguna untuk melumasi rongga mulut dan membantu proses menelan. Adapun enzim ptialin mengubah amilum menjadi karbohidrat yang lebih sederhana, yaitu maltosa. Setelah dikunyah di mulut beberapa lama, nasi terasa agak manis, hal tersebut dapat terjadi karena sebagian amilum pada nasi terurai menjadi maltosa yang rasanya agak manis. Oleh karena itu, nasi terasa sedikit manis setelah dikunyah agak lama. Dalam mulut selain terdapat gigi juga terdapat lidah. Lidah merupakan indra pengecap yang kita miliki. Karena lidahlah kamu dapat merasakan nikmatnya makanan. Walaupun rasa sesungguhnya hanya dirasakan selama makanan ada di mulut, namun rasa akan meningkatkan selera makan. Tanpa adanya rasa kamu akan cenderung tidak nafsu makan. 2. Kerongkongan Setelah dikunyah di mulut, makanan ditelan agar masuk ke lambung melalui suatu saluran yang disebut kerongkongan. Kerongkongan atau esofagus berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Di dalam lehermu sesungguhnya terdapat dua saluran, yaitu kerongkongan (letaknya di belakang) dan tenggorokan atau trakea (letaknya di depan). Kerongkongan merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan antara mulut dengan lambung. Tenggorokan merupakan saluran pernapasan yang menghubungkan antara rongga mulut dengan paru-paru. Oleh karena itu, di bagian dalam mulut terdapat persimpangan dua saluran yang dijaga oleh sebuah klep yang disebut epiglotis. Pada waktu bernapas, klep tersebut membuka sehingga udara dapat masuk ke tenggorokan. Sewaktu menelan makanan, klep tersebut akan menutup tenggorokan sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan. Jadi, klep tersebut berfungsi menjaga kerja antara kerongkongan dan tenggorokan agar proses pencernaan dan pernapasan dapat berjalan dengan lancar. Pada saat melewati kerongkongan, makanan didorong masuk ke lambung oleh adanya gerak peristaltik otot-otot kerongkongan. Hal ini dikarenakan dinding kerongkongan tersusun atas otot polos yang melingkar dan memanjang serta berkontraksi secara bergantian. Akibatnya, makanan berangsur-angsur terdorong masuk ke lambung. Di kerongkongan makanan hanya lewat saja dan tidak mengalami pencernaan.
3. Lambung Lambung merupakan alat pencernaan yang berbentuk kantung. Dinding lambung tersusun dari otot-otot yang memanjang, melingkar, dan menyerong. Hal ini memungkinkan makanan yang masuk ke dalam lambung dibolak-balik dan diremas lagi sehingga menjadi lebih halus. Makanan yang dikunyah di mulut belumlah cukup halus. Oleh karena itu, perlu dihaluskan lagi di lambung. Agar lambung kamu tidak bekerja terlalu berat, sebaiknya kamu mengunyah makananmu sampai halus benar sebelum menelannya. Selain mencerna makanan secara mekanis, lambung juga mencerna makanan secara kimiawi. Lambung menghasilkan suatu cairan yang mengandung air, lendir, asam lambung (HCl), serta enzim renin dan pepsinogen. Karena sifatnya yang asam, cairan lambung dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Sementara itu, enzim renin akan menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Pepsinogen akan diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton.
4. Usus Halus Setelah dicerna di lambung makanan akan masuk ke usus halus. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Usus dua belas jari dan usus kosong berperan penting dalam pencernaan makanan secara kimiawi. Di usus dua belas jari ini kantong empedu dan pankreas mengeluarkan cairan pencernaannya. Empedu yang dihasilkan oleh kantong empedu akan berperan dalam pencernaan lemak dengan cara mengemulsikan lemak sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Cairan pankreas mengandung enzim-enzim pencernaan penting, yaitu tripsinogen, amilase, dan lipase. Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino. Amilase akan mencerna amilum menjadi glukosa, sedangkan lipase mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selain enzim-enzim tersebut usus halus juga menghasilkan enzim-enzim lain yang membantu pencernaan makanan, seperti peptidase dan maltase. Pencernaan makanan berakhir di ileum. Di sini makanan yang telah dicerna akan diserap dinding ileum. Glukosa, asam amino, mineral, dan vitamin akan diserap melalui pembuluh darah dinding ileum. Adapun asam lemak dan gliserol akan diserap melalui pembuluh getah bening. Pembuluh getah bening ini pada akhirnya akan bermuara pada pembuluh darah sehingga sari-sari makanan dapat diedarkan ke seluruh tubuh.
