Anda di halaman 1dari 10

Tosisitas alkohol

(Drh. Darmono MSc.)


Bahan kimia beracun yang dalam suhu kamar (~32
o
C) berbentuk cair adalah
merupakan bahan toksik yang paling dominan dan banyak enisnya. Bahan toksik
tersebut ada yang si!atnya mudah menguap dan menadi gas toksik. Diantara bahan
toksik cair tersebut dalam dosis yang kecil dan dalam larutan sering sengaa diminum
oleh manusia yaitu alkohol. "lkohol dan deri#atnya termasuk golongan bahan toksik
karena dapat merusak aringan terutama aringan syara! pusat. Bahan lain misalnya nitrat
dan nitrit$ target organ yang dirusak ialah sistem kardio#askuler. Disamping itu ada lagi
bahan yang termasuk logam yang dalam suhu kamar bersi!at cair yaitu merkuri (%g).
Bahan racun ini uga menyebabkan toksik terutama uga pada sistem syara!. Dari hal
tersebut maka bahan racun bentuk cair ini umlah dan enisnya relati! banyak dan bahan
cair ini uga sangat berpotensi untuk mencemari lingkungan maupun mengkontaminasi
baham makanan.
Alkohol dan derivatnya
"lkohol adalah deri#at dari hidroksi yang mempunyai ikatan langsung maupun
rantai cabang dari ali!atik hidrokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering ditemukan
adalah yang mengandung tiga gugus hidroksil dengan ikatan satu gugus hidroksi dalam
satu rantai karbon. Sedangkan enis alkohol lainnya ialah alkohol yang mengandung lebih
dari satu gugus hidroksi dalam satu atom karbon. &enis alkohol yang kedua inilah yang
bersi!at toksik yaitu ethanol (ethyl alkohol)$ methanol (methyl alkohol) dan isipropanol
(isoprophyl alkohol). 'ada umumnya semakin panang rantai karbon maka semakin
tinggi daya toksisitasnya. (etapi ada kekecualian dalam teori ini ialah methanol lebih
toksik daripada ethanol.
Dihidroksi alkohol disebut uga glikol (dari asal kata glyc atau glyco yang artinya
manis)$ ini mencerminkan rasa dari glikol yang terasa manis. Dihidroksi ethan disebut
uga )ethylen glycol* adalah merupakan bentuk sederhana dari glikol. +tylen glikol ini
uga merupakan cairan )anti beku*$ dan uga merupakan cairan yang toksik. ,likol enis
lain ialah trihidroksipropan (prophylen glycol)$ cairan ini merupakan bentuk produk
!armasi yang relati! tidak toksik.
Etanol
+tanol adalah bahan cairan yang telah lama digunakan sebagai obat dan
merupakan bentuk alkohol yang terdapat dalam minuman keras seperti bir$ anggur$
-iskey maupun minuman lainnya. +tanol merupakan cairan yang ernih tidak ber-arna$
terasa membakar pada mulut maupun tenggorokan bila ditelan. +tanol mudah sekali larut
dalam air dan sangat potensial untuk menghambat sistem sara! pusat terutama dalam
akti!itas sistem retikular. "kti!itas dari etanol sangat kuat dan setara dengan bahan
anastetik umum. (etapi toksisitas etanol relati! lebih rendah daripada metanol ataupun
isopropanol.
Mekanisme toksisitas
Secara pasti mekanisme toksisitas etanol belum banyak diketahui. Beberapa hasil
penelitian dilaporkan bah-a etanol berpengaruh langsung pada membran sara! neuron
dan tidak pada sinapsisnya (persambungan sara!). 'ada daerah membran tersebut etanol
mengganggu transport ion. 'ada penelitian in#itro menunukkan bah-a ion .a
/
$ 0
/
1 "('
ase dihambat oleh etanol. 'ada konsentrasi 2 3 456 etanol memblok kemampuan neuron
dalam impuls listrik$ konsentrasi tersebut auh lebih tinggi daripada konsentrasi etanol
dalam sistem sara! pusat secara in#i#o.
'engaruh etanol pada sistem sara! pusat berbanding langsung dengan konsentrasi
etanol dalam darah. Daerah otak yang dihambat pertama kali ialah sistem retikuler akti!.
%al tersebut menyebabkan terganggunya sistem motorik dan kemampuan dalam berpikir.
Disamping itu pengaruh hambatan pada daerah serebral kortek mengakibatkan teradinya
kelainan tingkah laku. ,angguan kelainan tingkah laku ini bergantung pada indi#idu$
tetapi pada umumnya penderita turun daya ingatnya. ,angguan pada sistem sara! pusat
ini sangat ber#ariasi biasanya berurutan dari bagian kortek yang terganggu dan merambat
ke bagian medula (lihat (abel 4).
(abel 4. ,eala yang diakibatkan oleh toksisitas etanol
,eala klinis 0onsentrasi alkohol dalam
darah (6)
Bagian otak yang terkena
4. 7ingan.
- 'englihatan menurun
- 7eaksi lambat
- 0epercayaan diri
meningkat
5$552 3 5$45 8obus depan
2. Sedang
- Sempoyongan
- Berbicara tidak menentu
- 9ungsi sara! motorik
menurun
- 0urang perhatian
- Diplopia
- ,angguan persepsi
- (idak tenang
5$42 3 5$35
8obus parietal
8obus ocipitalis
Serebellum
3. Berat
- ,angguan penglihatan
- Depresi
- stuppor
5$35 3 5$25
8obus ocipitalis
Serebellum
Diencephalon
:. 0oma
1 0egagalan perna!asan
5$25 Medulla
Sumber; ,ossel and Bricker$ 4<=:
Absorpsi
0arena si!at etanol yang mudah larut dalam air dan lemak$ penghantar listrik yang
lemah$ ukuran molekul yang relati! kecil$ maka etanol mudah sekali masuk melalui
membran sel dengan di!usi. "lkohol mudah sekalit diabsorpsi melalui dinding
gastrointestinal$ terutama bila kondisi lambung yang kosong. (etapi lokasi yang e!isien
dalam penyerapan etanol ialah didalam usus kecil dan kurang e!isien di dalam lambung
dan usus besar. >alaupun etanol mempunyai berat molekul yang kecil$ agak lama etanol
terlarut dalam lemak dan proses pelarutannya adalah secara di!usi pasi!. "da beberapa
!aktor yang mempengaruhi proses absorpsi ini yaitu;
- 0ondisi lambung dalam keadaan kosong atau berisi. %al ini sangat penting dalam
pengaturan absorpsi alkohol. 'ada lambung keadaan kosong$ absorpsi sempurna
teradi dalam -aktu 4 atau 2 am$ tetapi pada lambung keadaan berisi penuh makanan
absorpsi teradi sampai ? am.
- 0omposisi larutan etanol yang diminum. Minuman bir lebih lambat diabsorpsi dari
pada anggur (-ine) dan anggur lebih lambat daripada spiritus. 'ada umumnya
minuman keras yang mengandung karbon diabsorpsi lebih cepat$ karena senya-a
karbon dioksida (C@2) dapat mengambil alih isi lambung.
Distribusi
Setelah diabsorpsi$ alkohol kemudian didistribusikan kesemua aringan dan cairan
tubuh serta cairan aringan. 0eseimbangan teradi diantara cairan aringan$ darah dan
kompartemen aringan itu sendiri. Disamping itu etanol sangat mudah sekali menembus
aringan otak dan plasenta. "khir1akhir ini yang menadikan perhatian adalah ibu hamil
yang menadi peminum minuman keras yang mengandung alkohol dan pengaruhnya
terhadap !etus yang dikandungnya. Distribusi alkohol antara al#eoler paru dengan darah
sangat bergantung pada kecepatan di!usi$ tekanan gas dan konsetrasi alkohol dalam
kapiler paru. 7asio distribusi antara al#eoler paru dengan darah adalah 4;2455.
Seorang peneliti S-edia mengembangkan metoda untuk memperkirakan umlah
alkohol yang diperlukan sehingga dapat terdeteksi dalam darah.
9ormulanya adalah;
A=WrCT / 0,8
Dimana; "A etanol (ml) yang diminum
>A berat badan (g)
rA rasio distribusi etanol; priaA 5$?= dan -anitaA 5$22
C(A konsentrasi alkohol dalam darah
5$=A berat enis alkohol
r; dihitung dari persentase alkohol dalam tubuh dibagi persentase alkohol dalam darah
r= alkohol dalam tubuh ! alkohol dalam darah
'enetapan rasio distribusi untuk pria A 5$?= dan -anita A 5$22$ disebabkan karena -anita
biasanya kurang kendungan airnya dalam tubuh$ tetapi lebih besar kandungan aringan
lemaknya.
'ada pria dengan berat badan sekitar ?=$4 0g meminum minuman keras sekitar
35 ml yang mengandung 256 etanol (-hiskey) atau setara dengan 3?5 ml beer yang
mengandung 26 etanol. Setelah semua diabsorpsi tubuh ternyata kandungan alkohol
dalam darah ialah;
5$5226 (2$2 mg6)$ perhitungaanya adalah sebagai berikut;
A=WrCT/0,8= "8,#00$0,"8$0,0%& ! 0,8= ##,&8/0,8
A= sekitar #& ml
Sedangkan untuk memperkirakan kandungan alkohol dalam darah (0"D)$ untuk
orang yang beratnya sekitar 425 pond$ atau kandungan alkohol dalam minuman keras
sekitar 256$ maka 0"D menadi cukup proporsional. Dengan !ormulasi diba-ah ini
akan dapat diperkirakan umlah 0"D maksimum.
#&0/bb $ Et'(/&0 $ )uml* Alk* +an, diminum -ons. $ 0,0%&= /ADmaks
'ada kasus o#erdosis teanol akut$ kadang !ormula tersebut diatas sangat berguna
untuk memperkirakan 0"D dari si penderita$ bilamana diketahui umlah minuman keras
yang diminum. Sehingga umlah ini dapat diperkirakan dengan melihat geala yang
timbul dari si penderita (>algreen$ 4<B5).
Metabolisme
Mengetahui proses metabolisme etanol sangat berguna untuk meramalkan atau
menangani suatu kasus toksisitas etanol. Sekitar <51<=6 etanol yang diabsorpsi dalam
tubuh akan mengalami oksidasi oleh enCim. Biasanya sekitar 21456 diekskresikan tanpa
mengalami perubahan$ baik melalui paru maupun ginal. Sebagian kecil dikeluarkan
melalui keringat$ air mata$ empedu$ cairan lambung dan air ludah. (etapi perlu diingat
bah-a konsentrasi alkohol selalu sama dengan kandungan cairan aringan atau disebut
cairan tubuh.
'roses oksidasi enCimatik etanol pertama teradi dalam hati kemudian dalam
ginal. 'roses metabolisme melibatkan tiga enis enCim. 'ada proses pertama etanol
dioksidasi menadi acetaldehyd oleh enCim )alkohol dehydrogenase* dan memerlukan
ko#aktor ."D (nicotinamid adenin dinucleotida). +nCim alkohol dehydrogenase dalam
hati adalah enCim yang tidak spesi!ik$ enCim ini uga mengubah alkohol primer lainnya
menadi aldehyd$ begitu uga pada alkohol sekunder dan keton.
'ada tahap kedua acealdehyd diubah menadi asam asetat oleh enCim aldehyd
dehydrogenase uga dibantu oleh ko#aktor ."D. (ahap berikutnya diubah lagi menadi
acetyl coenCim " (Co")$ yang kemudian Co" masuk kedalam siklus 0rebs dan
mengalami metabolisme menadi C@2 dan %2@ (,ambar 2.4).
C2%2@% / ."D
/

alkohol1dehydrogenase("D%)
1DC%3C%@ /."D%
+tilalkohol111111111111111111111111111acetaldehyd
C%3C%@ / ."D
/ aldehyd1dehydrogenaseEE
C%3C@@% / ."D%
"cetaldehyd11111111111111111111111asam asetat
Co"
"setylCo"
siklus 0rebs
C@2 %2@
,ambar 2.4. 'roses biokimia-i metabolisme etanol
'roses metabolisme etanol mengakibatkan teradinya pengubahan ."D menadi
reduksi ."D (."D%). %al tersebut menyebabkan penurunan rasio antara ."D;."D%
di dalam hati$ sehingga teradi gangguan metabolisme karbohidrat (energi)$ karena
intoksikasi dari etanol. Misalnya teradinya geala hipoglikemia setelah teradi intoksikasi
alkohol secara kronis ataupun akut. >alaupun teradi gangguan metabolisme yang
disebabkan keracunan etanol sangat komplek$ tetapi dapat diduga bah-a hambatan
proses glukoneogenesis oleh etanol adalah akibat dari kekurangan ."D. @leh sebab itu
asam amino yang biasanya masuk kedalam alur glikolisis dan siklus asam trikarboksilat
((C") berubah kelain alur. Sebagai akibatnya teradi penurunan kandungan oksaloasetat
dan pyru#at dan teradi penimbunan laktat dan ketoasit. &uga teradi reduksi dalam
metabolisme gliserol yang mengakibatkan teradinya penimbunan lemak didalam hati.
0e1ala klinis
,eala yang menciri dari keracunan etanol sangat ber#ariasi dari yang si!atnya
ringan yaitu ataFia (sempoyongan) sampai berat yaitu koma (tidak sadarkan diri). 'ada
intoksikasi yang berat$ penderita menunukkan geala stuppor (tidak bereaksi) atau
menadi koma. 0ulit teraba dingin$ bau na!as tercium alkohol$ suhu tubuh dan !rek-ensi
na!as menurun$ kadang denyut antung meningkat. 0eadian koma karena keracunan
alkohol biasanya 0"D nya mencapai 355 mg6 atau 5$3 6. 'ada konsentrasi kurang dari
455 mg6$ lobus !rontal otak terpengaruh sehingga tidak ber!ungsi.
,eala subyekti! termasuk peningkatan percaya diri )tidak mengikuti peraturan*
dan daya penglihatan menurun. Bila 0"D meningkat dari 5$46 menadi 5$26$ lobus
parietal otak terpengaruh. 'ada kondisi tersebut teradi penurunan daya syara! motorik$
bicara terbata1bata$ tremor dan ataksia. Bila 0"D mencapai 5$36 akan berpengaruh
terhadap serebelum dan uga lobus osipitalis dan serebelum. 'ada kondisi ini penderita
akan terganggu keseimbangannya dan persepsinya. Bilamana 0"D mencapai 8D25
(sekitar 5$:215$26)$ penderita akan koma$ perna!asan sesak$ pembuluh darah tepi
(peri!er) tidak ber!ungsi. 'ada konsisi tersebut bagian medula otak terpengaruh dan
kondisi menadi sangat kritis.
2en,obatan
'asien penderita intoksikasi yang berat$ tubuhnya harus diaga selalu hangat dan
isi perut harus segera dikeluarkan. 'rioritas pertama yang dilakukan ialah dengan
pem#berian perna!asan buatan$ diberikan in!us 451256 deFtrosa secara intra#ena untuk
menaga kadar glukosa darah. 'emberian sodium bikarbonat cukup baik sebgai antidotum
untuk mencegah teradinya asidosis. 'erlakuan hemodialisis diperlukan bila 0"D
mencapai 5$:6.
Methanol
"lkohol enis ini mempunyai struktur paling sederhana$ tetapi paling toksik pada
manusia dibanding dengan enis alkohol lainnya. Methanol secara luas digunakan pada
industri$ rumah tangga$ pelarut cat$ anti beku dan sebagai bahan bakar. (eradinya
keracunan pada orang biasanya karena sengaa diminum$ atau produk yang mengandung
methanol dan beberapa laporan teradi keracunan melalui kulit maupun perna!asan.
0eracunan methanol telah teradi secara luas dan menyebabkan banyak kematian
dan angka kesakitan (mortilitas dan morbiditas). Banyak kasus teradi pada -aktu teradi
peperangan. 0eadian akan bertambah banyak bilamana methanol akan digunakan
sebagai bahan bakar dimasa yang akan datang.
0eadian methanol diminum karena erat hubungannya dengan kemiripannya
dengan ethanol$ baik dalam penampilan$ bau$ maupun harganya yang murah. Disamping
itu orang a-am tidak begitu mengetahui bah-a methanol lebih berbahaya daripada
ethanol. Dosis lethal sekitar 35 ml$ tetapi telah dilaporkan dosis lethal dapat mencapai
255 ml$ hal tersebut bergantung pada indi#idu.
Mekanisme toksisitas methanol
Methanol diabsorpsi dan didistribusikan keseluruh tubuh seperti pada ethanol.
Methanol uga dimetabolisir oleh enCim yang sama seperti ethanol$ tetapi lau
metabolismenya menyebabkan lambatnya pengaruh toksisitasnya.
Metabolisme metanol tidak bergantung pada konsentrasinya di dalam darah. 'ada
beberapa penelitian menunukkan bah-a metanol dimetabolisme oleh enCim alkohol
dehydrogenase menadi !ormaldehyd dan asam !ormat.
C(3'(
alkohol dehydro,enase
C(C'(
aldehyd dehydro,enase
(C''(
4444444C'% 5 (%'
Dalam proses metabolisme$ methanol teroksidasi menadi !ormaldehyd yang
sangat toksik yaitu 33G lebih toksik daripada methanol. 9ormaldehyd sebagaian akan
bereaksi dengan protein tubuh dan lainnya dioksidasi lebih lanut. (idak semua methanol
mengalami metabolisme$ tetapi seumlah besar methanol mungkin dikeluarkan
(diekskresi) tanpa teradi perubahan melalui paru dan ginal. (etapi$ metabolisme adalah
merupakan reaksi yang sangat penting.
Seperti halnya ethanol$ methanol didistribusikan keseluruh organ yang
proporsinya seimbang dengan air pada cairan aringan. %al inilah yang menunukkan
bah-a organ mata mengalami gangguan yang sangat besar -alupun methanol yang
masuk kedalam tubuh relati! kecil.
