KOMPETENSI SISTEM KOORDINASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEACHING GAME TEAM TERHADAP SISWA KELAS XI IPA SMA SMART EKSELENSIA INDONESIA TAHUN AJARAN 2010-2011 Rudy Purwanto, S.Si 1 ABSTRAK Pemilihan strategi atau model pembelajaran yang tepat akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran. Metode pembelajaran Teaching Game Team merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa. Dalam metode pembelajaran ini, siswa bekerja dalam kelompok kecil, saling membantu dalam belajar dan mengadopsi pembelajaran mandiri siswa dengan saling bertanya antara kelompok secara bergantian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IP !M !M"# $kselensia Indonesia pada kompetensi sistem koordinasi setelah dilakukan metode Teaching Game Team. Data dianalisa secara kualitatif dengan metode deskriptif analitis dan secara kuantitatif dengan %orelasi Bivariate Pearson. Pengamatan dilakukan terhadap &' siswa yang sebelumnya dilakukan analisis terhadap kondisi kemampuan pembelajaran sistem koordinasi. (asil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Teaching Game Team dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang terlihat dari ketuntasan &))* pada + siklus pembelajaran. %orelasi secara signifikan hanya dapat dilihat antara hubungan sesama nilai hasil belajar siswa, yaitu nilai Pr dan nilai Pj pada siklus &, nilai Pr dan nilai Pp pada siklus -, serta nilai Pr dan nilai Pp pada siklus +. (asil tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat kepada siswa dan guru di kemudian hari. Pencarian dan pengembangan metode pembelajaran lebih lanjut diperlukan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. %ata kunci . motivasi siswa, hasil belajar, sistem koordinasi, teaching game team, metode pembelajaran ABSTRACT Selection of appropriate strategy or learning model will increase students' ability to understand the lesson. Teaching Team Games method is one alternative to improve student learning. In this learning method, students wor in small groups, help each other in learning and adopt a self!learning process of students by asing each group in turn. This research aims to analy"e the increased motivation and student learning achievement of class #I science, S$%&T 'selensia Indonesia students on coordination system competence after the Teaching Game Team methods. (ata were analy"ed )ualitatively with descriptive analysis methods and )uantitatively with Bivariate Pearson *orrelation. +bservations carried out on ,- students who previously conducted an analysis of their condition of the learning ability of coordination system. The results showed that the application of Teaching Game Team methods can increase student motivation and learning achievement that seen from the ,../ success in 0 learning cycles. Significant correlation only can be seen between the relationships among the student learning achievements, ie Pr and P1 value in cycle ,2 Pr and Pp value in cycle 32 and Pr and Pp value in cycle 0. &esults are e4pected to provide benefits to students and teachers. 5urther search and development of teaching methods is necessary to achieve )uality education. 6eywords7 student motivation, learning achievement, system coordination, teaching team games, learning methods & Penulis adalah guru biologi !M !M"# $kselensia Indonesia & Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 PENDAHULUAN Penguasaan ilmu biologi merupakan hal yang penting menuju terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia. /iologi merupakan ilmu yang luas dan mencakup berbagai cabang ilmu yang mempengaruhi kehidupan setiap manusia sehari0hari, mulai dari hubungan manusia dengan lingkungan, makanan yang dikonsumsi, hingga penyakit yang menyerang. Penguasaan ilmu biologi tidak hanya dicapai melalui menghafal atau pemahaman konsep tetapi harus diiringi dengan penerapan yang baik agar manusia dapat mengoptimalkan pemanfaatannya dengan baik pula, misalnya sumber daya alam Indonesia merupakan kekayaan yang besar yang dimiliki bangsa ini bahkan keanekaragaman hayatinya menduduki peringkat kedua di dunia setelah /ra1il. %ekayaan alam tersebut jika dapat dimanfaatkan dengan baik merupakan modal dasar bagi Indonesia menjadi negara yang maju, yaitu negara yang memiliki daya saing di segala bidang dan masyarakatnya memiliki kehidupan yang makmur dan sejahtera. Pembelajaran sistem koordinasi merupakan substansi pembelajaran biologi pada tingkat pendidikan menengah atas 2!M3. !tandar pembelajaran biologi diantaranya adalah standar kompetensi 2!%3 struktur dan fungsi organ yang diturunkan menjadi kompetensi dasar 2%D3 sistem koordinasi untuk siswa kelas XI IP. %ompetensi sistem koordinasi tersebut mencakup struktur, fungsi, proses, dan kelainan4 penyakit. Pada penelitian ini, siswa diharapkan dapat memahami struktur, fungsi, proses, dan kelainan4 penyakit pada sistem koordinasi sekaligus meningkatkan motivasi belajar siswa dengan nilai di atas %%M, yaitu '). Pada pembelajaran sebelumnya, banyak siswa mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi sistem koordinasi dimana 5)* siswa memperoleh nilai di bawah %%M. Penyebabnya adalah siswa sudah merasa bosan, jenuh, tidak bergairah, dan mengantuk di kelas. (al tersebut dikarenakan kurangnya motivasi siswa dan pembelajaran bersifat menghafal karena banyaknya istilah ilmiah. !elain itu, guru selama ini hanya melakukan penilaian kognitif saja 2pembelajaran bersifat teori3 sehingga terlihat bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru. %arenanya, perlu dilakukan suatu penelitian tindakan kelas agar siswa dapat memahami konsep sistem koordinasi. Dalam proses pembelajaran, guru sering kali terlalu asyik menyampaikan seluruh materi sehingga siswa kurang memberi tanggapan karena mereka hanya bertugas untuk mendengarkan dan hanya sesekali diberi kesempatan untuk bertanya. !elain itu, guru merasa materi yang akan diberikan dalam satu tahun pembelajaran terlalu banyak sehingga guru harus mengejar target dan tergesa0gesa dalam menyelesaikan materinya. Pengetahuan seseorang dalam bidangnya ternyata tidak cukup untuk menjadikannya seorang guru. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat diperlukan karena akan sangat menentukan kemampuan siswa dalam meningkatkan motivasi dan memahami konsep sistem koordinasi. Metode pembelajaran teaching game team merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan proses pembelajaran tersebut. Prinsip penerapan metode pembelajaran ini adalah siswa bekerja dalam kelompok kecil, saling membantu dalam belajar, dan mengadopsi pembelajaran mandiri siswa dengan saling bertanya antara kelompok secara bergantian 2Dananjaya 6, -)&)3. /erdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada P#% ini adalah 7pakah metode pembelajaran Teaching Game Team dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IP !M !M"# $kselensia Indonesia pada kompetensi !istem %oordinasi 2mencapai nilai %%M ') 38. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk menganalisa penerapan metode teaching game team pada proses pembelajaran sistem koordinasi serta menganalisa peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IP !M !M"# $kselensia Indonesia pada kompetensi sistem koordinasi setelah dilakukan penerapan metode pembelajaran teaching game team. - Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan informasi secara ilmiah yang dapat terus dikembangkan sehingga dapat memberi manfaat bagi siswa dalam peningkatan motivasi dan hasil belajar mereka khususnya pada kompetensi sistem koordinasi. !elain itu, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat membantu guru, khususnya guru biologi agar dapat menambah wawasan mengenai metode pembelajaran teaching game team yang dapat dikembangkan dan diaplikasikan di dalam kelas. Penelitian kelas ini diharapkan juga dapat menginspirasi sekolah, khususnya !M !M"# $kselensia Indonesia untuk dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar agar kualitas pembelajaran siswa lebih baik dengan mencoba menerapkan metode teaching game team pada pelajaran lainnya. TINJAUAN PUSTAKA Motivai !a" Hai# B$#a%a& %ata motivasi berasal dari kata 7motif8 yang merupakan terminologi umum yang bermakna daya dorong, keinginan, kebutuhan, dan kemauan. Motif yang telah aktif disebut motivasi. Mc Donald 2dalam !ardiman, -))& . '&3 menyatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya 7perasaan4 feeling8 dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri manusia. Perkembangan motivasi akan mengubah energi di dalam sistem neurophysiological manusia yang berpengaruh terhadap kegiatan fisik manusia. Motivasi ditandai dengan munculnya perasaan dan afeksi seseorang, artinya motivasi relevan dengan persoalan0persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. %arena motivasi merupakan respon dari suatu aksi, motivasi akan terangsang dengan adanya tujuan. !ejak tahun &9:)0an David Mc;lelland mengembangkan teori mengenai motivasi yang difokuskan pada personality, dan temuannya yang sangat terkenal disebutkan bahwa kesuksesan seseorang ditentukan oleh perilaku khusus yang bersumber dari psikologisnya 2Mc;lelland, &95&3. (asil belajar yang sering disebut dengan istilah 7scholastic achievement8 atau 7academic achievement8 adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka0angka atau nilai0nilai berdasarkan tes hasil belajar 2/riggs, &9'93. Menurut <agne dan Driscoll 2&9==.+53, hasil belajar adalah kemampuan0kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa 2learner8s performance3. <agne dan /riggs 2&9'93 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan internal 2capability3 yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan seseorang itu melakukan sesuatu. Menurut bruner 2&95-3, ada : aspek utama yang harus menjadi perhatian dalam pembelajaran, yaitu struktur mata pelajaran, yang berisi ide0ide, konsep0konsep dasar, dan hubungan antar konsep atau contoh0contoh dari konsep tersebut yang dianggap penting, kesiapan untuk belajar, yang terdiri atas penguasaan keterampilan0keterampilan yang lebih sederhana yang telah dikuasai terlebih dahulu dan yang memungkinkan siswa untuk memahami dan mencapai keterampilan yang lebih tinggi, intuisi yang merupakan teknik0 teknik intelektual analitis untuk mengetahui apakah formulasi0formulasi itu merupakan kesimpulan yang sahih atau tidak dan motivasi yang merupakan kondisi khusus yang dapat mempengaruhi individu untuk belajar. Ko'($t$"i Sit$' Koo&!i"ai !istem koordinasi adalah organ dan sistem organ yang bekerjasama secara efisien. !istem koordinasi meliputi sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon. ;ontoh . !aat manusia melihat hewan yang ditakuti seperti anjing, maka ia akan berlari. Mulai dari melihat anjing sampai berlari memerlukan koordinasi antara sistem indera 2yaitu mata3, sistem saraf, dan sistem hormon. + Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 !istem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yang sangat kompleks dan khusus. !istem saraf menerima berjuta0juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ. !emua rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat menentukan respon apa yang akan diberikan oleh tubuh. "angsangan dapat berasal dari luar tubuh 2rangsangan eksternal3 dan dari dalam tubuh 2rangsangan internal3. "angsangan eksternal misalnya cahaya, suara, suhu, gravitasi, panas, dan dingin. !edangkan rangsangan internal misalnya rasa lapar, haus, sakit, nyeri, dan sebagainya. 