5. Usus Besar Zat-zat yang tidak diserap usus halus selanjutnya akan masuk ke usus besar atau kolon. Di usus besar ini terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri pembusuk. Pembusukan dilakukan oleh bakteri yang hidup di usus. Akhirnya sisa makanan akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran (feces) melalui anus. III. Gangguan sistem pencernaan 1. Diare, gangguan ini terjadi karena terganggunya penyerapan air pada usus besar. Gangguan ini dapat disebabkan oleh bakteri atau infeksi kuman. 2. Apendisitis, gangguan ini disebut juga radang usus buntu. Gangguan ini terjadi pada umbai cacing atau apendiks. Umbai cacing mengalami peradangan akibat infeksi oleh bakteri. 3. Maag, gangguan ini dapat terjadi karena produksi asam lambung berlebih. Gejala dari gangguan ini, yaitu terasa mual dan perih pada lambung. Untuk menghindari gangguan tersebut, dapat dilakukan dengan pola makan yang teratur dan tepat waktu. 4. Ulkus atau radang dinding lambung, yaitu gangguan pada lambung yang disebabkan oleh tingginya produksi asam lambung (HCl) dibandingkan makanan yang masuk. 5. Sembelit, yaitu gangguan yang terjadi akibat penyerapan air di usus besar secara berlebihan. Akibatnya feses menjadi keras. 6. Parotitis (gondong), yaitu gangguan pada kelenjar parotid yang membengkak. Gangguan ini disebut juga penyakit gondong. Dan masih banyak yang lainnya.
E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Scientific 2. Metode : Ceramah, Diskusi, dan Tanya jawab 3. Model : Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share)
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media : Gambar, Komputer, LCD 2. Alat dan Bahan : - 3. Sumber Belajar a) Priadi, Arif. 2009. Buku Bology 2 for Senior High School Year XI. Jakarta: Penerbit Yudhistira. b) LKS c) Internet
G. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KOOPRATIF TIPETHINK PAIR AND SHARE (TPS)
1. Guru menulis topik pembelajaran. 2. Guru menulis tujuan pembelajaran. 3. Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi yang akan dipelajari. 4. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil dengan anggota 2 orang dan memberikan tugas kepada semua kelompok 5. Guru membagikan bahan diskusi untuk masing masing kelompok. 6. Guru memberikan waktu diskusi selama 20 menit kepada setiap kelompok. 7. Guru meminta untuk setiap anggota mempresentasikan hasil diskusinya ke kelompok yang lain. 8. Guru membimbing jalannya diskusi dan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berpendapat. 9. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan ( 1 JP) 1. Kegiatan Awal
Guru
Peserta Didik Karakter yang di inginkan Memotivasi siswa dengan pertanyaan anak-anak, apa kalian sudah sarapan,? Menjawab pertanyaan guru dengan harapan menjawab sudah. Keseriusan
Kejujuran
Melanjutkan pertanyaan apa yang menu sarapan kalian pagi ini? Menjawab pertanyaan guru dengan harapan menjawab nasi bu Keseriusan
Melanjutkan pertanyaan nah, pernahkan kalian berpikir atau membayangkan, bagaimana iya makanan diolah dalam tubuh kita? Menjawab pertanyaan guru dengan harapan menjawab pernah bu, tubuh mencerna makanan tersebut. Keseriusan
Menulis topik yang akan dipelajari, yaitu nah berkaitan dengan hal tersebut maka kita akan mempelajari Sistem Pencernaan pada Manusia Menulis topik pembelajaran pada buku catatan. Keseriusan
Berkaitan dengan materi, Sistem Pencernaan pada Manusia, maka hari ini kita akan membahas mengenai Proses pencernaan. Mendengarkan penjelasan guru. Kedisiplinan
2. Kegiatan Inti
Guru
Peserta Didik Karakter yang di inginkan Memulai pemberian materi. Mendengarkan penjelasan guru. Kedisiplinan Meminta siswa untuk berpasangan dengan teman sebangku ( kelompok 2 orang.) untuk berdiskusi. Mengikuti perintah.
Kedisiplinan Guru membagi bahan diskusi berupa (LKS) kepada setiap kelompok. Menerima bahan diskusi. Kedisiplinan Meminta peserta didik mengerjakan LKS. Mengerjakan LKPD. Kedisiplinan Memberikan waktu sebanyak 20 menit pada setiap kelompok untuk memulai. Melaksanakan diskusi sesuai petujuk guru. Kedisiplinan Pemahaman dan Penguasaan materi Meminta peserta untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Presentasi ke depan. Kedisiplinan Menghentikan kegiatan diskusi kelompok dan melanjutkan ke diskusi kelas dengan kesempatan untuk setiap siswa mengeluarkan pendapatnya. Memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi.
Berani Mengeluarkan pendapat dan menghormati perbedaan pendapat
3. Kegiatan Akhir
Guru
Peserta Didik Karakter yang di inginkan Memberikan kesimpulan dan evaluasi dari hasil diskusi yang telah dilakukan. Mendengarkan penjelasan guru. Kedisiplinan
Menanyakan pembahasan materi yang belum dipahami siswa. Memberi tanggapan pada pertanyaan guru. Kedisiplinan
Memberikan tugas individu untuk pengetahuan pemahaman siswa dengan mengerjakan tugas di rumah. Melaksanakan tugas dari guru. Kedisiplinan
LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI / KELAS XI
A. Tujuan 1. Siswa dapat menyebutkan organorgan yang berperan dalam proses pencernaan pada manusia. 2. Siswa dapat menjelaskan proses pencernaan. 3. Siswa dapat menyebutkan gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan, bagaimana gangguan tersebut bisa terjadi dan bagaimana cara mencegahnya.
B. Alat dan Bahan Alat tulis Buku Biologi SMA kelas XI
C. Cara Kerja Berdiskusilah dengan teman sebangkumu 1 kelompok 2 orang.
D. Bahan Diskusi 1. Jelaskan organ-organ yang berperan dalam sistem pencernaan manusia? 2. Jelaskan proses pencernaan pada manusia? 3. Sebut dan jelaskan gangguan sistem pencernaan pada manusia serta bagaimana cara mencegah?
NO JAWABAN 1. Organ yang berperan dalam sistem pencernaan adalah mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus 2. Proses pencernaan: 1. Mulut Mulut merupakan organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses pencernaan makanan. Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Mulut dapat menghaluskan makanan karena di dalam mulut terdapat gigi dan lidah. Gigi berfungsi menghancurkan makanan. Adapun fungsi lidah adalah membolak-balikan makanan sehingga semua makanan dihancurkan secara merata. Selain itu, lidah berfungsi membantu menelan makanan. Gigi dan lidah termasuk alat pemroses pencernaan secara mekanis.
Selain mencerna makanan secara mekanis, di mulut juga terjadi pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara kimiawi dimungkinkan karena kelenjar air liur menghasilkan ludah yang mengandung air, lendir, dan enzim ptialin. Air dan lendir berguna untuk melumasi rongga mulut dan membantu proses menelan. Adapun enzim ptialin mengubah amilum menjadi karbohidrat yang lebih sederhana, yaitu maltosa. Cobalah kunyah nasi putih dalam waktu yang cukup lama. Bagaimanakah rasa nasi tadi? Setelah dikunyah di mulut beberapa lama, nasi terasa agak manis, bukan? Hal tersebut dapat terjadi karena sebagian amilum pada nasi terurai menjadi maltosa yang rasanya agak manis. Oleh karena itu, nasi terasa sedikit manis setelah dikunyah agak lama. Dalam mulut selain terdapat gigi juga terdapat lidah. Lidah merupakan indra pengecap yang kita miliki. Karena lidahlah kamu dapat merasakan nikmatnya makanan. Walaupun rasa sesungguhnya hanya dirasakan selama makanan ada di mulut, namun rasa akan meningkatkan selera makan. Tanpa adanya rasa kamu akan cenderung tidak nafsu makan. 2. Kerongkongan Setelah dikunyah di mulut, makanan ditelan agar masuk ke lambung melalui suatu saluran yang disebut kerongkongan. Kerongkongan atau esofagus berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Di dalam lehermu sesungguhnya terdapat dua saluran, yaitu kerongkongan (letaknya di belakang) dan tenggorokan atau trakea (letaknya di depan). Kerongkongan merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan antara mulut dengan lambung. Tenggorokan merupakan saluran pernapasan yang menghubungkan antara rongga mulut dengan paru-paru. Oleh karena itu, di bagian dalam mulut terdapat persimpangan dua saluran yang dijaga oleh sebuah klep yang disebut epiglotis. Pada waktu bernapas, klep tersebut membuka sehingga udara dapat masuk ke tenggorokan. Sewaktu menelan makanan, klep tersebut akan menutup tenggorokan sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan. Jadi, klep tersebut berfungsi menjaga kerja antara kerongkongan dan tenggorokan agar proses pencernaan dan pernapasan dapat berjalan dengan lancar.
Pada saat melewati kerongkongan, makanan didorong masuk ke lambung oleh adanya gerak peristaltik otot-otot kerongkongan. Hal ini dikarenakan dinding kerongkongan tersusun atas otot polos yang melingkar dan memanjang serta berkontraksi secara bergantian. Akibatnya, makanan berangsur-angsur terdorong masuk ke lambung. Di kerongkongan makanan hanya lewat saja dan tidak mengalami pencernaan.
3. Lambung Lambung merupakan alat pencernaan yang berbentuk kantung. Dinding lambung tersusun dari otot-otot yang memanjang, melingkar, dan menyerong. Hal ini memungkinkan makanan yang masuk ke dalam lambung dibolak-balik dan diremas lagi sehingga menjadi lebih halus. Makanan yang dikunyah di mulut belumlah cukup halus. Oleh karena itu, perlu dihaluskan lagi di lambung. Agar lambung kamu tidak bekerja terlalu berat, sebaiknya kamu mengunyah makananmu sampai halus benar sebelum menelannya. Selain mencerna makanan secara mekanis, lambung juga mencerna makanan secara kimiawi. Lambung menghasilkan suatu cairan yang mengandung air, lendir, asam lambung (HCl), serta enzim renin dan pepsinogen. Karena sifatnya yang asam, cairan lambung dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Sementara itu, enzim renin akan menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Pepsinogen akan diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton. 4. Usus Halus Setelah dicerna di lambung makanan akan masuk ke usus halus. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Usus dua belas jari dan usus kosong berperan penting dalam pencernaan makanan secara kimiawi. Di usus dua belas jari ini kantong empedu dan pankreas mengeluarkan cairan pencernaannya. Empedu yang dihasilkan oleh kantong empedu akan berperan dalam pencernaan lemak dengan cara mengemulsikan lemak sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Cairan pankreas mengandung enzim-enzim pencernaan penting, yaitu tripsinogen, amilase, dan lipase. Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino. Amilase akan mencerna amilum menjadi glukosa, sedangkan lipase mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selain enzim-enzim tersebut usus halus juga menghasilkan enzim-enzim lain yang membantu pencernaan makanan, seperti peptidase dan maltase.
Pencernaan makanan berakhir di ileum. Di sini makanan yang telah dicerna akan diserap dinding ileum. Glukosa, asam amino, mineral, dan vitamin akan diserap melalui pembuluh darah dinding ileum. Adapun asam lemak dan gliserol akan diserap melalui pembuluh getah bening. Pembuluh getah bening ini pada akhirnya akan bermuara pada pembuluh darah sehingga sari-sari makanan dapat diedarkan ke seluruh tubuh. 5. Usus Besar Zat-zat yang tidak diserap usus halus selanjutnya akan masuk ke usus besar atau kolon. Di usus besar ini terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri pembusuk. Pembusukan dilakukan oleh bakteri yang hidup di usus. Akhirnya sisa makanan akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran (feces) melalui anus. Pada usus besar terdapat bagian yang disebut usus buntu. Pada manusia, fungsi usus buntu tidak jelas. Pada hewan- hewan pemakan tumbuhan, seperti kelinci dan marmot, usus buntu membantu mencerna selulosa.
3. 1. Diare, gangguan ini terjadi karena terganggunya penyerapan air pada usus besar. Gangguan ini dapat disebabkan oleh bakteri atau infeksi kuman. 2. Apendisitis, gangguan ini disebut juga radang usus buntu. Gangguan ini terjadi pada umbai cacing atau apendiks. Umbai cacing mengalami peradangan akibat infeksi oleh bakteri. 3. Maag, gangguan ini dapat terjadi karena produksi asam lambung berlebih. Gejala dari gangguan ini, yaitu terasa mual dan perih pada lambung. Untuk menghindari gangguan tersebut, dapat dilakukan dengan pola makan yang teratur dan tepat waktu. 4. Ulkus atau radang dinding lambung, yaitu gangguan pada lambung yang disebabkan oleh tingginya produksi asam lambung (HCl) dibandingkan makanan yang masuk. 5. Sembelit, yaitu gangguan yang terjadi akibat penyerapan air di usus besar secara berlebihan. Akibatnya feses menjadi keras. 6. Parotitis (gondong), yaitu gangguan pada kelenjar parotid yang membengkak. Gangguan ini disebut juga penyakit gondong. Dan masih banyak yang lainnya. Cara mencegahnya adalah: 1. Cuci tangan sebelum makan 2. Makan, makanan yang bersih, misalnya tidak jajan sembarangan. 3. Makan, makanan yang sehat dan banyak serat 4. Tidak makan, makanan siap saji terlalu berlebihan 5. Minum air yang cukup 6. Menghindari telat makan, atau diet yang tidak sehat.