Anda di halaman 1dari 14

13

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dalam proses bermukim, sadar maupun tidak sadar, manusia selalu
menggunakan suatu bentuk konsep bermukim tertentu. Dalam memilih
konsep bermukim tersebut, perlu mempertimbangkan konsep bermukim yang
sesuai dan fleksibel sesuai dengan perubahan yang dialami oleh
pemukimnya. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan nilai-nilai, sikap -
sikap dan pola perilaku diantara mereka yang mempengaruhi pembentukan
pola permukiman mereka. Salah satu konsep tersebut adalah konsep
kebersamaan dan pertahanan serta adaptasi dalam mempertahankan
permukiman mereka dari ancaman bahaya, baik berupa ancaman fisik
maupun ancaman non fisik. (Sumber : http://digilib.its.ac.id/sistem-permukiman-
penduduk-yang-dilanda-banjir-pada-kaasan-pinggiran-danau-tempe--studi-kasus-kelurahan-
laelo-dan-kelurahan-salomenraleng-kecamatan-tempe-kabupaten-ajo-sulaesi-selatan/!"#$
%asyarakat yang bermukim pinggiran kaasan Danau &empe dan
daerah aliran sungai yang ada di sekitarnya, masih tetap bertahan bermukim
meskipun tiap tahunnya dilanda banjir selama '-( bulan, bahkan arga
masyarakat semakin mengembangkan ilayah permukimannya ke daerah
pinggiran danau dan sungai. Sehingga permukiman penduduk dari aktu ke
aktu semakin padat.
)aasan pinggiran danau tempe mencakup tiga kelurahan di
)ecamatan &empe, )abupaten *ajo. +dapun tiga kelurahan tersebut adalah
)elurahan %attiro &appareng, *atanglipue, dan )elurahan ,aelo. &etapi, pola
permukiman penduduk yang menarik untuk dibahas adalah permukiman di
)elurahan ,aelo. -al ini disebabkan di )elurahan ,aelo, mayoritas
penduduknya adalah masyarakat asli dan kaasan yang raan terhadap
banjir dan angin kencang, jika dibandingkan dengan ! kelurahan lainnya di
)ecamatan &empe. %eskipun demikian, masyarakat disana tetap bertahan
bermukim di kelurahan tersebut.
-al ini lah yang mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh
mengenai pola pemukiman penduduk di pinggiran danau tempe tepatnya di
)elurahan ,aelo, )ecamatan &empe )abupaten *ajo.
13
b. Pertanyaan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang, maka pertanyaan penelitian ini adalah :
#. .agaimana pola permukiman masyarakat di pinggiran tempe
)elurahan ,aelo /
!. 0aktor apa sajakah yang mempengaruhi pola pemukiman
masyarakat tempe )elurahan ,aelo/
c. Tujuan dan Manfaat Penulisan
+dapun tujuan dan manfaat penulisan dari karya ilmiah ini adalah :
#. 1ntuk mengetahui pola pemukiman yang diterapkan oleh masyarakat
pinggiran danau tempe )abupaten *ajo khususnya )elurahan ,aelo.
!. 1ntuk memberikan informasi tentang faktor-faktor yang memengaruhi
pola permukiman masyarakat di pinggiran danau tempe.
d. Lingkup Peba!asan
+dapun hal yang akan menjadi pokok bahasan dalam tulisan ini,
meliputi kaasan permukiman penduduk di pinggiran danau tempe,
tepatnya di )ecamatan &empe )elurahan ,aelo. Dalam tulisan ini hanya
dibahas tentang bentuk dan faktor penyebab terbentuknya pola
permukiman masyarakat tempe di )elurahan ,aelo.
BAB II
"TUDI PU"TA#A
A. P$la Perukian
Secara etimologis pola permukiman berasal dari dua kata pola dan
permukiman. Pola (pattern$ dapat diartikan sebagai susunan struktural, gambar,
corak, kombinasi sifat kecenderungan membentuk sesuatu yang taat asas dan
bersifat khas (Depdikbud, #(22$, dan dapat pula diartikan sebagai benda yang
tersusun menurut sistem tertentu mengikuti kecendrungan bentuk tertentu.
Pengertian ini tampaknya hampir mirip dengan pengertian model, atau susunan
13
sesuatu benda. Pengertian pola permukiman (settlement pattern$ sering
dirancukan dengan pengertian pola persebaran permukiman (distribution pattern
of settlement$. Dua pengertian tersebut pada dasarnya sangat berbeda, terutama
jika ditinjau dari aspek bahasannya (3unus,#(2($4
#$ .ahasan pola permukiman perlu diperhatikan dari tinjauan indi5idual
permukiman atau dari tinjauan kelompok permukiman.
a. &injauan pola permukiman dari segi indi5idual, lebih mengarah
kepada bahasan bentuk-bentuk permukiman secara indi5idual,
sehingga dapat dibedakan dalam kategori pola permukiman
bentuk memanjang, pola permukiman bentuk melingkar, pola
permukiman bentuk persegi panjang, dan pola permukiman
bentuk kubus. Setiap kategori pola permukiman masih dapat
diturunkan lagi ke sub kategori lebih rinci misalnya pola
permukiman memanjang sungai, memanjang jalan, memanjang
garis pantai dan seterusnya.
b. &injauan pola permukiman dari aspek permukiman kelompok lebih
mengarah kepada bahasan sifat persebaran dari indi5idu-indi5idu
permukiman dalam satu kelompok. 6leh karenanya dari sifat
persebaran tersebut dapat dibedakan kedalam kategori pola
persebaran permukiman secara umum yakni pola menyebar dan
pola mengelompok. +nalog dengan pola bentuk permukiman,
setiap kategori pola persebaran permukiman masih dapat
diturunkan ke sub kategori lebih rinci misalnya pola persebaran
permukiman menyebar teratur, menyebar tidak teratur,
mengelompok teratur dan tidak teratur dan seterusnya.
!$ Pola persebaran permukiman membahas sifat persebaran kelompok
permukiman sebagai satu satuan ( unit permukiman, juga dapat
dibedakan menjadi dua kategori.
a. &injauan pola persebaran permukiman dari aspek bentuk
persebaran kelompok permukiman, sehingga dapat dibedakan
pola persebaran kelompok permukiman sejajar, pola persebaran
kelompok permukiman bujur sangkar, pola persebaran kelompok
permukiman kubus. Setiap kategori pola persebaran kelompok
permukiman masih dapat diturunkan lagi ke sub ketegori lebih
rinci.
13
b. &injaun pola persebaran kelompok permukiman dari aspek sifat
persebaran dari kelompok-kelompok permukiman, sehingga dapat
dibedakan pola persebaran kelompok permukiman memusat atau
mengelompok, Setiap kategori pola persebaran kelompok
permukiman tersebut juga masih dapat diturunkan lagi ke sub
kategori lebih rinci. (Sumber: http://slametteguh.blogspot.com/!77(/7!/pola-
permukiman.html$
Pengertian pola permukiman dan persebaran (dispersion$ permukiman
mempunyai hubungan yang erat. Persebaran permukiman membicarakan hal
dimana terdapat permukiman dan dimana tidak terdapat permukiman di suatu
daerah. Dengan kata lain persebaran permukiman berbicara tentang lokasi
permukiman. Disamping itu juga membahas cara terjadinya persebaran
permukiman, serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persebaran tersebut.
Pola permukiman membicarakan sifat dari persebaran permukiman dan sifat
hubungan antara faktor-faktor yang menentukan terjadinya sifat persebaran
permukiman tersebut. (Sumber : http://.academia.edu/82#827(/.+.9! $
-udson (3unus, #(2($ membedakan secara garis besar antara #$ pola
permukiman mengelompok, dengan !$ pola permukiman menyebar. Pola
persebaran permukiman mengelompok tersusun dari dusun-dusun atau
bangunan-bangunan rumah yang lebih kompak dengan jarak tertentu,
sedangkan pola persebaran permukiman menyebar terdiri dari dusun-dusun atau
banguan-bangunan rumah yang tersebar dengan jarak tidak tertentu. &horpe
(3unus,#(2($ mengemukakan baha konsep dasar pola permukiman hanya
terdapat dua tipe yang berbeda yang mendasarkan pada kenampakan yang
ber5ariasi dari sangat tegas, yakni tipe pola memusat denga tipe pola menyebar.
:amun, dalam penjelasannya, baha perbedaan pola permukiman tersebut
hanya dapat dipergunakan untuk pengelompokan bangunan rumah sebagai
permukiman atau tempat tinggal.
+bdullah (!777$, juga membedakan pola permukiman secara garis besar
menjadi ! tipe yaitu4 pola permukiman mengumpul (compact$ dan menyebar
(scattered, dispersed$.