6ntuk bereaksi terhadap berbagai rangsangan tersebut tubuh manusia memerlukan + komponen, yaitu . reseptor 2penerima rangsangan3, sistem saraf, dan efektor 2organ yang bereaksi terhadap rangsangan3. !etiap organisme memiliki alat indera pada tubuhnya. Indera adalah bagian dari tubuh yang mampu menerima rangsangan tertentu. >ungsi alat0alat indera adalah menerima berbagai rangsangan dari lingkungan di sekitarnya. %epekaan masing0masing indera tergantung dari masing0masing organisme. Manusia memiliki panca indera, yaitu hidung, lidah, mata, telinga, dan kulit. Indera memiliki sel0sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan luar, sehingga sering disebut eksoreseptor. (ormon adalah 1at kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. (ormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, bahkan beberapa tahun. (ormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ0organ tertentu. Meskipun semua hormon mengadakan kontak dengan semua jaringan di dalam tubuh, hanya sel jaringan yang mengandung reseptor spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh oleh hormon tersebut. %arena jumlah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin sangat sedikit, kadar hormon di dalam darah sangat rendah 2ryulina D. dkk., -)):3.
M$to!$ P$')$#a%a&a" Teaching Game Team Metode pembelajaran teaching game team termasuk ke dalam model pembelajaran kooperatif yang mengadopsi pembelajaran mandiri siswa dengan saling bertanya antar kelompok secara bergantian. #ahapan pembelajarannya adalah sebagai berikut . &3 <uru memberikan penjelasan umum tentang materi yang akan dipelajari -3 !iswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok 2anggota kelompok :05 orang3 +3 !iswa mendiskusikan penjelasan guru serta materi yang diberikan dalam bentuk handout. :3 !etelah semua kelompok siap, salah satu kelompok bertanya kepada satu kelompok yang ditunjuk tentang materi yang telah didiskusikan. pabila pertanyaan tidak dapat dijawab, maka kelompok tersebut boleh melemparkan pertanyaan kepada kelompok lain. ?3 !etelah kelompok menjawab, kelompok tersebut bergantian mengajukan pertanyaan kepada kelompok lainnya. 53 Demikian dilakukan seterusnya sampai semua pertanyaan telah mencakup semua materi yang dibahas. '3 !iswa dan guru mengevaluasi dan menyimpulkan pembelajaran. =3 $valuasi dilakukan untuk menilai keberhasilan pembelajaran.
K$&a"*+a B$&(i+i& !ebagaimana yang telah dikemukakan oleh /runer 2&95-3 bahwa empat aspek utama dalam pembelajaran harus diperhatikan, yaitu struktur mata pelajaran, kesiapan untuk belajar, intuisi, dan motivasi. !edangkan /loom 2&9=-.&&3 mengemukakan tiga faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi, dan kualitas pembelajaran. Proses kognitif sangat erat kaitannya dengan keterampilan berpikir. %eterampilan berpikir yang harus dikembangkan dalam pembelajaran adalah keterampilan berpikir rasional, berpikir kritis, dan problem solving. : Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 gar aspek0aspek utama tersebut dapat tercapai, salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran teaching game team. Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat saling membantu dalam belajar. !iswa biasanya dilatih keterampilan0keterampilan spesifik untuk membantu mereka bekerjasama dengan baik, misalnya menjadi pendengar baik, memberikan penjelasan dengan baik, mengajukan pertanyaan dengan benar, dan lain0lain. %ata kunci metode pembelajaran Teaching Game Team adalah learning together, cooperative, dan woring in team. @leh karena itu penerapan metode pembelajaran teaching game team dapat membantu dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. METODOLOGI PENELITIAN /erdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas, penelitian ini mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut . 7pabila metode pembelajaran Teaching Game Team diterapkan pada kompetensi sistem koordinasi, maka motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IP !M !M"# $kselensia Indonesia %abupaten /ogor akan meningkat minimal dengan rata0rata baik dan nilai %%M adalah ')8. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas XI IP !M !M"# $kselensia Indonesia pada semester ganjil tahun ajaran -)&)0-)&& dengan jumlah &' siswa dan semuanya laki0laki. %ondisi siswa selama ini sudah merasa bosan, jenuh, tidak bergairah, dan mengantuk, kurangnya motivasi siswa, pembelajaran bersifat menghafal karena diantaranya disebabkan oleh banyaknya istilah ilmiah, guru selama ini hanya melakukan penilaian kognitif saja 2pembelajaran bersifat teori3 sehingga terlihat bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru. Penelitian tindakan kelas dimulai dengan melakukan analisis terhadap kondisi kemampuan pembelajaran sistem koordinasi. Penelitian ini selanjutnya terdiri dari perencanaan, implementasi4 pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi 2%emmis !, &99)3. %eempat tahapan tersebut merupakan satu siklus. pabila pada siklus I mengalami kegagalan, prosedur penelitian tindakan kelas diulangi pada siklus II, III dan seterusnya. Aamun apabila siklus I berhasil, penelitian tindakan kelas juga dapat dilanjutkan ke siklus II, III dan seterusnya sebagai penguatan hasil pengamatan untuk melihat keberhasilan metode pembelajaran yang dipakai. "encana tindakan pada masing0masing siklus dalam P#% dibagi menjadi : kegiatan, yaitu 2&3 Perencanaan, 2-3 Implementasi tindakan, 2+3 @bservasi dan evaluasi, serta 2:3 nalisis dan refleksi. Perenc anaan I mplement as i / pel ak s anaan Obes erv as i & Ev aluas i Anal is is & R ef lek s i Berhas il ? Sudah c uk up? SELESAI ! LAI A nal i si s K emampuan Si swa : at eri Sis t em " ##rdinas i $ a $ a %i dak %idak en&ulan& dat a s ik lus I I' I I I dan s et erus n( a Ga')a& 1, Metodologi penelitian tindakan kelas Pada tahap perencanaan, dibuat "PP sistem koordinasi melalui metode Teaching Game Team. Perencanaan pembelajaran4 langkah kerja pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut . &3 Penyusunan pengembangan silabus dan penilaian pembelajaran yang terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, bahan dan alat yang digunakan. ? Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 -3 Penyusunan "PP yang terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, strategi pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. +3 Penentuan %riteria %etuntasan Minimal 2%%M3. :3 Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran teaching game team. ?3 Menyusun alat evaluasi berupa hasil tes untuk mengetahui hasil belajar siswa 53 Menyiapkan instrumen ukur untuk mengukur motivasi belajar siswa. !etelah tahap perencanaan, selanjutnya proses pembelajaran dilaksanakan pada kelas XI IP !M !M"# $kselensia Indonesia sesuai jadwal penelitian yang disusun berdasarkan jadwal pelajaran /iologi kelas XI IP di kelas tersebut dengan setiap pertemuan berlangsung selama + B :) menit dan pada satu siklus terdapat - kali pertemuan. Cumlah keseluruhan ada 5 kali pertemuan. Deskripsi tindakan yang dilakukan sesuai dengan langkah kerja4 skenario dalam metode pembelajaran teaching game team. !elanjutnya pengamatan pada penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada proses pembelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran di kelas. Data pengamatan diperoleh dengan beberapa cara, yaitu . Pretes dan postes terhadap pemahaman sistem koordinasi Ailai tugas baik terstruktur maupun tidak terstruktur (ata performance4 afektif siswa 2motivasi belajar siswa3 Ailai produk siswa 6langan (arian siswa Indikator keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada dua kategori, yaitu pada proses pembelajaran yang diperoleh dari data kualitatif dan hasil pembelajaran yang diperoleh dari data kuantitatif. %ategori keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari Penilaian sikap 2Ps39 afektif siswa 2motivasi siswa3 seperti jujur, disiplin, peduli, santun, dan bersungguh0 sungguh. %ategori keberhasilan pada motivasi belajar minimal pada tingkat 7baik8. Ailai afektif4 motivasi siswa jika dikonversi adalah sebagai berikut . D E =? 2!angat baik3 / D '? F =: 2/aik3 ; D 5? F ': 2;ukup3 D D ?? F 5: 2%urang3 $ D G ?? 2!angat kurang3 Pada kategori keberhasilan mengenai hasil pembelajaran dapat dilihat dari penguasaan dan pemahaman siswa terhadap kompetensi sistem koordinasi. %eberhasilan pada hasil pembelajaran ditandai dengan jumlah siswa yang memiliki nilai sama atau lebih dari nilai %riteria %etuntasan Minimal 2%%M D ')3 mencapai =)*, dan jika jumlah siswa yang memiliki nilai dibawah nilai %%M tidak mencapai =)* maka proses pembelajaran tidak berhasil 2gagal3, sehingga harus dilakukan siklus kedua, ketiga dan seterusnya. Aamun jika proses pembelajaran berhasil, maka tetap dilakukan sampai siklus ketiga untuk penguatan keberhasilan pembelajaran. Pada kategori keberhasilan mengenai hasil pembelajaran, penilaian diambil dari : kelompok perlakuan, yaitu . &3 Paper and Pen 2Pp3, -3 Performance 2Pr3, +3 Product 2Pd3 dan :3 Pro1ect 2Pj3 Data yang diperoleh dari pengamatan terdiri atas analisis data secara kualitatif dengan metode deskriptif analitis dan analisis data secara kuantitatif dengan menggunakan !P!! &?, yaitu %orelasi /ivariate Pearson untuk mengukur keeratan hubungan di antara hasil0hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian 2bivariate3. Pada tahap refleksi, seluruh data yang diperoleh dari pengamatan selanjutnya dianalisis, kemudian dievaluasi dan dilihat indikator keberhasilannya. (asil refleksi ini akan menjadi dasar dalam merencanakan tindakan yang akan diterapkan untuk siklus selanjutnya. 5 Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan pada pembelajaran sistem koordinasi melalui metode pembelajaran Teaching Game Team pada penelitian tindakan kelas ini telah disiapkan terlebih dahulu seperti penyusunan pengembangan silabus dan penilaian pembelajaran, penyusunan "encana Pelaksanaan Pembelajaran, dan penentuan %riteria %etuntasan Minimal. %eberhasilan suatu pembelajaran sangat ditentukan oleh proses pembelajaran yang diperoleh dari data kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian tersebut menghasilkan data kualitatif yang mengacu pada penilaian sikap4 afektif4 motivasi siswa. Ailai afektif yang diambil pada siswa kelas XI IP !M !M"# $kselensia Indonesia, yaitu jujur, disiplin, peduli, santun, dan bersungguh0 sungguh. %elima nilai tersebut diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran siswa4 motivasi siswa. Motivasi siswa berhubungan dengan hasil belajar siswa. Pada pembelajaran biologi, kelima nilai tersebut digunakan sebagai indikator penilaian afektif pada seluruh materi. %elima nilai tersebut digunakan agar sejalan dengan nilai0nilai yang ada di !M !M"# $kselensia yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang berkualitas, serta sejalan dengan tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang diusung oleh %emendikas, yaitu . Mengembangkan potensi kalbu4 nurani4 afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai0 nilai budaya dan karakter bangsa, Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai0nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius, Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa, Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan, dan Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan 2dignity:. %riteria keberhasilan pada hasil pembelajaran siswa diperoleh dari data kuantitatif sesuai dengan nilai %%M 2%riteria %etuntasan Minimal3 siswa, yaitu '?. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian pembelajaran siswa yang terdiri dari : kelompok, yaitu paper and pen 2Pp3, performance 2Pf3, Product 2Pd3, dan Pro1ect 2Pj3. %ompetensi sistem koordinasi mencakup tiga sub materi, yaitu sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon, sehingga dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat + siklus yang mewakili ketiga submateri tersebut. !atu siklus4 sub materi terdiri dari dua pertemuan, sehingga jumlah keseluruhan ada 5 pertemuan, yaitu pertemuan & 2!enin, : pril -)&&3, pertemuan - 2"abu, 5 pril -)&&3, pertemuan + 2"abu, &+ pril -)&&3, pertemuan : 2!enin, &= pril -)&&3, pertemuan ? 2"abu, -) pril -)&&3, dan pertemuan 5 2!enin, - Mei -)&&3. Pada setiap pertemuan, pembelajaran dimulai doa dan salam, dilanjutkan dengan yel0 yel biologi 2/iologi H (uya huya huya 7/io8I.3. !erangkaian ritual tersebut dimaksudkan untuk selalu memotivasi siswa agar dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani. Doa dan salam sangat berperan dalam menumbuhkan kecintaan siswa dan guru kepada !ang Pencipta, llah !J#. Pengucapan yel0yel biologi yang diiringi semangat dengan suara yang lantang dan tegas dapat mengurangi ketegangan saraf0saraf sehingga siswa termotivasi untuk selalu siap dalam memulai pembelajaran. %emudian guru memeriksa kelengkapan, kebersihan dan kerapihan siswa dalam berpakaian seperti kaos kaki, sabuk celana, dasi, dan sebagainya. !elanjutnya guru memberikan mutiara ayat lKuran dalam pembelajaran biologi, artinya guru mengkaji ayat0ayat lKuran yang berhubungan dengan ' Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 setiap materi pada pembelajaran biologi agar siswa dapat melihat betapa besarnya kekuasaan, kebesaran, dan rahmat llah !J# terhadap makhluknya di muka bumi sehingga nantinya diperoleh siswa yang memiliki motivasi, pengetahuan, dan karakter yang kuat untuk dapat mengaplikasikan ilmu biologi yang diperolehnya ke dalam kehidupan sehari0hari. Pada pertemuan pertama, penelitian tindakan kelas dimulai dengan mengadakan analisis mengenai kemampuan siswa, yaitu melihat tingkat kemampuan siswa terhadap materi yang akan diajarkan. nalisis dilakukan secara tertulis berupa pretest. !oal pretes dibuat sedemikian rupa sehingga tidak membuat siswa di awal pembelajaran mengalami kebosanan atau ketegangan. Pada pretest, guru memberikan pertanyaan secara lisan dan murid menjawab secara singkat di secarik kertas, misalnya . <uru bertanya . @rgan yang berfungsi untuk mengatur gerakan otot dan mengatur keseimbangan posisi tubuh adalah I.. !iswa menjawab . ;erebelum Pada kegiatan pretest terkandung nilai kejujuran, karena dengan jawaban yang singkat, memungkinkan siswa untuk bertanya atau mencontek teman di sampingnya. !iswa akan langsung mengetahui nilai pretestnya karena lembar jawaban diperiksa oleh siswa dengan cara ditukar dengan siswa lain dan guru memberitahukan jawabannya. <uru memberitahukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa, selanjutnya guru menerangkan secara singkat mengenai materi, dan diteruskan dengan metode pembelajaran teaching game team. Pembelajaran dengan menggunakan metode tersebut cukup menyenangkan karena ada kerjasama yang baik di masing0masing kelompok baik dalam bertanya kepada kelompok lain maupun menjawab pertanyaan dari kelompok lain. /agi kelompok yang dapat menjawab dengan baik dan sempurna, maka nilai diberikan &)) dan dicantumkan4 ditulis pada tabel nilai yang sudah dipersiapkan oleh guru di white board. Dan bagi kelompok yang belum menjawab sempurna, maka penilaian disesuaikan dengan kualitas jawaban. Pada kegiatan ini terlihat nilai peduli, santun, dan bersungguh0sungguh. Peduli terhadap teman yang belum menjawab atau melemparkan pertanyaan kepada kelompok lain karena selain nilai kelompok juga terdapat nilai individu yang harus diperoleh siswa, sikap santun dan ilmiah dalam menjawab ataupun bertanya, dan bersungguh0sungguh yang diiringi dengan kegembiraan ataupun candaan ringan dalam proses pembelajaran. !etelah beberapa kali putaran dalam jangka waktu sekitar & jam, guru mengadakan postest untuk melihat keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Pemeriksaan nilai postest juga sama dengan pemeriksaan nilai pretest. !elanjutnya untuk refleksi, salah satu siswa secara acak diminta menceritakan kembali secara singkat materi yang telah diberikan berikut manfaatnya. %egiatan refleksi ini terkandung nilai santun dan bersungguh0sungguh yang baik dari siswa tersebut. <uru mengingatkan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan dilakukan praktikum selama & jam, dan ulangan harian pada & jam berkutnya. Pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam. Pada pertemuan kedua, pembelajaran dimulai dengan melakukan praktikum. Pada praktikum dapat diperoleh nilai kejujuran, peduli, santun, disiplin, dan bersungguh0 sungguh. Cujur dan bersungguh0sungguh dalam pengambilan data praktikum, peduli terhadap teman kelompoknya yang terlihat dari adanya kerjasama yang baik dimana jika ada temannya yang kurang memahami, maka akan diberitahu oleh temannya yang lain, sikap santun baik ketika bekerja secara berkelompok maupun ketika berinteraksi dengan guru, disiplin mengenai ketepatan waktu praktikum, lalu dilanjutkan dengan ulangan harian. Pada kegiatan ulangan harian, nilai yang terkandung adalah jujur dan tidak mencontek, santun, bersungguh0sungguh dan disiplin dalam waktu pengerjaannya. <uru selanjutnya menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan = Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 selanjutnya, yaitu masuk pada siklus kedua akan ada pretest mengenai materi selanjutnya pada siklus kedua sehingga siswa harus belajar dan mempersiapkan dengan baik untuk menghadapi pembelajaran selanjutnya. <uru juga menginformasikan mengenai pembuatan produk yang sebelumnya telah dibagikan per kelompok dan harus dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Cenis produk diserahkan sepenuhnya kepada siswa agar siswa dapat berkreasi atau berimajinasi sesuai dengan keinginan dan pemikiran dalam materi tersebut. Hai# A"a#ii !a" R$-#$+i P$')$#a%a&a" (a!a Si+#. 1 Ta)$# 1, Motivasi dan hasil belajar siswa siklus & P#% penerapan metode pembelajaran teaching game team No, Na'a P$"i#aia" P P& P! P% P( & bdullah Lahya '5 =+ =? =) 9? - bdus !hobri . 9- =' =5 =) 9+ + hmad D1ulfaiK. M &)) =9 =? =) 9= : /ayu Indra %. == == =' =) '+ ? Dede Cunaedi !. =) =+ =5 95 '= 5 >ajar !yidiK .M &)) =: =5 =) 9' ' >arhan Maftuh . =: =- =? 95 9) = Ilham Memandra 6. 9- =? =5 =) &)) 9 %emal dam "oisy '5 == =? =) 9' &) %urnia !andi <. &)) =' == =) 9= && Makmun == =+ == 95 =: &- Moch. bdul Majid 95 =- =? =) =5 &+ M. >aisal C. '- =- =5 95 9+ &: Aurcholis &)) == =' =) 9+ &? ".M. <ulam Aurul I. 9- =' == =) == &5 "edo >ebri Lanto =) == =5 =) 9) &' Namroni 95 =+ == 95 == Cumlah &?&- &::9 &:5' &::) &?:& "ata0rata =9 =? =5 =? 9& Pembelajaran siklus & dilakukan pada pertemuan & 2!enin, : pril -)&&3 dan pertemuan - 2"abu, 5 pril -)&&3. Pada tabel & dapat dilihat bahwa motivasi siswa 2Ps3 memiliki rata0rata =9 sehingga masuk dalam kategori sangat baik, sedangkan hasil belajar siswa pada perlakuan4 penilaian Pr 2=?3, Pd 2=53, Pj 2=?3, dan Pp 29&3 sehingga hasil belajar siswa &))* tuntas. Cadi, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran siklus & dengan menerapkan metode pembelajaran teaching game team pada mata pelajaran biologi secara kualitas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (asil refleksi berupa rumusan yang akan diiplementasikan pada siklus - walaupun proses dan hasil pembelajaran sudah tuntas adalah siswa diberi peningkatan stimulus agar dapat mempertahankan bahkan meningkatkan motivasi dan hasil pembelajaran dan dilakukan umpan balik berupa penguatan unjuk kerja4konsep harus diberikan secara langsung sebelum proses pembelajaran siklus - dimulai, sehingga tingkat kepuasan siswa terhadap penguasaan materi yang dipelajari dapat ditingkatkan. Ta)$# 2, %orelasi antara motivasi dengan hasil belajar siswa, serta korelasi antara variabel hasil belajar siswa siklus & P#% penerapan Metode pembelajaran teaching game team. Ps Pr Pd Pj Pp Ps Pearson ;orrelation & .-'' .+5& 0.+:= .&=- !ig. 2-0tailed3 .-=- .&?: .&'& .:=? A &' &' &' &' &' Pr Pearson ;orrelation .-'' & .&-& 0.5'=2OO3 .&'- !ig. 2-0tailed3 .-=- .5:+ .))+ .?)= A &' &' &' &' &' Pd Pearson ;orrelation .+5& .&-& & .&'? 0.-'+ !ig. 2-0tailed3 .&?: .5:+ .?)& .-=9 A &' &' &' &' &' Pj Pearson ;orrelation 0.+:= 0.5'=2OO3 .&'? & 0.+55 !ig. 2-0tailed3 .&'& .))+ .?)& .&:= A &' &' &' &' &' Pp Pearson ;orrelation .&=- .&'- 0.-'+ 0.+55 & !ig. 2-0tailed3 .:=? .?)= .-=9 .&:= A &' &' &' &' &' OO ;orrelation is significant at the ).)& level 2-0tailed3. Pada tabel - dapat dilihat bahwa korelasi antara motivasi 2Ps3 dengan Pr 2P),-''3, Pd 2P),+5&3, dan Pp 2P),&=-3 menunjukkan hubungan yang cukup erat, 9 Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 artinya motivasi dapat meningkatkan nilai Pr, Pd, dan Pp. !edangkan korelasi antara motivasi dengan Pj 20),+:=3 menunjukkan hubungan yang lemah, artinya meningkatnya motivasi dapat menurunkan nilai Pj dan sebaliknya menurunnya motivasi dapat meningkatkan nilai Pj. Pada korelasi secara signifikan hanya dapat dilihat antara hubungan sesama nilai hasil belajar siswa, yaitu nilai Pr dan nilai Pj yang memiliki nilai probabilitas ),))+, artinya performance 2Pr3 dapat meningkatkan nilai project 2Pj3 karena performance merupakan fungsi dari kemampuan yang ditentukan oleh kejelasan peran. pabila siswa merasa jelas perannya serta memiliki keinginan untuk melaksanakan pembelajaran dengan senang, maka dapat meningkatkan nilai project Q/uford dan /edeian 2&9==3 dan !teers 2&9=)3 R.
Hai# A"a#ii !a" R$-#$+i P$')$#a%a&a" (a!a Si+#. 2 Pembelajaran siklus - dilakukan pada pertemuan + 2"abu, &+ pril -)&&3 dan pertemuan : 2!enin, &= pril -)&&3. Pada tabel + dapat dilihat bahwa motivasi siswa 2Ps3 memiliki rata0rata 9- sehingga masuk dalam kategori sangat baik, sedangkan hasil belajar siswa pada perlakuan4penilaian Pr 2=-3, Pd 2=53, Pj 2=-3, dan Pp 29&3 sehingga hasil belajar siswa &))* tuntas. Cadi, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran siklus - dengan menerapkan metode pembelajaran teaching game team pada mata pelajaran biologi secara kualitas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jalaupun motivasi meningkat namun nilai Pr dan nilai Pj mengalami penurunan dibandingkan dengan siklus &, oleh karena itu hasil refleksi yang akan diimplementasikan pada siklus + adalah beberapa siswa perlu diberi stimulus agar dapat meningkatkan motivasi dan hasil pembelajaran, agar dapat mempersiapkan pembelajaran yang lebih baik lagi khususnya mengenai pembagian waktu belajar karena siswa merasa kelelahan dengan berbagai aktifitas dan kegiatan di sekolah dan diberikan umpan balik berupa penguatan unjuk kerja4 konsep yang diberikan harus lebih ditingkatkan sebelum proses pembelajaran siklus - dimulai, sehingga tingkat kepuasan siswa terhadap penguasaan materi yang dipelajari dapat ditingkatkan. Ta)$# /, Motivasi dan hasil belajar siswa siklus - P#% penerapan metode pembelajaran teaching game team. No, Na'a P$"i#aia" P P& P! P% P( & bdullah Lahya 9- =+ =? =) 9& - bdus !hobri . 95 =? =5 =) 99 + hmad D1ulfaiK. M 95 =+ =? =) 9: : /ayu Indra %. 9- =5 =' =) 9& ? Dede Cunaedi !. =: =? =5 =) =+ 5 >ajar !yidiK .M 95 '' =5 =) =? ' >arhan Maftuh . == '' =? =) '= = Ilham Memandra 6. 9- =+ =5 =& 9= 9 %emal dam "oisy == =- =? =& 9? &) %urnia !andi <. 9- =- == =5 9: && Makmun 95 =- == =& 9? &- Moch. bdul Majid 95 =- =? =& =+ &+ M. >aisal C. =: =+ =5 9) 9+ &: Aurcholis 9- '' =' =) == &? ".M. <ulam Aurul I. 9- =+ == =) 9) &5 "edo >ebri Lanto 9- =- =5 =& 9& &' Namroni 9- =- == &)) 9& Cumlah &?5) &+9: &:5' &:)& &?+9 "ata0rata 9- =- =5 =- 9& Pada tabel : dapat dilihat bahwa korelasi antara motivasi 2Ps3 dengan Pd 2P),&-=3, dan Pp 2P),-:=3 menunjukkan hubungan yang cukup erat, artinya motivasi dapat meningkatkan nilai Pd, dan Pp. !edangkan korelasi antara motivasi dengan Pr 20),)9'3 dan Pj 20),-):3 menunjukkan hubungan yang lemah, artinya meningkatnya motivasi dapat menurunkan nilai Pr dan Pj, sebaliknya menurunnya motivasi dapat meningkatkan nilai Pr dan Pj. Pada korelasi secara signifikan hanya dapat dilihat antara hubungan sesama nilai hasil belajar siswa, yaitu nilai Pr dan nilai Pp yang memiliki nilai probabilitas ),)+9, artinya nilai Pr dapat meningkatkan niai Pp. &) Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 Ta)$# 0, %orelasi antara motivasi dengan hasil belajar siswa, serta korelasi antara variable hasil belajar siswa siklus - P#% penerapan Metode pembelajaran teaching game team Ps Pr Pd Pj Pp Ps Pearson ;orrelation & 0.)9' .&-= 0.-): .-:= !ig. 2-0tailed3 .'&& .5-? .:+- .++= A &' &' &' &' &' Pr Pearson ;orrelation 0.)9' & .)=& .):9 .?):2O3 !ig. 2-0tailed3 .'&& .'?= .=?- .)+9 A &' &' &' &' &' Pd Pearson ;orrelation .&-= .)=& & .:)9 .-:+ !ig. 2-0tailed3 .5-? .'?= .&)+ .+:= A &' &' &' &' &' Pj Pearson ;orrelation 0.-): .):9 .:)9 & .&+5 !ig. 2-0tailed3 .:+- .=?- .&)+ .5)+ A &' &' &' &' &' Pp Pearson ;orrelation .-:= .?):2O3 .-:+ .&+5 & !ig. 2-0tailed3 .++= .)+9 .+:= .5)+ A &' &' &' &' &' O;orrelation is significant at the ).)? level 2-0tailed3 Hai# A"a#ii !a" R$-#$+i P$')$#a%a&a" (a!a Si+#. / Pembelajaran siklus + dilakukan pada pertemuan ? 2"abu, -) pril -)&&3 dan pertemuan 5 2!enin, - Mei -)&&3. Pada tabel ? dapat dilihat bahwa motivasi siswa 2Ps3 memiliki rata0rata =? sehingga masuk dalam kategori sangat baik, sedangkan hasil belajar siswa pada perlakuan4penilaian Pr 2=&3, Pd 2=53, Pj 29&3, dan Pp 29)3 sehingga hasil belajar siswa &))* tuntas. Cadi, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran siklus - dengan menerapkan metode pembelajaran teaching game team pada mata pelajaran biologi secara kualitas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jalaupun masih ada beberapa siswa yag mengalami penurunan motivasi dan penurunan nilai Pr dan Pp, namun dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada sikus + berhasil. Ta)$# 1, Motivasi dan hasil belajar siswa siklus + P#% penerapan metode teaching game team No, Na'a P$"i#aia" P P& P! P% P( & bdullah Lahya '5 =) =? &)) 9+ - bdus !hobri . 95 =) =5 &)) 9) + hmad D1ulfaiK. M 95 =) =? =) '= : /ayu Indra %. '5 =) =' &)) 9' ? Dede Cunaedi !. =) =) =5 =) '= 5 >ajar !yidiK .M &)) =) =5 &)) 9? ' >arhan Maftuh . =: =+ =? &)) 9? = Ilham Memandra 6. == =) =5 =? 9' 9 %emal dam "oisy =) '? =? =? 9' &) %urnia !andi <. 9- =) == &)) 9) && Makmun '5 =+ == &)) 9) &- Moch. bdul Majid =: =) =? &)) 9' &+ M. >aisal C. '- =' =5 9) =5 &: Aurcholis 95 =) =' =) 9? &? ".M. <ulam Aurul I. 95 =) == =) =5 &5 "edo >ebri Lanto '5 =- =5 =) 9' &' Namroni =) =9 == =? '- Cumlah &::= &+'9 &:5' &?:? &?++ "ata0rata =? =& =5 9& 9) Ta)$# 2, %orelasi antara motivasi dengan hasil belajar siswa, serta korelasi antara variable hasil belajar siswa siklus + P#% penerapan metode pembelajaran teaching game team. Ps Pr Pd Pj Pp Ps Pearson ;orrelation & 0.+?5 .)=+ 0.)=' 0.)-& !ig. 2-0tailed3 .&5& .'?& .'+9 .9+' A &' &' &' &' &' Pr Pearson ;orrelation 0.+?5 & .+?- .))' 0.?&-2O3 !ig. 2-0tailed3 .&5& .&5? .9'9 .)+5 A &' &' &' &' &' Pd Pearson ;orrelation .)=+ .+?- & 0.)?? 0.-95 !ig. 2-0tailed3 .'?& .&5? .=+: .-:= A &' &' &' &' &' Pj Pearson ;orrelation 0.)=' .))' 0.)?? & .+=9 !ig. 2-0tailed3 .'+9 .9'9 .=+: .&-+ A &' &' &' &' &' Pp Pearson ;orrelation 0.)-& 0.?&-2O3 0.-95 .+=9 & !ig. 2-0tailed3 .9+' .)+5 .-:= .&-+ A &' &' &' &' &' O;orrelation is significant at the ).)? level 2-0tailed3. && Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa korelasi antara motivasi 2Ps3 dengan Pd 2P),)=+3 menunjukkan hubungan yang cukup erat, artinya motivasi dapat meningkatkan nilai Pd. !edangkan korelasi antara motivasi dengan Pr 20),+?53, Pj 20),)='3, dan Pp 20),)-&3 menunjukkan hubungan yang lemah, artinya meningkatnya motivasi dapat menurunkan nilai Pr, Pj, dan Pp sebaliknya menurunnya motivasi dapat meningkatkan nilai Pr, Pj, dan Pp. Pada korelasi secara signifikan hanya dapat dilihat antara hubungan sesama nilai hasil belajar siswa, yaitu nilai Pr dan nilai Pp yang memiliki nilai probabilitas ),)+5, artinya nilai Pr dapat meningkatkan nilai Pp. (asil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pola + siklus ternyata dapat menguji hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu apabila metode pembelajaran Teaching Game Team diterapkan pada kompetensi sistem koordinasi, maka motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IP !M !M"# $kselensia Indonesia akan meningkat minimal dengan rata0rata baik dan nilai %%M adalah '). %riteria keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika motivasi belajar siswa berada pada tingkat 7baik8 dan hasil belajar siswa dikatakan tuntas apabila =)* siswa memiliki nilai minimal '). (ubungan hasil penelitian pada masing0masing siklus dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel '. Ta)$# 3, "ekapitulasi hasil P#% penerapan metode pembelajaran teaching game team pada kompetensi sistem koordinasi siswa kelas XI IP !M !M"# $kselensia Indonesia, #ahun -)&& Pada tabel ' dapat dilihat bahwa, ketiga variabel yang diukur memperoleh hasil yang sangat baik, walaupun ada beberapa penilaian mengalami penurunan di siklus - dan siklus +, tetapi seluruh siswa tuntas dalam pembelajaran biologi kompetensi sistem koordinasi pada masing0masing siklus. @leh karena itu, hipotesis yang diajukan dapat diterima. Penurunan nilai beberapa siswa pada siklus - dan + disebabkan karena terlalu lelahnya siswa akibat banyaknya kegiatan di sekolah, sehingga guru harus lebih kreatif untuk meciptakan lingkugan belajar yang bagus dan menyenangkan agar siswa mendapatkan pembelajaran yang baik. Pentingnya peranan motivasi dalam keberhasilan pembelajaran, maka diperlukan lebih banyak upaya0upaya untuk dapat meningkatkan motivasi siswa. @leh karena itu, untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, dibutuhkan tiga tahap kegiatan, yaitu persiapan belajar, pelaksanaan belajar dan pengendalian belajar. #ahapan tersebut sesuai dengan yang dituntut dalam penerapan metode pembelajaran teaching game team. Metode teaching team memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah segera mendapat perhatian siswa, meningkatkan pemahaman karena siswa berusaha berkompetisi dengan kelompok lainnya untuk mendapatkan nilai yang baik, adanya kerjasama yang baik antara anggota kelompok siswa, dan menambah rasa percaya diri para siswa. !edangan kelemahan metode ini adalah ada kemungkinan siswa dalam kelompok tidak aktif bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan kelompok lain. pabila keunggulan metode teaching game team dimaksimalkan dan kelemahannya diminimalisir, maka metode tersebut logis untuk dapat dijadikan pilihan alternatif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. (al tersebut terbukti secara empiris dalam P#% pada kelas XI IP !M !M"# $kselensia Indonesia tahun -)&&. &- Variabel Penelit ian Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Performance (Pr) )* )+ ), Product (Pd) )- )- )- Project (Pj) )* )+ ., Paper and Pen (Pp) ., ., ./ #tivasi Bela0ar ). .+ )* "etuntasan Bela0ar ,//1 ,//1 ,//1 Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 PENUTUP K$i'(.#a" /erdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, yaitu menerapkan metode pembelajaran teaching game team pada pembelajaran biologi kompetensi sistem gerak pada siswa kelas XI IP !M !M"# $kselensia Indonesia, dapat disimpulkan sebagai berikut . &3 Pembelajaran siklus & dengan menerapkan metode pembelajaran teaching game team pada mata pelajaran biologi secara kualitas dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terlihat dari nilai motivasi siswa 2=93 sangat baik, serta hasil belajar siswa pada perlakuan4penilaian Pr 2=?3, Pd 2=53, Pj 2=?3, dan Pp 29&3 sehingga hasil belajar siswa &))* tuntas. -3 Pembelajaran siklus - dengan menerapkan metode pembelajaran teaching game team pada mata pelajaran biologi secara kualitas dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terlihat dari nilai motivasi siswa 29-3 sangat baik, serta hasil belajar siswa pada perlakuan4penilaian Pr 2=-3, Pd 2=53, Pj 2=-3, dan Pp 29&3 sehingga hasil belajar siswa &))* tuntas. +3 Pembelajaran siklus + dengan menerapkan metode pembelajaran teaching game team pada mata pelajaran biologi secara kualitas dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terlihat dari nilai motivasi siswa 2=?3 sangat baik, serta hasil belajar siswa pada perlakuan4penilaian Pr 2=&3, Pd 2=53, Pj 29&3, dan Pp 29)3 sehingga hasil belajar siswa &))* tuntas. :3 %orelasi yang positif antara motivasi 2Ps3 dengan Pr 2P),-''3, Pd 2P),+5&3, dan Pp 2P),&=-3 menunjukkan hubungan yang cukup erat, artinya motivasi dapat meningkatkan nilai Pr, Pd, dan Pp pada pembelajaran siklus &. ?3 %orelasi yang positif antara motivasi 2Ps3 dengan Pd 2P),&-=3, dan Pp 2P),-:=3 menunjukkan hubungan yang cukup erat, artinya motivasi dapat meningkatkan nilai Pd dan Pp pada pembelajaran siklus -. 53 %orelasi yang positif antara motivasi 2Ps3 dengan Pd 2P),)=+3 menunjukkan hubungan yang cukup erat, artinya motivasi dapat meningkatkan nilai Pd pada pembelajaran siklus +. '3 %orelasi secara signifikan hanya dapat dilihat antara hubungan sesama nilai hasil belajar siswa, yaitu nilai Pr dan nilai Pj pada pembelajaran siklus &, nilai Pr dan nilai Pp pada pembelajaran siklus -, serta nilai Pr dan nilai Pp pada pembelajaran siklus +. =3 Penerapan metode teaching game team secara kualitas dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IP !M !M"# $kselensia Indonesia yang terlihat dari &))* tuntas pada + siklus pembelajaran. R$+o'$"!ai /eberapa rekomendasi yang perlu disampaikan pada penelitian tindakan kelas ini adalah . a3 Metode teaching game team perlu diujicobakan terhadap kompetensi yang lain untuk menguatkan konsep bahwa metode tersebut efektif untuk diterapkan. b3 6paya menerapkan metode pembelajaran yang lain agar terlihat apakah keberhasilan pembelajaran berasal dari metode pembelajaran ataukah dari kualitas materi yang diberikan. &+ Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/ 2011 DA4TAR PUSTAKA rikunto dan !uharsimi. Penelitian #indakan %elas. /umi ksara. Cakarta. -))5 ryulina D, dkk. /iologi - !M dan M untuk kelas XI. Penerbit $sis. Cakarta. -))5 Dananjaya 6. Media Pembelajaran ktif. Penerbit Auansa. /andung. -)&). DePorter /, "eardon M, dan Aourie !.!. Suantum #eaching . @rchestrating !tudent !ucces. llyn and /acon. /oston. &999 $kawarna. Penelitian #indakan %elas. Penerbit <aung Persada Press. Cakarta. -)&). Iskandar. Penelitian #indakan %elas. <aung Persada Press. Cakarta. -))9 Isjoni dan >irdaus TA. Pembelajaran #erkini, Perpaduan Indonesia0Malaysia. ;etakan I. Pustaka Pelajar. Logyakarta. -))'. Purwanto MA. Prinsip0prinsip dan #eknik $valuasi Pengajaran. Penerbit P# "osdakarya. /andung. -)):. Prawiradilaga D!. Prinsip Disain Pembelajaran. %encana Prenada Media <roup. Cakarta. -))'. "akhmad C. /elajar ;erdas . /elajar /erbasiskan @tak. ;etakan I. %aifa. /andung. -)&). !ilverius !. $valuasi (asil /elajar dan 6mpan /alik. P# <ramedia Jidiasarana Indonesia. Cakarta. &99&. !ukmadinata (!. Metode Penelitian Pendidikan. ;etakan kedua. Penerbit P# "emaja "osdakarya. /andung, -))5. !upardi. Penelitian #indakan %elas 2;lassroom ction "esearch3 beserta !istematika Proposal dan Taporannya. /umi ksara. Cakarta. -))5 #im "ayon +?06niversitas Pakuan. Modul Pendidikan dan Tatihan Profesi <uru, /iologi. Penerbit 6niversitas Pakuan. /ogor. -)&). Naini (, Munthe /, dan ryani !. !trategi Pembelajaran ktif. *enter for Teaching Staff (evelopment 2;#!D3. Logyakarta. -))'. Nuriah A. Metodologi Penelitian !osial dan Pendidikan, #eori plikasi. Penerbit /umi ksara. Cakarta. -))5. &: