Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan jumlah penduduk
diperkirakan sebesar 231 juta jiwa pada tahun 2009 menurut perkiraan Badan Pusat
Statistik Indonesia, 2009 dan merupakan negara nomor empat terbesar di dunia dalam
hal jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu keuntungan
jika ditinjau dari segi pasar yang besar untuk menopang perkembangan industri
di dalam negeri dan merupakan kekuatan yang besar jika sumber daya manusia yang
ada dikembangkan secara tepat. Di sisi lain dengan jumlah penduduk yang besar
menyebabkan Pemerintah Indonesia menghadapi berbagai permasalahan sosial yang
besar yakni menyediakan sarana pendidikan, pangan dan sandang, lapangan
pekerjaan yang besar dan masalah lainnya.
Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya akan
menambah jumlah tenaga kerja sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang harus
disediakan harus terus ditingkatkan. Masalah utama dalam dunia ketenagakerjaan
yang dihadapi adalah tingginya tingkat pengangguran karena pertambahan jumlah
tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Data
Badan Pusat Statistik Sumatera Utara tertanggal 02 Januari 2008 menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
jumlah penduduk Sumatera Utara menempati urutan keempat di Indonesia setelah
Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada bulan Agustus 2007 di Sumatera
Utara terdapat 571.334 orang penganggur.
Napitupulu (2009) menyatakan bahwa sampai saat ini sebanyak 82,2 persen
lulusan perguruan tinggi bekerja sebagai pegawai. Lulusan perguruan tinggi
cenderung menjadi pencari kerja dan sangat sedikit yang menjadi pencipta lapangan
kerja. Masa tunggu lulusan perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan adalah
selama enam bulan hingga tiga tahun hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran
terdidik yang tidak terhindarkan. Lebih lanjut Napitupulu menyatakan bahwa
berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada bulan Februari 2008 tercatat 9,3
juta orang penganggur atau sebanyak 8,46 persen dari total penduduk Indonesia.
Pengangguran di tingkat SD-SMP berjumlah 4,8 juta orang dan pengangguran
jenjang sekolah menengah atas - universitas mencapai 4,5 juta orang. Hendarman
dalam Siswoyo (2009) menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang
semakin rendah kemandirian dan semangat kewirausahaannya.
Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu universitas terkemuka
di luar pulau Jawa yang telah berdiri sejak tanggal 04 Juni 1952 dan telah melahirkan
banyak alumni sejak berdirinya sampai saat ini. Universitas Sumatera Utara
mempunyai 13 fakultas dan 47 program studi. Mata kuliah kewirausahaan telah
diajarkan kepada mahasiswa di 21 program studi dari total 47 program studi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
Mata kuliah kewirausahaan diajarkan kepada mahasiswa dengan harapan mahasiswa
akan tertarik untuk menjadi wirausaha selama atau setelah menyelesaikan kuliahnya
sehingga mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan
masyarakat. Dari jumlah mahasiswa Strata-1 yang aktif sampai saat ini sebanyak
20.742 0rang (data Biro Rektor USU, 2010) tercatat 156 orang mahasiswa yang
menjadi peserta program kewirausahaan mahasiswa (Student Entrepreneurship
Center, 2009) atau hanya 0,752 % dari total mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Jumlah ini relatif kecil dibandingkan dengan jumlah seluruh mahasiswa Universitas
Sumatera Utara dan menunjukkan bahwa minat mahasiswa terhadap kewirausahaan
masih rendah dan perlu ditingkatkan.
Untuk menangani masalah pengangguran lulusan perguruan tinggi maka perlu
dikembangkan kewirausahaan di dalam kampus, oleh karena itu perlu diteliti
variabel-variabel yang dominan mempengaruhi minat para mahasiswa terhadap
kewirausahaan sehingga dapat dikembangkan program dan kurikulum yang sesuai
untuk melahirkan banyak wirausaha dari kampus Universitas Sumatera Utara.

I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang permasalahan, maka dirumuskan
masalah-masalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Sejauhmana pengaruh variabel kepribadian, lingkungan dan demografis terhadap
variabel minat kewirausahaan pada mahasiswa Strata-1 Universitas Sumatera
Utara?
2. Sejauhmana pengaruh variabel kebutuhan akan prestasi dan efikasi diri terhadap
variabel kepribadian pada mahasiswa Strata-1 Universitas Sumatera Utara?
3. Sejauhmana pengaruh variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, akses
kepada modal dan kepemilikan jaringan sosial terhadap variabel lingkungan pada
mahasiswa Strata-1 Universitas Sumatera Utara?