- %engumpul (compact settlement$
a. radial,
b. linier,
c. papan catur
13
;ambar !.# Pola Permukiman &erkumpul (Compact Settlement$
(Sumber : https://.academia.edu/82#827(/.+.9! $
- %enyebar (scattered, dispersed$,
a. multi pusat
b. tersebar murni
;ambar !.! Pola Permukiman &ersebar (Scattered Settlement$
(Sumber : https://.academia.edu/82#827(/.+.9! $
B. Masyarakat Tepe
Secara umum, masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan
satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai
kepentingan yang sama. %enurut ensiklopedi <ndonesia, istilah =masyarakat>
sekurang-kurangnya mengandung tiga pengertian :
#. .entuk tertentu kelompok social berdasarkan rasional, yang
diterjemahkan sebagai masyarakat patembayan dalam bahasa
<ndonesia. Sementara kelompok social lain yang masih mendasarkan
pada ikatan naluri kekeluargaan disebut bermain-scaft atau
masyarakat paguyuban.
!. %erupakan keseluruhan =masyarakat manusia> meliputi seluruh
kehudupan bersam
?. %enunjukan suatu tata kemasyarakatan tertentu dengan cirri sendiri
(identitas$ dan suatu autonomi (relati5e$, seperti masyarakat barat,
masyarakat primiti5e yang merupakan kelompok suku yang belum
banyak berhubungan dengan dunia sekitarnya.
.erdasarkan pengertian di atas dapatlah disebutkan kelompok masyarakat
yang dicirikan menurut hubungan manusianya serta nilai sosial yang berlaku
sebagai berikut :
#. %enurut mata pencaharian, seperti masyarakat petani, nelayan,
buruh, pedagang, dll.
!. %enurut lingkungan tempat tinggalnya seperti masyarakat hutan,
pantai/pesisir.
?. %enurut tingkat kehidupan ekonomi seperti masyarakat miskin yang
dibedakan dengan masyarakat kaya
13
8. %enurut tingkat pendidikan seperti masyarakat terpelajar, intelek/
berpengetahuan yang dibedakan dengan masyarakat aam
'. %enurut penataan lingkuangan /permukiman masyarakat seperti
masyarakat desa, kota , dan metropolitan.
@. %enurut lingkungan pergaulan agama seperti ulama, santri, gereja.
". %enurut tingkat keberadaban seperti masyarakat madani, sebagai
masyarakat yang beradab yang didikotomikan dengan masyarakat
jahiliah.
2. %enurut tingkat kehidupan sosial seperti masyarakat maju, tertinggal
dan sebagainya.
(. %enurut jenis kelamin yang dibedakan antara perempuan dengan
laki-laki.
(Sumber : http://.academia.edu/@!'("('/Pengertian9masyarakat $
.erdasarkan pengelompokan masyarakat diatas, maka masyarakat tempe
didefinisikan sebagai masyarakat yang bermukim atau menetap tinggal di daerah
pinggiran danau tempe. %asyarakat yang bermukim di )elurahan ,aelo,
didominasi oleh masyarakat berprofesi sebagai nelayan. %aka, dalam
pembahasan berikutnya masyarakat tempe, yang dimaksud adalah masyarakat
yang bermukim di )elurahan ,aelo dan berprofesi sebagai nelayan.
BAB III
MET%DE PENELITIAN
A. &enis Penelitian
Penelitian ini berbentuk analisis deskriptif, yaitu memberikan gambaran atau
deskripsi dari data sur5ei yang bertujuan menjelaskan pola pemukiman yang
diterapkan oleh masyarakat pinggiran danau tempe )abupaten *ajo khususnya
)elurahan ,aelo.
B. &enis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yakni :
a. Data Prier
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil
sur5ey di kelurahan laelo selama empat hari.
b. Data "ekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi
dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui internet.
Aeferensi untuk +B. : http://karobby.ordpress.com/!7#!/7'/#!/konsep-dan-macam-macam-
metode-penelitian/
13
'. Met$de Pengupulan Data
1ntuk membahas dan memperoleh informasi mengenai bentuk pola
permukiman masyarakat tempe di )elurahan ,aelo, maka metode pengumpulan
data yang dilakukan, sebagai berikut :
#. Studi Dokumentasi, yaitu dengan
mengumpulkan data dan informasi dari internet terkait dengan pola
permukiman masyarakat. Data yang diperoleh adalah teori yang terkait
dengan pola permukiman masyarakat dan faktor penyebab terbentuknya
pola permukiman.
!. <nter5ie dan Cuesioner, yaitu dengan
melakukan tanya jaab dengan masyarakat di )elurahan ,aelo dengan
jumlah ?7 responden. +dapun inter5ie disesuaikan dengan pertanyaan
kuesioner. Data yang diperoleh dari hasil inter5ie melalui kuesioner
adalah data pekerjaan suami dan istri dalam suatu keluarga. %elalui
data ini diperoleh hasil analisis berupa mayoritas pekerjaan di )elurahan
,aelo. Sehingga dapat mengetahui salah satu faktor yang
mempengaruhi bentuk pola permukiman masyarakat.
?. 6bser5asi, yaitu dengan mengamati
kondisi dan pola permukiman di )elurahan ,aelo. Data hasil obser5asi
yang diperoleh mencakup :
a. 6rientasi rumah masyarakat
Dengan adanya data orientasi rumah dapat mengetahui jumlah
rumah yang berorientasi terhadap jalan maupun sungai. Sehingga
dapat menyimpulkan jenis pola permukiman masyarakat yang
berada di lokasi penelitian.
b. Pengamatan dan Dokumentasi
%engamati kondisi yang berada di lokasi sekaligus melakukan
dokumentasi. Dokumentasi dilakukan untuk mempermudah
menelaah ulang dan melakukan analisis setelah melakukan
pengamatan langsung di lokasi.
D. Tepat dan (aktu Penelitian
Penelitian ini berlokasikan di )abupaten *ajo tepatnya di )ecamatan
&empe dan berfokus di )elurahan ,aelo.
13
;ambar ?.# : Peta ,okasi )elurahan ,aelo
Sumber : ;oogle Darth !7##, diolah kembali oleh +rlyn
Penelitian yang dilakukan di )elurahan ,aelo berlangsung selama satu hari,
yaitu pada #8 +pril !7#8 dengan menggunakan metode obser5asi berupa
pengukuran dan inter5ie melalui Euesioner, yang dijalankan oleh dua kelompok
sur5eyor yang masing-masing terdiri dari @ anggota.
1. %etode pengumpulan data : 6bser5asi (%encatat orientasi bangunan$
Pukul : #7.77 *<&+ F #@.77 *<&+
!. %etode pengumpulan data : <nter5ie melalui Euesioner
Pukul : 7(.77 *<&+- #8.77 *<&+
BAB I)
PEMBAHA"AN
A. P$la Perukian Masyarakat Tepe
Sesuai dengan hasil sur5ei yang telah dilakukan di kelurahan laelo, pola
permukiman masyarakatnya berbentuk memanjang (linear$. Pola permukiman
memanjang dapat terbentuk di tepi sungai dan jalan. -al ini dapat dilihat pada
gambar 8.# yang telah dilakukan.
13
;ambar 8.# : Persentase orientasi rumah
Sumber : +nalisis Data Primer *ajo # !7#8, diolah kembali oleh Sulaeman
&erlihat jelas dari diagram (gambar 8.#$ baha mayoritas orientasi rumah
di )elurahan ,aelo menghadap ke arah jalan dan sebagian lainnya
berorientasi ke sungai dan rumah. Sehingga secara umum dapat dilihat
baha pola permukiman di kelurahan laelo yakni pola permukiman yang
mengikuti jalan dan sungai.
1. Pola permukiman mengikuti jalan
Galan mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia. )eberadaan
jalan memudahkan manusia berinteraksi untuk menunjang pemenuhan
kebutuhannya. 6leh karena itu, muncullah permukiman mengikuti pola jalan.
;ambar 8.! B 8.? : Pola permukiman masyarakat menghadap jalan
13
Sumber : Dokumentasi sur5ei !7#8, diolah kembali oleh Sulaeman
.erdasarkan jaringan jalan yang berada di lokasi penelitian (;ambar
8.! B 8.?$ maka dapat terlihat pola permukiman yang berbentuk memanjang
(linier$ dengan mengikuti jaringan jalan seperti yang terlihat pada gambar di
atas. +dapun bangunan yang terdapat di belakang bangunan lainnya tidak
mengikuti jaringan jalan, namun hanya melalui celah di antara bangunan
ataupun terpisah dari bangunan lainnya.
2. Pola permukiman mengikuti sungai
Pola permukiman mengikuti alur sungai terbentuk karena beberapa
alasan, diantaranya kebutuhan terhadap air, sungai sebagai sarana
transportasi, kesuburan tanah di sekitar sungai, dan kondisi lahan sekitarnya
yang mendukung. :ampak di ;ambar 8.8 pola permukiman masyarakat
mengikuti alur alur sungai.
;ambar 8.8: Pola permukiman masyarakat mengikuti sungai
Sumber : Dokumentasi sur5ey !7#8, diolah kembali oleh Sulaeman
;ambar 8.' : Penggunaan lahan disekitar sungai
Sumber : Dokumentasi sur5ei !7#8, diolah kembali oleh Sulaeman
Permukiman masyarakat laelo yang mengikuti alur sungai mayoritas
memanfaatkan lahan disekitar sungai untuk bercocok tanam (;ambar 8.'$ .
13
Selain itu, masyarakat yang bermukim di dekat sungai adalah nelayan sekaligus
memanfaatkan perahunya sebagai sarana transportasi berupa perahu taksi.
(Aeferensi : http://thinkEuantum.ordpress.com/!77(/##/#@/pola-pemukiman-penduduk/ $
B. *akt$r+fakt$r pebentuk P$la Perukian Masyarakat Tepe
.entuk atau pola pemukiman antara daerah satu dengan daerah lain
mempunyai perbedaan. Perbedaan tersebut terjadi, karena faktor geografi yang
berbeda. Secara umum adanya perbedaan pola pemukiman penduduk
dipengaruhi oleh beberapa faktor. +dapun faktor-faktor pembentuk pola
permukiman masyarakat kelurahan laelo, antara lain :
1. Relief
Permukaan muka .umi terdiri dari berbagai relief seperti pegunungan,
dataran rendah, perbukitan dan daerah pantai. )ondisi ini menyebabkan
penduduk membuat pemukiman yang sesuai dengan lingkungan tempat ia
berada. 6leh karena, kondisi di permukiman di )elurahan ,aelo termasuk
dataran rendah sehingga sangat mudah tergenang air pada saat musim hujan
atau saat air pasang, sehingga mayoritas masyarakat memiliki jenis rumah
panggung.
2. Kesuburan tanah
;ambar 8.@ : Aumah dekat ladang jagung
Sumber : Dokumentasi sur5ei !7#8, diolah kembali oleh Sulaeman
&ingkat kesuburan tanah di setiap tempat berbeda-beda. Di daerah
pedesaan, lahan yang subur merupakan sumber penghidupan bagi
13
penduduk. 6leh karena itu mereka mendirikan tempat tinggal berkumpul dan
memusat dekat dengan sumber penghidupannya..
,. Keadaan ekonomi
)egiatan ekonomi seperti pusat-pusat perbelanjaan, perindustrian,
pertanian, perkebunan dan perikanan akan berpengaruh pada pola pemukiman
yang mereka pilih, terutama tempat tinggal yang dekat dengan berbagai fasilitas
yang menunjang kehidupannya, karena hal itu akan memudahkan mereka dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
;ambar 8." : Persentase pekerjaan suami di lokasi penelitian
Sumber : Sur5ei ajo # !7#8, diolah kembali oleh Sulaeman
,okasi kelurahan laelo yang jaraknya merupakan pertengahan antara lokasi
danau tempe, permasaran, perkebunan, perikanan, dan perkotaan. Sehingga
permukiman ini rata-rata dihuni oleh nelayan dan pedagang. -al ini nampak jelas
pada gambar 8.", yang mana mayoritas pekerjaannya adalah nelayan.
BAB )
PENUTUP
A. #esipulan
Dari pembahasan sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
#. Pola permukiman yang diterapkan masyarakat tempe di )elurahan ,aelo
adalah pola permukiman berbentuk memanjang (linear$ yang mengikuti
arah jalan dan sungai.
13
!. 0aktor-faktor pembentuk pola permukiman masyarakat tempe di
)elurahan ,aelo adalah relief, kesuburan tanah, dan keadaan ekonomi.
B. "aran
Setelah melihat kondisi yang ada di lokasi penelitian berdasarkan sur5ei,
maka penulis menyarankan :
#. .agi Pemerintah
1ntuk mempertimbangkan pola permukiman yang didirikan oleh
masyarakat membaa dampak yang baik atau buruk bagi lingkungan sekitarnya,
utamanya untuk kelestarian Danau &empe.
!. .agi %asyarakat
-endaknya untuk bermukim memperhatikan kebersihan lingkungan
sekitar dan agar sebisa mungkin tidak mengganggu ekosistem lingkungan
disekitarnya.
DA*TA- PU"TA#A
http://digilib.its.ac.id/sistem-permukiman-penduduk-yang-dilanda-banjir-pada-
kaasan-pinggiran-danau-tempe--studi-kasus-kelurahan-laelo-dan-kelurahan-
salomenraleng-kecamatan-tempe-kabupaten-ajo-sulaesi-selatan/!"#
http://slametteguh.blogspot.com/!77(/7!/pola-permukiman.html
http://.academia.edu/82#827(/.+.9!
http://.academia.edu/@!'("('/Pengertian9masyarakat
13
http://karobby.ordpress.com/!7#!/7'/#!/konsep-dan-macam-macam-metode-
penelitian/

http://thinkEuantum.ordpress.com/!77(/##/#@/pola-pemukiman-penduduk/

Anda mungkin juga menyukai