RAHMATIKA ANANDA 05326 YOSSY FAUZIAH 12999 SHOFIAHILMY R 13005 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012 PERKEMBANGAN PEMIKIRAN AKUNTANSI Sektor Publik VS Sektor Bisnis
Dengan perkembangan masyarakat saat ini, keterbatasan sumber daya mulai diartikan sebagai kurangnya SDA dan SDM. Kerja sama antar kelompok nonpenguasa dan penguasa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Disinilah istilah kelompok swasta dan publik mulai dikenal. Keterbatasan penguasa publik membuka peluang peranan dalam pengelolaan perekonomian. Penguasa ekonomi mulai dipisahkan dari penguasa politik kemasyarakatan. Perlunya Akuntansi Sektor Publik Dipelajari Tersendiri
Kebutuhan akan perspektif ilmu manajemen keuangan publik mulai dirasakan sejak tahun 1980-an. Berbagai lembaga dunia mulai merancang pengembangan model.
Proses penerbitan standar berskala internasional dilakukan melalui badan IFAC dan pada tahun 1998 diluncurkan IPSASB. Titik ini merupakan awal munculnya perspektif akuntansi dalam bidang ilmu manajemen keuangan publik. TUJUAN KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS
Karakteristik sektor publik dan swasta berbeda dan mempunyai keunikan tersendiri. Perbedaan karakter dan mekanisme pengelolaan di masing-masing organisasi lebih diperdalam agar kinerja tiap sektor menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya. ASUMSI-ASUMSI ASP DAN SEKTOR BISNIS
Perbedaan ASP dan sektor bisnis adalah motif keuntungan yang akan diperoleh. Pada sektor bisnis, mencari keuntungan dari produk yang ditawarkan. Sedangkan sektor publik hanya memenuhi kebutuhan publik tanpa mencari keuntungan
Keunikan sektor publik adalah cenderung kurang seragam karena setiap bidangnya mempunyai karakteristik yang berbeda. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VS SEKTOR BISNIS Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Sektror bisnis
Perbedaan ASP Sektor Bisnis Tujuan Kesejahteraan masyarakat Keuntungan Organisasi Sektor publik Swasta Keuangan Negara, daerah, masyarakat, konstituen Individual, perkumpulan ASP yg Tertinggal dari Akuntansi Bisnis
a. Pemerintah Indonesia belum memiliki semua infrastruktur akuntansi keuangan yang dibutuhkan b. Standar audit pemerintahan pada tahun 1990-an baru ada 2 buah, yaitu satu yang dikeluarkan oleh BPK-RI dan dipihak lain, BPKP sebagai aparat Pengawas Internal Pemerintah juga mengeluarkan standar audit c. Pada organisasi sektor publik selain pemerintah ada standar akuntansi keuangan (SAK) No.45 tentang standar akuntansi untuk entitas nirlaba Akuntansi Atas Utang/Kewajiban Organisasi Sektor Publik
Catatan mengenai jumlah kewajiban/utang pemerintah kepada luar negeri maupun dlmnegeri harus dipecahkan. Kelemahan akuntansi keuangan pemerintah dimasa lalu harus dipecahkan melalui mekanisme hukum yang memberdayakan warga masyarakat. Pembagian tugas yang jelas akan menunjukkan unit yang bertanggung jawab atas perhitungan pemerintah dan strategi pelunasannya. Demikian juga unit yang bertanggung jawab atas pemverifikasian jumlah utang,penggunaan utang dan pelunasannya harus ditunjuk secara formal. Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas
a. Efisiensi : Suatu organisasi dianggap semakin efisien apabila rasio efisiensi cenderung di atas satu. Semakin besar angkanya, semakin tinggi tingkat efisiensinya. b. Efektifitas : menunjukkan kesuksesan/kegagalan dl mencapai tujuan. Ukuran efektivitas merupakan refleksi output. c. Ekonomi : indikator ekonomi merupakan indikator tentang penggunaan input. Kesulitan dalam benchmark penerapan ukuran kinerja swasta ke sektor publik :
a. Penempatan suatu organisasi sektor publik merupakan monopoli yang efektif, karena pelayanan ditawarkan dengan kondisi tanpa pesaing. b. Output keuangan yang berjenjang di mana output tingkat tinggi menggambarkan luasnya aktivitas yang menyatukan beberapa tujuan dasar Kultur Organisasi Sektor Publik dan Sektor Bisnis
Budaya atau kultur di organisasi sektor publik berbeda dengan sektor bisnis. Dalam organisasi sektor publik, semua karyawan/pegawai bekerja untuk mencapai satu tujuan yakni pemenuhan pelayanan publik.
Namun dalam organisasi bisnis, segala aktivitas dan SDM terfokus pada keuntungan dari persaingan antarorganisasi dan produk yang dihasilkan. Dasar Hukum ASP dan Sektor Bisnis
Dasar hukum ASP : a. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) : ditetapkan dengan PP No.24 th 2005 b. Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) c. Standar Pemeriksa Keuangan (SPKN)
Dasar hukum akuntansi sektor bisnis : a. PSAK b. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS Pengambilan Keputusan Sektor Publik Sektor Bisnis Mekanisme formal dan telah ditetapkan dengan keputusan organisasi Mekanisme formal dan telah ditetapkan dengan keputusan organisasi atau tidak formal Segala keputusan diambil melalui musyawarah mufakat antara pimpinan/pengurus dan anggota/perwakulan anggotanya Segala keputusan diambil melalui musyawarah mufakat, atau dapat juga diputuskan secara individual (pemilik swasta) PERENCANAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS Perencanaan Sektor Publik Sektor Bisnis Disusun oleh bagian perencanaan organisasi, staf, atau pengelola organisasi Disusun oleh para pegawai serta manajer yang ada di dalam organisasi Disahkan dengan regulasi publik Disahkan dengan aturan perusahaan atau keputusan pemilik/pengelola perusahaan Hasil yang ingin dicapai adalah kesejahteraan publik Hasil yang ingin dicapai adalah meraup profit/laba yang tinggi, serta peningkatan kekayaan dan pertumbuhan organisasi PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS Penganggaran Sektor Publik Sektor Bisnis Penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program Perencanaan dilakukan bagian keuangan, pengelola perusahaan atau pemilik usaha Dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat Tidak dipublikasikan Disahkan oleh wakil masyarakat di DPR/D, legislatif, dewan pengurus Disahkan oleh pengelola perusahaan atau pemilik usaha REALISASI ANGGARAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS Realisasi Anggaran Sektor Publik Sektor Bisnis Kualitas untuk memenuhi tujuan pelayanan organisasi Kualitas untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar Partisipasi konumen (masyarakat) selama proses realisasi anggaran Partisipasi konsumen setelah mendapatkan output (produk) PENGADAAN BARANG DAN JASA DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Publik Sektor Bisnis Barang publik adalah barang kolektif yang harus dikuasai oleh negara atau pemerintah Barang swasta adalah barang spesifik yang dimiliki oleh swasta Bersifat tidak ekslusif Bersifat ekslusif Pada umumnya barang dan jasa diperuntukkan bagi kepentingan seluruh warga dalam skala luas Barang dan jasa hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mampu membelinya, karena harganya disesuaikan dengan harga pasar serta keinginan penjual yang ingin meraih laba sebesar- besarnya Tujuan pengadaan barang dan jasa publik adalah untuk kepentingan seluruh warga dalam skala luas Tujuan pengadaan barang dan jasa adalah untuk kepentingan internal organisasi STUDI KASUS Adanya BUMN yang mengalami kerugian, tindakan kasus korupsi dan adanya kredit macet.
Dimana hal-hal itu terjadi pada BUMN karena sistem akuntansinya sangat tidak bagus dan oleh karena itu harus segera diperbaiki atau duganti, agar terjadi perubahan dalam sistem akuntansi yang lebih baik.
Selain itu adanya indikasi korupsi pada pengelolaan keuangan yang terjadi di beberapa BUMN. Seperti pada perusahaan perdagangan indonesia dimana BPK memperlihatkan akan adanya ketidakwajaran harga yang ditetapkan.
Selain itu, adanya kerugian dari kredit macet yang terjadi di beberapa BUMN. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhitungan dari perusahaan.
Dari hal-hal yang diungkapkan BPK atas hasil auditnya terhadap BUMN menyatakan bahwa BUMN bisa lebih transaparan daripada pihak-pihak sektor swasta.