I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kepribadian, lingkungan
dan demografis terhadap variabel minat kewirausahaan mahasiswa Strata-1
Universitas Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kebutuhan akan prestasi
dan efikasi diri terhadap variabel kepribadian pada mahasiswa Strata-1
Universitas Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel ketersediaan informasi
kewirausahaan, akses kepada modal dan kepemilikan jaringan sosial terhadap
variabel lingkungan pada mahasiswa Strata-1 Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
I.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak
berikut:
1. Sebagai masukan bagi pimpinan Universitas Sumatera Utara agar dapat membuat
kebijakan dan kurikulum yang mendorong dan meningkatkan minat
kewirausahaan bagi para mahasiswa sehingga para mahasiswa dapat menjadi
pencipta lapangan pekerjaan selama atau setelah lulus kuliah.
2. Sebagai masukan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan dan program yang
tepat untuk meningkatkan minat berwirausaha para lulusan perguruan tinggi
sehingga dapat membantu pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan,
mengurangi angka pengangguran masyarakat, menggerakkan perekonomian dan
lain-lain.
3. Sebagai masukan bagi para mahasiswa sehingga mahasiswa bisa tertarik menjadi
wirausaha dan dapat mempersiapkan diri dengan baik dan memadai sebelum
terjun menjadi wirausaha.
4. Sebagai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam penelitian di bidang
kewirausahaan.
5. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang sama
di masa mendatang.

