DISUSUN OLEH ADE CANDRA RUSLIANA NIM. 12201001 TINGKAT III REGULER
POLITEKTIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN TANJUNG KARANG JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN KOTA BUMI TAHUN AJARAN 2014-2015
SOAL 1 Seorang pasien bernama Tn.B 66 tahun,dianatar keuarga ke UGD dengan kondisi napas cepat dan dalam.Tn.B mengeluh nyeri dengan memegang dada kiri.Pada pemeriksaan fisik awal menunjukkan bunyi jantung tambahan signifikan (S 3 dan S 4 ),ronkhi kering bilateral di separuh bawah lapang paru pasien.Saturasi oksigen yang terpasang pada ujung jari tangan Tn.B adalah 85% pada udara ruang.Kulit pasien dingin dan kering,serta mengalami edema ekstremitas bawah +2.Data laboratorium menunjukkan nilai Na. 136 mEq/L,kreatinin darah 1,2 mg/dl,mg?dl,BUN 15 mg/dl.Klien dipasang kateter foley dan mengeluarkan urine berwarna kuning gelap sebanyak 40 ml.
ANALISA DATA No DATA FOKUS
Data subjektif
Data Objektif Klien mengeluh nyeri pada dada bagian kiri
Kondisi nafas cepat dan dalam Memegang dada sebelah kiri Bunyi jantung signifikan (S3&S4) Ronkhi kering bilateral diseparuh bawah lapang paru klien Saturasi O2 ; 85% Kulit klien dingin dan kering Edema pada ekstremitas bawah +2 Hasil Laboratorium : Na : 136 mEq/L Kreatinin : 1,2 mg/dl BUN 15 mg/dl Klien tampak terpasang kateter foley Urine berwarna kuning gelap : 40 ml.
DIAGNOSA KEPERAWATAN Perubahan curah jantung : penurunan yang berhubungan dengan kelebihan volume cairan, elektrolit dan gangguan system angiotensin Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal Gangguan Perfisi jaringan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, kelebihan volume cairan gangguan transport O2, gangguan aliran arteri dan vena Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan status nutrisi yang buruk,imobilitas dan edema Nyeri berhubungan dengan penurunan fungsi jantung: oksigen berkurang Ansietas/kecemasan berhubungan dengan penyakit serius Resiko tinggi gangguan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,muntah, batasan diet dan membrane mukosa mulut.
PERENCANAAN KEPERAWATAN N o Dx. Keprawatan Tujuan dan criteria hasil RENCANA KEPERAWATAN INTERVENSI 1 Perubah an curah jantung : penurun an yang berhubu ngan dengan kelebih an volume cairan, elektro lit dan ganggua n system angiote nsin NOC : Cardiac Pump effectivene ss Circulation Status Vital Sign Status Tissue perfusion: perifer Setelah dilakukan asuhan selama1 x 24 jam penurunan kardiak output klien teratasi dengan NIC : Evaluasi adanya nyeri dada Catat adanya disritmia jantung Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung Monitor balance cairan Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan Monitor toleransi aktivitas pasien Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu Anjurkan untuk menurunkan stress Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Monitor VS saat pasien kriteria hasil: Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, Nadi, respirasi) Dapat mentolerans i aktivitas, tidak ada kelelahan Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites Tidak ada penurunan kesadaran AGD dalam batas normal Tidak ada distensi vena leher Warna kulit normal berbaring, duduk, atau berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas Monitor jumlah, bunyi dan irama jantung Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign Jelaskan pada pasien tujuan dari pemberian oksigen Sediakan informasi untuk mengurangi stress Kelola pemberian obat anti aritmia, inotropik, nitrogliserin dan vasodilator untuk mempertahankan kontraktilitas jantung Kelola pemberian antikoagulan untuk mencegah trombus perifer Minimalkan stress lingkungan
2 Kelebih an volume cairan berhubu ngan dengan penurun an fungsi ginjal
NOC : Electroli t and acid base balance Fluid balance Hydration Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam NIC : Pertahankan catatan intake dan output yang akurat Pasang urin kateter jika diperlukan Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin ) Monitor vital sign Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites) Kaji lokasi dan luas edema Kelebihan volume cairan teratasi dengan kriteria: Terbebas dari edema, efusi, anaskara Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/or topneu Terbebas dari distensi vena jugularis, Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign DBN Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau bingung Monitor masukan makanan / cairan Monitor status nutrisi Berikan diuretik sesuai interuksi Kolaborasi pemberian obat: ............................. ....... Monitor berat badan Monitor elektrolit Monitor tanda dan gejala dari odema
3 Ganggua n Perfisi jaringa n berhubu ngan dengan penurun NOC : Circulatio n status Electrolit e and Acid Base Balance Fluid Balance NIC : Observasi status hidrasi (kelembaban membran mukosa, TD ortostatik, dan keadekuatan dinding nadi) Monitor HMT, Ureum, albumin, total protein, serum osmolalitas dan urin Observasi tanda-tanda cairan an fungsi ginjal, kelebih an volume cairan ganggua n transpo rt O2, ganggua n aliran arteri dan vena
Hidration Tissue Prefusion : renal Urinari eliminatio n Setelah dilakukan asuhan selama 2x 24 jam ketidakefekti fan perfusi jaringan renal teratasi dengan kriteria hasil: Tekanan systole dan diastole dalam batas normal Tidak ada gangguan mental, orientasi kognitif dan kekuatan otot Na, K, Cl, Ca, Mg, BUN, Creat dan Biknat dalam batas normal Tidak ada distensi vena leher Tidak ada bunyi paru tambahan berlebih/ retensi (CVP menigkat, oedem, distensi vena leher dan asites) Pertahankan intake dan output secara akurat Monitor TTV
Pasien Hemodialisis: Observasi terhadap dehidrasi, kram otot dan aktivitas kejang Observasi reaksi tranfusi Monitor TD Monitor BUN, Creat, HMT dan elektrolit Timbang BB sebelum dan sesudah prosedur Kaji status mental Monitor CT
Pasien Peritoneal Dialisis: Kaji temperatur, TD, denyut perifer, RR dan BB Kaji BUN, Creat pH, HMT, elektrolit selama prosedur Monitor adanya respiratory distress Monitor banyaknya dan penampakan cairan Monitor tanda-tanda infeksi Intake output seimbang Tidak ada oedem perifer dan asites Tdak ada rasa haus yang abnormal Membran mukosa lembab Hematokrit dbn Warna dan bau urin dalam batas normal
SOAL 2 Seorang pasien Ny.Z. berumur 53 tahun,dikirim dari UGD dengan menggunakan transport bed untuk mendapatkan perawatan di ICU dengan kondisi meracau,terpasang kateter foley dengan produksi urin kuning gelap sebanyak 40ml/ dan terpasang intra vena kateter dengan cairan RL 1 cc/menit sejak 5jam sebelum diterima di ICU.Klien mual dan muntah.Saat dibawa ke ICU klien diberi terapi 02 sungkup 3L/i.Sesampai di ICU dilakukan pemeriksaan Analisa Gas Darah dengan hasil Ph 7,30,kadar HCO 3 20 mEq/L,saturasi O 2 92%.Nadi 97 x/menit,TD 100/52 mmHg,frekuensi nafas 27 x/menit.
ANALISA DATA
No DATA FOKUS
Data subjektif
Data Objektif - Kondisi merancau Terpasang kateter foley Produksi urine 40 ml dengan warna urine kuning gelap Terpasang iv RL 1 cc/menit Klien mual dan muntah Klien mendapat terapi O2 3 L/menit Hasil analisa gas darah : pH 7,30 HCO3 mEq/L Saturasi O2 92% Pemeriksaan tanda tanda vital : Nadi : 97 x/menit TD : 100/52 mmHg Frekuensi napas 27 x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan pola napas berhubungan dengan peningkatan pacu dan pernapasan, penurunan pH Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan pH pada cairan serebrospinal Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah Deficit volume cairan berhubungan dengan penurunan cairan dan elektrolit serta penuruna pH dalam darah Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keadaan/kondisi klien yang lemah Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedut infasif yang diberikan , depresi system imun.
RENCANA KEPERAWATAN
No Dx. Keprawatan Tujuan dan criteria hasil RENCANA KEPERAWATAN INTERVENSI 1 Gangguan pola napas berhubunga n dengan peningkata n pacu dan pernapasan , penurunan pH
Noc Respiratory status : Ventilation Respiratory status : Airway patency Vital sign Status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24jam .pasien menunjukkan keefektifan pola nafas, dibuktikan dengan kriteria hasil: Mendemonstrasikan batuk efektif dan NIC: Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Pasang mayo bila perlu Lakukan fisioterapi dada jika perlu Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Berikan bronkodilator : -.. . Berikan pelembab udara Kassa basah suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dg mudah, tidakada pursed lips) Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal) Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan) NaCl Lembab Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. Monitor respirasi dan status O2 Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea Pertahankan jalan nafas yang paten Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi Monitor vital sign Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi untuk memperbaiki pola nafas. Ajarkan bagaimana batuk efektif Monitor pola nafas
2 Gangguan perfusi jaringan berhubunga n dengan penurunan pH pada cairan serebrospi nal
NOC : Circulation status Electrolite and Acid Base Balance Fluid Balance Hidration Tissue Prefusion : renal Urinari elimination Setelah dilakukan asuhan selama 2x 24 jam ketidakefektifan perfusi jaringan NIC : Observasi status hidrasi (kelembaban membran mukosa, TD ortostatik, dan keadekuatan dinding nadi) Monitor HMT, Ureum, albumin, total protein, serum osmolalitas dan urin Observasi tanda- tanda cairan berlebih/ retensi (CVP menigkat, oedem, distensi
renal teratasi dengan kriteria hasil: Tekanan systole dan diastole dalam batas normal Tidak ada gangguan mental, orientasi kognitif dan kekuatan otot Na, K, Cl, Ca, Mg, BUN, Creat dan Biknat dalam batas normal Tidak ada distensi vena leher Tidak ada bunyi paru tambahan Intake output seimbang Tidak ada oedem perifer dan asites Tdak ada rasa haus yang abnormal Membran mukosa lembab Hematokrit dbn Warna dan bau urin dalam batas normal
vena leher dan asites) Pertahankan intake dan output secara akurat Monitor TTV
Pasien Hemodialisis: Observasi terhadap dehidrasi, kram otot dan aktivitas kejang Observasi reaksi tranfusi Monitor TD Monitor BUN, Creat, HMT dan elektrolit Timbang BB sebelum dan sesudah prosedur Kaji status mental Monitor CT
Pasien Peritoneal Dialisis: Kaji temperatur, TD, denyut perifer, RR dan BB Kaji BUN, Creat pH, HMT, elektrolit selama prosedur Monitor adanya respiratory distress Monitor banyaknya dan penampakan cairan Monitor tanda-tanda infeksi 3 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubunga n dengan mual, NOC: Nutritional status: Adequacy of nutrient Nutritional Status : food and Fluid Intake Weight Control Nic Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan muntah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi kurang teratasi dengan indikator: Albumin serum Pre albumin serum Hematokrit Hemoglobin Total iron binding capacity Jumlah limfosit Tidak mual muntah Pemeriksaan analisa gas darah (pH, HCO3) dalam rentang batas normal Tanda tanda vital dalam batas normal Intake output terkendali/ adekuat pasien Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht Monitor mual dan muntah Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Monitor intake nuntrisi Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan. Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan Kelola pemberan anti emetik:..... Anjurkan banyak minum Pertahankan terapi IV line Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oval
SOAL 3 Seorang pasien bernama Tn.R. Umur 46 tahun,diantar ke ICU dengan kondisi nafas cepat dan dangkal Tn.R.Mengeluh nyeri dan pusing.Pada medikal record tercatat klien adalah seorang supir dan sering konsumsi alkohol.Klien terpasang NGT dan dialirkan kesebuah kantong plastik.Cairan yang keluar dari NGT berwarna hitam sebanyak 500cc dan terpasang kateter foley dan mengeluarkan urine berwarna pekat sebanyak 100 ml sejak 6 jam lalu.Saturasi oksigen yang terpasang pada jung jari tangan Tn.B adalah 85% pada udara ruang .Pasien melena dan sudah dua kali ganti duk pembalut selam di UGD.Seluruh kulit klien ikterik.TD 92/45 mmHg ,Nadi 112 x/menit,suhu 38,2 o C.Nadi terasa halus dan turgor kulit jelek.Pada pemeriksaan laboratorium Hb 6 gr% (12-16gr%),Trombosit 120.000 mm 3 (150.000-400.000mm 3 ),Hematokrit 24% (30- 40%),lekosit 12.000 mm 3 (N.5.000-10.000 gr%).GD sewaktu 135 mg/dl.Kalium darah 3(N.3,5-5,5).
ANALISA DATA
No DATA FOKUS
Data subjektif
Data Objektif Klien mengeluh nyeri dan pusing
Nafas klien cepat dan dangkal Klien memiliki riwayat sebagai sopir bus dan sering mengkonsumsi alcohol Klien terpasang NGT dan mengeluarkan cairan berwarna hitam sebanyak500 cc Klien terpasang kateter foley Urine klien berwarna teh pekat sebanyak 100 ml sejak 6 jam lalu Nilai saturasi O2 85% Klien melena Seluruh kulit klien ikterik Hasil pemeriksaan tanda tanda vital : TD : 92/45 mmHg N : 112 x/menit S : 38,2 C Nadi teraba halus Tugor kulit jelek Hasil pemeriksaan laboratorium : Hb 6 gr % Trombosit : 120000 mm3 Hematokrit : 24 % Leukosit : 12000 mm3 GDS : 135 mg/dl Kalium darah : 3
DIAGNOSA KEPERAWATAN Defisit volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan, kegagalan mekanisme regulasi Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,muntah Gangguan perfusi jaringan berhubungan trauma/kompensasi pembulu darah,penurunan volume sirkulasi,efek vasokontriksi. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan keadaan umum klien lemah Deficit perawatan diri berhubungan dengan ketidak adekuat klien merawat diri Gangguan rasa amandan nyaman berhubungan dengan nyeri hebat Resiko tinggi trauma berhubungan dengan infeksi sekunder Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedut infasif yang diberikan , depresi system imun. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap factor penyebab dan proses penyakit
RENCANA KEPERAWATAN
No Dx. Keprawatan Tujuan dan criteria hasil RENCANA KEPERAWATAN INTERVENSI 1 Defisit volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan, kegagalan mekanisme regulasi
NOC: Fluid balance Hydration Nutritional Status : Food and Fluid Intake Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam defisit volume cairan teratasi dengan kriteria hasil: Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan Orientasi terhadap waktu dan tempat NIC : Pertahankan catatan intake dan output yang akurat Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin, albumin, total protein ) Monitor vital sign setiap 15menit 1 jam Kolaborasi pemberian cairan IV Monitor status nutrisi Berikan cairan oral Berikan penggantian nasogatrik sesuai output baik Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal pH urin dalam batas normal Intake oral dan intravena adekuat
(50 100cc/jam) Dorong keluarga untuk membantu pasien makan Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk Atur kemungkinan tranfusi Persiapan untuk tranfusi Pasang kateter jika perlu Monitor intake dan urin output setiap 8 jam
2 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,muntah
NOC: Nutritional status: Adequacy of nutrient Nutritional Status : food and Fluid Intake Weight Control Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama3 x 24 jam nutrisi kurang teratasi dengan indikator: Albumin serum Pre albumin serum Hematokrit Hemoglobin Total iron Nic Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. binding capacity Jumlah limfosit Tidak mual muntah Pemeriksaan analisa gas darah (pH, HCO3) dalam rentang batas normal Tanda tanda vital dalam batas normal Intake output terkendali/ adekuat Monitor adanya penurunan BB dan gula darah Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht Monitor mual dan muntah Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Monitor intake nuntrisi Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan. Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan Kelola pemberan anti emetik:..... Anjurkan banyak minum Pertahankan terapi IV line Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oval 3 Gangguan perfusi jaringan berhubungan trauma/kompens asi pembulu darah,penuruna n volume sirkulasi,efek vasokontriksi.
NOC : Circulation status Electrolite and Acid Base Balance Fluid Balance Hidration Tissue Prefusion : renal Urinari elimination Setelah dilakukan asuhan selama 2x 24 jam ketidakefektifan perfusi jaringan renal teratasi dengan kriteria hasil: Tekanan systole dan diastole dalam batas normal Tidak ada gangguan mental, NIC : Observasi status hidrasi (kelembaban membran mukosa, TD ortostatik, dan keadekuatan dinding nadi) Monitor HMT, Ureum, albumin, total protein, serum osmolalitas dan urin Observasi tanda- tanda cairan berlebih/ retensi (CVP menigkat, oedem, distensi vena leher dan asites) Pertahankan intake dan output secara akurat Monitor TTV
Pasien orientasi kognitif dan kekuatan otot Na, K, Cl, Ca, Mg, BUN, Creat dan Biknat dalam batas normal Tidak ada distensi vena leher Tidak ada bunyi paru tambahan Intake output seimbang Tidak ada oedem perifer dan asites Tdak ada rasa haus yang abnormal Membran mukosa lembab Hematokrit dbn Warna dan bau urin dalam batas normal
Hemodialisis: Observasi terhadap dehidrasi, kram otot dan aktivitas kejang Observasi reaksi tranfusi Monitor TD Monitor BUN, Creat, HMT dan elektrolit Timbang BB sebelum dan sesudah prosedur Kaji status mental Monitor CT
Pasien Peritoneal Dialisis: Kaji temperatur, TD, denyut perifer, RR dan BB Kaji BUN, Creat pH, HMT, elektrolit selama prosedur Monitor adanya respiratory distress Monitor banyaknya dan penampakan cairan Monitor tanda-tanda infeksi
SOAL 4 Seorang pasien Ny.C. berumur 65 tahun, dikirim dari UGD dengan menggunakan transport bed untuk mendapatkan perawatan di ICU dengan kondisi somnolen, terpasang kateter foley dengan produksi urin coklat gelap sebanyak 50 ml/menit dan terpasang intra vena kateter dengan cairan RL 1 cc/menit sejak 5 jam sebelum diterima di ICU. Seluruh permukaan kulit klien ikterik. Saat dibawa ke ICU klien diberi terapi O 2 sungkup 3 L/menit. Sesampai di ICU dilakukan pemeriksaan Analisa Gas Darah dengan hasil pH 7,20 kadar HCO 3 16 mEq/L, saturasi O 2 92%. Nadi 100 x/menit, TD 90/52 mmHg, frekuensi nafas 27 x/menit. Kadar BUN meningkat. Klien asites dan teraba massa keras pada abdomen pada kuadran 1. Saat ditekan wajah klien meringis, nadi klien meningkat, dan tangan klien mengibaskan tangan petugas.
ANALISA DATA No DATA FOKUS
Data subjektif
Data Objektif - Kondisi klien samnolen Terpasang kateter foley Warna urine coklat dengan produksi urine 50 ml Terpasang cairan iv RL 1 cc/menit Seluruh permukaan kulit klien ikterik Klien mendapat terapi O2 sungkup 3 L/menit Hasil pemeriksaan Gas darah PH 7,20 HCO3 16 mEq/L Saturasi O2 92 % Hasil pemeriksaan tanda tanda vital Nadi : 100 x/menit TD : 90/52 mmHg Frekuensi nafas 27 x/menit Kadar BUN meningkat Klien asites Teraba masa keras pada abdomen kuadran I Saat ditekan wajah klien meringis Nadi klien meningkat Tangan klien mengibaskan tangan perawat saat diberi respon tekanan
DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan pola napas berhubungan dengan penurunan pH,penekana pacu dan pernapasan Ganngguan perfusi jaringan berhunbungan dengan penurunan ph, penekanan pacu dan pernapasan Nyeri akut berhubungan dengan factor cidera,penurunan suplai O2 Penurunan kesadaran berhubungan dengan kondisi klien samnolen
RENCANA KEPERAWATAN
No Dx. Keprawatan Tujuan dan criteria hasil RENCANA KEPERAWATAN INTERVENSI 1 Gangguan pola napas berhubung an dengan penurunan pH,peneka na pacu dan pernapasa n
Noc Respiratory status : Ventilation Respiratory status : Airway patency Vital sign Status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24jam .pasien menunjukkan keefektifan pola nafas, dibuktikan dengan kriteria hasil: Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan NIC: Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Pasang mayo bila perlu Lakukan fisioterapi dada jika perlu Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Berikan bronkodilator : -.. . Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab Atur intake untuk sputum, mampu bernafas dg mudah, tidakada pursed lips) Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal) Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan) cairan mengoptimalkan keseimbangan. Monitor respirasi dan status O2 Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea Pertahankan jalan nafas yang paten Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi Monitor vital sign Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi untuk memperbaiki pola nafas. Ajarkan bagaimana batuk efektif Monitor pola nafas
2 Ganngguan perfusi jaringan berhunbun gan dengan penurunan ph, penekanan pacu dan pernapasa n
NOC : Circulation status Electrolite and Acid Base Balance Fluid Balance Hidration Tissue Prefusion : renal Urinari elimination Setelah dilakukan asuhan selama 2x 24 jam ketidakefektifan NIC : Observasi status hidrasi (kelembaban membran mukosa, TD ortostatik, dan keadekuatan dinding nadi) Monitor HMT, Ureum, albumin, total protein, serum osmolalitas dan urin Observasi tanda-tanda cairan perfusi jaringan renal teratasi dengan kriteria hasil: Tekanan systole dan diastole dalam batas normal Tidak ada gangguan mental, orientasi kognitif dan kekuatan otot Na, K, Cl, Ca, Mg, BUN, Creat dan Biknat dalam batas normal Tidak ada distensi vena leher Tidak ada bunyi paru tambahan Intake output seimbang Tidak ada oedem perifer dan asites Tdak ada rasa haus yang abnormal Membran mukosa lembab Hematokrit dbn Warna dan bau urin dalam batas normal
berlebih/ retensi (CVP menigkat, oedem, distensi vena leher dan asites) Pertahankan intake dan output secara akurat Monitor TTV
Pasien Hemodialisis: Observasi terhadap dehidrasi, kram otot dan aktivitas kejang Observasi reaksi tranfusi Monitor TD Monitor BUN, Creat, HMT dan elektrolit Timbang BB sebelum dan sesudah prosedur Kaji status mental Monitor CT
Pasien Peritoneal Dialisis: Kaji temperatur, TD, denyut perifer, RR dan BB Kaji BUN, Creat pH, HMT, elektrolit selama prosedur Monitor adanya respiratory distress Monitor banyaknya dan penampakan cairan