Anda di halaman 1dari 70

TWITTER:@gagukblitarian Page 1

TERDAMPAR DALAM DUNIA yg ANEH


YOGA THE SERIS
KARYA @GAGUKBLITARIAN



TWITTER:@gagukblitarian Page 2


Ini adalah novel sahabat Yoga seri ke empat yg pernah saya tulis.
Saya menulis novel ini benar-benar secara maraton dan hanya butuh waktu kurang
dari empat hari untuk menyelesaikannya.
Berbeda dari seri-seri sebelumnya yang selalu berkisah tentang kehidupan normal
Yoga dengan berbagai hal konyol yang dilakukan teman-teman dekatnya yang sering
membuatnya terseret dalam masalah.
Pada seri ke-empat ini saya tidak lagi menulis tentang mereka dan tidak lagi
memakai alur cerita dilingkungan sekolah.
Seri sebelumnya saya selalu menulis banyak sekali nama tokoh dengan berbagai
karakter yang nama tersebut saya ambil dari nick name account milik para sahabat
di media sosial.
Pada novel seri ke-4 ini saya benar-benar minim menyebut nama tokoh.

Terimakasih untuk sahabat yang bersedia meluangkan waktu untuk membaca tulisan
saya.
Kritik dan saran silahkan kirim ke alamat e-mail saya (Gagukblitarian@gmail.com)
bisa juga lewat facebook dan twitter @Gagukblitarian.

Terimakasih juga buat Fanspage BukuOryzaee orizaee@gmail.com yang bersedia
share tulisan ini.
Succes untuk kita semua.










PENULIS





TWITTER:@gagukblitarian Page 3

Bagian 01


Hujan deras baru saja reda meski gumpalan awan hitam masih terlihat menutupi
langit,beberapa kendaraan terlihat melaju dengan pelan menyelusuri jalanan aspal yang
basah,terlihat genangan air di beberapa bagian titik jalan yang berlubang,membuat para
pengendara harus ekstra hati-hati menjaga laju kendaraan yang dikemudikannya.
Bus yang mengangkut rombongan karya wisata murid SMP Harapan Bangsa nampak
melaju dengan kecepatan sedang,berkelok pada jalan basah yang menanjak,di kanan kiri
jalan yang lebar nampak pemandangan alam khas kawasan hutan yang luas.Jalur yang di
lalui bus rombongan karya wisata memang jalanan berbukit dengan dasar lembah hutan
belantara yang menghijau.

Sebagian penumpang yang didominasi para murid kelas sembilan nampak
beristirahat,merasa bosan karena sudah beberapa jam berada diperjalan,sebagian lagi
nampak mengobrol dan menikmati pemandangan,sementara para guru pembimbing juga
tidak lagi sibuk mengawasi para murid yang berada dalam koordinasinya.Beruntung saat
berada ditempat wisata tidak turun hujan sehingga para murid bisa menikmati waktu
liburan yang mereka nantikan selama ini dengan tenang.
Liburan karya wisata sekolah yang memang hanya dikhususkan bagi murid kelas sembilan
dan dilaksanakan pada akhir periode pelajaran semester ke-dua.

Dalam posisi bukit yang menurun salah satu bus mengalami pecah ban,membuat
kendaraan besar itu oleng dan melaju tak terkendali.
Bus nahas itu akhirnya ringsek menabrak sebuah pohon yang berada tepat dibibir
jurang.Bus itu tertahan pada pohon yang keadaannya doyong dengan akar pohon yang
mulai rongkat tidak kuat menahan berat bus,posisi yang sangat berbahaya,sebab jika ada
pergerakan yang salah akan langsung membuat bus meluncur jatuh kedasar lembah yang
curam.

Lokasi kecelakaan berada pada medan jalan yang berat,membuat rombongan regu
penyelamat cukup lama tiba dilokasi,beruntung pada saat tim penyelamat tiba posisi bus
masih belum bergeser.
Rombongan murid dan guru yang berada dalam bus lain sangat terkejut melihat salah satu
bus dari rombongan sekolah mereka mengalami kecelakaan,mereka keluar dari dalam bus
dan dengan cemas berkerumun disisi jalan sambil menatap tim penyelamat mengefakuasi
teman mereka dari dalam bus yang mengalami kecelakaan.
Beberapa murid berjalan keluar dari dalam bus nahas tersebut,beberapa diantaranya ada
yang hanya luka ringan,namun sebagian lainnya masih ada yang tergeletak pingsan
didalam bus.

Keadaan semakin berbahaya ketika kerikil dan bebatuan yang ada dibibir tebing mulai
longsor,dan perlahan bus mulai bergerak hendak jatuh kebawah,rombongan murid dan
guru dari bus lain terlihat histeris demikian halnya dengan para pengguna jalan lain yang
sengaja menghentikan kendaraannya untuk melihat kecelakaan tersebut.
TWITTER:@gagukblitarian Page 4

Dalam keadaan darurat tim SAR dengan sekuat tenaga berusaha menyelamatkan para
korban,mereka mengikat bus tadi dengan tambang baja yang dikaitkan pada pohon lain
untuk menahan bus agar tidak terjun kedasar jurang.

Setelah dua jam lebih dengan medan yang cukup berat akhirnya seluruh penumpang bisa
di evakuasi dari dalam bus yang ringsek,tim medis segera mengobati korban yang terluka
dan membawa sebagian dari mereka kerumah sakit.

''Empat puluh empat penumpang sudah kami evakuasi,yang terluka parah sudah dibawa
kerumah sakit,dan beruntung sebagian besar hanya luka ringan..''Jelas ketua tim SAR yang
memimpin proses penyelamatan.

''Masih ada salah satu siswa yang belum ditemukan,kemungkinan anak itu terlempar dan
jatuh kedasar jurang.''Tambah anggota tim SAR yang lain.

''Yoga Pratama murid dari kelas sembilan A,memang belum diketemukan,tolong temukan
anak itu pak..''Pinta salah satu guru wanita yang mendampingi rombongan karya wisata.

''Tim kami masih berkeliling,berusaha mencarinya di dasar jurang,kami akan melakukan
yang terbaik untuk menyelamatkan dan menemukan anak itu..''Jelas kepala tim SAR.

Pencarian terhadap seorang siswa bernama Yoga Pratama masih berlangsung,sementara
rombongan murid dari bus lain telah dipulangkan,sebagian murid yang terluka telah
dibawa ke rumah sakit,sebagian lagi ikut bergabung dalam bus lain yang telah
pulang,beberapa guru masih bertahan sebagian lagi ikut tim medis kerumah sakit untuk
mengurus dan menjaga korban yang terluka,sebagian kecil lainnya ikut pulang dan
mengurus rombongan murid.

***
Jarum jam sudah menunjuk pada pukul empat sore,suasana riuh terlihat di kawasan
gedung sekolah Harapan Bangsa.
Wali murid keluarga dari siswa kelas sembilan yang ikut karya wisata sekolah berkumpul
untuk menjemput anak mereka.Sebagian besar mereka terlihat cemas,sebagian lagi
mondar-mandir sambil menghubungi anaknya yang sedang dalam perjalanan
pulang,terlihat juga keluarga yang menangis karena anak mereka menjadi salah satu
penumpang dalam bus nahas yang mengalami kecelakaan,mereka menunggu kejelasan
informasi dari pihak sekolah.

Setelah ditunggu,beberapa waktu kemudian akhirnya bus yang mengangkut rombongan
karya wisata tiba disekolah,diantara tujuh bus yang berangkat hanya tinggal enam bus
yang kembali.Para wali murid segera mencari anak mereka,sebagian langsung histeris
memeluk anak mereka yang telah kembali,sementara keluarga yang anaknya masih
tertahan dirumah sakit masih harus bersabar menunggu informasi dan kejelasan dari
pihak sekolah,berharap cemas dengan kondisi anak mereka.

TWITTER:@gagukblitarian Page 5

Bagian 02


Tujuh hari telah berlalu semenjak terjadinya kecelakaan yang menimpa salah satu bus yang
mengangkut rombongan murid Harapan Bangsa saat melakukan karya wisata sekolah.
Sebagian besar murid yang menjadi korban kondisinya mulai membaik,mereka telah
dirujuk dan dipindah ke rumah sakit terdekat.
Bangkai bus yang ringsek sudah di evakuasi,namun demikian masih ada beberapa anggota
tim SAR yang tetap melakukan pencarian,sebab ada salah seorang korban yang belum
diketemukan.

Yoga Pratama murid yang selama ini punya prestasi baik disekolah menjadi satu-satunya
penumpang yang belum ditemukan,sudah tujuh hari dihitung dari waktu terjadinya
kecelakaan,tim SAR masih mencari dan menelusuri hingga kedasar jurang namun tidak ada
tanda-tanda yang mengerucut tentang keberadaan anak itu.

Seperti hari sebelumnya,kedua orang tua Yoga ditemani pihak sekolah masih bertahan
dilokasi dan beberapa hari sebelumnya mereka juga ikut melakukan pencarian.

''Kami sudah melakukan sebisa mungkin yang kami bisa,kami juga telah berkali-kali
menelusuri tempat ini,namun tetap tidak bisa menemukan tanda-tanda keberadaan anak
ibu.''Jelas anggota tim SAR pada orang tua Yoga dan pihak sekolah yang selalu ikut
mendampingi.

''Apa mungkin ada seseorang yang menolong dan membawa anak kami?...''Tanya ayah
Yoga.

''Maaf pak Tristan,kemungkinan hal itu sangat kecil.Tidak pernah ada masyarakat yang
turun kebawah(dasar jurang),lagi pula pemukiman terdekat jaraknya kurang lebih tiga
puluh kilo meter dari bukit ini.''Tambah anggota tim SAR.

''Dasar lembah ini masih berupa hutan belantara,apakah mungkin ada binatang....''

''Kemungkinan hal itu juga tidak terjadi..''Kata anggota tim SAR lain,memotong ucapan
guru perwakilan dari sekolah.

''Waktu efakuasi pertama sebenarnya sudah ada beberapa anggota kami yang turun
kebawah,namuk kami tidak menemukan murid anda,juga tidak ada tanda-tanda
munculnya binatang buas karena kami terus memantau.Kalaupun ada sudah pasti ada
bekasnya,dalam kejadian ini kami sama sekali tidak menemukan tanda-tanda apapupun
yang bisa memberi petunjuk pada keberadaan salah satu murid anda.''Tambah dan jelas
anggota tim SAR.

TWITTER:@gagukblitarian Page 6

''Mohon maaf,kami sudah melakukan yang kami bisa,ini sudah hari ketujuh,hari terakhir
kami melakukan pencarian,kecil kemungkinan anak bapak selamat dalam kecelakaan
ini,sepertinya kita semua harus mengiklaskannya..''

Air mata ibu Yoga tak berhenti menetes,mencoba tegar dengan musibah yang
dialaminya,sementara pak Tristan suami-nya merangkul dan menepuk pundak
beliau,beliau mengangguk dan tersenyum kecut menerima kenyataan,perasaan pak Tristan
sendiri tidak kalah sedih dari sang istri yang dipeluknya.

''Kami sangat berterima kasih pada bapak-bapak semuanya,sudah sekuat tenaga
membantu mencari anak kami.''Ucap pak Tristan terlihat bijak.

''Dari awal kami sudah mempersiapkan diri untuk menerima hasil dari pencarian
ini,bahkan bila harus menghadapi kenyataan terburuk sekalipun..''Tambah beliau.

''Meskipun hujan dan cuaca sedang buruk,karena ini hari terakhir pencarian,kami akan
melakukan penyisiran sekali lagi..''Ucap salah satu anggota tim SAR.

''Ijinkan kami ikut turun dan melakukan pencarian..''Pinta ibu Yoga.

''Tapi bu,medan untuk turun kebawah sangat sulit apalagi dalam kondisi hujan seperti ini..''

''Tidak apa-apa,kami hanya ingin memastikan sekali lagi.Bukankah ini hari terakhir,biarkan
kami ikut..''

Akhirnya kedua orang tua Yoga mengikuti tim penyelamat turun ke dasar lembah,sekali
lagi mereka melakukan pencarian untuk terakhir kalinya,namun hasilnya tetap saja nihil.

''Sudahlah bu,kita akhiri pencarian,ibu sudah keliahatan sangat lelah..''Ucap ayah Yoga
pada istrinya.

''Kita harus menemukan anak kita,dia anak kita satu-satunya.''

''Kita sudah mencarinya,kita harus tabah.Benar yang disampaikan tim penyelamat,jatuh
dari tebing berketinggian lebih tiga ratus meter,kecil kemungkinannya anak kita selamat..

''Kau jangan pesimis,aku tetap merasa anak kita masih hidup,setidaknya kalaupun dia tidak
selamat,kita harus menemukan jasadnya..''

''Benar yang disampaikan suami ibu,kita sudah berkeliling hampir satu kilo meter dari
tebing dimana anak ibu jatuh,bahkan kita sudah lebih sepuluh kali menyisir tempat ini dan
kita tetap tidak menemukan apa-apa,kondisi ibu sudah tidak baik,sebaiknya kita kembali
keatas dan mengakhiri pencarian.''

''Kita cari sekali lagi pak...''Pinta ibu Yoga.

TWITTER:@gagukblitarian Page 7

Anggota tim SAR mengajak ibu Yoga untuk kembali keatas lembah dan menghentikan
pencarian,bahkan suaminya juga telah membujauk namun ibu Yoga masih ingin bertahan
melakukan pencarian agar dia bisa menemukan anaknya.
Akhirnya sekali lagi mereka berkeliling dengan gerimis yang masih turun,membuat tubuh
menggigil kedingingan,seolah jas hujan tebal yang menempel ditubuh mereka sama sekali
tidak ada gunanya.

Kabut tebal masih menyelimuti bukit,jauh diatas lembah nampak jalanan yang terlihat
lengang hanya beberapa pengendara mobil yang melewati jalanan ditepi jurang
itu,sementara disisi jalan yang sempit terlihat kendaraan tim SAR yang diparkir,dimana
anggotanya sedang melakukan pencarian terhadap Yoga yang sampai saat itu masih belum
dapat ditemukan.





























TWITTER:@gagukblitarian Page 8

Bagian 03


Senin pagi saat upacara sekolah didepan seluruh murid dan guru,kepala sekolah untuk
kesekian kalinya menyampaikan berita duka atas tidak diketemukannya Yoga
Pratama,sebelumnya pihak sekolah juga sudah mengundang seluruh wali murid sebagai
pertanggunggung jawaban dan rasa simpatik pada kasus kecelakaan yang menimpa salah
satu bus yang membawa rombongan murid mereka.
Semuanya terlihat sedih karena sampai hari terakhir pencarian Yoga tidak ditemukan.
Para guru dan perwakilan murid banyak yang datang kerumah Yoga untuk menyampaikan
rasa simpati dan bela sungkawa yang mendalam atas menghilangnya anak itu.

Sementara itu di salah satu ruangan dirumah sakit,ibunda Yoga terbaring lemas,beliau
pingsan saat ikut rombongan melakukan pencarian untuk yang terakhir kalinya.Beberapa
kerabat terlihat menjenguk dan menjaganya.

****

Jauh dari orang tua,kerabat,guru dan sahabat yang sedang berduka,Yoga terbaring pingsan
di sebuah kamar dengan pencahayaan samar,berada pada lantai atas bagian dari sebuah
rumah besar berlantai dua yang berada ditengah hutan.

Dua orang anak nampak berdiri disamping ranjang,keduanya menatap ke arah Yoga yang
terpejam.
Seorang anak laki-laki dan satu lagi seorang bocah perempuan.Anak laki-laki yang
merupakan sang kakak berbadan sedikit kurus,perkiraan usianya masih sekitaran tujuh
tahun,sementara sang adik adalah anak perempuan dengan perawakan sedikit gemuk
usianya terlihat belum genap empat tahun.

''Aku sudah bilang,jangan mendekati orang ini...''larang sang bocah laki-laki yang
merupakan kakak dari sosok bocah perempuan.

''Aku rasa dia orang baik.''ucap sang adik terlihat lugu.

''Kakak bilang jangan dekati dia...''larang sang kakak lagi,kali ini dengan nada keras dan
wajah yang terlihat marah.


Yoga yang tersadar dari pingsan mencoba bangun,dada-nya cukup sakit sehingga dia hanya
mampu terduduk.

''Ma...maafkan aku...''ucap Yoga dengan terbata-bata.

''Maafkan aku,tadi aku tidak bermaksud mengganggu adikmu...''tambah Yoga dengan suara
parau-nya.
TWITTER:@gagukblitarian Page 9


Tanggapan bocah laki-laki tadi tetap saja sinis dengan tatapan mata melotot yang
memperlihatkan ketidak sukaannya atas keberadaan Yoga dalam rumah itu.

''Minum ini,sakitmu akan segera sembuh..Dan jangan pernah mencoba mengganggu atau
mendekati adikku,jika tidak kau akan tau akibatnya.''Ancam anak laki-laki itu sambil
menyerahkan ramuan dengan wadah gelas baja kepada Yoga.

''Iya aku tidak akan melakukannya...''balas Yoga sambil meraih segelas ramuan yang
diberikan anak itu.

Lagi-lagi anak laki-laki itu menatap ketus pada Yoga,kemudian menarik tangan sang adik
dan mengajaknya keluar kamar dan menutup pintu kamar dengan cukup keras.

Yoga bergidik,merasa mual ketika ramuan dengan rasa yang aneh itu masuk kedalam
lambungnya,dia memegangi dadanya yang sesak.Yoga menatap keseliling kamar yang
cukup gelap dengan pencahayaan yang hanya masuk melalui jendela dan masih ditutupi
oleh gorden putih dengan motif renda dibagian pinggirnya.Saat malam tiba,anak laki-laki
tadi selalu masuk kekamar dimana Yoga sedang tergeletak di ranjang dengan membawa
ramuan obat dan makanan kemudian menutup jendela kamar itu.

Berkali-kali Yoga menatap ke arah sekeliling kamar,baru hari inilah dia benar-benar bisa
sadar dan memastikan suasana kamar yang selama ini disinggahinya.Sudah berhari-hari
dia berbaring diruangan tersebut,andai saja anak laki-laki tadi tidak menghajarnya
mungkin hari ini dia sudah mampu berjalan.

*
Tadinya Yoga yang mulai siuman,mencoba berjalan keluar kamar,dengan sempoyongan dia
meraba pada dinding untuk meraih gagang pintu,namun karena kondisinya yang belum
pulih,saat pintu terbuka dia malah terjatuh dan terkapar dilantai,bocah perempuan tadi
lewat dan melihatnya,lalu mencoba menolong.Ketika bocah perempuan tadi membantu
dengan memapahnya untuk kembali ketempat tidur justru malah membuat kakaknya
menjadi salah paham dan menendang Yoga habis-habisan sampai kembali
pingsan,mungkin bocah laki-laki itu mengira Yoga akan mengganggu adiknya.Bocah tadi
memang masih kecil namun tendangannya cukup keras sehingga membuat tubuh Yoga
yang belum pulih langsung roboh.

***
Yoga berusaha mengingat tentang bagaimana dia bisa berada ditempatnya
sekarang,kondisinya benar-benar lemah,sehingga otaknya belum bisa berpikir secara
normal bahkan beberapa hari yang dilewati sebelumnya Yoga lebih sering tidak sadarkan
diri.

Yoga berusaha mengingat kejadian siang itu. Dalam perjalan pulang,dia sedang meneliti
catatan yang telah dia tulis untuk bahan materi karya tulis yang akan dibuatnya,tentu saja
mengenai tempat wisata bersejarah yang telah dia dan teman-temannya kunjungi,tiba-tiba
TWITTER:@gagukblitarian Page 10

bus yang ditumpanginya oleng,membuat semuanya histeris.Kejadiannya begitu
cepat,badannya menabrak kaca bus hingga membuatnya terlempar keluar.
Setelah tidak sadarkan diri,Yoga teringat tubuhnya terkapar dipinggiran sungai,bagian
bawah tubuhnya masih berada didalam air yang mengalir,ketika dia tersadar mencoba
mengerdipkan mata,dalam pandangannya yang buram terlihat dua anak kecil yang berdiri
disamping tubuhnya yang kemudian menyeret dan mengeluarkannya dari air,setelah itu
dia kembali tidak mengingat apapun dan ketika kembali sadar,dia telah berada
ditempatnya yang sekarang.

Yoga merajut satu persatu ingatannya,kemudian dia menggeser posisi duduk,kondisi
tubuhnya masih lemas.Yoga merasa sedih dengan kondisinya saat ini,dalam kondisi tubuh
yang sakit matanya terlihat berkaca-kaca,dia membayangkan kehidupan normalnya,dia
merindukan orang tua,sahabat dan juga guru disekolahnya.

''Sebenarnya sekarang aku ada dimana,kenapa tidak ada satupun orang yang menjemput
dan menjengukku..''gumam Yoga lirih.

Yoga mencoba berdiri dan bangkit dari tempat tidurnya,meskipun kesulitan dia
memaksakan diri,meraba dan mencoba bergerak kearah jendela kamar yang masih
bertirai.Akhirnya Yoga berhasil berdiri didekat jendela kamar lalu menyibak dan membuka
tirai jendela itu dan menatap keluar.

Dari balik jendela,Yoga melihat kedua anak tadi sedang bermain dihalaman samping
rumah,lalu mata Yoga menatap keadaan sekeliling.
Pertama kalinya Yoga melihat situasi diluar,nampak pepohonan besar dan lebat,hutan luas
yang membentang sejauh matanya memandang.

''Apa yang sedang kau lakukan?...''

Yoga tersentak kaget lalu berbalik badan,dia terkejut.Anak laki-laki yang tadi bermain
diluar rumah tiba-tiba sudah berada tepat dibelakangnya.

''Aku hanya ingin melihat keluar..'' jawab Yoga sedikit gugup.

''Kenapa kau tidak istirahat,apa kau mau mati?...Cepat kembali ketempat tidurmu... ''suruh
anak itu kemudian memapah tubuh Yoga kembali ketempat tidur.

''Kami sudah menyiapkan makanan untukmu,segera makan dan jangan sampai
disisakan..''ucap dan suruh anak itu lagi.

''Kakak ini minumannya...''ucap sang adik perempuan,masuk kekamar sambil membawa
segelas minuman.

''Selesai makan dan minum air,kau juga masih harus meminum ramuan obat ini lagi..''jelas
sang kakak.

TWITTER:@gagukblitarian Page 11

''Bukankah kalian tadi sudah memberiku segelas ramuan,..''ucap Yoga.

''Satu gelas ramuan tidak akan bisa membuat tubuhmu segera pulih,jika kau ingin sembuh
kau harus menuruti kata-kataku.''

''Kau adalah anak yang begitu baik,tapi kenapa sikapmu sedikit kasar.''tanya Yoga sambil
menahan nyeri ditubuhnya.

''Kami tidak seharusnya percaya dan terlalu akrab dengan orang yang tidak kami
kenal..''jawab anak laki-laki itu.

''Percayalah aku bukan orang yang jahat,aku sangat berterimakasih karena kalian sudah
berbuat baik terhadapku..''ucap Yoga dengan raut muka meringis menahan sakit,mencoba
meyakinkan anak itu.

''Sudahlah kakak makan saja,..''ucap si bocah perempuan dengan nada yang jauh lebih
sopan.

Yoga mengangguk kemudian mengambil makanan tadi.
Hanya sebentar kedua bocah tadi berada didalam kamar karena setelah itu keduanya
kembali keluar dan menutup pintu,membiarkan Yoga menghabiskan makanan yang telah
di antar oleh kedua bocah tadi.

''Aku rasa dia baik..''kata gadis cilik itu pada kakaknya.

''Dia tidak menggangguku,aku hanya menolongnya saat dia terjatuh.''tambahnya.

''Kakak,aku mohon jangan bersikap kasar padanya..''kata bocah perempuan itu lagi.

''Sudahlah,kau jangan terlalu percaya dengan orang yang baru kamu kenal.''

Dari balik pintu kamar yang tertutup suara kedua bocah tadi terdengar semakin lirih,Yoga
mencoba memaksakan diri memakan makanan yang telah diantarkan kedua bocah tadi
meskipun rasa mual selalu membuatnya muntah.











TWITTER:@gagukblitarian Page 12

Bagian 04

Meskipun cukup besar rumah itu terlihat sepi,dengan cahaya lampu redup yang membuat
sebagian sudut terlihat gelap,sementara lampu antik dibagian lorong dibiarkan tetap
menyala sepanjang hari.

Yoga berjalan pelan diantara ruangan dengan pintu yang tertutup,sudah beberapa hari dia
berada didalam kamar,kondisinya sudah mulai pulih meski beberapa bagian kulitnya
masih terlihat lebam dan membiru,ditangannya memegang piring kotor dan gelas bekas
tempat makan dan minuman yang pagi tadi diantar oleh kedua bocah yang selama ini
merawatnya.

Rumah yang besar dengan gaya kuno yang klasik,sebagian besar terbuat dari bahan kayu
yang masih terlihat kokoh.Yoga berjalan turun melewati tangga dan melewati ruang
tamu,terdapat sova besar dan juga ada lemari kaca yang penuh dengan hiasan barang antik.

Yoga melangkah kebagian belakang rumah menuju dapur,terdapat sebuah meja makan
disana,dia meletakkan piring dan gelas kotor tadi di wastafel lalu mencucinya.

Dapur dirumah itu berhadapan langsung dengan pintu keluar,tepat dihalaman belakang
rumah.Yoga berjalan menghampiri pintu yang terbukat,namun dia berhenti tepat didepan
ruang kecil yang terdapat disebelah pintu keluar tadi.

Sebuah pemandangan yang membuat Yoga sedikit kaget,ternyata ruang kecil itu adalah
sebuah kamar mandi dan disana terlihat bocah perempuan yang selama ini merawatnya
sedang mencuci setumpuk kain kotor,diantaranya ada selimut kotor yang terkena
muntahannya,kedua bocah itu memang rutin mengganti kain seprei dan selimut yang
dipakai Yoga.

Bocah itu terlihat kelelahan,lalu meletakkan cucian dan menyeka keringat
dikeningnya,menyadari ada yang memperhatikan,bocah itu lalu menatap Yoga.

''Apa yang kakak lakukan?...''tanya bocah itu.

''Maaf,..''ucap Yoga dengan nada pelan.

''Aku hanya mengembalikan piring dengan gelas ke dapur..''tambah Yoga mencoba sedikit
menjelaskan.

''Apakah kondisimu sudah membaik?.. Seharusnya biarkan saja disana,biar aku yang
mengambilnya..''kata bocah itu sejenak berhenti mencucinya.

''Aku sudah cukup sehat.''jelas Yoga.

TWITTER:@gagukblitarian Page 13

''Bagaimana kalau aku membantumu?..''tambah Yoga lalu berjalan mendekat dan duduk
jongkok sedikit agak jauh disamping setumpuk kain kotor yang belum dicuci.

''Tapi...''ucap gadis kecil itu.

''Sudah lah tidak apa-apa..''potong Yoga lalu mengambil salah satu kain kotor dan
menguceknya.

''Apakah benar tidak apa-apa?... Apakah kakak benar-benar sudah sembuh?...''tanya bocah
itu.

''Iya aku sudah cukup lama beristirahat,kondisiku sudah membaik..''jelas Yoga sedikit
tersenyum.

''Kakak lihat kau sangat kelelahan,sebaiknya kau istirahat,biar kakak selesaikan.''

''Tapi...''

''Sudah,istirahatlah biar kakak yang menyelesaikan,pekerjaan seperti ini tidak seharusnya
dikerjakan oleh anak seusiamu..''

Setelah dibujuk akhirnya bocah itu meletakkan pakaian yang dicucinya kemudian dia
duduk dikursi makan.Yoga lalu meneruskan pekerjaan bocah tadi dengan perasaan
heran,berpikir kenapa orang tua bocah itu menyuruh anaknya mengerjakan suatu tugas
yang tidak seharusnya dikerjakan oleh seorang anak kecil yang masih belia..

''Dimana kakakmu?..''tanya Yoga sambil mengucek pakaian ditangannya.

''Dia ada di luar...''jawab gadis kecil itu polos.

''Lalu dimana orang tuamu?...''tanya Yoga lagi.

''Orang tua?...''gumam bocah tadi lirih dengan mimik muka yang terlihat bingung.

''Iya..Orang tua,ayah dan ibumu..''jelas Yoga.

''Oh,,mereka juga keluar..''jawab bocah tadi singkat.

''Besok-besok kalau ada pekerjaan seperti ini kakak akan membantumu..''ucap Yoga sambil
tersenyum.

Yoga masih berpikir,merasa kasihan dan bersalah pada bocah yang selama ini telah
membantunya.Ada beberapa kain tebal yang sulit dicuci,Yoga bahkan tidak sanggup
membayangkan bagaimana susahnya jika bocah itu yang mengerjakan dan menyelesaiakan
cucian tersebut.

TWITTER:@gagukblitarian Page 14

Setelah beberapa lama akhirnya Yoga menyelesaikan cucian tadi,hanya tinggal sehelai
pakaian yang saat ini ada ditangannya.Yoga merasa sedikit lega karena telah membantu
meringankan pekerjaan bocah perempuan itu.

''Apa yang kau lakukan?...!!''

Yoga menoleh kaget melihat kakak bocah perempuan yang selama ini terlihat tidak
menyukainya tiba-tiba sudah berdiri dibelakangnya,anak laki-laki itu terlihat melotot
merasa gusar melihat keberadaan Yoga disana.

''Maaf,aku hanya sedang berusaha membantu..''kata Yoga yang kemudian segera berdiri.

Bocah tadi kemudian melangkah menghampiri kursi makan lalu berdiri tepat didepan
adiknya yang sedang terduduk dengan wajah polos.

''Kenapa kau biarkan dia disini?...''tanya bocah laki-laki itu pada adiknya.

''Adikmu tidak bersalah,aku yang memaksakan diri untuk membantunya.''jelas Yoga yang
telah berada dibelakang anak laki-laki itu.

''Aku bertanya pada adikku bukan padamu,jadi jangan ikut campur..''kata sang bocah
terlihat semakin geram.

''Tapi adikmu tidak bersalah,jadi kau jangan marah padanya..''

''Diam kau bodoh!...''

''Bukkk......

Bocah tadi berteriak lalu berbalik dan sekuat tenaga menendang tubuh Yoga yang berada
dibelakangnya.
Yoga yang tidak menyangka dengan tindakkan bocah itu langsung jatuh mengangkang
kebelakang,dia menghela napas bukan hanya karena rasa sakit akibat tendangan bocah
tadi melainkan juga rasa heran dengan sikap kasar yang ditunjukkan oleh bocah itu.

Mata bocah laki-laki itu masih melotot,merasa belum puas dengan satu tendangan yang dia
hujamkan pada perut Yoga.

''Kakak jangan sakiti dia,aku mohon,dia tidak jahat..''pinta adiknya lalu berdiri didepan
sang kakak menghalangi dan mencoba melindungi Yoga.

''Darimana kau tau dia tidak jahat,jangan terlalu percaya pada orang yang baru kau
kenal,bisa saja dia hanya bersikap manis namun punya niat yang tidak baik padamu.''ucap
bocah laki-laki tersebut mencoba mengingatkan dan menasehati adiknya.

TWITTER:@gagukblitarian Page 15

''Setidaknya aku merasa yakin dia bukan orang jahat,tidak seperti manusia-manusia yang
pernah kita tolong sebelumnya.''kata sang adik lalu menghampiri tubuh Yoga yang masih
terkapar dilantai dan mencoba membantu Yoga agar bisa berdiri.

''Aku minta maaf,semua ini karena salahku..''ucap Yoga lagi-lagi dia meringis menahan
sakit.

''Aku akan pergi dari sini,agar tidak merepotkan keluarga kalian lagi..''tambah Yoga.

''Terimakasih selama ini kalian telah barbaik hati merawatku hingga kondisiku kembali
pulih.Kalian adalah anak yang sangat baik,tidak seharusnya keberadaanku membuat
masalah dalam keluarga kalian.''

''Kakak kau jangan pergi..''pinta sang bocah perempuan terlihat meneteskan air mata dan
memegangi tangan Yoga.

''Maafkan kakak Ya..''ucap Yoga dengan pelan melepas genggaman sang bocah.

Yoga tersenyum kecut perlahan melangkahkan kaki meninggalkan kedua bocah
tadi,merasa tidak enak karena keberadaannya hanya membuat ketentraman dalam rumah
itu menjadi terganggu,namun dalam hati kecilnya Yoga berjanji akan mengajak kedua
orang tuanya untuk datang kerumah itu termasuk mengajak teman-temannya supaya
mereka tau,dia selamat berkat kedua malaikat kecil yang telah menolongnya.

''Tunggu..!''

Bocah laki-laki itu berteriak dan menahan Yoga.

''Apakah kau benar-benar akan pergi?...''tanya bocah tadi serius.

''Aku benar-benar sangat berterimakasih pada kalian,maaf selama ini sangat
merepotkan,aku tidak akan pernah lupa dengan kebaikan kalian terhadapku,materi
sebesar apapun tidak akan dapat menggantikan semuanya,tapi aku janji akan datang
membawakan hadiah buat keluarga kalian yang telah menyelamatkanku..''ucap Yoga.

''Sekali lagi maafkanlah aku,jika orang tuamu pulang sampaikan terimakasihku serta
permintaan maafku karena tidak sempat berpamitan dengan mereka.''tambahnya.

''Kondisi tubuhmu belum terlalu pulih,sebaiknya kau tinggal saja dulu disini,kami tidak
butuh hadiah darimu..''ucap si bocah laki-laki itu serius.

''Disini kami hanya berdua,tidak ada orang tua,jadi jika kau ingin membalas kebaikan
kami,tinggallah beberapa hari sampai kondisimu benar-benar pulih,sekalian temani
kami..''tambahnya.

TWITTER:@gagukblitarian Page 16

Ucapan dan sikap bocah itu berubah melunak,tidak lagi dengan gaya melotot dan sekasar
sebelumnya,membuat Yoga berbalik dan kembali mendekati kedua bocah tadi.

''Bukannya aku tidak mau tinggal,tapi sikapmu yang sedikit kasar membuatku merasa
tidak enak terhadapmu..''ucap Yoga.

''Maafkanlah aku,..Aku bersikap demikian hanya untuk melindungi diri..''kata bocah itu.

''Aku mengerti,seharusnya akulah yang meminta maaf,tapi seharusnya kau yakin bahwa
aku bukanlah orang yang jahat..''

''Aku percaya padamu,jadi tinggalah disini sampai kau benar-benar sembuh dan buktikan
kalau kau bukan orang jahat..Kakak..''

Yoga tersenyum mengusap kepala bocah tadi lalu merangkulnya,sang adik perempuan ikut
mendekat dan memeluk tubuh Yoga.

''Maaf karena selama ini aku begitu menyusahkan kalian?...''tanya Yoga kemudian melepas
pelukannya.

''Tidak apa-apa,akulah yang seharusnya minta maaf karena telah bersikap kurang
baik.''ucap bocah laki-laki.

''Nama kakak Yoga Pratama,kalian bisa memanggilku Yoga atau kak Yoga,siapa nama
kalian?...''

''Nama....''gumam sang bocah.

''Iya nama...''kata Yoga sedikit menegaskan.

''Kami tidak punya nama..''

''Setiap orang seharusnya punya nama,sebagai identitas diri dan panggilan agar orang lain
tidak bingung..''

''Aku selalu memanggilnya adik dan dia selalu memanggilku kakak,hanya itu saja..''jelas
bocah laki-laki itu.

''Apakah orang tua kalian tidak pernah menyebut kalian dengan nama atau panggilan
tertentu?...''tanya Yoga lagi.

Kedua bocah tadi hanya menggeleng terlihat bingung,sementara Yoga juga tidak kalah
bingungnya.

''Sudahlah tidak usah membahasnya..''ucap Yoga.

TWITTER:@gagukblitarian Page 17

Yoga tidak ingin membuat kedua anak itu semakin kebingungan membahas tentang nama
mereka,lagi pula dia berpikir apalah arti sebuah nama toh kedua anak itu selama ini telah
menolong dan merawatnya sampai kondisinya pulih seperti sekarang,dan kedua anak itu
juga telah berubah sikap terhadapnya,untuk sementara waktu Yoga tidak ingin membebani
pikiran bocah tadi dengan pertanyaan-pertanyaan yang bisa membuat bocah tadi menjadi
salah paham kembali.

Demikianlah akhirnya bocah laki-laki tersebut berubah sikap terhadap Yoga dan tidak lagi
bersikap kasar.
Dan hari-hari berikutnya,hubungan Yoga dengan kedua bocah itu semakin akrab.

Setelah kondisinya sehat,Yoga selalu bangun lebih pagi lalu membantu menyiapkan
makanan,rumah itupun juga terlihat lebih rapi karena dia selalu
membersihkannya,keberadaan Yoga benar-benar sangat membantu hingga kedua bocah
itu-pun menganggap Yoga adalah keluarga menggantikan kedua orang tua mereka yang tak
kunjung kembali kerumah.Tidak jarang kedua bocah itu bersikap manja terhadap Yoga.

Yoga merasa sedikit lega karena sudah membuat senang kedua bocah yang telah
menyelamatkan nyawanya,namun masih ada banyak hal yang mengganjal dan
membuatnya merasa bingung,mungkin karena Yoga belum terbiasa dengan suasana dan
keadaan yang dia alami sekarang.
























TWITTER:@gagukblitarian Page 18

Bagian 05


Lengkingan suara binatang terdengar setiap malam,membuat bergidik siapapun yang
mendengarnya,dan hal itu selalu membuat yoga terjaga dari tidurnya,dia menyibak selimut
tebal yang menutupi sebagian kakinya kemudian dia duduk mendekap kedua lutut dan
menyembunyikan wajah dengan kedua tangan,kedua matanya tidak mungkin lagi bisa
terpejam dalam situasi yang membuatnya merasa sangat tidak nyaman tersebut.

Berada diposisi dan keadaan yang selalu sama setiap malam,membuat Yoga benar-benar
depresi,bagaimanapun juga dia adalah remaja tanggung yang bahkan usianya belum genap
lima belas tahun,tentu suasana malam yang mencekam membuatnya gemetar meskipun
dia berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut dalam dirinya.
Yoga kembali merindukan kehidupan normalnya,dimana dia bisa bersekolah,bersosialisasi
dengan teman dan gurunya dan yang paling penting bisa berkumpul dengan kedua orang
tuanya.Sementara ditempatnya yang sekarang,tidak ada siapapun kecuali hanya dia dengan
kedua bocah yang telah menolongnya.

Yoga telah berkeliling kesekitar rumah,namun tidak ada tetangga ataupun rumah lain yang
terdapat pada kawasan itu,tidak ada satupun orang yang pernah dia jumpai.

Suara lolongan serigala hutan masih terdengar seolah bersahutan dengan suara lengkingan
binatang buas yang lainnya,bahkan sesekali telinga Yoga menangkap suara rintihan seolah
ada seseorang yang sedang terluka parah dan mengharapkan pertolongan,namun ketika
Yoga mencoba mendengarkan dengan lebih seksama,suara itu malah menghilang.
Sering Yoga terbangun oleh suara teriakan bernada pedih,terdengar seperti suara orang
yang sedang disiksa,namun ketika Yoga benar-benar tersadar dari tidurnya suara itu tidak
lagi terdengar seolah Yoga hanya mengalami mimpi buruk yang terlihat seperti nyata.

''Sebenarnya aku dimana?... Kenapa tempat ini kadang terlihat sangat mengerikan,siapa
sebenarnya kedua bocah itu?... Kenapa kedua orang tuanya begitu tega meninggalkan
mereka hidup pada tempat seperti ini,kenapa aku merasa sangat tidak betah seolah tidak
bisa bertahan lebih lama berada disini,..Dan kenapa kedua bocah itu mampu hidup dalam
suasana seperi ini,mungkinkah karena dari kecil mereka sudah berada disini,sehingga
sudah terbiasa dengan kehidupan yang seperti ini...''

Pikiran Yoga semakin rancau,semakin dia berpikir malah membuatnya semakin
bingung.Yoga hanya bisa berusaha menahan diri,mencoba sabar menjalani situasi
hidupnya yang tiba-tiba berubah,Yoga juga selalu berusaha meyakinkan diri untuk bisa
melewati keadaan yang membuatnya merasa sangat tidak nyaman,dia sangat yakin bisa
keluar dari tempat itu dan kembali pulang kerumah bertemu dengan orang tua dan
menjalani kehidupan normalnya kembali.

Terdengar suara ayam hutan berkokok,memang suaranya terdengar cukup aneh dan tidak
seperti suara ayam yang selama ini Yoga dengar,namun hal itu membuatnya merasa sedikit
TWITTER:@gagukblitarian Page 19

tenang,malam hampir berlalu,meskipun siang hari selalu gelap karena sepanjang hari
langit selalu tertutup mendung,namun siang hari keadaan tentu tidak segelap dan
mencekam waktu malam hari.

Perlahan Yoga bangkit kemudian melipat selimut dan merapikan tempat tidur,lalu dengan
pelan melangkah keluar kamar,tidak ada jam dinding atau penunjuk waktu yang
lain,sehingga Yoga hanya menebak dan mengira-ngira.
Yoga melangkah pelan menuruni anak tangga menuju lantai bawah melangkah ke ruang
dapur.kakinya terhenti ketika berada didepan pintu kamar kedua bocah yang masih
tertutup,rupanya anak-anak itu belum terbangun.

Seperti hari-hari sebelumnya,setelah kondisinya sehat,setiap pagi Yoga selalu
membersihkan dapur lalu memasak dan menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri dan
kedua bocah yang masih terlelap.Hanya itu yang bisa dilakukannya,selain untuk membantu
kedua bocah yang telah menolongnya,dengan beraktifitas rasa rindunya terhadap kedua
orang tua dan kehidupan normalnya akan sedikit berkurang,meski sebenarnya sulit untuk
melupakan dan menghilangkan keresahan itu,karena apa yang dialaminya saat ini
membuatnya benar-benar bingung,sehingga apapun aktifitas yang dia lakukan pikirannya
tetap saja berkecamuk.

''Kakak,kenapa tidak membangunkan kami?...''

Yoga tersentak kaget ketika kedua bocah tadi tiba-tiba sudah duduk dikursi makan.

''Kalian membuatku kaget saja,..''ucap Yoga.

''Karena kau melamun sehingga tidak menyadari kedatangan kami..''kata bocah laki-laki.

''Iya kau benar,tapi kalian sering datang secara tiba-tiba,sehingga selalu membuatku
terkejut.''kata Yoga.

''Apa yang kau pikirkan?...''tanya bocah lelaki serius.

''Ada banyak hal,..''ucap Yoga.

''Aku memikirkan kedua orang tuaku,teman-temanku,sekolahku dan banyak hal lain..''

Yoga menjelaskan dan mencoba berterus terang tentang apa yang dia pikirkan pada kedua
bocah itu,meskipun dia kurang yakin apakah kedua bocah tadi bisa mengerti atau tidak apa
yang diucapkannya.

''Apa itu sekolah?..''tanya si bocah perempuan dengan wajah polosnya.

''Sekolah adalah tempat kita mencari ilmu dan mempelajari banyak hal..''jawab Yoga
sedikit menjelaskan.

TWITTER:@gagukblitarian Page 20

''Disekolah kita tidak hanya belajar sendiri,kita didik oleh banyak guru,dan disekolah kita
juga bisa punya banyak teman.''tambah Yoga.

Yoga menghela napas,mencoba selalu sabar menghadapi ketidak tahuan kedua bocah
dihadapannya.Yoga menyadari,kedua bocah itu mungkin belum pernah keluar dari rumah
itu,sehingga ada banyak hal diluar sana yang belum bisa mereka pahami.

''Kakak sangat pandai membuat makanan juga pintar membersihkan rumah,apakah
dirumah kakak sering melakukannya..''ucap bocah perempuan itu lagi.

''Orang tua kakak punya ruko yang harus dijaga seharian..''jelas Yoga.

''Maksudnya setiap hari ayah dan ibu-ku selalu bekerja,mereka meninggalkan rumah setiap
pagi dan selalu kembali saat petang,oleh karena itu aku sering membantu membersihkan
rumah supaya bisa meringankan beban orang tuaku,terutama ibu-ku yang telah membantu
ayahku bekerja seharian mengurus Ruko.''ucap Yoga mencoba menjelaskan dengan bahasa
yang bisa dipahami kedua bocah itu.

''Ruko itu tempat jual beli barang,kebutuhan pokok,ataupun barang lain lainnya.''tambah
Yoga.

''Apakah kedua orang tuamu cukup baik?...Apakah mereka sangat menyayangimu?...''ucap
si-bocah laki-laki ganti bertanya pada Yoga.

Yoga membalasnya dengan tersenyum,kemudian meletakkan nasi yang sudah dia siapkan
diatas meja makan,setelahnya Yoga duduk disalah satu kursi.

''Tentu saja mereka sangat baik,sama seperti orang tua lainnya,pasti mereka sangat
menyayangi anaknya.''Jawab Yoga dengan nada lembut.

''Kalau mereka menyayangimu,lalu kenapa mereka selalu meninggalkanmu
seharian?...''tanya bocah itu lagi.

''Sudah aku bilang mereka bekerja.''jelas Yoga.

''Kenapa mereka harus bekerja..''tanya sibocah perempuan.

''Mereka bekerja untuk mencari uang,bisa dikatakan mereka bekerja untuk kakak,misalnya
mereka mencari uang untuk membiayai sekolah kakak..''jelas Yoga.

''Sudahlah tidak usah dibahas lagi..Apakah kalian pernah keluar dari tempat ini?...''ucap
Yoga balik bertanya.

''Maksudku pergi ke kota atau ketempat lain yang lebih ramai?..''jelas Yoga sambil menatap
kedua bocah yang terlihat bingung.

TWITTER:@gagukblitarian Page 21

''Kami tidak pernah keluar,kami hanya bermain disekitaran rumah ini,tidak pernah
kemana-mana,ini adalah rumah kami..''jawab dan jelas si bocah laki-laki.

''Iya kakak mengerti.Tapi,apakah kau pernah melihat jalan yang menghubungkan tempat
ini dengan tempat lain,maksudnya kawasan pemukiman dengan banyak orang.''tanya Yoga
lagi.

''Tidak,...''jawab kedua bocah itu hampir bersamaan dengan menggelengkan kepala.

''Ya sudahlah,kalian sarapan saja dulu..ini''ucap Yoga sambil menyerahkan piring berisi
makanan kepada masing-masing bocah tersebut.

Yoga kembali menghela napas sambil sedikit menggelengkan kepala,merasa sedih
sekaligus kecewa,tidak ada informasi yang bisa dia dapat mengenai jalan agar bisa keluar
dari kawasan hutan dimana dia dan kedua anak itu sekarang tinggal.

''Kakak tidak makan?...''tanya bocah perempuan merasa aneh dengan raut muka Yoga yang
tiba-tiba berubah.

''Apa kau kesal pada kami,karena kami tidak tau jalan keluar dari hutan?..''tambah si bocah
laki-laki.

''Tidak,..Sudahlah kalian makan saja dulu..''ucap dan suruh Yoga dengan nada pelan
mencoba tetap bersikap manis menahan kecamuk pikirannya.

Sejujurnya berbicara dengan kedua anak itu membuat Yoga bertambah pusing,karena
beberapa kali dia harus mengulang dan menjelaskan kata yang dia ucapkan,namun Yoga
tidak menyalahkan mereka.

Hampir saja Yoga menangis karena tidak sanggup menahan kekalutan hatinya,namun dia
berusaha menahan emosi agar air matanya tidak keluar.Tidak mungkin dia menunjukkan
hal konyol yang bisa membuat kedua anak itu bingung dan ikut bersedih.

''Siang nanti kakak akan mencoba masuk kedalam hutan,kalian sebaiknya jaga rumah dan
jangan pernah keluar dari pagar depan.''ucap Yoga.

''Apakah kau akan pergi meninggalkan kami?...''

Kedua bocah tadi berhenti makan sejenak dan menatap seriuh wajah Yoga dengan
pandangan sedih.

''Tidak,..Kakak hanya memeriksa dan mencoba mencari jalan keluar dari kawasan ini.''jelas
Yoga.

''Percayalah,aku tidak akan meninggalkan kalian berdua ditempat ini..Kalian tidak usah
khawatir habiskan dulu makanan kalian.
TWITTER:@gagukblitarian Page 22

Bagian 06

Mendung tebal masih menutupi langit,Yoga nampak berjalan keluar rumah di antar oleh
kedua bocah dibelakangnya.Yoga lalu membuka pintu pagar besi yang telah
berkarat.Meskipun berada ditengah hutan yang lebat,letak rumah itu memang berada
ditempat yang cukup terbuka,ada jarak ratusan meter antara pagar pembatas halaman
dengan pepohonan hutan yang tinggi menjulang,namun jarak antara rumah itu dengan
lokasi hutan dipenuhi oleh semak belukar.

Yoga berpikir mungkin dulunya didepan pagar rumah itu ada sebuah jalan,hal itu terlihat
dari tingginya tumbuhan semak yang tidak lebih tinggi dari semak belukar
disekelilingnya,dan jelas sekali bekas jalan itu mengarah lurus kearah hutan.

''Kalian tenanglah dirumah dan jangan pernah melangkah keluar dari pagar ini.''pesan
Yoga.

''Kakak apakah kau akan meninggalkan kami?...''

Kedua bocah itu terlihat sedih meskipun mereka bersikap tenang.

''Aku tidak akan meninggalkan kalian..Percayalah,jika aku berhasil menemukan jalan
keluar,aku akan tetap kembali untuk menjemput kalian..''ucap Yoga.

''Ini adalah rumah kami,kami tidak mau meninggalkan tempat ini,kakak kau jangan
pergi,temanilah kami disini..''

''Memang sulit untuk meninggalkan kehidupan yang sudah terlanjur biasa kita jalani,tapi
percayalah diluar ada banyak hal yang lebih indah dan kalian bisa belajar lebih banyak hal
disana..''

Yoga mencoba kembali menjelaskan dan meyakinkan kedua bocah yang mulai
merengek,menahan kepergiannya.

''Ini adalah rumah kami,selamanya kami akan tetap berada disini.''ucap si bocah laki-laki
bersikeras pada kemauannya.

''Baiklah,tidak apa-apa..''ucap Yoga.

''Sekarang masuklah,kakak akan mencoba berkeliling.''tambahnya.

''Kakak jangan pergi..''rengek bocah perempuan.

Yoga menghela nafas,lalu mendekat kearah bocah perempuan itu.

TWITTER:@gagukblitarian Page 23

''Kakak tidak akan pergi lama.Semua pekerjaan rumah sudah kakak selesaikan,kakak juga
sudah menyiapkan makanan,kakak berjanji sebelum gelap pasti akan kembali kerumah
ini.''ucap Yoga lalu berbalik dan menatap si bocah laki-laki.

''Jaga adikmu.Jika sore nanti aku tidak kembali kalian tetap jangan melangkah keluar dari
pagar..''

Akhirnya Yoga pergi,melambaikan tangan dan tersenyum pada kedua bocah yang masih
berdiri dibelakang pintu pagar.

''Kakak,apakah dia akan kembali?...''ucap si bocah perempuan terlihat polos dan sedih.

''Dia pasti kembali..''jawab sang kakak singkat.


*
Yoga menatap ujung jalan yang tertutup semak,tepat dihadapannya berdiri pepohonan
tinggi menjulang.Yoga menghela napas,bergidik membayangkan suasana didalam
hutan,ingin dia mengurungkan niat untuk mencari dan menemukan jalan keluar dari
tempat itu namun hal itu tidak mungkin dia lakukan.Dia sangat ingin kembali ke-
rumahnya,ingin kembali hidup normal,dimana dia bisa hidup bersama orang tua dan
kembali bisa bersekolah,bertemu dengan teman dan gurunya.

Yoga hanya membawa sebotol kecil air dan sebatang tongkat kayu untuk menyibak
rimbunnya semak belukar,tidak ada peralatan lain,hal itulah yang membuatnya takut.
Dari suara auman yang selalu terdengar,di dalam hutan itu jelas banyak sekali binatang
buas,yang kapan saja bisa mengancam keselamatan jiwanya.

Yoga tetap memutuskan untuk terus berjalan,mencari celah diantara pepohonan.semakin
masuk kedalam hutan semak belukar semakin berkurang,dan setelah cukup lama
melangkah akhirnya tidak ada lagi semak belukar yang menghalangi dan menyulitkan
langkah kaki Yoga,mungkin karena terlalu banyak pepohonan tinggi dengan ranting dan
daun yang saling terhubung membuat matahari tidak bisa menyinari tanah,sehingga tidak
ada tanaman semak yang bisa tumbuh.

Suara erangan dan desisan beberapa kali terdengar,sehingga Yoga harus mempertajam
semua indra ditubuhnya untuk memastikan bahwa situasi disekelilingnya benar-benar
aman.Meskipun tidak lagi melewati semak belukar tidak berarti perjalanan Yoga menjadi
mudah,karena rimbunnya pepohonan membuat suasana menjadi gelap.

****

Yoga terus melangkah,berjalan gontai diantara pepohonan,dia masih mencoba mencari
jalan keluar meskipun sebenarnya dia sudah sangat kelelahan.Entah berapa kilometer
jarak yang sudah dia tempuh,botol air kecil yang dia bawa-pun sudah terlihat
TWITTER:@gagukblitarian Page 24

kosong,tongkat dari sebatang kayu kecil yang dia bawa sebagai alat pelindung dia gunakan
untuk menopang tubuhnya yang sudah sangat kelelahan.

Perasaan Yoga kembali resah,dalam kondisi tubuh yang lemah,sekarang dia benar-benar
bingung harus melangkah kemana,dia juga tidak ingat jalan agar bisa kembali kerumah
kedua bocah tadi.

Karena kelelahan akhirnya Yoga berhenti sejenak,menatap dan memeriksa sekeliling yang
sepi,Yoga mendongakkan kepalanya keatas,namun dahan pepohonan yang besar dengan
rimbunnya daun menghalangi pandangannya.Yoga menghampiri genangan air dan
menggunakan telapak tangan untuk meneguknya,kondisi hutan itu memang lembab dan
basah,banyak genangan air dan beberapa sumber air yang mengalir kecil.

Yoga memeriksa tanah yang dipijaknya,kontruksinya terlihat seperti batu padas yang
keras,Yoga berpikir mungkin ada sungai disekitar kawasan itu,sehingga dia kembali berdiri
dan melanjutkan perjalanannya.

Yoga merasa sedikit lega ketika melihat beberapa ratus meter dari hadapannya ada
kawasan yang terlihat lebih terang,jelas area itu tidak terlalu dipenuhi oleh pepohonan.
Ada tanaman semak yang mulai menghalangi perjalanan Yoga,membuatnya semakin yakin
bahwa sebentar lagi dia akan berada dikawasan yang lebih terbuka.

Yoga berhati-hati menyibak tanaman semak yang semakin rimbun,bisa saja ada ular besar
atau binatang buas yang keluar dari semak-semak sehingga dia harus tetap
waspada.Beberapa langkah kemudian akhirnya Yoga berhasil keluar dari semak-semak itu.

Yoga mengernyitkan muka dan menjatuhkan tubuhnya ketanah berpasir dengan bebatuan
kerikil.
Dalam keadaan telentang diatas tanah berpasir tadi,Yoga kembali kecewa.Hanya aliran
sungai yang dia jumpai.Pesisir sungai itu cukup luas sehingga kawasan sekitarnya cukup
terbuka,diseberang sungai juga masih terlihat hutan yang sangat lebat.

Yoga mengerdipkan mata,dalam perasaan kalut dan rasa ingin menyerah,ketika membuka
mata dia teringat sesuatu.
Setelah kecelakaan terjadi,pertama kalinya dia sadar sebagian tubuhnya berada di air.Yoga
kemudian bangun dan mencoba kembali berpikir dan menatap kesekeliling.

''Aku sangat yakin,arus sungai-lah yang membawaku ketempat ini,meskipun waktu itu aku
berada dalam keadaan setengah sadar aku masih sangat ingat ketika kedua bocah itu
menarik dan mengeluarkanku dari air..''gumam Yoga terlihat kembali bersemangat.

Yoga mencoba mengeluarkan tenaga yang tersisa,kemudian mengambil tongkat kayunya
kembali.
Dengan perlahan Yoga kemudian melangkah perlahan kearah hulu sungai.


TWITTER:@gagukblitarian Page 25

Bagian 07


Aliran bening air mengalir diatas bebatuan kerikil.Dibagian sungai yang dalam warna air
nampak membiru kehitaman.
Yoga berjalan terseok-seok menyisir sungai,rasa sedih dan putus asa kembali merasuk
pikirannya.Sudah cukup lama dia berjalan namun ujung dari sungai itu tak kunjung
dijumpainya,tidak ada tanda-tanda adanya orang lain apalagi kawasan penduduk.

Yoga kembali berhenti dan duduk beristirahat diatas batuan besar berwarna hitam,dia
sangat lelah dan juga sangat lapar.
Yoga kembali memandang sekelilingnya,sejauh mata-nya memandang hanya ada
pepohonan demikan halnya kawasan yang ada pada seberang sungai,lagi-lagi yang ada
hanya hutan dengan aliran sungai yang membelahnya.

Yoga kembali merasa haus sehingga dia bangkit dan memilih bagian sungai yang sangat
dangkal,setelah minum Yoga kemudian mengusapkan air kewajahnya.
Tidak sanggup dia bayangkan bagaimana kalau seandainya dibagian sungai yang lebih
lebar dan dalam tiba-tiba muncul buaya atau ular raksasa.
Yoga bergidik takut sambil menatap bagian sungai yang lebih dalam tadi.

Pandangan mata Yoga terhenti bada benda hitam yang menyangkut pada sebuah
batu,benda yang terlihat tidak asing dan bergerak terombang-ambing oleh aliran air.

Yoga segera mendekati benda itu,segera mengambilnya lalu membawanya kepinggir
sungai.

''Hah bukankah ini tas punggungku..''

Mata Yoga terbelalak dan dia tersenyum senang,dengan tergesa-gesa lalu dia segera
membuka tas punggung tadi dan mengeluarkan barang yang ada didalamnya.

''Haha..''

Yoga tertawa terengah-engah,perjalanan yang melelahkan hari itu menghasilkan
sesuatu.Tas itu benar-benar miliknya.
Ada baju sekolah motif batik dengan celana sebatas lutut dan dibaju tersebut terdapat
sebuah bet kecil bertuliskan Yoga Pratama dan dilengan kiri baju itu juga terdapat bet
warna merah dengan tulisan huruf ''A'',baju yang dia pakai saat berada dilokasi wisata.
Yoga juga menemukan baju olah raga miliknya dengan warna biru bertuliskan nama
sekolah beserta celana panjang dengan warna hitam disamping kanan kiri celana terdapat
motif garis berwarna putih dan biru yang lurus keatas.
Yoga juga menemukan dua bungkus makanan ringan yang kala itu dibelinya di tempat
wisata dengan sebotol air mineral yang belum terbuka.
TWITTER:@gagukblitarian Page 26

Yoga meraba-raba bagian dalam tas yang basah dan mencari sebuah benda kecil yang
mungkin masih berada didalamnya dan benda itu menurutnya yang paling penting.Yoga
mengeluarkan sepasang sepatu dan barang lain yang masih tersisa,dia menemukan barang
yang dia cari,namun karena terkena air benda itu tidak bisa dinyalakan.
Yoga berharap telepon genggam yang ditemukannya dapat menyala,dia membuka cassing
belakang phonsel tersebut dan melepas batrei-nya.

Waktu semakin sore,Yoga buru-buru mengemasi barang-barang tadi dan memasukkannya
kembali kedalam tas,dengan ditemukannya tas punggung itu Yoga semakin yakin aliran
sungai itulah yang membawanya terdampar sampai ketengah hutan.

Yoga kembali melangkah,berjalan menyisir kearah hulu sungai,sebungkus makanan ringan
berada ditangannya,sementara tongkat kayu-nya dia tinggalkan dan ditancapkan pada
tanah berpasir disebelah batu hitam tempatnya tadi beristirahat.

Setelah berjalan cukup jauh langkah Yoga kembali terhenti,dia melihat ada jejak langkah
kaki,kemudian dia berjongkok memeriksa jejak itu,Yoga kemudian melangkah kearah
semak belukar dimana asal arah kaki itu muncul.Yoga menatap kesekelilingnya dengan
seksama,kemudian dia berbalik kearah jejak kaki itu dan melangkah mengikutinya.
Yoga merasa bingung dan heran,dia yakin pemandangan sekeliling sungai itu telah
dilihatnya,dia merasa telah melewati tempat itu.

Yoga kembali berhenti,kemudian mengangkat kaki kanannya,lalu menginjakkan kaki
disamping jejak kaki yang dilihatnya.

''Bagaimana mungkin hal ini terjadi?..''ucap Yoga berbicara sendiri.

Jejak kaki itu sama persis,membuat Yoga sangat Yakin kalau jejak kaki yang dilihatnya
adalah jejak kakinya sendiri.

Yoga kembali berhenti lalu menghela napas,menggigit bibir merasa kecewa dan kesal
dengan keadaan yang dilaluinya.Dia kembali melepas tas dipunggungnya,lalu mengambil
sebungkus makanan ringan yang tersisa.

Makanan ringan itu dikemas dengan plastik yang kedap udara sehingga saat tas punggung
itu basah makanan yang berada didalam plastik masih terlindung.

Yoga merasa sangat sedih saat teringat pesan ibunya ketika ia hendak masuk kedalam bus
saat berangkat berwisata.

''Jangan terlalu banyak membeli makanan,beli saja barang yang bisa disimpan dan bisa
dijadikan kenang-kenangan.''
Itulah kata yang diucapkan ibunya,membuat Yoga meneteskan airmata,apalagi saat Yoga
teringat waktu itu ia kurang menanggapi ucapan beliau.

TWITTER:@gagukblitarian Page 27

Kawasan rumah Yoga memang berada dekat dengan tempat wisata dikotanya.Kebanyakan
makanan yang dijajakan diberbagai tempat wisata jenisnya sama,itulah kenapa ibunya
waktu itu melarangnya membeli banyak barang berupa makanan.

Yoga bergumam lirih menyebut nama ayah dan ibunya.Dengan wajah sedih dan lelah Yoga
kembali menatap dan memandang kesekelilingnya lalu dengan perlahan kembali
melangkahkan kakinya.

*
Langit mulai gelap,suara burung-burung hutan tidak lagi terdengar riuh,hanya suara
burung gagak yang terdengar mendominasi,suara jangkrik perlahan mulai terdengar.

Yoga masih tertatih-tatih berjalan menyelusuri sungai,tidak ada jalan keluar dari hutan
yang di dapatinya dan dia juga tidak tau jalan untuk kembali kerumah kedua bocah yang
telah menolongnya.

Yoga terus mengikuti jejak kaki tadi,sementara hawa dingin membuat tubuhnya semakin
sempoyongan.Hampir seharian dia berjalan,membuatnya benar-benar sangat lelah.

''Bagaimana mungkin hal ini terjadi..''

Yoga bergumam,merasa tidak yakin dengan apa yang dilihatnya.Beberapa waktu yang lalu
ia telah melewati bekas saat tubuhnya terlentang dipinggiran sungai,dan sekarang dia
berada tepat disamping batu hitam tempat dia beristirahat dan menancapkan tongkat
kayu-nya.

''Tidak salah lagi ini adalah jejak kaki-ku sendiri.Aku telah berjalan melawan aliran
air,melangkah ke-hulu sungai,bagaimana mungkin aku bisa kembali dan berada ditempat
ini lagi,bahkan aliran sungai ini juga tidak bercabang,bagaimana mungkin hal ini bisa
terjadi,aku tidak mungkin hanya berputar-putar saja karena air selalu mengalir ketempat
yang lebih rendah..''ucap Yoga merasa sangat heran dengan apa yang dialaminya.

Yoga kemudian melangkah menghampiri batu besar berwarna hitam tadi lalu duduk
melamun diatasnya,membayangkan betapa mencekamnya suasana yang akan dilewatinya
malam itu.

''Grrrrkk..''

Yoga tersentak kaget segera tersadar dari lamunannya,dia membalikkan badan dan dua
ratusan meter dari tempatnya berada,nampak se-ekor serigala hutan yang sedang
menatapnya.
Yoga merangkak pelan meraih tongkat kayu yang dia tancapkan disebelah batu besar tadi.
Sangat tidak mungkin melawan serigala itu,sehingga Yoga merangkak turun dan memilih
bersembunyi dibalik batu besar tadi.
Yoga mengintip dan terus menatap pergerakan serigala melalui celah batu yang
terbuka,tubuhnya kian gemetar ketika serigala itu berjalan mendekat kearah
TWITTER:@gagukblitarian Page 28

persembunyiannya,tangannya tidak lagi mampu memegang tongkat sehingga dia
melepasnya lalu mendekap kuat tas punggungnya.

''Auuuuwwww!!!...''

Lolongan serigala itu terdengar keras,bulu lebat dengan taring lancip membuat jantung
Yoga berdetak semakin kencang,seolah aliran darahnya seketika itu juga ikut berhenti.

Serigala itu mendekatkan mulutnya pada air sungai yang mengalir lalu memasukkan
lidahnya kedalam air,selesai meminum air sungai serigala itu lalu mengendus dan menatap
bebatuan tempat dimana Yoga sedang menggigil ketakutan.

Dalam keadaan tubuh gemetar Yoga masih mengintip dibalik celah batu,mengawasi gerak-
gerik serigala itu.
Perasaan Yoga sedikit lega ketika melihat serigala itu tidak mendekati tempat
persembunyiannya dan justru berjalan pelan melangkah kedalam semak belukar dan
masuk kedalam hutan.

Perlahan Yoga berdiri dan keluar dari persembunyian,mencoba mengatur napas dan
meredam rasa takutnya.
Hari semakin gelap dan tempat itu berbahaya,tidak mungkin Yoga bermalam disana,karena
pada waktu malam pasti akan ada lebih banyak binatang buas dan serigala lain yang akan
melewati tempat itu.

Yoga kembali melanjutkan perjalanan,suasana gelap membuat jarak pandangnya semakin
berkurang,bahkan sungai yang tadinya terlihat bening kini menjadi hitam termasuk juga
pepohonan yang ada disekelilingnya.

Yoga merasa bingung harus beristirahat dimana malam itu,karena jika dia memaksa
berjalan dia akan selalu kembali ketempatnya yang sama,hal yang jelas membuatnya
semakin bertambah resah.

Yoga mencoba mempertajam pandangannya saat ia melihat sebuah cahaya dibalik semak
belukar,sekali lagi Yoga menatap dengan seksama dan memastikan apakah cahaya itu
benar-benar berasal dari lampu atau justru malah berasal dari mata binatang buas.

Setelah merasa yakin cahaya itu bukan berasal dari binatang buas,Yoga dengan sangat
berhati-hati menyibak semak belukar lalu melangkah pelan berjalan mendekat kearah
cahaya tadi.

Semakin dekat dengan jarak cahaya tadi membuat Yoga semakin yakin jika cahaya itu
memang benar-benar berasal dari sebuah rumah dan meskipun dalam posisi gelap Yoga
mengenali bentuk bangunan rumah itu.

TWITTER:@gagukblitarian Page 29

Hari itu Yoga memang tidak berhasil menemukan jalan keluar,namun dia berhasil
menemukan tas punggungnya yang bisa saja menjadi pentunjuk untuk menemukan jalan
keluar dari hutan itu.
Yoga berjalan memutari pagar rumah,tempat asal dari cahaya yang dilihatnya.Yoga merasa
lega meskipun tidak berhasil keluar dari kawasan hutan setidaknya dia bisa menemukan
dan kembali kerumah kedua bocah yang telah menolongnya.
Setelah berputar akhirnya Yoga tiba didepan pintu pagar tepat di-depan rumah,terdengar
bunyi dari gesekan pintu pagar yang sudah berkarat,dengan pelan Yoga lalu melangkah
masuk kehalaman.

Kedua bocah yang sepanjang hari duduk dan menunggu Yoga di-lantai teras rumah,segera
berlari menyambut kedatangannya.

''Kakak,kami senang akhirnya kau kembali.''ucap si bocah perempuan.

''Kami menunggumu sepanjang hari dan kami senang kau kembali dengan selamat..''kata
bocah laki-laki.

''Hari sudah gelap,tidak seharusnya kalian berada diluar rumah..''balas Yoga sambil
tersenyum.

''Kakak kami menunggumu..''kata sibocah perempuan sambil memegangi tangan kiri Yoga.

Yoga mengusap rambut bocah tadi dan kembali tersenyum,lalu mengajak kedua bocah tadi
masuk kedalam rumah dan menutup pintu.

Meskipun hari ini begitu melelahkan tapi Yoga merasa beruntung,hari itu dia selamat dan
bisa kembali kerumah kedua bocah yang telah menolongnya,sehingga malam itu dia tidak
perlu melewatkan dengan berada dipinggiran sungai ataupun ditengah hutan.
















TWITTER:@gagukblitarian Page 30

Bagian 08

Yoga mencoba memperbaiki phonsel-nya,namun benda itu tetap tidak mau
menyala,mungkin karena terlalu lama berada didalam air.

Rasa letih dan lelah masih dirasakan Yoga,namun rasa penasaran untuk menemukan jalan
keluar dari hutan membuatnya harus kembali berkeliling menyisir kawasan sungai.

Ternyata ada jalur yang lebih dekat yang menghubungkan rumah kadua bocah tadi dengan
sungai,sehingga untuk menuju aliran sungai Yoga tidak perlu berjalan masuk kedalam
hutan.

*
Siang itu,setelah selesai membersihkan rumah dan menyiapkan makanan untuk kedua
bocah,Yoga kembali melangkah keluar rumah dengan tas dipunggungnya dan sedikit bekal
makanan yang dia bawa,Yoga kembali siap menyisir kawasan sungai.

''Beberapa hari ini kau sudah berkeliling,selalu mencoba keluar dari tempat ini,kenapa kau
ingin sekali pergi dari tempat ini?...''tanya bocah laki-laki yang selalu mengantar Yoga
sampai kehalaman rumah.

''Seperti yang sudah aku jelaskan,diluar sana aku punya kehidupan yang terhubung dengan
banyak orang yang sangat menyayangi-ku.Aku sudah terlalu lama berada disini,mereka
pasti mencemaskanku,selain itu aku juga sangat merindukan mereka dan aku yakin mereka
pasti merasakan hal yang sama,termasuk ayah dan dan ibuku..''

Yoga dengan pelan mencoba kembali memberi penjelasan kepada kedua bocah tadi,agar
mereka bisa mengerti.

''Kakak apakah suatu saat nanti kau benar-benar akan meninggalkan kami?..''tanya si
bocah perempuan.

''Kau jangan khawatir,kakak sudah hafal jalan kembali kerumah ini,seperti kemarin dan
hari sebelumnya sore nanti kakak janji pasti akan kembali kerumah ini.''

Yoga kembali menjelaskan dan tersenyum kepada kedua bocah didepannya.
Setelah berpamitan dengan keduanya Yoga kembali melangkah masuk kedalam semak-
semak,ini adalah hari ke-enam Yoga kembali menyisir kawasan sungai,sehingga dia hafal
betul jalan yang harus dilaluinya.

Hari itu Yoga mencoba berjalan ke arah sungai yang mengalir,mencoba mencari tau
pangkal dari ujung mengalirnya sungai tersebut.Sebenarnya mustahil jika saat terjatuh
posisi Yoga berasal dari hilir sungai,karena air selalu mengalir dari hulu ke hilir,dari
tempat tinggi ketempat yang lebih rendah.

TWITTER:@gagukblitarian Page 31

''Sangat tidak masuk akal,tapi apa salahnya aku mencoba menyisir kebawah,tempat ini
memang serba membingungkan.Sudah puluhan bahkan ratusan kali aku berjalan
kehulu,berjalan dipesisir sungai dengan arah melawan arus aliran air,namun ternyata
hanya berputar dan selalu kembali ketempat yang sama.''

Yoga bergumam,sambil menggelengkan kepala merasa bingung dengan kawasan sungai
yang ada disekelilingnya.

''Aku benar-benar penasaran,jika aku berjalan kearah hilir apakah aku akan kembali
ketempat semula dan hanya berputar..''

Pemandangan masih saja sama,dikanan kiri sungai hanya ada semak belukar yang menjadi
pembatas antara kawasan sungai dengan hutan yang mengelilinya.Dari awal dia
menemukan sungai itu aliaran airnya memang tidak deras dan antara sungai dengan semak
belukar seperti dibatasi oleh tanah berpasir dengan bebatuan yang terlihat bersih.

Yoga menginjakkan kakinya kedalam pasir,membuat jejak yang bisa dia jadikan petunjuk
jika nanti dia tersesat,kawasan yang sekarang ditelusurinya memang terlihat asing
sehingga merasa yakin sebelumnya dia belum pernah melewati kawasan itu.

Kontruksi tanah dipesisir sungai perlahan berubah,dari yang awalnya hanya tanah berpasir
datar dengan bebatuan kerikil kini didominasi oleh bebatuan besar,sehingga beberapa kali
Yoga harus merangkak naik dan berjalan diatas bebatuan.

Yoga berdiri diatas bebatuan dan menatap pemandangan didepannya,pemandangan yang
berbeda terlihat diujung depan sana,Yoga menebak disana mungkin ada sebuah tebing dan
hal itu terbukti ketika ia semakin berjalan mendekat.

Yoga berhati-hati melangkah dan berjalan diatas bebatuan yang berada tepat diujung
tebing,matanya terbelalak melihat kedalaman tebing dibawahnya,mungkin tingginya lebih
dari seribu kaki,membuat Yoga berpegangan pada pohon kecil tumbuh merambat diantara
bebatun yang dipijaknya.

Yoga mencoba duduk,berada diatas ketinggian membuatnya sedikit pusing.
Yoga menatap kedepan,aliran sungai itu mengalir jatuh kebawah tebing yang
curam,membentuk sebuah aliran air terjun,dibawahnya terdapat muara sungai yang dalam.
Dari atas tebing pemandangan dibawah juga terlihat indah,dimana aliran sungai itu terlihat
berkelok mengarah kedasar lembah.
Yoga menatap kearah jauh pemandangan yang ada dihadapannya,sekali lagi hanya hutan
lebat yang menghijau,bermil-mil jauh dari tempatnya berada terdapat kawasan
pegunungan yang terlihat samar tertutup oleh kabut.

Waktu semakin sore,membuat Yoga harus segera bangkit dan kembali ke-hulu
sungai.Tidak mungkin dia bisa turun kebawah tebing,tidak ada jalan yang bisa diambil agar
bisa berada dibawah tebing,lagi pula tidak mungkin Yoga bisa menemukan jalan pulang
disana,kalaupun bisa turun bisa jadi dia akan tersesat lebih dalam masuk kedalam hutan.
TWITTER:@gagukblitarian Page 32


Yoga berbalik lalu dengan berhati-hati berjalan melangkah ke hulu sungai,bebatuan besar
yang tidak rata membuatnya harus merangkak naik turun berkali-kali.

Setelah cukup lama berjalan,akhirnya posisi Yoga sudah kembali pada batu hitam tempat
dimana dia pernah bertemu dengan serigala hutan yang ganas.

Yoga mendongak ke-atas dan memeriksa apakah hari sudah cukup sore.
Karena dirasa masih terang,akhirnya Yoga memutuskan untuk berkeliling,mencoba
kembali melangkah kearah hulu sungai yang pada hari sebelumnya telah disisir dan
dilaluinya berkali-kali.

Yoga masih melihat pemandangan dengan suasana yang sama pada saat hari sebelumnya
dia menyisir kawasan itu.

Karena cukup lelah berjalan akhirnya Yoga memutuskan untuk berbalik dan kembali
kearah batu hitam yang menjadi tanda terdekat dengan semak belukar menuju rumah
kedua bocah yang telah menolongnya.

Perasaan aneh kembali menghinggapi pikiran Yoga,dia sudah berjalan cukup
jauh,bukannya menemukan batu hitam sekarang dihadapan Yoga terbentang bebatuan
besar dimana tadi dia merangkak dan menemukan ujung dari sungai yang mengarah pada
tebing.

Yoga memegang keningnya,mencoba bertanya pada dirinya sendiri,apakah sekarang dia
benar-benar sudah tidak waras,bagaimana mungkin hal itu terjadi.
Sepanjang aliran sungai matanya terbelalak menatap setiap bagian yang bisa
dilihatnya.Tidak mungkin dia melamun dan melewatkan bagian dimana batu hitam itu
berada.

Yoga akhirnya berbalik kembali melangkah kearah hulu sungai.Dan benar saja,setelah
cukup jauh kakinya melangkah dia berhasil menemukan batu besar berwarna hitam
dimana dia pernah bersembunyi untuk menghindar dari se-ekor serigala.

Dengan penuh penasaran Yoga lalu berjalan melangkah kedepan dan ketika batu hitam itu
tidak terlihat dia lalu berlari dan berbalik,namun dia tidak lagi menemukan batu
tersebut,dan saat dia terus berjalan,ujung-ujungnya dia pasti berada dibebatuan yang
mengarah pada tebing.

Yoga berkali-kali memeriksa,mencoba membenarkan kesimpulannya akan hal aneh yang
dialaminya.Dan ternyata benar,setiap dia berjalan ke arah hulu sungai ujung-ujungnya dia
akan kembali pada posisi dimana batu hitam berada,dan dimanapun dia berbalik berjalan
kearah aliran sungai mengalir ujungnya pasti berada dikawasan tebing curam yang
berbatu.

TWITTER:@gagukblitarian Page 33

''Selama ini aku benar-benar hanya berputar-putar dan selalu kembali ketempat yang
sama,bagaimana mungkin hal ini terjadi,jika begini selamanya tidak mungkin aku bisa
menemukan jalan untuk keluar dari hutan ini.''

Yoga kembali menghela napas,berdiri berkacak pinggang mendongak ke-atas lalu menatap
tingginya dahan-dahan pohon yang rimbun.
Waktu sudah sore sehingga dia harus kembali,apalagi dia sudah berjanji pada kedua bocah
yang saat ini mungkin tengah cemas menunggunya.





































TWITTER:@gagukblitarian Page 34

Bagian 09

Pintu pagar terlihat terbuka,Yoga yang awalnya berjalan pelan,tergesa-gesa masuk dan
berlari kehalaman rumah,dia benar-benar terkejut melihat kedua bocah itu meringkuk dan
tergeletak di rerumputan,ada tali yang mengikat tangan dan kaki kedua bocah,sementara
mulut mereka tersumpal oleh sebuah kain.

Kedua bocah tadi terdengar meronta melihat kedatangan Yoga,tentu saja Yoga langsung
berlari mendekat dan buru-buru membuka kain yang menutupi mulut kedua bocah tadi.

''Apa yang sebenarnya terjadi?...''tanya Yoga berusaha melepas tali yang mengikat tangan
sang bocah.

''Mereka orang-orang jahat.''jelas si bocah perempuan dengan menangis.

Wajah kedua anak itu penuh lebam bahkan bibir mereka terlihat berdarah.
Yoga menggigit tali yang mengikat kedua tangan dan kaki bocah tadi,berusaha memutus
dan melepaskannya.
Akhirnya tali itu terlepas namun posisi kedua bocah itu masih tergeletak ditanah.
Yoga mendudukkan tubuh kedua bocah tadi lalu meraba wajah dan memeriksa luka kedua
bocah tadi.

''Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi,dan bagaimana mungkin ada manusia yang begitu
tega melakukan ini pada anak-anak..''

Air mata Yoga menetes,hatinya pedih melihat kondisi kedua anak tadi,sementara disisi lain
Yoga juga merasa geram pada orang yang telah melakukan kekejaman itu.

''Siapa lagi anak ini?...''

Yoga berbalik menatap seseorang yang mengucapkan pertanyaan tadi.dari balik pintu
rumah keluar beberapa orang laki-laki yang berjalan menghampirinya.

''Kalian yang siapa?...''ucap Yoga balik bertanya pada mereka.

''Apa yang ingin kalian lakukan?...''tambah Yoga ketika melihat orang-orang itu punya
gelagat yang tidak baik terhadap dirinya dan kedua bocah kecil yang berada dibelakangnya.

Yoga segera membantu kedua bocah tadi untuk berdiri,namun saat dia membelakangi
orang-orang tadi sebuah tendangan keras menghantam punggung Yoga.

''Bukkkk!!!!!....''

Tubuh Yoga langsung terpelanting dan tersungkur,untungnya tidak menabrak badan salah
satu bocah.
TWITTER:@gagukblitarian Page 35

Yoga segera bangkit,dengan memegang punggunnya yang nyeri dia segera berdiri didepan
kedua bocah mencoba menghalangi perlakuan kasar orang-orang itu.

''Kalian orang-orang jahat jangan lagi menyakiti kedua anak ini..''ucap Yoga terdengar
sangat serius kepada orang yang mendekatinya.

''Tarrrr!!!!...''

Lagi-lagi sebuah tamparan keras menghampiri wajah Yoga,membuat tubuhnya terjatuh
kesamping,tidak cukup sampai disitu,dengan sepatu bootnya yang tebal dia kembali
menendang bagian wajah Yoga sampai bibirnya sobek dan berdarah.

Orang itu masih bersikap kejam dia menendang perut Yoga,lalu dengan keras menginjak
dada Yoga sehingga membuatnya terengah-engah kesulitan bernapas.

''Kau boleh membunuhku,tapi tolong jangan siksa adik-adikku,bebaskan mereka,mereka
tidak akan membahayakan kalian.''ucap Yoga memohon dengan suara terdengar parau
sementara kedua tangannya memegangi kaki orang itu dan menahannya agar dia tetap bisa
bernapas.

''Sudahlah,kita tidak perlu membuang tenaga untuk menyiksa apalagi membunuh bocah-
bocah tengik ini.''tahan salah seorang dari mereka.

''Apa yang kalian lakukan?... Cepat masuk dan bawa anak-anak itu kedalam.''teriak
seseorang lagi yang muncul dari dalam rumah,mungkin dia adalah pimpinan dari
gerombolan orang-orang itu.

Orang tadi melepaskan kakinya dari dada Yoga,lalu dengan kasar mengangkat lengan Yoga.
Sementara dua orang lainya menyeret kedua bocah tadi dan juga membawa mereka masuk
kedalam rumah.

Orang-orang tadi memasukkan kedua bocah kedalam salah satu kamar lalu dengan kasar
mendorong tubuh Yoga.Mereka menutup dan mengunci pintu dari luar.
Kedua bocah tadi menghampiri tubuh Yoga yang tersungkur,dalam keadaan tubuh yang
penuh luka memar kedua bocah itu masih berusaha menolong Yoga.

''Sudahlah tidak apa-apa..''ucap Yoga menahan kedua bocah tadi.

Yoga bisa bangkit sendiri,kemudian ia memeluk kedua bocah itu.

Nasib Yoga benar-benar sial,dia sudah sangat lelah berjalan seharian,selama ini dia telah
berkeliling dan berharap bisa bertemu dengan se-seorang yang bisa menolongnya,namun
sekalinya bertemu,ternyata dia harus berhadapan dengan segerombolan penjahat.

TWITTER:@gagukblitarian Page 36

Yoga menghampiri pintu mencoba mendengar apa yang dibicarakan segerombolan
penjahat tadi diluar kamar,sementara kedua bocah terlihat duduk memelas dibagian sudut
kamar.

''Hahaha Kali ini kita pasti kaya..''

''Aku sama sekali tidak menduga,dalam pelarian kedalam hutan kita berhasil menemukan
rumah yang penuh dengan harta karun..Hahahahahaha..''

''Sudah jangan terlalu senang,cepat kemasi semua barang-barang yang telah kalian
kumpulkan..''

''Sudahlahn tenang saja,para polisi itu tidak mungkin bisa menemukan jejak kita....''

Terdengar tawa terbahak-bahak dari para penjahat,mereka senang karena bisa
mendapatkan berbagai barang antik yang terbuat dari emas dan barang-barang berharga
lainnya.

Cukup lama Yoga dan kedua bocah tadi bertahan didalam ruangan yang
terkunci,sementara gerombolan penjahat tadi telah mengacak-acak isi rumah dan
menjarah semua barang berharga didalamnya.

Hanya ada meja kecil dengan tempat tidur bertingkat dikamar itu,tidak seluas kamar tidur
yang Yoga tempati,itulah ruang tidur kedua bocah,memang jauh terlihat sederhana
dibandingkan dengan ruang kamar tidur yang lainnya termasuk yang berada dilantai
atas,sama seperti kamar ataupun bagian ruang dari rumah itu,penerangan kamar itu
menggunakan lampu yang tidak terlalu terang,entah karena umur lampu yang telah lama
atau karena daya lampu-nya yang memang kecil.

Yoga pernah bertanya kepada kedua bocah itu,kenapa mereka lebih memilih kamar itu
dibandingkan kamar yang lain,jawaban mereka cukup simpel dan polos layaknya anak-
anak,mereka memilih kamar itu karena menyukainya.

Rupanya hari sudah larut malam,Yoga menyelimuti tubuh kedua anak yang tertidur dan
menatap iba pada keduanya,dirinya yang sudah merasa cukup dewasa sangat tertekan
dengan situasi yang dia alami,pasti bocah-bocah itu juga sangat menderita.

Terdengar langkah kaki yang menuruni tangga,letak kamar tidur kedua bocah tadi memang
berada disebelah anak tangga penghubung lantai bawah dengan lantai dua rumah.
Yoga melangkah pelan kembali menghampiri pintu,mencoba mencuri dengar percakapan
para gerombolan penjahat diluar.

''Sudah jam tiga,kita harus pergi dari rumah ini,aku tidak ingin terkena operasi subuh para
polisi yang memburu kita.''

TWITTER:@gagukblitarian Page 37

Rupanya sudah pukul tiga dini hari sementara Yoga masih berdiri menempelkan telinganya
pada pintu kamar,dengan seksama dia mencoba mendengar setiap kata yang muncul dari
mulut para penjahat.
Hanya harta dan lari dari kejaran polisi,itulah topik yang selalu didengar Yoga dari setiap
kata yang mereka ucapkan,tidak ada satupun yang membahas tentang bagaimana cara agar
bisa keluar dari kawasan hutan yang menyeramkan itu.
Tujuan para penjahat itu memang tidak untuk keluar dari kawasan hutan,justru Yoga
mendengar mereka berencana untuk semakin masuk kedalam hutan agar bisa menghindari
kejaran polisi.

Yoga ingin sekali menggedor pintu dan berteriak kemudian memohon kepada para
penjahat itu,agar mereka memberi tahunya tentang jalan untuk keluar dari tempat
itu,namun hal itu urung dia lakukan,karena Yoga yakin bukannya memberi tau mereka
pasti malah akan menyiksa,bukan hanya dirinya tapi juga menyiksa kedua bocah yang telah
tertidur lelap.

Yoga kembali mendekatkan telinganya kepintu kamar,kali ini terdengar lagi ada yang
menuruni anak tangga,sepertinya semua penjahat tadi sudah turun kelantai bawah
sehingga tidak ada lagi penjahat yang berada dilantai atas.

''Haruskah kita pergi dengan membiarkan bocah-bocah itu tetap berada didalam kamar
yang terkunci..''

''Biarkan saja mereka mati membusuk..''

''Kasihan kondisi mereka lemas,apalagi mereka telah kita hajar sebelumnya..''

''Sudahlah tidak usah memikirkan mereka,penjahat macam apa kau ini?..''

Setelah suara para penjahat tadi tidak terdengar,Yoga lalu merangkak pelan kearah kedua
bocah yang tertidur,Yoga tidak ikut tidur melainkan duduk dilantai dengan menyandarkan
bahunya pada dinding kamar.

''Krekkk...''

Pintu kamar tiba-tiba terbuka Yoga menoleh,sehingga matanya saling bertatapan dengan
orang yang membuka pintu tadi,namun orang itu langsung membuang pandangannya pada
kedua bocah yang sedang tertidur.Orang itu tersenyum sinis lalu melangkah pergi begitu
saja meninggalkan pintu yang tetap terbuka.

Yoga bangkit dari duduknya kemudian merangkak keluar kamar dan dengan terhuyun dia
melangkah kearah pintu utama rumah yang juga dibiarkan terbuka,gerombolan penjahat
itu belum pergi terlalu jauh sebab suara mereka masih terdengar cukup keras,Yoga lalu
melangkah kepagar rumah kemudian segera membungkuk bersembunyi ketika sinar dari
senter penjahat itu diarahkan kebelakang.

TWITTER:@gagukblitarian Page 38

''Ayo cepat,kenapa kau lama sekali?...''

''Sebenarnya apa barang yang tertinggal itu?... Jangan bilang kau kembali karena kasihan
pada ketiga bocah itu lalu membuka kunci pintu.Hah penjahat macam apa kau ini?...''

''Aku benar-benar kembali kerumah untuk mengambil barang.''

''Jangan bohong.Memangnya kau pikir kami bodoh,kau kembali kesini tidak membawa apa-
apa.''

''Karena ternyata barang yang kupikir tertinggal,sudah aku masukkan kedalam karung ini.''

''Itu hanya alasanmu saja,dasar penjahat kacangan kita sudah merampok ribuan kali,kita
sudah sering melukai bahkan pernah membunuh korban rampokan kita,bagaimana
mungkin kau bisa punya rasa kasihan terhadap bocah-bocah busuk tadi.Dasar tolol..''

''Sudah cepat ayo jalan!!!..,Jangan membahas bocah-bocah tengik itu lagi,terkunci atau tidak
mereka pasti tetap akan mati.''

''Yang mengherankan,bagaimana mungkin ada orang yang membangun rumah ditempat
seperti ini dan meninggalkan anak-anaknya.''

''Yang pasti orang itu tidak cukup gila,tidak segila dirimu yang terus mengoceh.Dasar orang
bodoh!''

''Lagian sebodoh dan segila apapun orang tua bocah itu,kita sepatutnya beruntung karena
dirumah itu ada banyak sekali barang berharga yang bisa membuat kita kaya.Hahahaha..''

''Kecilkan suara kalian,disini ada banyak binatang buas yang akan terpancing menghampiri
kita karena mendengar suara kalian yang keras.''

''Untuk apa harus takut,kita disini punya senjata tajam bahkan juga ada senjata api,sekali
tembak binatang itu pasti langsung mati.''

''Sudahlah kalian jangan banyak bicara,lebih baik kita cari titik aman,dari pada kita
gunakan tenaga kita sia-sia hanya untuk bergulat dengan binatang buas lebih baik kita
simpan untuk perjalanan.''

''Kalian ini bodoh,kalian harus memelankan suara kalian.Tidak masalah jika ada binatang
yang mendekat,tapi bagaimana kalau rombongan polisi dengan senjata laras panjang
lengkap yang mendengar?..Apakah mulut kalian masih bisa bicara lantang.Sekali
berondong mati kalian semuanya...Sudah diam ayo jalan..''

Yoga masih bersembunyi dibalik semak,dia berhenti mengikuti langkah orang-orang
itu,mereka memang tidak berniat keluar dari hutan dan malah melangkah masuk menuju
TWITTER:@gagukblitarian Page 39

dalam hutan yang gelap,tidak mungkin Yoga mengikuti mereka apalagi meninggalkan
kedua bocah yang sedang terluka didalam rumah.

Yoga melangkah masuk kehalaman dan segera menutup pagar,sesaat dia menoleh
kebelakang kearah perginya para penjahat,sinar dari cahaya senter mereka masih terlihat.

''Dorrr...Dorrr!!!...''

Terdengar suara tembakan dan terlihat cahaya dari senter-senter para penjahat tadi
menyala tidak beraturan keberbagai arah.
Yoga berlari masuk,segera menutup dan mengunci pintu rumah,dia juga memeriksa dan
menutup semua jendela,kemudian Yoga berlari kearah dimana saklar terpasang
mematikan semua lampu yang ada diruang bawah.
Yoga melangkah cepat ke lantai kedua dan juga mematikan lampu-lampu yang ada
disana.Yoga tidak ingin ada cahaya yang memantul keluar,sebab cahaya dapat terlihat dari
jarak yang cukup jauh dan bisa menjadi penunjuk jalan bagi penjahat itu untuk kembali
kerumah itu.

Yoga masuk keruang tidurnya yang gelap,lalu berdiri dan menatap ke-arah hutan dimana
masih terdengar teriakan dan suara tembakan beberapa kali,suara-suara itu terus
terdengar seolah bersahutan dengan lolongan dan auman binatang buas yang juga
terdengar tak kalah kerasnya.
Yoga merasa miris,membayangkan apa yang mungkin terjadi disana.

Yoga berpikir,dengan masuk kedalam hutan orang-orang tadi mengambil keputusan yang
salah,saat ini mereka pasti sedang bergulat dengan binatang-binatang buas yang jumlahnya
banyak.

''Arrrrgggghhhh......''

Sekali lagi terdengar sebuah teriakan yang memilukan,disusul lolongan serigala hutan yang
terdengar mengerikan,Yoga menutup kuping tidak sanggup membayangkan apa yang
terjadi disana.

***

Malam mulai berlalu dan suara-suara dari hutan itu perlahan mulai tidak terdengar.
Yoga duduk dilantai dengan mendekap kedua lututnya,berada tepat dibawah jendela
kamar,untuk beberapa detik remaja itu tertidur dengan wajah penuh luka memar dan
sobek dibagian bibirnya dan ada darah yang mulai mengering.





TWITTER:@gagukblitarian Page 40

Bagian 10


Yoga duduk termenung sambil mengawasi kedua bocah yang sedang bermain dihalaman
samping rumah,dia baru saja memperbaiki pagar yang mengelilingi rumah itu,pagar yang
menjadi penghalang agar tidak ada binatang yang bisa masuk.
Pagar rumah yang bagian bawahnya berupa beton dengan tinggi sepinggang orang dewasa
dan beberapa bagian sudah mulai retak,sementara bagian atas terdapat tiang pancang besi
yang ditata sedemikian rupa dengan kawat berduri yang mengelilinganya.
Dulunya pagar itu terlihat benar-benar usang dengan tanamanan merambat yang menutupi
bagian kawat besi,bahkan sebagian besar halaman rumah juga telah dikuasai tanaman
semak,seolah-olah tidak ada pagar yang membatasi rumah itu dengan kawasan hutan,
Semenjak keberadaan Yoga,halaman rumah itu terlihat lebih bersih dan luas,Yoga
mencabuti semak belukar yang masuk ke-area halaman,awalnya Yoga sangsi karena
ditakutkan ada ular berbisa namun dengan penuh hati-hati akhirnya dia berhasil
menyingkirkan tanaman tidak penting dari halaman rumah.

Mata Yoga terlihat berkaca-kaca,namun dia berusaha tidak menampakkan kesedihannya
itu pada kedua bocah yang terlihat sedang bermain.

Yoga benar-benar depresi,keadaan benar-benar membuatnya sangat tertekan,bukan hanya
malam hari teriakan-teriakan misterius yang mengerikan itu juga sering terdengar disiang
hari.Sejak kedatang rombongan orang-orang yang telah menjarah rumah itu,lolongan dan
auman binatang buas terdengar semakin menjadi-jadi,mungkin ada kawanan mereka yang
tewas ditembak oleh senjata api dari orang-orang itu,sehingga binatang buas lainnya
merasa terusik,mungkin juga karena kawanan binatang buas itu berhasil mencabik-cabik
dan memangsa tubuh para penjahat sehingga mereka ketagihan dan mencari orang lain
untuk dimangsanya kembali.

Di dalam hutan segala kemungkinan bisa terjadi,demikian halnya dengan nasib kawanan
penjahat karena setelah malam itu mereka tidak pernah kembali kerumah ini lagi,namun
yang pasti semenjak keberadaan mereka suara binatang-binatang buad semakin terdengar
beringas.

Pikiran Yoga semakin berkecamuk,dan hal yang membuatnya bertambah resah adalah
segerombolan serigala yang sering dilihatnya,beberapa hari ini serigala-serigala itu mulai
sering mendekat kerumah,beberapa diantaranya terlihat berada didalam semak dekat
dengan pagar,menatap kedalam seolah sedang mengincar kedua bocah dan juga dirinya.

Yoga semakin resah,bukan hanya memikirkan serangan binatang buas yang selalu
mengancam,di-rumah itu sudah tidak ada lagi persediaan makanan,karena selain menjarah
berbagai barang berharga,rupanya para penjahat itu juga membawa persediaan bahan
makanan.
Para penjahat itu hanya menyisakan sisa butiran beras yang berserakan.
TWITTER:@gagukblitarian Page 41

Yoga sudah berkeliling area halaman rumah dan tidak menemukan tanaman yang bisa
dimasak untuk dimakan.

*
Malam itu Yoga memasak butiran beras terakhir yang telah dia kumpulkan dari sisa beras
yang telah dijarah gerombolan penjahat beberapa hari sebelumnya,setelah itu tidak adalagi
stock makanan yang tersisa dirumah itu.

''Maaf kakak hanya membuat makanan seperti ini untuk kalian.''kata Yoga sambil
menyiapkan makanan pada kedua bocah yang duduk manis dikursi meja makan.

''Kakak tidak ikut makan bersama kami?...''tanya bocah perempuan.

Kedua bocah itu menatap serius wajah Yoga,membuat Yoga melempar senyum dan
menyuruh mereka memakan makanan yang telah dipersiapkan.

''Sudahlah kalian makan saja.Kali ini aku tidak lapar,lagipula tadi aku sudah makan..''

''Kapan kakak makan?..Seharian kami bersamamu dan kami tidak melihat kakak memakan
apapun.''

''Sudahlah tidak apa-apa,kalian habiskan saja makanan kalian..''

Kedua bocah itu menatap iba pada wajah Yoga,mereka menyadari kalau beberapa hari ini
Yoga hanya menyiapkan makanan bagi mereka tapi mereka tidak pernah melihat Yoga
makan.

''Kami tidak mau makan jika kakak tidak ikut makan..''

Kedua bocah tadi meletakkan sendok dan menggeser sepiring nasi dengan porsi kecil itu
ketengah meja,membuat Yoga menghela napas dan memberi penjelasan pada mereka.

''Ketahuilah,persediaan makanan dirumah ini sudah habis,makanan itu hanya cukup untuk
kalian berdua..''

''Tapi kami tetap ingin melihat kakak makan,kami tidak bisa memakan makanan ini
sementara melihat kakak yang sudah menyiapkannya malah tidak ikut makan.''

''Baiklah...''

Kedua bocah tadi terus memaksa agar Yoga ikut makan,sehingga ia terpaksa mengambil
sebagian kecil dari makanan yang ada dipiring kedua bocah itu.

Yoga menjadi dilematis melihat kondisinya dengan kedua bocah cukup
memprihatinkan,diluar memang sangat berbahaya namun mereka akan mati kelaparan jika
tetap bertahan didalam rumah.Yoga memutuskan untuk mencari makanan diluar,namun
TWITTER:@gagukblitarian Page 42

sebenarnya dia tidak tega meninggalkan kedua bocah itu dirumah dengan kondisi seperti
itu,dia juga tidak mungkin mengajak kedua bocah sementara keadaan diluar tidak kalah
berbahaya,ada segerombolan serigala dan binatang buas yang selalu mengintai dan siap
menerkam mereka.

''Tidak ada lagi persediaan makanan dirumah ini,besok kakak akan keluar untuk mencari
umbi-umbian atau tanaman lain yang mungkin bisa dimakan.''

''Kakak,..Lalu bagaimana dengan kami?..Bolehkah kami ikut?..''

''Kalian dirumah saja,diluar sangat berbahaya''

''Ada banyak binatang buas,kami takut kalau hanya berdua dirumah,sebaiknya kau tetap
disini menemani kami..''

''Dengarlah,tidak ada lagi makanan dirumah ini,kita akan kelaparan jika aku tidak mencari
makanan keluar.''

''Tapi diluar juga sangat berbahaya.Lagipula apa yang bisa didapat?..Apakah kakak akan
kembali lagi kerumah ini,bagaimana dengan kami..''

Sesaat Yoga terdiam,apa yang diucapkan kedua bocah itu ada benarnya,dia berpikir
bagaima kalau seandainya dia celaka dan tidak bisa kembali kerumah itu,lalu bagaimana
nasib yang akan menimpa mereka?..
Yoga kembali bimbang namun dia mencoba meyakinkan diri,untuk tetap memilih keluar
rumah untuk mencari umbi-umbian ataupun dedaunan yang bisa dimasak dan
dimakan,kalaupun misalnya ia celaka dan tidak kembali kerumah itu,meskipun tidak ada
bahan makanan setidaknya kedua bocah itu masih bisa bertahan beberapa hari,lebih
beruntung jika orang tua mereka datang lalu membawa mereka keluar dari tempat yang
mengerikan itu.

''Kapan terakhir kali orang tua kalian datang kerumah ini?...''tanya Yoga.

''Kami tidak ingat,yang pasti setiap persediaan bahan makanan dirumah ini mulai habis
mereka pasti datang.''jawab bocah lelaki.

''Sekarang persediaan makanan dirumah ini sudah habis jadi besok mereka pasti
datang,jadi kakak tidak perlu susah-susah mencari bahan makanan diluar.''tambah si bocah
perempuan membuat Yoga tersenyum.

Yoga berharap apa yang diucapkan gadis kecil itu terwujud,namun ucapan tersebut malah
membuatnya tersenyum.Kedua bocah itu memang masih sangat lugu.

Yoga berpikir,jika orang tua bocah itu selalu datang saat persediaan bahan pangan dirumah
itu mulai menipis berarti semuanya memang sudah direncanakan dan diatur sedemikian
TWITTER:@gagukblitarian Page 43

rupa,mereka menyiapkan jumlah bahan makanan tersebut dan memperkirakan waktu
habisnya bahan makanan tadi baru mereka kembali kerumah itu.
Yoga kembali berpikir,sebelum kedatangan para penjahat persediaan bahan makanan
masih cukup banyak itu artinya tidak mungkin orang tua bocah itu akan datang pada
beberapa hari mendatang.

Yoga menelan ludah,beberapa hari mendatang tentu hidupnya akan lebih berat,matanya
kembali berkaca-kaca namun dia selalu bisa menyembunyikan kegalau-an hatinya dan
tidak menunjukkannya pada kedua bocah tadi.





































TWITTER:@gagukblitarian Page 44

Bagian 11


Rasa lelah dengan beban pikiran yang berat membuat waktu istirahat Yoga menjadi
terganggu,kantong matanya terlihat menghitam karena kurang tidur.Suasana sekitar
rumah itu memang benar-benar mencekam.
Semalaman turun hujan deras dengan petir yang menggelegar,membuat Yoga selalu
terjaga.
Rasa lelah dengan beban pikiran yang berat membuat tubuh remaja itu benar-benar
lemas,apalagi kondisi tubuhnya penuh dengan luka,meski luka robek dibibirnya sudah
mengering,tendangan penjahat itu membuat bagian pipi kanannya bengkak.

Meskipun Yoga merasa badannya meriang dan kondisi tubuhnya saat itu benar-benar tidak
dalam keadaan sehat.Hari itu dia harus keluar dari rumah itu mencari makanan.

''Kakak,bangunlah hari sudah pagi...''

Terdengar suara kedua bocah tadi mengetuk pintu,membuat Yoga yang sangat lemas harus
melangkah dan membukakan pintu kamar tidak lupa diraihnya tas punggung yang ada
dimeja sebelah tempat tidurnya.

''Rupanya kalian sudah bangun..''ucap Yoga pada kedua bocah tadi sesaat setelah membuka
pintu,sedikit aneh karena sebelumnya dia yang selalu terlebih dulu keluar kamar.

''Hari ini sudah siang..''kata bocah tadi memberi tahu.

''Maaf kakak tidak menyadarinya.''ucap Yoga.

''Apakah kalian sudah lapar?..''tanya Yoga dijawab gelengan kepala oleh kedua bocah tadi.

''Maaf hari ini kakak tidak menyiapkan makanan untuk kalian,seperti yang sudah aku
katakan,hari ini tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak karena memang tidak ada lagi
bahan makanan yang tersisa dirumah ini..''tambah Yoga.

''Kakak jangan terlalu khawatir,seperti yang kemarin aku bilang hari ini orang tua kami
telah kembali kerumah.''ucap bocah perempuan.

Yoga tersenyum menanggapi ucapan bocah perempuan dan hanya menganggapnya sebuah
kata yang bocah itu ucapkan untuk menghibur dirinya,agar ia tidak terlalu khawatir.

''Orang tua kami memang sudah kembali...''Kata bocah laki-laki memperjelas ucapan
adiknya.

''Mereka sedang berada dibawah,menunggu kita untuk sarapan bersama..''Tambah anak
laki-laki itu.
TWITTER:@gagukblitarian Page 45


''Apa?...''

Yoga terbelalak,masih belum percaya dengan ucapan kedua bocah tadi.

''Kakak tidak perlu keluar rumah ini,karena mereka sudah membawa banyak bahan
makanan..''

''Benarkah...''

Ucapan kedua bocah tadi benar-benar terlihat meyakinkan membuat Yoga penasaran.Yoga
benar-benar merasa sangat bahagia jika apa yang diucapkan kedua anak itu memang
benar.

Yoga segera mengikuti kedua bocah tadi menuruni anak tangga menuju lantai
dasar,hatinya merasa berdebar-debar merasa lega,setelah cukup lama menunggu akhirnya
dia bisa bertemu dengan orang tua bocah itu.

Yoga semakin tidak percaya dengan apa yang dilihatnya,benar yang dikatakan bocah
itu.Orang tua mereka telah kembali,membuat girang perasaan hati Yoga.

Seorang pria dengan tinggi badan sedang dan badan agak gemuk terlihat duduk dimeja
makan,disebelahnya duduk seorang perempuan dengan tinggi badan hampir sama namun
berbadan jauh lebih kurus,orang tua bocah tadi terlihat seumuran dengan orang tua Yoga.

''Ayah,..Ibu,.. Ini adalah kakak yang selama ini menemani kami dirumah.''ucap bocah laki-
laki memperkenalkan Yoga pada orang tuanya.

Terlihat aneh karena kedua orang tua anak itu terlihat cuek dengan pandangan sayu
menatap kosong sama sekali tidak memperdulikan Yoga bahkan juga tidak memperdulikan
kedua bocah disamping Yoga yang merupakan anak mereka sendiri.

''Paman,bibi perkenalkan nama saya Yoga..Maaf karena selama ini saya menumpang
dirumah ini tanpa seijin paman dan bibi.''ucap Yoga memperkenalkan diri sekaligus
meminta maaf.

Yoga mengernyitkan muka,merasa kecewa karena orang tua kedua bocah tadi masih
bersikap acuh dan sama sekali tidak menanggapinya.

Anak laki-laki tadi menarik kursi agar Yoga bisa duduk,sementara Yoga masih menatap dan
memandang heran pada orang tua kedua bocah tadi.

Kedua bocah itu menuangkan makanan untuk kedua orang tuanya,yang dengan tatapan
mata kosong masih terdiam mematung dengan wajah terlihat seperti orang yang
mengalami depresi tingkat tinggi.

TWITTER:@gagukblitarian Page 46

Yoga duduk tepat disebelah ayah dari kedua bocah dan berhadapan langsung dengan posisi
duduk ibu kedua anak tadi.

Beberapa menit telah berlalu,keadaan masih saja sama,kedua orang tua bocah itu masih
terdiam memandang kearah jauh tanpa memperdulikan apa yang ada
disekitarnya,membuat Yoga jadi serba salah dan tidak bisa mengucap apapun apalagi
membuka percakapan dengan mereka.
Bahkan ayah sang bocah sama sekali tidak menyentuh makanan didepannya,sementara
wanita disampingnya hanya memainkan sendok dengan mengaduk makanan,tanpa
sesendok-pun memasukkan makanan tadi kedalam mulutnya.

Yoga tersenyum kecut melihat keadaan kedua orang tua si bocah,Yoga merasa hidupnya
selama ini sangat menderita dan benar-benar mengalami depresi yang luar biasa,namun
jika diperhatikan lebih seksama sepertinya kehidupan orang tua bocah itu jauh lebih
memprihatinkan dari dirinya.

Yoga semakin heran saat ekpresi wajah ibu dari kedua bocah itu tiba-tiba berubah,beliau
terlihat ketakutan,tangannya yang memegang sendok terlihat gemetar,bahkan saking
gemetarnya membuat sendok yang digenggamnya berbenturan dengan piring sampai
menimbulkan bunyi.
Melihat hal itu,ekpresi wajah suami yang duduk disebelahnya masih saja sama,terdiam
membisu tanpa peduli apapun yang terjadi disekelilingnya.
Yoga menatap kedua bocah yang duduk diseberang meja,wajah mereka terlihat lugu
menikmati sarapan mereka.

Yoga semakin cemas ketika wanita itu merintih dengan tubuh yang masih gemetar,bahkan
rintihannya terdengar semakin keras,membuat Yoga hampir berdiri karena ingin
menenangkannya,namun kedua bocah tadi menahan.

''Sepertinya ibu kami sedang sakit,mungkin karena kelelahan.''ucap si bocah laki-laki pada
Yoga.

Kedua bocah tadi berdiri dibelakang kursi dan memegangi pundak ibu mereka.

''Adik,ajak ibu masuk kedalam kamar.Ibu baru saja melakukan perjalanan jauh,sehingga
sangat kelelahan.''ucap dan suruh si bocah laki-laki.

Bocah perempuan itu lalu memapah tubuh ibunya agar bangkit dari kursi dan
menuntunnya pergi meninggalkan meja makan melangkah kekamar yang terdapat dilantai
dua.

Yoga terdiam bukan hanya heran dengan apa yang dilihatnya tapi juga kecewa karena
sebelumnya dia terlalu berharap banyak pada kedua orang tua bocah itu,merekalah satu-
satunya harapan terakhir Yoga untuk bisa keluar dari tempat itu,namun dengan sikap aneh
mereka,sepertinya Yoga harus lebih bersabar dan akan lebih lama lagi tinggal dan berada
didalam rumah itu.
TWITTER:@gagukblitarian Page 47


''Pergiii...!!''

Terdengar lagi suara teriakan dari lantai dua,membuat Yoga kaget dan bangkit dari
kursinya,Yoga yakin itu adalah suara dari ibu dari kedua bocah.

''Kakak habiskan saja makananmu.''ucap bocah laki-laki kembali menahan Yoga.

''Sebenarnya ada apa?...''tanya Yoga sedikit berbisik dengan wajah yang serius,sementara
ayah dari bocah itu masih diam sama sekali tidak memperdulikan sekelilingnya.

''Aku benar-benar heran dengan sikap orang tua-mu,apa yang menyebabkan mereka
bersikap aneh seperti ini.''ucap Yoga kembali bertanya.

Sementara itu dari lantai atas ibu anak itu masih terdengar berteriak-teriak.

''Jangan ganggu aku pergii..!!!...''

Sama halnya dengan Yoga,bocah laki-laki tadi merasa sangat tidak nyaman menyaksikan
keadaan dan mendengar teriakan-teriakan dari ibunya.

''Orang tua kami tiba-tiba berubah saat mereka tau seluruh barang berharga dirumah ini
raib dijarah penjahat,selain itu mereka bilang telah menemukan banyak hal mengerikan
saat perjalanan ke rumah ini.''

''Sudahlah kakak teruskan saja makannya,aku akan melihat ibu dan menemani adikku.''

Bocah laki-laki tadi lalu bangkit dan melangkah kearah kamar dimana wanita tadi
terdengar berteriak-teriak,meninggalkan Yoga yang masih duduk di kursi makan bersama
sang ayah yang bersikap aneh.

Yoga melirik ayah dari kedua bocah yang tetap terdiam,dari hati kecilnya Yoga merasa
sangat kasihan.

''Paman,sekali lagi saya minta maaf karena menetap disini tanpa ijin,saya juga meminta
maaf karena tidak bisa menjaga barang-barang dirumah ini sehingga ada sekumpulan
orang jahat yang menjarahnya.Saya tau pasti penuh usaha keras untuk membeli dan
mengumpulkan barang-barang itu.''ucap Yoga tidak perduli orang itu mendengar atau
tidak.

''Paman,sebenarnya sudah terlalu lama saya tersesat dan terdampar dirumah ini,saya ingin
pulang.Tolong beritahu dimana sebenarnya jalan agar saya bisa keluar dari tempat
ini..''ucap dan mohon Yoga.

Secara tidak terduga ayah bocah itu menoleh dan menatap wajah Yoga,seperti memastikan
apakah Yoga sosok yang bisa membahayakannya atau tidak.
TWITTER:@gagukblitarian Page 48

Yoga merasa senang akhirnya paman itu bereaksi atas apa yang dia ucapkan.

''Paman tolonglah,beritahu bagaimana caranya agar aku bisa keluar dari kawasan hutan
ini..''

Yoga kembali bertanya dan mengulang ucapannya,namun kali ini reaksi paman itu sedikit
berlebihan dan membuat Yoga sedikit takut.

''Kau akan selamat jika keluar dari rumah ini..Pergilah dari sini..Pergi dari rumah
ini!!!..''ucap paman itu dengan mata yang melotot.

Dengan cukup erat ayah dari kedua bocah itu menggenggam pergelangan tangan Yoga
meskipun mengusirnya namun mimik muka paman itu seolah ingin memberi Yoga
petunjuk tentang sesuatu hal yang terlihat mengerikan.

''Pergilah dari tempat ini,selamatkan dirimu..Kau akan mati jika tetap bertahan dirumah
ini''

Orang itu erat menggenggam pergelangan tangan Yoga,membuat Yoga merasa kesakitan
dan mencoba melepas pegangan pada tangannya.

Beruntung bocah laki-laki tadi datang dan membantu melepaskan pegangan ayahnya dari
tangan Yoga.

''Ayah sangat kelelahan sehingga ayah harus istirahat.''ucap bocah tadi lalu menarik tangan
ayahnya agar bangkit dari duduknya.

''Kakak,maafkan ayahku sepertinya dia juga sangat kelelahan sehingga bersikap diluar
kontrol.''Kata bocah tadi pada Yoga.

Yoga hanya tersenyum membalas ucapan bocah tadi.

Bocah itu lalu mengajak dan menuntun ayahnya untuk beristirahat bersama ibunya
dikamar.
Yoga memegangi pergelangan tangannya merasa tidak percaya dengan sikap aneh yang
ditunjukkan ayah bocah tadi.
Yoga lalu merapikan meja makan dan membereskan makanan yang tersisa
diatasnya,ternyata kedua orang tua bocah tadi benar-benar sama sekali tidak memakan
makanannya.

Yoga kembali terkejut saat memeriksa dan membuka ruang penyimpanan bahan
makanan,ada banyak sekali bahan kebutuhan pokok disana,tidak mungkin jika barang-
barang itu hanya dibawa oleh ayah dan ibu kedua bocah itu.
Yoga melangkah keluar rumah memeriksa dan memastikan apakah ada bekas kendaraan
yang pernah masuk pada kawasan itu.
TWITTER:@gagukblitarian Page 49

Namun tidak ada tanda-tanda ada bekas roda kendaraan,lagi pula disitu tidak ada jalan
yang bisa dilewati kendaraan,sehingga tidak mungkin ada kendaraan yang lewat.

Yoga kembali masuk kedalam rumah dan kembali keruang penyimpanan bahan makanan
lalu memeriksanya.Ada dua karung beras yang dilihat dari besarnya karung pasti beratnya
lebih dari satu kwintal,sehingga tidak mungkin hanya kedua orang tua bocah tadi yang
membawa bahan-bahan makanan tersebut kerumah itu.

''Apa yang kau lakukan?...''tanya bocah laki-laki lagi-lagi datang secara tiba-tiba membuat
Yoga kaget.

''Aku tidak sedang melakukan apa-apa?..''jawab Yoga.

''Orang tuamu membawa banyak bahan makanan,saat mereka kembali kerumah ini apakah
ada orang lain yang juga datang dan membantu mereka.''tanya Yoga.

''Aku tidak tau,karena saat aku terbangun mereka sudah ada didalam rumah ini..''jelas
bocah laki-laki membuat Yoga bertambah bingung.

''Benarkah?...Lalu bagaimana cara mereka membuka pintu,sementara pintu rumah terkunci
dari dalam.''tanya Yoga lagi.

''Ini adalah rumah mereka,sudah pasti orang tuaku punya kunci yang lainnya.''

''Iya benar yang kau katakan,bagaimana kondisi orang tuamu..''

''Mereka sedang istirahat,aku menyiapkan minuman supaya saat mereka bangun tidak
harus turun kebawah.''

''Kalian memang anak yang baik..''

Yoga tersenyum kemudian mengikuti bocah itu kekamar tidur orang tuanya,Yoga ingin
memastikan dan mengetahui kondisi orang tua kedua bocah tadi.













TWITTER:@gagukblitarian Page 50

Bagian 12


Semalam hujan kembali turun dengan derasnya,disertai angin kencang yang membuat
suasana malam benar-benar kembali mencekam meski tidak terdengar lolongan suara
binatang buas,namun gelegar suara petir membuat suasana terlihat lebih menakutkan.

Meskipun hari sudah pagi namun hawa dingin membuat Yoga menutupi kembali tubuhnya
dengan selimut.Baru semalam dia bisa tidur dengan nyenyak.Yoga menuruti kata kedua
bocah yang menyuruhnya untuk memperbanyak istirahat karena hari sebelumnya kondisi
tubuh Yoga sedang tidak terlalu sehat.

Meskipun bersikap aneh,kehadiran orang tua bocah itu membuat Yoga merasa sedikit
lega,setidaknya ada dua orang dewasa yang bisa menemani kedua bocah itu,apalagi
mereka adalah orang tua bocah itu sendiri.

Yoga menggeliatkan tubuhnya mencoba untuk tidak lagi tertidur,apalagi baru saja dia
mendengar kedua bocah tadi sudah mengetuk pintu kamar dan membangunkannya.

Yoga meraih tas punggungnya lalu mengeluarkan baju dan celana olah raga,lagi-lagi
hatinya kembali bersedih,pada saat seperti ini biasanya dia selalu bersiap-siap untuk
berangkat sekolah,dia sering merasa malas kalau ada pelajaran olah raga,apalagi jika
malam sebelumnya turun hujan.
Untuk mengobati rasa rindunya,Yoga melepas pakaian yang dikenakannya lalu
menggantinya dengan pakaian olah raga,Yoga meraih tas dan mengambil sepasang sepatu
yang ada didalamnya kemudian juga memakainya.
Air mata Yoga menetes,betapa dia sangat merindukan kehidupan normalnya.

Yoga segera mengusap air matanya katika mendengar suara bocah yang memanggilnya.

''Kakak ayo kita sarapan bersama..''ucap bocah perempuan yang berdiri didepan pintu.

''Apakah orang tua-mu sudah bangun?...''tanya Yoga.

''Mereka baru saja pergi..''jawab bocah itu,membuat Yoga kaget.

''Mereka pergi kemana?...''ucap Yoga kembali mempertegas ucapannya.

''Mereka sudah pergi meninggalkan rumah ini.''ucap gadis kecil itu terlihat lugu dan jujur.

Mendengar jawaban gadis kecil itu Yoga segera melangkah cepat kearah kamar dimana
sebelumnya orang tua bocah itu beristirahat,letak kamarnya memang berada dilantai
kedua tidak terlalu jauh dari kamar yang Yoga tempati.

TWITTER:@gagukblitarian Page 51

Hati Yoga benar-benar gelisah ketika memastikan kedua orang tua bocah tadi memang
benar-benar tidak ada dikamarnya,Yoga segera berlari kearah dapur dan memeriksa
mungkin saja orang tua bocah itu sedang sarapan disana,namun Yoga semakin kecewa
karena ternyata mereka memang tidak berada disana.

Yoga benar-benar bingung sangat heran sekaligus tidak mengerti dengan sikap aneh orang-
orang yang dijumpainya ditempat itu.
Yoga lalu berlari keluar rumah.Dan benar saja,dihalaman rumah terdapat jejak kaki yang
mengarah keluar pagar.
Jejak yang benar-benar terlihat jelas karena tanah sedang becek akibat hujan yang
mengguyur semalaman.

Yoga segera berlari keluar pagar,namun langkahnya terhenti sejenak saat kedua bocah tadi
berteriak memanggilnya.

''Kakak,kau mau kemana?...''tanya bocah perempuan itu.

''Kami sudah menyiapkan makanan,sebaiknya kau jangan pergi ayo kita sarapan
bersama..''teriak bocah laki-laki.

''Kalian makan saja dulu,nanti kakak akan kembali...Tetap berada didalam rumah dan kunci
pintu,kalian jangan sampai bermain dihalaman apalagi keluar pagar..''

Yoga berteriak pada kedua bocah tadi,posisinya memang sudah berada diluar pagar.

''Kakak!!!...''

Kedua bocah tadi kembali berteriak,namun Yoga sudah terlanjur berlari kearah hutan
mengejar orang tua bocah tadi.
Sepertinya orang tua bocah itu memang belum terlalu lama,karena meski berjarak cukup
jauh,masih terlihat oleh Yoga yang mengejar dibelakangnya.

''Paman...!!''

Yoga berteriak memanggil ayah bocah tadi,karena hanya dia-lah yang Yoga lihat,sementara
keberadaan ibu kedua bocah tadi memang tidak terlihat.

''Paman...!!''

Sekali lagi Yoga berteriak dan kali ini terdengar oleh ayah bocah tadi,sehingga
membuatnya berhenti sejenak dan menoleh.
Namun bukannya terus berhenti dan menunggu Yoga,paman itu malah terlihat ketakutan
dan berlari lebih kencang.

''Paman aku mohon berhentilah..''teriak Yoga sambil terengah-engah menahan napas.

TWITTER:@gagukblitarian Page 52

Yoga terus mengejar orang itu,karena dia-lah satu-satunya harapan yang bisa membawa
Yoga keluar dari hutan itu.

''Paman!..''

''Bukkkkk......

Yoga tersungkur matanya yang menatap kedepan tidak melihat kebawah sehingga tidak
menyadari ada sesuatu yang menghalangi kakinya membuatnya langsung jatuh tersungkur
kedepan.
Yoga segera bangun sejenak dia menoleh untuk memastikan benda apa yang membuatnya
terjatuh.

''Aaahhhkkk!!..''

Yoga berteriak panik,tidak percaya dengan apa yang membuatnya terjatuh.
Benda yang dipikirnya hanya batang pohon lapuk ternyata adalah sesosok mayat manusia
dengan bekas luka cakaran yang sangat mengerikan,bagian kepala mayat itu hancur
dengan bagian perut terlihat robek menganga sehingga usus dan jeroan mayat tadi ter-urai
keluar.

Melihat hal mengerikan itu tubuh Yoga gemetar namun sesaat kemudaian dia berhasil
mengendalikan perasaannya,dengan tertatih dan masih gemetaran membayangkan mayat
itu Yoga kembali berlari mengejar ayah si bocah yang kini sudah jauh berada didepannya
dan tak lagi terlihat.

Nafas Yoga tersengal-sengal,sangat mudah mengikuti jejak pada semak belukar,karena
setiap ada yang lewat,akan ada bagian semak yang tersibak sehingga tinggal
mengikutinya,namun sekarang Yoga sudah berada didalam hutan dan tidak ada lagi
semak.Kawasan hutan jauh lebih gelap dibandingkan kawasan semak belukar,sehingga
Yoga harus lebih jeli memeriksa jejak langkah paman tadi.

Yoga terus melangkah semakin masuk kedalam hutan mengikuti jejak langkah kaki paman
tadi,berharap langkah itu mengarah keluar hutan.
Namun arah jejak langkah tadi terlihat tidak beraturan,bahkan dibeberapa kawasan jejak
tadi justru terlihat hanya berputar melewati tempat yang sama,membuat Yoga kembali
menelan ludah dan sangat yakin kalau arah langkah kaki paman tadi sama sekali tidak
mengarah keluar hutan.

Di saat mulai putus asa,Yoga merasa senang karena sedikit jauh didepannya dia kembali
melihat sosok tubuh paman tadi,terlihat jelas beliau mulai kelelahan,langkahnya-pun tidak
secepat tadi bahkan beberapa kali beliau terlihat berhenti membuat Yoga merasa mudah
untuk semakin mendekat.

''Paman..''

TWITTER:@gagukblitarian Page 53

Ucap Yoga setelah posisinya benar-benar dekat dengan orang itu,namun tanggapan paman
tadi masih saja aneh,beliau justru kembali terlihat ketakutan dan mencoba berlari
menghindar.

''Paman aku mohon,berhentilah sebentar..''

Yoga mengejar dan kembali mendekati paman tadi.

''Jangan ganggu aku,pergilah..Aku tidak ingin kau mendekat.''

Paman itu terlihat gemetar ketakutan,mencoba menghindar dan menjaga jarak dengan
Yoga.

''Paman aku mohon.Aku tidak akan pergi dari sini karena sebelumnya aku sudah berhari-
hari mendunggu kedatangan paman.''ucap Yoga.

''Paman aku mohon,bertitahu akun jalan untuk keluar dari hutan ini,aku sudah lama
berada ditempat ini,tolong bawa aku keluar dari tempat ini,paman aku sangat merindukan
orang tuaku..''

Yoga kembali memohon dan mendekat kearah ayah bocah yang sekarang berhenti dan
tidak lagi berusaha menghindari-nya.

''Apa kau bukan bagian dari mereka?...''tanya paman tadi tiba-tiba bisa bersikap serius.

''Benar kau bukan bagian dari mereka?...''

Paman itu kembali mengatakan dan mengucapkan pertanyaan yang sama membuat Yoga
bingung,bahkan sekarang beliau malah mendekat dan memegangi kedua lengan Yoga.Tidak
lagi menghindar, bahkan dengan aneh menatap dan memeriksa tubuh Yoga.

''Hah,kau memang benar-benar bukan bagian dari mereka..Hahaha''

''Aku sama sekali tidak mengerti dengan sikap paman yang aneh..''

Yoga benar-benar merasa heran dan tidak mengerti dengan sikap orang itu,apalagi saat
orang yang dipanggilnya paman itu malah menatap dan tertawa sinis membuatnya benar-
benar semakin bingung.

''Paman tempat ini sangat berbahaya,dimana istri paman?..''

Pertanyaan Yoga membuat orang itu berhenti tertawa dan ekpresi wajahnya berubah
menjadi sedih.

''Selamatkan dia!!..Tolonglah istriku..''

TWITTER:@gagukblitarian Page 54

''Paman aku sama sekali tidak mengerti..''

''Dia masih berada disana,dirumah mengerikan itu,dan dia akan segera mati.''

''Paman aku tidak mengerti maksud paman,di mana istri paman sekarang?..Apakah paman
bertengkar dan menyakitinya?...Tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi..''

''Aku sangat mencintai istriku,..Aku sangat mencintainya..Kami tersesat,Kami juga punya
anak,kami ingin kembali,tapi bukan mereka..mereka buas.''

Yoga semakin tidak mengerti dengan ucapan dan sikap paman itu.

''Hahahahahahaha.....''

Sikapnya kembali berubah dari yang semula sedih menjadi terlihat geram,lalu tertawa
terbahak-bahak kadang kembali terlihat marah,membuat Yoga berpikir kalau ayah kedua
bocah itu ternyata memang benar-benar bukan orang yang waras.
Namun Yoga bingung karena ada kalanya sikap orang itu terlihat sangat serius.

''Tempat ini memang sangat berbahaya,tapi rumah yang kau anggap aman itu jauh lebih
mengerikan.Jika tidak percaya,kembalilah.Pertajam matamu dan perhatikan semuanya
dengan seksama.''

''Apa sebenarnya maksud paman?...''

''Hahahahahahaha''

Orang itu kembali tertawa,setelah sebelumnya bersikap serius membuat Yoga semakin
tidak mengerti dan bisa memahami sikap orang itu.
Genggaman tangan orang itu pada ke-dua lengan Yoga semakin erat,kemudian dia
mendekatkan wajahnya pada Yoga.

''Jika kau masih masih punya waktu perhatikan air yang mengalir,lihatlah sinar lampu yang
menyala jangan sampai terangnya membutakan matamu.Tatap dan perhatikan dengan
seksama sampai kau tersadar,setelah itu berlarilah.Meskipun kau tidak akan mungkin bisa
selamat,setidaknya kau sudah berusaha untuk menyelamatkan dirimu.''

''Apa yang sebenarnya paman katakan?...''

Lagi-lagi paman tadi membisikkan kata yang aneh,sehingga Yoga kembali bertanya agar
orang itu memperjelas maksud ucapannya.
Namun bukannya menjelaskan maksud kata-katanya paman tadi malah melepas
genggamannya dan mendorong tubuh Yoga kebelakang.
Yoga mampu mengendalikan tubuhnya sehinggat dorongan orang itu tidak sampai
membuatnya jatuh terjengkang,sementara orang itu justru kembali berlari menjauh dan
meninggalkan Yoga.
TWITTER:@gagukblitarian Page 55


''Paman..!''

Lagi-lagi Yoga memanggil dan mengejar orang itu.

Setelah berlari cukup jauh orang itu akhirnya berhenti,bukan karena menunggu Yoga yang
berlari dibelakangnya melainkan karena segerombolan serigala yang menghadangnya.

''Grrrrr...''

Serigala-serigala itu terdengar mengerang,menunjukkan taringnya yang tajam,membuat
tubuh orang itu gemetar.
Yoga juga tidak kalah terkejut,apa yang dia rasakannya hampir sama dengan ketakutan
yang dirasakan paman yang berdiri beberapa meter dihadapannya.
Yoga menelan ludah berada semakin dekat dalam bahaya ketika gerombolan serigala itu
perlahan berpencar dan mengelilinginya.

Yoga tidak mungkin bisa berlari,dia juga tidak membawa apapun dan juga tidak bisa
menemukan apapun untuk menghalau serigala-serigala itu.
Yoga melirik kearah paman yang tubuhnya semakin bertambah gemetar,Yoga berharap
paman itu membawa senjata api berupa pistol atau semacamnya,karena ada kemunginan
serigala-serigala itu akan merasa takut mendengar suara tembakan.
Namun Yoga harus kembali menelan ludah,karena paman itu justru terlihat lebih ketakutan
darinya.
Yoga sudah putus asa pada titik itulah dia mulai pasrah dengan nasib buruk yang akan
menimpanya.

Serigala-serigala itu nampak lebih tertarik dengan tubuh Yoga,karena semua serigala justru
lebih memilih mengendus dan mendekat ke arah Yoga.Melihat kesempatan itu paman tadi
terlihat melangkah pelan menjauh dari gerombolan serigala yang mengelilingi Yoga.

Yoga menghela napas dan menata hatinya untuk siap mendapat terkaman dari para
serigala yang berada hanya beberapa kaki mengelilingi tubuhnya.
Serigala-serigala itu menunjukkan taringnya dengan air liur yang menetes menggertak
mangsa yang sudah tidak berdaya dihadapannya.

Yoga memejamkan mata dan menengadahkan kedua tangannya ketika akhirnya ada se-
ekor serigala yang melompat menerjangnya.
Yoga terjatuh kesamping,kedua tangannya masih menengadah menghalangi agar terkaman
serigala tidak terlebih dahulu mengenai wajahnya.

Yoga membuka matanya saat mendengar serigala tadi me-ngaing,ternyata serigala itu tidak
sampai menubruk dan menyentuh tubuhnya.

TWITTER:@gagukblitarian Page 56

Ada sesosok mahluk lain yang berdiri tepat didepan tubuh Yoga yang tergeletak
ditanah.Mahluk dengan tubuh yang jauh lebih besar dari serigala-serigala itu,dengan mata
merah menyala dan kuku-kuku panjang yang terlihat tajam.
Mahluk itu menggenggam leher serigala yang tadi melompat kearah tubuh Yoga,dia yang
menahan serangan serigala itu dan menangkapnya.

Mahluk itu melempar tubuh serigala tadi kearah jauh,membuat tubuh serigala tadi
menghantam sebuah pohon besar.
Serigala tadi terdengar mengaing dan merangkak perlahan kembali bergerombol dengan
kawanannya.
Yoga melirik kearah gerombolan serigala yang berkumpul,rupanya ada sesosok lagi
mahluk lain yang sejenis dengan mahluk yang berada tepat dihadapannya.

''Haummmm...Grrrrrrhhhhsss!!!!!!....''

Mahluk itu terdengar mengeluarkan suaranya yang mengerikan,hingga terdengar
bergemuruh keseluruh bagian hutan,terlihat taringnya yang panjang dengan wajah yang
terlihat buas dan mengerikan.
Yoga yakin jenis mahluk dihadapannya itu adalah penguasa hutan,terlihat dari serigala-
serigala tadi yang terlihat takut dan patuh pada mahluk itu.

Yoga kembali memejamkan matanya,ketika mahluk besar yang jauh mengerikan pemimpin
dari segerombolan serigala tadi mendekat dan mengendus tubuhnya.
Dia semakin mengernyitkan mukanya ketika mahluk tadi mengendus dan menjilati bagian
wajah-nya.
Tidak penting memikirkan lebih lanjut mengenai sejenis hewan apakah mahluk yang saat
ini siap menerkamnya.
Yoga hanya bisa tegelatak pasrah dengan apa yang akan dilakukan mahluk itu terhadap
tubuhnya.

''Grrrhhhhhhhhh........??!!?!!

Mahluk itu kembali mengerang,namun Yoga seakan sudah mati rasa,sehingga dia tidak lagi
takut apalagi memejamkan mata.

''Herrrr...''

Mahluk itu kembali mengeluarkan suara,mungkin mencoba menggertak dan menakuti
Yoga.Gigi taringnya yang tajam hanya beberapa senti jaraknya dari wajah Yoga,sehingga air
liur berupa lendir yang menjijikkan menetes mengenai wajah ramaja tanggung tersebut.
Cukup lama mahluk mengerikan itu mengendus bagian kepala Yoga,melihat Yoga tidak
bereaksi membuat mahluk itu kesal lalu dengan tangan kanannya yang penuh bulu dan
kuku panjang yang tajam mahluk itu mencengkram leher Yoga.
Mahluk tinggi besar mengerikan itu berdiri dengan tegapnya seakan menunjukkan
kuasanya akan hutan,namun tangannya masih menggenggam leher Yoga sehingga
TWITTER:@gagukblitarian Page 57

membuat tubuh remaja itu menggantung,melihat Yoga mengejang mahluk itu segera
melemparnya kearah depan.

Mahluk yang melempar tubuh Yoga melompat kearah dimana sesosok mahluk yang lain
berdiri di antara gerombolan serigala,kemudian sekelompok mahluk mengerikan itu justru
malah meninggalkan badan Yoga yang terkulai lemas tergeletak diatas tanah yang basah.

Yoga terbatuk-batuk tubuhnya kembali mengejang,beruntung jantungnya masih bisa
berdetak sehingga dia bisa mengatur kembali napasnya,sudah pasti Yoga tidak akan
mungkin bisa kembali bernapas andai saja mahluk tadi mencengkram lehernya lebih lama.

Yoga berusaha mengumpulkan tenaganya,merangkak mencoba berdiri.
Yoga meraba lehernya,kali ini dia beruntung karena cengraman mahluk tadi hanya
mengambang tidak sampai membuat kepalanya terputus dan terpisah dari bagian
tubuhnya.

Yoga kembali menyelusuri hutan,berjalan tertatih-tatih sempoyongan mencoba mencari
jejak ayah dari kedua bocah yang tadi berlari menyelamatkan diri.

Erangan mahluk menyeramkan tadi kembali terdengar bergemuruh,di ikuti pula suara
teriakan minta tolong manusia,gerombolan serigala juga terdengar menyalak-nyalak.

Yoga menatap sekelilingnya dan memperhatikan dengan seksama asal suara itu.
Yoga sangat yakin teriakan suara manusia yang dia dengar berasal dari mulut sang paman
yang merupakan ayah dari kedua bocah yang dikejarnya sampai kedalam hutan.

Yoga kembali melangkah semakin dekat dengan arah suara lolongan serigala yang
menyalak.

Gerombolan serigala dengan dua sosok mahluk itu terlihat,membuat Yoga segera
berlindung dan bersembunyi dibalik pohon.
Tubuh Yoga kembali gemetar dan matanya kembali berkaca-kaca,ketika menyadari di
antara gerombolan serigala buas dan dua sosok mahluk aneh terlihat ayah dari kedua
bocah yang berteriak ketakutan.

''Tolong jangan bunuh aku..''

Orang itu terdengar memohon,namun mahluk menyeramkan itu sama sekali tidak
mengasihani dan malah mencabik tubuhnya hingga tersungkur.
Dia yang masih bernyawa terkapar bersimbah darah masih mencoba merangkak dengan
luka menganga dibagian dada dan perutnya merintih menahan rasa sakit yang luar
biasa,dengan suara yang tidak lagi terdengar jelas tetap mencoba meminta belas kasihan
kepada mahluk menyeramkan yang menyiksanya.Tidak ada ampun bagi orang itu,mahluk
menyeramkan tadi malah menancapkan kukunya yang tajam pada bagian dada yang
langsung tembus ke jantung orang itu.
Ayah kedua bocah tadi meregangang nyawa dan darah kembali menyembur dari tubuhnya.
TWITTER:@gagukblitarian Page 58

Kawanan serigala kembali menyalak ingin segera menghisap darah yang mengalir dari
tubuh yang telah tak bernapas itu.

''Grrrrrrrsss....''

Mahluk menyeramkan itu kembali mengerang,merasa puas telah berhasil menyiksa dan
membunuh mangsanya.Tubuh yang sudah menjadi bangkai itu di lemparkannya kearah
kawanan serigala,membuat serigala-serigala itu saling berebutan mencabik dan memangsa
daging dan tulang dari orang yang bernasib nahas tersebut.





































TWITTER:@gagukblitarian Page 59

Bagian 13


Di balik pohon,berada dijarak agak jauh dari segerombolan mahluk buas,dengan
gemetaran Yoga segera merangkak menjauh dari tempat itu,ia lalu berlari mengeluarkan
tenaganya yang masih tersisa,terseok-seok tanpa arah diantara pepohonan,hatinya benar-
benar kalut,ayah dari kedua bocah yang seharusnya menjadi satu-satunya harapan agar
bisa mengeluarkannya dari kawasan hutan telah tewas secara tragis.

Yoga menyandarkan tubuhnya pada sebuah kayu besar mengatur napasnya yang sudah
terengah-engah,badannya masih gemetaran,cukup jauh dia berlari,kakinya seolah sudah
tidak mampu lagi digerakkan.
Beberapa kali Yoga harus jatuh dan tersungkur,membuat badannya kotor belepotan penuh
dengan lumpur,tetesan embun yang bercampur dengan air hujan yang menetes dari
dedaunan juga membuat tubuhnya basah kuyup.

Masih dengan posisi tubuh bersandar dipohon,Yoga menyadari ada yang aneh dengan
tetesan air yang menetes ke lengan dan sebagian tubuhnya,dia menengadahkan telapak
tangannya,cairan itu berwarna merah kehitaman dengan bau anyir yang
menyengat.Menyadari ada yang aneh dengan cairan yang menetes Yoga mendongakkan
kepalanya ke atas.

''Aarrrkkk....

Yoga menjerit rasa ngeri membuatnya tak mampu lagi menahan gemetar pada
tubuhnya,kakinya tidak mampu menopang tubuh sehingga dia terjengkang kebelakang.

Nampak tubuh manusia tergantung pada pohon tepat dimana Yoga tadinya berdiri,terlihat
sesosok tubuh manusia yang lagi-lagi tidak bernyawa bernasib mengenaskan,bagian
tubuhnya hancur tercabik-cabik dan bagian mulutnya robek sampai kebelakang
kepala,bagian dadanya menancap pada dahan pohon sehingga membuat bangkai itu
terlihat mengggantung.

Yoga merangkak kebelakang,merasakan ke-ngerian yang sangat luar biasa,Yoga merintih
ketakutan,wajahnya mengernyit merasa tidak sanggup menatap apa yang ada di
hadapannya.

''Akkkk-Arrkkk,ahkkk....!!

Yoga kembali menjerit sejadi-jadinya,ketika merangkak kebelakang lagi-lagi dia
menemukan sesosok bangkai manusia terlihat bersandar pada pohon dengan kepala nyaris
lepas dari bagian tubuhnya.

Yoga merangkak terhuyun-huyun mencoba bangkit dan kembali berlari,mencoba menjauh
dari lokasi mengerikan itu.
TWITTER:@gagukblitarian Page 60


Yoga menyibak rimbunnya semak belukar,tidak perduli dengan luka gores ditubuhnya
akibat bersentuhan dengan bagian tanaman semak yang tajam,Yoga juga tidak lagi
mempedulikan kemungkinan adanya ular atau binatang buas yang berada dibalik semak
yang dia pikirkan hanyalah berlari dan terus berlari tanpa arah dan tujuan yang
pasti,berharap menemukan jalan keluar dari hutan.

Yoga keluar dari semak,ternyata dia telah sampai dipesisir sungai dimana sebelumnya dia
pernah menyisir tempat itu berulang kali.
Yoga melangkah mendekat pada air sungai yang mengalir,berniat membersihkan kotoran
yang menempel pada tubuhnya,namun belum sempat dia menyentuh air dia kembali
dikejutkan dengan sesosok mayat yang mengapung,membuatnya kembali berlari menjauh
kearah hulu sungai.

Yoga kembali berjalan melangkah dipesisir sungai kearah yang berlawanan dengan arus
air,dia kembali harus berlari disaat kembali mendapati sosok mayat manusia dengan tubuh
hancur dan tulang belulang yang berserakan.
Terdapat sebelah sepatu boot dengan bagian terlihat robek akibat bekas gigitan.
Sepatu boot milik penjahat yang waktu itu menendang dan menyiksanya.

Yoga kembali menyibak semak belukar,dia masih ingat dengan kawasan yang pernah
disisirnya itu,dan juga masih hafal dengan jalan untuk kembali menuju ke rumah kedua
bocah.

Perasaan Yoga benar-benar berkecamuk,dia benar-benar sedih dan merasa sangat miris
dengan berbagai hal mengerikan yang telah di alaminya,dia benar-benar kecewa karena
sampai saat itu masih belum bisa keluar dari kawasan hutan yang penuh mara bahaya.

Dengan lunglai Yoga membuka pintu pagar rumah lalu menutupnya kembali.
Menyesal karena dia harus kembali tidak dengan satu hasil apapapun namun malah dengan
rasa duka yang mendalam dihatinya.
Jejak ayah kedua bocah itu dengan jejak kakinya saat meninggalkan rumah masih
terlihat,membuat rasa sedih Yoga semakin menjadi-jadi,dia juga sangat bingung harus
bagaimana dan dengan cara apa menjelaskannya kepada kedua bocah.

Pintu rumah terlihat tertutup,kedua bocah tidak berada didepan pintu,inilah pertama
kalinya mereka tidak menunggu dan menyambut Yoga saat dia kembali kerumah
itu,namun dilihat dari jejak pada tanah basah dihalaman rumah,Yoga sangat yakin kedua
bocah tidak meninggalkan rumah.

Yoga duduk diteras dan melepas sepatunya,tidak mungkin dia masuk kedalam rumah
memakai sepatu yang penuh lumpur karena akan mengotori lantai.
Yoga meringis menahan perih pada kakinya yang penuh luka lecet.

Yoga membuka pintu yang tidak terkunci,lalu melangkah ke arah dapur menuju kamar
mandi yang ada disana.
TWITTER:@gagukblitarian Page 61

Setelah sampai di kamar mandi Yoga lalu menyalakan kran air dan membersihkan
tubuhnya,dia menghela napas,melewati peristiwa buruk seolah membuatnya telah mati
rasa sehingga dia harus berusaha menenangkan pikirannya dan mencoba kembali bersikap
normal.

Yoga menatap sekeliling kamar mandi,teringat kata-kata ayah kedua bocah sebelum
meninggal,beliau bilang rumah ini sangat berbahaya,Yoga membenarkan apa yang beliau
katakan seluruh kawasan yang dia tempati sekarang memang sangat berbahaya,kecuali
jika dia bisa keluar dari kawasan hutan.

Yoga kembali memperhatikan sekelilingnya dengan seksama,namun semua kelihatan
masih normal tidak ada hal aneh yang di jumpainya,dia berpikir hanya dirinya saat ini yang
masih belum bisa bersikap normal atas peristiwa sulit yang telah dilaluinya.

Yoga memutar kran untuk mematikan air,lalu dia duduk dan berjongkok menyalakan air
dari kran lain yang letaknya berada dibagian bawah,Yoga membersihkan
sepatunya,tekanan air yang kuat membuat lumpur dan kotoran terlepas.Melihat aliran air
dari kran membuat Yoga kembali teringat ucapan dari paman itu.dimana beliau
mengatakan bahwa dia harus memperhatikan keadaan sekelilingnya dengan lebih
seksama.

''Jika kau masih masih punya waktu perhatikan air yang mengalir,lihatlah sinar lampu yang
menyala jangan sampai terangnya membutakan matamu.Tatap dan perhatikan dengan
seksama sampai kau tersadar,setelah itu berlarilah.Meskipun kau tidak akan mungkin bisa
selamat,setidaknya kau sudah berusaha untuk menyelamatkan dirimu.''

Itulah ucapan paman itu yang masih Yoga ingat dan masih terngiang-ngiang ditelinga
Yoga,membuatnya kembali bingung.

''Apa sebenarnya maksud dari setiap kata yang beliau ucapkan?..Aku sama sekali tidak
mengerti..''

Yoga bergumam dan memengangi kepalanya yang pusing mencoba mengartikan dan
memahami ucapan paman tadi yang sebagian terdengar ngawur.
Yoga kembali menghela napas,mencoba kembali tenang dan tidak lagi memikirkan hal-hal
yang semakin membebani pikirannya sehingga membuatnya semakin depresi.
Yoga berusaha sejenak melupakan berbagai kata yang di ucapkan ayah kedua bocah
ataupun berbagai peristiwa mengerikan yang hari ini dialaminya.

Yoga selesai membersihkan sepatunya,sehingga dia kembali memutar kran mematikan
saluran air,Yoga kemudian bangkit dari duduknya sambil memegangi sepatunya yang
basah.

''Krekkk..

TWITTER:@gagukblitarian Page 62

Yoga kembali menghela napas dan menggelengkan kepalanya,merasa sangat ceroboh
karena saat dia berdiri tali sepatunya masih melilit pada kran air sehingga membuat kran
air itu patah.
Yoga memejamkan mata,berusaha bersikap tenang agar tidak lagi ceroboh,badannya
menggigil sehingga dia harus segera ke kamarnya untuk mengganti pakaian.

Yoga hanya memiliki sepasang baju yang dipakainya saat kecelakaan,namun setelah dia
menemukan tas punggungnya ada dua pasang baju lain yang bisa dipakainya,sehingga dia
bisa berganti pakaian dan mencuci pakaian yang lainnya.

Yoga melangkah ke luar kamar mandi,namun baru beberapa langkah Yoga segera kembali.
Yoga merasa ada yang aneh,dia menatap kran air yang tanpa sengaja dia patahkan dan saat
ini tergeletak pada lantai kamar mandi.
Yoga membungkuk dan memungutnya,kran air itu masih utuh.
Yoga kembali berjongkok lalu meraba pada dinding namun semua rata sama sekali tidak
ada lubang bekas pipa penghubung kran.
Seharusnya ada pipa yang menyatu dengan kran air yang patah tadi,namun Yoga tidak
menemukannya.
Yoga benar-benar bingung dan merasa heran,bagaimana mungkin kran air bisa
mengalirkan air sementara tidak ada pipa yang menjadi penyalur aliran air.

''Apakah aku hanya salah lihat atau apakah mungkin karena depresi sehingga membuat
pikiranku menjadi tidak waras.''

Yoga benar-benar tidak percaya dengan apa yang di alaminya dan merasa tidak yakin
dengan apa yang dia lihat.
Yoga berdiri menatap pada kran air lain yang masih menempel pada dinding kamar
mandi,Yoga perlahan mendekatkan tangannya memegang kran air itu.

''Kreekk..''

Yoga mematahkan dan mencabut kran air tadi dari tembok,namun tidak ada air yang
menyembur keluar membuatnya semakin terkejut.
Bahkan yang membuatnya bertambah terkejut,saat dia kembali meraba pada dinding
tembok dimana kran tadi terpasang,lagi-lagi tidak ada pipa paralon yang menjadi
penghubung air,tembok itu terlihat sama ratanya dengan bagian lain tanpa ada lubang
yang terdapat disana.

Yoga menimang dan menatap kran air yang masih digenggamnya,terlihat tidak aneh jika
dibanding tembok tempat kran air itu terpasang.
Yoga kembali memeriksa dengan seksama.

''Crasssssssss.......

''Aahhkk..!!''

TWITTER:@gagukblitarian Page 63

Yoga berteriak kaget dan melepaskan kran air dari tangannya,saat dia memeriksa dan
memutar kran tiba-tiba air menyembur dan mengenai badannya.

Air masih menyembur dari kran air yang tergeletak dilantai kamar mandi,membuat
jantung Yoga kembali harus berdetak kencang.

''Jika kau masih masih punya waktu perhatikan air yang mengalir,lihatlah sinar lampu yang
menyala jangan sampai terangnya membutakan matamu.Tatap dan perhatikan dengan
seksama sampai kau tersadar,setelah itu berlarilah.Meskipun kau tidak akan mungkin bisa
selamat,setidaknya kau sudah berusaha untuk menyelamatkan dirimu.''

Yoga kembali terngiang kata-kata paman tadi,membuat tubuhnya kembali gemetar,dia
melangkah mundur dan lewat pintu dapur dia berlari kehalaman belakang rumah.

Yoga berkeliling sambil mendongakkan kepalanya menatap atap rumah dan tidak ada
apapun yang dijumpainya disana,tidak ada panel tenaga surya yang bisa mengalirkan
listrik seperti yang selama ini ia bayangkan.
Lalu bagaimana lampu dirumah itu bisa menyala,sementara tidak ada kabel atau saluran
listrik yang di hubungkan pada rumah itu.

Yoga masuk kembali kedalam dapur,sementara kran yang tergeletak tadi masih
menyemburkan air.
Yoga menatap kesekeliling,lalu menatap saklar atau sekakel yang digunakan untuk
menyalakan dan mematikan lampu ruang dapur.Yoga menekan tombol menyala pada
saklar tadi membuat lampu benar-benar menyala.

Yoga mengambil sendok makan dan kembali melangkah kearah dinding dimana saklar
lampu menempel disana.

''Krekk..''

Yoga mencongkel saklar tadi sehingga terlepas dari dinding tembok.
Dan benar saja,dinding tembok terlihat rata,tanpa ada lubang apalagi kabel yang menjadi
penyalur arus listrik.

Yoga menghampiri meja makan dan mengangkat kursi ke-atasnya agar dia bisa meraih
lampu yang terdapat disana.Yoga naik keatas meja dan kursi tadi lalu meraih dan mencabut
lampu tanpa takut pada aliran listrik yang mungkin membuatnya ter-setrum.

Yoga memegang dan menarik lampu itu sampai terlepas dari plafon.
Tidak ada kabel disana,sementara lampu yang sudah berada di genggaman Yoga masih
menyala,membuat Yoga melemparkan lampu tadi ke lantai.

Yoga turun dari kursi dan meja yang di naikinya,lalu berdiri menatap lampu yang
tergeletak dilantai dengan kondisi tidak rusak dan masih tetap menyala.

TWITTER:@gagukblitarian Page 64

Tubuh Yoga kembali lemas,sekarang dia mulai mengerti maksud ucapan paman tadi.Tidak
ada satupun hal yang benar pada tempat itu,semuanya sangat mengerikan.
Pantas saja dia dan istrinya bersikap aneh,mereka terlihat sangat depresi,itu pasti karena
mereka mengalami hal yang sama dengan apa yang Yoga alami.

Yoga kembali menghela napas dan berdiri dengan menyandarkan tubuhnya pada
tembok,baginya semua hal terlihat serba membingungkan dan juga sangat mengerikan.
Jika benar apa yang paman itu katakan,mungkin selamanya Yoga akan terdampar ditempat
itu tanpa bisa kembali,kalaupun dia bisa berlari tidak mungkin dia bisa selamat apalagi
menemukan jalan keluar.

Terdengar suara teriakan dari lantai atas.
Dia yakin teriakan itu berasal dari wanita yang merupakan istri paman itu.

''Apakah dia masih hidup?...''

Yoga bergumam lalu segera berjalan naik kelantai atas,kearah dimana wanita itu berteriak.

''Tidak!..Jangan..Tidakkkk...'''

''Ahkkk!!...''

Wanita itu terdengar kembali berteriak dan menjerit ketakutan.
Yoga segera berlari masuk ke dalam kamar dimana wanita itu berada.

''Apa yang kalian lakukan?....!!''

Mata Yoga terbelalak tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.Kedua bocah itu berubah
menjadi beringas,mata mereka menjadi merah menyala dengan jari kuku yang telah
berubah menjadi panjang.
Kedua bocah itu menyiksa dan mencabik tubuh wanita yang sudah tidak
berdaya,sementara wanita itu terkulai lemas penuh luka cakaran dengan wajah sangat
ketakutan.

''Hentikan!!.. Apa yang kalian lakukan?...''

Yoga kembali berteriak lalu berlari menghampiri dan menghalangi kedua bocah yang telah
berubah beringas dan menjadi mengerikan agar tidak semakin menyakiti wanita itu.

Mata kedua bocah masih terlihat merah menyala,tiba-tiba tubuh mereka menjadi
membesar dengan bulu lebat yang perlahan muncul disekujur tubuh mereka,dari mulut
mereka keluar taring panjang yang sangat tajam.
Kedua bocah tadi berubah menjadi dua sosok mahluk mengerikan sama persis seperti yang
tadi Yoga jumpai saat berada di tengah hutan.

TWITTER:@gagukblitarian Page 65

Wanita tadi semakin histeris,sementara Yoga yang berada didepannya kembali terbelalak
tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.

''Grrrrrrr!!!...''

Kedua mahluk itu mengeluarkan suara yang mengerikan,masih sama dengan yang Yoga
dengar saat dihutan.

''Tidak,....Kalian tidak boleh menyakitinya.''ucap Yoga sambil menengadahkan kedua
tangannya melindungi wanita yang tidak berdaya di belakangnya.

''Kalian tidak boleh menyakitinya!..''

Yoga kembali berteriak,membuat mahluk tadi marah dan mengibaskan tangannya kearah
tubuh Yoga.

''Buukk...

Kibasan tadi membuat tubuh Yoga terpental menabrak dinding kamar,seketika Yoga
tersungkur dan tergeletak dilantai.

Wanita tadi semakin ketakutan,sementara kedua mahluk itu terlihat semakin
geram,kemudian tangannya yang besar dengan kukunya yang tajam mencengkeram tubuh
wanita itu,membuat Yoga miris dan terus berteriak.

''Hentikan.!!!.Jangannnnnnn!!!...''

Yoga berteriak,melihat tubuh wanita itu terjepit ditangan besar mahluk itu,mata wanita itu
terbelalak dengan darah yang perlahan mengucur dari mata dan mulutnya.

''Darrr.....

Seperti meledakkan balon yang berisi air,darah dan daging wanita itu
berserakan,menyiprat ke seluruh penjuru kamar.Mahluk itu membunuh wanita itu dengan
tragis.

Yoga ternganga,mulutnya tidak mampu lagi bicara menyaksikan kengerian yang lagi-lagi
dialaminya,dia mencoba merangkak keluar kamar,setelah itu setengah tidak sadar dia
berlari turun dari lantai dua dan segera melangkah cepat keluar rumah.

Yoga membuka pagar dan kembali menerobos semak belukar tanpa mampu menoleh lagi
kebelakang,segerombolan serigala anjing hutan dan binatang buas lainnya terdengar
menyalak dikanan kiri Yoga yang sedang berlari.

Suasana hutan tiba-tiba berubah menjadi riuh,semua binatang buas yang menghuninya
saling sahut mengeluarkan suara mereka.
TWITTER:@gagukblitarian Page 66


Yoga tiba di pesisir sungai dan berusaha terus berlari tanpa mengindahkan keadaan
disekelilingnya,dia jatuh tersungkur kakinya menabrak batu,namun dia terus merangkak
kedepan,ia menemukan dan meraih tongkat kayu yang tergelak,tongkat yang selama ini
pernah dia pakai.

Yoga mencoba bangkit dengan berpegangan pada tongkat kemudian kembali bergerak
dengan langkah kaki yang sudah tidak beraturan.

Pada batas pesisir sungai yang berbatu Yoga kembali menemukan sesosok tubuh yang
terkapar.
Yoga melangkah mendekat dan menatap sosok tadi.Seorang manusia yang masih bernapas
dan terlihat ketakukan setelah melihat dan menyadari keberadaan Yoga.

''Jangan mendekat...''Ucap orang itu mencoba menggeser tubuhnya menjauh dari Yoga.

''Tenganlah paman..''

Yoga berusaha menenangkan kemudian kembali mendekati tubuh orang itu.

''Aku bukan bagian dari mereka,aku hanya seorang pelajar yang tersesat disini,lihatlah baju
olah raga yang aku pakai..''Kata Yoga kembali meyakinkan orang itu.

Orang itu merintih dan terlihat tidak lagi takut terhadap Yoga,badannya memang penuh
dengan luka.

''Paman tempat ini sangat berbahaya,binatang-binatang buas itu sedang
mengejarku,sebentar lagi mereka pasti akan tiba disini,kita harus pergi..''

Orang itu mencoba bangun,melihat lukanya yang parah Yoga segera membantu dan
memapahnya.
Yoga menarik tangan paman itu dan membantunya naik keatas bebatuan besar,setelah
sampai diatas Yoga kembali memapahnya.

''Aku sudah tidak sanggup..''Kata paman itu.

Tubuh paman itu semakin berat,beliau memang sudah tidak mungkin lagi berjalan.

''Kita berhenti disana paman..''

Yoga kembali memapah paman itu dan mengarahkannya pada bagian batu yang lebih
datar.
Yoga membantu menyandarkan tubuh paman tadi pada bebatuan,lalu memeriksa luka
pada tubuh paman itu,luka robek dibagian dadanya cukup menganga.

TWITTER:@gagukblitarian Page 67

Namun belum selesai Yoga memeriksa luka orang itu sebuah benda keburu melesat cepat
menghujam dada orang itu.

''Craasssss...'Jleebbbb...

''Argghh...

Tongkat kayu yang tadinya dipakai Yoga untuk melangkah telah tembus menancap ditubuh
orang itu membuatnya mengejang beberapa saat hingga akhirnya terkulai lemas meregang
nyawa.
Yoga mengusap darah orang tadi yang menyiprat ke wajahnya dia berdiri dan menoleh
kebelakang,nampak kedua bocah itu dengan segerombolan binatang buas sudah berdiri
tegak diatas bebatuan,mahluk dengan wujud bocah itulah yang melempar tongkat yang
saat ini masih menancap ditubuh orang itu.

Yoga melangkah mundur sementara ke dua bocah dengan gerombolan serigala terus
mendekatinya.Yoga tidak mungkin berlari karena dibelakangnya menganga tebing yang
curam,yang selama ini menjadi batas terakhir arah hilir saat pencariannya untuk
menemukan jalan keluar dari hutan.

''Kakak,kenapa kau takut pada kami?..''tanya mahluk berwujud bocah perempuan dengan
wajah yang terlihat lugu,layaknya anak kecil.

''Aku sama sekali tidak takut pada kalian,seharusnya dari awal aku menyadari semua
ini.''ucap Yoga.

''Jika tidak takut,lalu kenapa kau berlari dan menghindari kami?..''tanya mahluk yang
menyerupai bocah laki-laki.

''Aku berlari bukan karena takut pada kalian,aku hanya ngeri dan tidak sanggup dengan
kekejaman yang kalian lakukan.''jawab Yoga.

''Kakak kembali-lah kerumah,tinggalah bersama kami,temanilah kami bermain..''ucap
mahluk yang menyerupai bocah perempuan.

''Lebih baik aku mati dari pada aku harus kembali dan tinggal dengan mahluk keji macam
kalian..''

''Apa kau bilang?...''

Bocah laki-laki berteriak,suaranya menggelegar matanya kembali menyala merah dengan
kuku tajamnya yang mulai keluar.

''Bunuh saja aku,kematian akan jauh lebih baik bagiku dari pada aku harus hidup dalam
berbagai tekanan yang malah membuatku tersiksa.''Ucap Yoga.

TWITTER:@gagukblitarian Page 68

Tubuh mahluk tadi kembali kewujud bocah laki-laki yang lugu.

''Kakak,kami tidak akan melukaimu..''

Bocah laki-laki itu mendekat,membuat Yoga kembali melangkah mundur semakin dekat
dengan bibir tebing..

''Aku lebih suka kau membunuh dan menerkamku dengan wujudmu yang mengerikan.''

''Kakak tenanglah,kami tidak akan menyakiti dan melukai tubuhmu.''

Mahluk dengan wujud bocah perempuan melangkah mendekat.

''Melihat mayat yang bergelantungan,melihat mayat dengan tubuh hancur
berserakan,melihat kalian dengan kejam menghabisi wanita itu dan paman itu juga tewas
dengan cara mengenaskan,apakah kalian pikir itu tidak menyakiti dan melukaiku?...
Aku sama sekali tidak paham dan mengerti,mahluk apa sebenarnya kalian?.. Tapi kenapa
kalian begitu kejam membunuh dan membantai mereka?...''

Yoga berteriak namun kedua bocah itu tidak marah dan berubah kembali menjadi mahluk
mengerikan,mereka masih bertahan dengan wujudnya sebagai anak kecil yang lugu.

''Kakak mereka orang jahat,kami menolong suami istri itu dari kecelakaan,saat mereka
hampir mati kami membawanya kerumah,merawatnya sampai sembuh,kami anggap dan
menyayangi mereka sebagai orang tua kami sendiri,tapi apa yang mereka lakukan kepada
kami,mereka bersikap semena-mena dan menyuruh kami se-enaknya,mereka meminta
kami menuruti dan menyiapkan apapun yang mereka minta,mereka juga menjarah dan
berniat membawa barang berharga dari rumah,sama halnya dengan orang-orang jahat
yang telah menyiksa kita,mereka semua telah kami bunuh,mereka semua pantasnya mati.''

Mahluk dengan wujud bocah perempuan itu berbicara dengan masih bergaya lugu
layaknya seorang anak kecil

''Kau berbeda dari mereka,kau tetap baik padahal awalnya aku bersikap tidak baik
terhadapmu,kehadiranmu sangat membantu kami,kau menyayangi kami layaknya adikmu
sendiri,kami tau kau sangat tertekan tapi tidak pernah menunjukkan kesedihanmu pada
kami.Kakak kembalilah kerumah dan tinggalah bersama kami,awasi saat kami
bermain..''ucap mahluk yang berwujud bocah laki-laki.

''Kalaupun aku tidak bisa kembali pada kehidupan normalku,aku tidak akan mungkin
tinggal bersama kalian,Bukankah kalian sudah membunuh mereka semua,sekarang saatnya
kalian membunuhku.Aku sama sekali tidak takut mati,aku benar-benar merelakan tubuhku
jika kalian menginginkannya.''

''Kakak...''

TWITTER:@gagukblitarian Page 69

Kedua bocah itu nampak sedih,ekpresi yang hampir sama dengan yang mereka tunjukkan
saat dimana setiap kali Yoga meninggalkan rumah.
Namun itu hanya sesaat karena setelahnya kedua bocah tadi kembali berubah menjadi
sosok mahluk bermata merah dan bertaring panjang menyeramkan,melangkah maju
mendekati Yoga yang berdiri diam memasrahkan tubuh pada kedua mahluk itu.

''Grrrrrrrr......!!!''

Suara dua mahluk tadi kembali menggelegar keseluruh penjuru hutan,namun Yoga sudah
tidak takut,dia mencoba tersenyum meskipun matanya terlihat memerah dan berkaca-
kaca.
Yoga tidak takut mati namun dia bersedih karena tidak sempat meminta maaf dan bertemu
dengan kedua orang tuanya.

Kedua mahluk dengan sosok menyeramkan itu terlihat mengendus tubuh Yoga,sepertinya
mahluk itu juga tidak tega membunuh remaja itu,Namun serigala-serigala itu kembali
menyalak,dan kembali terdengar gemuruh suara berbagai hewan dari arah hutan.

Kedua mahluk itu menyentuh tubuh Yoga bukan untuk mencabik tapi mendorongnya,Yoga
melirik kebawah,hanya tinggal separuh kakinya yang menempel di bibir tebing,Yoga
menatap kedua mahluk itu dan menyadari apa yang mereka lakukan.

''Grrrrrrrrrrhhhh!!...''

Suara gemuruh mahluk itu kembali terdengar bertepatan dengan tubuh Yoga yang
melayang jatuh ke dasar disertai lolongan serigala yang terus bersahutan.

Kedua mahluk itu kembali berubah pada sosok bocah,mereka masih berdiri dipinggir
tebing,para serigala tidak lagi mengaung dan tidak lagi terdengar suara dari para binatang
lainnya,membuat suasana hutan kembali hening.
















TWITTER:@gagukblitarian Page 70

Bagian 14-END

Yoga perlahan menggerakkan jari jemari tangannya,dia mencoba membuka mata namun
sinar matahari membuatnya silau.
Semenjak kecelakaan itu terjadi inilah pertama kalinya dia merasakan kembali hangatnya
terik matahari.

Yoga mencoba bangun dan meraba tubuhnya,ternyata masih utuh,dalam hati dia
bertanya,mungkinkah saat ini dirinya masih hidup.Yoga kembali meraba tubuhnya
meyakinkan diri kalau saat ini dia memang benar-benar masih hidup.

Dia menatap kesekelilingnya,ternyata dia tergeletak diatas rerumputan,suasana tidak lagi
gelap,cahaya matahari membuat suasana terang,terdengar suara deru mobil,ada jalan raya
yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatnya berada,membuatnya bersemangat untuk
berdiri dan melangkah pelan kearah suara-suara kendaraan itu.

''Hai siapa kau?...Jangan bergerak angkat tanganmu..!!''

Terdengar sebuah teriakan,namun belum sempat menoleh sebuah pukulan membuat Yoga
kembali pingsan tidak sadarkan diri.


****

Di salah satu ruangan rumah sakit kedua orang tua Yoga dengan cemas menunggu anaknya
siuman,mereka terlihat cemas dan sedih,namun mereka merasa sangat senang melihat
anak mereka akhirnya ditemukan.

Dokter bilang kondisi anak itu akan segera membaik,dia hanya mengalami dehidrasi dan
kelelahan,sementara luka lecet dan lebam ditubuhnya juga bisa pulih,dalam waktu tertentu
dia akan kembali sehat dan bisa beraktifitas seperti sedia kala.

Di luar ruangan,nampak kerabat,guru sekaligus teman remaja itu berkumpul,mereka
menjenguk dan memastikan kabar Yoga yang telah menghilang lebih dari sebulan
lamanya,beruntung bocah itu ditemukan oleh rombongan polisi yang sedang berpatroli
mengejar kawanan penjahat yang kabur dan bersembunyi ke dalam hutan.

Yoga akhirnya tersadar,dia bisa meraih tangan ibunya meski jarum infus nampak
menempel ditangan.Di balik alat bantu nafas yang mendekap hidung dan mulutnya Yoga
tersenyum merasakan kebahagiaan yang luar biasa,akhirnya setelah melewati persitiwa
yang sulit dia bisa kembali melihat wajah ayah dan ibunya.

Anda mungkin juga menyukai