Universitas Sumatera Utara
I.5. Kerangka Berpikir
Jalal dalam Napitupulu (2009) mengatakan bahwa tingginya angka
pengangguran pada lulusan perguruan tinggi menunjukkan proses pendidikan
di perguruan tinggi kurang menyentuh persoalan-persoalan nyata di dalam
masyarakat. Lebih lanjut Jalal menyatakan bahwa persoalan ini harus serius diatasi,
salah satunya dengan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di kampus-kampus
agar para sarjana tidak berpikir hanya menjadi pencari pekerjaan, tetapi mereka bisa
menciptakan peluang usaha baik bagi diri sendiri maupun orang lain karena mereka
sudah dilatih di kampus. Ciputra dalam Siswoyo (2009) menyatakan agar mahasiswa
dari berbagai disiplin ilmu jangan hanya diajarkan bagaimana bisa bekerja dengan
baik, tetapi harus dipacu untuk bisa menjadi pemilik dari usaha-usaha yang sesuai
dengan latar belakang ilmu yang mereka miliki. Lebih lanjut Ciputra menyatakan
bahwa pendidikan kewirausahaan seharusnya membekali mahasiswa untuk menjadi
mandiri dan tidak berorientasi menjadi pencari kerja ketika para mahasiswa
menyelesaikan studinya. Siswoyo (2009) menyatakan bahwa di luar negeri banyak
universitas yang kewalahan memenuhi permintaan mahasiswa terhadap mata kuliah
kewirausahaan yang terus meningkat dan hal ini mengindikasikan bahwa
meningkatnya minat lulusan perguruan tinggi untuk menjadi wirausaha.
Siswoyo (2009) menyatakan bahwa di negara maju pertumbuhan jumlah
wirausaha telah menyebabkan peningkatan perekonomian yang luar biasa. Para
Universitas Sumatera Utara
wirausaha baru ini telah memperkaya pasar dengan produk-produk baru yang inovatif.
Siswoyo lebih lanjut menyatakan setidaknya terdapat dua manfaat besar yang
diberikan wirausaha terhadap pembangunan bangsa, yakni pertama sebagai
pengusaha mereka memberikan sumbangsih dalam melancarkan proses produksi,
distribusi dan konsumsi, ikut mengatasi kesulitan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan masyarakat. Kedua, sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, para
wirausaha meningkatkan ketahanan nasional dan mengurangi ketergantungan kepada
bangsa asing.
Menurut Siswoyo (2009) pentingnya peranan kewirausahaan dapat dilihat dari
kenyataan bahwa pada tahun 1980-an di Amerika telah lahir sebanyak 20 juta
wirausaha baru yang menciptakan banyak sekali lapangan pekerjaan baru. Bahkan
wirausaha mulai bermunculan di Negara-negara Eropa Timur yang dulunya
mempunyai paham sosialisme yang kuat. China, yang menganut paham komunis pun
mulai membuka diri terhadap lahirnya wirausaha-wirausaha di negaranya sehingga
menyebabkan negara tersebut saat ini perekonomiannya tumbuh dengan sangat cepat
dan mengagumkan. Pentingnya pengembangan kewirausahan juga ditunjukkan oleh
Chang (2009) yang menyatakan bahwa pemerintahan Inggris menerbitkan buku putih
nasionalnya yang berjudul Our Competitive Future: Building the Knowledge Driven
Economy 1997, yang berisi alasan mengapa kewirausahaan bergitu penting dan
bahwa kewirausahaan dan inovasi merupakan insentif kritis untuk pertumbuhan dan
Universitas Sumatera Utara
pengembangan perekonomian, keduanya dapat meningkatkan produktivitas dan
kesempatan kerja. Di Amerika Serikat para wirausaha berhasil menciptakan 34 juta
kesempatan kerja baru.
McClelland dalam Ciputra (2008) menyatakan bahwa agar suatu negara bisa
menjadi makmur dibutuhkan minimum 2% jumlah wirausaha dari total jumlah
penduduknya. Amerika Serikat pada tahun 2007 telah memiliki 11,5% jumlah
wirausaha, Singapura telah memiliki 7,2% wirausaha sampai pada tahun 2005
sementara Indonesia diperkirakan hanya memiliki 0,18% wirausaha atau sekitar
440.000 orang dari yang seharusnya berjumlah 4,4 juta orang. Oswari (2005)
menyatakan bahwa kurangnya jumlah wirausaha di Indonesia disebabkan oleh
berbagai faktor yakni kurangnya pengetahuan tentang kewirausahaan, etos kerja yang
kurang menghargai kerja keras, cepat merasa puas dengan hasil kerja yang telah
dicapai, pengaruh penjajahan negara asing yang terlalu lama terhadap rakyat
Indonesia dan kondisi ekonomi yang buruk.
Shastri (2009) menyatakan bahwa setiap wirausaha yang sukses memberikan
manfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga memberikan manfaat kepada
komunitas, daerah dan negaranya. Manfaat-manfaat yang bisa diberikan adalah
sebagi berikut:
1. Manfaat keuangan.
2. Menciptakan lapangan pekerjaan dan menawarkan pekerjaan bagi orang lain.
Universitas Sumatera Utara
3. Menciptakan perkembangan bagi dunia industri.
4. Mendukung pemanfaatan sumber daya lokal menjadi produk-produk jadi untuk
konsumsi domestik dan ekspor.
5. Menciptakan pendapatan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
6. Menciptakan produk dan jasa yang lebih banyak dan inovatif.
7. Menciptakan pasar yang lebih besar.
8. Merangsang perkembangan lebih banyak riset, mesin-mesin dan peralatan yang
baru.
9. Meningkatkan pendapatan bagi pemerintah melalui pembayaran pajak.
Yohnson (2003) menyatakan bahwa universitas berperan penting dalam
memotivasi lulusannya menjadi wirausaha muda. Dengan meningkatnya wirausaha
dari kalangan sarjana, maka jumlah pengangguran akan berkurang dan menambah
jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Pentingnya peranan perguruan tinggi
didukung oleh Zimmerer dalam Yohnson (2003) yang menyatakan bahwa salah satu
faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan adalah pendidikan kewirausahaan.
Gray dalam Yohnson (2003) menyarankan untuk memulai usaha atau kegiatan
kewirausahaan sejak dini misalnya pada waktu masih kuliah.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meneliti variabel-variabel yang bisa
meningkatkan minat kewirausahaan bagi mahasiswa. Indarti et al. (2008) menyatakan
bahwa minat kewirausahaan dipengaruhi oleh sejumlah faktor yakni kepribadian,
Universitas Sumatera Utara
lingkungan atau kesiapan instrumen dan demografis. Scarborough dan Zimmerer
(1993) menyatakan bahwa kepribadian merupakan salah satu hal yang dimiliki
wirausaha sukses. Lebih lanjut Scarborough dan Zimmerer mengemukakan delapan
karakteristik kepribadian yang merupakan ciri-ciri kepribadian dari seorang
wirausaha sukses yang membedakannya dari orang lain. Pentingnya variabel
kepribadian juga didukung oleh Scriber dalam Alma (2001) yang menyatakan bahwa
keberhasilan seseorang yang ditentukan oleh pendidikan formal hanya sebesar 15%
dan selebihnya (85%) ditentukan oleh sikap mental atau kepribadian orang tersebut.
Muhyi (2007) menyatakan bahwa kepribadian yang mempengaruhi kewirausahaan
adalah motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai kepribadian, pendidikan dan
pengalaman.
Crant dalam Saud et al. (2009) menemukan bahwa minat kewirausahaan
dipengaruhi oleh variabel demografis seperti jender, tingkat pendidikan dan orang tua
yang memiliki bisnis. Pentingnya variabel demografis juga ditunjukkan oleh
Mazzarol et al. yang menyatakan bahwa variabel jender, umur, pendidikan dan
pengalaman bekerja seseorang berpengaruh terhadap keinginannya untuk menjadi
seorang wirausaha.
Muhyi (2007) menyatakan bahwa variabel lingkungan mempengaruhi minat
kewirausahaan, dari faktor lingkungan ini yang mempengaruhi faktor lingkungan
adalah peluang, model peran dan aktivitas. Pengaruh kepemilikan jaringan sosial
Universitas Sumatera Utara
terhadap minat kewirausahaan ditunjukkan oleh Mazzarol et al. dalam Indarti et al.
(2008).
Dari berbagai hasil penelitian dan pendapat para ahli di atas terlihat bahwa
minat kewirausahaan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu kepribadian, lingkungan
dan demografis.

Gambar I.1. Kerangka Berpikir
I.6. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka dibuat hipotesis sebagai berikut:
1. Variabel kepribadian, lingkungan dan demografis berpengaruh terhadap variabel
minat kewirausahaan pada mahasiswa Strata-1 Universitas Sumatera Utara.
2. Variabel kebutuhan akan prestasi dan efikasi diri berpengaruh terhadap variabel
kepribadian pada mahasiswa Strata-1 Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
3. Variabel ketersediaan informasi kewirausahaan, kepemilikan jaringan sosial dan
akses kepada modal berpengaruh terhadap variabel lingkungan pada mahasiswa
Strata-1 Universitas Sumatera Utara.



Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai