Nama Praktikan : Reza Wardhana NPM : 1306443192 Faklultas/ Program Studi : MIPA / Fisika Kelompok Praktikum : 9 Kode Praktikum : KR-01 Minggu Praktikum : 5 Koordinator asisten : Ari Surya Miharja
LABORATORIUM FISIKA DASAR
UNIT PELAKSANA PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN DASAR
UNIVERSITAS INDONESIA
2013
I. TUJUAN Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
II. ALAT 1. Kawat pijar (hotwire) 2. Fan 3. Voltmeter dan amperemeter 4. Adjustable power suplly 5. Camcorder 6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. TEORI Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdriri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing-masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didisipasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik yang mengalir. P = v I t .. (1) Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai : Overheat ratio = Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara ). Ra = resistansi kawat pada temperature ambient (ruangan)
Hotwire probe harus dikalibrasikan untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wirevoltage, E) dengan kecepatan referensi (reference velocity, U). setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila daliri udara dengan kecepatan yang dihasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70, 110, 150, 190, dan 230 m/s
IV. PROSEDUR PERCOBAAN Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan menge-klik tombol RLab di bagian bawah halaman. 1. Mengaktifkan Web cam (meng-klik icon video pada halaman web r-Lab 2. Memberikan aliran udara dengn kecepatan 0 m/s, dengan mengklik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran 3. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan mengklik radio button pada icon :menghidupkan power supply kipas. 4. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat Hotwire dengan cara mengklik icon ukur 5. Mengulangi langkah ke 2 hingga ke 4untuk kecepatan 70, 110, 150, 190, dan 230 m/s.
V. TUGAS DAN EVALUASI 1. Berdasarkan data yang didapat, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan tegangan Hotwire dengan waktu untuk tiap kecepatan aliran udara. 2. Berdasarkan pengolah data diatas, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan tegangan Hotwire dengan kecepatan aliran angin. 3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire. 4. Berdasarkan percobaan dan data didapat, apakah kita dapat menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin? 5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.
VI. PENGOLAHAN DATA
1. Grafik hubungan tegangan dengan waktu terhadap kecepatan aliran udara a. 0 m/s
2.0328 2.033 2.0332 2.0334 2.0336 2.0338 2.034 2.0342 0 5 10 15 Series1 2.0308 2.031 2.0312 2.0314 2.0316 2.0318 2.032 2.0322 0 5 10 15 Series1 2.03 2.04 2.05 2.06 2.07 2.08 2.09 2.1 2.11 2.12 0 50 100 150 200 250 Series1 Waktu V-HW 1 2.033 2 2.034 3 2.033 4 2.033 5 2.034 6 2.033 7 2.034 8 2.033 9 2.034 10 2.034 Waktu V-HW 1 2.032 2 2.032 3 2.032 4 2.031 5 2.031 6 2.032 7 2.032 8 2.032 9 2.031 10 2.032 Kec. Angin Tegangan rata-rata 0 2.112 70 2.073 110 2.055 150 2.048 190 2.043 230 2.04 Dari grafik hubungan tegangan dengan kecepatan diatas, dapat kita anggap andaikan bahwa tegangan sebagai variable bebas. Sehingga kita dapat menentukan besarnya kecepatan angin.
Garis di atas merupakan pendekatan least-square 3. Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi turunan dari tegangan hot wire Y= -0.0003x+2.100 R= 0.8787 4. Ya. Kita dapat menggunakan Hotwire sebagai alat untuk mengukur kecepatan angin
y = -0.0003x + 2.1001 R = 0.8787 2.02 2.03 2.04 2.05 2.06 2.07 2.08 2.09 2.1 2.11 2.12 0 50 100 150 200 250 Series1 Linear (Series1) VII. Analisis Data 1. Analisis Percobaan Percobaan Disipasi Kalor Hotwire kali ini mempunyai tujuan untuk mencari kecepatan aliran udara. Hotwire difungsikan sebagi sebuah sensor yang mendeteksi kecepatan aliran, namun dalam arah axial saja. Mula-mula, ketika kipas belum dihidupkan kecepatan aliran udara 0 m/s, maka akan didapatkan hasil tegangan dan arus yang konstan. Mekanismenya sebagai berikut, tegangan pada hotwire berasal dari kedua ujung probe yang terhubung dengan sumber tegangan, sementara arus yang mengalir terjadi karena resistansi atau hambatan dari kawat pijar. Energi listrik yang mengalir pada probe, akan didisipasi oleh kawat pijar menjadi energy kalor. Energy kalor ini sebanding dengan besarnya tegangan, kuat arus yang mengalir dan lamanya waktu arus listrik mengalir. Namun ketika dialiri udara, maka terjadi perubahan terhadap besar tegangan, dan kuat arus listrik yang mengalir. Perubahan ini terjadi karena gejala-gejala fisis yang bekerja pada hotwire. Saat kipas angin dihidupkan, angina mengalir pada probe dan menuju pada kawat pijar dengan kecepatan (v) dan gaya (F). adanya aliran angin pada kawat pijar menyebabkan terjadinya perubahan nilai resistansi kawat, dimana sifatnya berbanding lurus dengan kecepatan angin yang mengalir pada probe. Apabila kecepatan aliran angin semakin kencang maka tegangan akan semakin kecil, sementara kuat arus akan semakin besar. Begitupun sebaliknya. Besar atau kecilnya perubahan resistansi akan mempengaruhi besar-kecilnya perpindahan/transfer kalor pada probe. II. Analisis Hasil Percobaan telah dilakukan sesuai prosedur langkah kerja yang diberikan. Hasil yang saya dapatkan sesuai rumusan yang ada. Ketika kawat dihembuskan angin dengan keceepatan tertentu, akan mengakibatkan perubahan pada nilai resistansi. Perubahan nilai resistansi berbanding lurus dengan perubahan nilai tegangan pada probe, dan berbanding terbalik dengan kuat arus yang mengalir. Sesuai dengan rumus dasar: V= IR Sehingga R= V/I Kesalahan saat percobaan juga terjadi, walaupun praktikum dilakukan secara komputerisasi online. Besarnya kesalahan dapat dibuktikan dengan cara mensubstitusikan tegangan hotwire ke dalam persamaan yang menyatakan kecepatan angin sebagai fungsi tegangan hotwire. Namun apabila dibandingkan dengan praktikum yang dilakukan secara manual, kesalahan akan lebih besar. Karena dalam praktikum manual akan lebih banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan, seperti lingkungan sekitar dan kesalahan yang bersifat human error. Kesalahan tersebut dapat diminimalisasi apabila kita praktikum secara komputerisasi.
3. Analisis Grafik Grafik yang saya peroleh menunjukan adanya keterkaitan antara data yang diperoleh dengan kondisi yang sebenarnya terjadi, yang mana kecepatan angin pada probe berbanding terbalik dengan besar tegangan pada kawat pijar. Dapat kita lihat juga bahwa data yang diperoleh sesuai dengan pola pada grafik hubungan antara kecepatan dengan tegangan pada hotwire. Selanjutnya, grafik hubungan antar tegangan dengan waktu, menunjukan fluktuasi naik turun. Hal ini dikarenakan ketika angin berhembus, probe menjadi tidak stabil, sehingga datapun mengalami fluktuasi.
VIII. Kesimpulan 1. Energi listrik berbanding lurus dengan tegangan, kuat arus, dan waktu 2. Hotwire dapat digunakan sebagai alat pendeteksi dan pengukur kecepatan angin yang berhembus, namun hasilnya tidak akurat. 3. Kecepatan angin yang mengalir berbanding terbalik dengan besar tegangan pada hotwire. IX. Referensi 1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. 2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamental of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. 3. Link R-Lab ; http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01