0e1ala klinis toksisitas methanol
,eala dia-ali dengan menunukkan tanda1tanda seperti intoksikasi ethanol$
-laupun gealanya biasanya lebih ringan. %al tersebut karena daya larutnya yang rendah
terhadap lemak. ,eala yang terlihat ialah euphoria dan lemah otot. 0emudian diikuti
dengan geala nausea$ muntah$ sakit kepala$ hilang ingatan$ sakit perut yang sangat dan
dapat disertai diaree$ sakit punggung$ kelesuan anggota gerak. Mata terlihat merah karena
hiperemik.
'ada keracunan methanol yang berat$ perna!asan dan denyut antung tertekan.
(eradi geala asidosis dengan na!as perlahan dan dalam. 'enderita akan mengalami
koma dan kematian teradi dengan cepat. 'ada saat menelang aalnya penderita
menunukkan geala kon#ulsi dan opithotonus.
'ada saat methanol teroksidasi menadi !ormaldehyd dan asam !ormiat$ teradi
peningkatan kon#ersi dari ."D/ menadi ."D%. 0elebihan ."D% akan menadi asam
laktat$ sehingga teradi acidosis yang diakibatkan oleh keracunan methanol. %al tersebut
menyebabkan terbentuk dan terakumulasinya asam !ormiat dan asam laktat. Sebagai
akibatnya teradi pengikatan perbedaan anion (perbedaan antara total kation dan total
anion). 'ada kondisi normal selisih perbedaan tersebut adalah 4= mmolesH8 (dihitung dari
I.a//0/J1ICl1/%C@31J$ selisih tersebut dapat meningkat dua kali atau lebih diatas
normal pada kondisi keracunan methanol.
(eradinya kerusakan bola mata sering teradi pada keracunan methanol. @rang
yang mengkonsumsi methanol sekitar : ml dapat menyebabkan kebutaan. Dilaporkan
bah-a teradi peristi-a kebutaan karena keracunan methanol sampai ?6 pada tentara
"merika -aktu perng dunia ke KK. 0erusakan mata adalah suatu bentuk teradinya
kerusakan retina dan sara! optik yang mengalami degenerasi yang disebabkan oleh
akumulai !ormaldehyd dan berkembang menadi asidosis. Bila penderita dapat selamat$
penderita akan mengalami buta total atau daya penglihatannya dapat terganggu selama
berbulan1bulan.
2en,obatan toksisitas methanol
Bermacam1macam obat untuk toksisitas methanol telah digunakan$ yang
kebanyakan obat ber!okus untuk mengobati geala asidosis. "sidosis ini harus diobati
terlebih dulu karena dapat mengancam i-a penderita. ,eala kerusakan yang parah pada
mata sangat bergantung pada kecepatan menetralkan geala asidosis ini. Kn!us dengan
sodium bikarbonat segera harus dilakukan sampai p% urine menadi normal kambali.
Secara teoritis ethanol adalah merupakan antidotum spesi!ik terhadap toksisitas
methanol$ -laupun e!ekti!itasnya masih banyak dipelaari. Selama ethanol mempunyai
daya gabung dengan alkohol dehydrogenase ("D%)$ dengan kekuatan 25 G lebih besar
dari methanol$ maka etanol merupakan pilihan utama sebagai substrat untuk enCim "D%
tersebut. +thanol diberikan secra oral atau melalui intra #ena sesegera mungkin. Dosis
pemberian ethanol dilakukan sampai mencapai kadar 5$46 dalam darah. Bila ethanol
sudah cukup untuk mengurangi metabolisme methanol sehingga kadar metabolisme
toksik methanol berkurang$ maka secara keseluruhan dapat menurunkan daya toksisitas
methanol. 'engobatan dengan ethanol ini harus dilakukan untuk selama satu minggu atau
lebih sampai methanol dikeluarkan dari tubuh.
'engobatan dengan hemodialisis atau peritoneal dialisis uga dapat digunakan
untuk mengeliminasi methanol. Dialisis ini dilakukan bila kadar methanol dalam darah
mencapai lebih dari 25mg6$ serta terus dilakukan sampai kadarnya kurang dari 25mg6
@bat lain yang uga dapat dipakai adalah;
8euco#orin kalsium; merupakan analog dari !olat yang bertindak untuk
metabolisme !ormaldehyd menadi karbon dioksida melalui sistem ; !olat1
dependent1enCim.
:1methyl pyraCole (:M'); Mempunyai daya hambat terhadap alkohol
dehydrogenase.

Anda mungkin juga menyukai