Anda di halaman 1dari 39

Laporan Kasus

MANAJEMEN MOLA HIDATIDOSA PASCA KURETASE


DUA KALI PADA MULTIPARA KEMOTERAPI ATAU
HISTEREKTOMI
Disusun Oleh :
Fanny Indah Prammita
Gianar S!"ma P!tra
H#ndr$ Mand#%a
N!r&ayani
Si'"a Firmani%a
(#%%ia Rahman

Pembimbing:
dr) M)*!'!+, S-)OG ."/
KEPANITERAAN KLINIK 0AGIAN O0STETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNI(ERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKAN0ARU
1234
1
0A0 I
PENDAHULUAN
Di Indonesia masalah ibu dan anak merupakan sasaran prioritas dalam
pembangunan bidang kesehatan. Angka kematian ibu merupakan salah satu indikasi
yang menentukan derajat kesehatan suatu bangsa, oleh sebab itu hal ini merupakan
prioritas dalam upaya peningkatan status kesehatan masyarakat yang utama di Negara
kita.Upaya kesehatan reproduksi salah satunya adalah menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu hamil dan bersalin.
1,
Adapun penyebab langsung dari kematian ibu di Indonesia adalah trias klasik
yaitu perdarahan, in!eksi, toksemia gra"idarum. #alah satu penyebab perdarahan saat
kehamilan adalah mola hidatidosa. $ola hidatidosa merupakan penyakit %anita pada
masa reproduksi &usia 1'()' tahun* dan pada multipara. +adi dengan meningkatnya
paritas kemungkinan menderita mola hidatidosa dan lebih besar. Dan mola hidatidosa
adalah salah satu penyakit tro!oblas yang jinak.
,,)
$ola -idatidosa adalah salah satu penyakit tro!oblas gestasional &P./*, yang
meliputi berbagai penyakit yang berasal dari plasenta yakni mola hidatidosa parsial
dan komplet, koriokarsinoma, mola in"asi"e dan pla0ental site trophoblasti0 tumors.
Para ahli ginekologi dan onkologi sependapat untuk mempertimbangkan kondisi ini
sebagai kemungkinan terjadinya keganasan, dengan mola hidatidosa berprognosis
jinak, dan koriokarsinoma yang ganas, sedangkan mola hidatidosa in"asi! sebagai
borderline keganasan.
',1
Insidensi mola hidatidosa dilaporkan $oore dkk pada bagian
barat Amerika#erikat, terjadi 1 kejadian kehamilan mola dari 1222(1'22 kehamilan.
$ola hidatidosa ditemukan kurang lebih 1 dari 122 kasus abortus medisinalis.
Di Asiainsidensi mola 1' kali lebih tinggi daripada di Amerika #erikat, dengan
+epang yang melaporkan bah%a terjadi kejadian kehamilan mola dari 1222
kehamilan. Di negara(negara .imur +auh beberapa sumber memperkirakan insidensi
mola lebih tinggi lagi yaitu 1:12 kehamilan.
2
Penanganan mola hidatidosa tidak terbatas pada e"akuasi kehamilan mola
saja, tetapi juga membutuhkan penanganan lebih lanjut berupa monitoring untuk
memastikan prognosis penyakit tersebut.
3

3
0A0 II
PEN*AJIAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. 4+ Nama #uami : .n. +
Umur : ,1 tahun Umur : )2 tahun
Pendidikan : #$A Pendidikan : #$A
Pekerjaan : I5. Pekerjaan : #%asta
#uku : $inang #uku : $inang
Agama : Islam Agama : Islam
#tatus : $enikah Alamat : #ungai Apit
5$ : 3')32
Alamat : #ungai apit
Di (K IGD RSUD AA .4 Jan!ari 1234, -!"!% 22)52 6I0/
ANAMNESIS
K#%!han Utama
6eluar darah dari kemaluan sejak , jam #$5#.
Ri7ayat P#nya"it S#"aran8
Pasien mengaku mengalami perdarahan sejak , jam #$5#, darah yang keluar
banyak, bergumpal gumpal, dan be%arna kehitaman, nyeri perut &(*.
, hari yang lalu pasien dikuret di 5#UD AA atas indikasi mola hidatidosa dengan
usia kehamilan mola bulan, lalu pasien berobat ke 5#UD #iak karena perdarahan
banyak pasien dilarikan ke 5#UD AA. #ebelumnya pasien pernah trans!use )
kantong darah dan sekarang terpasang tampon dari 5#UD #iak.
Ri7ayat P#nya"it Dah!%!
5i%ayat D$ dan -ipertensi disangkal.
4
Ri7ayat Haid
$enar0he usia 1, tahun, haid pasien teratur.
-P-. : ' september 21,.
Ri7ayat K#hami%an 9 P#r'a%inan 9 A:$rt!' ; ) 7 , 7 1
Anak 1: 1881, laki(laki, 122 gr,"a0um, dokter
Anak : 221, perempuan, ,)22 gr, normal, 9idan
Anak , : 22,, laki laki, ,122 gr, normal, bidan
Anak ) : Abortus mola &usia kehamilan bulan*
Ri7ayat P#ma"aian K$ntra'#-'i
Pasien pernah memakai suntik 69 , bulan selama tahun.
Ri7ayat O-#ra'i S#:#%!mnya
.idak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
6eadaan Umum : #edang
6esadaran : 6omposmentis
.D : 122712 mm-g -5 : :1 ;7menit
. : ,1,
2
< 55 : 18 ;7menit
6epala : 6onjungti"a anemi =7=
.horaks : +antung : D9N
Paru : D9N
Abdomen : #tatus ginekologis
/enitalia : #tatus ginekologis
>kstremitas : Akral hangat, <5. ? @
5
Stat!' Gin#"$%$8i'
$uka : 6loasma gra"idarum &(*.
$ammae : .idak membesar, hiperpigmentasi areola &(*.
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar, distensi &(*, s0ar &(*.
Palpasi : #upel, nyeri tekan &(*,nyeri lepas &(*, .AU jari diba%ah pusat
Perkusi : .impani.
Auskultasi : 9U &=* normal.
/enitalia
Inspeksi : Bul"a dan uretra tenang, pendarahan akti! &(*.
Inspekulo : terpasang kassa steril : lembar intra "aginal &sejak pukul .22*
P#m#ri"'aan La:$rat$ri!m
Darah rutin : -b : 1,8 grC
-t : 2,8 "olC
$<B : :3,1 Al
$<- : 8, pg
$<-< : ,,,, g7dl
Deukosit : 1.22 7mm
,
.rombosit : 3:.2227 mm
,
6imia Darah : /DU : :: mg7dl
9IDD : 2,21 mg7dl
9ID. : 2,,1 mg7dl
U5> : 8 mg 7 dl
<5> : 2,), mg7dl
A#. : 1' IU7D
AD. : ' U7D
A69 : ,28 g7dl
Indire0 9il: 2,,2 mg7dl
6
/lobulin : 1,) g7dl
9UN : ), mg7dl
Urinalisis : %arna : kuning >ritrosit : 2(1
6ejernihan : jernih Deukosit : (,
Protein : &(* #el epitel : ,()
/lukosa : &(* 6ristal : 2
9ilirubin : &(* #ilinder : 2
Uronilinog : 2, 9akteri : &=*
p- : 1,2 +amur : &(*
9j : 1.22
Darah : &(*
6eton : &(*
Nitrit : &=*
Imunoserologi : .O.AD .., : 1,13 mmol7l
.O.AD ..) : 8),3 mmol7l
.#- : 2,81 uul7ml
A5>> .) : 1,,33 mmol7l
<a 1' : ? ).22 u7ml
-</ : 5eagent 6osong
Dia8n$'i' K#ra ; P,A1-, post kuretase mola , hari yang lalu, anemia normositik
normokrom e0 perdarahan uterus abnormal e0 susp. Penyakit tro!oblas ganas.
T#ra-i ;
obser"asi 6U, .B, .anda tanda syok
Obser"asi tanda perdarahan ulang
IBAD 5D '22 00 per : jam
.ampon terpasang sampai 1 jam &sampai dengan pukul 12.22*
5en0ana trans!use E9 <ek DPD ulang
5en0ana e"aluasi ulang di 0amar ,
7
5en0ana U#/ 6on!irmasi
<e!tria;on ; 1 gram IB 9olus
FOLLO6 UP
Hari9Tan8
8a%
P#ra%anan P#nya"it K#t#ran8an
) +anuari
21)
2,.22 EI9
Pasien pindahan dari B6 I/D
# : Demas &=*, perdarahan per"aginam &(*
O :
ku : tampak sakit sedang
6es : 0omposmentis
..B : .D F 122712 mm-g 55 F 2 ;7I
-5 F :1 ;7I . F ,1,3 <
#t.generalis : konjungti"a anemis &=7=*
#t. gynekologis :
Abdomen : Inspeksi : tampak datar, distensi &(*,
s0ar &(*
Auskultasi : 9ising usus &=* normal
Perkusi : .impani
Palpasi : #upel, Nyeri tekan &(*,Nyeri
lepas &(*,.AU jari
diba%ah pusat
/enitalia eksterna : inspeksi : "ul"a 7 uretra
tenang, perdarahan akti! &(*
A : P,A1-, post kuretase a7i mola hari ke ,,
anemia normositik normokrom e0 perdarahan
uterus abnormal e0 susp. Penyakit tro!oblast
ganas.

obser"asi 6U, .B,
Perdarahan,.anda
tanda syok
IBAD 5D '22 00 per
: jam
.ampon terpasang
sampai 1 jam
&sampai dengan
pukul 12.22*
5en0ana trans!use
E9 <ek DPD
ulang
5en0ana U#/
6on!irmasi
<e!tria;on ;1 gr IB
bolus
) +anuari
21)
23.22 EI9
# : Demas &=*, perdarahan per"aginam &=*
O :
ku : tampak sakit sedang
6es : 0omposmentis
obser"asi 6U, .B,
Perdarahan,.anda
tanda syok
8
..B : .D F 122712 mm-g 55 F 2 ;7I
-5 F :1 ;7I . F ,1,3 <
#t.generalis : konjungti"a anemis &=7=*
#t. gynekologis :
Abdomen : Inspeksi : tampak datar, distensi &(*,
s0ar &(*
Auskultasi : 9ising usus &=* normal
Perkusi : .impani
Palpasi : #upel, Nyeri tekan &(*,Nyeri
lepas &(*,.AU jari
diba%ah pusat
/enitalia eksterna : inspeksi : "ul"a 7 uretra
tenang, perdarahan akti! &(*
A : P,A1-, post kuretase a7i mola hari ke ,,
anemia normositik normokrom e0 perdarahan
uterus abnormal e0 susp. Penyakit tro!oblast
ganas.
IBAD 5D '22 00 per
: jam
.ampon terpasang
sampai 1 jam
&sampai dengan
pukul 12.22*
5en0ana trans!use
E9 <ek DPD
ulang
5en0ana U#/
6on!irmasi
<e!tria;on ;1 gr IB
bolus
) +anuari
21)
2.22
.ampon dibuka
) +anuari
21)
1.)2
# : perdarahan per"aginam &=*, nyeri abdomen
&=*
O :
ku : tampak sakit sedang
6es : 0omposmentis
..B : .D F 112712 mm-g 55 F 2 ;7I
-5 F :1 ;7I . F ,1,3 <
#t.generalis : konjungti"a anemis &=7=*
#t. gynekologis :
Abdomen : Inspeksi : tampak datar, distensi &(*,
s0ar &(*
Auskultasi : 9ising usus &=* normal
Perkusi : .impani
Ad"i0e konsulen jaga :
Inj. 6alne;71jam
Inj. 6etorola0 1
amp7 : jam
Pasang tampon jika
perdrahan masi ada
setelah pemberian
kalne;.
9
Palpasi : #upel, Nyeri tekan
&=*,Nyeri lepas &(*,.AU
jari diba%ah pusat
/enitalia eksterna : inspeksi : "ul"a 7 uretra
tenang, perdarahan akti! &=*
A : P,A1-, post kuretase a7I mola hari ke ,,
anemia normositik normokrom e0 perdarahan
uterus abnormal e0 susp. Penyakit tro!oblast
ganas.
' +anuari
21)
23.22 EI9
# : perdarahan per"aginam &=* berupa !lek !lek,
demam &=*, nyeri perut &=*,
O :
ku : tampak sakit sedang
6es : 0omposmentis
..B : .D F 122712 mm-g 55 F 2 ;7I
-5 F :2 ;7I . F ,3,1 <
#t.generalis : konjungti"a anemis &=7=*
#t. gynekologis :
Abdomen : Inspeksi : tampak datar, distensi &(*,
s0ar &(*
Auskultasi : 9ising usus &=* normal
Perkusi : .impani
Palpasi : #upel, Nyeri tekan
&=*,Nyeri lepas &(*,.AU
jari diba%ah pusat
/enitalia eksterna : inspeksi : "ul"a 7 uretra
tenang, perdarahan akti! &(*
A : P,A1-, post kuretase a7i mola hari ke ),
anemia normositik normokrom e0 perdarahan
uterus abnormal e0 susp. Penyakit tro!oblast
ganas.
( Obser"asi 6U, .B,
Perdarahan
( <e!tria;on ; 1 gr
( 6etorola0 ; ,2 mg
( P0t , ; '22 mg
1 +anuari
21)
23.22 EI9
# : perdarahan per"aginam &=* sebanyak G 1
sendok makan, demam &(*, nyeri perut &=*,
O :
ku : tampak sakit sedang
6es : 0omposmentis
( Obser"asi 6U, .B,
Perdarahan
( <e!tria;on ; 1 gr
( 6etorola0 ; ,2
mg
10
..B : .D F 122732 mm-g 55 F 2 ;7I
-5 F :1 ;7I . F ,1,: <
#t.generalis : konjungti"a anemis &=7=*
#t. gynekologis :
Abdomen : Inspeksi : tampak datar, distensi &(*,
s0ar &(*
Auskultasi : 9ising usus &=* normal
Perkusi : .impani
Palpasi : #upel, Nyeri tekan
&=*,Nyeri lepas &(*,.AU
jari diba%ah pusat
/enitalia eksterna : inspeksi : "ul"a 7 uretra
tenang, perdarahan akti! &(*
A : P,A1-, post kuretase a7i mola hari ke ',
anemia normositik normokrom e0 perdarahan
uterus abnormal e0 susp. Penyakit tro!oblast
ganas.
( 5en0ana U#/
1 +anuari
21)
12.22
U#/ &terlampir* tampak uterus membesar,
terdapat jaringan di 0a"um uteri, diameter ),3
0m, kesan : molahidatidosa.
5en0ana kuret besok
&3 januari 21)*
<ek 9.<.
.rans!usi
3 januari
21)
# : perdarahan per"aginam &(* sebanyak G 1
sendok makan, demam &(*, nyeri perut &=*,
O :
( Perbaiki 6U
( <e!tria;one71
jam
( .raansamin7 :
11
ku : tampak sakit sedang
6es : 0omposmentis
..B : .D F 122732 mm-g 55 F 18 ;7I
-5 F :1 ;7I . F ,1,: <
#t.generalis : konjungti"a anemis &=7=*
#t. gynekologis :
Abdomen : Inspeksi : tampak datar, distensi &(*,
s0ar &(*
Auskultasi : 9ising usus &=* normal
Perkusi : .impani
Palpasi : #upel, Nyeri tekan
&=*,Nyeri lepas &(*,.AU
jari diba%ah pusat
/enitalia eksterna : inspeksi : "ul"a 7 uretra
tenang, perdarahan akti! &(*
A : P,A1-, post kuretase a7i mola hari ke 1,
anemia normositik normokrom e0 perdarahan
uterus abnormal e0 susp. Penyakit tro!oblast
ganas.
jam
( .rans!use P5<
( <egah In!eksi
( <ek 9h0/ bila
menetap dan
naik
kemoterapi
: januari
21)
# : perdarahan per"aginam &(*, demam &(*, nyeri
perut &=*,
O :
ku : tampak sakit sedang
6es : 0omposmentis
..B : .D F 122732 mm-g 55 F 2 ;7I
-5 F :1 ;7I . F ,1,: <
#t.generalis : konjungti"a anemis &=7=*
#t. gynekologis :
Abdomen : Inspeksi : tampak datar, distensi &(*,
s0ar &(*
Auskultasi : 9ising usus &=* normal
Perkusi : .impani
Palpasi : #upel, Nyeri tekan
&=*,Nyeri lepas &(*,.AU
jari diba%ah pusat
/enitalia eksterna : inspeksi : "ul"a 7 uretra
( Perbaiki 6U
( .rans!usi
P5<
( .unggu hasil
9 h0/
( Nilai higth
risk mola
atau lo% risk
mola
( #etuju
kemoterapi
12
tenang, perdarahan akti! &(*
pemeriksaan Hh</ terakhir tanggal : januari
21) adalah 1.'2, mlIU7ml
A : P,A1-, post kuretase a7i mola hari ke 3,
anemia normositik normokrom e0 perdarahan
uterus abnormal e0 susp. Penyakit tro!oblast
ganas.
Di (K IGD RSUD AA .12 D#'#m:#r 1235/ -a'i#n r!!"an dari :idan d#n8an
m$%a hidatid$'a
ANAMNESIS
K#%!han Utama
6eluar darah dari kemaluan sejak 3 hari #$5#.
Ri7ayat P#nya"it S#"aran8
#ejak 3 hari #$5# pasien mengeluhkan keluar darah dari kemaluan, kepala
pusing dan lemas, pandangan kabur tidak ada. Pasien pernah dikuret satu kali
tanggal , Desember 21,, setelah dikuret perdarahan masih banyak. Pasien di
trans!usi darah ' kantong pada tanggal ) desember 21,. 6uret dilakukan di
5#UD #iak.
Ri7ayat P#nya"it Dah!%!
5i%ayat D$ dan -ipertensi disangkal.
Ri7ayat Haid
$enar0he usia 1, tahun, haid pasien teratur.
13
-P-. : ' september 211.
Ri7ayat K#hami%an 9 P#r'a%inan 9 A:$rt!'; ) 7 1 7 ,
Anak pertama pasien lahir normal, ditolong dokter pada tahun 1888, berat badan
lahir 322 gr.
Anak kedua pasien lahir normal, ditolong bidan pada tahun 221, berat badan
lahir ,122 gr.
Anak ketiga pasien lahir normal, ditolong bidan pada tahun 22,, berat badan
lahir ,222 gr.
Anak keempat keguguran usia kehamilan dua bulan pada tahun 21,
Ri7ayat P#ma"aian K$ntra'#-'i
Pasien pernah memakai kontrasepsi suntik tiga bulan selama tahun.
Ri7ayat O-#ra'i S#:#%!mnya
.idak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
6eadaanUmum : tampak sakit #edang
6esadaran : 6ompos mentis
.D : 112732 mm-g -5 : :2 ;7menit
. : ,3,8
2
< 55 : 2 ;7menit
6epala : 6onjungti"a pu0at=7=
.horaks : +antung : D9N
Paru : D9N
Abdomen : #tatus ginekologis
/enitalia : #tatus ginekologis
>kstremitas : Akral hangat, <5.? @
14
Stat!' Gin#"$%$8i'
$uka : 6loasma gra"idarum &(*.
$ammae : .idak membesar, hiperpigmentasi areola &(*.
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar, simetris, s0ar &(*.
Palpasi : #upel, nyeri tekan &(*, !undus tidak teraba.
Perkusi : .impani.
Auskultasi : 9U &=* normal.
/enitalia
Inspekulo : keluar darah kehitaman dari OU>, berbau, porsio li0in.
P#m#ri"'aan Pat$%$8i Anat$mi
.anggal 1171721,
6linis : $ola hidatidosa
6esimpulan :gambaran histopatologi sesuai $ola hidatidosa
Ha'i% USG di RSUD Sia" .3593191235/
Dia8n$'i' K#ra; /)P,A1-, post kuretase mola dan anemia e.0 perdarahan
per"aginam.
15
T#ra-i ; perbaikan 6U : .rans!usi P5<
Injeksi Asam .raneksamat '22 mg7 : jam
Obser"asi 6U, ..B, Perdarahan pe"aginam
5a%at<amar III
<ek H-</
5en0ana U#/
FOLLO6 UP
Hari9Tan8
8a%
P#ra%anan P#nya"it K#t#ran8an
.anggal
2(1(
21,
pukul
11.22 EI9
.elah diterima pasien dari "k igd dengan
keluhan :
# : lemas &=*, pusing&(*, terpasang !olley kateter
O: 6U: tampak sakit sedang
6esadaran : kompos mentis
.D : 112732 mm-g
55 : 2 ;7mnt
. : ,1,' 2<
N : :2 ;7mnt
#tatus generalis :6onjungti"a anemis =7=
#tatus ginekologis :
Abdomen :
Inspeksi : datar, simetris, s0ar &(*
Palpasi : supel, N. &(*, nyeri lepas &(*
Perkusi : timpani
Auskultasi : 9U &=* Normal
Inspekulo : keluar darah dari OU> %arna
P:
perbaiki 6U dengan
tran!usi P5<
Injeksi Asam
.rane;amat '22
mg7: jam
Obser"asi 6U, ..B,
Perdarahan
5en0ana U#/
<ek H-</
<ipro!lo;a0in '22
mg tablet
16
kehitaman, porsio li0in
Pemeriksaan darah rutin :
Deukosit : ).'227 ID
-b : ,.g gr7dD
-t : 11.' C
PD. : 1'2.2227Il
Pemeriksaan Plano .est : =
A :/)P,A1-, post kuretase &di 5#UD #iak* a7i
mola hidatidosa = Anemia
e.0 perdarahan per"aginam
.anggal
171721,
# : lemas &=*, perdarahan per"aginam &=* dan
berbau
O: 6U: tampak sakit sedang
6esadaran : komposmentis
.D: 112732 mm-g
55: 1: ;7mnt
. : AA
N ::2 ;7mnt
Darah sudah masuk 1 kol! P5<
#tatus generalis : 6onjungti"aanemis =7=
#tatus ginekologis :
Abdomen :
Inspeksi : datar, simetris, s0ar &(*
Palpasi : supel, N. &(*, nyerilepas &(*
Perkusi : timpani
Auskultasi : 9U &=* Normal
Inspekulo : keluar darah dari OU> %arna
kehitaman, porsio li0in
P :
Injeksi Asam
.rane;amat '22
mg7: jam
Obser"asi 6U, ..B,
Perdarahan
5en0ana U#/
<ek H-</
5en0ana.ran!usi ,
kol! P5<
<e!ria;on ; 1 gr
17
Pemeriksaan Daboratorium :
.otal ., : 2.3 nmol7D
.otal .) : 8,.3 nmol7D
.#- : 2.: uUi7mD
Aree .) : 1).13 pmol7D
-</ : 12.:2 mIu7mD
A : P,A1-, post kuretase &di 5#UD #iak* a7i
mola hidatidosa = Anemia e.0 perdarahan
per"aginam
717 21, # : lemas &=*, perdarahan per"aginam &=*
O: 6U: tampak sakit sedang
6esadaran : kompos mentis
.D :12732 mm-g
55 : 1: ;7mnt
. : AA
N: :) ;7mnt
#tatus generalis : 6onjungti"aanemis =7=.
#tatus ginekologis :
Abdomen :
Inspeksi : datar, simetris, s0ar &(*
Palpasi : supel, N. &(*, nyerilepas &(*, .AU tidak
teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : 9U &=* Normal
Pemeriksaan darah rutin :
Deukosit : 13.'227 ID
-b : 3.8 gr7dD
-t : ,.: C
P :
Obser"asi 6U, ..B,
Perdarahan
Para0etamol
5en0ana U#/
<e!ota;im ; 1 gr
18
PD. : 13:.2227Il
A : P,A1-, post kuretase &di 5#UD #iak* a7i
mola hidatidosa = Anemia e.0 perdarahan
per"aginam
,71721, # : lemas &=*
O: 6U: tampak sakit sedang
6esadaran: komposmentis
.D : 1127:2 mm-g
55 : 1: ;7mnt
. : ,8,
2
<
N : :2 ;7mnt
#tatus generalis :6onjungti"a anemis =7=.
-b post .ran!usi ) labu P5< F 3,8 gr7dl
#tatus ginekologis :
Abdomen :
Inspeksi : datar, simetris, s0ar &(*
Palpasi : supel, N. &(*, nyeri lepas &(*, .AU
tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : 9U &=* Normal
P :
Obser"asi 6U, ..B,
Perdarahan
Para0etamol , ; '22
mg
5en0ana U#/
<e!ria;on ; 1 gr
19
Bul"a, uretra tenang, perdarahan akti! &=*,
stoll0ell &=*
B. : tidak dilakukan
A :P,A1-, post kuretase &di 5#UD #iak* a7i
molahidatidosa = Anemia e.0 perdarahan
per"aginam
Ha'i% USG .t#r%am-ir/; !t#r!' a8a"
m#m:#'ar, <a&!m !t#ri hy-#r=hy-$ #<$i<)
Tam-a" 8am:aran 'n$7 %i"#
a--#r#an<#arin8an m$%a .>/
D?9 M$%a Hidatid$'a
Th9 R#n<ana
"!r#ta'# !%an8
20
)71721, # : lemas &=* perdarahan per"aginam &=*
O : 6U: tampak sakit sedang
6esadaran : komposmentis
.D : 112712 mm-g
55 : 1: ;7mnt
. : ,3,
2
<
N : :2 ;7mnt
#tatus generalis :6onjungti"a anemis =7=.
#tatus ginekologis :
Abdomen :
Inspeksi : datar, simetris, s0ar &(*
Palpasi : supel, N. &(*, nyeri lepas &(*, .AU
tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : 9U &=* Normal
B. : uterus sebesar telur bebek, porsio terbuka 1
0m arah anate!le;i konsistensi kenyal, tidak
mobile, nyeri goyang &(*
Adneksa kiri7kanan tidak teraba
Parametrium kiri7kanan lemas
A : P,A1-, post kuretase &di 5#UD #iak* a7I
molahidatidosa = Anemia
P :
Obser"asi 6U, ..B,
Perdarahan
Para0etamol ,;'22 mg
5en0ana kuretase
<e!ria;on ; 1 gr
)71721, P!"!% 31)@@ A 35)32 7i: di%a"!"an "!r#ta'#
$%#h dr M!hammad *!'!+ S-)OG .K/
La-$ranO-#ra'i ;
- Da%am ti&a di%a"!"an "!r#ta'#
- K#%!ar arin8an "i'ta :!%at dan
't$%%<#%% 'ama-ai :#r'ih
21
- Ut#r!' %#m:#", -#rdarahan B 522 <<
- Ga'tr!% r#<ta% 5 ta:%#t
- K$m-r#'i !t#ri
- IF(D R% ;D@ ; Na<% C 3;1;3
- C#+tria?$n 1?3 8r
- M#tr$nidaD$% 1?1@2 m8
- M#tar8in > $"'it$'in dri-
- C#"H:
- A7a'i tanda &ita% .<%$'# $:'#r&a'i$n/
'71721, # : lemas &=* pusing &=*
: 6U: tampak sakit sedang
6esadaran : komposmentis
.D : 1,2782 mm-g
55 : 2 ;7mnt
. : AA
N : : ;7mnt
#tatus generalis : 6onjungti"a anemis =7=.
-b : :,8 gr7dl. Deukosit 1',,227 Il
#tatus ginekologis :
Abdomen :
Ins : datar, simetris, s0ar &(*
Pal : supel, N. &(*, nyeri lepas &(*, .AU tidak
teraba
Per : timpani
Aus : 9U &=* Normal
A :P,A1-, post kuretase &di 5#UD #iak* dan di
5#UD AA a7i mola hidatidosa = Anemia
P :
Obser"asi 6U, ..B,
Perdarahan
Para0etamol ,;'22 mg
<e!adro;il ; '22 mg
$etronidaJole , ; '22
mg
17172, # : lemas &=* pusing &(*
O: 6U: tampak sakit sedang
6esadaran : komposmentis
P :
Obser"asi 6U, ..B,
Perdarahan
Para0etamol ,;'22 mg
22
.D : 12732 mm-g
55 : 2 ;7mnt
. : AA
N : :) ;7mnt
#tatus generalis : 6onjungti"aanemis (7(.
#tatus ginekologis :
Abdomen :
Inspeksi: datar, simetris, s0ar &(*
Palpasi : supel, N. &(*, nyeri lepas &(*, .AU tidak
teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : 9U &=* Normal
A :P,A1-, post kuretase &di 5#UD #iak* dan di
5#UD AA a7i molahidatidosa
<e!adro;il ; '22
mg
$etronidaJole , ; '22
mg
371721, # : perdarahan per"aginam &=*
O: 6U: 9aik
6esadaran : kompos mentis
.D F 127:2 mm-g
55 F 2 ;7mnt
. F AA
N F :) ;7mnt
#tatus generalis : 6onjungti"aanemis (7(
#tatus ginekologis :
Abdomen :
Inspeksi: datar, simetris, s0ar &(*
Palpasi : supel, N. &(*, nyeri lepas &(*, .AU tidak
teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : 9U &=* Normal
P :
Obser"asi 6U, ..B,
Perdarahan
Para0etamol ,;'22 mg
<e!adro;il ;'22 mg
$etronidaJole ,;'22
mg
<ek H-</,
Pertimbangan
$.K-igh 5isk
mola
PASIEN PULANG
23
Bul"a, uretra tenang, darah &(*
A :P,A1-, post kuretase &di 5#UD #iak* dan di
5#UD AA a7i molahidatidosa
0A0 III
TINJAUAN PUSTAKA
5)3) D#+ini'i
$ola hidatidosa merupakan bentuk jinak dari penyakit tro!oblas gestasional
dan dapat mengalami trans!ormasi menjadi bentuk ganasnya yaitu koriokarsinoma.
$ola hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana seluruh "illi korialisnya
mengalami perubahan hidro!ik. Pada mola hidatidosa kehamilan tidak berkembang
menjadi janin yang sempurna, melainkan berkembang menjadi keadaan patologik.
)
24
5)1) Eti$%$8i
Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui, !aktor L !aktor yang dapat
menyebabkan mola antara lain :
3,:
1. Aaktor o"um : o"um memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat
dikeluarkan.
. Imunoselekti! dari tro!oblas.
,. 6eadaan sosioekonomi yang rendah.
). Paritas tinggi.
'. 6ekurangan protein.
1. In!eksi "irus dan !aktor kromosom yang belum jelas.
3. Eanita dengan usia diba%ah 2 tahun atau diatas )2 tahun juga berada dalam
risiko tinggi. $engkonsumsi makanan rendah protein, asam !olat, "itamin A
dan karoten juga meningkatkan risiko terjadinya mola.
5)5) K%a'i+i"a'i
9erdasarkan gambaran histologi, mola hidatidosa dibagi atas mola komplit
dan mola parsial.
),8
a/ M$%a Hidatid$'a K$m-%it ."%a'i"/
Bili korialis berubah menjadi kumpulan gelembung yang jernih. #truktur yang
gambaran histologinya ditandai oleh :
)
1. Degenerasi hidropik dan pembengkakan stroma "ilus.
. .idak adanya pembuluh darah dalam "ili yang membengkak.
,. Proli!erasi epitel tro!oblas hingga men0apai derajat yang beragam.
). .idak ditemukannya janin dan amnion.
25
O"um dibuahi oleh sperma haploid yang kemudian mengadakan duplikasi
kromosomnya sendiri setelah miosis. 6romosom o"um bisa tidak terlihat atau tampak
tidak akti!. .etapi, semua mola hidatidosa komplit tidak begitu khas dan kadang(
kadang pola kromosom pada mola komplit bisa )1,K4.
)
:/ M$%a Hidatid$'a Par'ia% .in"$m-%it/
Perubahan mola hidatidosa bersi!at !okal serta belum begitu jauh dan masih
terdapat janin atau sedikitnya kantong amnion, keadaan ini digolongkan sebagai mola
hidatidosa parsial. Pada sebagian "ili yang biasanya a"askuler terjadi pembengkakan
hidatidosa yang berjalan lambat sementara "ili lainnya yang "askuler dengan sirkulasi
darah !etus yang masih ber!ungsi tidak mengalami perubahan.
)
Ta:#% 5)3) P#r:#daan m$%a hidatid$'a "$m-%it dan -ar'ia%
),8
Gam:aran M$%a "$m-%it M$%a -ar'ia%
6oriotip )1,KK &)1,K4* .riploid &18,KK4*
>dema "ilus #emua "ilus #ebagian "ilus
Pro!ilerasi tro!oblas Di!us, sirkum!erensial AokalM sedikit
Atipia #ering ditemukan .idak ada
h</ serum $eningkat 6urang meningkat
h</ di jaringan ==== =
Perilaku C koriokarsinoma +arang koriokarsinoma
+aringan embrio7janin .idak ada Ada
Pembengkakan
hidatidosa pada "ili
Di!us Aokal
Inklusi stroma Ada .idak ada
Dekukan "ilosa .idak ada Ada
Ada beberapa teori yang dianjurkan untuk menerangkan patogenesis dari
penyakit tro!oblas.
)
1. .eori missed abortion
$udigah mati pada kehamilan ,(' minggu &missed abortion*. -al ini
mengakibatkan gangguan peredaran darah sehingga terjadi penimbunan 0airan
26
dalam jaringan mesenkim dari "illi dan akhirnya terbentuklah gelembung(
gelembung. $enurut 5eynolds, kematian mudigah itu disebabkan kekurangan giJi
berupa asam !olat dan histidin. -al ini kemudian menyebabkan gangguan
angiogenesis.
. .eori neoplasma
.eori yang disampaikan oleh Park ini mengatakan bah%a sel tro!oblas yang
abnormal memiliki !ungsi yang abnormal pula, dimana terjadi resopsi 0airan yang
berlebihan ke dalam "illi sehingga timbul gelembung. -al ini menyebabkan
gangguan peredaran darah dan kematian mudigah.
5)4) Dia8n$'i'
6ita perlu se0epat mungkin membedakan apakah suatu kehamilan itu normal
atau mola hidatidosa, bila diagnosis tidak tepat, ada kemungkinan kita mengeluarkan
kehamilan yang baik atau sebaliknya mempertahankan kehamilan yang patologik.
),12
Diagnosis mola hidatidosa tidak sulit jika pasien telah mengeluarkan "esikel
mola. .etapi U#/ tetap diperlukan untuk menyingkirkan adanya janin &pada mola
parsial atau kehamilan kembar*, serta mendeteksi adanya dan besarnya kista lutein.
),12
5ingkasan gambaran diagnostik yang berhubungan dengan mola hidatidosa
adalah sebagai berikut :
),12
1. Perdarahan
Perdarahan merupakan gejala yang men0olok, mulai dari spotting sampai
perdarahan yang banyak. Perdarahan dapat dimulai sesaat sebelum abortus atau
timbul se0ara intermiten selama berminggu(minggu atau setiap bulan. Akibat dari
perdarahan tersebut, mun0ul anemia. 6adang(kadang terdapat perdarahan
tersembunyi yang 0ukup banyak di dalam uterus. 6adang terlihat anemia
megaloblastik. -al ini mungkin diakibatkan karena asupan makanan yang jelek
akibat nausea dan "omitus, ditambah lagi dengan meningkatnya kebutuhan !olat
karena tro!oblas yang mengadakan proli!erasi 0epat.
),12
. Ukuran uterus
Uterus tumbuh lebih besar dan 0epat dari laJimnya. 6adang o"arium yang sangat
membesar karena adanya kista teka(lutein multipel sulit dibedakan dengan uterus
27
yang membesar. O"arium kemungkinan mempunyai konsistensi yang lebih
lunak.
),12
,. Akti"itas janin
.idak ditemukan akti"itas jantung janin. 6adang(kadang terdapat plasenta
kembar pada kehamilan mola komplit.
),12
). >mbolisasi
.ro!oblas dengan jumlah yang ber"ariasi dengan atau tanpa stroma "ilus dapat
keluar dari dalam uterus dan masuk ke dalam aliran darah "ena. +umlah tersebut
dapat sedemikian banyak sehingga menimbulkan gejala serta tanda emboli
pulmoner akut bahkan kematian.
),12
'. -iperemesis gra"idarum
-iperemesis gra"idarum didapatkan pada
1
7) %anita dengan kehamilan mola
hidatidosa terutama pada mereka yang mempunyai ukuran uterus yang besar dan
kadar -</ yang sangat tinggi.
),12
1. Dis!ungsi tiroid
6adar tiroksin plasma pada %anita dengan kehamilan mola biasanya mengalami
kenaikan yang 0ukup tinggi, namun gambaran hipertiroidisme yang tampak
se0ara klinik, tidak begitu sering dijumpai.
),12
3. >kspulsi spontan
/elembung mola keluar spontan atau dikosongkan dari dalam uterus le%at
tindakan. >kspulsi spontan paling besar kemungkinannya terjadi pada kehamilan
sekitar 11 minggu dan jarang lebih lambat dari usia kehamilan : minggu.
),12
:. -ipertensi
-al yang terutama penting adalah kaitan yang sering ditemukan antara
preeklamsia dan kehamilan mola yang bertahan hingga kehamilan trimester kedua
karena hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan kadang kala terlihat sebelum
kehamilan ) minggu, preeklamsia yang terjadi sebelum saat ini sangat sugesti!
ke arah mola hidatidosa atau perubahan mola yang luas.
),12
5)@) P#m#ri"'aan P#n!nan8
Pemeriksaan laboratorium diperlukan sebelum menge"akuasi mola,
diantaranya H(h</, <9<, crossmatch, dan !aktor pembekuan. 6etepatan diagnostik
yang terbesar diperoleh dari gambaran U#/ yang khas pada mola hidatidosa. <ara
lainnya dengan amniogram, yaitu penggunaan bahan radioopak yang dimasukkan ke
dalam uterus se0ara transabdominal akan memberikan gambaran radiogra!ik khas
28
pada kasus mola hidatidosa. 6a"um uteri ditembus dengan jarum untuk
amniosintesis. 2 mD -ypaNue disuntikkan segera dan ' hingga 12 menit kemudian
dibuat !oto anteroposterior. Pola sinar(; seperti sarang ta%on, khas ditimbulkan oleh
bahan kontras yang mengelilingi gelembung(gelembung korion. #elanjutnya bisa
juga dengan 0ara mengukur kadar korionik gonadotropin. Pengukuran kadar korionik
gonadotropin se0ara seri dipakai dalam mendeteksi penyakit tro!oblasik kehamilan
yang persisten setelah pengosongan mola.
)
5)E) Dia8n$'i' 0andin8
-ampir 2C mola hidatidosa komplit berlanjut menjadi koriokarsinoma,
sedangkan mola hidatidosa parsial jarang. $ola yang terjadi berulang disertai
tirotoksikosis atau kista lutein memiliki kemungkinan menjadi ganas lebih tinggi.
$ola hidatidosa dapat didiagnosis banding dengan koriokarsinoma, missed abortion,
threatened abortion, hidramnion, dan gemeli.
11
5)F) P#nata%a"'anaan
.ingkat kematian akibat mola pada saat ini telah berkurang mendekati nol
dengan diagnosis yang tepat dan terapi yang tepat. Ada dua prinsip dasar yang
penting dalam manajemen seluruh kehamilan dengan mola. 4ang pertama adalah
menge"akuasi mola, dan yang kedua adalah tindak lanjut rutin untuk mendeteksi
penyakit tro!oblas persisten. 6ebanyakan dokter melakukan rontgen thora; pre(
operasi, tetapi %alaupun terdapat adanya bukti penyakit ekstrauterin, computed
tomography &<.* atau magnetic resonance &$5* imaging untuk menge"aluasi hati
atau otak tidak dilakukan se0ara rutin. Pemeriksaan laboratorium men0akup
hemogram untuk menilai anemia, golongan darah dan uji antibodi, tingkat
transaminase serum hati untuk menilai keterlibatan hati, dan kadar serum
H(h</ &#oper, 221*. #eperti yang dikatakan, 6no%les dkk &223* menganalisis
e!ekti"itas pengujian pre(e"akusi untuk kehamilan yang di0urigai dengan mola.
$ereka menyimpulkan bah%a hemogram dan golongan darah dengan uji antibodi
sendiri telah tepat untuk sebagian besar pasien tanpa tanda(tanda men0urigakan atau
tanpa gejala.
1
29
6eadaan yang tidak biasa, bila kelahiran kembar dengan mola lengkap
ditambah janin dan plasenta menjadi problematika, terutama jika tidak ada anomali
janin ditemukan dengan sonogra!i atau penilaian kariotipe. 9aik risiko ibu maupun
kemungkinan keturunan yang sehat telah ditetapkan jika kehamilan dilanjutkan
&Bejersle", 1881*.
1
6emoterapi pro!ilaksis
1
Prognosis jangka panjang untuk %anita dengan mola hidatidosa tidak
membaik dengan kemoterapi pro!ilaksis &/oldstein dan 9erko%itJ, 188'*. 6arena
toksisitas termasuk angka kematian yang 0ukup signi!ikan, hal ini tidak dianjurkan
se0ara rutin &Ameri0an <ollege o! Obstetri0ians dan /yne0ologists, 22)*.
#u0tion kuret
1
>"akuasi molar dengan kuretase su0tion biasanya merupakan pengobatan
pilihan terlepas dari ukuran rahim. Untuk mola yang besar, anestesi yang 0ukup, dan
adanya dukungan bank darah menjadi keharusan. Dengan leher rahim tertutup,
dilatasi pra operasi dengan dilator osmotik mungkin dapat membantu. Deher rahim
tersebut kemudian melebar untuk memungkinkan penyisipan dari kuret hisap ukuran
12(1 mm. #etelah sebagian besar jaringan mola telah dikeluarkan, diberikan
oksitosin. #etelah miometrium berkontraksi, kuretase menyeluruh tapi lembut dengan
kuret tajam besar biasanya dilakukan. Disebutkan bah%a sonogra!i intraoperati!
membantu untuk memastikan bah%a rongga rahim telah dikosongkan.
$etode terminasi lain
1
Di Amerika #erikat, jarang dilakukan induksi atau histerotomi untuk e"akuasi
mola. 6eduanya akan meningkatkan kehilangan darah dan dapat meningkatkan
kejadian penyakit tro!oblas persisten &Ameri0an <ollege o! Obstetri0ians dan
/yne0ologists, 22)*.
-isterektomi
1
30
+ika tidak lagi diinginkan adanya kehamilan, histerektomi mungkin lebih
disukai dibandingkan dengan kuretase. .indakan ini merupakan prosedur yang logis
pada %anita berusia )2 tahun dan lebih tua, karena setidaknya sepertiga dari %anita(
%anita ini terus berkembang menjadi neoplasia tro!oblas gestasional persisten.
$eskipun histerektomi tidak menghilangkan kemungkinan ini, itu nyata mengurangi
kemungkinannya &#oper, 221*. Akhirnya, histerektomi merupakan tambahan penting
untuk pengobatan tumor 0hemoresistant &Doumplis dkk, 223M Durain dkk, 22:*.
5)G) P#n8amatan P$'t E&a"!a'i
.indak lanjut yang konsisten sangat penting bagi %anita dengan kehamilan
mola yang telah die"akuasi. .ujuan jangka panjang adalah untuk memastikan resolusi
lengkap penyakit tro!oblas, dengan kemoterapi jika perlu. Dangkah(langkah berikut
ini dianjurkan :
),1
1* $en0egah kehamilan selama minimal 1 bulan dengan menggunakan kontrasepsi
hormonal.
* #etelah kadar serum H(h</diperoleh dalam %aktu ): jam setelah e"akuasi,
kadarnya masih dipantau setiap 1 sampai minggu jika masih tinggi. -al ini
penting untuk mendeteksi penyakit tro!oblas persisten. 9ahkan sejumlah ke0il
jaringan tro!oblas dapat dideteksi dengan tes ini. 6adarnya akan menurun menjadi
tidak terdeteksi seperti yang ditunjukkan pada /ambar 1.
,* 6emoterapi tidak diindikasikan selama ini tingkat serum terus menurun. #ebuah
kenaikan atau plateu terus(menerus menuntut e"aluasi untuk penyakit tro!oblas
gestasional persisten dan biasanya memerlukan pengobatan. Peningkatan
proli!erasi tro!oblas menandakan bah%a kemungkinan besar ganas ke0uali %anita
tersebut hamil lagi.
)* #etelah kadar H(h</ turun ke nilai normal, kadar serum H(h</ dinilai bulanan
selama 1 bulan. +ika tidak terdeteksi, penga%asan dapat dihentikan dan kehamilan
kembali diperbolehkan.
31
/ambar ,.1. #kema ilustrasi penurunan H(h</ serum pada kehamilan mola
sebagian dan total post e"akuasi.
Pemantauan intensi! ini memungkinkan tingkat ketidakpatuhan yang tinggi.
Untungnya, pengamatan terbaru menunjukkan "eri!ikasi bah%a penilaian kadar H(
h</ selama 1 bulan mungkin tidak perlu. #ejumlah peneliti telah melaporkan bah%a
tidak ada %anita dengan mola parsial atau lengkap yang kadar serum H(h</ tidak
terdeteksi kemudian berkembang menjadi penyakit persisten &<han, 221M Da"ie,
22'M Eol!berg, 22), 221, dan semua rekan(rekan mereka*. #eperti ditunjukkan
dalam /ambar 1, %aktu median untuk hal ini adalah 3 dan 8 minggu, masing(masing.
$eskipun bukan bagian rutin dari penga%asan, pemeriksaan sonogra!i rahim post(
e"a0uation dapat mengungkapkan nodul miometrium atau hiper"askularisasi, yang
32
mungkin berhubungan dengan prediktor neoplasia tro!oblas gestasional berikutnya
&/.N* &/ara"aglia dkk, 228*.
1
0A0 I(
PEM0AHASAN
Dari uraian kasus didapatkan permasalahan yakni sbb :
1. Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat O
. Apakah pasien ini tergolong mola hidatidosa dengan risiko tinggi O
,. Apakah tatalaksana pada pasien ini sudah tepat O
). Apa tindak lanjut yang harus dilakukan pada pasien ini apabila pasien pulang O
3) A-a"ah dia8n$'i' -ada -a'i#n ini '!dah t#-atH
Diagnosis masuk :
Pasien masuk dari B6 I/D 5#UD AA dengan diagnosis P,A1-, post kuretase
mola hidatidosa , hari yang lalu, anemia normositik normokrom e0 perdarahan uterus
abnormal e0 suspek Penyakit tro!oblas ganas. Penulisan P,A1-, sudah tepat.
Penulisan diagnosis ini sudah sesuai dengan kaidah penulisan diagnosis obstetri dan
ginekologi.
Pada diagnosis, tertulis pasien post kuretase mola hidatidosa , hari yang lalu.
-al ini kurang tepat, karena pasien telah menjalani kuratase dua kali, seharusnya
keteranagn kuratase ke( ditulis pada diagnosis. #elain itu penulisan mola hidatidosa
pada diagnosis hendaknya ditulis lengkap sebagai mola hidatidosa partial komplit
atau parsial.
Pasien diduga menderita penyakit tro!oblas ganas, diagnosis ini sudah tepat
jika merujuk pada pedoman penegakan diagnosis. 9erdasarkan literatur penanganan
mola hidatidosa di 5#-# pada era 1832 dilakukan kuratase kali pada pasien mola
hidatidosa dengan inter"al dua minggu.
1'
#ehingga perlu dipikirkan ke0urigaan a%al
terhadap penyakit tro!oblas ganas setelah mola hidatidosa pada pasien ini, karena
pasien sudah dikuret sebanyak kali dan perdarahan dari kemaluan tetap
berlangsung.
+ika melihat laporan anamnesis, pemeriksaan !isik pada pasien, data yang
menunjang mola hidatidosa adalah adanya ri%ayat keluar darah dari kemaluan
33
ber%arna merah ke0oklatan pas0a kuratase ke(. /ejala mual muntah tidak dituliskan
pada anamnesis, seharusnya hal ini perlu ditanyakan untuk menunjang diagnosis
lanjutan. 6ekurangan lainnya pada anamnesis adalah tidak men0antumkan ri%ayat
operasi sebelumnya pada pasien yakni pasien telah dilakukan kuratase sebanyak
kali pada dua tempat berbeda. -al ini sangat penting untuk diagnosis dan terapi pada
pasien. #edangkan dari pemeriksaan !isik tidak ada yang menunjang diagnosis mola
hidatidosa. #eharusnya pada pemeriksaaan ginekologis yaitu status abdomen perlu
diidenti!ikasi tinggi !undus uteri, selain itu pada status genitalia yakni melalui
pemeriksaan inspekulo, tampon yang terpasang pada pasien harusnya dilepaskan,
kemudian diidenti!ikasi sumber perdarahan pada pasien ini, kemungkinan perdarahan
terjadi akibat laserasi "agina atau porsio. #eharusnya pasien dilakukan pemeriksaan
vaginal toucher untuk mengetahui apakah ada pembesaran uterus atau tidak, hal ini
berguna untuk identi!ikasi mola hidatidosa pada pasien jika ditemukan pembesaran
uterus.
-asil U#/ sebelumnya menunjukkan mola hidatidosa adalah data yang
penting dalam penegakan diagnosis pada pasien ini, karena ketepatan diagnostik yang
terbesar diperoleh dari gambaran U#/. U#/ khas pada mola hidatidosa, yaitu adanya
gambaran berupa badai salju &snow flake pattern* atau gambaran sarang lebah &honey
comb*, yang menunjukkan bah%a pasien menderita mola hidatidosa komplit. Perlu
dibedakan mola hidatidosa komplit atau mola hidatidosa parsial dalam menentukan
prognosis.
1'
1) A-a"ah -a'i#n ini t#r8$%$n8 m$%a hidatid$'a d#n8an ri'i"$ tin88i H
9ila merujuk kriteria mola hidatidosa risiko tinggi di 5#-#, dimana
kriterianya yaitu :
1'
a. Ukuran uterus lebih P 2 minggu.
b. Umur penderita P ,' .ahun
0. -asil PA &kuretase* menunjukan gambaran proli!erasi tro!oblast berlebihan
d. Hh</ prae"akuasi P 122.222 mIU7 ml &5IA7I5$A*
34
$aka pasien ini tidak memenuhi kriteria risiko tinggi untuk poin a,0 dan d karena
.AU jari diba%ah pusat, hasil PA terbaru tidak ada dan pemeriksaan Hh</ terakhir
adalah 1.'2, mlIU7ml
+ika merujuk sistem AI/O dengan data yang ada, maka skor untuk pasien ini
adalah 1 yaitu risiko rendah.
11
Prognosis mola hidatidosa dapat ditentukan dari jenis mola hidatidosa. Pada
pasien ini jenis mola hidatidosa komplit. -al ini sesuai dengan hasil U#/ yakni
ditemukan gambaran badai salju. +enis mola hidatidosa komplit memiliki prognosis
keganasan lebih besar dibandingkan mola hidatidosa parsial.
1'
5) A-a"ah tata%a"'ana -ada -a'i#n ini '!dah t#-at H
.atalaksana kuretase pada pasien ini belum tepat. Ada dua prinsip dasar yang
penting dalam manajemen kehamilan dengan mola hidatidosa. Pertama adalah
menge"akuasi mola hidatidosa dan yang kedua adalah tindak lanjut rutin untuk
mendeteksi penyakit tro!oblas persisten.
.indakan e"akuasi mola hidatidosa dapat dilakukan dengan dua 0ara yaitu
dengan "akum kuretase atau histerektomi. .indakan kuretase pada pasien ini kurang
tepat. Bakum kuretase merupakan penatalaksanaan standar yang dilakukan pada mola
hidatidosa. #edangkan metode medis yang memakai kemoterapi seharusnya tidak
digunakan. Namun, bila pasien tidak mengharapkan keturunan lagi, perlu
dipertimbangkan untuk dilakukan histerektomi. #ebab histerektomi dapat mengurangi
35
angka kejadian malignansi ,('C, meskipun tetap harus di !ollo%(up ketat setelah
dilakukan histerektomi. #yarat histerektomi pada pasien ini telah terpenuhi, yaitu usia
P,' tahun, memiliki anak yang 0ukup, dan pasien tidak menginginkan keturunan
lagi.
11
Pasien diren0anakan untuk dilakukan kemoterapi. Penatalaksanaan ini kurang
tepat jika dilakukan. 6emoterapi pro!ilaksis yang dilakukan bersamaan dengan
e"akuasi mola masih kon"ensional. Pada pasien mola komplit yang berisiko rendah,
kemoterapi tidak mempengaruhi terjadinya mola persisten.
13
6emoterapi diberikan
pada pasien mola hidatidosa dengan kadar H-</ P2.222 IU7D satu bulan setelah
e"akuasi mola yang berisiko terjadinya per!orasi uterus.
1:
Prinsip kedua dapat dinilai
pada !ollo% up setelah pulang dari 5umah #akit dimana hal ini bertujuan untuk
mendeteksi penyakit tro!oblas persisten &pembahasan nomor )*.
4) A-a tinda" %an!t yan8 har!' di%a"!"an -ada -a'i#n ini '#t#%ah -!%an8 H
.indak lanjut yang konsisten sangat penting bagi %anita dengan kehamilan
mola hidatidosa yang telah die"akuasi. .ujuan jangka panjang adalah untuk
memastikan resolusi lengkap penyakit tro!oblas melakukan pemeriksaan H(h</
berkala.
Pemeriksaan H(h</ pada , bulan pertama dilakukan setiap dua minggu
sekali, kemudian, , bulan kedua dilakukan setiap satu bulan sekali dan 1 bulan
terakhir dilakukan setiap bulan sekali. #elain itu, dilakukan juga pemeriksaan !oto
thoraks pada bulan ke(1 dan ke(1 setelah keluar dari pera%atan.
Dua penelitian randomised controlled penggunaan pil kontrasepsi oral
kombinasi menunjukkan tidak adanya peningkatan risiko P./. #ebuah penelitian
se0ara case series di Amerika #erikat melaporkan 1,18 relative risk untuk
meningkatkan P./. .idak ada bukti yang menunjukkan penggunaan terapi sulih
hormone mempengaruhi prognosis dari P./.
0A0 (
SIMPULAN DAN SARAN
36
#impulan
1. Diagnosis pasien yang benar adalah kuretase ke dua atas indikasi mola
hidatidosa hari ke III, anemia normositik normokrom e0 perdarahan uterus
abnormal e0 susp. Penyakit tro!oblast ganas.
. Pasien ini tergolong mola dengan risiko rendah
,. Peren0anaan untuk dilakukan kemoterapi pada pasien ini tidak tepat.
#eharusnya dipertimbangkan pada pasien untuk dilakukan histerektomi.
). Aollo% up yang ketat perlu dilakukan bila pasien pulang dari rumas sakit.
#aran
1. #eharusnya dokter mengetahui 0ara penulisan diagnosis sesuai dengan protap
penegakan diagnosis bagian obstetri dan ginekologi 5#UD Ari!in A0hmad
. Diperlukan pemahaman dalam menentukan risiko pada mola agar ter0apai
penanganan yang optimal
,. Diperlukan edukasi tentang pentingnya kontrol ulang pada pasien untuk
memastikan resolusi lengkap penyakit tro!oblast.
DAFTAR PUSTAKA
37
1. Durain +5. /estasional trophoblasti0 disease: epidemiology, pathology, 0lini0al
presentation and diagnosis o! gestasional trophoblasti0 disease, management o!
hydatidi!orm mole. Ameri0ans +ournal Obstetri0s Q /yne0ology. 212. Rdiakses
13 Aebruari 21S http:77%%%.s0ribd.0om7do07 '332'8,7/estational(
.rophoblasti0(Disease(>n!ermedad(.ro!oblasti0a(/esta0ional.
. $edi0inenet. De!inition o! hydati!orm mole. 21. Rdiakses 13 Aebruari 21S
http:77%%%.medterms.0om7s0ript7main7art.aspOarti0lekeyF,:).
,. Bos $D, Deunen $, Aontaine <, #utter PD. <asereport(su00ess!ul primary
treatment o! a hydatidi!orm mole %ith methotre;ate and >$A. Department o!
/yne0ology and On0ology, A0ademi0 -ospital, 9russels Aree Uni"ersity. 228.
). Pra%irohardjo #. Ilmu kebidanan. >disi ). +akarta: 9ina Pustaka #ar%ono
Pra%irohardjoM 228.
'. Eiknjosastro -, #ai!uddi A9, 5a0himhadhi .. Ilmu kandungan. >disi . +akarta:
9ina Pustaka #ar%ono Pra%irohardjoM 228. 1.
1. #ebire N+, #e0kl $+. <lini0al re"ie%(gestasional trophoblasti0 disease: 0urrent
management o! hydatidi!orm mole. .rophoblasti0 Disease <entre, Department o!
$edi0al On0ology, <haring <ross -ospital. 22:.
3. 9erek +#, Adashi >4, -illard PA. /estational trophoblasti0. .%el!th edition.
U#A: No"akTs gyne0ology. 1881M 111(.
:. #oeharyono, #anusi I, -akimi $. Aaktor(!aktor risiko penyakit tro!oblas. 9Iked.
1881M :
8. <unningham, /ant, De"o dkk. Obstetri Eiliams. >disi 1. +akarta: Penerbit 9uku
6edokteran >/<. 221M 8,)('.
12. 6umar B, 5amJi, <otran, #tanley, 5obbins. 9uku ajar patologi robbins. >disi 3.
+akarta: >/<M 22).
11. A0hadiat <$. Prosedur tetap obstetri dan ginekologi. +akarta: Penerbit 9uku
6edokteran >/<M 22,. 81.
1. /estational .rophoblasti0 Disease. In : <unningham, et all. Williams Obstetrics
Twenty-Third Edition. $0/ra%(-ill <ompanies. 212.
38
1,. 9ratakoesoema, Dinan #. Penyakit .ro!oblas /estasional. Dalam : AJiJ $A,
Andrijono . Onkologi /inekolgi. +akarta : 4ayasan 9ina Pustaka #ar%ono
Pra%iroharjo, 221.
1). 9enedet et all. #taging 0lassi!i0ations and 0lini0al pra0ti0e guidelines o!
gynae0ologi0 0an0ers. >lse"ier. 222.
1'. Aarid $, Adri +ono, 9ari Abdul. 9uku a0uan nasional onkologi ginekologi. >disi
1. +akarta: 4ayasan bina pustaka sar%ono pra%irohardjo. 221.
11. #ebire N+, #e0kl $ +. /estational trophoblasti0 disease: 0urrent management o!
hydatidi!orm mole. .ropholasti0 disease 0entre: Departement o! $edi0al
On0ology, <haring <ross -ospital, Dondon. 22:.
13. 5oyal <ollege o! Obstetri0ians and /ynae0ologists. .he management o!
gestational trophoblasti0 disease. 5<O/ /reen(top /uideline &,:*M 212. 3(11.
1:. 9erko%itJ 5#, /oldstein DP. Presentation and management o! molar pregnan0y.
Obstet gyne0ol. 22:
39

Anda mungkin juga menyukai