Anda di halaman 1dari 2

Volunteerism Teaching Indonesian Children 3 - Essay Selection

2014

1
Guru Seasyik Facebook
Lintang Wisesa Atissalam
S1 Fisika FMIPA Universitas Gadjah Mada
Trainer PMR & KIR SMK Negeri 1 Depok, Sleman, DIY
Announcer Manajemen Qolbu 92.3 FM Yogyakarta
lintangwisesa@ymail.com

Salah satu penentu kualitas dunia pendidikan adalah mutu pihak pengajar atau
guru. Guru harus mampu menginspirasi peserta didiknya untuk belajar dan berkarya.
Kata orang Jawa, Guru iku digugu lan ditiru (guru itu diikuti dan menjadi teladan).
Maka dari itu tugas guru bukanlah misi yang mudah secara moral dan fisik, apalagi
menjadi panutan banyak siswa. Guru harus berhati-hati ketika berucap dan bertindak.
Guru mesti dapat dipercaya tutur-kata dan tindak-tanduknya, karena guru adalah model
bagi murid-muridnya.
Guru yang baik adalah guru yang menginpirasi, dengan fitur-fitur yang membuat
peserta didik semakin asyik dan ketagihan belajar. Adakah guru semacam ini? Mungkin
ada, namun tak banyak. Untuk menjadi guru yang baik, contohlah Facebook. Ya,
Facebook. Hari gini, siapa yang tak kenal Facebook? Facebook menjadi salah satu
jejaring sosial dengan beragam fitur menarik yang membuatnya populer di kalangan
masyarakat saat ini. Begitulah seharusnya guru. Guru juga wajib memiliki fitur menarik
yang populer di kalangan siswa, sehingga kegiatan belajar-mengajar bukanlah hal yang
membosankan, justru mengasyikkan.
Jika kita tilik, ada beberapa fitur Facebook yang dapat diadopsi oleh gaya
mengajar para guru. Fitur pertama yang dijumpai usai log in pada halaman Facebook
adalah Home atau Beranda. Fitur ini memfasilitasi penggunanya untuk mengetahui
kabar terbaru dari aktivitas-aktivitas terkait yang ada di Facebook. Begitu pula
seharusnya seorang guru. Guru dituntut untuk selalu memperluas wawasan dan
senantiasa up to date. Bukan hanya menyampaikan materi jadul dengan cara yang katro,
namun juga disesuaikan dan dikaitkan dengan perkembangan zaman saat ini.
Kedua, fitur update status yang biasanya dibuka dengan kolom bertuliskan
Whats on your mind? (Apa yang Anda pikirkan?). Pertanyaan dalam fitur ini akan
memancing para user untuk meluapkan segala uneg-uneg dalam bentuk informasi status.
Sehingga selain sebagai media informasi, Facebook juga menjadi ajang curhat bebas.
Volunteerism Teaching Indonesian Children 3 - Essay Selection
2014

2
Status suka-cita hingga mellow-galau pun diterima dengan tangan terbuka di Facebook.
Begitu juga semestinya seorang guru. Guru seyogyanya mampu bersikap terbuka
sekaligus menjadi pendengar yang baik untuk keluh-kesah muridnya. Kata salah satu
asuransi jiwa ternama, Always listening, always understanding.
Fitur ketiga dalam Facebook yang patut diteladani para guru adalah Add as
Friend (Tambahkan teman). Fasilitas ini memudahkan user mengajukan permintaan
untuk menjalin persahabatan dengan akun lainnya di Facebook. Dengan saling berteman
di Facebook, user dapat saling menyapa, berbagi informasi dan mengetahui kabar
terbaru dari sahabat. Seorang guru juga seharusnya memposisikan dirinya sebagai
sahabat ketika mengajar, sehingga guru paham dan mampu mengajar sesuai keinginan
siswanya. Dengan begitu, akan terjalin simbiosis mutualisme antara guru dan siswa
dalam kegiatan belajar-mengajar.
Keempat, Like & Comment (suka dan komentar). Like dan Comment adalah
fasilitas untuk menanggapi status-status yang ada di Facebook. Like memberikan
acungan jempol bagi suatu posting, sedangkan Comment memberikan komentar dalam
bentuk kata-kata tertulis. Fitur Like & Comment menjadi ajang interaksi nyata di dunia
maya. Tak jarang para user berusaha meraup Like & Comment sebanyak-banyaknya.
Like & Comment pun dapat menjadi gaya mengajar guru dalam menanggapi tingkah-
polah peserta didiknya. Ada kalanya seorang guru hanya mendengarkan, karena
memang terkadang murid hanya sedang ingin diperhatikan. Ada kalanya guru mesti
memberikan apresiasi, pujian dan penghargaan. Bahkan, ada saatnya pula guru wajib
bersikap tegas menegur siswanya yang berulah negatif. Intinya, seorang guru dituntut
untuk bijaksana dalam memberikan respon serta tanggapan kepada siswanya.
Jika keempat fitur asyik dalam Facebook tersebut diadaptasi oleh para guru,
setidaknya guru telah berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa-siswinya. Jika
siswa-siswi telah difasilitasi dengan pribadi guru yang baik dan asyik, niscaya ilmu
yang mereka serap akan semakin melekat dan memberi manfaat hingga akhir hayat.
Sehingga apa yang tertuang dalam tujuan pendidikan akan tercapai, begitu pula sosok
guru dalam Hymne Guru pun bisa menjadi pribadi yang nyata.
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan...
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan...
Engkau patriot pahlawan bangsa... Tanpa tanda jasa...

Anda mungkin juga menyukai